Anda di halaman 1dari 21

Tugas kelompok Dosen pengampu

Pengembangan hasil belajar Nadiyah, S.pd.I, M.pd

PERENCANAAN PEMBUATAN INSTRUMEN NON TES PENILAIAN


HASIL BELAJAR

Dibuat oleh:

Fadillah : 19.01.11.1443

Kamaliah Azizah :19.01.11.1455

Mitriani : 19.01.11.1465

Nina Emelia :19.01.11.1479

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FALAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BANJARBARU

2021
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, karunia serta limpahan-Nya kepada kami sehingga kami berhasil

menyelesaikan makalah yang berjudul “Perencanaan pembuatan instrumen non

tes penilaian hasil belajar” yang Alhamdulillah bisa kami selesaikan tepat pada

waktunya.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dari ibu dosen Nadiyah

S. pd.I, M.Pd Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi dan tambahan

pengetahuan kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Banjarbaru , 26 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Masalah......................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Teknik Non Tes.......................................................................................3
B. Bentuk – bentuk Instrumen penilaian Non Tes............……………………………...4
C. Fungsi dari Setiap Bentuk Instrumen Non Tes…………………………..12

D. Langkah - langkah dalm mengembangkan Instrumen Non Tes……..…..14

BAB III…………………………………………………………………………………..15
PENUTUP……………………………………………………………………….………15
A. simpulan………………………………………….………………………………15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum, instrumen adalah suatu alat yang memenuhi

persyaratan akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat ukur atau

pengumpulan data mengenai suatu variabel. Adapun dalam bidang

pendidikan, instrumen digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa,

faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh

terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar, keberhasilan proses

belajar mengajar, dan keberhasilan pencapaian suatu program tertentu.1

Penilaian pada aspek sikap dilakukan bersama-sama dengan

penilaian pada aspek pengetahuan dan aspek keterampilan. Penilaian pada

aspek sikap---baik spiritua maupun sosial---menggunakan teknik

pengamatan (observasi), penilaian diri (self assessment), dan penilaian

antarteman (peer assessment). Penilaian pada sikap memungkinkan bagi

guru untuk melakukan intervensi jika seorang siwa mengungkapkan

dirinya dengan cara yang tidak tepat. Karena, setiap teknik penilaian yang

dikemukakan tersebut bersifat saling melengkapi.2

B. Rumusan Masalah
1
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, cet. Ke-2 (Bandung:Pustaka Setia,
2017),h. 191
2
Herman Yosep Sunu Endrayanto dan Yustiana Wahyu Harumurti, Penilaian Belajar Siswa di
Sekolah, cet. Ke-5 (Yogyakarta: Penerbit Kanisiua, 2018),h. 147

1
1. Apa Pengertian Teknik Non Tes ?

2. Apa Bentuk-bentuk Instrumen Penilaian Non Tes ?

3. Apa Fungsi dari Setiap Bentuk Instrumen Non Tes ?

4. Apa Saja Langkah – langkah dalam pengembangan instrumen Non Tes ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengerti dan memahami tentang pengertian non tes

2. Mengetahui Apa Saja Bentuk-bentuk Instrumen Penilaian Non Tes

3. Mengetahui Apa Saja Fungsi dari Setiap Bentuk Instrumen Non Tes

4. Mengetahui Apa Saja Langkah – langkah dalam pengembangan


instrumen Non Tes

2
4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Non Tes

Non tes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan

tanpa menguji peserta didik tetapi dengan melakukan pengamatan secara

sistematis. Teknik evaluasi nontes berarti melaksanakan penilain dengan tidak

menggunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian

anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial dan

lain- lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik

secara individu maupun secara kelompok.

Dengan teknik non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta

didik dapat dilakukan dengan pengamatan secara sistematis (observasi),

melakukan wawancara (interview) dan menyebar angket (quistionnaire).3

B. Bentuk-bentuk Instrumen Non Tes

Teknik evaluasi nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak

menggunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya menilai kepribadian anak secara

menyeluruh yang meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan, riwayat

3
Mulyadi, " Evaluasi pendidikan : Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan di sekolah " ,
Malang : UIN Malilki Press, 2010, h.61
5

hidup, dan lain-lain. Teknik ini berhubungan dengan kegiatan belajar dalam

pendidikan, baik secara individual maupun secara kelompok.4

Kuesioner dan wawancara pada umunya digunakan untuk menilai aspek

kognitif seperti pendapat atau pandangan seseorang serta harapan dan aspirasinya

di samping aspek afektif dan perilaku individu. Skala biasanya digunakan untuk

menilai aspek afektif seperti skala sikap dan skala minat serta aspek kognitif

seperti skala penilaian. Observasi biasanya digunakan untuk memperoleh data

mengenai perilaku individu atau proses kegiatan tertentu. Studi kasus digunakan

untuk memperoleh data yang komprehensif mengenai kasus-kasus tertentu dari

individu. Sosiometri pada umumnya digunakan untuk menilai aspek perilaku

individu, terutama hubungan sosialnya. Catatan kumulatif digunakan untuk

memperoleh data dan informasi yang mendalam dan menyeluruh mengenai

individu yang dilakukan terus menerus sehingga diperoleh data dan informasi

yang komprehensif. Kelebihan nontes dari tes adalah sifatnya leboh

komprehensif.5

Dalam dunia pendidikan Indonesia, peraturan mengenai penilaian domain

sikap tertuang dalam Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil

Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, dimana

penilaian sikap siswa dilakukan melalui metode observasi, penilaian diri (self

assesment), penilaian antar peserta didik (peer evaluation), maupun jurnal.

4
Herman Yosep Sunu Endrayanto dan Yustiana Wahyu Harumurti, Penilaian Belajar Siswa di
Sekolah, cet. Ke-5 (Yogyakarta: Penerbit Kanisiua, 2018), h. 200
5
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, cet. Ke-16 (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 67
6

Berikut adalah beberapa instrumen nontes yang sering digunakan dalam

evaluasi di bidang pendidikan. Diantaranya adalah:

1. Observasi

Observasi dapat dilakukan menggunakan dua cara yaitu: (1) informal dan

tidak terenana (insidental), serta (2) formal dan terencana. Observasi secara

informal dan tidak terencana terjadi ketika guru mengamati secara spontan sikap

siswa selama aktivitas pembelajaran dan pada saat terjadi interaksi antara guru

dan siswa. Observasi informal bersifat tidak terstruktur dan tidak ada format atau

prosedur yang ditetapkan.6

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan yang sistematis.

Ada dua macam observasi:

a. Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat,

dalam hal ini pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kelompok yang sedng

diamati.

b. Observasi sistematik, yaitu observasi dimana faktor-faktor yang

diamati sudah didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya.

c. Observasi eksperimental terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi

dalam kelompok.7

6
https://lib.unnes.ac.id/23623/1/4401410021.pdf
7
Herman Yosep Sunu Endrayanto dan Yustiana Harumurti, Penilaian Belajar Siswa di Sekolah, h.
155
7

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara

berkesinambungan denganmenggunakan indera, baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan menggunakan instrumenyang berisi sejumlah indikator

perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan oleh gurusecara langsung

tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi tidak langsung dengan

bantuanorang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan karyawan

sekolah.8

Dalam observasi menggunakan instrumen lembar pengamatan dan rubrik.

Instrumen observasi yang umum digunakan dalam mengobervasi akivitas belajar

siswa proses pembelajaran antara lain: check list, anecdotal record dan rating

scale. Check listatau daftar cek adalah instrumen observasi yang memuat daftar

dari semua aspek tingkah laku yang akan diamati. Bila tingkah laku yang diamati

itu muncul maka diberi tanda cek (v), yang tidak muncul dikosongkan.9

Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman

observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai

rubrik. Daftar cek digunakan untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau

perilaku. Sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku peserta

didik dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi secara umum memuat

pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau

perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif

8
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, cet. Ke-1 (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.
41-46.
9
https://www.academia.edu/7514418/TEKNIK_DAN_BENTUK_INSTRUMEN_PENILAIAN_sikap
8

atau negatif sesuai indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan

kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa :

1) Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah

2) Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik

(lihat lembar contoh instrumen).

Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran.

Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan

petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi

nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah hendaknya :

1) Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan

mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.

2) Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.

3) Pencatatan dilakukan selekas mungkin.

4) Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.

2. Penilaian Diri

Penilaian diri; merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta

didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berbagai

hal.10

10
https://media.neliti.com/media/publications/130185-ID-instrumen-observasi-kegiatan-inti-
pembel.pdf
9

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta

didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks

pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri

menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.

Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala

semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential

yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun

checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat

positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di

bagian kiri garis, atau sebaliknya.

Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic

differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk

mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.11

3. Penilaian Antar teman

Penilaian antarteman; merupakan teknik penilaian dengan cara meminta

peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam

berbagai hal.12

11
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131781453/pendidikan/MODUL+PENILAIAN+NON+TES.pdf
https://lib.unnes.ac.id/23623/1/4401410021.pdf
12
https://www.academia.edu/7514418/TEKNIK_DAN_BENTUK_INSTRUMEN_PENILAIAN_sikap
10

Teknik penilaian diri atau pelaporan diri didefinisikan sebagai teknik

penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh

peserta didik secara reflektif.13

Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara

meminta peserta didikuntuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.

Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek

dan skala penilaian (rating scale) dengan tekniksosiometri berbasis kelas. Guru

dapat menggunakan salah satu dari keduanya atau menggunakandua-duanya.14

Angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang terperinci dan lengkapyang

harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya

degan mengadakan komunikasi tertulis, dengan memberikan daftar pertanyaan

yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden secara tertulis juga.15

4. Jurnal

Jurnal; merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi

informasi kekuatan dan kelemahan peserta didik yang terkait dengan kinerja

ataupun sikap peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.16

Instrumen yang digunakan paada penilaian jurnal adalah catatan anekdok

(catatan insidental), yang berupa sikap spiritual dan sikap sosial anak. Anecdotal

record atau catatan anekdot adalah instrumen obervasi yang digunakan untuk

13
]http://staffnew.uny.ac.id/upload/131781453/pendidikan/MODUL+PENILAIAN+NON+TES.pdf
14
https://lib.unnes.ac.id/23623/1/4401410021.pdf
15
https://www.academia.edu/7514418/TEKNIK_DAN_BENTUK_INSTRUMEN_PENILAIAN_sikap
16
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, cet. Ke-2 (Bandung: Pustaka Setia, 2017),
h. 201-204.
11

mencatat kejadiankejadian penting yang muncul diluar kasus yang sedang

diamati.17 Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang

berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik

yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Kelebihan yang ada pada jurnal adalah

peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli

dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih

tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang

dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti

munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru,

apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya

berkurang.Terkait dengan pencatatan jurnal, maka guru perlu mengenal dan

memperhatikan perilaku peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran yang diajar. Aspek-aspek pengamatan yang sudah

ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta

didik di awal semester.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:

1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif

2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat

hanyalah kejadian / peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.

3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda).18

17
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131781453/pendidikan/MODUL+PENILAIAN+NON+TES.pdf
12

C. Fungsi dari Setiap Bentuk Instrumen Non Tes

1. Observasi

a. Merupakan sumber informasi yang amat berguna untuk

menganalisis perkembangan belajar siswa.

b. Guru dapat melihat proses siswa mendapatkan prestasi: saat

melakukan kesalahan, saat aktif, frustasi, termotivasi, marah, tidak setuju,

gembira, dan sebagainya hingga akhirnya berhasil.

c. Merupakan cara terbaik untuk mengevaluasi sejauh mana sikap

siswa menjadi dasar penilaian yakni sebagai validitas internal.19

2. Penilaian diri

a. Adapun karakter yang diukur adalah 5 jujur, disiplin, kerja keras,

dan mandiri yang berhubungan dengan pembentukan sikap ilmiah.20

b. Teknik ini dianggap sebagai teknik yang paling dapat diandalkan

untuk mengungkapkan aspek psikologis seseorang, hal ini salah satunya

disebabkan oleh adanya asumsi bahwa yang paling mengenal seseorang adalah

dirinya sendiri.21

18
https://media.neliti.com/media/publications/130185-ID-instrumen-observasi-kegiatan-inti-
pembel.pdf
19
https://www.academia.edu/7514418/TEKNIK_DAN_BENTUK_INSTRUMEN_PENILAIAN_sikap
20
Herman Yosep Sunu Endrayanto dan Yustiana Wahyu Harumurti, Penilaian Belajar Siswa di
Sekolah,h. 151-157
21
https://lib.unnes.ac.id/23623/1/4401410021.pdf
13

c. Teknik self assessment untuk menilai disiplin, menghargai, dan

tanggung jawab.22

3. Penilaian antar teman

a. Mengetahui kekurangan dirinya di mata temannya

b. Dapat menjadi bahan evaluasi diri

c. Sebagai refleksi diri untuk dapat lebih baik

4. Jurnal

a. Mengetahui faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi pembelajaran

b. Sebagai feedback pengembangan dan perbaikan pembelajaran

c. Untuk memperoleh masukan/feedback bagi peningkatan

profesionalisme guru mendeteksi kekuatan dan kelemahan berdasar persepsi siswa

d. Pembinaan sikap siswa dengan memperhatikan teori pembentukan dan

perubahan sikap.23

D. Langkah – langkah Dalam Pengembangan Instrumen Non Tes

Menurut Hadjar, dalam suatu penelitian tertentu, peneliti harus mengikuti

langkah-langkah pengembangan instrumen, yaitu: 1). Mendefinisikan variabel; 2).

Menjabarkan variabel ke dalam indikator yang lebih rinci; 3). Menyusun butir-

22
https://lib.unnes.ac.id/23623/1/4401410021.pdf
23
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309999/pendidikan/ppa-evaluasi.pdf
14

butir; 4). Melakukan uji coba; 5). Menganalisis kesahihan (validity) dan

keterandalan (reliability).

Suryabrata berpendapat bahwa langkah-langkah pengembangan alat ukur

khususnya atribut non-kognitif adalah: 1). Pengembangan spesifikasi alat ukur; 2).

Penulisan pernyataan atau pertanyaan; 3). Penelaahan pernyataan atau pertanyaan;

4). Perakitan instrumen (untuk keperluan uji-coba); 5). Uji-coba; 6). Analisis hasil

uji-coba; 7). Seleksi dan perakitan instrumen; 8). Administrasi instrumen; 9).

Penyusunan skala dan norma.

Secara lebih rinci, Djaali dan Muljono menjelaskan langkah-langkah

penyusunan dan pengembangan instrumen yaitu:

1) Sintesa teori-teori yang sesuai dengan konsep variabel yang akan diukur dan

buat konstruk variable

2) Kembangkan dimensi dan indikator variabel sesuai dengan rumusan

konstruk variable

3) Buat kisi-kisi instrumen dalam bentuk tabel spesifikasi yang memuat

dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap dimensi dan

indicator

4) Tetapkan besaran atau parameter yang bergerak dalam suatu rentangan

kontinum dari suatu kutub ke kutub lain yang berlawanan.24

24
http://www.fai.umj.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id =39&Itemid=54
15
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Non tes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang

dilakukan tanpa menguji peserta didik tetapi dengan melakukan

pengamatan secara sistematis.

Dalam dunia pendidikan Indonesia, peraturan mengenai penilaian

domain sikap tertuang dalam Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Menengah, dimana penilaian sikap siswa dilakukan melalui

metode observasi, penilaian diri (self assesment), penilaian antar peserta

didik (peer evaluation), maupun jurnal.

Manfaat tiap-tiap bentuk instrumen non-test

Observasi: menjadi sumber informasi yang amat berguna untuk

menganalisis perkembangan belajar siswa. Guru dapat melihat proses

siswa mendapatkan prestasi: saat melakukan kesalahan, saat aktif, frustasi,

termotivasi, marah, tidak setuju, gembira, dan sebagainya hingga akhirnya

berhasil.

9
Merupakan cara terbaik untuk mengevaluasi sejauh mana sikap siswa

menjadi dasar penilaian yakni sebagai validitas internal.

Penilaian diri: Adapun karakter yang diukur adalah 5 jujur, disiplin, kerja

keras, dan mandiri yang berhubungan dengan pembentukan sikap ilmiah.

Teknik ini dianggap sebagai teknik yang paling dapat diandalkan untuk

mengungkapkan aspek psikologis seseorang, hal ini salah satunya

disebabkan oleh adanya asumsi bahwa yang paling mengenal seseorang

adalah dirinya sendiri.

Jurnal: Mengetahui faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi

pembelajaran Sebagai feedback pengembangan dan perbaikan

pembelajaran Untuk memperoleh masukan/feedback bagi peningkatan

profesionalisme guru mendeteksi kekuatan dan kelemahan berdasar

persepsi siswa Pembinaan sikap siswa dengan memperhatikan teori

pembentukan dan perubahan sikap.

langkah-langkah pengembangan instrumen, yaitu: 1). Mendefinisikan

variabel; 2). Menjabarkan variabel ke dalam indikator yang lebih rinci; 3).

Menyusun butir-butir; 4). Melakukan uji coba; 5). Menganalisis kesahihan

(validity) dan keterandalan (reliability).

10
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2010, “Evaluasi Pendidikan : Pengembangan Model Evaluasi

Pendidikan di Sekolah” , (Malang:UIN-Maliki Press)

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, cet. Ke-1 (Jakarta:


Bumi Aksara).

Endrayanto, Herman Yosep Sunu dan Harumurti, Yustiana Wahyu. 2018.


Penilaian Belajar Siswa di Sekolah, cet. Ke-5 (Yogyakarta: Penerbit Kanisiua).

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/5214-4187-1-SM.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131781453/pendidikan/MODUL+PENILAIAN+
NON+TES.pdf

https://lib.unnes.ac.id/23623/1/4401410021.pdf

https://lib.unnes.ac.id/23623/1/4401410021.pdf

https://lib.unnes.ac.id/23623/1/4401410021.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/130185-ID-instrumen-observasi-
kegiatan-inti-pembel.pdf

https://www.academia.edu/7514418/TEKNIK_DAN_BENTUK_INSTRUMEN_P
ENILAIAN_sikap

Ratnawulan, Elis dan Rusdiana. 2017. Evaluasi Pembelajaran, cet. Ke-2


(Bandung:Pustaka Setia).

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, cet. Ke-16
(Bandung: Remaja Rosdakarya).

11

Anda mungkin juga menyukai