Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH


(Penulisan Daftar Pustaka)

Dosen pengampu : Afdhal Ilahi, S. Pd, I., M. Pd

Disusun Oleh :
1. Putri Ramdani Nasution 20140176
2. Dina Mariana Harahap 20140151
3. N uriyah Zilfaidah Harahap 20140173
4. Ummu Hani Audita 20140099
5. Endo Gunawan Batubara 20140155

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN BAHASA

INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN

PADANGSIDIMPUAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih kami ucapkan kepada
Bapak/Ibu dosen yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih
juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Padangsidimpuan, November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Penulisan Daftar Pustaka.............................................................................................................3
a. Metode Harvard.......................................................................................................................3
b. Metode Vancouver...................................................................................................................4
c. Metode APA (American Psychological Association).............................................................4
d. Contoh Daftar Pustaka Sesuai Panduan Kampus...................................................................7
B. Metode Penelitian .......................................................................................................................8
a. Metode Pengembangan Penelitian .......................................................................................8
b. Metode Kualitatif ..................................................................................................................8
c. Metode Kuantitatif................................................................................................................9
d. Metode penelitian Tindakan Kelas ......................................................................................10
C. Matriks Penelitian...................................................................................................................11
D. Penulisan Halaman Riwayat Hidup...........................................................................................12
E. Cara Membuat Ppt Proposal Penelitian Yang Menarik.............................................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................16
A. Kesimpulan...................................................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Statistik mestinya sudah dapat teratasi, bahkan untuk analisis data penelitian kualitatif
ada Program Nvivo (Bazeley, 2013). Kenyataannya, berdasarkan hasil telaah skripsi yang ada
di beberapa Perpustakaan Program Studi maupun tesis yang ada di Program Pascasarjana,
baik di lingkungan Universitas Wiralodra maupun dari beberapa Perguruan Tinggi terkesan
monoton dalam inti permasalahan, pendekatan, metoda penelitian, dan Outlinenya. Dengan
demikian, judul karya tulisnya hanya replikasi sehingga Outline dan metodologinya juga
monoton. Kondisi tersebut tidak terlepas dari Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis
Akademik (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang kaku dan tidak memberikan model Outline
yang variatif. Akibatnya, mahasiswa dan Dosen Pembimbing terkesan terikat dengan Buku
Pedoman tersebut ikut kaku. Upaya yang pernah dilakukan adalah merevisi Buku Pedoman.
Namun, karena kurang wawasan menyebabkan revisi yang mudah usang.

Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam
tubuh tulisan. Format perujukan pustaka mengikuti cara Harvard,cara Vancouver ataupun
cara APA. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar
pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus
pernah dirujuk dalam tubuh tulisan.

Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan
pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan
dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya
tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam
naskah tulisan). Alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic.

Matrik Penelitian merupakan gambaran keseluruhan isi penelitian yang akan dibuat.
Dalam Matrik Penelitian terdapat Tema Penelitian, Rumusan Masalah, Objek Penelitian,
Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian dan Paradigma Penelitian. Matrik ini dapat menjadi
pedoman dalam penyusunan sebuah penelitian. dengan adanya Matrik Penelitian bisa
dikatakan setengah dari penelitian yang akan dibuat sudah lengkap. kerana matrik dibuat
untuk mempermudah penelitian dalam membuat Proposal Penelitian.

1
Presentasi adalah bentuk komunikasi yang berjalan dua arah untuk menyampaikan
ide, gagasan, atau topik tertentu di depan individu maupun kelompok. Penulisan materi
dalam bentuk PPT dapat memudahkan pemateri dalam menjelaskan bahan ajar yang akan di
kembangkan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penulisan daftar pustaka yang benar ?
2. Apa yang dimaksud matrik penelitian ?
3. Bagaimana cara penulisan halaman daftar riwayat hidup ?
4. Bagaimana cara membuat PPT yang menarik
?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami cara penulisan daftar pustaka yang bernar.
2. Untuk menetahui dan memahami matriks penelitian.
3. Untuk mengetahui dan memahami cara penulisan halaman riwayat hidup yang benar.
4. Untuk mengetahui dan memahami cara membuat tampilan PPT presentasi yang
menarik.

2
BAB II

PEMBAHASA

A. Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi
rujukan dalam melakukan penelitian. Daftar pustaka juga diartikan sebagai daftar bacaan
yang memperkaya tulisan sehingga tetap dicantumkan penulis dengan atau tanpa dirujuk
langsung di dalam teks. Ada beberapa metode yang menjadi tata cara penulisan daftar
pustaka, yaitu :
a. Metode Harvard

Cara menulis daftar pustaka dengan metode Harvard dapat diikuti dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Menuliskan nama penulis secara alfabetis
2. Mengurutkan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama
penulis secara alfabetis
3. Jika terdapat publikasi dari penulis yang sama maka dituliskan berdasarkan urutan
tahun publikasi tersebut
4. Jika publikasi tersebut berada dalam tahun yang sama (penulis sama), maka
publikasi tersebut ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, c dan seterusnya
yang berada tepat di belakang tahun publikasi.
5. Proses penulisan tersebut (poin 4) juga berlaku ketika menuliskan sitasi dalam
naskah tulisan.
6. Nama tempat tulisan dari penulis tersebut dipublikasikan menggunakan huruf
yang dicetak miring (italic)
7. Alamat Internet juga ditulis menggunakan huruf italic.

Contoh cara penulisan daftar pustka menggunakan Metode Harvard :

• Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distresssyndrome. New
England J Med 337(6): 435-439.
• Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home ownersinto
rench rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
3
• Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT

4
(ed.), SecondHomes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.
b. Metode Vancouver
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam cara menulis daftar pustaka
dengan metode Vancouver adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan bullet angka


2. Angka tersebut menjadi rujukan dalam sitasi sebuah karya tulis yang dibuat
3. Nomor rujukan (referensi) yang ada di dalam karya tulis itu harus sama dengan
urutan penulis yang ada dalam daftar pustaka
4. Tidak perlu mengurutkan tahun publikasi tulisan
5. Nama tidak perlu diurutkan berdasarkan alfabetis

Contoh cara menulis daftar pustaka dengan Metode Vancouver dapat dilihat pada
contoh sebagai berikut:

 Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ
Pr; 1993.
 Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and 2. Neuropsychology.
Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
 Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontic. J Endod 1994; 20:355-6.
 Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial
online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens].Available from URL:
http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.

c. Metode APA (American Psychological Association)


APA (American Psychological Association) style pada umumnya digunakan untuk
mensitasi sumber-sumber referensi dalam bidang ilmu sosial. Pedoman sitasi ini
menggunakan APA Style edisi revisi ke-6. APA Style memiliki dua bagian utama dalam
penulisan sitasi:

1. Mengutip dalam teks (In-text citations)


2. Daftar pustaka / bibliografi (List of references)

In-Text Citations mengarahkan pembaca untuk menemukan informasi utuh sumber


kutipan dalam daftar pustaka yang digunakan penulis. List of references mengarahkan

5
pembaca untuk menemukan informasi daftar pustaka secara utuh tentang keseluruhan sumber
informasi yang dirujuk penulis. List of references berada pada halaman terakhir dari karya
tulis.
 Pengutipan di dalam Teks (in-text citations) Pedoman Dasar In Text Citations
1. Sumber kutipan dapat ditulis diawal atau akhir kutipan.
2. Penempatan sumber kutipan (pada awal atau akhir kutipan) tidak boleh
mengaburkan bagian yang dikutip.
3. Format in text citation menggunakan metode author-date, yaitu nama terakhir
pengarang dan tahun terbit sumber yang dikutip muncul dalam teks, contoh
(Retnawati, 2014), dan referensi harus muncul lengkap di daftar pustaka pada
akhir tulisan.
4. Pencantuman halaman sumber kutipan setelah tahun bersifat wajib jika isi teks
yang dikutip jelas letak halamannya. Tetapi jika kutipan gagasan/ide dari sumber
referensi tidak langsung,tidak perlu menyebutkan nomor halaman dalam
pengutipan teks 5. Kutipan singkat terdiri dari nama pengarang, tahun penerbitan,
dan nomor halaman yang didahului tanda ‘p.’
5. Semua sumber referensi yang dikutip dalam teks harus muncul dalam daftar
pustaka
6. Kata pertama untuk proper noun (nama orang, tempat, dan nama benda secara
spesifik), termasuk nama dan inisial pengarang selalu kapital, contoh M. Hatta, D.
Jones
7. Semua kata dalam judul kapital dan dicetak miring The Closing of the American
Mind (Catatan: dalam daftar pustaka hanya kata pertama yang dikapitalkan,
contoh : The Closing of the American mind
8. Semua judul karya jenis buku, dokumentasi, album, film dicetak miring, contoh :
The Closing of the American Mind
9. Semua judul karya artikel diberi tanda kutip “…”,contoh : “Multimedia Narration:
Constructing Possible Worlds"; "The One Where Chandler Can't Cry."
 Halaman Daftar Pustaka (References)

1. Semua karya yang dikutip dalam penulisan karya tulis harus dimuat dalam daftar
pustaka.
2. Daftar pustaka pada halaman terpisah dari uraian penulisan.
3. Ukuran margin seperti pada halaman penulisan.

6
4. Judul daftar pustaka berada di tengah dan tidak dicetak miring / tanda kutip.
5. Kapitalkan hanya huruf pertama pada kata pertama dan proper noun pada judul
6. Jarak antar karya (pustaka) dua spasi.
7. Inden pada baris kedua dengan jarak ½ inch.
8. Daftar pustaka ditulis/diketik satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor.
9. Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya lebih
dulu, kemudian diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah,
dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas lain dari literatur/pustaka yang
dirujuk.
10. Penulisan daftar pustaka tidak boleh menggunakan et al sebagai pedoman
penulisan nama pengarang.
CONTOHNYA :
 Dua Atau Lebih Karya Dengan Pengarang Yang Sama Daftar semua nama pengarang
yang sama diikuti dengan tahun terbit dan diurutkan berdasarkan tahun terbit Berndt,
T. J. (1981). Berndt, T. J. (1999).
 Dua Atau Lebih Karya Dengan Pengarang Yang Sama Dalam Tahun Yang Sama
Tambahkan huruf setelah tahun terbit. Berndt, T. J. (1981a). Age changes and
changes over time in prosocial intentions and behavior between friends.
Developmental Psychology, 17, 408-416.
Berndt, T. J. (1981b). Effects of friendship on prosocial intentions and behavior.
Child Development, 52, 636-643.

7
d. Contoh Daftar Pustaka Sesuai Panduan Kampus

8
B. Metode Penelitian
a. Metode Penelitian Pengembangan
Metode penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji efektifitas produk itu. Penelitian ini menjadi
yang paling umum digunakan dengan melibatkan situasi di mana produk akan
dikembangkan, kemudian ada analisis sebagai penutup produk akhir di evaluasi.
Penelitian untuk pengembangan ilmu dapat menggunakan metode kuantitatif, kualitatif
dan kombinasi (mixed methods), penelitian untuk memilih dapat menggunakan penelitian
evaluasi atau evaluasi program dan penelitian yang dapat digunakan untuk membantu
pelaksanaan kerja dapat menggunakan metode penelitian. tindakan (action research) dan
Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). tindakan (action research)
dan Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Metode Penelitian dan
Pengembangan merupakan penelitian yang terkait dengan produk. Produk itu bisa berupa
alat (Mobil, Pesawat terbang, Handphone, Alat Pengangkat, Mesin Perkakas, Alat-alat
Kedokteran dan Iain-lain), obat-obatan, makanan, kebijakan, program pembangunan,
sistem kerja, buku ajar, media pembelajaran, kurikulum, model pembelajaran, model
evaluasi, model kepemim-pinan, model manajemen, model uji kompetensi dan Iain-lain.
Terdapat empat macam desain atau tingkatan dalam Penelitian dan Pengembangan
yaitu: melakukan penelitian untuk membuat rancangan produk tetapi tidak dilanjutkan
dengan membuat dan menguji produk tersebut (level 1); tidak melakukan penelitian tetapi
hanya menguji validitas produk yang telah ada (level 2); meneliti dalam rangka
mengembangkan produk yang telah ada (level 3); dan meneliti dalam rangka menciptakan
produk baru yang sebelumnya belum pernah ada (level 4).
Penelitian dan pengembangan level 3 dan level 4 menggunakan multi mixed methods,
yaitu gabungan mixed methods yang bersifat sequential (melalui kegiatan penelitian,
pembuatan produk dan pengujian), dengan mixed methods yang bersifat concurrent (pada
kegiatan penelitian untuk mereneanakan produk dan pengujian produk dapat
menggunakan concurrent mixed methods /kuantitatif dan kualitatif digunakan bersama.
b. Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah

9
teori.Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan
sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang
menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti. Pada penelitian
kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan, maka bisa
diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi besarnya
responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih
sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan
kedalaman data, bukan kuantitas data.
Beberapa poin penting yang perlu dipahami oleh seorang peneliti dalam melakukan
penelitian kuakitatif adalah :
 Penelitian kualitatif tidak terlalu fokus kepada angka atau nilai dalam
pengukuran variabelnya.
 Penelitian kualitatif tidak melakukan suatu pengujian menggunakan metode
statistic
 Bersifat elaborasi, peneliti diperbolehkan menggali informasi lebih dalam
terhadap objek penelitian dengan tidak bergantung pada pengukuran numerik.
 Lebih tidak terstruktur disbanding penelitian kuantitaif.
c. Metode Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif adalah upaya seorang peneliti menemukan
pengetahuan dengan memberi data berupa angka. Angka yang diperoleh digunakan
untuk melakukan analisa keterangan, sederhananya penelitian kuantitatif adalah
penelitian ilmiah yang disusun secara sistematis terhadap bagian-bagian dan untuk
menemukan kausalitas keterkaitan.Penelitian kuantitatif biasanya banyak digunakan
dalam psikologi, ekonomi, demografi, sosiologi, pemasaran, kesehatan, masyarakat
dan pengembangan manusia serta lainnya. Lebih jarang digunakan dalam antropologi
dan sejarah, penelitian dalam ilmu matematika seperti fisika juga termasuk dalam
penelitian kuantitatif meskipun penggunaan istilah berbeda dalam konteksnya. Metode
penelitian ini diartikan sebagai bagian dari serangkaian investigasi sistematika terhadap
fenomena dengan mengumpulkan data untuk kemudian diukur dengan teknik statistik
matematika atau komputasi. Riset ini sebagian besar dilakukan dengan menggunakan
metode statistik dalam pengumpulan data kuantitatif lewat studi penelitian.
Tujuan penelitian kuantitatif memiliki beberapa poin, seperti untuk pengembangan
model matematis karena penelitin ini tidak sekadar menggunakan teori yang diambil
lewat kajian literatur dan teori. Namun juga pentingnya membangun hipotesa yang
10
memiliki keterkaitan dengan fenomena yang akan diteliti menggunakan metode
penelitian ini. Penelitian kuantitatif memiliki tujuan penting dalam melakukan
pengukuran yang merupakan pusat pengukuran. Hal ini dikarenakan hasil dari
pengukuran bisa membantu dalam melihat hubungan fundamental antara pengamatan
empiris dengan hasil data yang diambil secara kuantitatif. Tujuan lain yakni
membantu dalam menentukan hubungan antar variabel dalam sebuah
populasi.Karakteristik dari penelitian kuantitatif diperlukan agar seseorang yang
belum mengerti akan metode penelitian ini mudah dalam menandai nya. Penelitian
kuantitatif juga memiliki beberapa poin dalam karakteristik yang dimilikinya, pertama
menyoroti masalah yang lebih khusus sebagai fokus penelitian yang tengah dilakukan.
Kemudian digunakan untuk menjawab permasalahan khusus yang diangkat sebagai
bahan penelitian, dan yang paling penting dari karakteristik penelitian kuantitatif
adalah tidak berorientasi pada hasil. Melainkan lebih kepada proses, meskipun bahan
yang diteliti bersifat sangat unik tetapi prosesnya tetap lebih menonjolkan latar
penelitian secara ilmiah.
Karakteristik selanjutnya adalah peneliti dalam hal ini sebagai instrumen dasar
dalam pengumpulan data. Kemudian rancangan penelitian yang dipakai sifatnya
sementara, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengamatan, wawancara
hingga teknik analisis data. Hasil dari penelitian ini berupa data yang bersifat
kualitatif meskipun tidak menggunakan konsep dan hipotesis.Terakhir adalah harus
memiliki kredibilitas, audibilitas, transferabilitas dan konfirmabilitas untuk melihat
data secara keseluruhan. Untuk teori yang digunakan adalah grounded theory,
sementara itu dalam melakukan analisis data digunakan pelaporan secara deskriptif.
Beberapa karakter yang dijelaskan tersebut bisa dipakai dalam membedakan jenis
penelitian.
d. Metode Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada
penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada
sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat
tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga
diperoleh hasil yang lebih baik. Dengan semakin mantapnya psikologi kognitif yang
mengedepankan aspek konstruktivisme, para guru tidak lagi dianggap sekedar sebagai
penerima pembaharuan yang diturunkan dari atas, tetapi guru bertanggung jawab dan

11
berperan aktif untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sendiri
melalui penelitian tindakan kelas dalam proses pembelajaran yang dikelolanya. Latar
belakang itulah yang melahirkan konsep PTK (Basuki 2009:2) Dalam konteks
pekerjaan guru, maka penelitian tindakan yang dilakukannya disebut Penelitian
Tindakan Kelas, dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan
penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang
secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan
masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan yang
secara sengaja dimunculkan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan
guru yang kemudian dilakukan oleh siswa. Dalam hal ini arti Kelas tidak terikat pada
pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu kelas adalah
sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari
guru yang sama juga.
Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya
permasalahan yang dirasakan mengganggu, yang dianggap menghalangi pencapaian
tujuan pendidikan sehingga ditengarai telah berdampak kurang baik terhadap proses
dan atau hasil belajar pserta didik, dan atau implementasi sesuatu program sekolah.
Bertolak dari kesadaran mengenai adanya permasalahan tersebut, yang besar
kemungkian masih tergambarkan secara kabur, guru kemudian menetapkan fokus
permasalahan secara lebih tajam kalau perlu dengan mengumpulkan tambahan data
lapangan secara lebih sistematis dan atau melakukan kajian pustaka yang relevan.
Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu melaksanaan penelitian
tindakan kelas itu terkait komponen pembelajaran antara lain:
1. Inovasi pembelajaran.
2. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan tingkat kelas.
3. Peningkatan profesionalisme guru (Zainal 2006:18).

C. Matriks Penelitian
Matrik Penelitian merupakan gambaran keseluruhan isi penelitian yang akan dibuat.
Dalam Matrik Penelitian terdapat Tema Penelitian, Rumusan Masalah, Objek Penelitian,
Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian dan Paradigma Penelitian. Matrik ini dapat menjadi
pedoman dalam penyusunan sebuah penelitian. dengan adanya Matrik Penelitian bisa
dikatakan setengah dari penelitian yang akan dibuat sudah lengkap. kerana matrik dibuat
untuk mempermudah penelitian dalam membuat Proposal Penelitian.

12
D. Penulisan Halaman Riwayat Hidup
Halaman riwayat hidup menguraikan riwayat penulis secara naratif dimulai dari
tempat dan tanggal lahir, nama orang tua, riwayat pendidikan serta riwayat lain yang relevan
dengan pengembangan potensi penulis, terutama potensi akademik. Riwayat hidup
maksimum satu halaman.

Hal hal yang perlu di perhatikan ketika menulis daftar riwayat hidup adalah :

 Identitas diri yang jelas (nama, pendidikan dll)


 Pas photo

Berikut contoh format halaman riwayat hidup .

13
Contoh Daftar Riwayat Hidup :

14
E. Cara Membuat PPT Proposal Penelitian Yang Menarik
Presentasi adalah bentuk komunikasi yang berjalan dua arah untuk menyampaikan
ide, gagasan, atau topik tertentu di depan individu maupun kelompok

1. Jangan terlalu banyak teks


Sesuai dengan namanya, power point idealnya hanya berisi inti atau poin penting
yang akan disampaikan.
2. Ciptakan visual yang ciamik
Presentasi yang menarik dan efektif dapat kamu wujudkan melalui slide dengan
visual yang unik dan ciamik. Pertama, kreasikan power point dengan gambar atau
foto yang relevan. Untuk menambahkan gambar, pilihlah yang kualitasnya bagus
dan tidak pecah. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan beragam fitur desain
lainnya seperti ikon, grafik, atau grafik.
3. Satu topik bahasan per slide
Agar ringkas, kamu jadikan 2 kampanye dalam 1 slide . Paragraf pertama
membahas kampanye produk A, dan paragraf ke 2 membahas kampanye produk
4. Sorot informasi penting
Dalam presentasi tentunya banyak data atau informasi yang disampaikan.
Misalnya, kamu ingin membahas 5 tips membuat presentasi yang memukai.
5. Gunakan warna yang cerah
Pilihlah kombinasi warna atau tema yang cerah untuk menarik perhatian
penonton. Warna cerah memiliki sifat “berani” sehingga dapat membuat informasi
terkesan lebih serius. Dalam hal ini, Anda juga bisa memilih warna yang berkaitan
dengan merek dan perusahaan. Salah satu contoh palet warna yang bisa digunakan
adalah biru dan orange.
6. Hindari background bermotif
Supaya materi pembahasan dapat terbaca dengan jelas, maka akan lebih baik
untuk menghindari background yang bermotif. Jangan berlebihan! PIlih latar
belakang polos dengan warna yang kontras dari teks.
7. Pilih font yang mudah dibaca
Kamu harus tahu kalau kita dapat menemukan banyak pilihan font untuk membuat
PPT. Cukup dengan mencari referensi nama font, kemudian cari dan unduh
melalui Google Font. Untuk font, sesuaikan dengan jenis presentasimu. Pemilihan

15
font yang kurang tepat dapat membuat presentasi menjadi membosankan. Contoh
font yang bisa digunakan adalah Inter dan Poppin.
8. Jaga desain agar tetap konsisten
Tampilan yang keren bisa tercipta melalui desain presentasi yang konsisten.
Seperti yang kita ketahui , saat membuat slide , ada banyak pilihan template yang
bisa kita gunakan.
9. Tambahkan animasi yang memikat hati
Dengan skema ini, harapannya audiens akan terus bersemangat untuk menyimak
materi-materi dari presenter.
10. Pastikan semua objek sejajar (sejajar)
Cara yang cukup mudah untuk membuat PPT jadi lebih menarik adalah dengan
memastikan semua item yang ada di dalam slide sudah sejajar.
11. Batasi tanda baca
Salah satu hal yang mendorong partisipasi penonton saat presentasi adalah
intonasi. Maksudnya, kamu tidak perlu mencantumkan banyak tanda baca pada
slide presentasi.
12. Hindari memformat poin secara berlebihan
Format atau gaya tulisan yang ada pada slide juga sangat berpengaruh pada desain
PPT yang kamu buat.
13. Perhatikan ukuran teks
Selain animasi, teks dalam slide juga harus diperhatikan. Kamu bisa
menggunakan ukuran 24 untuk teks dalam PPT. Hal ini dilakukan sesuai anjuran
dari Asosiasi Perpustakaan Penelitian.
14. Buat slide yang interaktif
Agar seluruh presentasi dapat berjalan dengan lebih interaktif, mulai suguhkan
beberapa pertanyaan yang terbuka untuk audiens.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Karya tulis ilmiah adalah suatu kaya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan
metode ilmiah (aplikasi dari metode ilmiah) yang ditujukan untuk kelompok pembaca
tertentu dan disajikan menggunkan format tertentu yang baku. Metode ilmiah harus
mengikuti prosedur dan lagkah – langkah tertentu.

Format perujukan pustaka mengikuti cara Harvard,cara Vancouver ataupun cara APA.
Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu
juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam
tubuh tulisan. Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan
pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Sistem Vancouver menggunakan cara
penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi).
APA (American Psychological Association) style pada umumnya digunakan untuk mensitasi
sumber-sumber referensi dalam bidang ilmu sosial.

Halaman riwayat hidup menguraikan riwayat penulis secara naratif dimulai dari
tempat dan tanggal lahir, nama orang tua, riwayat pendidikan serta riwayat lain yang relevan
dengan pengembangan potensi penulis, terutama potensi akademik. Riwayat hidup
maksimum satu halaman

B. Saran
Para peneliti lain diharapkan terus mengembangkan penelitian tindakan kelas ini
karena penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
pembaca jadi tahu apa saja aturan dalam penulisan karya tulis ilmiah.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan Dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Brotowijoyo, mukayat D. 2002. Penulisan Karya Tulis Ilmiah. (Ed. Ke – 2). Jakarta :
Akademika Pressindo.
Buku : Elisen HN. Immunology; an introduction to molecular and celluar principles of the
immune response. 5 th. New York : Harper and Row, 1974:406
Sumber : http://okaindarmordayanti.wordpress.com/2013/04/08/impact-factor-icv-sistem-
penulisan-referensi/ http://mds-pro.tumblr.com/post/16109803836/format-penulisan-daftar-
pustaka-vancouver http://repository.maranatha.edu/2522/8/Metlit%20BAB%20VII.pdf

Eisen HN. Immunology: an introduction to molecular and cellular principles of the immune
response. 5th ed. New York: Harper and Row, 1974:406

Sugono, Dendy. 1997. Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta : Puspa Swara

18

Anda mungkin juga menyukai