OLEH:
Yana : 19.11.1505
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Ruang Lingkup Bimbingan Di
Sekolah”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan b
kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Kami sangat besyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas mata kuliah Hadist Tarbawy. Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada bapak Ahmad Zakki M,Ag selaku dosen mata kuliah Hadist
Tarbawy dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
terselesaikannya makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat diperbaiki. Karena kami sadar, makalah yang
kami buat ini masih banyak kekurangannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
Simpulan...................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam pendidikan evaluasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah pesserta didik capai, agar
sebagai seorang pendidik bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dan metode
apa yang seharusnya di berikan kepada anak didik tersebut. Bagaimanabisa
seorang murid disebut cerdas atau pintar tanpa ada tes atau ujian yang diberikan.
Begitu pula dalam ajaran Islam, evaluasi merupakan pemahaman yang tidak baru
lagi.Artinya evaluasi merupakan suatu ajaran yang seharusnya dilakukan oleh
umat Islam baik individu maupun kelompok.Namun kaitannya dengan aplikasi
terasa memang sangat jauh dari harapan sehingga perlu mewacanakan lagi hadits
Rasulullah SAW, sebagai landasan berfikir dan pijakan dalam tindakan.
Begitu banyak hadits Shahih yang mengindikasikan tentang Evaluasi, akan tetapi
penulis mencukupkan pada beberapa hadits saja untuk dibahas dan di analisis dari
beberapa aspek tinjauan tanpa mengurangi entitas makna dan maksud hadits
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan evaluasi pendidikan?
2. Apakah selaras dengan Al-qur’an dan Hadist?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui apa yang di maksud evaluasi pendidikan
2. Untuk Mengetahui apakah selaras dengan Al Qur’an dan Hadist
BAB I
PEMBAHASAN
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai. Nilai dalam
bahasa arab di sebut al-Qiyamah. istilah nilai ini mulanya di populerkan oleh para
filsuf. dalam hal ini, plato merupakan filsuf yang pertama kali
mengemukakannya. Pembahasan ’’nilai’’ secara khusus di perdalam
dalam kajian filsafat. Kata nilai menurut filsuf adalah idea of worth, selanjutnya,
kata nilai menjadi populer. [1]
2. Al-Bala, Memiliki makna cobaan ujian. Misalnya dalam al-quran: surat al-
mulk ayat 2
ۚ ق ٱل َموتَ َوٱل َحيَ ٰوةَ لِيَبلُ َو ُكم أَيُّ ُكم أَح َسنُ َع َم
٢ ال َوهُ َو ٱل َع ِزي ُز ٱل َغفُو ُر َ َٱلَّ ِذي َخل
Artinya; “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun”.
3. Al-hukm, Memiliki makna putusan atau vonis misalnya dalam al-quran surat
an-naml ayat 78.
٧٨ َوهُ َو ٱل َع ِزي ُز ٱل َعلِي ُم ضي بَينَهُم بِحُك ِم ِۚۦه َ َّإِ َّن َرب
ِ ك يَق
4. Al- Qodo, Memiliki arti putusan misalnya dalam al-quran surat toha ayat 72
٧٢ َقضي ٰهَ ِذ ِه ٱل َحيَ ٰوةَ ٱل ُّدنيَٓا ٍ َٱقض َمٓاأَنت َق
ِ إِنَّ َمات ۖاض ِ ِ َك َعلَ ٰى َما َجا َءنَا ِمنَ ۡٱلبَيِّ ٰن
َف ۖت َوٱلَّ ِذي فَطَ َرنَا ْ ُقَال
َ وا لَن نُّؤثِ َر
Artinya; “Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu
daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan
daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang
hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada
kehidupan di dunia ini saja.”
Artinya:” Dari Umar radhiyallahu `anhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-
duduk disisi Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam suatu hari tiba-tiba datanglah
seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat
hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada
seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di
hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya
(Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya berkata, “ Ya Muhammad,
beritahukan aku tentang Islam ?”, Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu`alaihi
wa sallam: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang
disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji
jika mampu “, kemudian dia berkata, “ anda benar “. Kami semua heran, dia
yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “
Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda, “ Engkau beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir
dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia
berkata, “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang
ihsan “. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat
engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan
kejadiannya)”. Beliau bersabda,“ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang
bertanya ". Dia berkata,“ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau
bersabda, “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat
seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala domba,
(kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu
berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah shallahu`alaihi wa
sallam) bertanya,“Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. Aku berkata,“ Allah
dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda,“Dia adalah Jibril yang
datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat
Muslim)
Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena didalamnya
terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Kemudian hadits
ini juga mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk
Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di
langit/Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam ).[5]
A. Kesimpulan
Catatan Kaki