Anda di halaman 1dari 11

DISCOVERY LEARNING AND INQUIRY

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok

MATA KULIAH : STRATEGI PENDIDIKAN MATEMATIKA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Risnawati, M.Pd dan Mayu Syahwela,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Amirah Nazla 12110524224


2. Khaila Melani 12110522386
3. Lydia Ardana 12110524272

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang membahas tentang strategi
pendidikan yaitu discovery learning dan inquiry. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah strategi pendidikan matematika. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang metode atau strategi apa
yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibuk Dr. Risnawati, M.Pd dan ibuk Mayu
Syahwela, M.Pd selaku dosen mata kuliah strategi pendidikan matematika yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.

Pekanbaru, 15 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulian........................................................................................................4

BAB II.......................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.......................................................................................................................5

2.1 Pengertian Dan Karakteristik Discovery Learning Dan Inquiry..............................5

2.2 Sintaks Discovery Learning Dan Inquiry.....................................................................6

2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Discovery Learning Dan Inquiry.................................8

2.4 Contoh Penerapan Discovery Learning Dan Inquiry.................................................9

BAB III....................................................................................................................................10

PENUTUP...............................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................10

3.2 saran...............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan inti dari keseluruhan proses pendidikan formal, karena
melalui proses pembelajaran terjadi transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa yang
mencakup berbagai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran hendaknya menciptakan dan mendorong rasa tidak tahu atau tidak ingin tahu.
Pemilihan model pembelajaran juga harus sesuai dengan materi yang disampaikan, karena
materi yang berbeda membutuhkan model pembelajaran yang berbeda untuk memaksimalkan
pencapaian tujuan dan hasil belajar. Karakteristik siswa juga mempengaruhi pemilihan model
pembelajaran.
Model pembelajaran discovery learning merupakan metode pembelajaran yang
menitikberatkan pada keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran metode ini,
guru hanya berperan sebagai pembimbing dan pelatih, mengarahkan siswa untuk menemukan
konsep, saran, prosedur, algoritma dan sejenisnya. Dengan bantuan pembelajaran melalui
penemuan, maka siswa juga harus dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk menangani
mata pelajaran, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif dan inovatif dan
menumbuhkan kreativitas produktif.

Model pembelajaran discovery learning mengajar siswa dengan gagasan menemukan,


berpikir kritis, mempertanyakan, dan kemampuan memecahkan masalah adalah salah satu
prinsip utama ilmu pengetahuan dan teknologi mengajar siswa juga akan efektif dalam
membangun pengetahuan mereka sendiri Kemudian pembelajaran menggunakan model
pembelajaran discovery juga dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang di ambil :

1. Apa itu discovey learning dan inquiry dan karakteristiknya?


2. Bagaimana tahapan/sintaks dari discovey learning dan inquiry?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan discovey learning dan inquiry?
4. Bagaimana contoh penerapan discovery learning dan inquiry?

1.3 Tujuan Penulian


Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini :

1. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik discovery learning dan inquiry


2. Untuk mengetahui sintaks discovey learning dan inquiry
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan discovey learning dan inquiry
4. Untuk mengetahui penerapan discovey learning dan inquiry
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Karakteristik Discovery Learning Dan Inquiry


a. Pengertian

Discovery Learning adalah metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk


terlibat aktif dalam menemukan suatu konsep baru yang kemudian digabungkan dengan
konsep sebelumnya yang sudah diketahui. Inquiry adalah suatu pembelajaran yang menuntut
siswa terlibat dalam melakukan eksperimen sendiri secara luas untuk mengumpulkan
informasi dan memproses pengalaman belajar menjadi sesuatu yang bermakna. Inquiry
menyediakan siswa beraneka ragam pengalaman kongkrit dan pembelajaran aktif yang
mendorong dan memberikan peluang kepada siswa untuk mengambil inisiatif dalam
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, pengambilan keputusan serta penelitian
mereka.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode inquiry discovery
learning adalah suatu proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa, guru tidak perlu
menjejalkan seluruh informasi kepada siswa. Guru perlu membimbing suasana belajar siswa
sehingga mencerminkan proses penemuan bagi siswa. Pengajaran ini untuk menarik siswa
menyelidiki sejumlah informasi dalam rangka mencari pemecahan masalah serta untuk
melatih siswa mengembangkan faktafakta, membangun konsep-konsep dan menarik
kesimpulan umum atau teori-teori yang menerangkan fenomena-fenomena yang dihadapkan
kepadanya.

b. Karakteristik

Inquiry discovery learning memiliki ciri utama atau karakteristik sebagai berikut :

a. Menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan


menemukan, artinya dalam hal ini siswa adalah subyek dalam belajar. Siswa
tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru saja,
tetapi mereka turut serta dalam menemukan inti dari pembelajaran itu sendiri
b. Aktivias yag dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan rasa percaya diri (self believe). Dalam hal ini guru tidak
berperan sebagai sumber belajar, akan tetapi guru sebagai fasilitator dan
motivator belajar siswa
c. Tujuan dari penggunaan model ini adalah mengembangkan kemampuan
berpikir siswa secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari mental.
Menurut Hosnan (2014), karakteristik dari model pembelajaran discovery-inquiry di
antaranya, yaitu sebagai berikut

a) Mendalami dan menyelesaikan masalah untuk membentuk, menggabungkan


dan mengumumkan pengetahuan.
b) Berfokus pada siswa.
c) Aktivitas meleburkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang telah ada
sebelumnya.

2.2 Sintaks Discovery Learning Dan Inquiry

No. Langkah Kerja Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

1. Disajikan suatu masalah


Kegiatan pembelajaran yang menimbulkan
dimulai dengan: kebingungan dalam diri
peserta didik disertai
1. pertanyaan-pertanyaan pernyataan-pernyataan untuk
yang diajukan oleh guru menimbulkan rasa ingin tahu
Pemberian peserta didik.
1. rangsangan 2. Pemberian motivasi
kepada peserta didik 2. Pemberian rangsangan pada
(stimulation)
untuk membaca buku fase ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi
3. Aktivitas lain yang interaksi belajar yang dapat
mengarah pada mengembangkan dan
persiapan pemecahan membantu peserta didik
masalah dalam mengeksplorasi
bahan.

1. Peserta didik diberikan


kesempatan untuk
mengidentifikasi
sebanyak mungkin
Pernyataan / agenda masalah yang Masalah yang telah dirumuskan
identifikasi relevan dengan bahan oleh guru dan peserta didik
2. masalah pelajaran selanjutnya dirumuskan dalam
(problem
2. Dari hasil identifikasi bentuk pertanyaan atau
statement)
yang dilakukan peserta hipotesis (jawaban sementara)
didik kemudian dipilih
salah satu dan
dirumuskan dalam
bentuk hipotesis.
Peserta didik diberikan
kesempatan yang seluas-
1. Guru memberikan luasnya untuk mengumpulkan
keleluasaan kepada berbagai informasi yang
peserta didik untuk relevan, membaca literatur,
melakukan eksplorasi mengamati objek, wawancara
Pengumpulan dengan narasumber, melakukan
2. Peserta didik juga
3. data (data eksperimen, dan sebagainya.
diberikan kesempatan
Kegiatan ini dimaksudkan agar
collection) untuk mengumpulkan
peserta didik dapat
informasi yang relevan
merumuskan jawaban atas
sebanyak-banyaknya
pertanyaan yang telah
untuk mendukung
dirumuskan dan membuktikan
pembuktian hipotesis
kebenaran hipotesis yang
diajukan.

1. Kegiatan pengolahan data


merupakan kegiatan
mengolah data dan informasi
yang dilakukan melalui
wawancara, observasi, dan
sebagainya untuk kemudian
Peserta didik melakukan ditafsirkan.
Pengolahan data
4. pengolahan data dengan
(data processing) 2. Informasi yang berhasil
bimbingan guru
dikumpulkan melalui bacaan
kemudian diolah, diacak,
diklasifikasikan, ditabulasi,
atau dihitung dengan cara
tertentu serta ditafsirkan
pada tingkat kepercayaan
tertentu.

5. Pembuktian Setelah peserta didik Guru meminta peserta didik


(verification) diberikan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan
untuk menemukan suatu dengan cermat agar dapat
konsep, teori,a turan, atau membuktikan benar tidaknya
pemahaman melalui hipotesis.
contoh-contoh dalam
kehidupannya, guru
kemudian membimbing
peserta didik untuk
melakukan verifikasi.

Kegiatan verifikasi
bertujuan agar proses
belajar berjalan dengan
baik dan kreatif.

Guru membimbing peserta


didik untuk menarik
simpulan yang dapat
Menarik Hasil verifikasi digunakan
dijadikan prinsip umum
simpulan / untuk merumuskan prinsip-
6. dan berlaku untuk semua
generalisasi prinsip yang mendasari
kejadian atau masalah yang
(generalization) generalisasi.
sama dengan
memperhatikan hasil
verifikasi.

2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Discovery Learning Dan Inquiry


a) Kelebihan
o Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi
ini dianggap lebih bermakna.
o Mampu melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas
rata-rata, sehingga siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus
tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
o Dapat membentuk dan mengembangkan diri siswa, sehingga siswa
dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
o Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru.
o Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersikap obyektif, jujur dan terbuka.
o Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri.
o Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
o Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka
dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
b) Kelemahan
o Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima
informasi dari guru apa adanya, ke arah membiasakan belajar mandiri
dan berkelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri.
Mengubah kebiasaan bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi kebiasaan
yang telah bertahun-tahun dilakukan.
o Guru dituntut mengubah suatu kebiasaan mengajar yang umumnya
sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan
pembimbing siswa dalam belajar. Inipun bukan pekerjaan yang mudah
karena umumnya guru merasa belum puas kalau tidak banyak
meyajikan informasi (ceramah).
o Model ini memberikan kebebasan pada siswa dalam belajar, tetapi
tidak berarti menjamin bahwa siswa belajar dengan tekun, penuh
aktivitas dan terarah.
o Cara belajar siswa dalam model ini menuntut bimbingan guru yang
lebih baik. Dalam kondisi siswa banyak (kelas besar) dan guru
terbatas, agaknya metode ini sulit terlaksana dengan baik.

2.4 Contoh Penerapan Discovery Learning Dan Inquiry


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penggunaan metode inquiry discovery learning dalam proses belajar mengajar,
untuk melatih siswa melakukan berbagai macam aktivitas, yaitu pengamatan,
penyelidikan, percobaan, membandingkan penemuan yang satu dengan yang lain,
mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri. Sehingga
hasil dari kegiatan itu siswa akan mendapatkan fakta-fakta secara lengkap tentang
obyek yang diamati.

Metode inquiry discovery learning mempunyai kelebihan dan kekurangan.


Kelebihan metode inquiry discovery learning dapat mengembangkan konsep yang
mendasar pada diri siswa, daya ingatan siswa akan lebih baik, dan dapat
mengembangkan kreatifitas siswa dalam kegiatan belajarnya, serta melatih siswa
untuk belajar sendiri. Metode inquiry discovery learning ini akan dapat membantu
tercapainya tujuan pengajaran yang diinginkan oleh pengajar. Kekurangan metode
ini bagi para pendidik dituntut benar-benar menguasai konsep-konsep dasar, harus
pandai merangsang siswa, tujuan yang diinginkan harus benar-benar jelas serta
pendidik dituntut untuk member pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
mengarahkan pada tujuan.

3.2 saran
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, saran dan kritik
akan diterima sebagai acuan perbaikan untuk kedepannya. Diharapkan kepada
pembaca supaya bisa memahami dan bisa menerapkan metode ini ketika mengajar
di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

N.K, R. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rhineka Cipta.

Nurdin, S. (2002). Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: PT Intermasa.

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Pt Rhineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai