Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ KONSEP DASAR PEMBELAJARAN”


Mata Kuliah Kajian Masalah Pembelajaran SD
Dosen Pengampu: Santi Hendayani, M.Pd.

Disusun Oleh
kelompok 1:
1. Alfitra Salma 20194064050
2. Erima Arum Lestari 2019406405054
3. Lena Fitriani 2019406405013
4. Kurni Emilia 20194064050
5. Zulfika Fitria 2019406405040

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2020/ 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan Islam sebagai rahmat di
seluruh alam. Shalawat dan salam kepada Rasulullah, Nabi Muhammad SAW.
Ilmu pengetahuan sebagai cahaya penerang, memberikan manusia jalan keluar
atas ketidaktahuan, memberikan manusia solusi atas permasalahan. Ilmu
pengetahuan di tangan orang yang bijak menjadi manfaat tetapi menjadi alat
kejahatan jika disalahgunakan.

Pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Kajian
Masalah Pembelajaran SD. Dengan segala upaya serta bantuan, bimbingan
maupun pengarahan dan hasil diskusi dari berbagai pihak dalam proses penulisan
makalah ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Ibu Santi Hendayani, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Kajian
Masalah Pembelajaran SD yang telah membimbing dalam penulisan
makalah ini.
2. Rekan-rekan yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini membahas tentang “Konsep Dasar Pembelajaran” antara lain


pengertian pembelajaran, fungsi pembelajaran, ruang lingkup pembelajaran,
komponen pembelajaran, perencanaan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran,
dan masalah dalam pembelajaran. Penulis berharap pembaca dapat memberi kritik
dan saran sebagai perbaikan makalah ini.
Pringsewu, 17 September 2021
Penyusun

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah...................................................................................1

Rumusan Masalah.............................................................................................1

Tujuan.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Pembelajaran..................................................................................3

Manfaat Pembelajaran.......................................................................................3

Ruang Lingkup Pembelajaran..........................................................................4

Komponen Pembelajaran..................................................................................5

Perencanaan Pembelajaran...............................................................................8

Pengelolaan Pembelajaran................................................................................9

Masalah Dalam Pembelajaran........................................................................10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan sesorang.
Pendidikan lah yang menentukan dan menuntun masa depan dan arah hidup
seseorang. Walaupun tidak semua orang berpendapat seperti itu, namun
pendidikan tetaplah menjadi kebutuhan manusia nomor wahid. Bakat dan keahlian
seseorang akan terbentuk dan terasah melalui pendidikan. Pendidikan juga
umumnya dijadikan tolak ukur kualitas setiap orang.

Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan


berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai
suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di
dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita
untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3
disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga
negara yang demokratis juga bertanggung jawab.

Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan karena pembelajaran


merupakan rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses belajar mengajar
agar tujuan pendidikan nasional tercapai. Hal ini biasanya dirumuskan dalam
bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur sesuai yang diharapkan
terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah makalah ini antara lain:

1. Apa pengertian pembelajaran?

2. Apa manfaat pembelajaran?

3. Bagaimana ruang lingkup pembelajaran?

1
4. Apa saja komponen pembelajaran?

5. Bagaimana perencanaan pembelajaran?

6. Bagaimana pengelolaan pembelajaran?

7. Apa saja masalah dalam pembelajaran?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:

1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran.

2. Untuk mengetahui manfaat pembelajaran.

3. Untuk mengetahui ruang lingkup pembelajaran.

4. Untuk mengetahui komponen pembelajaran.

5. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran.

6. Untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran.

7. Untuk mengetahui masalah dalam pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran


Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan,
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadi atau
tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa memperoleh
sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa
adalah keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-
hal yang akan dijadikan bahan belajar.

Belajar adalah proses mencari, memahami, menganalisis suatu keadaan sehingga


terjadi perubahan perilaku, dan perubahan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
hasil belajar jika disebabkan oleh karena pertumbuhan atau keadaan sementara
(Syaifuddin Iskandar, 2008:1).

Sedangkan pembelajaran atau instruksional adalah usaha mengorganisasikan


lingkungan belajar sehingga memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai media dan
sumber belajar tertentu yang akan mendukung pembelajaran itu nantinya.

2.2 Manfaat Pembelajaran


Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik
bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4
(empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:

1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar


mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan
belajarnya secara lebih mandiri;

2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar;

3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media


pembelajaran;

4. Memudahkan guru mengadakan penilaian.

3
2.3 Ruang Lingkup Pembelajaran
Ruang lingkup merupakan cakupan atau batasan kegiatan yang harus dilakukan
oleh guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien. Ruang lingkup tersebut meliputi; materi, media,
pendekatan-pendekatan, alokasi waktu, metode, pola pembinaan terpadu,
kompetensi dasar peserta didik dan evaluasi.

1. Materi yang diajarkan haruslah sesuai kurikulum yang telah ditetapkan.

2. Media pembelajaran, termasuk sarana dan prasarana merupakan bagian


penting untuk menunjang suatu kegiatan belajar dan pembelajaran. Baik
itu sarana prasarana di sekolah, maupun yang dimiliki oleh siswa itu
sendiri.

3. Dalam kegiatan belajar mengajar, pendekatan sangatlah penting


dilakukana pleh seorang guru kepada siswanya. Hal ini bertujuan untuk
memberikan motivasi kepada siswa agar memiliki semangat balajar yang
tinggi. Misalnya memberi saran maupun pengarahan kepada siswa apabila
siswa tersebut melakukan kesalahan dalam kegiatan belajarnya.

4. Seorang pengajar harus bisa mengatur alokasi waktu belajar agar sesuai
dengan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi yang ada.
Agar sesuai dengan target yang telah direncanakan.

5. Setiap guru memiliki metode atau cara dalam menyampaikan suatu materi
kepada siswa. Yang terpenting adalah bagaimana agar siswa tersebut
merasa nyaman dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Guru sebaiknya memberi kesempatan kepada siswa untuk
berdiskusi dalam memecahkan suatu masalah.

6. Pola pembinaan terpadu, merupakan pola pembelajaran yang menekankan


pada pembinaan kepada siswa untuk mampu bersikap mandiri dalam
memecahkan setiapa masalah.

7. Kompetensi dasar peserta didik, merupakan kemampuan yang dimiliki


oleh seorang peserta didik dalam menyampaikan materi maupun
pembelajaran kepada siswanya.

Dalam menentukan hasil akhir dari kemampuan siswa seorang guru memberikan
evaluasi berupa pertanyaan, tes maupun tugas kepada siswa, lalu menganalisisnya,

4
untuk mengetahui bagian-bagian mana yang masih terdapaat kesalahan-kesalahan
maupun yang belum dimengerti oleh siswa.

2.4 Komponen Pembelajaran


Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling
berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar
mengajar. Di dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen pembelajaran,
yaitu : kurikulum ; guru ; siswa ; metode ; materi ; alat pembelajaran ; dan
evaluasi. Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu
dengan yang lain memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung
tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan
dalam mencapai tujuan pendidikan.

1. Macam Komponen Pembelajaran

Di dalam pembelajaran, terdapat komponen-komponen yang berkaitan dengan


proses pembelajaran, yaitu :

1) Kurikulum

Secara etimologis, kurikulum ( curriculum ) berasal dari bahasa Yunani, curir


yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. yaitu suatu jarak
yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Secara
terminologis, istilah kurikulum mengandung arti sejumlah pengetahuan atau mata
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai suatu
tingkatan atau ijazah. Pengertian kurikulum secara luas tidak hanya berupa mata
pelajaran atau bidang studi dan kegiatan-kegiatan belajar siswa saja, tetapi juga
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi siswa sesuai
dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Misalnya fasilitas kampus,
lingkungan yang aman, suasana keakraban dalam proses belajar mengajar, media
dan sumber-sumber belajar yang memadai.

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat


strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan
kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia,
maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan
landasan yang kokoh dan kuat.

2) Guru

Kata Guru berasal dari bahasa Sansekerta “guru” yang juga berarti guru, tetapi arti
harfiahnya adalah “berat” yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa
Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama

5
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik.

Di dalam masyarakat, dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju, guru
memegang peranan penting. Guru merupakan satu diantara pembentuk-
pembentuk utama calon warga masyarakat. Peranan guru tidak hanya terbatas
sebagai pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing,
pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi
kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3) Siswa

Siswa atau Murid biasanya digunakan untuk seseorang yang mengikuti suatu
program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, di bawah
bimbingan seorang atau beberapa guru. Dalam konteks keagamaan murid
digunakan sebagai sebutan bagi seseorang yang mengikuti bimbingan seorang
tokoh bijaksana. Meskipun demikian, siswa jangan selalu dianggap sebagai objek
belajar yang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan
serta kemampuan yang berbeda. Bagi siswa, sebagai dampak pengiring (nurturent
effect) berupa terapan pengetahuan dan atau kemampuan di bidang lain sebagai
suatu transfer belajar yang akan membantu perkembangan mereka mencapai
keutuhan dan kemandirian.

4) Metode

Metode pembelajaran adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu proses
belajar-mengajar agar berjalan dengan baik, metode-metode tersebut antara lain :

a. Metode Ceramah

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi


dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya
mengikuti secara pasif.

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan atau
memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid
bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu .

c. Metode Diskusi

6
Metode diskusi dapat diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan ajar yang
melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif
pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis.

d. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,


kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok
bahasan atau materi yang sedang disajikan.

e. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah metode atau cara di mana guru dan murid bersama-
sama mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh
atau akibat dari sesuatu aksi.

5) Materi

Materi juga merupakan salah satu faktor penentu keterlibatan siswa. Adapun
karakteristik dari materi yang bagus menurut Hutchinson dan Waters adalah:

a. Adanya teks yang menarik.

b. Adanya kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan serta meliputi


kemampuan berpikir siswa.

c. Memberi kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan


ketrampilan yang sudah mereka miliki.

d. Materi yang dikuasai baik oleh siswa maupun guru.

Dalam kegiatan belajar, materi harus didesain sedemikian rupa, sehingga cocok
untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan komponen-komponen yang lain,
terutama komponen anak didik yang merupakan sentral. Pemilihan materi harus
benar-benar dapat memberikan kecakapan dalam memecahkan masalah kehidupan
sehari-hari.

6) Alat Pembelajaran (Media)

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium”
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media pembelajaran

7
adalah perangkat lunak (soft ware) atau perangkat keras (hard ware) yang
berfungsi sebagai alat belajar atau alat bantu belajar.

7) Evaluasi

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Wand dan
Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
dari suatu hal. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa evaluasi adalah
kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya yang
bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab akibat dan hasil
belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.

2. Hubungan Masing-Masing Komponen Pembelajaran

Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang
lain memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak
pelaksanaan pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan dalam
mencapai tujuan pendidikan. Tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum,
guru juga sebagai pengembang kurikulum. Bagi guru, memahami kurikulum
merupakan suatu hal yang mutlak.

Setelah guru mempelajari kurikulum yang berlaku, selanjutnya membuat suatu


desain pembelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan awal siswa
(entering behavior), tujuan yang hendak dicapai, teori belajar dan pembelajaran,
karakteristik bahan yang akan diajarkan, metode dan media atau sumber belajar
yang akan digunakan, dan unsur-unsur lainnya sebagai penunjang. Setelah desain
dibuat, kemudian KBM atau pembelajaran dilakukan. Dalam hal ini ada dua
kegiatan utama, yaitu guru bertindak mengajar dan siswa bertindak belajar. Kedua
kegiatan tersebut berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Pada akhirnya implementasi pembelajaran itu akan menghasilkan suatu hasil
belajar. Hasil ini akan memberikan dampak bagi guru dan siswa.

Bagi setiap guru, dituntut untuk memehami masing-masing metode secara baik.
Dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit materi
pelajaran yang diberikan kepada siswa,maka akan meningkatkan proses interaksi
belajar-mengajar. Siswa juga akan memperoleh hasil belajar yang efektif dan
mendapatkan kesempatan belajar yang seluas-luasnya. Jika ada salah satu
komponen pembelajaran yang bermasalah, maka proses belajar-mengajar tidak
dapat berjalan baik .

8
2.5 Perencanaan Pembelajaran
Perencananaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan secara
rasional tentang tujuan pembelajaran tertentu dengan memanfaatkan segala
potensi dan sumber belajar yang ada.

Upaya dalam perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat dicapai


perbaikan pembelajaran. Prosedur perencanaan pembelajaranyang dibuat
berhubungan erat dengan model perencanaan pembelajaran yang dipilih.

2.6 Pengelolaan Pembelajaran


Wardoyo memberikan definisi bahwa pengelolaan adalah suatu rangkaian
kegiatan yang berintikan perencanaan, pengorganisasian pergerakan dan
pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menentukan aktifitas dan


kreatifitas serta kearifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan
peserta didik sesuai dengan rencana yang diprogramkan secara efektif dan efisien
juga menyenangkan.

Pengelolaan pembelajaran merupakan proses untuk mencapai tujuan


pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan proses panjang
yang dimulai dengan perencanaan, pengorganisasian dan penilaian. Perencanaan
meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai,
waktu dan dan personel yang diperlukan. Sedang pengorganisasian merupakan
pembagian tugas kepada personel yang terlibat dalam usaha mencapai tujuan
pembelajaran, pengkoordinasian, pengarahan dan pemantauan. Evaluasi sebagai
proses dilaksanakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah
dicanangkan, faktor pendukung dan penghambatnya.

Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan


dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya guru harus mampu menempatkan diri
senbagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu
menurut Prabowo [2000], bahwa dalam pengelolaan pembelajaran hendaklah guru
dapat berlaku sebagai berikut:

1. Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi


pembicaraan dalam proses belajar mengajar;

2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam


setiap tugas yang menuntut adanya kerjasama kelompok;

9
3. Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali
tidak terpikirkan dalam perencanaan.

2.7 Masalah Dalam Pembelajaran


Di dalam setiap kehidupan pasti akan ada yang namanya masalah , begitu juga
masalah dalam pembelajaran yang membuat peserta didik tidak dapat secara
maksimal untuk menyerap ilmu yang telah di sampaikan oleh tenaga didik.
Berikut akan kami sampaikan beberapa masalah dalam pembelajaran yang perlu
untuk ditanggulangi:

1. Berkurangnya motivasi para peserta didik untuk belajar atau berpartisipasi


di dalam belajar;

2. Semakin banyak siswa yang membolos pada saat jam pelajaran di mulai;

3. Pada zaman yang berkembang ini juga banyak sekali perkelahian muncul
di kalangan antar pelajar;

4. Prestasi siswa yang semakin rendah dan mengalami kemerosotan nilai;

5. Semakin menipisnya etika dan kesopanan di dalam belajar.

Identifikasi penyebab masalah dalam pembelajaran mengenai kurangnya motivasi


belajar peserta didik di dalam melakukan pembelajaran antara lain adalah :

1. Kurangnya sekolah menentukan guru yang kompetitif di dalam melakukan


pembelajaran atau terlalu monotonnya proses pembelajaran di dalam
sekolah;

2. Kurangnya guru melakukan sebuah hubungan atau relasi dengan para


murid yang menjadi peserta didiknya;

3. Kurang maksimalnya di dalam penggunaan alat ataupun media


pembelajaran yang menjadi pendukung di dalam aktivitas belajar
mengajar;

4. Tidak adanya sebuah ide atau motivasi untuk membuat kelas yang hidup
dan tidak berkesan kaku dan membosankan;

5. Guru tidak melakukan upaya permasalahan kelas yang monoton yang


membuat peserta didik menjadi malas untuk datang ke kelas;

6. Kurangnya kemampuan para peserta didik untuk bekerja di dalam


kelompok-kelompok kecil untuk melakukan diskusi ringan;

10
7. Tidak adanya upaya para tenaga didik untuk memulai cara pembelajaran
yang baru supaya para peserta didik dapat lebih aktif di dalam lingkup
pembelajaran.Tidak adanya sebuah penghargaan ataupun imbalan yang di
berikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan yang lebih.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pembelajaran atau instruksional adalah usaha mengorganisasikan
lingkungan belajar sehingga memungkinkan siswa melakukan kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan
berbagai media dan sumber belajar tertentu yang akan mendukung
pembelajaran itu nantinya (Syaifuddin Iskandar, 2008:1).

2. Manfaat pembelajaran

3. Ruang lingkup merupakan cakupan atau batasan kegiatan yang harus


dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Ruang lingkup tersebut
meliputi; materi, media, pendekatan-pendekatan, alokasi waktu,
metode, pola pembinaan terpadu, kompetensi dasar peserta didik dan
evaluasi.

4. Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang


saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam
proses belajar mengajar. Di dalam pembelajaran terdapat komponen-
komponen pembelajaran, yaitu : kurikulum ; guru ; siswa ; metode ;
materi ; alat pembelajaran ; dan evaluasi.

5. Perencanaan pembelajaran

6. Pengelolaan pembelajaran merupakan proses untuk mencapai tujuan


pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru
mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya guru
harus mampu menempatkan diri senbagai fasilitator dan mediator
dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu menurut Prabowo [2000],
bahwa dalam pengelolaan pembelajaran hendaklah guru dapat berlaku
sebagai berikut:

1) Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang


mendominasi pembicaraan dalam proses belajar mengajar;

2) Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas


dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerjasama kelompok;

12
3) Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang
sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.

7. Masalah dalam pembelajaran yang perlu untuk ditanggulangi:

1) Berkurangnya motivasi para peserta didik untuk belajar atau


berpartisipasi di dalam belajar;

2) Semakin banyak siswa yang membolos pada saat jam pelajaran


di mulai;

3) Pada zaman yang berkembang ini juga banyak sekali


perkelahian muncul di kalangan antar pelajar;

4) Prestasi siswa yang semakin rendah dan mengalami


kemerosotan nilai;

5) Semakin menipisnya etika dan kesopanan di dalam belajar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anggara, Yudha. Komponen Pembelajaran.


https://yudhaanggara147.wordpress.com/artikel/komponen-pembelajaran/
(Diakses tanggal 17 September 2021).

Masalah-Masalah dalam Pembelajaran.


https://basorpoenya.blogspot.com/2015/04/masalah-masalah-dalam-pembelajaran-
dan.html (Diakses tanggal 17 September 2021).

Manfaat Pembelajaran. https://hot.liputan6.com/read/4376551/tujuan-


pembelajaran-manfaat-dan-klasifikasinya-yang-perlu-diketahui (Diakses tanggal
17 September 2021).

Nur wahyudi, Nasution.(2017). Perencanaan Pembelajaran: Pengertian,


Tujuan Dan Prosedur, Vol. I, No.2 : 186-194.

Ruang Lingkup Pembelajaran.


https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/07/19/hakikat-definisi-dan-ruang-
lingkup-belajar-dan-pembelajaran-2/ (Diakses tanggal 17 September 2021).

14

Anda mungkin juga menyukai