2. Definisi Operasional
Dalam study kasus Pkn kali ini memecahkan suatu masalah dalam
metode pembelajaran dikelas dengan mampu merubah ranah efektif dan
psikomotorik. Peserta didik dapat memperoleh pengetahuan , psikomotor dan
efektif dari seorang pendidik agar membentuk generasi yang berkarakter
terutama dalam kelas III di SDN Menteng Palangka Raya. Dalam Kelas III
adalah dimana tahap orientasi atau pengenalan berbagai macam pengetahuan,
sikap dan keterampilan (Al-Lamri dan Ichas, 2006:19).
Maka dari itu dalam pembelajaran Pkn kali ini diajarkan untuk
pendidik ataupun peserta didik dapat saling berkerjasama dengan baik, untuk
kelangsungan sejahteranya bangsa saat ini, dan pendidik atau seorang guru
mampu memberikan nilai moral, memperkenalkan banyaknya kebudayaaan
yang ada, dan mampu menciptakan karakter yang baik dalam peserta didik.
Sehingga terkesan pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraa (PKn),
mendapatkan interaksi yang baik antara pendidik dengan peserta didik, dan
mengangkat suasana yang lebih efektif, seru dan tidak merasa jenuh.
1. Manfaat :
a. Meningkatkan minat belajar siswa dengan baik dalam pembelajar
didalam kelas
b. Peserta didik lebih mengasah cara berfikirnya dalam memecahkan
masalah (tugas. Soal tugas).
c. Meningkatkan hasil belajar dan mengetahui penggunaan metode
pemberian tugas individual, dan meningkatkan pemebelajaran yang
mendorong kreatifitas siswa sehingga siswa bersifat aktif dalam
pemebelajaran.
2. Tujuan :
a. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran
b. Agar dapat mendorong peserta didik untuk memotivasi aktif secara
sehingga memiliki semangat yang tinggi dalam menguti pembelajaran
c. Untuk meningkatkan kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan
melaksanakan proses pembelajaran,dengan secara observasi.
C. Materi dan Kajian
Jurnal I : Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
( Studi Kasus Pembelajaran PKn KELAS III Di SDN Menteng Palangka
Raya).
Substansi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) tetap sebagai
materi pembelajaran yang diberikan sebagai tahap awwal yang memilki tujuan khusus
dalam penanaman nilai dasar yang harus dipahami dan dilaksanakan oelh siswa
sekolah dasar-madrasah (AL-Lamri dan Ichas, 2006:3). Maka dalam pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan tersebut mampu mengorientasi atau pengenalan sebagai
macam pengetahuan. Sikap dan keterampilan peserta didik agar lebih efektif.
Menurut Winataputra, dkk (2008:1) dan Al Muchtar, dkk (2009:1)
mengemukakan pembelajaran PKn mengajarkan sesuai dengan taksonomi tujuan
pendidikan yaitu (1) pengembangan keterampilan pemecahan masalah yang terkait
pada peran warga negara dalam proses kebijkan publik (civic skills/psikomotor), (2)
pengembangan wawasan kewarganegaraan (civic knowledge/kognitif), (3)
pengembangan ketera,pilam partisipasi kewarganegaraan (civic participation/afektif).
Maka secara garis besar dalam penelitian kali ini mencakup tentang pemebelajaran
pendidikan kewarganegaraan PKn peserta didik lebih menonjolkan pengetahuan,
sikap dan keterampilannya dalam berproses karena hal tersebut yang sangat penting
pada saat ini.
Bahwa dalam pemebelajaran PKn guru hanya menerapkan model
pembelajaran tradisional dengan menggunakan metode ceramah. Guru-guru Pkn
kurang mengembangkan kemampuan mengajarnya. Dalam mengajar seharusnya guru
dapat menyeimbangkan antara kognitif, afeksi dan psikomotornya. Dan penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan model naturaltistik. Menurut sudjana dan
Ibrahim (2001:195) dan Sugiyono (2007:200), mengemukakakn metode penelitian
kulitatif adalah metode penelitian observasi di lapangan da datanya dianaliasa dengan
cara non-statistik.
Penelitian kua;itatif ini menggunaka jenis strategi penelitian kasus. Sillahi
(2003:62) dan sudjana dan Ibrahim (2001:69-71), mengemukakan penelitian kasus
adalah (a) studi yang akan melibatkan kita dalam penyelidikan yang lebih mendalam
dan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap tingkah laku seorang individu, (b)
penelitian terhadap latar belakang dan kondisi dari individu, kelompok, atau
komunitas tertentu dengan tujuan untuk memberikan gamabaran yang lengkap
mengenai subjek atau kejadian yang teliti dan (c) suatu penelitian yang dilakukan
intensif, terinci, ldna mendalam terhadap organisme, lembaga atau gejala tertentu.
Maka dari itu metode yang digunakan pemberian tugas Individual, sesuai
dengan pemilihan metode melalui observasi pesuasive dilingkunagn objek penelitian.
Dalam penelitian kali ini mengguakan metode yang akan diterapkan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II sekolah Dasar Kecil Poraegoa Indah
Paranggi pada mata pelajaran PKn dengan mengguankan metode Pemberian Tugas
Individual pada mata pelajaran PKn.
D. Analisi dan Riview
Jurnal I : Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
( Studi Kasus Pembelajaran PKn KELAS III Di SDN Menteng Palangka
Raya).
1. Judul Jurnal
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
( Studi Kasus Pembelajaran PKn KELAS III Di SDN Menteng Palangka Raya).
2. Penulis dan Institusi Asal
Ady Ferdiansyah Noor, Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya
3. Sumber Jurnal
http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file=FKIP_Vol8_No2_
part89_3%20ADY%20FERDIAN%20NOOR.pdf
4. Ringkasan Abstrak
Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada sekolah SDN 9 Menteng
Palangkaraya yang dilakukan gurunya hanya dengan sistem menjelaskna materi
di papan tulis sehingga peserta didik hanya dapat mendengarkan dan menulis
tanpa adanya interaksi yang seimbang antara pendidik dan peserta didik. Dari hal
tersebut menyebabkan terjadi kasus asusila yang mempengaruhi perkembangan
karakter peserta didik. Maka pendekatan yang digunakan dalam memecahkan
masalah tersebut mengunakan pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian
kasus (studi kasus) sifat mengeksplorasi pada strategi pembelajaran PKn.
5. Konsep Pemikiran
Dalam pengetahuan (civic knowledge), sikap (civic skill), dan nilai
(civic participation) apa yang diajarkan agar dapat membentuk/
merubah karakter peserta didik dengan tujuan untuk generasi penerus
memiliki karakter yang baik?
Pada penelitian ini dalam kasus asusila dengan menggunakan
pendekatan kualitatif, lalu bagaimana menggunakan jenis strategi
penelitian kasus dalam pendekatan kualitatif?
6. Metodelogi yang digunakan
Tempat penelitian adalah SDN 9 Menteng Palangkaraya sekolah dasara
konvensional yaitu sekolah yang menyelenggarakan pendidikan dengan sistem
guru kelas dan pembelajaran tatap muka antara siswa dengan guru dalam hari dan
jam-jam pelajaran efektif yang telah di tetapkan. Dengan subjek penelitian adalah
guru PKn dan peserta didik kelas III SDN 9 Menteng Palangkaraya dengan
menggunakan penelitian kualitatif dengan model naturalistik.
Penelitian ini harus mampu mengungkapkan gejala sosial dilapangan dengan
mengerahkan segenap fungsi inderawinya. Sudjana dan Ibrahim (2001:195) dan
Sugiono (2007:200) mengemukakakn metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian observasi dilapangan dan datanya dianalisa dengan cara non-statistik.
7. Ringkasann Hasil Penelitian
(a) pengetahuan (civic knwoledge) yang diajarkan guru PKn untuk
membentuk karakter peserta didik dengan salah satunya, menjelaskan pentingnya
harga diri, dengan berbagai pengetahuan yang baru diberikan kepada peserta
didik (b) sikap (civic skills) yang diajarkan guru PKn untuk membentuk karakter
peserta didikdengan cara memberikan contoh bentuk harga diri (c) nilai (civic
afektif) yang diajarkan dengan berperilaku yang mencerminkan harga diri.
8. Ringkasan Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisi hasil penelitian, didapatkan temuan-temuan yang akan
dibahas. Pembelajaran PKn mengajarkan sesuai dengan taksonomi tujuan
pendidikan yaitu (1) pengembangan keterampilan pemecahan maslaah yang
terkait pada peran warga negara dalam proses kebijakan publik(2)pengembangan
wawasan kewarganegaraan (3)pengembangan keterampilan partisipasi
kewarganegaraan dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap fenomena
yang terjadi.
9. Ringkasan Kesimpulan
Pada pemebelajara PKn yang dilakukan di SDN 9 Menteng Palangkaraya
guru hanya mengandalkan strategni secara umum artinya pemebelajaran
pendidikn kewarganegaraan (PKn)yang berdasarkan taksonomi tujuan pendidikan
belum diterapkan sepenuhnya dan kurang seimbang antara interaksi guru dengan
peseta didik. Guru PKn di SDN 9 Menteng Palangkaraya hanya dominan
menggunakan metode ceramah dan sesekali hanya melontarkan beberapa
pertanyaa kepada peserta didik, tanpa ada perencanaan metode baru yang untuk
mengembangkan cara berfikri, dan melihat kondisi peserta didik.
10. Berikan komentar
Pada jurnal melakukan model dan metode pembelajaran yang kurang efektif
pada peserta didik. Ditekankan kepada guru SDN 9Menteng Palngkaraya
harus bisa merancang model dan metode pembeljaran yang baru demi
kelangsungan belajar yang afektif demi peserta didik. Guru harus bisa
memenets suana kelas dengan baik, melihat kondidsi kemampuan peserta
didik, agar model dan metode yang diberikan sesuai dengan rancangan
pembelajaran dan sejalan dengan cara berfikir peserta didik.
Yang terdapat pada jurnal hasil penelitian yang kurang jelas, maka
pembaca kurang paham akhir dari hasil penelitian jurnal tersebut
Dalam font, dan jarak penulisan pada jurnal kurang rapi yang membuat
pembaca kebingungan dalam membaca.
1. Judul Jurnal
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD kecil Poraegoa Indah Paranggi
Kecamatan Ampibabo Pada Mata Pembelajaran PKn Dengan Metode Pemberian
Tugas Individu
2. Penulis dan Institusi Asal
Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu, Mahasisaswa Program Guru
Dalam Jabatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Taduloko
3. Sumber Jurnal
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/download/3209/2268
4. Ringkasan Abstrak
Tujuan penelitian bagaimana untuk mengetahui penggunaan metode
pemberian tugas individual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDK
Paraegoa Indah Paranggi pada mata pelajaran PKn. Dengan jenis data yang
diambil data kuantitatif dan teknik pengumpulan adalah observasi dan tes proses
dan hasil pembelajaran. Dan hasilnya dilakukan 2 siklus dengan prosedur
tindakan 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 observasi, 4 refleksi. Hasil penelitian
pada siklus pertama dalam pembelajaran menunjukkan bahwa hasil tes siklus satu
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas secara
individual, terjadi peningkatan hasil pembelajaran dimana terdapat sebanyak 12
(66.66%)orang siswa dengan kriteria tuntas dan asih 6 orang siswa belum tuntas.
Kemudia pada siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntan 16 dari 18 siswa
keseluruhan dengan ketuntasan belajar klasikal adalah 88,88% dan daya serap
klasikal adalah 70,55% maka dinyatakan lulus.
5. Konsep Pemikiran
Bagaimana hasil observasi tentang kegiatan guru dalam mengetahui
tingkat kemampuan guru(peneliti) dalam menyusun dan melaksankan
pemebelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas individual?
Dalam penelitian pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
menggunakan metode pemberian tugas individual dengan melalui 2
siklus, lalu jelaskan bagaimana hasil awal penelitian dalam 2 siklus yang
dilakukan?
6. Metodelogi yang digunakan
Sesuai dengan hasil penelitian proses menunjukkan bahwa proses
pembelajaran siswa kelas II SDK Paraegoa Indah Paranggi melalui metode
Pemberian tugas Individual. Dalam tindakan observasi awal melalu metode
pemberian tugas individual dilaksanakan untuk mengambil data sebagai informsi
awal tentang anak dalam menjawab soal yang diberikan dan pelajaran-pelajaran
yang sudah diajarkan sebelum menggunakan metode pemberian tugas indovidual
dalam pembelajaran, sehingga dijadikan rujukan untuk pengembangan metode
pembelajaran.
Observasi awal siswa dengan cara memberikan soal tes untuk mengetahui
tingkat pemahaman san daya serap materi pada anak setelah proses belajar
mengajar sebelum menggunakan metode pemberian tugas individual. . Dan
hasilnya dilakukan 2 siklus dengan prosedur tindakan 1 perencanaan, 2
pelaksanaan, 3 observasi, 4 refleksi. Hasil penelitian pada siklus pertama dalam
pembelajaran menunjukkan bahwa hasil tes siklus satu pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode pemberian tugas secara individual, terjadi
peningkatan hasil pembelajaran dimana terdapat sebanyak 12 (66.66%)orang
siswa dengan kriteria tuntas dan asih 6 orang siswa belum tuntas. Kemudia pada
siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntan 16 dari 18 siswa keseluruhan dengan
ketuntasan belajar klasikal adalah 88,88% dan daya serap klasikal adalah 70,55%
maka dinyatakan lulus.
Untuk mengetahui kemampuan guru dalam proses kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan metode pemberian tugas individual pada mata pelajaran
PKn dengan menggunakan metode pemberian tugas individual kelas II SDK
Paraegao Paranggi digunakan lembar observasi yang didalamnya melaksanakan
kegiatan pembelajaran ini, yang diobservasi langsung oleh teman sejawat.
7. Ringkasann Hasil Penelitian
Berdasarkan SIKLUS I
Menunjukkan jumlah kemampuan siswa dalam keaktifan bertanya
ataupun memberikan sanggahan dan mengejakan tes kurang berhasil dengan
perolehan nilai 5,3
Berdasarkan SIKLUS II
Dalam metode diklusn kedua denagn metode pemberian tugas
individual dikatagorikan dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan apabila
siswa mencapai nilai 7,50 dan dikatagorikan berhasill dalam siklus yang II kali
ini.
Pada siklus pertama belum mencapai indikator yang didinginkan atau belum
berhasil maka dianggap pemebelajaran keaktifan siswa dalam bertanya atau
membeirkan tugas dan sanggahan harus bisa di tingkatkan. Maka dari siklus
peratma tersebut peneliti lanjut melakukan siklus yang kedua akhirnya
dikatagorikan berhasil dalam mengguanakan metode pemberian tugas individual.
Maka dari itu setiap harinya guru/pendidika harus mampu meningkat terus
pengetahuan, sikap dan kerampilan siswa agar terbiasa dan hasil tersebut dapat
merubah cara berfikir siswa lebih berkembang lagi dan membentuk karakter yang
baik untuk kedepannya.
8. Ringkasan Pembahasan Hasil Penelitian
9. Ringkasan Kesimpulan