Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REPORT

JUDUL 1 : Meningkatkan Minat Belajar PKN Melalui Kelompok Pada Siswa


di Kelas V SD Inpres Kayuku Rahmat.
JUDUL 2 : Pengembangan Ape Puku untuk Mata Pelajaran PKN Kelas II SD
Negeri Deresan
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Ali Armadi, M. Pd.

Disusun Oleh:

Nama : Agus firmansyah


NPM :20862061A001741

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2021
CRITICAL JURNAL

A. DEFINISI KONSEPTUAL dan OPERASIONAL


Jurnal I : Meningkatkan minat belajar PKN melalui belajar kelompok
pada siswa kelas V di SD inpres kayuku rahmat
1. Definisi Konseptual
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran
wajib setiap jenjang persekolahan dan materinya perlu dipahami dengan
baik, namun kenyataannya masih ada siswa yang kurang senang dan
bahkan tidak minat untuk belajar PKN karena bagi mereka pelajaran ini
sangat membosankan. Berdasarkan hasil pengamatan di SD inpres kayuku
rahmat, ditemukan siswa kurang rajin dalam belajar,siswa jarang
mengerjakan tugas, serta tidak disiplin dalam belajar, dan siswa kurang
berminat dalam belajar mata pelajaran PKN. Berdasarkan hal tersebut,
diketahui bahwa rendahnya minat belajar pada mata pelajaran PKN
disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang tidak optimal
sehingga dapat mempengaruhi minat belajar pada diri siswa sehingga
menjadipersoalan dasar untuk segera mendapatkan penanganan serius dsri
guru mata pelajaran PKN.
Salah satu bentuk metode mengajar yang dinilai efektif mampu
memberikan konstribusi positif pada peningkatan minat belajar siswa kelas
V SD inpres kayuku rahmat pada pembelajaran PKN adalah melalui
belajar kelompok. Metode ini dinilai mampu meningkatkan minat belajar
siswa karena memfokuskan pelajaran dengan memperbanyak pengayaan
materi dengan melibatkan keaktifan seluruh siswa dalam suatu kelompok
belajar. Kerangka dasar mata pelajaran PKN dalam kurikulum KTSP
bertujuan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan siswa akan status,
hak dan kewajiban dalam kehidupannya.
2. Definisi Operasional

Seperti yang telah kita ketahui bahwa PKn sangat menunjang


bagaimana siswa dalam belajar terkait minat siswa dalam pembelajaran
merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu proses
pembelajaran.Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dalam proses
pembelajaran dapat menunjang proses belajar belajar untuk semakin
baik,begitu pun sebaliknya siswa minat belajar siswa yang rendah maka
kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh pada hasil
belajar.PKn sangat menentukan bagaimana siswa menyikapi setiap
pengajaran yang didapat dari guru-guru disekolah maupun diluar
sekolah.Melalui mata pelajaran PKn ini,siswa sebagai warga Negara
dapat mengkaji Pendidikan Kewarganegaraan dalam forum yang dinamis
dan interaktif.Pembangunan dalam dunia pendidikan perlu diusahakan
peningkatannya.
Minat belajar siswa pada PKn ini perlu mendapat perhatian khusus
karena minat merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan proses
belajar.Di samping itu minat yang timbul dari kebutuhan siswa
merupakan faktor penting bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan ata
usahanya.Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai misi
untuk membentuk warga negara yang cerdas, kreatif, dan partisipatif.
karakteristik mata pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang menekankan
siswa agar menjadi warga negara yang cerdas dan partisipatif.
Agar siswa berminat dan partisipatif dalam kegiatan
pembelajaran,maka guru harus mampu memilih strategi pembelajaran
yang mengajak siswa terlibat lebih banyak dalam kegiatan pembelajaran,
namun kebanyakan guru yang mengajar tidak menggunakan strategi
pembelajaran yang menarik peserta didik untuk tertarik dan berminat
mengikuti proses pembelajaran PKn. Guru hanya menerapkan metode
ceramah sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti
pelajaran dan berdampak pula pada nilai prestasi siswa.
Jurnal II : Pengembangan Ape Puku untuk Mata Pelajaran PKN Kelas
II SD Negeri Deresan
1. Definisi Konseptual
Penerapan pengenalan pancasila yang diajarkan guru yaitu dengan
cara menghafal, namun tekhnik atau metode yang diberikan kepada siswa
membuat bosan atau kurang memberikan motivasi. Guru jarang
menggunakan alat bantu atau alat peraga yang digunakan sebagai media
pembelajaran. Padahal untuk menghafal dan memahami pancasila
memerlukan media sebagai wujud visual untuk membantu penyampaian
pembelaran. Permasalahan tersebut adalah yang dialami oleh siswa kelas
2 SD Negeri Deresan. Berdasarkan observasi dan wawancara yang
pengembang lakukan di kelas 2 SD Negeri Deresan menunjukkan bahwa
selama proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar tentunya
memerlukan fasilitas yang mendukung untuk mempermudah dan
memaksimalkan belajar agar hasil yang diharapkan dapat dicapai.

2. Definisi Oprasional
Berdasarkan latar belakang diatas, perlu adanya pemecahan
masalah dengan penelitian yang berjudul “Pengembangan Alat Permainan
Edukatif PUKU (Puzzle Kubus) Sebagai Pengenalaan Pancasila dan Nilai-
Nilainya Pada Mata Pelajaran Pedidikan Kewarganegaraan Kelas II SD
Negeri Deresan Caturtunggal Depok Sleman”
Salah satu fasilitas yang mendukung dalam kegiatan belajar
tersebut yaitu media. Untuk mempermudahkan proses pembelajaran guru
harus bisa mengubah suasana pembelajaran dengan memanipulasi
pembelajaran dengan gaya belajar yang lebih menyenangkan dan efektif,
dengan bantuan media diharapkan mampu membantu guru mempermudah
pembelajaran. Pada hakikatnya media merupakan bentuk perantara untuk
memudahkan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam dunia
pendidiikan media seringkali dipakai untuk dapat mennjang kegiatan
proses belajar mengajar. Terkait dengan penggunaan media, tidak sedikit
dari mata pelajaran di sekolah-sekolah menggunakan media terutama di
SDN Deresan.

B. Manfaat dan Tujuan


Jurnal I : Meningkatkan minat belajar PKN melalui belajar kelompok
pada siswa kelas V di SD inpres kayuku rahmat
1. Manfaat :
a. Agar peserta didik itu tidak merasa bosan dengan mata pelajaran
ketika proses kegiatan belajar mengjar berlangsung.
b. Memberikan kemudahan dalam penggunaannya bagi siswa
sehingga lebih mudah terjadi interaksi dan memperkuat tingkat
pemahaman siswa dan daya ingat siswa itu sendiri.
c. Memberikan stimulus dalam pembentukan perilaku siswa,
pengembangan kemampuan dasar dan menuumbuhkan rasa percaya
diri bagi siswa itu sendiri dan membentuk citra diri siswa yang
positif.
2. Tujuan :
a. Memperjelas materi yang diberikan oleh guru supaya peserta didik
dapat memahaminya
b. Memberikan motivasi dan merangsang peserta didik untuk
bereksplorasi dan bereksperimen dalam mengembangkan berbagai
aspek perkembangan
c. Memberikan kesenangan pada anak saat pembelajaran berlangsung
Jurnal II : Pengembangan Ape Puku untuk Mata Pelajaran PKN
Kelas II SD Negeri Deresan
3. Manfaat :
a. Agar peserta didik itu tidak merasa bosan dengan mata pelajaran
ketika proses kegiatan belajar mengjar berlangsung
b. Memberikan kemudahan dalam penggunaannya bagi siswa
sehingga lebih mudah terjadi interaksi dan memperkuat tingkat
pemahaman siswa dan daya ingat siswa itu sendiri.
c. Memberikan stimulus dalam pembentukan perilaku siswa,
pengembangan kemampuan dasar dan menuumbuhkan rasa percaya
diri bagi siswa itu sendiri dan membentuk citra diri siswa yang
positif.
4. Tujuan :
a. Memperjelas materi yang diberikan oleh guru supaya peserta didik
dapat memahaminya
b. Memberikan motivasi dan merangsang peserta didik untuk
bereksplorasi dan bereksperimen dalam mengembangkan berbagai
aspek perkembangan
c. Memberikan kesenangan pada anak saat pembelajaran berlangsung

C. Materi Kajian
Jurnal I : Meningkatkan minat belajar PKN melalui belajar kelompok
pada siswa kelas V di SD inpres kayuku rahmat

Berdasarkan undang-undang No 20 tahun 2003 yang


mengemukakan bahwa “pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman”.
Dengan demikian bahwa nilai-nilai atau falsafah yang dianut oleh
seseorang atau suatu bangsa dijadikan norma dan landasan untuk mendidik
peserta didik. Nilai-nilai tersebut dijadikan sebagai dasar untuk
menentukan arah dan tujuan pendidikan.

Penanaman Pancasila yang diberikan kepada usia dini atau sekolah


dasar lebih efektif dalam membentuk karakter. Salah satu upaya
pemerintah yaitu memberikan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan pada sekolah dasar. Dengan mengenalkan pancasila
kepada anak-anak sejak dini, dapat menumbuhkan sikap demokratis dan
cinta tanah air, disisi lain dengan mengajarkan nilai-nilai yang terkandung
pada pancasila, anak-anak dapat belajar mengenai pedoman hidup serta
norma-norma yang harus ditaati dalam kehidupan sosisal.
Jurnal II : Pengembangan Ape Puku untuk Mata Pelajaran PKN
Kelas II SD Negeri Deresan
Berdasarkan undang-undang No 20 tahun 2003 yang
mengemukakan bahwa “pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman”.
Dengan demikian bahwa nilai-nilai atau falsafah yang dianut oleh
seseorang atau suatu bangsa dijadikan norma dan landasan untuk mendidik
peserta didik. Nilai-nilai tersebut dijadikan sebagai dasar untuk
menentukan arah dan tujuan pendidikan.

Penanaman Pancasila yang diberikan kepada usia dini atau sekolah


dasar lebih efektif dalam membentuk karakter. Salah satu upaya
pemerintah yaitu memberikan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan pada sekolah dasar. Dengan mengenalkan pancasila
kepada anak-anak sejak dini, dapat menumbuhkan sikap demokratis dan
cinta tanah air, disisi lain dengan mengajarkan nilai-nilai yang terkandung
pada pancasila, anak-anak dapat belajar mengenai pedoman hidup serta
norma-norma yang harus ditaati dalam kehidupan sosisal.

Analisi dan Riview


Jurnal I : Meningkatkan minat belajar PKN melalui belajar kelompok
pada siswa kelas V di SD inpres kayuku rahmat
1. Judul jurnal
Meningkatkan minat belajar PKN melalui belajar kelompok pada
siswa kelas V di SD inpres kayuku rahmat.
2. Penulis dan Institusi Asal
sainudin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tadulako
3. Sumber Jurnal
https://www.neliti.com/id/publications/115664/meningkatkan-minat-
belajar-pendidikan-kewarganegaraan-pkn-melalui-belajar-kelomp
4. Ringkasan Abstrak
penelitian ini adalah apakah minat belajar PKn dapat ditingkatkan
melalui belajar kelompok di kelas V SD Inpres Kayuku Rahmat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) melelui belajar kelompok di kelas
V SD Inpres Kayuku Rahmat.dapat meningkat melalui Belajar
Kelompok.
5. Konsep Pemikiran
o Langkah pertama,konsep pemecahan masalah yang diidentifikasi
atau dirumuskan dilakukan melalui penjelasan proses penelitian
secara keseluruhan.
o Peneilitan dilakukan secara bersiklus dan pada bagian perencanaan
dan pada tindakan kelas didasarkan pada alur adaftasi sebagai
berikut :

o Langkah kedua, Pengambilan data dan pelaksanaan


penelitian.
o Langkah ketiga, pengumpulan data dalam penelitian
tindakan kelas melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
o Langkah keempat,Tekhnik analisis data melaui
indikator dengan menggunakan table.
6. Metodelogi yang digunakan
Metode yang digunakan adalah metode metode penelitian
deskriptif dengan menggunakan jenis data kualitatif. Melalui langkah-
langkah pengumpulan, pengolahan, penganalisaan, dan penyajian data
dengan tehknik observasi dan evaluasi.
Pelaksanaan menggunakan metode pembelajaran belajar kelompok
dalam meningkatkan minat belajar siswa dan dilakukan melalui empat
tahap yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi
dan (4) refleksi.Metode penelitian ini rencanakan dilakukan secara
bersiklus. Adapun Pada metode ini dilakukan analisis data pada tabel
Minat dan kerja kelompok siswa dalam pembelajaran PKn.

7. Ringkasann Hasil Penelitian


Salah satu persoalan yang dikaji adalah pelaksanaan
pembelajaran PKN terhadap siswa, metode cara mengajar serta sejauh
mana para guru guru mengetahui informasi terkait metode yang di
gunakan pada penelitian ini.
Masalah masalah tersebut meliputi ;
 siswa kurang rajin dalam belajar.
 siswa jarang mengerjakan tugas.
 tidak disiplin dalam belajar, dan
 siswa kurang berminat dalam belajar mata pelajaran PKN.
8. Ringkasan Pembahasan Hasil Penelitian
Pendidik atau guru yang baik akan menggunakan berbagai cara
agar tujuan yang diingikan tercapai. Diera dengan teknologi yang
berkembang sangat pesat mempermudahkan untuk guru mencari tahu
untuk menciptakan suasana belajar yang baru. Pada penelitian dan
pengembangan yang dilakukan oleh pengembang yang dilakukan pada
kelas 2, yang rata-rata masih memiliki sifat aktif dan suka bermain.
Maka media yang tepat yaitu dengan menggunakan alat permaian yang
kemudian dimodifikasi dengan menyisipkan materi sebagai bahan ajar.
Dengan begitu alat permainan yang digunakan bersifat membelajarkan.
Terkait tentang pengembangan media pembelajaran, pengembang
melakukan penelitian yang dengan melalui beberapa tahapan dari
penelitian dan pengembangan (R&D) dari Borg and Gall.
9. Ringkasan Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peneliti ini maka
dapat disimpulkan bahwa peningkatan minat belajar siswa pada siklus
pertama yaitu 73 dengan kriteria kurang berminat dalam pembelajaran
PKn dan setelah melakukan siklus kedua dalam pembelajaran PKn di
kelas V SD Inpres Kayuku Rahmat dengan menggunakan belajar
kelompok, ada peningkatan minat belajar siswa yaitu 85 dengan
kriteria sangat berminat.
Hal ini berarti meningkatkan minat belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) di kelas V SD Inpres Kayuku Rahmat dengan
belajar kelompok mencapai hasil sangat memuaskan dengan kriteria
sangat baik (sangat berminat).
Dengan demikian metode belajar kelompok dapat meningkatkan
minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

10. Berikan Komentar


Diharapkan kepada guru kelas V SD Inpres Kayuku Rahmat
kiranya agar metode belajar kelompok dilakukan secara berkelanjutan
karena penerapan metode belajar kelompok dalam pelajaran PKn ini
dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Untuk lebih mengefektifkan upaya peningkatan minat belajar
siswa melalui metode belajar kelompok, kiranya guru perlu mencari
informasi lebih dalam tentang metode belajar kelompok yang baik dan
benar.
Jurnal II : Pengembangan Ape Puku untuk Mata Pelajaran PKN
Kelas II SD Negeri Deresan
1. Judul jurnal
Pengembangan Ape Puku untuk Mata Pelajaran PKN Kelas II SD
Negeri Deresan
2. Penulis dan Institusi Asal
Ernawan, Universitas Negeri Yogyakarta
3. Sumber Jurnal
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/fiptp/article/download/
7966/7588
4. Ringkasan Abstrak
Penelitian ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran
berupa Alat Permainan Edukatif PUKU (Puzzle Kubus) yang layak
untuk mata pelajaran PKn dengan materi pengenalan pancasila dan
nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan menunjukkan data hasil dari validasi materi dan ahli
media menyatakan media PUKU layak dan siap untuk diujicobakan di
SD Negeri Deresan.
5. Konsep Pemikiran
 Guru jarang menggunakan alat bantu atau alat peraga yang
digunakan sebagai media pembelajaran. Padahal untuk
menghafal dan memahami pancasila memerlukan media
sebagai wujud visual untuk membantu penyampaian
pembelajaran.
 penelitian yang berjudul “Pengembangan Alat Permainan
Edukatif PUKU (Puzzle Kubus) Sebagai Pengenalaan Pancasila
dan Nilai-Nilainya Pada Mata Pelajaran Pedidikan
Kewarganegaraan Kelas II SD Negeri Deresan Caturtunggal
Depok Sleman”.

6. Metodelogi yang digunakan


Penelitian yang digunakan pada pengembangan media PUKU ini
menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and
Development / R&D) dari Borg and Gall, dengan produk yang akan
dikembangkan adalah media APE PUKU untuk pelajaran PKn siswa
kelas 2 SD.
Penelitian ini mengadaptasi model penelitian dan pengembangan
Sukmadinata (2005: 169-170) dari Borg & Gall, peneliti melakukan 9
langkah penelitian dan pengembangan yang meliputi : (1) melakukan
penelitian dan pengumpulan data, (2) melakukan perencanan terhadap
produk yang akan dikembangakan. (3) melakukan pengembangan
produk dan memvalidasikan kepada ahli, masukan dari ahli media
dijadikan sebagai revisi produk tahap 1, (4) melakukan uji coba
lapangan awal, (5) melakukan revisi tahap 2, (6) melakukan uji coba
lapangan utama, (7) melakukan revisi produk 3, (8) melakukan uji
coba lapangan operasional, (9) melakukan revisi produk tahap akhir.
7. Ringkasann Hasil Penelitian
Proses pembelajaran PKn kelas 2 masih menggunakan metode
konvensional yaitu penyampaian materi pembelajaran dengan
ceramah, tanpa dengan menggunakan media sebagai alat penunjang,
sehingga siswa cenderung lebih pasif dan merasa bosan bahkan minat
siswa untuk belajar menurun. Menurut guru / wali kelas 2, mata
pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran
yang sulit jika dibandingakan dengan mata pelajaran lain seperti
matematika dan bahasa indonesia. Siswa kelas 2 SD merupakan
golongan anak yang memiliki kebutuhan bermain dan aktif, sehingga
dibutuhkan media untuk menunjang siswa dalam meningkatkan
motivasi dan minat untuk belajar PKn (Pendidikan Kewarganegaraan).
8. Ringkasan Pembahasan Hasil Penelitian
Pendidik atau guru yang baik akan menggunakan berbagai cara
agar tujuan yang diingikan tercapai. Diera dengan teknologi yang
berkembang sangat pesat mempermudahkan untuk guru mencari tahu
untuk menciptakan suasana belajar yang baru. Pada penelitian dan
pengembangan yang dilakukan oleh pengembang yang dilakukan pada
kelas 2, yang rata-rata masih memiliki sifat aktif dan suka bermain.
Maka media yang tepat yaitu dengan menggunakan alat permaian yang
kemudian dimodifikasi dengan menyisipkan materi sebagai bahan ajar.
Dengan begitu alat permainan yang digunakan bersifat membelajarkan.
Terkait tentang pengembangan media pembelajaran, pengembang
melakukan penelitian yang dengan melalui beberapa tahapan dari
penelitian dan pengembangan (R&D) dari Borg and Gall.
9. Ringkasan Kesimpulan
Penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan oleh
pengemabang menghasilkan sebuah produk media pembelajaran yang
berupa alat permainan edukatif yang diberi nama PUKU “Puzzle
Kubus” yang berjudul “Mengenal Pancasila dan Nilai-Nilainya”.
Dalam proses pengembangan media ini pengembang melalui beberapa
tahapan dari jenis penelitian dan pengembangan (R&D) Sukmadinata
(2005: 169-170) dari Borg & Gall. Berdasarkan prosedur penelitian
dan pengembangan yang telah dilakukan oleh pengembang dalam
mengembangkan produk media pembelajaran berupa alat permainan
edukatif PUKU dinyatakan layak untuk digunakan.
10. Berikan Komentar
 Susuan dalam jurnal tersebut kurang rapi sehingga membuat
pembaca kebingungan.
 Ada beberapa bahasa yang susah sehingga membuat pembaca
kebingungan.
D. Kesimpulan
Jurnal I : : Meningkatkan minat belajar PKN melalui belajar
kelompok pada siswa kelas V di SD inpres kayuku rahmat.
 Berdasarkan hasil observasi dari SD Inpres Kayuku Rahmat
menunjukkan rendahnya minat belajar siswa terhadap
pembelajaran PKn
 Bahwa metode belajar kelompok pada siklus kedua sangat
meningkatkan minat belajar siswa SD Inpres Kayuku Rahmat
 Kurangnya minat belajar pada mata pelajaran PKn disebabkanr
penggunaan metode pembelajaran yang tidak optimal`
 Salah satu bentuk metode yang mampu memberikan
peningakatan minat belajar siwa kelas V SD Inpres Kayulu
Rahmat pada pembelajaran PKn yaitu melalui belajar
kelompok.

Jurnal II : : Pengembangan Ape Puku untuk Mata Pelajaran PKN


Kelas II SD Negeri Deresan
Penerapan pengenalan pancasila yang diajarkan guru yaitu dengan
cara menghafal, namun tekhnik atau metode yang diberikan kepada siswa
membuat bosan atau kurang memberikan motivasi. Untuk menghafal dan
memahami pancasila memerlukan media sebagai wujud visual untuk
membantu penyampaian pembelaran. Berdasarkan observasi dan
wawancara yang pengembang lakukan di kelas 2 SD Negeri Deresan
menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar
tentunya memerlukan fasilitas yang mendukung untuk mempermudah dan
memaksimalkan belajar agar hasil yang diharapkan dapat dicapai.

Anda mungkin juga menyukai