Anda di halaman 1dari 17

GAMBARAN

SPECTRUM GAYA
MENGAJAR
Strategi dan model pembelajaran penjaskes
Kelompok 2
Dosen Pengampu
1. Dr. Hartati, M.Kes
2. Silvi Aryanti, M.Pd

Nama-nama kelompok
■ AGY RAHMAT WAHYUDHI
■ FITHRI ANA SARI
■ IMAM UTAMA
■ KATARINA
■ M. ZAINUDIN
APA ITU SPECTRUM GAYA
MENGAJAR?
Spektrum gaya mengajar adalah suatu
konsepsi teoritis, sekaligus suatu
rancangan operasional mengenai
alternatif atau kemungkinan dari suatu
gaya mengajar. Spektrum tersebut
menggambarkan adanya suatu
pergeseran atau penyebaran peran guru
dan siswa kaitannya dengan pencapaian
tujuan pembelajaran.
APA ITU GAYA MENGAJAR?
Gaya mengajar dapat disebut juga strategi mengajar. Dalam dunia pendidikan
banyak pengertian tentang gaya atau strategi mengajar.

J. R. David, 1976) mengartikan


strategi sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
GAMBARAN
SPECTRUM GAYA
MENGAJAR
Ada 11 gaya mengajar menurut Moska Mosston. Spektrum tersusun dalam dua
kelompok gaya, yaitu A-E dan F-J. Kelompok-kelompok ini berbeda satu dari
yang lain dalam hal perilaku guru, perilaku siswa, dan sasaran.

A-E berhubungan dengan penampilan


kegiatan-kegiatan yang telah dikenal, dan
ini dilakukan oleh guru.

F-K berhubungan dengan penemuan dan


penampilan kegiatan-kegiatan yang belum dikenal
atau kegiatan-kegiatan baru
1. Gaya A: Komando (Command).

Adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Pada


semua tahap pembelajaran, keputusan sepenuhnya dilakukan oleh guru.
Murid hanya sebagai pelaku.

Kekuranga 1. Kurang mengembangkan penalaran


2. Kurang mengembangkan pembentukan sifat
n 3. Tidak demokratis

1. Keseragaman gerak
2. Jika dilakukan oleh banyak orang dapat membuat suasana indah
Kelebihan dan menyenangkan
3. Mengembangkan perilaku disiplin
4. Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi
2. Gaya B: Latihan
(Practice).
Dalam gaya ini siswa diberikan waktu untuk
melaksanakan tugas secara perorangan,
sedangkan guru memberi umpan balik kepada
semua siswa secara perorangan.

1. Kurang mengembangkan
kreatifitas
2. Tugas yang kurang jelas dan
terlalu panjang dapat
Kelebihan
menimbulkan lupa 1. Guru dapat memberikan
Bagi sebagian anak umpan balik secara individual
dapat menghindari 2. Dapat mengembangkan rasa
dari tugas yang tanggung jawab
sebenarnya
3. Gaya C: Timbal Balik
(Resiprocal)
.
Pada gaya resiprokal, kelas diorganisir dan dikondisikan dalam
peran-peran tertentu, ada siswa yang berperan sebagai pelaku,
dan sebagai observer (pengamat) terhadap aktivitas yang
dilakukan oleh kelompok pelaku, sedangkan guru sebagai
fasilitator.

- Kelebihan:
• Memberikan umpan balik seketika tanpa
kekurangan: di tunda-tunda yang mempunyai
1. Sering pengaruh nyata terhadap proses belajar
menimbulkan situasi siswa
yang emosional antar • Dapat mengembangkan cara kerja dalam
pelaku dan pengamat tim kecil. Sehingga aspek sosialnya
berkembang.
4. Gaya D: Evaluasi Diri (Shelfcheck)

Pengertian dari Self Check Style adalah menilai


penampilannya sendiri dan menetapkan kriteria untuk
memperbaiki penampilannya sendiri serta belajar
bersikap objektif terhadap penampilannya, baik
belajar menerima keterbatasannya, membuat
keputusan baru. dalam bagian pelajaran selama dan
sesudah pelajaran.

Tujuan dari gaya ini adalah untuk memahami cara


mengerjakan tugas dan memeriksa atau mengevaluasi
pekerjaan sendiri. peserta didik mengukur sendiri
kinerjanya berdasar kriteria gerak yang diberikan.
Hakikat: Siswa mengerjakan tugas secara individu dan
mandiri, memberikan umpan balik untuk dirinya sendiri
dengan menggunakan kriteria yang dikembangkan oleh
guru.
5. Gaya E: Inklusi (Inclusion)

Pada gaya inklusi, guru


berperan sebagai pembuat - tujuan:
keputusan dalam perencanaan,
• Melibatkan semua siswa
sedangkan peserta didik
menentukan pilihan terhadap • Penyesuaian terhadap perbedaan individu
kelompok kegiatan dalam • Memberi kesempatan untuk memulai pada
pelaksanaan dan evaluasi. tingkat kemampuan sendiri
• Memberi kesempatan untuk mulai kerja
dengan tugas-tugas yang ringan ke berat,
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
• Belajar melihat hubungan antara kemampuan
merasa dengan tugas apa yang dapat
dilakukan oleh siswa
6. Gaya F: Penemuan Terpandu (Guided Discovery)
Model penemuan terbimbing menempatkan guru sebagai
fasilitator. Sedangkan siswa didorong untuk berpikir sendiri,
menganalisis sendiri sehingga dapat "menemukan" prinsip
umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan guru.

Kelebihan:
• Siswa dapat berpartisipasi
kekurangan: aktif dalam pembelajaran
1. Untuk materi tertentu, waktu yang disajikan
yang tersita lebih lama. • Menumbuhkan sekaligus
2. Tidak semua siswa dapat menanamkan sikap inguiry
mengikuti pelajaran dengan (mencari-temukan)
cara ini. Dilapangan, beberapa • Mendukung kemampuan
siswa masih terbiasa dan mudah problem solving siswa.
dimengerti dengan model • Memberikan wahana
ceramah. interaksi antar siswa,
maupun siswa antar guru,
7. Gaya G: Penemuan
Konvergen.

Gaya ini penekanannya terpusat pada perkembangan kognitif.Pada gaya ini, siswa
mencari solusi dari masalah dan belajar untuk mengklarifikasi isu dan menghasilkan
kesimpulan dengan menggunakan prosedur yang logis, beralasan, dan berpikir kritis.
Sedangkan guru menyusun serangkaian pertanyaan yang disusun hanya satu jawaban
yang dianggap benar.
8. Gaya H: Penemuan Mandiri/Produksi (Divergen)
.

Gaya mengajar Divergen merupakan suatu bentuk pemecahan masalah.


Dalam gaya ini siswa memperoleh kesempatan untuk mengambil
keputusan mengenai suatu tugas yang khusus di dalam pokok bahasan.
9. Gaya I: Program Rancangan Individu Siswa (Individual
Programme)

Tujuan gaya ini adalah untuk merancang, mengembangkan, dan


menampilkan serangkaian tugas yang disusun ke dalam program pribadi
dengan berkonsultasi dengan guru
10. Gaya J: Inisiasi Siswa. 11. Gaya K: Melatih Diri (Shelf Teaching).  
.

Tujuan gaya ini adalah Gaya ini memberikan siswa


agar siswa mampu kesempatan untuk membuat
menginisiasi atau keputusan maksimal tentang
memprakarsai pengalaman belajarnya tanpa adanya
pengalaman belajarnya, campur tangan langsung guru. Gaya
merancangnya, ini sangat jarang digunakan di
menampilkannya, dan sekolah. Gaya ini sangat cocok
mengevaluasinya, dikembangkan sebagai hobi atau
bersama-sama dengan kegiatan hiburan.
guru berdasarkan kriteria
yang telah disepakati
sebelumnya.
11. Gaya K: Melatih Diri (Shelf Teaching).  
Gaya ini memberikan siswa kesempatan untuk
membuat keputusan maksimal tentang pengalaman
belajarnya tanpa adanya campur tangan langsung guru.
Gaya ini sangat jarang digunakan di sekolah. Gaya ini
sangat cocok dikembangkan sebagai hobi atau kegiatan
hiburan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai