Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK 8

”STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY”

Makalah Untuk Tugas Presentasi Matakuliah Strategi Pembelajaran IPS

Dosen Pengampu:
Anita Lisdiana, M.Pd.

Oleh :
1. Marita Ningsih 1801081022
2. Nofrizal Rexa Aulia 1801080018
3. Siti Mualimah 1801083008

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulilahi robil alamin, dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat
ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami kelompok
8 dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan kesempatan ini, kami tidak lupa
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Anita Lisdiana, M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
IPS
2. Teman-teman kelompok 8 yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini
3. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan semangat kepada kami
4. Semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan-bantuan.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
sehingga pembuatan makalah yang akan datang dapat lebih baik. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................


DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1 Latar belakang ................................................................................
1.2 Rumusan masalah ..........................................................................
1.3 Tujuan ...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
2.1 Pengertian strategi pembelajaran discovery...................................
2.2 Ciri-ciri strategi pembelajaran discovery .......................................
2.3 Prinsip-prinsip strategi pembelajaran discovery ............................
2.4 Langkah-langkah implementasi strategi pembelajaran discovery
2.5 Kelemahan dan kelebihan strategi pembelajaran discovery ..........
BAB III PENUTUP ........................................................................................
3.1 Kesimpulan ....................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif
yang terjadi anatar pendidik dengan peserta didik. Interksi bernilai edukatif
dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum proses pembelajaran dilakukan.
Seorang pendidik menentukan metode yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan dapat tercapai.
Sedangkan pembelajaran discovery adalah proses mental dimana siswa
mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsif. Yang dimaksud dengan proses
mental tersebut adalah mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 apa pengertian strategi pembelajaran discovery?
1.2.2 Apa ciri-ciri strategi pembelajaran discovery?
1.2.3 Apa prinsip-prinsip strategi pembelajaran discovery?
1.2.4 Bagaimana langkah-langkah implementasi strategi pembelajaran discovery?
1.2.5 Apa kelemahan dan kelebihan strategi pembelajaran discovery?

1.3 Tujuan
1.3.1 untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran discovery
1.3.2 untuk mengetahui ciri-ciri pembelajaran discovery
1.3.3 untuk mengetahui prinsip-prinsip strategi pembelajaran discovery
1.3.4 untuk mengetahui langkah-langkah implementasi strategi pembelajaran
discovery
1.3.5 untuk mengetahui kelemahan dan kelebiham strategi pembelajaran discovery
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pengertian strategi pembelajaran discovery


Discovery (penemuan) adalah proses mental ketika siswa mengasimilasikan suatu
konsep atau suatu prinsip. Adapun proses mental misalnya mengamati,menjelaskan,
mengelompokkan, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dengan tehnik ini siswa
dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya
membimbing dan memberikan intruksi. Demikian pembelajaran discovery ialah suatu
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar
pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat
belajar sendiri. Metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga
anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui
pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Pembelajaran discovery
dibedakan menjadi dua, yaitu pembelajaran penemuan bebas (free discovry learning) dan
pembelajar penemuan terbimbing (guided discovery learning) dan pembelajaran
discovery learning merupakan suatu komponen learning dalam teori kognitif, yakni
menggunakan teori pendekatan konstruktivis.
Menurut Suwangsih dan Tiurlina (2006:204-205), metode penemuan atau
pengajaran penemuan dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. penemuan murni, pada pembelajaran dengan penemuan murni pembelajaran
terpusat pada siswa dan tidak terpusat pada guru, kegiatan penemuan ini
hampir tidak mendapatkan bimbingan guru.
2. Penemuan terbimbing, pada pengajaran dengan penemuan terbimbing guru
mengarahkan tentang materi pengajaran berupa: petunjuk arahan, pertanyaan
atau dialog, sehingga diharapkan siswa dapat menyimpulkan (
menggeneralisasikan) sesuai dengan rancangan guru.1

2.2 ciri-ciri strategi pembelajaran discovery


1. tujuan utamanya adalah mengeksploitasi dan memecahkan masalah. Dalam
pembelajaran discovery diharapkan siswa mampu menciptakan pengetahuan yang
baru, menggabungkan pengetahuan yang dimiliki siswa, kemudian
menggeneralisasikan dalam ilmu pengetahuan.

1
Dr. Hamdani.2011. strategi belajar mengajar. Bandung: CV pustaka setia. Hlm. 184-185
2. Berpusat pada siswa, siswa dituntut untuk aktif dalam menggali dan menemukan
informasi dalam berbagai bentuk untuk diolah menjadi pengetahuan. Jadi hal ini
biarkan siswa mencari dan menggali informasi sendiri hingga siswa dapat
bertindak sebagai peneliti, penemu, dan ilmuan.
3. Bahan ajar berupa informasi, materi yang disampaikan dalam pembelajaran
discovery berupa informasi-informasi yang akan mengarahkan siswa untuk
menemukan sendiri ilmu pengetahuan.
4. Guru berperan sebagai fasilitator, dalam hal ini guru mampu memenajemen kelas
untuk memfasilitasi fase kegiatan dimana pengetahuan baru dari siswa dan
pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa dapat digabungkan.
5. Guru berperan sebagai pembimbing, pembimbingan yang dimaksudkan dalam hal
menyediakan dan menunjukkan sumber informasi serta membimbing dalam
mengkontruksi pengetahuan siswa.2

2.3 Prinsip-prinsip strategi pembelajaran discovery


1. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Dalam strategi pembelajaran discovery siswa dituntut untuk menemukan sendiri
pengetahuannya, maka selain mengacu pada hasil belajar model ini juga mengacu
pada proses belajar itu sendiri. Sesuatu yang ditemukan adalah sesuatu yang dapat
ditemukan melalui proses berfikir dan bukanlah sesuatu yang sudah pasti.
2. Prinsip intelektual
Guru harus mampu mengatur interaksi antara sisw dengan guru, siswa dengan
siswa maupun siswa dengan lingkungannya. Dalam pembelajaran tertentu harus
ada proses interaksi yang dilakukan.
3. Prinsip bertanya
Dalam proses belajar guru bertugas sebagai penanya. Oleh sebab itu dibuatlah
kemampuan guru dalam menyusun dan mengemukakan pertanyaan dengan baik.
Pertanyaan yang diberikan dimaksudkan untuk membimbing siswa dalam
menemukan inti permasalahanyang diajukan.
4. Prinsip belajar untuk berfikir

2
Nining marianingsih, Mistia Hidayati.2018. Bukan kelas biasa. Surakarta : CV Oase group. Hlm.
67-68
Proses berfikir adalah proses pengembangan potensi seluruh otak, baik otak kiri
maupun otak kanan. pembelajaran berfikir adalah memanfaatkan dan
menggunakan otak secara maksimal.
5. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah proses mencoba berbagai kemungkinan. Artinya segala sesuatu
mungkin saja terjadi. Tugas guru hanya menyediakan ruang untuk memberikan
kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis secara terbuka untuk
membenarkan hipotesis yang diajukan.

2.4 langkah-langkah implementasi strategi pembelajaran discovery


Dalam mengimplementasikan strategi discovery ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap penerapan. Menurut
kemendikbud (2003) langkah-langkah persiapan strategi discovery antara lain:
a. menentukan tujuan pembelajaran.
b. Melakukan identifikasi karakterikstik peserta didik (kempuan awal, minat, gaya
belajar, dan sebagainya)
c. Memilih materi pembelajaran.
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif (dari
contoh-contoh generalisasi)
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, tugas, untuk
dipelajari peserta didik.
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana kekompleks, dari yang
konkret ke abstrak, atau dari tahap enktif,ikonik sampai ke simbolik.
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.
Menurut Syah dalam Yunus Abidin (2014:177-178) ada beberapa tahapan
pembelajaran yang harus dilakukan saat mengimplementasikan strategi discovery, antara
lain:
a. Stimulasi
Pada tahap stimulasi guru menginformasikan materi yang belum tuntas kepada
peserta didik, sehingga memunculkan kebingungan dalam benak peserta didik.
Kebingungan ini yang merangsan peserta didik untuk melakukan penyelidikan.
Dalam tahap ini guru memulai proses pembelajaran dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, anjuran mencari informasi diinternet dan
aktifitas lainnya yang mengarah pada peserta memecahkan masalah.
b. Identifikasi masalah
Pada tahap ini peserta didik diarahkan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah, kemudian salah satunya dipilih dan digunakan untuk merumuskan
hipotesis. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang mereka hadapi, merupakan tehnik yang berguna
dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu
masalah.
c. Pengumpulan data
Tahap ini peserta didik melakukan eksplorasi dalam rangka mengumpulkan
informasi sebanyak mungkin untuk membuktikan apakah hipotesis yang diajukan
benar atau salah. Kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan dalam beberapa
aktivitas seperti wawancara, kunjungan lapangan, telaah referensi
diperpustakaan, observasi, melakukan ujicoba dan lain sebagainya. Konsekuensi
dari tahap ini adalah peserta didik belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu
yang berhubungan dengan permasalahn yang dihadapi, dengan demikian secara
tidak sengaja peserta didik menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang
telah dimiliki.3
2.5 kelemahan dan kelebihan strategi pembelajaran discovery
1. kelemahan
a. peserta didik harus ada kesiapan dan kematangan mental unuk cara belajar
ini. Peserta didik harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan
sekitarnya dengan baik.
b. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.
c. Bagi guru dan peserta didik yang sudah biasa dengan perencanaan dan
pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan
teknik penemuan.
d. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu
mementingkan proses pengertian saja, kurang memeperhatikan
perkembangan/pembentukan sikap dan ketrampilan bagi peserta didik.
e. Tehnik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berfikir secara
kreatif.

3
Ika maryani, laila fatmawati. 2018. Pendekatan scientific di sekolah dasar. Yogyakarta. Cv budi utama.
Hlm.62-63
2. Kelebihan
a. Tehnik ini mampu membuat peserta didik untuk mengembangkan,
memperbanyak kesiapan, serta penguasaan ketrampilan dalam proses
kognitif/pengenalan peserta didik.
b. Peserta didik mampu memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/
inividual sehingga dapat mendalami dalam jiwa peserta didik tersebut.
c. Dapat membangkitkan kegairahan belajar peserta didik.
d. Tehnik ini mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
e. Mampu mengarahkan cara peserta didik belajar, sehingga lebih memiliki
motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.
f. Membantu peserta didik untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada
diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.
g. Strategi ini perpusat pada peserta didik bukan pada guru. Guru hanya sebagai
teman belajar saja, membentu bila diperlukan.4

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
2.1 Discovery (penemuan) adalah proses mental ketika siswa mengasimilasikan suatu
konsep atau suatu prinsip. Adapun proses mental misalnya mengamati,menjelaskan,
mengelompokkan, membuat kesimpulan, dan sebagainya.
2.2 Tujuan utamanya adalah mengeksploitasi dan memecahkan masalah. Dalam
pembelajaran discovery diharapkan siswa mampu menciptakan pengetahuan yang baru,
menggabungkan pengetahuan yang dimiliki siswa, kemudian menggeneralisasikan dalam
ilmu pengetahuan.Berpusat pada siswa, siswa dituntut untuk aktif dalam menggali dan
menemukan informasi dalam berbagai bentuk untuk diolah menjadi pengetahuan. Jadi hal
ini biarkan siswa mencari dan menggali informasi sendiri hingga siswa dapat bertindak
sebagai peneliti, penemu, dan ilmuan.

4
Ida widia ningsih.2019. Strategi dan inovasi pembelajaran bahasa indonesia di era revolusi industri 4.0.
sidoarjo. Uwais inspirasi indonesia. Hlm . 54
2.3 Dalam strategi pembelajaran discovery siswa dituntut untuk menemukan sendiri
pengetahuannya, maka selain mengacu pada hasil belajar model ini juga mengacu pada
proses belajar itu sendiri. Sesuatu yang ditemukan adalah sesuatu yang dapat ditemukan
melalui proses berfikir dan bukanlah sesuatu yang sudah pasti. Guru harus mampu
mengatur interaksi antara sisw dengan guru, siswa dengan siswa maupun siswa dengan
lingkungannya. Dalam pembelajaran tertentu harus ada proses interaksi yang dilakukan.

2.4 Dalam mengimplementasikan strategi discovery ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap penerapan.
2.5 kelemahan
peserta didik harus ada kesiapan dan kematangan mental unuk cara belajar ini.
Peserta didik harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan
baik,dan Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.
Kelebihan
Tehnik ini mampu membuat peserta didik untuk mengembangkan,
memperbanyak kesiapan, serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif/pengenalan
peserta didik dan Peserta didik mampu memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat
pribadi/ inividual sehingga dapat mendalami dalam jiwa peserta didik tersebut.

3.2 Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik dalam hal pemaparan, cara penulisan Maupun kurangnya sumber
rujukan. Untuk itu kami menerima dengan tangan terbuka kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar nantinya dalam pembuatan makalah selanjutnya kami bisa
lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis
khususnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hamdani.2011. strategi belajar mengajar. Bandung: CV pustaka setia. Hlm. 184-185

Ida widia ningsih.2019. Strategi dan inovasi pembelajaran bahasa indonesia di era
revolusi industri 4.0. sidoarjo. Uwais inspirasi indonesia. Hlm . 54

Ika maryani, laila fatmawati. 2018. Pendekatan scientific di sekolah dasar. Yogyakarta.
Cv Budi utama. Hlm.62-63

Nining marianingsih,Mistia Hidayati.2018. Bukan kelas biasa. Surakarta : CV Oase


group. Hlm. 67-68

Anda mungkin juga menyukai