Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JURNAL

A. DEFINISI KONSEPTUAL dan DEFINISI OPERASIONAL


Jurnal I : Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
( Studi Kasus Pembelajaran PKn KELAS III Di SDN Menteng Palangka
Raya).
1. Definisi Konseptual
Pembelajaran Pkn yang dilakukan oleh pendidik/guru di SDN
Menteng Palangka Raya hanya dengan menjelaskan dan mencatat materi yang
ada di papan tulis ataupun dengan lisan, sehingga peserta didik hanya dapat
mendengarkan, melihat, dan mencatat tanpa memperhatikan pembelajaran
efektif dan Spikomotor. Hal tersebut yang menyebabkan dapat terjadinya
kasus asusila, sehingga dapat mempengaruhi perkembangan kerakter pada
peserta didik dan dapat merusak cara berfikir perserta didik.Maka dalam
kasus-kasus asusila tersebut dengan menggunakan tangan kiri untuk berbagai
kegiatan seperti, kurang menjaga kebersihan, membuang sampah pada
tempatnya, mencorat-coret fasilitas sarana dan prasarana yang ada dan dapat
merubah sikap karakter peserta didik dari yang baik, sedikit-sedikit hilang
karakter baik yang ada pada diri peserta didik.

2. Definisi Operasional
Dalam study kasus Pkn kali ini memecahkan suatu masalah dalam
metode pembelajaran dikelas dengan mampu merubah ranah efektif dan
psikomotorik. Peserta didik dapat memperoleh pengetahuan , psikomotor dan
efektif dari seorang pendidik agar membentuk generasi yang berkarakter
terutama dalam kelas III di SDN Menteng Palangka Raya. Dalam Kelas III
adalah dimana tahap orientasi atau pengenalan berbagai macam pengetahuan,
sikap dan keterampilan (Al-Lamri dan Ichas, 2006:19).
Maka dari itu dalam pembelajaran Pkn kali ini diajarkan untuk
pendidik ataupun peserta didik dapat saling berkerjasama dengan baik, untuk
kelangsungan sejahteranya bangsa saat ini, dan pendidik atau seorang guru
mampu memberikan nilai moral, memperkenalkan banyaknya kebudayaaan
yang ada, dan mampu menciptakan karakter yang baik dalam peserta didik.
Sehingga terkesan pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraa (PKn),
mendapatkan interaksi yang baik antara pendidik dengan peserta didik, dan
mengangkat suasana yang lebih efektif, seru dan tidak merasa jenuh.

Jurnal II : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD kecil Poraegoa Indah


Paranggi Kecamatan Ampibabo Pada Mata Pembelajaran PKn Dengan Metode
Pemberian Tugas Individu
1. Definisi Konseptual
Pada peningkatan hasil belajar kelas II SD kecil Poraegoa Indah
Peranggi Kecamata Ampibabo pada mata pelajaran PKn dengan
menggunakan metode pemberian tugas individual untuk memdorong
bagaimana perserta didik bisa aktif, secara psikis maupun fisik dalam
proses pembelajaran dengan tujuan siswa bisa mampu menyerap makna dan
materi yang diberikan oleh guru pendidikan kewarganegaraan (Pkn).
Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam proses kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas individual
pada mata pelajaran PKn di kelas II SDK Paraegoa Indah Paranggi
digunakan lembar observasi. Dengan konsep pembelajaran yang bisa
meningkatkan prestadi siswa yang bermuara pada peningkatan hasil yang
akan diberikan dengan melihat dan mengetahui situasi dan kondisi peserta
didik saat proses belajar mengajar berlangsung .
2. Definisi Operasional
Pembelajaran Guru Bertindak sebagai Motivator dan Fasilitator
yang selalu berusaha mendorong siswa untuk aktif secara fisik maupun
psikis dalam proses pembelajaran. Dalam permasalahan yang mendasar
dengan menggunakan metode pemeberian tugas secara individual dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik untuk meningkatkan peserta didik
dalam hasil belajar. Dengan jenis data yang diambil yakni, data kuantitatif
dan teknik pengumpulan dalam observasi dan hasil pembelajaran.
Metode pemebelajaran yang diperlukan adalah pembelajaran yang
mendorong kreatifitas sehingga peserta didik dapat bersifat aktif dalam
proses pemebelajaran. Dalam proses ini perserta didik melihat langsung dan
mampu menyerap makna dari materi yang diberikan oleh seorang pendidik.
Meskipun dalam menerapkannyapun penuh perjuangan, dan peserta didik
tidak hanya mendengar penjelasan guru melainkan siswa sendiri yang
menemukan memalui bimbingan seorang pendidik/guru.
Maka dari itu dalam proses penelitian tindakan kelas ini dilaksanakn
dengan perencanaan, pelaksanakaan, observasi, refleksi. Dengan tetap
menggunakan metode pemeberian tugas Individual, dengan cara bertahap,
begitu pula dengan ketercapaian ketuntasan klasikal yang juga
memperhatikan individual.
B. Manfaat dan Tujuan
Jurnal I : Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
( Studi Kasus Pembelajaran PKn KELAS III Di SDN Menteng Palangka
Raya).
1. Manfaat :
a. Agar dapat membentuk karakter peserta didik dengan baik dengan
menggunakan metode pemebelajaran yang tepat agar dapat
menciptakan siswa yang berkarakter dengan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang baik dan menciptakan generasi yang baik untuk
bangsa dan negara.
b. Untuk mengetahui metode yang menciptakan siswa yang bisa
merubah pengetahuan, cara bersikap dan keterampilan dengan
perubahan yang baik, dalam pembelajaran PKn mampu mengubah
ranah afektif dan psikomotor dengan strategi peserta didik lebih
melihat, mendengarkan, dan mencatat materi yang diajarkan. Agar
tidak terjadi kasus asusila yang dpaat mempengaruhi perkembangan
karakteristuik peserta didik.
c. Dapat mengembangkan pembelajaran nilai yang yang dibelajarkan
dapat belajar dari pengetahuan dan berupa kebudayaan pada daerah
setempat.
2. Tujuan :
a. Untuk membentuk karakter peserta didik dalam kelas
b. Mampu merubah ranah afektif dan psikomotor dengan baik
c. Dalam analisis penelitian, agar mendapatkan temuan-temuan yang
akan di bahas dan dipecahakna dalam pembelajaran Pkn yang sesuai
dengan taksonomi tujuan pendidikan
Jurnal II : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD kecil Poraegoa Indah
Paranggi Kecamatan Ampibabo Pada Mata Pembelajaran PKn Dengan Metode
Pemberian Tugas Individu

1. Manfaat :
a. Meningkatkan minat belajar siswa dengan baik dalam pembelajar
didalam kelas
b. Peserta didik lebih mengasah cara berfikirnya dalam memecahkan
masalah (tugas. Soal tugas).
c. Meningkatkan hasil belajar dan mengetahui penggunaan metode
pemberian tugas individual, dan meningkatkan pemebelajaran yang
mendorong kreatifitas siswa sehingga siswa bersifat aktif dalam
pemebelajaran.
2. Tujuan :
a. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran
b. Agar dapat mendorong peserta didik untuk memotivasi aktif secara
sehingga memiliki semangat yang tinggi dalam menguti pembelajaran
c. Untuk meningkatkan kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan
melaksanakan proses pembelajaran,dengan secara observasi.
C. Materi dan Kajian
Jurnal I : Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
( Studi Kasus Pembelajaran PKn KELAS III Di SDN Menteng Palangka
Raya).
Substansi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) tetap sebagai
materi pembelajaran yang diberikan sebagai tahap awwal yang memilki tujuan khusus
dalam penanaman nilai dasar yang harus dipahami dan dilaksanakan oelh siswa
sekolah dasar-madrasah (AL-Lamri dan Ichas, 2006:3). Maka dalam pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan tersebut mampu mengorientasi atau pengenalan sebagai
macam pengetahuan. Sikap dan keterampilan peserta didik agar lebih efektif.
Menurut Winataputra, dkk (2008:1) dan Al Muchtar, dkk (2009:1)
mengemukakan pembelajaran PKn mengajarkan sesuai dengan taksonomi tujuan
pendidikan yaitu (1) pengembangan keterampilan pemecahan masalah yang terkait
pada peran warga negara dalam proses kebijkan publik (civic skills/psikomotor), (2)
pengembangan wawasan kewarganegaraan (civic knowledge/kognitif), (3)
pengembangan ketera,pilam partisipasi kewarganegaraan (civic participation/afektif).
Maka secara garis besar dalam penelitian kali ini mencakup tentang pemebelajaran
pendidikan kewarganegaraan PKn peserta didik lebih menonjolkan pengetahuan,
sikap dan keterampilannya dalam berproses karena hal tersebut yang sangat penting
pada saat ini.
Bahwa dalam pemebelajaran PKn guru hanya menerapkan model
pembelajaran tradisional dengan menggunakan metode ceramah. Guru-guru Pkn
kurang mengembangkan kemampuan mengajarnya. Dalam mengajar seharusnya guru
dapat menyeimbangkan antara kognitif, afeksi dan psikomotornya. Dan penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan model naturaltistik. Menurut sudjana dan
Ibrahim (2001:195) dan Sugiyono (2007:200), mengemukakakn metode penelitian
kulitatif adalah metode penelitian observasi di lapangan da datanya dianaliasa dengan
cara non-statistik.
Penelitian kua;itatif ini menggunaka jenis strategi penelitian kasus. Sillahi
(2003:62) dan sudjana dan Ibrahim (2001:69-71), mengemukakan penelitian kasus
adalah (a) studi yang akan melibatkan kita dalam penyelidikan yang lebih mendalam
dan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap tingkah laku seorang individu, (b)
penelitian terhadap latar belakang dan kondisi dari individu, kelompok, atau
komunitas tertentu dengan tujuan untuk memberikan gamabaran yang lengkap
mengenai subjek atau kejadian yang teliti dan (c) suatu penelitian yang dilakukan
intensif, terinci, ldna mendalam terhadap organisme, lembaga atau gejala tertentu.

Jurnal II : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD kecil Poraegoa Indah


Paranggi Kecamatan Ampibabo Pada Mata Pembelajaran PKn Dengan Metode
Pemberian Tugas Individu

Pembelajaran guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator yang selalu


mendorong siswa untuk aktif secara fisik maupun psikis dalam proses belajar,
demikian pula siswa dapat memperoleh materi belajar yang baik dari seorang
pendidik dengan mentransfer sebgaian ilmuanya dan pengelamannya kepada peserta
didik. Dalam hal ini siswa dituntut agar melakukan kegiatan yang timbul akan
keinginannya sendiri tanpa harus ada paksaan apapun, agar peseta didik lebih leluasa
dalam melakukan hal apapun.

Metode pembelajaran yang diperlukan adalah pemebelajaran yang mendorong


kreatifitas siswa sehingga siswa bersifat aktif dalam pembelajaran, agar siswa bisa
melihat langsung dan mmapu menyerap makna dari materi diberikan oleh gurunya.
Kebnayakan yang terjadi pada siswa, khususnya pada siswa kelas II SDK Poraengoa
Indah Paranggi, hampir semua siswan mengalami kesulitan saat Pembelajaran PKn,
karena metode pembelajaran yang menoton yang hanya menekankan pada
kemampuan menghafal pada peserta didik, sehingga peserta didik jenuh. Maka hal itu
harus segara dilakukan evaluasi, agar menciptakan suasana yang baru dengan model
dan metode yang lebih menyenangkan.

Maka dari itu metode yang digunakan pemberian tugas Individual, sesuai
dengan pemilihan metode melalui observasi pesuasive dilingkunagn objek penelitian.
Dalam penelitian kali ini mengguakan metode yang akan diterapkan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II sekolah Dasar Kecil Poraegoa Indah
Paranggi pada mata pelajaran PKn dengan mengguankan metode Pemberian Tugas
Individual pada mata pelajaran PKn.
D. Analisi dan Riview
Jurnal I : Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
( Studi Kasus Pembelajaran PKn KELAS III Di SDN Menteng Palangka
Raya).
1. Judul Jurnal
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
( Studi Kasus Pembelajaran PKn KELAS III Di SDN Menteng Palangka Raya).
2. Penulis dan Institusi Asal
Ady Ferdiansyah Noor, Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya
3. Sumber Jurnal
http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file=FKIP_Vol8_No2_
part89_3%20ADY%20FERDIAN%20NOOR.pdf
4. Ringkasan Abstrak
Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada sekolah SDN 9 Menteng
Palangkaraya yang dilakukan gurunya hanya dengan sistem menjelaskna materi
di papan tulis sehingga peserta didik hanya dapat mendengarkan dan menulis
tanpa adanya interaksi yang seimbang antara pendidik dan peserta didik. Dari hal
tersebut menyebabkan terjadi kasus asusila yang mempengaruhi perkembangan
karakter peserta didik. Maka pendekatan yang digunakan dalam memecahkan
masalah tersebut mengunakan pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian
kasus (studi kasus) sifat mengeksplorasi pada strategi pembelajaran PKn.
5. Konsep Pemikiran
 Dalam pengetahuan (civic knowledge), sikap (civic skill), dan nilai
(civic participation) apa yang diajarkan agar dapat membentuk/
merubah karakter peserta didik dengan tujuan untuk generasi penerus
memiliki karakter yang baik?
 Pada penelitian ini dalam kasus asusila dengan menggunakan
pendekatan kualitatif, lalu bagaimana menggunakan jenis strategi
penelitian kasus dalam pendekatan kualitatif?
6. Metodelogi yang digunakan
Tempat penelitian adalah SDN 9 Menteng Palangkaraya sekolah dasara
konvensional yaitu sekolah yang menyelenggarakan pendidikan dengan sistem
guru kelas dan pembelajaran tatap muka antara siswa dengan guru dalam hari dan
jam-jam pelajaran efektif yang telah di tetapkan. Dengan subjek penelitian adalah
guru PKn dan peserta didik kelas III SDN 9 Menteng Palangkaraya dengan
menggunakan penelitian kualitatif dengan model naturalistik.
Penelitian ini harus mampu mengungkapkan gejala sosial dilapangan dengan
mengerahkan segenap fungsi inderawinya. Sudjana dan Ibrahim (2001:195) dan
Sugiono (2007:200) mengemukakakn metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian observasi dilapangan dan datanya dianalisa dengan cara non-statistik.
7. Ringkasann Hasil Penelitian
(a) pengetahuan (civic knwoledge) yang diajarkan guru PKn untuk
membentuk karakter peserta didik dengan salah satunya, menjelaskan pentingnya
harga diri, dengan berbagai pengetahuan yang baru diberikan kepada peserta
didik (b) sikap (civic skills) yang diajarkan guru PKn untuk membentuk karakter
peserta didikdengan cara memberikan contoh bentuk harga diri (c) nilai (civic
afektif) yang diajarkan dengan berperilaku yang mencerminkan harga diri.
8. Ringkasan Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisi hasil penelitian, didapatkan temuan-temuan yang akan
dibahas. Pembelajaran PKn mengajarkan sesuai dengan taksonomi tujuan
pendidikan yaitu (1) pengembangan keterampilan pemecahan maslaah yang
terkait pada peran warga negara dalam proses kebijakan publik(2)pengembangan
wawasan kewarganegaraan (3)pengembangan keterampilan partisipasi
kewarganegaraan dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap fenomena
yang terjadi.
9. Ringkasan Kesimpulan
Pada pemebelajara PKn yang dilakukan di SDN 9 Menteng Palangkaraya
guru hanya mengandalkan strategni secara umum artinya pemebelajaran
pendidikn kewarganegaraan (PKn)yang berdasarkan taksonomi tujuan pendidikan
belum diterapkan sepenuhnya dan kurang seimbang antara interaksi guru dengan
peseta didik. Guru PKn di SDN 9 Menteng Palangkaraya hanya dominan
menggunakan metode ceramah dan sesekali hanya melontarkan beberapa
pertanyaa kepada peserta didik, tanpa ada perencanaan metode baru yang untuk
mengembangkan cara berfikri, dan melihat kondisi peserta didik.
10. Berikan komentar
 Pada jurnal melakukan model dan metode pembelajaran yang kurang efektif
pada peserta didik. Ditekankan kepada guru SDN 9Menteng Palngkaraya
harus bisa merancang model dan metode pembeljaran yang baru demi
kelangsungan belajar yang afektif demi peserta didik. Guru harus bisa
memenets suana kelas dengan baik, melihat kondidsi kemampuan peserta
didik, agar model dan metode yang diberikan sesuai dengan rancangan
pembelajaran dan sejalan dengan cara berfikir peserta didik.
 Yang terdapat pada jurnal hasil penelitian yang kurang jelas, maka
pembaca kurang paham akhir dari hasil penelitian jurnal tersebut
 Dalam font, dan jarak penulisan pada jurnal kurang rapi yang membuat
pembaca kebingungan dalam membaca.

Jurnal II : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD kecil Poraegoa Indah


Paranggi Kecamatan Ampibabo Pada Mata Pembelajaran PKn Dengan Metode
Pemberian Tugas Individu

1. Judul Jurnal
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD kecil Poraegoa Indah Paranggi
Kecamatan Ampibabo Pada Mata Pembelajaran PKn Dengan Metode Pemberian
Tugas Individu
2. Penulis dan Institusi Asal
Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu, Mahasisaswa Program Guru
Dalam Jabatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Taduloko
3. Sumber Jurnal
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/download/3209/2268
4. Ringkasan Abstrak
Tujuan penelitian bagaimana untuk mengetahui penggunaan metode
pemberian tugas individual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDK
Paraegoa Indah Paranggi pada mata pelajaran PKn. Dengan jenis data yang
diambil data kuantitatif dan teknik pengumpulan adalah observasi dan tes proses
dan hasil pembelajaran. Dan hasilnya dilakukan 2 siklus dengan prosedur
tindakan 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 observasi, 4 refleksi. Hasil penelitian
pada siklus pertama dalam pembelajaran menunjukkan bahwa hasil tes siklus satu
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas secara
individual, terjadi peningkatan hasil pembelajaran dimana terdapat sebanyak 12
(66.66%)orang siswa dengan kriteria tuntas dan asih 6 orang siswa belum tuntas.
Kemudia pada siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntan 16 dari 18 siswa
keseluruhan dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 88,88% dan daya serap
klasikal adalah 70,55% maka dinyatakan lulus.
5. Konsep Pemikiran
 Bagaimana hasil observasi tentang kegiatan guru dalam mengetahui
tingkat kemampuan guru(peneliti) dalam menyusun dan melaksankan
pemebelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas individual?
 Dalam penelitian pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
menggunakan metode pemberian tugas individual dengan melalui 2
siklus, lalu jelaskan bagaimana hasil awal penelitian dalam 2 siklus yang
dilakukan?
6. Metodelogi yang digunakan
Sesuai dengan hasil penelitian proses menunjukkan bahwa proses
pembelajaran siswa kelas II SDK Paraegoa Indah Paranggi melalui metode
Pemberian tugas Individual. Dalam tindakan observasi awal melalu metode
pemberian tugas individual dilaksanakan untuk mengambil data sebagai informsi
awal tentang anak dalam menjawab soal yang diberikan dan pelajaran-pelajaran
yang sudah diajarkan sebelum menggunakan metode pemberian tugas indovidual
dalam pembelajaran, sehingga dijadikan rujukan untuk pengembangan metode
pembelajaran.
Observasi awal siswa dengan cara memberikan soal tes untuk mengetahui
tingkat pemahaman san daya serap materi pada anak setelah proses belajar
mengajar sebelum menggunakan metode pemberian tugas individual. . Dan
hasilnya dilakukan 2 siklus dengan prosedur tindakan 1 perencanaan, 2
pelaksanaan, 3 observasi, 4 refleksi. Hasil penelitian pada siklus pertama dalam
pembelajaran menunjukkan bahwa hasil tes siklus satu pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode pemberian tugas secara individual, terjadi
peningkatan hasil pembelajaran dimana terdapat sebanyak 12 (66.66%)orang
siswa dengan kriteria tuntas dan asih 6 orang siswa belum tuntas. Kemudia pada
siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntan 16 dari 18 siswa keseluruhan dengan
ketuntasan belajar klasikal adalah 88,88% dan daya serap klasikal adalah 70,55%
maka dinyatakan lulus.
Untuk mengetahui kemampuan guru dalam proses kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan metode pemberian tugas individual pada mata pelajaran
PKn dengan menggunakan metode pemberian tugas individual kelas II SDK
Paraegao Paranggi digunakan lembar observasi yang didalamnya melaksanakan
kegiatan pembelajaran ini, yang diobservasi langsung oleh teman sejawat.
7. Ringkasann Hasil Penelitian
Berdasarkan SIKLUS I
Menunjukkan jumlah kemampuan siswa dalam keaktifan bertanya
ataupun memberikan sanggahan dan mengejakan tes kurang berhasil dengan
perolehan nilai 5,3
Berdasarkan SIKLUS II
Dalam metode diklusn kedua denagn metode pemberian tugas
individual dikatagorikan dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan apabila
siswa mencapai nilai 7,50 dan dikatagorikan berhasill dalam siklus yang II kali
ini.
Pada siklus pertama belum mencapai indikator yang didinginkan atau belum
berhasil maka dianggap pemebelajaran keaktifan siswa dalam bertanya atau
membeirkan tugas dan sanggahan harus bisa di tingkatkan. Maka dari siklus
peratma tersebut peneliti lanjut melakukan siklus yang kedua akhirnya
dikatagorikan berhasil dalam mengguanakan metode pemberian tugas individual.
Maka dari itu setiap harinya guru/pendidika harus mampu meningkat terus
pengetahuan, sikap dan kerampilan siswa agar terbiasa dan hasil tersebut dapat
merubah cara berfikir siswa lebih berkembang lagi dan membentuk karakter yang
baik untuk kedepannya.
8. Ringkasan Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melihat nilai rata-rata dan presentasi hasil evaluasi pembelajaran


PKn pada siklus pertama diperoleh gambaran bahwa pribadi siswa di kelas II
SDK Paraegoa Indah Paranggi kurang berhasil, karena nilai rata-rata siswa yaitu
5,3 berdasarkan kategori yang ditetapkan. Nilai 6-10 dikategorikan berhasil
sedangkan nilai 6 ke bawah dianggap gagal. Pada siklus kedua ternyata mampu
untuk lebih meningkatkan kemampuan pribadi siswa di kelas II SDK Paraegoa
Indah Paranggi dalam merespon dengan pertanyaan maupun sanggahan. Hal ini
dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata siswa 7,50 dengan presentasi
keberhasilan 100 % dengan tidak ada yang mendapat nilai 6 kebawah.
Menurut pengalaman penelitian bahwa dalam kegiatan sehari-hari di
lapangan ada beberapa hal yang penting perlu untuk meningkatkan minat belajar
siswa yang baik dan ada beberapa komponen yang harus dipenuhi di dalam
interaksi belajar mengajar, yaitu: (1) Tujuan interaksi belajar mengajar yang
diharapkan. (2) Bahan yang akan disampaikan pada anak didik. (3) Pendidikan
dan sianak itu sendiri. (4) Metode yang digunakan demi menunjang tercapainya
tujuan yang diharapkan. (5) Metode yang digunakan untuk menyampaikan bahan
pelajaran.
Pada siklus ini sesuai dengan hasil evaluasi tentang apa yang diharapkan
dari indikator kinerja sudah dicapai dengan baik disebabkan oleh karena
pelaksanaan penggunaan metode pemberian tugas individu sudah tercapai melalui
interaksi belajar mengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran yang
ingin dicapai, semakin baik penggunaan metode mengajar semakin berhasil
pencapaian tujuan artinya apabila guru dapat memiliki metode yang tepat yang
sesuai dengan bahan pengajaran, maka semakin berhasil tujuan pengajaran yang
dicapai.
Dalam penggunaan metode kontekstual strategi belajar mengajar juga
berperan penting dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran PKn
sehingga hasil yang didapatkan pada evaluasi dapat dicapai dengan tujuan yang
diharapkan. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini tentang penggunaan
metode pemberian tugas individu di kelas II SDK Paraegoa Indah Paranggi dapat
meningkatkan hassil belajar siswa dalam memberikan jawaban pertanyaan pada
mata pelajaran PKn setelah melalui lembar observasi dan analisis data yang
dinyatakan berhasil.

9. Ringkasan Kesimpulan

Pada penggunaan metode pemberian tugas individu dapat digunakan sebagai


salah satu alternatif peningkatan hasil belajar PKn siswa, dapat menciptakan
hubungan alternatif antara guru dan siswa dan sesama siswa, dapat meminimalkan
sikap pasif siswa dalam pembelajaran PKn, dapat meningkatkan kegairahan, motivasi,
penguasaan materi dan minat dalam proses pembelajaran, dan Penggunaan metode
pemberian tugas individu dalam proses pembelajaran dapat juga diterapkan pada mata
pelajaran yang lain dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

10. Berikan komentar


 Penulis diharapkan agar saat penulisan lebih mencantumkan pendapat
menurut ahli, karena hanya hampir 2% saja definisinya. Terlalu minimnya
penjelasan-penjelasan yang ada dalam jurnal ini
 Pada jurnal sudah cukup baik dalam penulisan
 Pada jurnal dijelaskan banyaknya siswa sehingga dapat dipresentasikan
dengan sesuai observasi yang benar. Dan telah disediakan pula rumus
yang digunakan presentasi ketuntasan belajar pada siswa.
E. Kesimpulan
Jurnal I : Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
( Studi Kasus Pembelajaran PKn KELAS III Di SDN Menteng Palangka
Raya).
1. Perkembangan seorang anak dengan segala potensi yang dimilikinya akan
dapat diantarkan menjadi seorang pribadi yang dewasa. Pribadi yang dewasa
adalah individu yang sampai pada saat kemampuan untuk ,emgerti dan
memahami siap diridan apa peram yang harus dilakuakknnya dengan
sehat(wajar atau sehat)dan bertanggung jawab dengan menanamkan
kebiasaan berperilaku sehat dalam artian wajar dan normal. Pembelajaran
yang dilakukan oleh Guru PKn/pendidik masik banyak yang mengandalkan
stategi yang sangat umum, yang sering digunakan dalam artian pemeblajran
pendidikan kewarganegaan (PKn) yang berdasarkan taksonomi tujuan
pendidikan belum diterapkan sepenuhnya atau kurang seimbang yaitu
pembelajaran lebih banyak membelajarkan aspen pengetahuan. Dan
pembelajaran ini dominan dilaksnakan dengan metode ceramah dan sekali-
sekali melortarkan pertanyaan kepda peserta didik
2. Dalam pembelajaran pendidikan kwarganearaan (PKn) dalam membentuk
untuk meninggkatkan karakter peserta didik di SDN 9 Menteng Palangka
Raya agar dapat seimbang dalam mengolah pengetahuan, sikap dan
keterampilan agara jalan beriringan. Jika dalam membelajarkan aspek sikap
(civic skills/ psikomotor) dan nilai (civic particition/afektif)melaksanakan
dengan memberikan konsep atau metode ceramah , mmbuat catatan materi,
dengan mendekte. Dari situlah kali ini penelitian ini harus bisa memberikan
penanaman nilai dasar yang harus dipahami dan dilaknsakan oleh siswa
sekolah dasar
3. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan model
Naturaltistik. Ada beberapa teknik yang biasanya digunakan dalam proses
pengumpulan data pada penelitian 1. Studi Pustaka, 2. Observasi Partisipatif,
3. Teknik Wawancara secara Mendalam, 4. Dokumentasi. Hasil obervasi
yang dilakukan dalam penelitian bahwa pembelajaran PKn belum mampu
merubah ranah afeksi dan psikomotor, guru hanya menerangkan/menjelaskan
dan mencatat materi/pengetahuan (kognitif) di papan tulis. Dalam strategi
pembelajaran ini peserta didik lebih banyak melihat, mendengarkan dan
mencatat materi yang diajarkan. Dan diharapkan dalam belajar nilai yang
diajarkan dalam kebudayaan pada daerahnya dikembangankan dengan baik.

Jurnal II : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD kecil Poraegoa Indah


Paranggi Kecamatan Ampibabo Pada Mata Pembelajaran PKn Dengan
Metode Pemberian Tugas Individu
1. Dalam pemebelajaran guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator
yang slalu berusaha mendorong peserta didik untuk aktiv secara fisik dan
psikis dalam proses belajar, dan dapat mentransfer ilmunya kepada peserta
didik dengan kata lain dapat membperoleh hasil belajar yang baik. Dengan
satu hal siswa di tuntut melakukan kegiatan yang timbul atas kemauannya
sendiri dengan berbentuk kegiatan jasmani dan rohani dalam menerima,
menyimpan, menguji sehingga tujuan yang dikendaki.
2. Banyak yang sering kali terjadi saat pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan (PKn), seringkali peserta didik cepat bosan, jenuh
bahkan sangat merasa mengalami kesulitan dalam hal menyelesaikan
pembelajaran PKn, karena metode yang monoton yang hanya menekankan
pada kemampuan menghafal, membaca dan menulis. Maka dalam
meningkatkan belajar siswa dalam pembelajar siswa dalam tugas
individual yang diberikan dalam kelas.
3. Ragam yang digunakan mungkin sangat banyak, maka dari itu sistem
penelitian kali ini menggunakan metode pemberian tugas Induvidual,
dengan melalu proses persuasive.Proses penelitian tindakan kelas ini
dilaksankaan 2 siklus dengan prosedur tindakan 1 perencanaan, 2
pelaksanaan, 3 observasi, 4 refleksi. Hasil penelitian pada siklus pertama
dalam pembelajaran menunjukkan bahwa hasil tes siklus satu pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas secara
individual, terjadi peningkatan hasil pembelajaran dimana terdapat
sebanyak 12 (66.66%)orang siswa dengan kriteria tuntas dan asih 6 orang
siswa belum tuntas. Kemudia pada siklus kedua dari jumlah siswa yang
tuntan 16 dari 18 siswa keseluruhan dengan ketuntasan belajar klasikal
adalah 88,88% dan daya serap klasikal adalah 70,55% maka dinyatakan
lulus.

Anda mungkin juga menyukai