Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
Perencanaan Pembelajaran PAI
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kita semua, sehingga Saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita baginda besar Nabi
Muhammad SAW. karena beliaulah yang membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju
zaman terang benderang yang di terangi oleh iman, islam dan ikhsan.
Dalam penyelesaian makalah ini, Saya banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan . karena itu sudah sepantasnya
mengucapkan terima kasih kepada Nuraisyah Rahma Siregar M.Ag selaku dosen pengampu mata
kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI yang mana telah membimbing dalam proses perkuliahan.
Sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangannya, Saya sangat mengharapakan kritik dan saran, guna
untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang, semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita Aamin.
Pemakalah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembaharuan pendidikan dan pembelajaran selalu dilaksanakan dari waktu ke waktu dan
tidak pernah berhenti. Pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi merupakan contoh
hasil perubahan yang dimaksud dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembelajaran.
Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki keterkaitan yang
sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Pembelajaran
sesungguhnnya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau
memberikan pelayanan agar siswa belajar. Untuk itu harus dipahami bagaimana siswa
memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Jika guru dapat memahami proses
pemerolehan pengetahuan, maka guru akan dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat
bagi siswanya.
Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar sedangkan tugas
utama setiap siswa adalah belajar. Keterkaitan antara belajar dan mengajar itulah yang disebut
dengan pembelajaran. Sedangkan menurut McAshan, kompetensi adalah suatu pengetahuan,
ketrampilan, dan kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi
bagian dari dirinya sehingga mewarnai perilaku kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Artinya
tanpa pengetahuan dan sikap tidak mungkin muncul suatu kompetensi tertentu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Pembaharuan pendidikan dan pembelajaran selalu dilaksanakan dari waktu ke waktu dan
tidak pernah berhenti. Pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi merupakan contoh
hasil perubahan yang dimaksud dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembelajaran.
Pendidikan berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh
lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi yang sering disebut dengan standar kompetensi
adalah kemampuan yang secara umum harus dikuasai lulusan. Kompetensi menurut Hall dan
Jones (1976: 29) adalah "pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuan
tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang
dapat diamati dan diukur". Kompetensi (kemampuan) lulusan merupakan modal utama untuk
bersaing di tingkat global, karena persaingan yang terjadi adalah pada kemampuan sumber daya
manusia. Oleh karena itu, penerapan pendidikan berbasis kompetensi diharapkan akan
menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di tingkat global. Implikasi pendidikan berbasis
kompetensi adalah pengembangan silabus dan sistem penilaian berbasiskan kompetensi.
Kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik perlu dirumuskan dengan jelas dan
spesifik. Menurut McAshan, perumusan yang dimaksud hendaknya didasarkan atas prinsip
“relevansi dan konsistensi antara kompetensi dengan materi yang dipelajari, waktu yang
tersedia, dan kegiatan serta lingkungan belajar yang digunakan”. Selanjutnya menurut Kaufman
dan Bratton, terdapat beberapa langkah yang dilakukan untuk mendapatkan perumusan
kompetensi yang jelas dan spesifik, antara lain dengan melaksanakan analisis kebutuhan,
analisis tugas, analisis kompetensi, penilaian oleh profesi dan pendapat pakar mata pelajaran,
pendekatan teoritik, dan telaah buku teks yang relevan dengan materi yang dipelajari.
Pencapaian setiap kompetensi tersebut sangat terkait erat dengan sistem pembelajaran
yang dilakukan. Dengan demikian komponen minimal pembelajaran berbasis kompetensi
adalah:
Selain itu, menurut Wina Sanjaya (2011:30) terdapat sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran. Sehingga hal tersebut sesuai dengan
tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran berbasis kompetensi.
1. Proses pembelajaran harus memberikan peluang kepada siswa agar mereka secara langsung
dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan demikian guru harus bertindak sebagai
pengelola proses belajar, bukan bertindak sebagai sumber belajar.
2. Guru perlu memberikan kesempatan pada siswa untuk merefleksikan apa yang telah
dilakukannya. Dengan demikian pembelajaran bukan hanya mendorong siswa untuk melakukan
tindakan saja, akan tetapi menghayati berbagai tindakan yang telah dilakukannya. Hal ini sangat
penting baik untuk pembentukan sikap, maupun untuk mencermati berbagai kelemahan dan
kekurangan atas segala tindakannya.
3. Proses pembelajaran harus mempertimbangkan perbedaan individual. Hal ini didasarkan pada
suatu asumsi bahwa tidak ada manusia sama baik dalam minat, bakat maupun kemampuannya.
Pembelajaran harus memberikan kesempatan agar siswa dapat berkembang sesuai dengan bakat
dan kemampuannya. Dengan demikian siswa yang lambat tidak merasa tergusur oleh siswa yang
cepat; sebaliknya siswa yang cepat tidak merasa terhambat oleh yang lambat belajar.
4. Proses pembelajaran harus dapat memupuk kemandirian disamping kerja sama. Artinya guru
dituntut mampu menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa dapat mandiri dan
bekerja sama dengan orang lain.
5. Proses pembelajaran harus terjadi dalam iklim yang kondusif baik iklim sosial maupun iklim
psikologis. Siswa akan belajar dengan baik manakala terbebas dari berbagai tekanan, baik
tekanan sosial maupun tekanan psikologis. Melalui iklim belajar yang demikian diharapkan
siswa akan berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
6. Proses pembelajaran yang dikelola guru harus dapat mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu. Hal ini hanya mungkin terjadi manakala guru tidak menempatkan posisi siswa sebagai
objek belajar, akan tetapi sebagai subjek belajar. Untuk itulah guru harus mendorong agar siswa
aktif untuk belajar melalui proses mencari dan mengobservasi.
1. Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik
menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran
tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan
waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.
1. Mengaitkan (relating)
Dalam hal ini guru menggunakan strategi relating ini apabila ia mengkaitkan konsep baru dengan
sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jelasnya, mengkaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan
informasi baru;
2. Mengalami (experiencing)
3. Menerapkan (applying)
Ketika siswa menerapkan konsep dalam aktivitas belajar memecahkan masalahnya, guru dapat
memotivasi siswa dengan memberikan latihan yang realistic dan relevan;
Siswa yang bekerja sama secara kelompok biasanya mudah mengatasi masalah yang komplek
dengan sedikit bantuan ketimbang siswa yang bekerja sama secara individual. Pengalaman
bekerja sama tidak hanya membantu siswa mempelajari bahan pembelajaran tetapi konsisten
dengan dunia nyata;
5. Mentransfer (transferring)
Fungsi dan peran guru dalam konteks ini adalah menciptakan bermacam-macam pengalaman
belajar denga fokus pada pemahaman bukan hapalan.
C. Tujuan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal
2. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman (learning outcomes) dan keberagaman
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur
edukatif
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian
suatu kompetensi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
• Muara pembelajaran adalah meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pola sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
• Pembelajaran terpadu
• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif
• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi
DAFTAR PUSTAKA
Tim Depdiknas, 2008. Pengembangan Model Pembelajaran Tatap Muka, Penugasan Terstruktur
dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur