Anda di halaman 1dari 19

Makalah Belajar Dan Pembelejaran

Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Belajar Dan
Pembelajaran yang di bimbing oleh : DesiAreva, M.Pd

“Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dan Keterampilan


Proses”

DI SUSUN OLEH :
TARI MELIA PUTRI (20090047)
TIKA ALFADILA SYOFYANA (20090052)
VIVI AFRILIAWATI (20090054)
YUNI FRANSISKA (20090046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tak lupa pula kita kirimkan
shalawat serta salam kepada nabi Muhammad Saw. Serta keluarga dan
sahabatnya. Dalam rangka memenuhi dan menyelesaikan tugas mata kuliah
Manajemen pembelajaran, kami membahas tentang cara belajar siswa aktif
(CBSA) dan keterampilan proses.
Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan memberi dukungan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini,
tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Maka, kami mengharapkan bantuan
berupa kritik dan saran yang dapat membangun kesempurnaan dalam penulisan
selanjutnya.
Kami mengharapkan agar makalah ini dapat berfungsi dan
bermanfaat bagi penulis sendiri dan teman-teman.

2
DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.................................................................................
2
DAFTAR ISI................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 4
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 5
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 6

1. cara belajar siswa aktif suatu strategi pembelajran................... 6

2. Definisi Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli.................. 7

3. Contoh Strategi Pembelajaran............................................... 9

a) Pengertian CBSA................................................................ 11
b) Dasar-dasar Pemikiran Pendekatan CBSA......................... 12
c) Prinsip-prinsip Pendekatan CBSA..................................... 13

BAB III PENUTUP..................................................................................... 16


A. Kesimpulan................................................................................ 16
B. B. Saran...................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru,
dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
membelajarkan siswa.
Jika ditinjau dari perkembangan dan pertumbuhan seseorang, maka makin
terlihat jelas bahwa hidup seseorang di dalam lingkungan yang berbudaya, itu
merupakan perjuangan dari seseorang individu dengan hak asasi manusiawi dalam
menyatakan dirinya, dan makhluk yang berkehendak menurut dirinya sendiri.
Semakin aktif dia memberikan kontribusi kepada lingkungan sosialnya, makin ia
menjalin ikatan dan menerima norma dari lingkungan sosialnya, maka makin ia
meningkatkan aspirasi-aspirasinya dalam mempersoalkan kepentingan untuk
mencapai cita-citanya dalam mewujudkan diri (selfactualization), yang mengacu
pada kemandirian.
Mendidik pada hakikatnya merupakan bantuan untuk mencapai
perkembangan dalam mewujudkan dirinya tanpa mengabaikan lingkungannya.
Seorang manusia yang seutuhnya harus mencakup kemandirian seseorang dan
kemampuan untuk ikut bertanggung jawab terhadap penbangunan bangsanya.

Dari hal tersebut dapat kita tahu bahwa objek pendidikan sekaligus
menjadi subjek dan perilaku dari kegiatan pendidikan tersebut. Yang nantinya
subjek pendidikan tersebut mampu berpikir mandiri yang menuntut interaksi
dalam kehidupan lingkungan maupun di dalam kelas yang tidak semata-mata
merupakan pemberian informasi searah dan menyimak tanpa ada kegiatan untuk
mengembangkan secara kreatif ide maupun sikap dan keterampilan secara
mandiri. Di sinilah terlihat pentingnya sebuah pendekatan belajar yang mampu
membuat siswa untuk aktif dalam sebuah pembelajaran agar pembelajaran
tersebut menjadi pembelajaran yang bermakna.

4
Untuk dapat membelajarkan siswa, salah satu cara yang dapat ditempuh
oleh guru ialah dengan menerapkan pendekatan CBSA. Pendekatan ini merupakan
merupakan pendekatan pembelajaran yang tersurat dan tersirat dalam kurikulum
yang berlaku. CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menuntut keterlibatan mental
siswa terhadap bahan yang dipelajari. CBSA menuntut keterlibatan mental yang
tinggi sehingga terjadi proses-proses mental yang berhubungan dengan aspek-
aspek kognitif, afektif dan psikomolorik. Melalui proses kognitif pembelajaran
akan memiliki penguasaan konsep dan prinsip. Akan tetapi dengan CBSA para
pembelajar dapat melatih diri menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada
mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi dikerjakan dikelas secara
bersama-sama.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai penerapan pendekatan CBSA
beserta implementasinya di lapangan hingga kepada solusi-solusi dari
permasalahan yang muncul.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah dikemukakan,
rumusan masalah penulisan makalah ini yaitu “penerapan pendekatan CBSA
beserta implementasinya di lapangan hingga kepada solusi-solusi dari
permasalahan yang muncul?”.

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penerapan pendekatan CBSA beserta implementasinya di lapangan hingga kepada
solusi-solusi dari permasalahan yang muncul.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. cara belajar siswa aktif suatu strategi pembelajran

Strategi Pembelajaran merupakan cara yang digunakan dan dipilih oleh pengajar


dalam menyampaikan materi pembelajaran yang memiliki tujuan untuk
memudahkan siswa atau peserta didik dalam menerima sekaligus memahami
materi pelajaran yang ada.

Tujuan dari pembelajaran tersebut yaitu siswa dapat menguasai materi yang di
dapatkan nya.

Ada banyak metode pembelajaran yang dapat dilakukan pengajar supaya peserta
didik lebih mudah dalam menerima materi. Seperti strategi pembelajaran paud
yang lebih bersifat pada prosedural yang mana, berisi mengenai tahapan tertentu
dengan teknik yang digunakannya bersifat implementatif. Tidak semua guru
menggunakan metode yang sama dengan teknik penyampaiannya yang berbeda.

Ada banyak macam strategi pembelajaran, sehingga untuk penggunaan metode


belajar harus disesuaikan dengan peserta didiknya. Karena masing-masing peserta
didik memiliki kemampuan, bakat dan minat yang tidak sama. Sebab itu para
pendidik harus melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum menggunakan metode
pembelajaran. Selain itu pemilihan strategi pembelajaran yang disampaikan harus
berdasarkan pada beberapa kriteria supaya siswa tidak mengalami banyak
kendala.

strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang


rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari
pengertian di atas, ada dua hal yang perlu dicermati, yaitu strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode

6
dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran, ini
berarti penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan.

Strategi pembelajaran mempunyai beberapa kegunaan dan manfaat seperti siswa


mendapatkan pelayanan mengenai belajar dan cara berpikir yang lebih baik.
Selain itu strategi pembelajaran juga akan membantu guru supaya mempunyai
gambaran dalam membantu siswa untuk melakukan kegiatan belajarnya. Sehingga
kendala siswa dalam belajar dapat lebih diminimalisir

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan


materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya strategi
pembelajaran tersebut meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran
yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemudian dapat dikatakan bahwa strategi
pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.

2. Definisi Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai strategi pembelajaran seperti berikut
ini:

Sanjana, Wina

Sanjaya Wina mengemukakan strategi pembelajaran merupakan pola umum dari


perbuatan guru ke peserta didik untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar.
Pola umum yang dimaksud yaitu urutan dan macam perbuatan yang digunakan
maupun dipercayakan guru ke peserta didik dengan berbagai macam peristiwa
belajar.

7
Kemp

Strategi pembelajaran menurut pendapat kemp yaitu suatu kegiatan pembelajaran


yang wajib dikerjakan siswa dan guru supaya pembelajaran bisa dicapai
dengan Efektif dan Efisien

Kozma

Strategi pembelajaran merupakan cara yang dipilih dalam memberikan fasilitas


maupun bantuan pada peserta didik untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.

Harder dan egger kauchak

Strategi pembelajaran merupakan jenis-jenis metode untuk mengajar yang


digunakan secara khusus dan direncanakan sebagai cara untuk mencapai tujuan
tertentu.

Suparman

Menurut pendapat Suparman, strategi pembelajaran memiliki arti sebagai panduan


urutan kegiatan dan cara mengkoordinasikan materi pelajaran untuk siswa seperti
bahan, peralatan serta waktu yang digunakan pada proses pembelajaran supaya
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.

Alim Sumarno

Alim Sumarno berpendapat strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang


sengaja dipilih oleh pengajar pada proses pembelajaran yang bertujuan untuk
memberikan kemudahan fasilitas pada siswa atau pelajar supaya dapat mencapai
pelajaran tertentu sesuai yang sudah ditetapkan.

Komponen strategi pembelajaran menurut W. Gulo adalah terdiri atas tujuan


pembelajaran, guru, peserta didik, materi pelajaran, metode pembelajaran, media

8
pembelajaran, administrasi dan finansial. Dick and Carey menyebutkan ada lima
komponen umum strategi pembelajaran, yaitu kegiatan pra-instruksional,
penyajian informasi, partisipasi mahasiswa, tes, dan tindak lanjut. Sedangkan
Atwi Suparman menyimpulkan bahwa strategi instruksional memiliki empat
komponen utama, yaitu urutan kegiatan, metode, media, dan waktu.

3. Contoh Strategi Pembelajaran

1. Menuliskan pengalaman secara langsung


Tujuan dari penulisan pengalaman secara langsung yaitu untuk penulisan reflektif.
Selain itu guru juga harus menjelaskan bahwa cara merefleksikan pengalaman
sangat berharga dan menyenangkan.

2. Setiap murid berperan sebagai guru


Untuk membiasakan budaya bertanya maka guru bisa mengundang siswa untuk
membacakan pertanyaan . Hal ini bisa memotivasi siswa untuk menyadarkan diri
untuk beranya tanpa harus ditunjuk.

3. Membaca dengan keras

Fokus siswa akan lebih terasa ketika membacakan teks atau tulisan dengan nada
suara yang keras.

4. Mencari informasi

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari referensi atau bahan di
warnet maupun di perpustakaan dan guru juga harus memastikan bahwa bahan
atau materi referensi tersebut benar adanya. Setelah itu guru dapat membantu

9
siswa untuk membagi referensi kepada setiap siswa setelah itu hasil akan
didiskusikan bersama dengan siswa yang ada di kelas tersebut

5. Beradu pandangan pada persepsi tertentu

Tujuan dari penerapan strategi ini yaitu untuk memberikan pelatihan kepada
peserta didik supaya bisa mencari argumentasi secara kuat ketika memecahkan
suatu masalah secara aktual.

Adapun strategi dalam pemebelajaran yaitu diantaranya:

1. Strategi pembelajaran ekspositori atau SPE

Sistem pembelajaran jenis ekspositori merupakan strategi pembelajaran dengan


cara menekankan pada proses penyampaian ilmu atau materi yang dilakukan
secara verbal oleh seorang guru kepada siswa yang memiliki maksud supaya
siswa bisa menguasai materi secara optimal.

2. Strategi pembelajaran inkuiri atau SPI

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran


dengan cara menekankan proses berpikir secara analitis dan kritis dalam mencari
serta menemukan sendiri jawaban dari masalah yang dipertanyakan. Sedangkan
untuk proses berpikir ini secara umum dilakukan dengan cara tanya jawab antara
siswa dan guru.

10
3. Strategi pembelajaran berbasis masalah atau SPBM

Pembelajaran SPBN merupakan strategi pembelajaran yang berisi rangkaian


aktivitas pembelajaran yang telah menekankan pada proses penyelesaian masalah
yang telah dihadapi secara ilmiah. SPBM bersandar pada psikologi kognitif yang
bisa terangkat dari asumsi bahwa belajar merupakan proses perubahan pada
tingkah laku melalui pengalaman.

4. Peningkatan kemampuan berpikir atau SPPKB

Strategi pembelajaran jenis ini dilakukan dengan menekankan pada kemampuan


berpikir yang dimiliki setiap siswa.

5. Strategi pembelajaran kooperatif atau SPK

Metode pembelajaran ini yaitu serangkaian kegiatan belajar yang dilakukan siswa
dalam kelompok tertentu agar bisa mencapai tujuan pembelajaran yang sudah
dirumuskan

Tujuan Strategi pembelajaran yaitu menciptakan kondisi pembelajaran yang


kondusif, menyenangkan, dinamis, dan sistematis sehingga siswa aktif mengikuti
proses pembelajaran dan mudah mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan
secara efektif dan efisien. Proses pembelajaran dikatakan efektif, jika seorang
guru mampu menyajikan materi pembelajaran dengan baik, efisien jika materi
pembelajaran tersebut dipahami dan dikuasai oleh peserta didik secara maksimal
hingga pembelajaran berakhir.

Namun dalam strategi pembelajaran siswa aktif dikenal juga dengan istilah CBSA
(Cara Belajar Siswa Aktif) dengan definisi sebagai berikut

A.       Pengertian CBSA

Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah pembelajaran yang mengarah


kepada pengoptimalisasian perlibatan intelektual emosional siswa dalam peruses

11
pembelajaran, dengan perlibatan fisik siswa jika diperlukan. CBSA merupakan
cara pengelolaan sistem belajar-mengajar yang lebih menekankan keterlibatan
mental siswa sehingga dapat aktif berfikir dalam menyelesaikan sebuah persoalan
secara menyeluruh. Belajar harus diarahkan pada pemberian makna oleh siswa
kepada pengalamannya baik melui proses asimilasi maupun akomodasi yang
bertujuan pada pemutakhiran struktur kognitifnya.
Dalam membentuk manusia dan masyarakat masa depan, pendidikan tidak
dapat dipusatkan pada satu segi saja tapi harus meliputi kesiappakaian kerja,
keilmuan, pengelolaan informasi, kreatifitas dan sebagainya melainkan harus
merupakan keterpaduan antara semuanya.
Program pendidikan seharusnya bukan semata-mata sebagi penerusan nilai luhur
warisan nenek moyang melainkan penerjemahan nilai-nilai tersebut didalam
keadaan masa kini dengan antisipasi masa depan secara bermakna bagi setiap
siswa. Dapat disimpulkan bahwa ciri utama masyarakat Indonesia masa depan
adalah manusia yang mendidik diri sendiri sepanjang hayat danmasyarakat yang
terbuka terhadap perubahan namun tidak kehilangan jati dirinya.

B.    Dasar-dasar Pemikiran Pendekatan CBSA

1. Rasional atau dasar pemikiran dan alasan usaha peningkatan CBSA dapat
ditinjau kembali pada hakikat CBSA dan tujuan pendekatan itu sendiri. Dengan
cara demikian pembelajar dapat diketahui potensi, tendensi dan terbentuknya
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimilikinya.Dalam hubungannya
dengan CBSA salah satu kompetensi yang dituntut ialah memiliki kemampuan
profesional, mampu memiliki strategi dengan pendekatan yang tepat.

2.Implikasi mental-intelektual-emosional yang semaksimal mungkin dalam


kegiatan belajar mengajar akan mampu menimbulkan nilai yang berharga dan
gairah belajar menjadi makin meningkat.Pengalaman belajar akan memberi
kesempatan untuk rnelakukan proses belajar berikutnya dan akan menimbulkan
kreativitas sesuai dengan isi materi pelajaran.

12
3.Upaya memperbanyak arah komunikasi dan menerapkan banyak metode, media
secara bervariasi dapat berdampak positif.Jadi, CBSA memberi alasan untuk
dilaksanakan penilaian secara efektif, secara terus-menerus melalui tes akhir tatap
muka, tes formatif dan tes sumatif.

4. Dilihat dari segi pemenuhan meningkatkan mutu pendidikan di LP’TK


(Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik) maka strategi dengan pendekatan CBSA
layak mendapat prioritas utama.Situasi pembelajar mampu menumbuhkan
kemampuan dalam memecahkan masalah secara abstrak, dan juga mencari
pemecahan secara praktik.

Hakekat dari CBSA adalah proses keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam


kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya:
1. Proses asimilasi / pengalaman kognitif, yaitu: yang memungkinkan
terbentuknya pengetahuan.
2. Proses perbuatan / pengalaman langsung, yaitu: yang memungkinkan
terbentuknya keterampilan.
3. Proses penghayatan dan internalisasi nilai, yaitu: yang memungkinkan
terbentuknya nilai dan sikap.

C. Prinsip-prinsip Pendekatan CBSA


Prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-
kegiatan yang nampak, yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam
proses belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik, Prinsip-Prinsip
CBSA yang nampak pada 4 dimensi sebagai berikut:
a. Dimensi subjek didik :
ü Keberanian mewujudkan minat, keinginan, pendapat serta dorongan-
dorongan yang ada pada siswa dalam proses belajar-mengajar. Keberanian
tersebut terwujud karena memang direnca nakan oleh guru, misalnya

13
dengan format mengajar melalui diskusi kelompok, dimana siswa tanpa
ragu-ragu mengeluarkani pendapat.
ü  Keberanian untuk mencari kesempatan untuk berpartisipasi dalam persiapan
maupun tindak lanjut dan suatu proses belajar-mengajar maupun tindak
lanjut dan suatu proses belajar mengajar. Hal mi terwujud bila guru
bersikap demokratis.
ü  Kreatifitas siswa dalam menyelesaikan kegiatan belajar sehingga dapat
mencapai suatu keberhasilan tertentu yang memang dirancang olch guru.
ü  Kreatifitas siswa dalam menyelesaikan kegiatan belajar sehingga dapat
mencapai suatu keberhasilan tertentu, yang memang dirancang oleh guru.
ü  Peranan bebas dalam mengerjakan sesuatu tanpa merasa ada tekanan dan
siapapun termasuk guru.

b. Dimensi Guru
ü  Adanya usaha dan guru untuk mendorong siswa dalam meningkatka
kegairahan serta partisipasi siswa secara aktif dalam proses belajar-
mengajar.
ü  Kemampuan guru dalam menjalankan peranannya sebagai inovator dan
motivator.
ü  Sikap demokratis yang ada pada guru dalam proses belajar-mengajar.
ü  Pemberian kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan cara,
mama serta tingkat kemampuan masing-masing.
ü  Kemampuan untuk menggunakan berbagai jenis strategi belajar-mengajar
serta penggunaan multi media. Kemampuan mi akan menimbulkan
lingkuñgan belajar yang merangsang siswa untuk mencapai tujuan.

c. Dimensi Program
ü  Tujuan instruksional, konsep serta materi pelajaran yang memenuhi
kebutuhan, minat serta kemampuan siswa; merupakan suatu hal yang
sangat penting diperhatikan guru.

14
ü  Program yang memungkinkan terjadinya pengembangan konsep mau pun
aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar.
ü  Program yang fleksibel (luwes); disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

d. Dimensi situasi belajar-mengajar


ü  Situasi belajar yang menjelmakan komunikasi yang baik, hangat,
bersahabat, antara guru-siswa maupun antara siswa sendiri dalam proses
belajar-mengajar.
ü  Adanya suasana gembira dan bergairah pada siswa dalam proses belajar-
mengajar.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami simpulkan dari makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Pendekatan CBSA adalah anutan pembelajaran yang mengarah kepada
pengoptimalisasian pelibatan intelektual-emosional siswa dalam pembelajaran,
dengan melibatkan fisik siswa apabila diperlukan.
5. Penerapan CBSA yaitu dengan pemilihan teknik pembelajaran yang sesuai
dengan faktor-faktor penentu kegiatan pembelajaran, yang akan membantu
guru mengetahui kemanfaatannya dalam meningkatkan kadar CBSA. Dengan
meningkatkan kemampuan guru sebagai katalisator dalam kegiatan
pembelajaran. Kadar CBSA dalam suatu proses pembelajaran terlihat sejak
guru membuat persiapan pembelajaran, yakni pada jabaran kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru maupun siswa.
3. Penerapan CBSA ini lebih jauh akan menuntut guru:

1. Memiliki khasanah pengetahuan yang luas tentang teknik/ cara penyampaian


atau sistem penyampaian.

2. Memiliki kriteria tertentu untuk memilih sistem penyampaian yang tepat


untuk memberikan pengalaman belajar kepada siswa yang terlibat dalam
proses pembelajaran.

16
3.2 Saran
Adapun saran, perwujudan kreativitas subjek didik perlu untuk mencapai
perkembangan tertinggi yang dimiliki oleh manusia. Sehingga nantinya mampu
membangun dirinya sendiri dan berperan dalam pembangunan bangsanya. Maka
memerlukan suasana belajar yang mengedepankan keaktifan dari peserta
didiknya.

Dengan bekal tersebut diharapkan peserta didik akan memiliki kesadaran


terhadap tujuan hidupnya, apa yang diharapkan dari padanya sesuai dengan
kemampuan dan minatnya dan sebagaimana cara ia memainkan perannya itu.
Upaya ini akan mencerminkan pertumbuhan dan keterlibatan dengan
pembangunan bangsanya dan perwujudan dirinya menjadai manusia yang kreatif
dan mandiri.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://salimgr.blogspot.com/2011/04/strategi-pembelajaran-cara-
belajar.html?m=1#:~:text=Cara%20Belajar%20Siswa%20Aktif%20

https://www.academia.edu/11108452/Makalah_Pendekatan_Cara_Belajar_Si
swa_Aktif

http://repository.ut.ac.id/4269/1/PEBI4301-M1.pdf

https://jurnalmanajemen.com/strategi-pembelajaran/

http://repository.uin-suska.ac.id/5841/3/BAB%20II.pdf

http://fatkhan.web.id/pengertian-strategi-pembelajaran-dan-strategi-
pembelajaran-aktif/

http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/2019/12/pembelajaran-aktif-dimulai-
dari-guru-berakhir-dengan-guru/

https://www.researchgate.net/publication/335978865_PENDEKATAN_DAN_
MODEL_PEMBELAJARAN_YANG_MENGAKTIFKAN_SISWA

https://eprints.uny.ac.id/18574/4/bab%202%2010401244040.pdf

http://journal.trunojoyo.ac.id/penasains/article/download/1972/DOWNLOA
D

18
http://pps.unj.ac.id/publikasi/dosen/mohamad.syarif.sumantri/28.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai