Anda di halaman 1dari 16

PEMBELAJARAN PAIKEM (PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF,

KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PADA


PEMBELAJARAN PENJASORKES)

Dr. Zusyah Porja Daryanto, S.Pd., M.Or

OLEH :

Desy Sasrawati (512110004)


Jetty E.S (512110003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


PROGRAM PASCASARJANA
IKIP-PGRI PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Tujuan................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4
A. Pengertian Pembelajaran PAIKEM...................................................... 4
B. Karakteristik Pembelajaran PAIKEM................................................... 6
C. Prinsip Pembelajaran PAIKEM............................................................ 7
D. Indikator Pembelajaran PAIKEM......................................................... 7
BAB III Penutup................................................................................................ 13
A. Kesimpulan........................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terjadi pada lingkungan
belajar. Guru adalah pelaksana dan fasilitataor guna terwujudnya tujuan dari
Pendidikan. Guru harus mengetahui, memahami, dan mampu menguasai model
serta strategi dalam suatu pembelajaran. Model pembelajaran merupakan
serangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir yang di dalamnya
terdapat pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang disampaikan oleh guru
secara khas atau unik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model
pembelajaran menurut Endang Mulyatiningsih (2010:1) merupakan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan penyelenggaraan proses belajar
mengajar dari awal sampai akhir.
Salah satu model pembelajaran yang menciptakan suasana pembelajaran
yang efektif adalah pembelajaran PAIKEM. PAIKEM menurut Wirasa
(2014:2) merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan sebagai
pendekatan mengajar (approach to teaching) yang digunakan bersama metode
tertentu dan berbagai media pengajaran yang disertai penataan lingkungan
sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
Model pembelajaran PAIKEM bukan model pembelajaran baru. Sebelum
PAIKEM muncul, model pembelajaran CBSA (cara belajar siswa aktif) telah
lama populer di kalangan guru-guru. Inovasi pembelajaran terus menerus
dilakukan dengan menambah sederetan model pembelajaran bernuansa baru
seperti CTL (Contextual Teaching Learning), PBL (Problem based Learning),
Cooperatif Learning dan sebagainya. Semua model pembelajaran tersebut
mengarah pada pembelajaran yang tidak lagi menjadikan guru sebagai pusat
belajar (teacher centered learning) karena ada asumsi bahwa pembelajaran
yang terlalu didominasi oleh guru dapat menyebabkan peserta didik kurang
aktif dan kreatif selama proses pembelajaran (Endang Mulyatiningsih, 2010:3).

1
2

Inti dari PAIKEM terletak dari kemampuan guru dalam memilih strategi
dan metode pembelajaran yang inovatif. Strategi pembelajaran yang dapat
membuat peserta didik aktif adalah strategi pembelajaran yang berorientasi
pada peserta didik (student centered learning). Dalam penerapan strategi
pembelajaran ini, guru berperan sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi peserta
didik untuk belajar. Pendekatan dan strategi pembelajaran menurut Endang
Mulyatiningsih (2010:1) mempunyai makna yang sama untuk menjelaskan
bagaimana proses seorang guru mengajar dan peserta didik belajar dalam
mencapai tujuan. Pengetahuan diperoleh peserta didik berdasarkan
pengalamannya sendiri, bukan ditransfer pengetahuan dari guru.
Habibie dalam Ayi Suherman (2010:132) dalam hasil pengamatannya
mengatakan bahwa system pendidikan kita belum memberi ruang yang lebih
luas bagi pengembangan kemampuan kreatif, khususnya kreativitas berpikir
anak. Munandar dalam Ayi Suherman (2010:132) mengatakan bahwa pihak
sekolah belum atau kurang merangang kemampuan berfikir kreatif siswa.
Demikian pula hasil belajar Pendidikan Jasmani yang diperoleh siswa belum
menunjukkan atau mencerminkan produk yang menggembirakan semua pihak,
terutama dalam kenyataannya guru gagal dalam meminimalisir perilaku
menyimpang yang diperbuat siswa sehingga menjadikan guru putus semangat
dan malas dalam mengajar (Husdarta dalam Ayi Suherman, 2010:132).
Salah satu model pembelajaran yang menciptakan pembelajaran yang
efektif adalah model pembelajaran PAIKEM. Pembelajaran merupakan salah
satu unsur penentu lulusan yang dihasilkan oleh system pendidikan.
Pembelajaran yang baik dan bervariatif cenderung menghasilkan hasil belajar
siswa dengan hasil baik dan pola berpikir yang variatif pula. Namun, apabila
pembelajaran terlalu monoton, tidak ada variasi maka hasil belajar siswa pun
tidak jauh berbeda dari proses yang terjadi. Oleh sebab itu, saat ini seorang
guru dituntut untuk yang menghasilkan lulusan yang bermutu dan mampu
bersaing di era baru ini. Salah satu upaya menjaga dan meningkatkan mutu
pembelajaran maka dengan pembelajaran PAIKEM bisa menjadi salah satu
solusi didunia Pendidikan.
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang yang dijabarkan, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari pembelajaran PAIKEM ?
2. Apa saja karakteristik dari pembelajaran PAIKEM?
3. Bagaimana prinsip dalam pembelajaran PAIKEM?
4. Bagaimana indicator dalam pembelajaran PAIKEM?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, diharapkan dapat mengetahui
tujuan penulisan dari makalah ini. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian dari pembelajaran PAIKEM
2. Karakteristik dari pembelajaran PAIKEM
3. Prinsip dalam pembelajaran PAIKEM
4. Indicator dalam pembelajaran PAIKEM
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran PAIKEM


PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat
didefinisikan sebagai pendekatan mengajar (approach to teaching) yang
digunakan bersama metode tertentu dan berbagai media pengajaran yang
disertai penataan lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran
menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Wirasa, 2014:2).
Menurut Endang Mulyatiningsih (2010:3) PAIKEM merupakan
singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Model pembelajaran PAIKEM menggambarkan keseluruhan
proses belajar mengajar yang berlangsung secara menyenangkan dengan
melibatkan siswa untuk bergerak secara aktif selama proses pembelajaran.
Untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, tentu saja
diperlukan suatu ide kreatif dan inovatif guru dalam memilih metode dan
merancang strategi pembelajaran.
Menurut Muhibbin Syah ( 2009:13-34) PAIKEM dijabarkan sebagai
berikut :
1. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan
keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan
moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan
kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar
merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya
sendiri. Dengan demikian, siswa didorong untuk bertanggungjawab
terhadap proses belajarnya.

4
5

2. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif dapat menyeimbangkan fungsi otak kiri dan
kanan apabila dilakukan dengan cara mengintegrasikan media/alat bantu
terutama yang berbasis teknologi maju ke dalam proses pembelajaran
tersebut. Sehingga, terjadi proses renovasi mental, di antaranya
membangun rasa pecaya diri siswa. Penggunaan bahan pelajaran,
software multimedia, dan microsoft power point merupakan salah satu
alternatif
3. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran yang kreatif mengandung makna tidak sekedar
melaksanakan dan menerapkan kurikulum. Kurikulum memang
merupakan dokumen dan rencana baku, namun tetap perlu dikritisi dan
dikembangkan secara kreatif. Dengan demikian, ada kreativitas
pengembangan kompetensi dan kreativitas dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
bahan dan sarana untuk belajar. Pembelajaran kreatif juga dimaksudkan
agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa dan tipe serta gaya belajar
siswa.
4. Pembelajaran Efektif
Pembelajaran dapat dikatakan efektif (berhasil guna) jika mencapai
sasaran atau minimal mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Di samping itu, yang juga penting adalah banyaknya pengalaman dan hal
baru yang diperoleh siswa. Guru pun diharapkan memperoleh
pengalaman baru sebagai hasil interaksi dua arah dengan siswanya.
5. Pembelajaran Menyenangkan
Pembelajaran yang menyenangkan (joyful) perlu dipahami secara
luas, bukan hanya berarti selalu diselingi dengan lelucon, banyak
bernyanyi atau tepuk tangan yang meriah. Pembelajaran yang
menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat dinikmati siswa. Siswa
merasa nyaman, aman dan asyik. Perasaan yang mengasyikkan
6

mengandung unsur inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan yang


disertai upaya mencari tahu sesuatu.
Konsep PAIKEM dalam pembelajaran penjas sebenarnya merupakan
pemaknaan tiap guru dalam mengembangkan suatu pembelajaran yang
inovatif. Setiap guru memiliki semacam ”hak prerogratif” agar pembelajaran
yang dikelolanya menjadi sebuah pengalaman yang menarik dan bermakna
bagi siswa-siswanya. Artinya, bahwa PAIKEM dalam pembelajaran penjas
bukan merupakan persoalan mengatur bentuk pembelajaran, melainkan
sebuah ruh atau nafas pembelajaran penjas. Bentuknya boleh bervariasi yang
bergantung pada daya kreasi guru, yang penting ruh pembelajaran hasil kreasi
guru tersebut mengandung unsur Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (Agus Kristiyanto, 2008:3).
Berdasarkan pengertian PAIKEM diatas, maka ditarik sebuah
kesimpulan yang menyatakan PAIKEM merupakan suatu proses belajar yang
bersifat aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, sehingga
pembelajaran PAIKEM memiliki pengaruh yang besar didalam dunia
Pendidikan untuk mencapai tujuannya.

B. Karakteristik dari pembelajaran PAIKEM


Karakteristik pembelajaran PAIKEM menurut Wirasa (2014:5)
sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa (student-centered).
2. Belajar yang menyenangkan (joyfull learning)
3. Belajar yang berorientasi pada tercapainya kemampuan tertentu
(competency- based learning)
4. Belajar secara tuntas (mastery learning)
5. Belajar secara berkesinambungan (continuous learning)
6. Belajar sesuai dengan kekinian dan kedisinian (contextual learning).
7

C. Prinsip dalam pembelajaran PAIKEM


Prinsip dalam pembelajaran PAIKEM menurut Aswan (2016:48)
sebagai berikut:
1. Mengalami
Siswa harus terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun emosional.
Pengalaman langsung dapat memberi makna daripada siswa
hanyamendengarkan penjelasan.
2. Komunikasi
Dalam proses belajar harus tercipta komunikasi antara guru dan siswa.
Komunikasi yang baik ialah komunikasi antara guru dan siswa berjalan
satu arah
3. Interaksi
Dalam kegiiatan belajar harus diwujudkan interaksi berbagai arah.
Interaksi berbagai arah yang dimaksud ialah proses komunikasi antaraguru
dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan siswa, bahkan
siswadengan lingkungan sekitarnya
4. Refleksi
Proses refleksi harus dilakukan untuk melihat sejauh mana
tercapainya proses pembelajaran. Proses refleksi dilakukan secara bersama 
antara siswa dengan guru.

D. Indicator dalam pembelajaran PAIKEM


Adapun indicator dalam pembelajaran PAIKEM menurut Aswan
(2016:49) dapat dilihat pada table berikut:
Table 1 Indikator PAIKEM
No Indicator Proses Penjelasan Metode
1 Pekerjaan siswa (diungkapkan PAIKEM sangat Guru
dengan bahasa / kata – kata mengutamakan membimbing dan
sendiri) peserta didik memajang hasil
mampu berfikir, karya siswa agar
berkata – kata, dan dapat saling
8

mengungkapkan belajar
sendiri.
2 Kegiatan siswa (siswa banyak Bila peserta didik Guru dan siswa
diberi kesempatan untuk mengalami atau interaktif dan hasil
mengalami sendiri atau mengerjakan pekerjaan siswa
melakukan sendiri) sendiri, mereka untuk
belajar meneliti meningkatkan
tentang apa saja. motifasi.
3 Ruang kelas (penuh pajangan Banyak yang Pengamatan ruang
hasil karya siswa dan alat peraga dapat dipajang kelas dan dilihat
sederhana buatan guru dan dikelas dan dari apa saja yang
siswa) pajang hasil itu dibutuhkan untuk
peserta didik dipajang.
saling belajar. Alat
peraga yang sering
digunakn dapat
diletakkan pada
tempat yang
strategis.
4 Penataan meja dan kursi (meja Guru Diskusi kerja
dan kursi sebagai tempat belajar melaksanakan kelompok, kerja
dapat diatur secara fleksibel kegiatan mandiri, dan
pembelajaran pendekatan
dengan berbagai pribadi bagi anak
metode dan yang masih rendah
Teknik. Misalnya prestasinya
kerja kelompok,
diskusi, atau
aktivitas secara
individual
5 Suasana kelas (memiliki Peserta didik Guru dan siswa
9

dukungan suasana bebas unruk dilatih untuk saling menghargai


menyampaikan pendapat mengungkapkan pendapat dalam
pendapat secara diskusi dan kerja
bebas baik dalam individual
diskusi, tulisan
maupun kegiatan
6 Umpan balik (guru memberi Guru memberi Penugasan
tugas yang bervariasi dan secara tugas yang individual dan
langsung agar siswa segera mendorong kelompok,
memperbaiki kesalahan peserta didik bimbingan
bereksplorasi dan langsung dan
memberikan penyelesaian
bimbingan masalah
individual dalam
penyelesaian
masalah
7 Sudut baca (sudut baca sangat Sudut baca di Observasi kelas,
baik bila diciptakan untuk siswa ruang kelas akan diskusi, dan
menolong siswa pendekatan
gemar membaca terhadap orang tua
buku-buku, jurnal,
koran, dan lain-
lain
8 Lingkungan sekitar (lingkungan Persawahan, Observasi
sekolah dijadikan media dan sungai, pohon, lapangan,
sumber belajar pasar, kantor, pos, eksplorasi, diskusi
puskesmas kelompok, dan
dioptimalkan tugas individual
pemanfaatannya
sebagai media dan
10

sumber belajar
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pengertian dari pembelajaran PAIKEM
Dari hasil penjabaran pada pembahasan materi, PAIKEM merupakan
suatu proses belajar mengajar dengan menggunakan metode tertentu
yang didukung dengan mendia pembelajaran yang sedemikian rupa
sehingga menghasilkan proses pembelajaran yang menyenang bagi
peserta didik, memiliki kreativitas pada pembelajaran , aktif dalam
pembelajaran, efektif dalam pembelajaran, serta inovatif dalam
pembelajaran.
2. Karakteristik dari pembelajaran PAIKEM
Pembelajaran PAIKEM lebih menekankan pada proses pembelajaran
sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga proses
pembelajarannya berpusat pada peserta didik, sehingga dapat
tercapainya kemampuan tertentu yang berkesinambungan dengan hasil
ketuntasan pembelajaran.
3. Prinsip dalam pembelajaran PAIKEM
Pembelajaran PAIKEM menekankan pada prinsip peserta didik secara
aktif terlibat langsung pada proses belajar mengajar, sehingga
terciptanya suatu interaksi dan komunikasi antara guru dengan
peserta didik dimana diakhir pembelajarannya nanti guru akan
memberikan refleksi kepada peserta didik untuk melihat pencapian
pembelajaran tersebut.

11
12

4. Indicator dalam pembelajaran PAIKEM


Adapun indicator dalam pembelajaran PAIKEM terdiri dari proses
pekerjaan siswa, proses kegiatan siswa, proses penataan ruangan
kelas, proses penataan meja dan kursi, proses suasa kelas, proses
umpan balik, serta keadaan lingkungan sekitar.
B. Saran

Dalam upaya mendukung proses pembelajaran PAIKEM guru diharapkan


memiliki kompetensi dalam melaksanakan pendekan pada metode dan
Teknik mengajar dengan menggunakan media pembelajaran yang
bervariasi sehingga dapat menghasilkan proses pembelajaran yang
menyenang bagi peserta didik, memiliki kreativitas pada pembelajaran ,
aktif dalam pembelajaran, efektif dalam pembelajaran, serta inovatif dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Aswan. (2016). Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM. Yogyakarta: CV.


Aswaja Pressindo.
Endang Mulyatiningsih. (2010). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif
Dan Menyenangkan (PAIKEM). Jawa Barat: Dirjen PMPTK.
Kristiyanto, A. (2008). Merancang model pembelajaran paikem pendidikan
jasmani.
Muhibbin, Syah. (2008). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 
Suherman, A. (2010). Model Pembelajaran Pakem Dalam Pendidikan Jasmani Di
Sekolah.
Wirasa, W. (2014). Pembelajaran Menggunakan Pendekatan PAIKEM. Jurnal
Ilmiah WUNY, 16(4).

15

Anda mungkin juga menyukai