Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

APLIKASI METODE INQUIRY DAN MIND MAPPING

Dosen pengampu: Kholis Aniyati, M.Pd.

Disusun oleh:
NURUL FEBRIYANTI
2011317

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIAH (STIT)
MISBAHUL ULUM GUMAWANG SUMATRA SELATAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah,Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan
Harapan kami semoga makalah membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang, Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
Makalah ini.

Belitang, Maret 2023

Penysun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................2

C. Tujuan................................................................................................................2

PEMBAHASAN............................................................................................................3

A. Metode Inquiry...................................................................................................3

B. Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran Fiqih...........................................8

PENUTUP...................................................................................................................13

A. Kesimpulan.........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Seiring
kemajuan zaman diperlukan manusia-manusia unggul yang dapat bersaing dalam
berbagai sektor kehidupan. Hal ini dapat diperoleh jika dunia pendidikan dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Akan tetapi dalam proses perkembangannya
dunia pendidikan mengundang beberapa permasalahan. Salah satu permasalahan yang
dihadapi adalah tidak berjalan dengan baik proses belajar mengajar di dalam kelas.
Proses belajar mengajar yang kurang kondusif dan menoton tidak dapat menghasilkan
siswa-siswa yang aktif berpikir dalam menyelesaikan permasalahan dalam belajar.
Kebanyakan guru hanya mengejar ketuntasan materi pembelajaran saja tanpa
memikirkan bagaimana cara siswa belajar dan mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya, salah satunya adalah keterampilan berpikir kritis.
Keterampilan berpikir kritis dalam proses pembelajaran merupakan suatu hal
yang sangat penting dalam mempersiapkan siswa yang mampu menyelesaikan
masalah-masalah dengan handal dan cepat. Selain itu dimasa mendatang para pemikir
kritis yang mempunyai kemampuan memecahkan masalah dengan cepat sangat
berperan penting di dunia kerja. Selama ini yang sering dijumpai disekolah siswa
dituntun menghafal materi yang disampaikan guru sehingga yang terjadi adalah
proses pemindahan informasi dari guru kepada siswa saja tanpa adanya usaha
mengembangkan proses berpikbir siswa.[1] Wulandari (2013:19) mengemukakan
beberapa alasan tentang pentingnya keterampilan berpikir kritis, dua diantaranya
adalah pengetahuan yang didasarkan pada hafalan telah dideskreditkan, individu tidak
akan dapat menyimpan ilmu pengetahuan dalam ingatan mereka untuk penggunaan
ang akan datang dan informasi menyebar luas begitu pesat sehingga tiap individu
membutuhkan kemampuan untuk dapat mengenali permasalahan dalam konteks yang
berbeda pada waktu yang berbeda pula.

1
Model pembelajaran yang telah dirancang oleh guru dimaksudkan sebagai
upaya mempengaruhi perubahan yang baik dalam perilaku siswa. Salah satu batasan
model mengajar yang dikatakan SS Chauhan ialah: “model of teaching can be defined
as an instructional design which describe the prcess of specifying and producing
particular environmental situations which cause the students to interact in such a way
that aspecific change in their behavior.[2] (Wahab: 2008, 52). Dengan
memperhatikan batasan ini maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran
merupakan sebuah perencanaan pembelajaran yang menggambarkan proses yang
ditempuh dari awal sampai akhir agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku siswa
seperti yang diharapkan. Model pembelajaran memuat didalamnya strategi,
pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Pendekatan merupakan sudut pandang
terhadap pembelajaran kemudian dijabarkan dalam strategi yang masih bersifat
konseptual untuk diimplementasikan dalam sebuah metode dan teknik pembelajaran
sehingga menjadi satu kesatuan utuh tercermin dalam sebuah model pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran adalah model inkuiri. Model ini memfokuskan pada
pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir reflektif kritis dan kreatif. Inkuiri
adalah salah satu pendekatan modern yang dapat dipakai untuk semua jenjang
pendidikan. Implementasi model pembelajaran inkuiri menuntut kreatifitas guru
dalam membuat pertanyaan, menggali dan mengembangkan daya pikir siswa menurut
pengalaman dan pengetahuan mereka untuk menjadi siswa yang lebih aktif, kreatif
dan mengembangkan daya pikir selama proses pembelajaran serta menumbuhkan
aspek keterampilan sosial mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai..

B. Rumusan Masalah

Bagaimana aplikasi metode inquiry dan mind mapping

C. Tujuan
Untuk mengetahui tentang aplikasi metode inquiry dan mind mapping

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Inquiry
1. Pengertian

“Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan, pemeriksaan


penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan untuk mencari
atau memahami informasi. Menurut E. Mulyasa inquiry adalah cara menyadari
apa yang telah dialami. Sistem belajar mengajar ini menurut siswa berpikir.
Model pembelajaran ini menempatkan siswa pada situasi yang melibatkan mereka
pada kegiatan intelektual, dan memproses pengalaman belajar menjadi sesuatu
yang bermakna. Sedangkan menurut Gulo dalam bukunya Trianto mendesain
model pembelajaran inovatif progresif inquiry adalah suatu rangkaian kegiatan
belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka
dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.1
2. Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Inquiry
Seorang guru menggunakan model pembelajaran inquiry dengan tujuan agar
siswa terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti pemecahan masalah
itu sendiri, mencari sumber dan belajar bersama di dalam kelompok. Diharapkan
juga siswa mampu mengemukakan pendapatnya, berdebat, menyanggah, dan
memperhatikan pendapatnya, menumbuhkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin
tahu, terbuka dan lain sebagainya. Tujuan pelaksanaan inquiry adalah mengarah
pada peningkatan kemampuan baik dalam bentuk kognitif, afektif, maupun
psikomotor. Hal ini tidak terlepas dari perencanaan (kurikulum) pengajaran,
sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai sesuai pemilihan metode yang
dilakukan.

1
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta; Gramedia,2005), hh 6

3
Manfaat diterapkannya model pembelajaran inquiry sebagai berikut :
1) Model pembelajaran ini akan meningkat potensi intelektual siswa. Melalui
model pembelajaran ini, siswa diberi kesempatan untuk mencapai dan
menemukan hal-hal yang saling berhubungan melalui pengamatan dan
pengalamannya sendiri.
2) Jika siswa telah berhasil dalam penemuannya, ia akan memperoleh kepuasan
intelektual, yang dating dari diri siswa sendiri dan merupakan suatu hadiah
intrinsik.
3) Belajar bagaimana melakukan penemuan hanya dapat dicapai secara efektif
melalui proses melakukan penemuan.
4) Melalui penemuan sendiri, dan menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh
akan tahan lama dalam ingatan, tak mudah dilupakan.
3. Macam-macam Pelaksanaan Model Pembelajaran Inquiry
Sund dan Trow Bridge mengemukakan tiga macam model inquiry, sebagai
berikut :
1) Guide Inquiry (Inquiry terbimbing)
Pembelajaran inquiry terbimbing yaitu suatu model pembelajaran
inquiry yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk
cuku luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuta oleh guru , siswa tidak
merumuskan problem atau masalah. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru
tidak melepas begitu saja kegiatankegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru harus
memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-
kegiatan sehingga siswa yang berifikir lambat atau siswa yang mempunyai
intelegensi rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan yang sedang
dilaksanakan dan siswa mempunyai tinggi tidak memonopoli kegiatan oleh sebab
itu guru harus memiliki kemampuan mengelola kelas2.
Inquiry terbimbing biasanya digunakan terutama bagi siswa-siswa yang belum
berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri.Pada tahap-tahap awal
2
Ingemar Svantesson, Learning Maps and Memori Skills (Jakarta; Gramedia, 2004), hh 125

4
pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan
pengarah agar siswa mampu menemukan sendiri arah dan tindakan-tindakan yang
harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang disodorkan oleh guru.
Pertanyaan pertanyaan pengarah selain dikemukakan langsung oleh guru juga
diberikan melalui pertanyaan yang dibuat dalam LKS. Oleh sebab itu LKS dibuat
khusus untuk membimbing siswa dalam melakukan percobaan menarik
kesimpulan..
2) Modified Inquiry ( inquiry yang dimodifikasi)
Model pembelajaran inkuiri ini memiliki ciri yaitu guru hanya memberikan
permasalahan tersebut melalui pengamatan, percobaan, atau prosedur penelitian
untuk memperoleh jawaban. Disamping itu , guru merupakan nara sumber yang
tugasnya hanya memberikan bantuan yang diperlukan untuk menghindari
kegagalan dalam memecahkan masalah.
3) Free Inquiry (inquiry bebas)
Pada model ini siswa harus mengidentifikasikan dan merumuskan macam
problema yang dipelajari dan dipecahkan. Jenis model inkuiri ini lebih bebas
daripada kedua jenis inquiry sebelumnya.
4. Proses Model Pembelajaran Inquiry
Mengingat belajar proses bagi siswa dalam membangun pemahaman atau
gagasan sendiri, maka kegiatan pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melakukan hal itu secara lancar dan termotivasi. Suasana
belajar yang diciptakan guru harus melibatkan siswa secara aktif : mengamati,
bertanya, mempertanyakan, menjelaskan, dan sebagainya. Situasi seperti itu
sangat cocok dengan metode inquiryyangmemberikan kesempatan bagi siswa
untuk mencari dan menemukan konsep konsep sendiri.
Pembelajaraninquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu
(benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

5
5. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran inquiry
6. Keunggulan Model Pembelajaran Inquiri

 Mendorong siswa berpikir secara ilmiah dalam setai pemecahan masalah yang
dihadapi
 Membantu dalam menggunakan ingatan, dan transfer pengetahuan pada situasi
proses pengajaran
 Mendorong siswa untuk berfikir kreatif dan intuitif, dan bekerja atas dasar
inisiatif sendiri
 Menumbuhkan sikap obyektif, jujur dan terbuka
 Situasi proses belajar mengajar menjadi hidup dan dinamis.
Inquiry menyediakan siswa beranekaragam pengalaman konkrit dan
pembelajaran aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada
siswa untuk mengambil inisiatif dalam mengembangkan keterampilan pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan penelitian sehingga memungkinkan mereka
menjadi seorang yang belajar sepanjang hayat. Inquiry melibatkan komunikasi
yang berarti tersedia dalam satu ruang, peluang dan tenaga bagi siswa untuk
mengajukan pertanyaan dan pandangan yang logis, obyektif dan bermakna, dan
untuk melaporkan hasil-hasil kerja siswa. Pembelajaran inquiry memungkinkan
guru belajar tentang siapakah siswa mereka, apa yang siswa ketahui, dan
bagaimana pikiran siswa dalam bekerja, sehingga guru dapat menjadi fasilitator
yang lebih efektif berkat adanya pemahaman guru mengenai siswa mereka.
1. Kelemahan Model Pembelajaran inquiri
 Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang. Bagi guru yang terbiasa
dengan cara tradisional, merupakan beban yang memberatkan
 Pelaksanaan pengajaran melalui metode ini, dapat memakan watu yang cukup
panjang. Apalagi proses pemecahan masalah itu memerlukan pembuktian secara
ilmiah

6
 Proses jalannya inquiry akan menjadi terhambat, apabila siswa telah terbiasa cara
belajar “nrimo” tanpa kritik dan pasif apa yang diberikan oleh gurunya
 Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah. Akan tetapi justru
memerlukan pengulangan dan penanaman nilai. Misalnya pada pengajaran
agama, mengenai keimanan, ibadah dan akhlak.
Melihat kelemahan tersebut di atas, maka para pendidik dituntut untuk benar-
benar menguasai konsep dasar serta pandai merangsang atau memberikan
motivasi kepada siswa. Tujuan yang dinginkan harus benarbenar jelas serta
pendidik dituntut untuk memberi pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
mengarahkan pada tujuan. Diperlukan kombinasi dalam pembelajarannya yaitu
guru tidak sepenuhnya melepas siswa untuk menemukan konsep sendiri,
melainkan dapat dikolaborasikan dengan teman; untuk mengantisipasi kelas
besar, maka tenaga pendidik harus disesuaikan dengan kondisi siswa, baik dari
segi kualitas maupun kuantitasnya.
Pada metode inquiry yang dipelajari siswa merupakan hal baru, belum diketahui
sebelumnya. Oleh karena itu beberapa instruksi atau petunjuk perlu diberikan
kepada siswa apabila mereka belum mampu menunjukkan ide atau gagasan.
Dalam menemukan konsep yang dipelajari, sebaiknya siswa tidak tersesat atau
merasa kesulitan. Bimbingan tersebut dapat dimulai dengan mengajukan beberapa
pertanyaan dan dengan memberikan sedikit informasi secara singkat.

B. Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran Fiqih


1. Pengertian Mind Mapping

7
Mind mapping adalah merupakan cara mencatat yang menyenangkan, cara
mudah dan mengeluarkan informasi dan ide baru dalam otak3.
Mind map adalah cara mencatat yang kreatif dan efektis, cara mudah
memasukkan dan mengeluarkan informasi dalam otak, mind map menggunakan
warna, simnol, kata, garis lengkung, dan gambar yang sesuai dengan cara kerja
otak4.
Pemetaan pikiran yang dikemukakan oleh Buzan ini didasarkan pada
kenyataan bahwa otak manusia terdiri dari satu juta juta sel otak atau setara
dengan 167 kali jumlah manusia di bumi, sel-sel otak tersebut terdiri dari
beberapa bagian, ada bagian pusat (nukleus) dan ada sejumlah bagian cabang
yang memencar ke segala arah, sehingga tampak seperti pohon yang
menumbuhkan cabang ke sekelilingnya5.
Kita bisa membandingkan mind map dengan peta kota. Pusat mind map
miripdengan pusat kota. Pusat mind map mewakili ide terpenting. Jalan-jalan
utama yang menyebar dari pusat mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses
pemikiran kita, jalan-jalan sekunder mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan
seterusnya. Gambar-gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat mewakili area-area
yang menarik atau ide-ide menarik tertentu.
Dengan membuat sendiri peta pikiran siswa “melihat” bidang studi itu lebih
jelas, dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. Para siswa cenderung
lebih mudah belajar dengan catatannya sendiri yang menggunakan bentuk huruf
yang mereka miliki dan ditambah dengan pemberian warna yang berbeda disetiap
catatan mereka. Dibandingkan dengan membaca buku teks mereka merasa
kesulitan ketika persiapan akan menghadapi ujian.

2. Fungsi Mind Mapping

3
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta; Gramedia,2005), hh 4
4
Ibid, hh 6-7
5
Ibid, hh 30

8
1. Mempermudah dalam mengingatkan informasi;
2. Mempermudah memperoleh ide;
3. Belajar menjadi efektif dan efisien;
4. Menjadikan hidup lebih krestif;
5. Dapat mengatur kehidupan sehari - hari6

3. Langkah – Langkah Sebelum Membuat Mind Mapping


Langkah - langkah yang harus diperhatikan ketika akan membuat mind map,
bahan bacaan yang berasal dari buku teks, yaitu :
1. Membaca teks secara keseluruhan
Dengan membaca teks secara menyuruh maka akan mengetahui
isi cerita. Sewaktu membaca teks beri tanda pada kata – kata yang
dianggap penting untuk mencatat di mind map.
2. Mengenali tipe teks
Sebelum membuat mind map, maka harus menemukan desain
yang cocok untuk masing - masing teks yang spesifik. Setalah
membaca teks maka akan mengetahui desain yang sesuai untuk mind
map yang akan dibuat. Secara sederhana sebuah teks dapat
dikategorikan ke dalam tiga kelompok :
a. Komparasi (perbandingan)
Sebuah teks dikategorikan komparasi apabila teks tersebut
terdapat
perbandingan antara A dan B, antara yang baik dan yang jelek dan
sebagainya;
b. Kronologi atau rangkaian peristiwa

6
Ibid
5
Ibid, hh 48- 49
6
Ibid , hh 21

9
Teks tersebut mempunyai sebuah awal dan akhir yang jelas,
misalnya biografi, sejarah, proses dan sebagianya. Desain ini
biasanya sesuai engan arah jarum jam;
c. Presentasi (paparan)
Apabila cerita tanpa permulaan atau akhir yang jelas, apabila
kata – kata dipaparkan tanpa urutan yang khusus, maka bisa
didesain sesuai dengan keinginan;
3. Menulis mind map
Pada saat membaca maka telah memperoleh kata – kata penting
yang telah diberi tanda, tahap ini adalah tahap menulis kata – kata
penting pada mind map. Setelah menulis kata utama maka
dihubungkan dengan garis hubung pada kata-kata yang menjadi
cabang dari kata – kata utama7.

a. Langkah – Langkah Dalam Membuat Mind Mapping


1. Siapkan kertas kosong, mulai dari bagian tengah;
2. Pada bagian tengah tulis topik utama, bisa juga menggunakan gambar
atau foto;
3. Hubungkan cabang – cabang utama ke topic utama dan hubungkan
cabang – cabang utama pada ranting yang merupakan sub topic utama;
4. Gunakan garis hubung yang melengkung;
5. Gunakan warna ;
6. Gunakan kata kumci pada setiap garis hubung;
7. Gunakan gambar8

7
Ingemar Svantesson, Learning Maps and Memori Skills (Jakarta; Gramedia, 2004), hh 127-129
8
Tony Buzan, op.cit;hh.21

10
Beberapa unsur penting mind mapp dalam pembelajaran fiqih yang
memberikan manfaat pada proses pembelajaran itu sendiri adalah sebagai
berikut :
 Gambar, karena gambar bermakna seribu kata dan akan membantu
siswa menggunakan imajinasinya.
 Warna, karena akan menambah energi kepada pemikiran kreatif
bagi siswa.
 Hubungan cabang-cabang, karena mengikuti cara kerja otak yang
bekerja menurut asosiasi, hal ini akan mempermudah siswa
mengerti dan mengingat.
 Garis melengkung, karena garis lurus akan membuat siswa bosan.
 Katakunci, karena akan memberikan lebih banyak daya dan
fleksibilitas kepada mind map yang sedang dibuat.

b. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping


a) Kelebihan Mind Mapping adalah sebagai berikut:
1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas
2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya
3) Catatan lebih padat dan jelas
4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan
5) Catatan lebih terfokus pada infi materi
6) Mudah melihat gambaran keseluruhan
7) Membantu otak untuk: mengatur, mengingat, membandingkan dan
membuat hubungan
8) Memudahkan penambahan informasi baru
9) Pengkajian ulan bisa lebih cepat
10) Setiap peta bersifat unik
b) Kelemahan Mind Mapping
1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat

11
2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar
3) Mind map siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan memeriksa
mind map siswa9.

9
http://miyazakiannisha.blogspot.com/2012/01/tentang-mind-mapping.html

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Inquiry adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Sistem belajar mengajar ini
menurut siswa berpikir. Model pembelajaran ini menempatkan siswa pada situasi
yang melibatkan mereka pada kegiatan intelektual, dan memproses pengalaman
belajar menjadi sesuatu yang bermakna. Sedangkan menurut Gulo dalam bukunya
Trianto mendesain model pembelajaran inovatif progresif inquiry adalah suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri
Mind mapping adalah merupakan cara mencatat yang menyenangkan, cara mudah
dan mengeluarkan informasi dan ide baru dalam otak10.
Mind map adalah cara mencatat yang kreatif dan efektis, cara mudah
memasukkan dan mengeluarkan informasi dalam otak, mind map menggunakan
warna, simnol, kata, garis lengkung, dan gambar yang sesuai dengan cara kerja otak

10
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta; Gramedia,2005), hh 4

13
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Rawamangun-Jakarta: Kencana Perdana Media Group
Mulyasa. 2008. Menjadi guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Kunandar. 2007. Guru Professional Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Dan
Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo
Muslich Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual.
Jakarta: Bumi Aksara

14

Anda mungkin juga menyukai