Rizki Faturochman
NIM : 41032161141007
A. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia dari masa ke
masa lebih banyak bersifat klasikal-massal, yaitu masih berorientasi pada
kuantitas untuk dapat melayani sebanyak-banyaknya jumlah peserta didik.
Kelemahan yang tampak dari penyelenggaraan pendidikan seperti itu adalah tidak
terakomudasinya kebutuhan individual peserta didik diluar kelompok peserta
didik normal (pada umumnya). Padahal sebagaimana kita ketahui bahwa
pendidikan adalah untuk memungkinkan peserta didik mengembangkan potensi
kecerdasan dan bakatnya secara optimal. Salah satu contoh pemerintah telah
banyak mengucurkan dana untuk beasiswa baik tingkat SD, SMP, SMA bahkan
mungkin sampai ke Perguruan Tinggi, hal itu hanya bersifat memotivasi peserta
didik dari segi materi, akan tetapi berbeda dengan yang dihadapi para
pendidik/guru hanya mengandalkan kegiatan Musyawarah Guru mata Pelajaran
(MGMP) atau penataran-penataran sejenis yang diselenggarakan hanya beberapa
hari untuk persiapan mengajar satu tahun kedepan, padahal hakekat yang
sebenarnya adalah bagaimana cara memotivasi peserta didik dengan gaya,
metode/model, media penunjang yang memungkinkan peserta didik betah dalam
kelas dan rindu akan sekolah serta kita sebagai pendidik selalu dituntut untuk
melakoni beragam metode sehinga suasana kelas menjadi interaktif dan
menyenangkan.
Pemahaman tentang penjabaran diatas, karena telah ditetapkan oleh
pemerintah dalam UUD ’45 Pasal 31 ayat 1 dan ayat 3:
1
Ayat (1) setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Ayat (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-
undang.
Sejalan dengan pasal 31 ayat 1 dan 3, dan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang
Pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah No19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan secara umum manyatakan bahwa tujuan Pendidikan
Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Untuk memperlancar tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan dan
mendukung proses belajar mengajar selain sarana dan prasarana yang memadai
juga motivasi belajar merupakan unsur penting dalam proses pemelajaran.
Kunci untuk menghasilkan siswa yang mempunyai semangat untuk terus
belajar dengan penuh rasa ingin tahu dan keinginan untuk menambah ilmu
meskipun pendidikan formal mereka telah berakhir, adalah adanya motivasi yang
kuat dan terpelihara dalam diri peserta didik untuk belajar secara
berkesinambungan dan terus menerus.
Usaha membantu siswa menggunakan seluruh potensinya untuk mencapai
aktualisasi diri yang maksimal merupakan tugas dan penanggung jawab utamanya
adalah para pendidik/guru saat berada di ruang kelas sehingga dengan mudah
memotivasi peserta didik dan mengarahkan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dengan menyelami karakter kepribadian peserta didik itu sendiri.
Dengan demikian Ini berarti guru dapat memberikan dukungan atau bantuan
moral bagi siswa yang merasa putus asa karena tuntutan dan hasil belajar yang
mengecewakan ketika melihat siswa yang bosan, guru harus melaksanakan
pemelajaran yang bervariasi dan dapat pula memberikan tantangan baru bagi
siswa yang kelebihan energi. Menyeimbangkan antara materi pelajaran yang
1
mudah dan yang sulit terhadap 30 peserta didik atau lebih dalam kelas bukan
merupakan pekerjaan yang mudah.
Tugas guru dalam hal ini perlu dilakukan secara profesional, menggunakan
segala pengetahuan, kepribadian dan keterampilan profesional untuk
mempengaruhi dan mengarahkan peserta didik.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Kegiatan rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau
disadari oleh guru. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik PTK yaitu
masalah berasal dari orang yang terlibat dalam praktek, dalam hal proses
pengidentifikasian masalah yang dilakukan dikelas dimulai dari hasil nilai ulangan
yang rendah. Apabila peserta didik diberikan pertanyaan dari materi yang telah
disampaikan hanya beberapa orang yang dapat menjawab dengan baik, sehingga
dapat dikatakan banyak peserta didik yang tidak dapat menjawab dengan baik.
Kalaupun menjawab terkadang jawabannya kurang relevan dari pertanyaan yang
diajukan.
Dari hal tersebut, kemudian ditanyakan kepada siswa dan didiskusikan dengan
teman sejawat dan literatur yang menunjang dengan maksud untuk mengetahui
secara mendalam apakah materinya yang sulit, faktor gurunya sendiri sebagai
pengajar atau faktor peserta didik
Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, seorang guru
dituntut jujur pada diri sendiri. Untuk mengidentifikasi masalah, guru dapat
mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
1. Masalah apa yang sering terjadi di dalam kelas ?
2. Mengapa hal itu bisa terjadi ?
3. Masalah apa yang timbul jika peristiwa itu dibiarkan berlarut-larut ?
4. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru perlu merenung atau melakukan
refleksi tentang apa yang terjadi didalam kelas. Refleksi akan efektif jika guru
mempunyai pemahaman/kesadaran yang tinggi akan fungsi pembelajaran dan
jujur terhadap diri sendiri serta lingkungan pendidikan.
1
Dalam PTK ini dapat diidentifikasi masalah yang di hadapi yaitu rendahnya
motivasi peserta didik dalam pembelajaran dan
mengoptimalkan metode pembelajaran sehingga tercipta ruangan kelas yang
menyenangkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.(PKn),
khususnya di SMA Negeri 1 Sekadau.
C. BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah pada
upaya meningkatkan hasil belajar PKn menggunakan Metode Mengajar yang
Menarik dan Menyenangkan Untuk Memotivasi Peserta Didik pada siswa kelas
XI IPA 2 SMA Negeri 1 Sekadau.
D. RUMUSAN MASALAH
Setelah masalah teridentifikasi, perlu melakukan analisis sehingga dapat
merumuskan masalah dengan jelas tanpa melakukan analisis, mungkin masalah
yang diidentifikasi masih kabur.
Analisis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau
refleksi dan dapat juga dengan mengkaji ulang berbagai dokumen seperti daftar
hadir, daftar nilai atau mungkin kurangnya motivasi dari guru.
Untuk menganalisis masalah yang telah diidentifikasi, yaitu rendahnya motivasi
siswa untuk belajar PKn perlu dilakukan hal-hal berikut :
1. Menganalisis prilaku siswa berapa persen siswa yang pasif dan berapa
persen siswa yang aktif.
2. Menganlisis prilaku siswa yang pasif dan mengaitkannya dengan
penjelasan guru apakah penjelesan guru dapat dipahami.
3. Menganalisis strategi mengajar yang digunakan apakah sudah tepat
sekaligus menarik bagi siswa.
Dari hasil analisis masalah tersebut diatas dapat dirumuskan masalah tersebut:
Kondisi belajar seperti apa yang dapat memberi rangsangan kepada peserta didik
supaya dapat termotivasi saat proses belajar mengajar.
E. TUJUAN PENELITIAN
1
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
agar peserta didk tidak merasa bosan saat berada dalam ruangan kelas, sehingga
guru harus mempunyai keterampilan dengan mengadopsi beberapa metode
mengajar sehingga terciptalah suasana kelas yang interaktif, inovatif serta
menyenangkan.
F. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat
penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, khususnya yang berhubungan
langsung dengan peningkatan hasil belajar PKn di Sekolah Menengah Atas
dengan menerapkan Metode Mengajar yang Menarik dan Menyenangkan
Untuk Memotivasi Peserta Didik pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1
Sekadau.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran PKn
sehingga terjadi peningkatan hasil belajar. Membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam pembelajaran PKn, serta menjadikan siswa aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
b. Bagi Guru
Guru dapat menerapkan Metode Mengajar yang Menarik dan
Menyenangkan Untuk Memotivasi Peserta Didik dalam mata pelajaran PKn
untuk meningkatkan hasil belajra siswa.
G. KERANGKA BERFIKIR
1
1. Meningkatkan hasil belajar PKn melalui metode Mengajar yang Menarik dan
Menyenangkan Untuk Memotivasi Peserta Didik
Hasil belajar adalah segala kemampuan yang dapat dicapai siswa melalui
proses belajar yang berupa pemahaman dan penerapan pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi siswa dalam kehidupannya sehari-hari serta sikap
dan cara berpikir kritis dan kreatif dalam rangka mewujudkan manusia yang
berkualitas, bertanggung jawab bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara
serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hasil belajar PKn adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti
proses pembelajara PKn berupa seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan
dasar yang berguna bagi siswa untuk kehidupan sosialnya baik untuk masa kini
maupun masa yang akan datang yang meliputi: keragaman suku bangsa dan
budaya Indonesia, keragaman keyakinan (agama dan golongan) serta keragaman
tingkat kemampuan intelektual dan emosional. Hasil belajar didapat baik dari
hasil tes (formatif, subsumatif dan sumatif), unjuk kerja (performance), penugasan
(Proyek), hasil kerja (produk), portofolio, sikap serta penilaian diri.
Untuk meningkatkan hasil belajar PKn, dalam pembelajarannya harus
menarik sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Diperlukan model
pembelajaran interaktif dimana guru lebih banyak memberikan peran kepada
siswa sebagai subjek belajar, guru mengutamakan proses daripada hasil. Guru
merancang proses belajar mengajar yang melibatkan siswa secara integratif dan
komprehensif pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga tercapai
hasil belajar. Agar hasil belajar PKn meningkat diperlukan situasi, cara dan
strategi pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif baik pikiran,
pendengaran, penglihatan, dan psikomotor dalam proses belajar mengajar. Adapun
pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara totalitas adalah
pembelajaran dengan metode Mengajar yang Menarik dan Menyenangkan Untuk
Memotivasi Peserta Didik. Pembelajaran dengan metode Mengajar yang Menarik
dan Menyenangkan Untuk Memotivasi Peserta Didik adalah suatu model
pembelajaran dimana sebelum proses belajar mengajar didalam kelas dimulai,
siswa terlebih dahulu diminta mengobservasi suatu fenomena. Kemudian siswa
1
diminta untuk mencatat permasalahan yang muncul, serta mendiskusikan
permasalahan dan mencari pemecahan masalah dari permasalahan tersebut.
Setelah itu, tugas guru adalah merangsang untuk berpikir kritis dan kreatif dalam
memecahkan masalah yang ada serta mengarahkan siswa untuk bertanya,
membuktikan asumsi, dan mendengarkan perspektif yang berbeda diantara
mereka.
Dari uraian diatas dapat diduga bahwa pembelajaran dengan metode
Mengajar yang Menarik dan Menyenangkan Untuk Memotivasi Peserta Didik
dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa dibandingkan dengan pendekatan
tradisional (metode ceramah).
1
model yang sebenarnya, bisa merefleksikan apa yang diperolehnya antara harapan
dengan kenyataan sehingga peningkatan hasil belajar yang didapat bkan hanya
sekedar hasil menghapal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata
(pemecahan kasus-kasus) yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses
pembelajaran (diskusi kelompok dan diskusi kelas)
Berdasarkan uraian di atas, kerangka berfikir penelitian ini dapat
diilustrasikan sebagai berikut.
KONDISI AWAL
TINDAKAN AWAL
YANG
DILAKUKAN
PEMBELAJARAN PKn
MENGGUNAKAN METODE
MENGAJAR YANG MENARIK DAN
MENYENANGKAN UNTUK
MEMOTIVASI PESERTA DIDIK
KONDISI AKHIR
1
H. HIPOTESIS TINDAKAN
Dengan demikian dapat diduga bahwa:
I. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar PKn menggunakan metode
Mengajar yang Menarik dan Menyenangkan Untuk Memotivasi Peserta Didik.
Dalam penelitian ini dilakukan kolaborasi antara peneliti dan guru PKn
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Sekadau. Guru bertindak sebagai subyek yang
melakukan tindakan sedangkan peneliti sebagai pengamat.
K. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran.
Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Class
Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama sama untuk
peneliti dan decision maker tentang variable yang dimanipulasikan dan dapat
digunakan untuk melakukan perbaikan.
1
Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain: catatan
guru, catatan siswa, rekaman tape recorder, wawancara, angket dan berbagai
dokumen yang terkait dengan siswa.
B. Tindakan
C. Pengamatan
1
b) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa
(LKS).
D. Refleksi
Siklus 2
A. Perencanaan
a) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi dan
penetapan alternative pemecahan masalah.
b) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
c) Pengembangan program tindakan II.
B. Tindakan
C. Pengamatan (Observasi)
1
a) Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan
mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung.
b) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
D. Refleksi
Evaluasi tindakan II
Kriteria keberhasilan penelitian ini dari sisi proses dan hasil. Sisi proses
yaitu dengan berhasilnya siswa memecahkan masalah melalui ”metode Mengajar
yang Menarik dan Menyenangkan Untuk Memotivasi Peserta Didik” dengan
mengadakan diskusi kelompok belajar, dimana para siswa dilatih untuk berani
mengeluarkan pendapat dan / atau berbeda pendapat tentang masalah Hak Asasi
Manusia, khususnya:
1
Belajar PKn serasa lebih menyenagkan, meningkatkan motivasi / minat
siswa, kerjasama dan partisipasi siswa semakin meningkat.
Hal ini dapat diketahui melalui hasil pengamatan yang terekam dalam
catatan anekdot dan jurnal harian, serta melalui wawancara tentang sikap siswa
terhadap PKn. Bila 70% siswa telah berhasil , permasalahan kasus-kasus bentuk-
bentuk HAM dari pasal 9 uu no 39 tahun 1999 s/d pasal 66 uu no 39 tahun 1999
melalui metode Mengajar yang Menarik dan Menyenangkan Untuk Memotivasi
Peserta Didik, maka tindakan tersebut diasumsikan sudah berhasil.
Kriteria hasil penelitian tentang penguasaan materi ” Masalah HAM ” dan
aktivitas siswa ditetapkan sebagai berikut :
Tabel 1. Kriteria Nilai Penguasaan Materi/K asus HAM (Hak Hidup, Hak Wanita, Hak
Anak)
No NIlai Kriteria
1 < 5,9 Kurang
2 6,0 – 7,50 Sedang
3 7,51 – 8,99 Baik
4 9,00 – 10 Baik Sekali
Tabel 2. Kriteria Aktivitas Siswa yang Relevan
No NIlai Kriteria
1 < 50 Kurang
2 60 – 69 Sedang
3 70 – 89 Baik
4 90 – 100 Baik Sekali
Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau aktifitas
siswa saat mata pelajaran PKn dengan pendekatan metode Mengajar yang
Menarik dan Menyenangkan Untuk Memotivasi Peserta Didik untuk melihat
perubahan tingkah laku siswa, untuk mengetahui tingkat kemajuan belajarnya
yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar dengan alat pengumpul data yang
sudah disebutkan diatas.
Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes, presensi, nilai tugas
seta data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa,
1
partisipasi dan kerjasama dalam diskusi, kemampuan atau keberanian siswa dalam
melaporkan hasil.