Anda di halaman 1dari 12

Tugas individu Dosen Pembimbing

Hadist Tarbawy Ahmad Zakki Mubarak,M.Ag

EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM

OLEH:

Yana : 19.11.1505

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL FALAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Ruang Lingkup Bimbingan Di
Sekolah”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan b
kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Kami sangat besyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas mata kuliah Hadist Tarbawy. Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada bapak Ahmad Zakki M,Ag selaku dosen mata kuliah Hadist
Tarbawy dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
terselesaikannya makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat diperbaiki. Karena kami sadar, makalah yang
kami buat ini masih banyak kekurangannya.

Banjarbaru,05 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................

A. Pengertian Ruang Lingkup............................................................................2


B. Ruang Lingkup Dari Segi Pelayanan Dalam Bimbingan Dan Konseling.....2
C. Ruang Lingkup Dari Segi Sasaran Dalam Bimbingan Dan Konseling.........6

BAB III PENUTUP

Simpulan...................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam pendidikan evaluasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah pesserta didik capai, agar
sebagai seorang pendidik bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dan metode
apa yang seharusnya di berikan kepada anak didik tersebut. Bagaimanabisa
seorang murid disebut cerdas atau pintar tanpa ada tes atau ujian yang diberikan.

Begitu pula dalam ajaran Islam, evaluasi merupakan pemahaman yang tidak baru
lagi.Artinya evaluasi merupakan suatu ajaran yang seharusnya dilakukan oleh
umat Islam baik individu maupun kelompok.Namun kaitannya dengan aplikasi
terasa memang sangat jauh dari harapan sehingga perlu mewacanakan lagi hadits
Rasulullah SAW, sebagai landasan berfikir dan pijakan dalam tindakan.

Begitu banyak hadits Shahih yang mengindikasikan tentang Evaluasi, akan tetapi
penulis mencukupkan pada beberapa hadits saja untuk dibahas dan di analisis dari
beberapa aspek tinjauan tanpa mengurangi entitas makna dan maksud hadits
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan evaluasi pendidikan?
2. Apakah selaras dengan Al-qur’an dan Hadist?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui apa yang di maksud evaluasi pendidikan
2. Untuk Mengetahui apakah selaras dengan Al Qur’an dan Hadist
BAB I
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Evaluasi Pendidikan

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai. Nilai dalam
bahasa arab di sebut al-Qiyamah. istilah nilai ini mulanya di populerkan oleh para
filsuf. dalam hal ini, plato merupakan filsuf yang pertama kali
mengemukakannya. Pembahasan ’’nilai’’ secara khusus di perdalam
dalam kajian filsafat. Kata nilai menurut filsuf adalah idea of worth, selanjutnya,
kata nilai menjadi populer. [1]

Dengan demikian secara harfiayah, evaluasi pendidikan al-Qiyamahdapat


diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan bidang pendidikan.[2]

Adajuga pendapattentang makna evaluasi dalam wacana keislaman sebagaimana


yang terdapat didalam al-qur’an diantaranya;

1.    Al-Hisab, Memiliki makna mengira, menafsirkan menghitung, dan


menganggap, misalnya dalam Al-Quran :
‫فَيَغفِ ُرلِ َمن يَ َشا ُء َويُ َع ِّذبُ َمن‬ ُ ۖ ‫ُوا َمافِي أَنفُ ِس ُكم أَوتُخفُوهُ ي َُحا ِسب ُكم بِ ِه ٱهَّلل‬
ْ ‫ َوإِن تُبد‬ ‫رض‬
ِ ۗ َ‫ت َو َما فِي ٱأل‬ِ ‫هَّلِّل ِ َما فِي ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
٢٨٤‫ َوٱهَّلل ُ َعلَ ٰى ُك ِّل َشيء قَ ِدي ٌر‬ ‫يَ َشا ۗ ُء‬
Artinya; “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau
kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu
tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya
dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu” (Q.S Al-Baqarah : 284)

2.    Al-Bala, Memiliki makna cobaan ujian. Misalnya dalam al-quran: surat al-
mulk ayat 2
ۚ ‫ق ٱل َموتَ َوٱل َحيَ ٰوةَ لِيَبلُ َو ُكم أَيُّ ُكم أَح َسنُ َع َم‬
٢ ‫ال َوهُ َو ٱل َع ِزي ُز ٱل َغفُو ُر‬ َ َ‫ٱلَّ ِذي َخل‬
Artinya; “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun”.

3.    Al-hukm, Memiliki makna putusan atau vonis misalnya dalam al-quran surat
an-naml ayat 78.
٧٨ ‫ َوهُ َو ٱل َع ِزي ُز ٱل َعلِي ُم‬ ‫ضي بَينَهُم بِحُك ِم ِۚۦه‬ َ َّ‫إِ َّن َرب‬
ِ ‫ك يَق‬

Artinya; “Sesungguhnya Tuhanmu akan menyelesaikan perkara antara mereka


dengan keputusan-Nya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui"

4.    Al- Qodo, Memiliki arti putusan misalnya dalam al-quran surat toha ayat 72
٧٢ ‫َقضي ٰهَ ِذ ِه ٱل َحيَ ٰوةَ ٱل ُّدنيَٓا‬ ٍ َ‫ٱقض َمٓاأَنت َق‬
ِ ‫إِنَّ َمات‬  ۖ‫اض‬ ِ ِ َ‫ك َعلَ ٰى َما َجا َءنَا ِمنَ ۡٱلبَيِّ ٰن‬
َ‫ف‬  ۖ‫ت َوٱلَّ ِذي فَطَ َرنَا‬ ْ ُ‫قَال‬
َ ‫وا لَن نُّؤثِ َر‬
Artinya; “Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu
daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan
daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang
hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada
kehidupan di dunia ini saja.”

5.    An-Nadhor, Memilki makna melihat misalnya dalam al-Quran surat An-Naml


ayat 27
٢٧ َ‫ص َدقتَ أَم ُكنت َ ِمنَ ٱل ٰ َك ِذبِين‬
َ َ‫قَا َل َسنَنظُ ُر أ‬
Artinya;Berkata Sulaiman: "Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu
termasuk orang-orang yang berdusta.[3]
Objek evaluasi pendidikan Islam dalam arti yang umumnya adalah peserta
didik, atau dalam arti khusus adalah aspek-aspek tertentu yang terdapat pada
peserta didik. Evaluasi pendidikan Islam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
evaluasi diri sendiri (self evaluation / instropeksi) dan evaluasi terhadap orang lain
(peserta didik).
Evaluasi terhadap diri sendiri adalah dengan menggalakkan instropeksi
atau penghitungan diri sendiri dengan tujuan meningkatkan kreatifitas dan
produktivitas (amal saleh) pribadi. Apabila dalam  proses evaluasi tersebut
ditemukan beberapa keberhasilan, maka keberhasilan itu hendaknya
dipertahankan atau ditingkatkan, tetapi apabila ditemukan beberapa kelemahan
dan kegagalan, maka hendaknya hal itu segera diperbaiki dengan cara
meningkatkan ilmu, iman dan amal.Umar bin Khattab berkata;
‫ب قَا َل َحا ِسبُوا أَ ْنفُ َس ُك ْم قَ ْب َل أَ ْن تُ َحا َسبُوا‬
ِ ‫ع َْن ُع َم َر ْب ِن ْالخَطَّا‬

Artinya;“Evaluasilah dirimu sebelum engkau dievaluasi”.

Statemen ini berkaitan dengan kegiatan evaluasi terhadap diri sendiri.Asumsi


yang mendasar statement tersebut adalah bahwa Allah SWT mengutus dua
malaikat Raqib dan Atid sebagai pengawas terhadap manusia.Karena itulah
manusia dituntut selalu waspada dan memperhitungkan segala tindakannya, agar
kehidupannya kelak tidak merugi.[4]
Evaluasi terhadap diri orang lain (peserta didik) merupakan bagian dari
kegiatan pendidikan Islam. Kegiatan ini tidak sekedar boleh, tetapi bahkan
dihaurskan.Keharusan di sini tentunya berdasarkan niat amar ma’ruf nahi
munkar, yang bertujuan untuk perbaikan perbuatan sesama umat Islam.Syarat
penilaian ini adalah haruslah bersifat segera dan tidak dibiarkan berlarut-larut,
sehingga anak didik tidak tenggelam dalam kebimbangan, kebodohan, kezaliman,
dan agar dapat melangkah lebih baik dari perilaku yang sebelumnya.

B.     Hadist Tentang Evaluasi Pendidikan

Dalam pendidikan islam, evaluasi akan objektif apabila didasarkan dengan


tolak ukur Al-Qur’an atau Hadits. Didalam hadist, evaluasi dapat dilakukan
dengan cararosulullah menguji sahabat tentang suatu masalah. Sebagaimana
terdapat dalam riwayat berikut ini.
‫ قال رسول هللا صلى هللا علي¨¨ه‬,‫ عن ابى عمر قال‬,‫ عن عبدهللا بن دينار‬,‫ جدثنا اسماعيل بن جعفر‬,‫حدثنا قتيبة‬
‫ فح¨¨دثونى م¨¨اهى؟ فوق¨¨ع الن¨¨اس فى ش¨¨جرة‬,‫ وإنه¨¨ا مث¨¨ل المس¨¨لم‬,‫ "ان من شجر ش¨¨جرة ال يس¨¨قط ورقه¨¨ا‬,‫وسلم‬
" ,‫" ق¨¨ال‬.‫ " ح¨¨دثنا م¨¨اهي يارس¨¨ول هللا‬,‫ ثم ق¨¨الوا‬.‫ فاستحييت‬,‫ ووقع فى نفسى أنها النخلة‬,‫ عبدهللا‬,‫ قال‬,‫اليوادى‬
(‫" (رواه البخارى‬.‫هي النخلة‬

Artinya : Menceritakan kepada kami Qutaibat, menceritakan kepada kami Ismail


ibn Ja’far, dari Abdullah Ibn Dinar, dari Ibn Umar, ia berkata, Rasulullah SAW
Bersabda, “ Sesungguhnya diantara pepohonan ada satu pohon yang daunnya
tidak jatuh ke tanah (secara berguguran). Pohon itu bagaikan seorang muslim.
Jelaskanlah kepadaku pohon apa itu? “ orang-orang mengatakan pohon itu
terdapat di pedalaman. ‘Abdullah Berkata, “ dalam benakku terbetik pikiran
bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma. Akan tetapi aku malu menjawabnya.
“ Orang-orang barkata “ beritahukanlah kepada kami, pohon apakah itu wahai
Rasulullah? Beliau menjawab Pohon kurma.” (HR. Bukhari).
Disamping menguji pemahaman sahabat, tentang ajaran agama, rasulullah
juga di evaluasi oleh allah melalui malaikat jibril. Sebagaimana kisah kedatangan
malaikat jibril kepada nabi Muhammad SAW. Ketika beliau sedang mengajar
sahabat di suatu majlis. Malaikat jibril menguji dengan pertanyaan-pertanyaan
yang menyangkut pengetahuan beliau tentang iman, islam dan ihsan.
َ ‫ص¨لَّى هللاُ َعلَ ْي¨ ِه َو َس¨لَّ َم َذاتَ يَ¨¨وْ ٍم إِ ْذ‬
‫طلَ¨ َع‬ َ ِ‫ بَ ْينَ َما نَحْ نُ جُ لُوْ سٌ ِع ْن َد َرسُوْ ِل هللا‬:‫ض َي هللاُ َع ْنهُ أَيْضا ً قَا َل‬ ِ ‫ع َْن ُع َم َر َر‬
‫س‬ َ َ‫ َحتَّى َجل‬،‫ْرفُ¨هُ ِمنَّا أَ َح¨ ٌد‬ ِ ‫ َوالَ يَع‬،‫الس¨فَ ِر‬َّ ‫ الَ يُ¨ َرى َعلَ ْي¨ ِه أَثَ¨ ُر‬،‫ْر‬ ِ ‫اض الثِّيَا‬
ِ ‫ب َش ِد ْي ُ¨د َس َوا ِد ال َّشع‬ ِ َ‫َعلَ ْينَا َر ُج ٌل َش ِد ْي ُد بَي‬
‫ يَ¨¨ا ُم َح َّمد أَ ْخبِ¨¨رْ نِي َع ِن‬:‫ض َع َكفَّ ْي ِه َعلَى فَ ِخ َذ ْي ِه َوقَا َل‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَأ َ ْسنَ َد ُر ْكبَتَ ْي ِه إِلَى ُر ْكبَتَ ْي ِه َو َو‬
َ ‫إِلَى النَّبِ ِّي‬
‫ ْا ِإل ِسالَ ُم أَ ْن تَ ْشهَ َد أَ ْن الَ إِلَ ¨هَ إِالَّ هللاُ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َر ُس ¨وْ ُل هللاِ َوتُقِ ْي َم‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ِ‫ فَقَا َل َرسُوْ ُل هللا‬،‫ْا ِإل ْسالَ ِم‬
ُ‫ فَ َع ِج ْبنَ¨¨ا لَ¨هُ يَ ْس¨أَلُه‬، َ‫ص َد ْقت‬
َ : ‫ َوتَ ُح َّج ْالبَيْتَ ِإ ِن ا ْستَطَعْتَ إِلَ ْي ِه َسبِ ْيالً قَا َل‬    َ‫ضان‬ َ ‫صالَةَ َوتُ ْؤتِ َي ال َّزكاَةَ َوتَصُوْ َم َر َم‬ َّ ‫ال‬
ِ ‫اآلخ¨ ِر َوتُ¨ ْ¨ؤ ِمنَ بِ ْالقَ¨د‬
‫َر‬ ِ ‫ أَ ْن تُ ْؤ ِمنَ بِاهللِ َو َمالَئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َو ْاليَوْ ِم‬: ‫ فَأ َ ْخبِرْ نِي َع ِن ْا ِإل ْي َما ِن قَا َل‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،ُ‫ص ِّدقُه‬
َ ُ‫َوي‬
.َ‫¨راك‬ َ َّ‫ أَ ْن تَ ْعبُ َ¨د هللاَ َكأَن‬:‫ قَا َل‬،‫ قَا َل فَأ َ ْخبِرْ نِي ع َِن ْا ِإلحْ َسا ِن‬، َ‫ص َد ْقت‬
َ َ‫ك تَ َراهُ فَإ ِ ْن لَ ْم تَ ُك ْن تَ َراهُ فَإِنَّهُ ي‬ َ َ‫ ق‬.‫خَ ي ِْر ِه َو َش ِّر ِه‬
َ ‫ال‬
‫¨ال أَ ْن تَلِ ¨ َد‬
َ ¨َ‫ ق‬،‫اراتِهَ¨¨ا‬ َ ‫ال فَ¨¨أ َ ْخبِرْ نِي ع َْن أَ َم‬َ َ‫ ق‬.‫ َما ْال َم ْس ُؤوْ ُل َع ْنهَا بِأ َ ْعلَ َم ِمنَ السَّائِ ِل‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫ فَأ َ ْخبِرْ نِي َع ِن السَّا َع ِة‬:‫قَا َل‬
‫ يَ¨¨ا‬: ‫¨ال‬ َ ¨َ‫ ثُ َّم ق‬،‫ت َملِيًّا‬ُ ‫ق فَلَبِ ْث‬ ِ َ‫ْاألَ َمةُ َربَّتَهَا َوأَ ْن تَ َرى ْال ُحفَاةَ ْال ُع َراةَ ْال َعالَةَ ِرعَا َء ال َّشا ِء يَتَطَا َولُوْ نَ فِي ْالبُ ْني‬
َ َ‫ ثُ َّم ا ْنطَل‬،‫ان‬
] ‫ [ رواه مسلم‬. ‫ال فَإِنَّهُ ِجب ِْر ْي ُل أَتـَا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم‬
َ َ‫ ق‬. ‫ هللاُ َو َرسُوْ لُهُ أَ ْعلَ َم‬: ‫ت‬
ُ ‫ُع َم َر أَتَ ْد ِري َم ِن السَّائِ ِل ؟ قُ ْل‬

Artinya:” Dari Umar radhiyallahu `anhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-
duduk disisi Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam  suatu hari tiba-tiba datanglah
seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat
hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada
seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di
hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya
(Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya berkata, “ Ya Muhammad,
beritahukan aku tentang Islam ?”, Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu`alaihi
wa sallam: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang
disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji
jika mampu “, kemudian dia berkata, “ anda benar “. Kami semua heran, dia
yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “
Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda, “ Engkau beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir
dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia
berkata, “ anda benar“.  Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang
ihsan “. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat
engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan
kejadiannya)”. Beliau bersabda,“ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang
bertanya ". Dia berkata,“ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau
bersabda, “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat
seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala domba,
(kemudian)  berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu
berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah shallahu`alaihi wa
sallam) bertanya,“Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. Aku berkata,“ Allah
dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda,“Dia adalah Jibril yang
datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat
Muslim)

Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena didalamnya
terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Kemudian hadits
ini juga mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk
Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di
langit/Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam ).[5]

Rasulullah SAW, juga menguji kemampuan saat pada waktu akan


berangkat perang sebagaimana riwayat berikut.
‫ عرض¨¨نى رس¨¨ول هللا‬,‫ عن ابى عمرق¨¨ال‬,‫ عن نافع‬,‫ جدثنا عبد هللا‬,‫ حدثنا أبى‬,‫حدثنا محمد بن عبد هللا بن نمير‬
‫ وان¨¨ا بن‬,‫ وعرض¨¨ني ي¨¨وم الخن¨¨دق‬.‫ ف¨¨ام يج¨¨وني‬,‫ وأنا ابن أربع عشرة‬,‫صلى هللا عليه وسلم يوم أحد فى القتال‬
(‫ (رواه البخاري‬.‫ فأجزانى‬,‫خمس عشرة سنة‬

Artinya : menceritakan kepada Muhammad ibn ‘Abdullah ibn Numair,


menceritakan kepada kami ayahku, menceritakan kepada kami ‘Abdullah, dari
Nafi’, dari ibn Imar berkata, “ Rasulullah SAW menguji kemampuanku
berperang pada hari perang uhud, ketika aku berusia empat belas tahun, lalu
beliau tidak mengizinkanku, dan beliau mengujiku kembali pada hari perang
khandaq ketika aku berusia lima belas tahun, lalu beliau mengizinkanku. (HR.
Muslim).
Dengan demikian evaluasi yang diterapkan pada masa rasulullah SAW
adalah secara langsung melihat tingkah laku para sahabat,mendengarkan bacaan
sahabat tentang ayat-ayat al-qur’an, tanpa menggunakan buku catatan
sebagaimana sekarang ini. Bila belum sampai kepada ukuran yang diharapkan,
Rasulullah SAW memberikan penekanan dan penambahan materi, berupa nasihat,
arahan dan sebagainya.
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :


1.             Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai
berdasarkan kriteria tertentu. Proses belajar dan mengajar adalah proses yang
bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang
diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil
yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh karena
itu tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan hasil belajar.
2.             Adapun sistem penilaian yang digunakan nabi sendiri tidak menggunakan sistem
laboratorial seperti dalam dunia ilmu pengetahuan modern sekarang. Namun
prinsip-prinsipnya menunjukkan bahwa sistem penilaian juga terdapat dalam
hadits nabi. Nabi melakukan penilaian terhadap prilaku manusia dengan
memberikan penjelasan tentang tanda-tanda seseorang yang beriman.
DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi. 1999. Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju


Milennium Baru. Jakarta: PT Logis.
Samsul Nizar. 2011, Cetakan ke-2. Hadits Tarbawi. Jakarta: Kalam Mulia.
Moh,Haitami Salim & Syamsul Kurniawan. 2010 . Study Ilmu Pendidikan
Islam. Jakarta: Kencana.
Ramayulis. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Catatan Kaki

   [1]Moh,Haitami Salim & Syamsul Kurniawan.‘’Study Ilmu Pendidikan


Islam’’. (Jakarta: Kencana. 2010).  Hlm. 240-241
[2]Ramayulis.Ilmu Pendidikan  Islam. (jakarta: Kalam Mulia. 2010).Hlm. 221
[3]Moh.Haitami Salim & Syamsul kurniawan. Opcit. Hlm. 241-244
[4] Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju
Milennium Baru. Jakarta: 1999. PT Logis.
[5] Samsul Nizar. Cetakan ke-2. Hadits Tarbawi. Jakarta: 2011. Kalam Mulia. Hlm.
22

Anda mungkin juga menyukai