IPA TERAPAN
Disusun Oleh:
SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “model
pembelajaran inkuiri”. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pemikirannya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk menyusun strategi yang terarah pada sasaran tersebut perlu diperhatikan
kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa dapat berinkuiri secara maksimal. Joyce
mengemukakan kondisi-kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya
kegiatan inkuiri bagi siswa. Kondisi tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Aspek sosial di dalam kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa
berdiskusi. Hal ini menuntut adanya suasana bebas (permisif) di dalam kelas,
di mana setiap siswa tidak merasakan adanya tekanan atau hambatan untuk
mengemukakan pendapatnya. Adanya rasa takut, atau rasa rendah diri, atau
rasa malu dan sebaginya, baik terhadap teman, siswa, maupun terhadap guru
adalah faktor-faktor yang menghambat terciptanya suasana bebas di kelas.
Kebebasan berbicara dan penghargaan terhadap pendapat yang berbeda
sekalipun pendapat itu tidak relevan, perlu selalu dipelihara dalam batas-batas
disiplin yang ada.
2) Inkuiri berfokus pada hipotesis. Siswa perlu menyadari bahwa pada dasarnya
semua pengetahuan bersifat tentatif. Tidak ada kebenaran yang bersifat
mutlak. Kebenarannya selalu bersifat sementara. Sikap terhadap pengetahuan
yang demikian perlu dikembangkan. Dengan demikian, maka penyelesaian
hipotesis merupakan fokus strategi inkuiri. Apabila pengetahuan dipandang
sebagai hipotesis, maka kegiatan belajar berkisar sekitar pengujian hipotesis
dengan pengajuan berbagai informasi yang relevan. Sehubungan adanya
berbagai sudut pandang yang berbeda di antara siswa, maka sedapat mungkin
dimungkinkan adanya variasi penyelesaian masalah sehingga inkuiri bersifat
open ended. Inkuiri bersifat open ended jika ada berbagai kesimpulan yang
berbeda dari siswa masing-masing dengan argumen yang benar sebagai hasil
proses inkuiri.
3) Penggunaan fakta sebagai evidensi. Di dalam kelas dibicarakan validitas dan
reliabiltas tentang fakta sebagaimana dituntut dalam pengujian hipotesis pada
umumnya (Gulo, 2004:85).
2.3 Jenis Model / Pendekatan Pembelajaran Inkuiri
Menurut Sund dan Trowbridge dalam E. Mulyasa (2007:109) ada tiga macam
model atau pendekatan pembelajaran inkuiri yaitu :
Untuk menciptakan karakteristik seperti itu, maka peranan guru sangat menentukan.
Guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima
informasi, sekalipun hal ini sangat diperlukan. Peranan utama guru dalam
menciptakan kondisi inkuiri adalah sebagai berikut.
1) Motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir.
2) Fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses
berpikir siswa.
3) Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan
memberi keyakinan pada diri sendiri.
4) Administrator, yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di dalam
kelas.
5) Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang
diharapkan.
6) Manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.
7) Rewarder, yang memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai dalam
rangka peningkatan semangat heuristik pada siswa.
8) Supaya guru dapat melakukan peranannya secara efektif, maka pengenalan
kemampuan siswa sangat diperlukan, terutama cara berpikirnya, cara mereka
menanggapi, dan sebagainya (Gulo, 2004:86).
2.5 Tahapan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Pada tahap ini siswa diajak melakukan eksperimen atau mengumpulkan data dari
permasalahan yang ada.Peran siswa dalam tahap ini yaitu pertama melakukan
eksperimen atau pengumpulan data,dan kedua melakukan kerjasama dalam
mengumpulkan data.
4) Merumuskan penjelasan
Guru mengajak siswa untuk melakukan analisis dan diskusi terhadap hasil yang
diperoleh sehingga siswa mendapatkan konsep dan teori yang benar sesuai konsepsi
ilmiah.Keterlibatan siswa dalam tahap ini adalah pertama melakukan diskusi, dan
kedua menyimpulkan hasil pengumpulan data.
Guru meminta kepada siswa untuk mencatat informasi yang diperoleh serta diberi
kesempatan bertanya tentang apa saja yang berkaitan dengan informasi yang mereka
peroleh sebelumnya lalu kemudian guru memberikan latihan soal-soal jika
dipelukan.Keterlibatan siswa dalam tahap ini yaitu(1)mencatat informasi yang
diperoleh,(2)aktif bertanya,dan(3)mengerjakan latihan soal.
Semua tahap dalam proses inkuiri tersebut di atas merupakan kegiatan belajar dari
siswa. Guru berperan untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut pada proses belajar
sebagai motivator, fasilitator, pengarah. Pada strategi ekspositori murni, semua tahap
itu dilakukan sendiri oleh guru. Guru yang merumuskan masalah, guru yang
membuktikan hipotesis dan merumuskan kesimpulan. Semua perolehan guru pada
setiap tahap diinformasikan kepada peserta didik. Pada inkuiri semua itu dilakukan
oleh siswa.
3. Merumuskan masalah
a. Mengidentifikasikan peristiwa
yang dibutuhkan.
b. Mengumpulkan data
c. Mengevaluasi data
2. Menyusun data
a. Mentranslasikan data
b. Menginterpretasikan data
c. Mengklasifikasikan
3. Analisis data
a. Melihat hubungan
c. Mengidentifikasikan tren,
sekuensi dan keteraturan
2. Merumuskan kesimpulan
Tahap Deskripsi
Berikut ini contoh langkah-langkah proses belajar yang menggunakan model inkuiri
berjalan, tertuang dalam bentuk langkah-langkah seperti tabel berikut.
2. Mencatat data
data
3. Kesimpulan (3)
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan kesimpulan
2) Prinsip Interaksi
Pada proses pembelajaran dengan pendekatan inkuiri ada proses interaksi antar
siswa, interaksi siswa dengan guru maupun interaksi antara siswa dengan lingkungan.
Pembelajaran sebagai proses interaksi mengandung pengertian bahwa penempatan
guru bukan sebagai sumber belajar melainkan sebagai pengatur interaksi itu sendiri
atau pengatur lingkungan. Guru harus mengarahkan supaya siswa dapat
mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi tersebut.
3) Prinsip Bertanya
Menurut W. Gulo (2004:103) prinsip bertanya ada dua macam yaitu prinsip
bertanya dasar dan prinsip bertanya lanjut. Prinsip bertanya dasar bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir dasar yang terdiri dari pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension) dan aplikasi. Sedangkan prinsip bertanya
lanjut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif-inovatif yang
meliputi analisis, sintesis dan evaluasi.
5) Prinsip Keterbukaan
Belajar sebagai proses untuk mencoba segala kemungkinan. Maka dari itu, siswa
perlu diberi kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan
logika dan penalarannya. Pembelajaran akan bermakna apabila menyediakan
kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya dan dalam hal
ini guru harus menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
mengembangkan hipotesis serta membuktikan kebenarannya secara terbuka.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Model inkuiri merupakan model pembelaiaran yang penyajiannya
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi dengan
atau tanpa bantuan guru. Model inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan.
Tujuan model inkuri antara lain: Mengembangkan sikap, keterampilan,
kepercayaan siswa dalam memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu
secara tepat (objektif), Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih
tanggap, cermat. dan nalar (kritis. analitis, dan logis), Membina dan
mengembangkan sikap ingin tahu lebih jauh (curiousity), Mengungkap aspek
pengetahuan (kognitif) maupun sikap (afektif).
Langkah-langkah dalam model inkuiri sebagai berikut : Observasi,
Mengajukan pertanyaan, Mengajukan dugaan, Mengumpulkan data dan
Merumuskan kesimpulan.
3.2 SARAN
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, model pembelajaran inquiry
adalah model pembelajran yang menuntut keaktifan peserta didik dalam
menganalisis suatu permasalahan, sehingga peran guru dalam mengajukan
pertanyaan juga sangat berperan penting. Sehingga disarankan kepada para
pendidik agar menyiapakan dengan sedemikian rupa pertanyaan-pertanyaan
yang efektif sebelum menerapkan model pembelajaran ini di kelas.
DAFTAR PUSTAKA