Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Dr. Normalasarie, M.Pd
sebagai dosen pengampu mata kuliah Inovasi Pembelajaran IPS SD yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
harus dimainkan guru dalam upaya melaksanakan pembelajaran yang
efektif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Pembelajaran Kooperatif
4
memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerja sama
dengan orang lain.
Dalam hal ini, guru sangat berperan penting untuk membimbing
siswa melakukan diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang
lebih hidup, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Model
pembelajaran Think Pair Share merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif sederhana yang memiliki prosedur secara
eksplisit sehingga model pembelajaran Think Pair Share dapat
disosialisasikan dan digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran
IPS di sekolah. Keunggulan lain dari pembelajaran ini adalah
optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang
memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya
untuk seluruh kelas, tipe Think Pair Share ini memberi kesempatan
sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan
menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain (Lie, 2004:57).
Think Pair Share (TPS) merupakan jenis pembelajaran kooperatif
yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa yang
berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu.
(Trianto, 2007: 61). Jadi, TPS merupakan suatu cara yang efektif untuk
membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Think Pair Share (TPS)
atau bertukar pikiran dengan pasangan merupakan tipe pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa,
merupakan sebuah model pembelajaran yang dikembangkan oleh
Franklin Lyman pada tahun 1985, bertujuan untuk mengajarkan siswa
agar lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah yang dapat
membangkitkan rasa percaya diri siswa (Harlina, 2009: 1-2).
TPS merupakan suatu strategi diskusi kooperatif yang memberikan
kepada siswa waktu untuk berpikir dan merespons serta saling bantu
satu sama lainnya. Model ini memperkenalkan ide "waktu berpikir atau
waktu tunggu" yang banyak menjadi alasan kuat dalam meningkatkan
kemampuan siswa merespons pertanyaan. Keunggulan lain dari teknik
5
ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan pembelajaran TPS
siswa menjadi arif dan interaktif di kelas. Karena pada dasarnya tujuan
pembelajaran kooperatif model TPS adalah mengembangkan
partisipasi siswa dalam kelas melalui diskusi baik dengan pasangan
maupun kelas. Melalui model pembelajaran ini siswa dapat
mengembangkan kemampuan berpikirnya agar dapat menghasilkan
ide-ide yang berkualitas seperti yang dikutip oleh Harlina (2009).
Selain itu, model TPS ini juga mengajarkan siswa untuk bisa menerima
perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan orang lain.
B. Hasil Belajar
1. Pembelajaran
6
yang merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Belajar merupakan sesuatu yang harus dilakukan
oleh seseorang (peserta didik) sebagai subjek yang menerima
pelajaran, sedangkan mengajar merupakan sesuatu yang
dilakukan oleh guru yang memberi pelajaran dan berlangsung
pada saat yang bersamaan.
2. Belajar
7
3. Mengajar
4. Hasil Belajar
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10