Anda di halaman 1dari 12

Tugas Individu Dosen Pengampu

Indra Wijaya S.S.I,MA

Kriteria ketuntasan minimal

OLEH
Nina Amelia :19.01.11.1479

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL FALAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARBARU
2021
KATA PENGANTAR

ِ ‫بِ ۡس ِم ٱهَّلل ِ ٱل َّر ۡح ٰ َم ِن ٱل َّر ِح‬


‫يم‬

I
َ‫ص ْحبِ ِه أَ ْج َم ِعيْن‬
َ ‫سـلِيْنَ ُم َحـ ٍّمد َو َعلَى اَلِ ِه َو‬
َ ‫سـيِّ ِد ال ُم ْر‬ َّ ‫الح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ال َعـالَ ِميْنَ َوال‬
َّ ‫صـالَةُ َوال‬
َ ‫سالَ ُم عَل َى‬ َ

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan

kasih-Nya, serta sholawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan

kita nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini

yang berjudul:“criteria ketuntasa minimal”.

Keberhasilan penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan serta

arahan dari berbagai pihak baik itu secara individu maupun secara umum terutama

bimbingan dan pengarahan yang tulus dan ikhlas dari dosen mata Pelajaran

Aswaja.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan

yang terdapat didalamnya, dikarenakan keterbatasan ilmu pengatahuan yang kami

miliki, untuk itu kami mengharapkan adanya krtikan dan masukan yang bersifat

membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. semoga makalah ini

dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan semua pihak. Amin Yarobbal

Alamiin.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan ciri-ciri supervisi klinis........................... 4

B. Tahap/langkah-langkah penerapan supervisi klinis......... 7

C. Tips dan trik dalam penerapan supervisi klinis............... 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................... 15

B. Saran................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

 A.  Latar Belakang

Pendidikan pada Indonesia sudah mengalami perubahan yg begitu pesat.

Dalam hal ini, kurikulum jua ikut berubah. Kurikulum modern pada Indonesia

merupakan kurikulum 2013 yg terfokus dalam perubahan karakter peserta didik.

Akan tetapi, pendidikan pada Indonesia ketika ini lebih poly yg memakai KTSP

yg tujuannya menaruh kompetensi menggunakan engembangkan potensi wilayah

atau sekolah. Sruktur & muatan KTSP meliputi, mata pelajaran, muatan lokal,

aktivitas pengembangan diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar dll.

Semua sruktur tadi wajib dilaksanakan menggunakan perencanaan, tanpa

perencanaan semuanya nir akan berjalan menggunakan lancar. Ketuntasan belajar

berisi mengenai kriteria ketuntasan minimal atau umumnya dianggap KKM.

KKM sine qua non pada pendidikan, setiap meta pelajaran sine qua non KKM nya.

KKM ditetapkan sang sekolah menggunakan konvensi lembaga MGMP.1

B.  Rumusan Masalah

1.    Bagaimana cara membuat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang baik?

2.    Apakah kompleksitas, daya dukung, dan intake mempengaruhi prosedur

penetapan KKM?

1
Isdisusilo, Panduan Lengkap Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, (Yogyakarta:
Kata Pena, 2012)

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian KKM

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) merupakan kriteria paling rendah

buat menyatakan siswa mencapai ketuntasan, apakah siswa bisa melanjutkan

pembelajaran selanjutnya atau Kompetensi Dasar (KD) berikutnya. Manfaat

menurut analisis ini merupakan menjadi dasar buat memutuskan KKM dalam

tahun berikutnya.2

KKM wajib ditetapkan diawal tahun ajaran sang satuan pendidikan dari

output musyawarah pengajar mata pelajaran pada satuan pendidikan atau beberapa

satuan pendidikan yg mempunyai ciri yg hampir sama. Yang sebagai

pertimbangan primer penentuan KKM merupakan lembaga MGMP sekolah.3

B.  Fungsi KKM

1. Sebagai acuan bagi seseorang pengajar buat menilai kompetensi siswa sinkron

menggunakan Kompetensi Dasar (KD), suatu mata pelajaran atau Standar

Kompetensi (SK).

2. Sebagai acuan bagi siswa buat mempersiapkan diri pada mengikuti pembelajaran.

3. Sebagai sasaran pencapaian dominasi materi sinkron menggunakan SK/KD – nya.

4. Sebagai keliru satu instrumen pada melakukan penilaian pembelajaran.

2
Mgs. Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2007)
3
Sri Narwanti dan Somadi, Panduan Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Konsep
dan Implementasi), (Yogyakarta: Familia, 2012),

2
5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, siswa & masyarakat (khususnya

orang tua & wali murid).

C.  Tahapan Penetapan dan Pertimbangan KKM

1. Penetapan KKM Penetapan KKM dilakukan sang pengajar atau grup pengajar

mata pelajaran. Adapun langkah & tahapan penetapan KKM antara lain:

a. Pengajar atau grup pengajar memutuskan KKM mata pelajaran menggunakan

mempertimbangkan 3 aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, & intake

peserta didik. Hasil penetapan KKM indikator berlanjut dalam KD, SK sampai

KKM mata pelajaran.

b. Hasil penetapan KKM sang pengajar atau grup pengajar mata pelajaran disahkan

sang ketua sekolah buat dijadikan patokan pengajar pada melakukan evaluasi.

c. KKM yg ditetapkan disosialisaikan pada pihak-pihak yg berkepentingan, yaitu

peserta didik, orang tua, & dinas pendidikan.

d. KKM dicantumkan pada laporan output belajar atau rapor dalam waktu output

evaluasi dilaporkan pada orang tua tau awali peserta didik.4

2. Pertimbangan KKM Dalam pembuatan KKM hal yg wajib dipertimbangkan

merupakan kompleksitas, daya dukung, & intake. Kompleksitas mengacu dalam

taraf kesulitan Kompetensi Dasar yg bersangkutan. Daya dukung mencakup

kelengkapan mengajar misalnya buku, ruang belajar, laboratorium (apabila

dibutuhkan) & lain-lain. Sedangkan Intake adalah kemampuan penalaran & daya

pikir peserta didik.

4
Ibid.

3
a. Aspek Kompleksitas (kesulitan & kerumitan). Ditentukan apabila pada aplikasi

pencapaiaan kompetensi menurut pemahaman SDM :

1) Memahami kompetensi yg wajib dicapai anak didik.

2) Memiliki pengetahuan & kemampuan sinkron bidang studi.

3) Daya kreativitas & penemuan pada melaksanakan pembelajaran.

4) Waktu yg dibutuhkan buat pencapaian kompetensi (memakai metode yg

bervariasi).

5) Daya logika & kecermatan anak didik yg tinggi.

6) Latihan spesifik menggunakan donasi orang lain.

7) Semakin kompleks atau sukar Kompetensi Dasar (KD) maka nilainya semakin

rendah, namun semakin gampang KD maka nilainya semakin tinggi.

b. Aspek Daya Dukung.

1) Ketersediaan energi SDM.

2) Sarana & prasarana pendidikan yg sangat diperlukan contohnya Biaya

Operasional Pendidikan (BOP), Manajemen Sekolah/Madrasah, Kepedulian

Stakeholder Sekolah atau Madrasah. Perbandingan antara wahana & prasarana

ideal yg diperlukan menggunakan wahana & prasarana yg ada. Semakin tinggi

daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.

c. Aspek Intake anak didik (Tingkat kemampuan homogen-homogen anak

didik).Keberagaman latar belakang, potensi & kemampuan siwa secara

individual). Kemampuan homogen-homogen yg dimiliki anak didik buat

mencapai kompetensi:

4
1) Hasil seleksi PSB.

2) SKHU.

3) Rapor kelas 1.5

D.  Contoh format KKM

Penentuan KKM

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Leksono


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : IX/1
Tahun Pembelajaran : 2015/2016
Kriteria Ketuntasan Minimal

Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Kriteria


Kriteria Penetapan
Ketuntasan
Ketuntasan
Minimal
Daya
Standar Kompl
Kompetensi Dasar Dukun Intake KD SK
Kompetensi eksitas
g
Al-Quran dan Al- 1. Membaca QS. At-Tin
Hadits dengan tartil. 67 70 70 69
Memahami
ajaran Al-Quran
surat At-Tin 2. Menyebutkan arti QS. 65 80 73 72,6 70,5
At-Tin.

3. Menjelaskan makna QS. 70 75 65 70


At-Tin.
Aqidah 1. Menjelaskan pengertian
Meningkatkan beriman kepada hari akhir. 70 75 65 70
keimanan kepada
hari akhir 2. Menyebutkan ayat Al-
Quran yang berkaitan 70 67 65  67,3 
dengan hari akhir.
5
Mgs. Nazarudin,

5
 68 80   75 74,3 
70,5
3. Menceritakan proses
kejadian kiamat sughra dan
Akhlak 1. Menjelaskan pengertian
Membiasakan qana'ah dan tasamuh. 69 81  70  73,3 
perilaku terpuji
2. Menampilkan contoh
perilaku qana'ah dan 65  78   70 71 
 72,7
tasamuh.

3. Membiasakan perilaku
67   80  75 74 
qana'ah dan tasamuh dalam
kehidupan sehari-hari.
Fiqih 1.1 Menjelaskan tatacara
1. Memahami penyembelihan hewan.
 65 71  65  67 
hukum Islam
tentang
penyembelihan 1.2 Memperagakan cara
hewan penyembelihan hewan
aqiqah dan qurban. 64  69  65  66 
 70,4

2. Memahami 2.1 Menyebutkan


hukum Islam pengertian dan ketentuan
tentang haji dan haji dan umrah.  78 80 77  78,3 
umrah 2.2 Memperagakan
pelaksanaan ibadah haji
dan umrah.
Tarikh dan 1. Menceritakan sejarah
Kebudayaan masuknya Islam di
Islam Nusantara melalui 71 70  69   70
Memahami perdagangan, sosial, dan
perkembangan pengajaran.  68,5
Islam di
Nusantara 2. Menceritakan beberapa
 68 70   63 67 
kerajaan Islam di Jawa,
Sumatera, dan Sulawesi.

E.  Tujuan dan manfaat KKM

6
1. Tujuan

a. Menentukan sasaran kompetensi yg wajib dicapai murid.

b. Patokan atau acuan atau dasar memilih kompeten atau nir kompetennya murid.

2. Manfaat Penetapan KKM:

a. Sekolah atau pengajar atau murid mempunyai patokan yg kentara pada memilih

ketuntasan.

b. Adanya keseragaman batas ketuntasan setiap mata pelajaran dalam kelas pararel.

BAB III

7
PENUTUP

A. Kesimpulan

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) merupakan kriteria paling rendah buat


menyatakan siswa mencapai ketuntasan, apakah siswa bisa melanjutkan
pembelajaran selanjutnya atau Kompetensi Dasar (KD) berikutnya. Dalam
penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) perlu perencanaan yg matang
supaya KKM yg dipengaruhi sinkron menggunakan sekolah. Tahapan memilih
KKM wajib memerhatikan kompleksitas, daya dukung, & intake. Kompleksitas
merupakan kesulitan & kerumitan setiap Kompetensi Dasar yg wajib dicapai
siswa. Daya dukung merupakan kemampuan asal daya atau daya dukung yaitu
tentang tenaga, wahana & prasarana pendidikan, biaya, manajemen, & komite
sekolah. Sedangkan intake merupakan masukan kemampuan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

8
Isdisusilo. 2012. Panduan Lengkap Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Yogyakarta: Kata Pena.
Narwanti, Sri dan Somadi. 2012. Panduan Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (Konsep dan Implementasi). Yogyakarta: Familia.
Nazarudin. 2007. Manajemen Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

Anda mungkin juga menyukai