Anda di halaman 1dari 12

i

PENGERTIAN SIFAT DAN FUNGSI KEPRAMUKAAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Kepramukaan

Dosen Pengampu : Makhfud Basari, M.Pd.I.

oleh:

1. Nadiya Chairunnisa (2317138)


2. Hamidatun khasanah (2317183)
3. Dewi puspitawati (2317268)
4. Ristiana Primasari (2317135)

JURUSAN PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PEKALONGAN

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Allah swt atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul“pengertian sifat dan fungsi
kepramukaan” ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam senantiasa tercurah
kepada sebaik-baik manusia, nabi Muhammad saw, keluarganyadan sahabatnya.
Makalah ini menjelaskan pengertian, sifat serta fungsi kepramukaan. Dengan
demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu pembangunan karakter
mahasiswa melalui pengetian, sifat serta fungsi kepramukaan dalam proses
pendidikan.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca
guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini
menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa.Amin yaa robbal
‘alamin.

Pekalongan, 4 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BABI PENDAHULUAN ..................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan masalah ..................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 4
A. Pengertian kepramukaan....................................................... 4
B. Sifat kepramukaan ................................................................ 7
C. Fungsi kepramukaan ............................................................. 8
BABIII PENUTUP ................................................................................. 10
A. Simpulan ............................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepramukaan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka (bab II Pasal 7) adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di
alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode
Kepramukaan (MK) yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan
budi pekerti luhur.

Kepramukaan ini dicetuskan pertama kali oleh Robert Stephenson


Smith Boden Powell dan Willian Alexander Smith pada tahun 1907 ketika
mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jambore) di
Kepulauan Brownsea, Inggris, Kepramukaan kemudian berkembang ke
seluruh penjuru dunia termasuk ke Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah
sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan
masalahnya sebagai beriku:
1) Apa yang dimaksud dengan kepramukaan?
2) apa saja sifat dari kepramukaan?
3) Apa saja fungsi kepramukaan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut perlu kiranya tujuan Adapun
rumusan masalahnya sebagai beriku:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kepramukaan
2. Untuk mengetahui sifat dari kepramukaan
3. Untuk mengetahui Apa saja fungsi kepramukaan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepramukaan

Pengertian kepramukaan tak lepas dari apa itu pramuka, maka


sebelum membahas lebih lanjut mengenai kepramukaan perlu kita ketahui
terlebih dahulu mengenai istilah pramuka. Pramuka adalah sebutan bagi
anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 7-25 tahun dan
berkedudukan sebagai peserta didik, yaitu Siaga, Penggalang, Penegak dan
Pandega. Disamping itu pula, bahwa pramuka merupakan singkatan dari
Praja Muda Karana yang memili arti rakyat muda yang suka berkarya. Kata
ini diambil dari bahasa Sansekerta.1

Adapun yang dimaksud dengan pendidikan kepramukaan adalah


proses pendidikan diluar sekolah dan keluarga yang diselenggarakan dalam
kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis,
dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Pendidikan
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya kepribadian
watak, akhlak mulia, dan memiliki kecakapan hidup.2Gerakan pramuka
merupakan gerakan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, seperti
gotong-royong, tolong menolong, kepatuhan dalam melaksanakan perintah
serta rasa tanggung jawab terhadap sesama manusia dan alam sekitarnya.
Gerakan pramuka mempunyai perananpenting dalam bidang pendidikan
generasi muda. Gerakan tersebut bertindak agar mengacu anak-anak dan
generasi muda memiliki kecakapan hidup, mengarahkan serta membimbing
anak-anak dan generasi muda memiliki sikap dan perilaku yang baik, agar

1
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Buku Pedoman Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar,(Jakarta: Penerbit Kwartir Nasional, 2011) hlm. 15.

2
Ibid.,hlm.15

4
menjadi manusia berkepribadian luhur guna menyongsong kehidupan yang
lebih baik.

Pramuka merupakan salah satu gerakan pendidikan yang


mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan badan pendidikan
lain. Pertama, pramuka itu pendidikan non formal, maksudnya pendidikan
yang tidak terikat oleh nilai pelajaran dan lain-lain. Selain itu sistem
pembelajarannya bisa dilakukan di dalam ataupun diluar madrasah, jadi
lebih asyik dan menarik. Namun tetap ada peraturan-peraturan sendiri yang
mengatur didalamnya, agar lebih rapi dan terpantau. Kedua, kemampuan
kita benar-benar berkembang dan dihargai. Dengan begitu siswa dapat terus
mengekplorasi bakat-bakat yang mereka sukai. Ketiga, sistem
pendidikannya bagus. Didalam pramuka siswa dididik sesuai dengan
kemampuan yang mereka miliki. Selain itu cara pengajarannya
menggunakan sistem beregu. Kelebihannya selain siswa menambah teman,
saling menghargai, saling menghormati, siswa juga belajar berkomunikasi
dengan baik, membangun kekompakan dan juga belajar organisasiKeempat,
pramuka mempunyai metode pendidikan khusus, yakni sistem among.3
Sistem among merupakan hasil pemikiran Raden Mas Suardi Suryaningrat
atau dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara. Sistem among mewajibkan
seorang pramuka untuk melaksanakan prinsip-prinsip

kepemimpinan sebagai berikut:

a. Ing ngarsa sung tuladha, artinya didepan menjadi teladan atau contoh.

b. Ing madya mangun karsa, artinya di tengah mendorong kemauan.

3
Kak Sam Rizky , Buku Wajib Tunas, Mengenal Pramuka Indonesia, (Yogyakarta: Jogja

Bangkit Publisher, 2012) hlm. 52-54.

5
c. Tut wuri handayani, artinya dari belakang memberi dorongan dan
perhatian.4

Dengan sistem among tersebut peserta didik dapat menjadi pribadi


yang merdeka pikiran dan tenaganya, disiplin, mandiri dalam hubungan
timbal balik antar sesama teman. Dalam sistem ini juga diwajibkan kepada
setiap anggota dewasa untuk memperhatikan anggota muda agar pembinaan
yang dilakukan sesuai dengan Tujuan Gerakan Pramuka.Dengan demikian
dapat dipahami bahwa kegiatan kepramukaan adalah kegiatan yang
diselenggarakan diluar jam sekolah dalam rangka memberikan pendidikan
tambahan sebagai bekal yang diberikan kepada peserta didik untuk
membentuk watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Melalui kegiatan ini,
siswa dapat menyalurkan bakat dan minat yang telah mereka miliki agar
menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh karya.

Kepramukaan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah


Tangga Gerakan Pramuka (bab II Pasal 7) adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan diluar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di
alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode
Kepramukaan (MK) yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan
budi pekerti luhur.
Kepramukaan ini dicetuskan pertama kali oleh Robert Stephenson
Smith Boden Powell dan Willian Alexander Smith pada tahun 1907 ketika
mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jambore) di
Kepulauan Brownsea, Inggris, Kepramukaan kemudian berkembang ke
seluruh penjuru dunia termasuk ke Indonesia.

4
Ibid.,hlm.54

6
B. Sifat Pramuka
Lambang Pramuka Indonesia adalah tunas kelapa yang dijahit di
kerah kiri baju pramuka (untuk wanita). Bagi pria, tunas kelapa berada di
kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang Pramuka Internasional dijahitkan
pada sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah gerakan pramuka
(berdasarkan provinsi) dijahitkan di lengan kanan baju pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di
Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri
khas, yaitu:
1. Nasional; yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan
kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan
kependidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
2. Internasional; yang berarti bahwa organisasi kepanduan di
negara manapun di dunia ini harus membina dan
mengembangkan rasa persaudaraan serta persahabatan antara
sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan
kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
3. Universal; yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan
dimana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja,
yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan
Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.5

5
Kak Agus S, Dani, Kak Budi Anwari, Buku Panduan Pramuka Siaga,(Yogyakarta: CV Andi Offset, 2015)
hlm. 52-54.

7
C. Fungsi Pramuka
Kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik berarti kegiatan yang menyenangkan dan
mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai
tujuan dan aturan permainan, bukan kegiatan yang hanya bersifat
hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
2. Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa, kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu
tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang
dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan
dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
3. Alat bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk
mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang
diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka merupakan
sekedar alat untuk mencapai tujuan.6

Adapun fungsi Gerakan Pramuka adalah menurut Soedarsono


Mertoprawiro sebagai berikut:
1) Membina anak dan pemuda Indonesia agar menjadi insan hamba
Tuhan yang bertaqwa.
2) Membina persatuan dan kesatuan bangsa
3) Mencerdaskan kehidupan Bangsa sesuai dengan usaha
pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila.
4) Menyiapkan anak-anak dan pemuda-pemuda Indonesai menjadi
kader pembangunan dalam rangka memajukan kesejahteraan rakyat.

6
Azrul Azwar, Mengenal Gerakan Pramuka, (Jakarta: Penerbit Erlangga), hlm. 7-8.

8
5) Membina persaudaraan dan perdamian dengan mengadakan
kerjasama dengan organisasi pemuda dalma negeri maupun
organisasi pemuda dan kepanduan diluar negeri.7

Beberapa fungsi diatas menjadi dasar keyakinan bahwa Gerakan


Pramuka merupakan yang mempunyai kedudukan sebagai lembaga
pendidikan dalam pembentukan karakter peserta didik dan sebagai salah
satu alat serta usaha resmi dalam pembangunan Bangsa Indonesia.

7
Soerdarsono, Metroprawiro, H, Pembinaan Gerakan Pramuka dalam Membangun Watak dan Bangsa
Indonesia,hlm. 48

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam
terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama,
mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, untuk membina
kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan memberi
pertolongan.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924
di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri
khas, yaitu: Nasional, Internasional dan Universal.
Kepramukaan mempunyai fungsi : kegiatan menarik bagi anak atau
pemuda, pengabdian bagi orang dewasa, alat bagi masyarakat dan
organisasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Azwar,Azrul. Mengenal Gerakan Pramuka.Jakarta: Penerbit Erlangga

Rizky, Kak Sam.Buku Wajib Tunas, Mengenal Pramuka Indonesia.Yogyakarta:


Jogja Bangkit Publisher. 2012.

Agus S Kak, Dani, Kak Budi Anwari. Buku Panduan Pramuka Siaga.Yogyakarta:
CV Andi Offset.2015.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.Buku Pedoman Kursus Pembina Pramuka


Mahir Tingkat Dasar.Jakarta: Penerbit Kwartir Nasional.2011.

Soerdarsono, Metroprawiro, H, Pembinaan Gerakan Pramuka dalam Membangun


Watak dan Bangsa Indonesia

11

Anda mungkin juga menyukai