DISUSUN OLEH :
4. RATAPAN GEA
5. YANUS DAWOLO
KELAS :A
SEMESTER : III
DOSEN PENGAMPU :
BERKAT PERSADA LASE,S.Pd.,M.Pd
UNIVERSITAS NIAS
T.A 2021/2022
ABSTRAK
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Sampel Penelitian dan Metode Pembuatan Sampul
C. Metode Penelitian
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu proses
pembelajaran dan memperjelas penyampaian pesan yang ingin disampaikan oleh guru
kepada murid agar tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sejalan dengan
pengertian media pembelajaran diatas, Arsyad dalam Nugroho (2015: 10) mengemukakan
bahwa “media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi
tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada
khususnya”.
Menurut Arief dalam Putri (2017: 2) menjelaskan bahwa “proses belajar mengajar
pada dasarnya penyampaian pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan dengan cara
atau media tertentu”. Hal ini berarti bahwa media mempunyai peranan yang penting
dalam proses pembelajaran dikelas maupun diluar kelas.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya penggunaan media didalam kelas maupun luar
kelas harus diterapkan khususnya oleh guru. Namun, dari hasil observasi di SMK negeri 1
Gunungsitoli Utara, penerapan media pembelajaran belum dilaksanakan secara maksimal
dan efisien.
Hal ini terlihat saat guru mengajar dan menyampaikan materi pembelajaran
cenderung menggunakan buku paket dan papan tulis saja dan murid tentu hanya akan
membaca dan mengerjakan soal-soal didalamnya jika beri tugas oleh guru.
Selain itu, Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian
murid dan lebih merangsang kegiatan belajar sehingga murid akan bergairah dalam
belajar sebagaimana yang dikemukakan sadiman dalam Sundayana(2016:7-8) tentang
fungsi media pembelajaran yaitu sebagai berikut:
Melihat kondisi yang terjadi di lapangan dapat kita ketahui bahwa terdapat
kesenjangan antara kondisi ideal yang seharusnya terjadi disekolah dengan kondisi yang
terjadi disekolah. Sehubungan minimnya penggunaan media pembelajaran dalam proses
belajar maka peneliti menganggap perlu mengkaji “Pengaruh media pembelajaran
terhadap motivasi belajar siswa di SMK negeri 1 Gunungsitoli Utara”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang pengaruh
media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa di SMK negeri 1 Gunungsitoli Utara.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
A. Kajian Pustaka
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang
sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih
media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa
kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik siswa. Meskipun demikian dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad Ashar,
2005 : 15).
Bovee (Sundayana, 2016) menyebutkan bahwa “media adalah sebuah alat yang
mempunyai fungsi menyampaikan pesan.” “media pembelajaran pada hakikatnya
merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran.” Asri (Nugroho, 2015)
Djamarah dan Zain mengemukakan bahwa “media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penylaur pesan guna mencapai tujuan pengajaran”.
Adapun Sadiman, dkk mengemukakan bahwa “ media atau bahan sebagai sumber
belajar merupakan komponen dari sistem instruksional disamping pesan, orang, teknik
latar dan peralatan”.
Berdasarkan pengertian media yang dikemukakan oleh para ahli, maka peneliti
menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
membantu proses pembelajaran dan memperjelas penyampaian pesan yang ingin
disampaikan oleh guru kepada siswa agar tercapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
2. Pengertian Pembelajaran
a) Bagi guru/pengajar
Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak, seperti radio dan televisi.
Media yang memiliki daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film
slide, film, video, dan lain sebagainya.
3). Dilihat dari cara atau teknik pemakainnya, media dapat dibagi:
Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain
sebagainya.
Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain
sebagainya.
1. Media grafis
Media grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
sumber ke penerima pesan. Jenis-jenis media grafik, antara lain:
Gambar/foto
Sketsa
Diagram
Bagan/chart
Gfarik(graphs)
Kartun
Poster
Peta dan globe
Papan flanel/flannel board
Papan buletin(bulletin board)
2. Media audio
Media audio berkaitan dengan pendengaran. Ada beberapa jenis media audio, yaitu:
radio
alat perekam pita magnetik
laboratorium bahasa
film bingkai
film rangkai
media transparansi. Media transparansi atau overhead transparency (OHT) sering
kali disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu OHP. Media transparansi
adalah media visual proyeksi, yang dibuat atas bahan transparan, biasanya film
acetate atau plastik.
Proyektor tak tembus pandang
Mikrofis
Film
Film gelang. Film gelang adalah jenis media yang terdiri dari film berukuran 8 mm
atau 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan, sehingga film ini akan
berputar terus berulang-ulang kalau tidak dimatikan. Lama putarnya berkisar antara
3-4 menit. Guru harus memberi narasi/komentar sendiri pada film bisu sementara
film berputar.
C. Ciri-ciri media pembelajaran
Menurut Arsyad Azhar ciri-ciri umum yang terkandung dalam media yaitu :
Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau
diraba dengan panca indera.
Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software
(perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang
merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
Media pendidikan memiliki pangertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam
maupun di luar kelas.
Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa
dalam proses pembelajaran.
Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya radio, televisi),
kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau
perorangan (misalnya : modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder)
Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan
penerapan suatu ilmu
Gerlack dan Erly dalam Sundayana (2016:17-18) mengemukakan ada tiga ciri media, yaitu
sebagai berikut :
1) Ciri fiksatif
Ciri fiksatif yaitu ciri suatu media tentang kemampuan media untuk merekam,
menyimpan, dan merekonsruksi suatu peristiwa atau obyek.
2) Ciri manipulatif
Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat
disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengmbilan gambar
time lapse recording.
3) Ciri distributif
Ciri distributif yaitu dimana dimungkinkan suatu objek ditransformasikan melalui ruang,
dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif lama mengenai kejadian ini.
Evalusi media pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang dibuat
tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.
1. Macam-macam evaluasi
Sadiman, dkk (2011: 182), mengemukakan 2 macam evaluasi media pembelajaran,
antara lain:
Evaluasi formatif, adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktivitas dan
efisiensi penggunaan media pembelajaran yang digunakan dalam usaha mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi sumatif, adalah kelanjutan dari evaluasi formatif, yaitu media yang telah
diperbaiki dan disempurnakan, kemudia diteliti kembali apakah media tersebut layatk
digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu.
2. Tahapan dalam mengevaluasi media pembelajaran
Sadiman, dkk , mengemukakan tiga tahapan dalam mengevaluasi media pembelajaran,
yaitu sebagai berikut:
Evaluasi satu lawan satu (one to one), pada tahapan ini dipilih dua orang atau lebih
yang dapat mewakili populasi dari target media yang dibuat. Kemudian sajikan
media kepada siswa secara individual. Kedua siswa yang dipilih tersebut satu
diantaranya mempunyai kemampuan dibawah rata-rata, dan satunya lagi diatas rata-
rata.
Evaluasi kelompok kecil (small group evoluation), Pada tahap ini media perlu
dicobakan pada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Kalau
kurang dari 10 siswa, maka data yang anda peroleh kurang bisa menggambaarkan
populasi target. Apabila lebih dari 20, maka kurang bermanfaat untuk evaluasi
kelompok kecil.
Evaluasi lapangan (field evaluation), Merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif.
Yang perlu anda lakukan adalah memperoleh situasi yang semirip mungkin dengan
situasi sebenarnya. Setelah melalui 2 tahap sebelumnya, tentunya ini mendekati
sempurna.Pilih 30 orang siswa dengan karakteristik sesuai dengan karakteristik
populasi sasaran. Namun hindari efek halo (hallo effect); situasi yang muncul apabila
media kita cobakan pada kelompok responden yang salah.
2. Motivasi Belajar
A. Pengertian motivasi belajar
“Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar
untuk mengadakan perubahan perilaku, pada umunya dengan beberapa indikator atau
unsur yang mendukung”(Kurniawan, 2015:97-98).
Donald (Sardiman, 2016:73), “motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandainya dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan.”
Sementara Utomo (20018:26) menyatakan bahwa “motivasi adalah proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar
mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.”
Sedangkan Afif dalam Sadiman (2015:59) “motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
mnejamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar ,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”
Suryabrata (2016:70) mengemukakan bahwa “ motif adalah keadaan dalam pribadi
orang yang mendorong individu melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai
sesuatu tujuan tertentu.” “ motif adalah faktor yang membangkitkan dan mengarahkan
perilaku”(Slameto, 2015:171)
Adapun Bernard dalam Wahyuningrum (2015:24) menyatakan bahwa “motivasi
sebagai fenomena yang dapat dilibatkan dalam peragsangan tindakan kearah tujuan-tujuan
tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan sama sekali kearah tujuan-tujuan
tertentu” Kurniawan berpendapat “belajar adalah proses aktif internal individu dimana
melalui pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya
perubahan tingkah laku yang relatif permanen”. Menurut Gagne menjelaskan bahwa
“belajar adalah proses internal dan melibatkan unsur kognitif”.
Maslow (1994) mengemukakan pendapatnya jika keadaan manusia ada dalam kondisi
untuk mengejar kebutuhan yang berkelanjutan. Bila ada satu kebutuhan sudah terpenuhi,
maka kebutuhan tersebut akan langsung digantikan dengan kebutuhan baru yang lain.
Maslow juga mengatakan jika manusia memiliki lima kebutuhan pokok yakni :
Kebutuhan fisiologikal
Kebutuhan untuk mendapatkan rasa aman
Kebutuhan sosial yang meliputi memberi dan menerima, rasa saling memiliki dan
persahabatan. Semua orang berkeinginan menjadi anggota dari sebuah kelompok
sosial, ingin memiliki teman dan juga pasangan.
Kebutuhan harga diri atau esteem need. Kebutuhan harga diri seperti cara
meningkatkan harga diri mencakup dua jenis yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal seperti harga diri, otonomi, kepercayaan diri dan juga kompetensi.
Faktor eksternal meliputi reputasi seperti kebutuhan agar bisa diakui, dikenali dan
juga status.
Kebutuhan aktualisasi diri: Kebutuhan melakukan sebuah pekerjaan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
Berdasarkan pengertian motivasi dan belajar diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah segala sesuatu yang menyebabkan seseorang atau kelompok untuk
melaksanakan proses belajar.
B. Fungsi motivasi dalam belajar
Motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Tinggi rendahnya
motivasi belajar yang dimiliki siswa akan ditunjukan pada hasil belajar. Hasil belajar yang
optimal apabila ada motivasi yang tinggi dalam belajar. Semakin tepat motivasi yang
dimiliki semakin berhasil pula peserta didik tersebut dalam meraih hasil belajar yang
diinginkan. Sependapat dengan Nana Syaodih Sukmadinatayang mengatakan bahwa, “
Belajar perlu didukung oleh motivasi yang kuat dan konstan. Motivasi yang lemah serta
tidak konstan akan menyababkan kurangnya usaha belajar yang pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap hasil belajar”.
Motivasi belajar siswa adalah kekuatan dalam diri siswa (energy) yang mendorong
siswa melakukan usaha-usaha mencapai tujuan belajar, disamping itu menunjukkan adanya
orientasi siswa/arah tingkah laku siswa pada pencapaian tujuan belajar. Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar diantaranya yaitu:
1. Cita-Cita atau Aspirasi Siswa. Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak
kecil seperti keinginan belajar berjalan, makan makanan yang lezat, berebut
permainan, dapat membaca, dapat menyanyi, dan lain-lain selanjutnya. Keberhasilan
mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan di kemudian
hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh
perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya
cita-cita juga dibarengi oleh perkembangan kepribadian.
3. Kondisi Siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-
marah akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya seseorang siswa yang sehat,
kenyang, dan gembira akan mudah memutuskan perhatian. Anak yang sakit akan
enggan belajar. Anak yang marah-marah akan suka memutuskan perhatian pada
penjelasan pelajaran. Sebaliknya, setelah siswa tersebut sehat ia akan mengejar
ketinggalan pelajaran. Siswa tersebut dengan senang hati membaca buku-buku
pelajaran agar memperoleh nilai lapor baik, seperti sebelum sakit. Dengan kata lain,
kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar.
4. Kondisi Lingkungan. Siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam,
lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan.
Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian
antar siswa, akan mengganggu kesungguhan belajar. Sebaliknya, kampus sekolah
yang indah, pergaulan siswa yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar. Oleh
karena itu kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban
pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib,
dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
BAB III
METODE PENELITIAN
D. Instrumen Penelitian
Insrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam
penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu buku, pena, dan recorder menggunakan hp
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Menurut salah satu guru di SMKN 1 Gunungsitoli Utara yaitu bapak Boni S.
Zega,S.Pd.,M.A guru mata pelajaran PPKn memaparkan bahwa pengaruh media
pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa sangat berpengaruh besar, sehingga
meningkatkan semangat siswa dalam berkreativitas dan mampu mengolah serta menerima
dengan baik proses pembelajaran.
Guru memanfaatkan media pembelajaran yang mudah dimengerti dan diterima oleh
siswa suapaya proses pembelajaran dapat diterima dengan baik dan mendapatkan feedback
yang baik kepada guru. Adapun contoh dari pada penggunaan media pembelajaran di
SMKN 1 Gunungsitoli Utara ini adalah pada siswa kelas X jurusan perkantoran pada mata
pelajaran PPKn, guru menggunakan media pembelajaran audio visual yaitu dengan
menggunakan layar infokus untuk melihat gambar dari video tersebut serta speaker untuk
mendengar suara dari video tersebut.
“Kebetulan pada saat itu kami sedang mempelajari tentang sejarah kemerdekaan
negara Indonesia, maka saya menggunakan video untuk semakin memperjelas bagaimana
saja proses dari merdeka nya negara Indonesia”, ujar bapak Boni Zega sebagai guru PPKn
di sekolah tersebut.
Adapun guru yang sudah kami wawancarai selain guru PPkn tersebut adalah guru di
Jurusan OTKP yaitu bapak Tolona Harefa, S.E beliau juga memaparkan bahwa pengaruh
penggunaan media pembelajaran di Jurusan OTKP benar benar sangat berpengaruh.
Bahkan, para siswa kelihatan senang dalam menggunakan media pembelajaran dimana
mereka tidak lagi kebingungan pada materi yang kurang mereka mengerti, melainkan
mereka dengan sangat mudah menerima dan memahami pelajaran tersebut dengan baik.
B. Pembahasan
Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat bantu mengajar berupa wahana yang mengandung
materi pembelajaran dan menyalurkannya dengan cara yang lebih efektif dan efisien,
sehingga mampu merangsang siswa agar dapat menyerapnya dengan lebih
baik. Media adalah istilah umum yang dapat mencakup bidang apa saja.
Tujuan dari media pembelajaran
Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru
dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar
pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada
siswa.
Ciri-ciri Media Pembelajaran
Media pembelajaran mempunyai ciri-ciri :
1. Ciri fikasatif
2. Ciri manipulative
3. Ciri distributive
4. Berbentuk hardware maupun software
5. Mampu digunakan baik itu secara masal, kelompok besar/kecil maupun
perorangan.
Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran
1. Proses pembelajaran menjadi menyenangkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
3. Tersedia umpan balik (feedback)
Manfaat media pembelajaran bagi siswa, yaitu: dapat meningkatkan motivasi dan
minat belajar siswa sehingga siswa dapat berpikir dan menganalisis materi pelajaran
yang diberikan oleh guru dengan baik dengan situasi belajar yang menyenangkan
dan siswa dapat memahami materi pelajaran dengan mudah.
Peranan media pembelajaran dalam proses pembelajaran bagi guru
Media pembelajaran merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan sumber belajar yang dapat membantu guru dalam
memperkaya wawasan siswa, dengan berbagai jenis media pembelajaran oleh guru
maka dapat menjadi bahan dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa.
Alasan guru harus menggunakan media dalam proses pembelajaran
Pada bagian proses pembelajaran tentunya seorang guru harus menggunakan berbagai
sumber belajar dan media pembelajaran agar siswa dapat dengan mudah memahai
materi, selain itu agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan menarik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa di SMKN 1
Gunungsitoli Utara sangat berpengaruh dan menghasilkan feedback dan respon yang
baik dari siswa.
2. Proses pembelajaran di SMKN 1 Gunungsitoli Utara sangat efektif dan efisien
sehingga memudahkan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
B. Saran
1. Bagi murid, tingkatkan lagi motivasi belajar baik dari dalam diri maupun dari luar,
pilihlah lingkungan belajar yang baik sehingga membawa dampak positif terhadap
prestasi belajar.
2. Bagi guru, guru dapat menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik
sehingga murid akan lebih semangat dalam belajar dan penyampaian pembelajaran
akan lebi berwarna dan berkesan.
3. Bagi sekolah, diharapkan sekolah menyediakan fasilitas belajar khususnya media
pembelajaran untuk menunjang penyampaian pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Sundayana, rostina. 2016. Media dan alat peraga dalam pembelajaran matematika.
Bandung:
alfabeta. Sardiman. 2016. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Depok: Rajawali Pres
Kristanto Andi. 2016. Media Pembelajaran. Jawa Timur : Bintang Surabaya Nur Nasution ,