Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN KARAKTER

Dosen Pengampu:
Dewi Tryanasari, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:
Lita Wahyu Sinta Wati (1802101074/2C)
Rizky Yugiarti (1802101081/2C)
Pipin Dwi Saputri (1802101090/2C)
Candra Ester Yunani (1802101098/2C)

UNIVERSITAS PGRI MADIUN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT
sholawat dan salam kita sampaikan kepada nabi kita Muhammad SAW. Atas limpahan
rahmat dan kasih sayang Allah SWT, kami sebagai penulis makalah ini dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Program Inovatif dalam Pendidikan Karakter”.
Penulisan makalah tersebut merupakan salah satu tugas yang di berikan dalam mata kuliah
Pendidikan Karakter di PGSD UNIPMA.
Kami selaku penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang banyak membantu dalam penulisan makalah ini, khususnya kepada Dosen
kami Ibu Dewi Tryanasari., S.Pd., M.Pd yang telah memberikan tugas dan arahan kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Madiun, 9 Mei 2019


Penyusun

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Inovatif............................................... 3


2.2 Karateristik dan Teori Inovatif.................................................... 3
2.3 Pendekatan Pembelajaran Inovatif.............................................. 4
2.4 Penanaman Karakter Melalui Program Inovatif di SD............... 5
2.5 Wujud Nyata Program Inovatif di Sekolah ................................ 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................. 8
3.2 Saran............................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembelajaran Sangat penting bagi para pendidik untuk memahami karakteristik
materi, peserta didik dan metodologi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama
berkaitan dengan pemilihan model-model pembelajaran modern yang berkarakter. Untuk
membelajarkan siswa dengan gaya belajar sesuai tujuan pembelajaran agar dapat dicapai
dengan optimal, maka ada berbagai model pembelajaran yang perlu diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran. Tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala
situasi dan kondisi.
Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah
memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas media yang tersedia, dan
kondisi guru itu sendiri. Guru telah banyak melakukan inovasi dalam perencanaan
pembelajaran untuk membantu guru dan siswa dalm mengkreasi, menata, dan
mengoorganisasi pembelajaran, sehingga memungkinkan peristiwa belajar terjadi dalam
rangka mencapai tujuan belajar. Namun, bagaimana merencanakan metode dan model
pembelajaran yang dapat membangkitkan inovasi siswa itu sendiri masih sangat jarang
dilaksanakan. Dalam hal ini, praktik-praktik pembelajaran cenderung masih mengabaikan
gagasan, konsep, dan kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran masih bersifat
ekspositoris, sehingga belum mampu membangkitkan budaya belajar ‘learning how to
learn’ pada diri siswa. Asumsi yang dianut disebabkan bahwa siswa dalam keadaan
“pikiran kosong” (blank mind) atau tabalurasa. Sejalan dengan Theory Absorption oleh
Thorndike dan Skinner, yakni peserta didik dianggap sebagai kertas putih atau gelas
kosong.
Apakah model pembelajaran inovatif dapat membangkitkan inovasi siswa?
Dalam kaitan ini, kami menyajiakan beberapa program model pembelajaran yang inovatif
dan membentuk karakter siswa.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Pembelajaran Inovatif ?
2. Apa saja Karateristik dan Teori Inovatif ?
3. Bagaimana Pendekatan Pembelajaran ?

1
4. Bagaimana Penanaman Karakter Melalui Program Inovatif di SD?
5. Apa Saja Wujud Nyata Program Inovatif Untuk Pendidikan Karakter di SD?

1.3 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pembelajaran Inovatif.
2. Untuk Mengetahui Karateristik dan Teori Inovatif.
3. Untuk Mengetahui Pendekatan Pembelajaran.
4. Untuk Mengetahui Penanaman Karakter Melalui Program Inovatif di SD.
5. Untuk Mengetahui Wujud Nyata Program Inovatif Untuk Pendidikan Karakter di SD.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Inovatif


Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang menyenangkan bagi setiap
orang yang berada di dalam kelas atau sekolah dan kegiatannya terpusat pada siswa.
Pembelajaran ini dirancang sedemikian rupa,sehingga berbeda dengan pembelajaran
pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional), dan lebih mengarah pada
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centris) yang prosesnya dirancang
dan dikondisikan untuk siswa agar belajar.
Proses belajar yang baik, menurut Gagne (1975)4 diawali dari fase motivasi.
Dari motivasi ini akan lahir harapan-harapan terhadap apa yang dipelajarinya. Jika
siswa memiliki harapan yang tinggi, menurut teori dan berbagai penelitian, ada
kemungkinan untuk berhasil dalam belajarnya. Oleh sebab itu, tugas guru dalam
melakukan inovasi pembelajaran untuk menjamin terjadinya hasil belajar yang
optimal pada siswa ialah menghidupkan motivasi belajar pada siswa. Begitu motivasi
dibangkitkan dan kemudian tumbuh pengharapan-pengharapan yang terkait dengan
pengetahuan yang dipelajari, akan disusul tahap-tahap pembelajaran berikutknya.
Guru dapat melakukan intervensi dan inovasi pembelajaran agar proses belajar dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2.2 Karateristik dan Teori Inovatif


1. Karateristik Inovatif
Adapun karakteristik inovasi yang dapat memengaruhi cepat atau lambatnya
penerimaan inovasi, sebagai berikut :
1. Keuntungan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan
bagi penerimanya.
2. Kompatibel (compatibility), ialah tingkat kesesuian inovasi dengan nilai
(value), pengalaman lalu, dan kebutuhan dan penerima.
3. Kompleksitas (complexity), ialah tingkat kesukaran untuk memahami dan
menggunakan inovasi bagi penerima.
4. Trialabilitas (trialability), ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi
oleh penerima.

3
5. Dapat diamati (observability), ialah mudah tidakya diamati suatu hasil
inovasi.

2. Teori Pembelajaran

Teori pembelajaran harus mampu menghubungkan antara hal yang ada


sekarang dengan bagaimana menghasilkan hal tersebut. Teori belajar menjelaskan
dengan pasti apa yang terjadi, namun teori pembelajaran “hanya” membimbing
apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan hal tersebut.

Ada 4 hal yang terkait dengan teori pembelajaran, yaitu :

1. Teori pembelajaran harus memperhatikan bahwa terdapat banyak


kecenderungan cara belajar siswa dan kecenderungan ini sudah dimiliki
siswa jauh sebelum ia masuk ke sekolah.
2. Teori ini juga terkait dengan adanya struktur pengetahuan. Ada tiga hal yang
terkait dengan struktur pengetahuan, yaitu :
a. Struktur pengetahuan harus mampu menyederhanakan suatu informasi
yang luas.
b. Struktur tersebut harus mampu membawa siswa kepada hal-hal yang
baru, melebihi informasi yang anda jelaskan.
c. Struktur pengetahuan harus mampu meluaskan cakrawala berpikir
siswa, mengombinasikannya dengan ilmu-ilmu lain.
3. Teori pembelajaran juga terkait dengan hubungan yang optimal. Seorang
guru harus mampu mencari hubungan yang mudah tentang sesuatu yang akan
diajarkan agar murid lebih mudah menangkap informasi tersebut.
4. Teori pembelajaran terkait dengan penghargaan dan hukuman.

2.3 Pendekatan Pembelajaran dengan Membangkitkan Inovasi Siswa


Menurut UNESCO pendidikan abad ini harus diorientasikan terhadap
pencapaian empat pilar pembelajaran yaitu :
1. Learning to know (belajar untuk tahu)
2. Learning to do (belajar untuk melakukan)
3. Learning to be (belajar jadi diri sendiri)
4. Learning to live together (belajar bersama oranglain)

4
Pembelajaran Inovatif dilakukan untuk mengoptimalkan pendekatan pembelajaran
yang Inovatif antara lain pembelajaran CTL. Pembelajaran langsung,kooperatif
diantaranya adalah ide ide bidang sistem analis.
1. Analisis Sistem Pembelajaran
Sistem menekankan bagaimana pengorganisasian pengetahuan dan
ketrampilan,menguraikan secara sistematik dan ide ide menjadi komponen
sehingga diajarkan secara urut..
2. Teori Pemodelan Tingkah Laku
Model pembelajaran langsung adalah teori belajar sosial disebut belajar
observasi atau dalam buku arends disebut teori pemodelan tingkah laku diawali
John Dolard dan Neal menjelaskan bermacam – macam tingkah laku sosial agresi
dan kinerja sama. Menurut Bandura manusia belajar melalui pengamatan secara
selektif dan mengingat tingkah laku orang lain. Menurut Bandura teori
pemodelan tingkah laku menupakan proses 3 tahap yaitu Atensi
(Perhatian),Retensi,Produksi.
a. Atensi/Perhatian : Pengamat akan memperhatikan tingkah laku dengan
baik apabila tingkah laku tersebut jelas dan tidak terlampau kompleks.
b. Retensi : Menemukan retensi suatu perilaku yang teramati dapat
dimantapkan jika pengamat menghubungkan observasi itu dengan
pengalaman sebelumnya terlibat dalam pengulangan kognitif atas kegiatan
tersebut.
c. Produksi : Memberi atau melatih ketrampilan hal yang sangat penting
yang dapat dilakukan oleh guru menggunakan pembelajaran langsung
melalui pemodelan korektif yang mencakup kegiatan.
2.4 Penanaman Karakter Melalui Program Inovatif di SD
1. Pramuka
Melalui pramuka siswa dilatih dan dibina untuk lebih disiplin , jujur, mandiri
saling menghargai dan mempunyai rasa tanggungjawab terhadap sesuatu hal yang
diberikan. Dalam kegiatan ini, siswa lebih banyak mengonjolkan karakter dari
masing-masing.
2. Olahraga
Dalam kegiatan olahraga,diharapkan siswa mampu melatih sikap sportivitas
dan kebersamaan terhadap temanya,menerima lapang dada tentang masalah

5
menang kalah dalam permainan olahraga. Dalam olahraga juga membantu pikiran
dan psikis siswa lebih fresh.
3. Karya Wisata
Dalam melakukan karya wisata siswa mampu mengembangkan pola pikirnya
dalam lingkungan diluar sekolah sambil bermain atau bisa disebut meningkatkan
kemandirian siswa dan belajar untuk berinteraksi kepada orang banyak tanpa
didampingi orang tua/walimurid.
4. Outbond
Dalam kegiatan outbond ini, siswa diharapkan mampu mengolah pikiran
siswa, lebih akrab dengan teman sebaya dan juga melatih mental siswa. Karena
dalam kegiatan outbond, siswa di haruskan untuk melakukan lomba-lomba dan
juga permainan yang cukup menguras tenaga dan mental mereka. Dalam outbond
juga membantu pikiran dan psikis siswa lebih fresh.

2.5 Wujud Nyata Program Inovatif Untuk Pendidikan Karakter di SD


1. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah usaha atau kegiatan
pembiasaan membaca bagi para peserta didik. Kegiatan ini diharapkan agar
peserta didik terbiasa membaca, memahami dan mengerti maksud dari yang
dibaca tersebut. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan kecepatan,
ketepatan, kecerdasan dan intelektual mereka.
Contoh Pelaksanaan GLS di Sekolah :
1. Membaca buku-buku budi pekerti 10 menit sebelum pelajaran dimulai di
kelas masing-masing
2. Menyediakan Pojok Literasi di Perpustakaan, taman, atau lokasi
manapun yang nyaman di lingkungan sekolah
3. Menjadwalkan kegiatan literasi (membaca, menulis, mendongeng,
bermain drama, menggambar, kerajinan tangan, dst)bagi setiap kelas di
Pojok Literasi.
4. Membuat Majalah Dinding di perpus sekolah sebagai media apresiasi
karya anak
5. Mengadakan quis atau perlombaan kegiatan literasi (lomba membaca,
mendongeng, berpuisi, drama cerita rakyat, menari, dst) yang
menyenangkan.

6
6. Melakukan Evaluasi dan Observasi terhadap pelaksanaan kegiatan
literasi di akhir pekan.
2. Adiwiyata

1. Jum’at bersih : kegiatan yang dilakukan agar siswa sadar membersihkan


lingkungan sekolah. Seperti menyapu kelas, membersihkan jendela dan
langit-langit kelas, membersihkan taman, parkiran, toilet dan halaman
sekolah lainnya.

2. Penghijauan lingkungan sekolah: setiap siswa diminta membawa tanaman


untuk ditanam dilingkungan sekolah.

3. Memanfaatkan barang bekas: mebedakan sampah organik dan sampah


anorganik kemudian memilah mana sampah yang masih dapat
digunakan/dapat dimanfaatkan ulang seperti dijadikan kerajinan tangan.

3. Habituasi (Pembiasaan)
Habituasi atau Pembiasaan adalah program pembiasaan bagi siswa yang
memungkinkan para siswa dimana saja membiasakan diri untuk berperilaku
sesuai nilai dan telah menjadi karakter dirinya. Dalam lingkungan sekolah,
untuk membantu membentuk karakter siswa dan juga membiasakan etika
siswa, dpat melakukanbeberapa hal berikut,
1. Berdo’a sebelum mulai pembelajaran.
2. Berdo’a setelah selesai pembelajaran.
3. Menyanyikan lagu-lagu Indonesia Raya sebelu pelajaran dimulai.
4. Melaksanakan piket kebersihan kelas.
5. Mengucapkan salam kepada guru sebelum dan setelah pembelajaran.
6. Budaya 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun).
7. Pelaksanaan upacara.
8. Pembiasaan pemberian kesempatan kepada orang lain berbicara sampai
selesai sebelum memberikan komentar atau menjawab.
9. Pembisaan angkat tangan apabila hendak bertanya, menjawab,
berkomentar, atau berpendapat dan hanya bicara setelah ditunjuk atau
dipersilahkan.
10. Baris-berbaris sebelum siswa memasuki ruangan
11. Melaksanakan sholat berjamaah di sekolah.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang menyenangkan bagi setiap
orang yang berada di dalam kelas atau sekolah dan kegiatannya terpusat pada siswa.

Adapun karakteristik inovasi yang dapat memengaruhi cepat atau lambatnya


penerimaan inovasi, sebagai berikut :Keuntungan relatif, Kompatibel (compatibility),
Kompleksitas (complexity), Trialabilitas (trialability), Dapat diamati (observability).

Menurut UNESCO pendidikan abad ini harus diorientasikan terhadap


pencapaian empat pilar pembelajaran yaitu :
1. Learning to know (belajar untuk tahu)
2. Learning to do (belajar untuk melakukan)
3. Learning to be (belajar jadi diri sendiri)
4. Learning to live together (belajar bersama oranglain)

Penanaman karakter siswa dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan seperti,


Pramuka, Olahraga, Karya Wisata, Outbond.

Wujud Nyata Program Inovatif Untuk Pendidikan Karakter dapat dilakukan dengan,
Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Adiwiyata, Habituasi (Pembiasaan).

3.2 SARAN
Penulisan makalah ini memberikan saran atau masukan kepada para pembaca dan
seluruhnya untuk mau mempelajari tentang Pendidikan Karakter lebih dalam lagi
khususnya dalam program inovatif dalam pendidikan karakter benar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Agus Zaenal.(2012). Reinventing Human Character: Pendidikan Karakter Berbasis


Nilai & Etika di Sekolah. Cet.ke-1. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad.(2012). Belajar dengan Pendekatan Pailkem:
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.
Nirwana, Elok Mutiara. 2018. Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Penghijauan Untuk
Mewujudkan Lingkungan Sekolah Berbasis Adiwiyata Pada Siswa Kelas III SDN 04
Madiun Lor Kota Madiun. Skripsi, Sekolah Sarjana. Madiun: Universitas PGRI Madiun.

Anda mungkin juga menyukai