Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN

SISTEM PEMBELAJARN BERBASIS KOMPETENSI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
Perencanaan Pembelajaran PAI

DOSEN PENGAMPU : Nuraisyah Rahma Siregar, M.Ag

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 8

ROY SOPIYAN TANJUNG

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH

MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kita semua, sehingga Saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.

Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita baginda besar Nabi
Muhammad SAW. karena beliaulah yang membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju
zaman terang benderang yang di terangi oleh iman, islam dan ikhsan.

Dalam penyelesaian makalah ini, Saya banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan . karena itu sudah sepantasnya
mengucapkan terima kasih kepada Nuraisyah Rahma Siregar M.Ag selaku dosen pengampu mata
kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI yang mana telah membimbing dalam proses perkuliahan.
Sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangannya, Saya sangat mengharapakan kritik dan saran, guna
untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang, semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita Aamin.

Pemakalah

Roy Sopiyan Tanjung


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Definisi Pembelajaran Berbasis Kompetensi...................................................................................5
B. Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi....................................................................................7
C. Tujuan Pembelajaran Berbasis Kompetensi.....................................................................................9
D. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kompetensi...........................................................................9
BAB III......................................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................................10
Kesimpulan............................................................................................................................................10
A. Pembelajaran Berbasis Kompetensi...........................................................................................10
B. Prinsif Pembelajaran Berbasis Kompetensi...............................................................................10
C. Tujuan Pembelajaran Berbasis Kompetensi...............................................................................10
D. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kompetensi......................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembaharuan pendidikan dan pembelajaran selalu dilaksanakan dari waktu ke waktu dan
tidak pernah berhenti. Pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi merupakan contoh
hasil perubahan yang dimaksud dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembelajaran.

Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki keterkaitan yang
sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Pembelajaran
sesungguhnnya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau
memberikan pelayanan agar siswa belajar. Untuk itu harus dipahami bagaimana siswa
memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Jika guru dapat memahami proses
pemerolehan pengetahuan, maka guru akan dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat
bagi siswanya.

Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar sedangkan tugas
utama setiap siswa adalah belajar. Keterkaitan antara belajar dan mengajar itulah yang disebut
dengan pembelajaran. Sedangkan menurut McAshan, kompetensi adalah suatu pengetahuan,
ketrampilan, dan kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi
bagian dari dirinya sehingga mewarnai perilaku kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Artinya
tanpa pengetahuan dan sikap tidak mungkin muncul suatu kompetensi tertentu.

Pembelajaran Berbasis Kompetensi merupakan suatu model pembelajaran dimana


perencanaan, pelaksanaan, dan penilaiannya mengacu pada penguasaan kompetensi.
Pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi dimaksudkan agar segala upaya yang dilakukan
dalam pembelajaran benar-benar mengacu dan mengarahkan peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang ditetapkan sehingga mereka tuntas dalam belajarnya

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep pembelajaran berbasis kompetensi?

2. Bagaimana karakteristik konsep pembelajaran berbasis kompetensi?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mendiskripsikan konsep pembelajaran berbasis kompetensi

2. Untuk mendiskripsikan karakteristik pembelajaran berbasis kompetensi


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Pembaharuan pendidikan dan pembelajaran selalu dilaksanakan dari waktu ke waktu dan
tidak pernah berhenti. Pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi merupakan contoh
hasil perubahan yang dimaksud dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembelajaran.

Pendidikan berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh
lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi yang sering disebut dengan standar kompetensi
adalah kemampuan yang secara umum harus dikuasai lulusan. Kompetensi menurut Hall dan
Jones (1976: 29) adalah "pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuan
tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang
dapat diamati dan diukur". Kompetensi (kemampuan) lulusan merupakan modal utama untuk
bersaing di tingkat global, karena persaingan yang terjadi adalah pada kemampuan sumber daya
manusia. Oleh karena itu, penerapan pendidikan berbasis kompetensi diharapkan akan
menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di tingkat global. Implikasi pendidikan berbasis
kompetensi adalah pengembangan silabus dan sistem penilaian berbasiskan kompetensi.

Paradigma pendidikan berbasis kompetensi yang mencakup kurikulum, pembelajaran, dan


penilaian, menekankan pencapaian hasil belajar sesuai dengan standar kompetensi. Kurikulum
berisi bahan ajar yang diberikan kepada siswa melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran
dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip pengembangan pembelajaran yang mencakup
pemilihan materi, strategi, media, penilaian, dan sumber atau bahan pembelajaran. Tingkat
keberhasilan belajar yang dicapai siswa dapat dilihat pada kemampuan siswa dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang harus dikuasai sesuai dengan standar prosedur tertentu.

Pembelajaran Berbasis Kompetensi merupakan suatu model pembelajaran dimana


perencanaan, pelaksanaan, dan penilaiannya mengacu pada penguasaan kompetensi. Pendekatan
pembelajaran berbasis kompetensi dimaksudkan agar segala upaya yang dilakukan dalam
pembelajaran benar-benar mengacu dan mengarahkan peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang ditetapkan sehingga mereka tuntas dalam belajarnya.

Pembelajaran berbasis kompetensi juga dapat diartikan sebagai pembelajaran yang


dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir dari
hasil pembelajaran yang telah dilakukan adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang
dapat diukur dalam pola pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Menurut McAshan pembelajaran berbasis kompetensi dapat diartikan sebagai: “Program


pembelajaran dimana hasil pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta
didik, sistempenyimpanan dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis
sejak perencanaan dimulai”.
Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, perlu ditentukan standar minimum kompetensi
yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sesuai pendapat tersebut, komponen materi
pembelajaran berbasis kompetensi meliputi: (1) kompetensi yang akan dicapai, (2) strategi
penyampaian untuk mencapai kompetensi, (3) sistem evaluasi atau penilaian yang digunakan
untuk menentukan keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

Kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik perlu dirumuskan dengan jelas dan
spesifik. Menurut McAshan, perumusan yang dimaksud hendaknya didasarkan atas prinsip
“relevansi dan konsistensi antara kompetensi dengan materi yang dipelajari, waktu yang
tersedia, dan kegiatan serta lingkungan belajar yang digunakan”. Selanjutnya menurut Kaufman
dan Bratton, terdapat beberapa langkah yang dilakukan untuk mendapatkan perumusan
kompetensi yang jelas dan spesifik, antara lain dengan melaksanakan analisis kebutuhan,
analisis tugas, analisis kompetensi, penilaian oleh profesi dan pendapat pakar mata pelajaran,
pendekatan teoritik, dan telaah buku teks yang relevan dengan materi yang dipelajari.

Konsep pembelajaran berbasis kompetensi menyaratkan dirumuskannya secara jelas


kompetensi yang harus dimiliki atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran. Dengan tolak ukur pencapaian kompetensi, maka dalam kegiatan pembelajaran
peserta didik akan terhindar dari mempelajari materi yang tidak perlu dipelajari oleh peserta
didik yang tidak menunjang terhadap tercapainya penguasaan kompetensi.

Pencapaian setiap kompetensi tersebut sangat terkait erat dengan sistem pembelajaran
yang dilakukan. Dengan demikian komponen minimal pembelajaran berbasis kompetensi
adalah:

1. Pemilihan dan perumusan kompetensi yang tepat.

2. Spesifikasi dan indikator penilaian untuk menentukan pencapaian kompetensi.

3. Pengembangan sistem penyimpanan yang fungsional dan relevan dengan kompetensi


dan sistem penilaian.

Selain itu, menurut Wina Sanjaya (2011:30) terdapat sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran. Sehingga hal tersebut sesuai dengan
tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran berbasis kompetensi.

Kemudian terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran


agar berlangsung secara efektif, yaitu sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran harus memberikan peluang kepada siswa agar mereka secara langsung
dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan demikian guru harus bertindak sebagai
pengelola proses belajar, bukan bertindak sebagai sumber belajar.

2. Guru perlu memberikan kesempatan pada siswa untuk merefleksikan apa yang telah
dilakukannya. Dengan demikian pembelajaran bukan hanya mendorong siswa untuk melakukan
tindakan saja, akan tetapi menghayati berbagai tindakan yang telah dilakukannya. Hal ini sangat
penting baik untuk pembentukan sikap, maupun untuk mencermati berbagai kelemahan dan
kekurangan atas segala tindakannya.
3. Proses pembelajaran harus mempertimbangkan perbedaan individual. Hal ini didasarkan pada
suatu asumsi bahwa tidak ada manusia sama baik dalam minat, bakat maupun kemampuannya.
Pembelajaran harus memberikan kesempatan agar siswa dapat berkembang sesuai dengan bakat
dan kemampuannya. Dengan demikian siswa yang lambat tidak merasa tergusur oleh siswa yang
cepat; sebaliknya siswa yang cepat tidak merasa terhambat oleh yang lambat belajar.

4. Proses pembelajaran harus dapat memupuk kemandirian disamping kerja sama. Artinya guru
dituntut mampu menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa dapat mandiri dan
bekerja sama dengan orang lain.

5. Proses pembelajaran harus terjadi dalam iklim yang kondusif baik iklim sosial maupun iklim
psikologis. Siswa akan belajar dengan baik manakala terbebas dari berbagai tekanan, baik
tekanan sosial maupun tekanan psikologis. Melalui iklim belajar yang demikian diharapkan
siswa akan berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

6. Proses pembelajaran yang dikelola guru harus dapat mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu. Hal ini hanya mungkin terjadi manakala guru tidak menempatkan posisi siswa sebagai
objek belajar, akan tetapi sebagai subjek belajar. Untuk itulah guru harus mendorong agar siswa
aktif untuk belajar melalui proses mencari dan mengobservasi.

B. Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi

1. Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik
menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran
tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan
waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.

2. Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai


secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan
terintegrasi menjadi satu kesatuan.

3. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap


peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang
beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan
layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya.

4. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip


pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang ditetapkan.
Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah
tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya.

5. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik


menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang
dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan
permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan.
6. Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan
pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.

7. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan narasumber

Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme dipandang sebagai salah


satu strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima strategi
pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), yaitu relating, experiencing,
applying, cooperating, dan transfer ini diharapkan peserta didik mampu mencapai kompetensi
secara maksimal.

1. Mengaitkan (relating)

Dalam hal ini guru menggunakan strategi relating ini apabila ia mengkaitkan konsep baru dengan
sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jelasnya, mengkaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan
informasi baru;

2. Mengalami (experiencing)

Merupakan inti pembelajaran kontekstual dimana mengkaitkan berarti menghubungkan


informasi baru dengan pengalaman maupun pengetahuan informasi baru dengan pengalaman
sebelumnya. Pembelajaran bisa terjadi dengan lebih cepat ketika siswa memanfaatkan
(memanipulasi) peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif

3. Menerapkan (applying)

Ketika siswa menerapkan konsep dalam aktivitas belajar memecahkan masalahnya, guru dapat
memotivasi siswa dengan memberikan latihan yang realistic dan relevan;

4. Kerja sama (cooperating)

Siswa yang bekerja sama secara kelompok biasanya mudah mengatasi masalah yang komplek
dengan sedikit bantuan ketimbang siswa yang bekerja sama secara individual. Pengalaman
bekerja sama tidak hanya membantu siswa mempelajari bahan pembelajaran tetapi konsisten
dengan dunia nyata;

5. Mentransfer (transferring)

Fungsi dan peran guru dalam konteks ini adalah menciptakan bermacam-macam pengalaman
belajar denga fokus pada pemahaman bukan hapalan.
C. Tujuan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan wujud pelaksanaan daripada Kurikulum


Berbasis Kompetnsi (KBK). Sehingga tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran berbasis
kompetensi sejalan dengan tujuan yang diharapkan dalam KBK. Namun secara umum, tujuan
daripada pelaksanaan proses pembelajaran berbasis kompetensi mengacu kepada tujuan
pendidikan nasional yang tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 yang
menyatakan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Pembelajaran berbasis kompetensi menekankan pembelajaran ke arah penciptaan dan


peningkatan serangkaian kemampuan dan potensi siswa agar bisa mengantisipasi tantangan
aneka kehidupan. Hal ini berarti apabila selama ini pembelajaran lebih berorientasi pada aspek
pengetahuan dan target materi yang cenderung verbalistis dan kurang memiliki daya terap,
maka di dalam pembelajaran berbasis kompetensi pembelajaran lebih ditekankan pada aspek
pengetahuan dan target keterampilan. Melalui pembelajaran berbasis kompetensi ini,
diharapkan mutu lulusan lebih bermakna dan memiliki kompetensi-kompetensi tertentu sesuai
yang kebutuhan lingkungan. KBK mengharapkan adanya hasil dan dampak yang diharapkan
muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna.

Tujuan kurikulum berbasis kompetensi adalah mengembangkan potensi peserta didik


untuk menghadapi perannya di masa yang akan datang dengan mengembangkan sejumlah
kecakapan hidup (life skill). Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
mau dan berani menghadapi permasalahan hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi sehingga mampu
mengatasi permasalahan tersebut.

D. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi memiliki


karakteristik sebagai berikut :

1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal

2. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman (learning outcomes) dan keberagaman

3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi

4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur
edukatif

5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian
suatu kompetensi.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

A. Pembelajaran Berbasis Kompetensi

• Pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik

• Muara pembelajaran adalah meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pola sikap,
pengetahuan dan keterampilan.

B. Prinsif Pembelajaran Berbasis Kompetensi

• Berpusat pada peserta didik

• Pembelajaran terpadu

• Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individu peserta


didik.

• Pembelajaran dilakukan secara terus menerus, menerapkan prinsif pembelajaran


tuntas.

• Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah.

• Pembelajaran dilakukan dengan multistrategi dan multimedia.

• Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan nara sumber

C. Tujuan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

• Tujuan pembelajaran berbasis kompetensi adalah mengembangkan potensi peserta


didik untuk menghadapi perannya di masa yang akan datang dengan mengembangkan
sejumlah kecakapan hidup (life skill)
D. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kompetensi

• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun


klasikal

• Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman (learning outcomes)

• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang


bervariasi

• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif

• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi
DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya 2002.

http://hidayatfirtson.blogspot.com/2013/10/pembelajaran-berbasis-kompetensi.html di akses pada


kamis 24 September 2020 pukul 10.46.

Tim Depdiknas, 2008. Pengembangan Model Pembelajaran Tatap Muka, Penugasan Terstruktur
dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur

Windiarni, Perencanaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi. 2008: Makalah Untuk


Mendapatkan Nilai Dalam Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Program Akta Iv
Universitas Islam Djakarta.

Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta:


Kencana, 2008

Anda mungkin juga menyukai