Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN SPECTRUM GAYA MENGAJAR

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : 2 (INDRALAYA)
NAMA ANGGOTA : 1. AGY RAHMAT WAHYUDHI
2. FITHRI ANA SARI
3. M. ZAINUDDIN
4. KATARINI BR TAMPUBOLON
5. IMAM UTAMA

Dosen Pengampu
1. Dr. Hartati, M.Kes
2. Silvi Aryanti, M.P

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PENDIDKAN JASMANI DAN OLAGRAGA
2021
KATA PENGANTAR

Pada kesempatan kali ini , sebelumnya kami panjatkan Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunianya  kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat atas
tugas dari Dosen Mata Kuliah  strategi dan model pembelajaran penjaske Didalam
makalah ini banyak sekali manfaat yang bisa diambil bagi pembaca, selain dapat
memberi wawasan yang lebih tentang bagaimana bentuk gamabran septrum gaya
mengajar, kami juga berharap pembaca dapat memahami maksud dari pentingnya
materi ini
DAFTAR ISI

Hal.

Kata pengantar....................................................................................................... ii
Daftar isi................................................................................................................ iii

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………..........………………………………………........... 4
B. Rumusan Masalah…………………..........…………………………………... 4
C. Tujuan………………………….........………………………………............... 4

PEMBAHASAN
1. Gambaran spectrum gaya mengajar …………………………………….... 5
2. Apa yang dimaksud dengan gaya mengajar..................................................... 5
3. Af-dj ................................................................................................................ 6
4. Macam macam gaya mengajar..........................................................................7

PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………......12
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembahasan pada makalah ini yaitu berupa gambaran spectrum gaya mengajar dalam
penjaskes yang sekirany nanti dapat menjadi bahan untuk kedepannya agar para calon
guru dapat memahami septrum ini Gaya mengajar adalah hal yang sangat penting untuk
menentukan bagaimana cara mengajar yang tepat atau yang terbaik. Untuk memilih gaya
mengajar yang tepat biasanya dilihat dari karakteristik guru dan muridnya juga dan
didasarkan atas interaksi antara perilaku siswa dan perilaku guru, serta hubungannya
dalam mencapai suatu sasaran tertentu. Guru harus bisa memilih gaya yang benar atau pas
untuk materi pembelajaran yang akan diberikan terhadap muridnya. Dalam satu
pertemuan tidak hanya satu gaya mengajar saja yang digunakan, akan tetapi harus banyak
variasinya dalam gaya mengajar supaya murid atau siswa tertarik terhadap penampilan
mengajar guru.

B. RUMUSAN MASALAH
1. apa itu gaya mengajar ?

2. Bagaimana bentuknya ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui bentuk dari spectrum gaya mengajar

2. Mengetahui apa saja tujuan dari spectrum itu


PEMBAHASAN

GAMBARAN SPECTRUM GAYA MENGAJAR

Pengertian Gaya Mengajar

Gaya mengajar dapat disebut juga strategi mengajar. Dalam dunia pendidikan banyak
pengertian tentang gaya atau strategi mengajar.(J. R. David, 1976) mengartikan strategi
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.(Kemp, 1995) menjelaskan strategi adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien.(Dick and Carey, 1985) menyebutkan bahwa strategi adalah suatu
set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa.Mosston beranggapan bahwa mengajar adalah
serangkaian hubungan yang berkesinambungan antara guru dengan siswa, yaitu:Mencoba
mencapai keserasian antara apa yang diniatkan dengan apa yang sebenarnya
terjadiMAKSUD=PERBUATANMasalah yang bertentangan tentang metode mengajar
mengatasi kecenderungan-kecenderungan pribadi seorang guru Mengajar-Belajar-Tujuan
Mosston memakai perilaku guru sebagai titik masuk

Keputusan-keputusan
Pra-pertemuan
sasaran pembelajaran
Pemilihan gaya
Gaya belajar yang diharapkan
Siapa yang akan diajar
Pokok bahasan
Dimana mengajar
Kapan mengajar
Sikap badan
Pakaian dan penampilan
Cara menjawab pertanyaan
Pengaturan organisasi
Parameter-pembatasan golongan
Suasana kelas
Evaluasi belajar dan prosedur
Selama pertemuan
Melaksanakan keputusan-keputusan pra-pertemuan
Menyesuaikan keputusan-keputusan – mungkin keputusan yang diambil harus diubah untuk
lancarnya pembelajaran
Pasca pertemuan
Harus melihat penampilan siswa dan mengumpulkan keterangan-keterangan mengenai hal
itu.
Harus mengukur informasi yang diperoleh dengan kriteria yang telah ditentukan. Ini harus
dicantumkan dalam sasaran pelajaran.
Jenis-jenisGayaMengajarMenurutMosston

Ada 11 gaya mengajar menurut Moska Mosston. Spektrum tersusun dalam dua kelompok
gaya, yaitu A-E dan F-J. Kelompok-kelompok ini berbeda satu dari yang lain dalam hal
perilaku guru, perilaku siswa, dan sasaran.
A-E berhubungan dengan penampilan kegiatan-kegiatan yang telah dikenal, dan ini dilakukan
oleh guru.
F-K berhubungan dengan penemuan dan penampilan kegiatan-kegiatan yang belum dikenal
atau kegiatan-kegiatan baru
Gaya A: Komando (Command).
Adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Pada semua tahap
pembelajaran, keputusan sepenuhnya dilakukan oleh guru. Murid hanya sebagai pelaku.
Kekurangan:
Kurang mengembangkan penalaran
Kurang mengembangkan pembentukan sifat
Tidak demokratis
Penyaluran aspek sosial, emosional, dan kognitif sangat terbatas
Kelebihan:
Keseragaman gerak
Jika dilakukan oleh banyak orang dapat membuat suasana indah dan menyenangkan
Mengembangkan perilaku disiplin
Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi
Gaya B: Latihan (Practice).
Dalam gaya ini siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan,
sedangkan guru memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan.
kekurangan:
Kurang mengembangkan kreatifitas
Tugas yang kurang jelas dan terlalu panjang dapat menimbulkan lupa
Bagi sebagian anak dapat menghindari dari tugas yang sebenarnya
Kelebihan:
Guru dapat memberikan umpan balik secara individual
Dapat mengembangkan rasa tanggung jawab
3. Gaya C: Timbal Balik (Resiprocal)
Pada gaya resiprokal, kelas diorganisir dan dikondisikan dalam peran-peran tertentu, ada
siswa yang berperan sebagai pelaku, dan sebagai observer (pengamat) terhadap aktivitas yang
dilakukan oleh kelompok pelaku, sedangkan guru sebagai fasilitator.
kekurangan:
Sering menimbulkan situasi yang emosional antar pelaku dan pengamat
Kelebihan:
Memberikan umpan balik seketika tanpa di tunda-tunda yang mempunyai pengaruh nyata
terhadap proses belajar siswa
Dapat mengembangkan cara kerja dalam tim kecil. Sehingga aspek sosialnya berkembang.
Meningkatkan proses belajar mengajar dengan cara mengamati secara sistematik gerakan
atau pokok bahasan dari teman
Gaya D: Evaluasi Diri (Shelfcheck)
Pengertian dari Self Check Style adalah menilai penampilannya sendiri dan menetapkan
kriteria untuk memperbaiki penampilannya sendiri serta belajar bersikap objektif terhadap
penampilannya, baik belajar menerima keterbatasannya, membuat keputusan baru dalam
bagian pelajaran selama dan sesudah pelajaran.
Tujuan dari gaya ini adalah untuk memahami cara mengerjakan tugas dan memeriksa atau
mengevaluasi pekerjaan sendiri. peserta didik mengukur sendiri kinerjanya berdasar kriteria
gerak yang diberikan. Hakikat: Siswa mengerjakan tugas secara individu dan mandiri,
memberikan umpan balik untuk dirinya sendiri dengan menggunakan kriteria yang
dikembangkan oleh guru.
Gaya E: Inklusi (Inclusion)
Pada gaya inklusi, guru berperan sebagai pembuat keputusan dalam perencanaan,
sedangkan peserta didik menentukan pilihan terhadap kelompok kegiatan dalam pelaksanaan
dan evaluasi.
tujuan:
Melibatkan semua siswa
Penyesuaian terhadap perbedaan individu
Memberi kesempatan untuk memulai pada tingkat kemampuan sendiri
Memberi kesempatan untuk mulai kerja dengan tugas-tugas yang ringan ke berat, sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa
Belajar melihat hubungan antara kemampuan merasa dengan tugas apa yang dapat dilakukan
oleh siswa
Individualisasi dimungkinkan, karena memilih diantara alternatif tingkat tugas yang telah
disediakan
Gaya F: Penemuan Terpandu (Guided Discovery)
Model penemuan terbimbing menempatkan guru sebagai fasilitator. Sedangkan siswa
didorong untuk berpikir sendiri, menganalisis sendiri sehingga dapat "menemukan" prinsip
umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan guru.
kekurangan:
Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama.
Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Dilapangan, beberapa siswa
masih terbiasa dan mudah dimengerti dengan model ceramah.
Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini.
Kelebihan:
Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan
Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inguiry (mencari-temukan)
Mendukung kemampuan problem solving siswa.
Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa antar guru, dengan demikian siswa
juga terlatih untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya
Gaya G: Penemuan Konvergen.
Gaya ini penekanannya terpusat pada perkembangan kognitif. Pada gaya ini, siswa mencari
solusi dari masalah dan belajar untuk mengklarifikasi isu dan menghasilkan kesimpulan
dengan menggunakan prosedur yang logis, beralasan, dan berpikir kritis. Sedangkan guru
menyusun serangkaian pertanyaan yang disusun hanya satu jawaban yang dianggap benar.
Siswa terlibat dalam kegiatan berfikir (atau kegiatan kognitif lainnya) dan berusaha mencari
satu jawaban atau solusi yang tepat. Gaya H: Penemuan Mandiri/Produksi (Divergen) Gaya
mengajar Divergen merupakan suatu bentuk pemecahan masalah. Dalam gaya ini siswa
memperoleh kesempatan untuk mengambil keputusan mengenai suatu tugas yang khusus di
dalam pokok bahasan.
Gaya ini memungkinkan jawaban-jawaban yang beraneka ragam atau divergen atau jawaban-
jawaban piliGaya I: Program Rancangan Individu Siswa (Individua Programme)
Tujuan gaya ini adalah untuk merancang, mengembangkan, dan menampilkan serangkaian
tugas yang disusun ke dalam program pribadi dengan berkonsultasi dengan guru.
Siswa memilih topik, mengidentifikasi pertanyaan, mengumpulkan data, mencari jawaban,
dan me
Gaya J: Inisiasi Siswa.
Tujuan gaya ini adalah agar siswa mampu menginisiasi atau memprakarsai pengalaman
belajarnya, merancangnya, menampilkannya, dan mengevaluasinya, bersama-sama dengan
guru berdasarkan kriteria yang telah disepakati sebelumnya.
Siswa mempunyai pilihhan untuk memilih gaya manapun di dalam Spektrum. Siswa harus
mengenal deretan gaya yang terdapat dalam Spektrum.
Gaya K: Melatih Diri (Shelf Teaching).  
Gaya ini memberikan siswa kesempatan untuk membuat keputusan maksimal tentang
pengalaman belajarnya tanpa adanya campur tangan langsung guru. Gaya ini sangat jarang
digunakan di sekolah. Gaya ini sangat cocok dikembangkan sebagai hobi atau kegiatan
hiburan.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gaya mengajar adalah hal yang sangat penting untuk menentukan bagaimana cara
mengajar yang tepat atau yang terbaik. Untuk memilih gaya mengajar yang tepat biasanya
dilihat dari karakteristik guru dan muridnya juga dan didasarkan atas interaksi antara
perilaku siswa dan perilaku guru, serta hubungannya dalam mencapai suatu sasaran
tertentu. Guru harus bisa memilih gaya yang benar atau pas untuk materi pembelajaran
yang akan diberikan terhadap muridnya. Dalam satu pertemuan tidak hanya satu gaya
mengajar saja yang digunakan, akan tetapi harus banyak variasinya dalam gaya mengajar
supaya murid atau siswa tertarik terhadap penampilan mengajar

Anda mungkin juga menyukai