Anda di halaman 1dari 26

BUMI DAN ALAM SEMESTA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : 7 (TUJUH)
NAMA : 1. Fanida gulo
2. Fransiska Kristiani Harefa
3. Damai Niatkus Telaumbanua
4. Epa Froditus Zalukhu
5. Erniwati Gea
6. Adil Rahmat Zebua
7. Martin Syukur Zebua
MK : ILMU KEALAMAN DASAR
SEMESTER : 3 ( TIGA )
DOSEN PENGAMPU : Envilwan Berkat Harefa,S.Si.,M.Pd

UNIVERSITAS NIAS ( UNIAS )


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
T.A 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna telah memberikan
rahmat, dan karunian-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah ILMU KEALAMAN DASAR. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang BUMI DAN ALAM SEMESTA. Kami juga berterimakasih kepada bapak
Envilwan Berkat Harefa, S.Si., M.Pd selaku dosen dari mata kuliah ilmu kealaman dasar
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Penulis,

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................ 3
A. Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya..................................................... 3
B. Komponen Alam Semesta................................................................................... 6
C. Bumi Sebagai Planet........................................................................................... 7
D. Struktur Bumi...................................................................................................... 8
E. Rotasi dan Revolusi Bumi.................................................................................. 10
F. Atmosfir Bumi.................................................................................................... 12
G. Pembentukan Benua dan Samudra...................................................................... 13
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 15
A. Kesimpulan......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 17
REFERENSI I............................................................................................................... 18
REFERENSI II.............................................................................................................. 20
REFERENSI III............................................................................................................ 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bagi manusia alam semesta masih merupakan misteri, masih merupakan
peristiwa yang gaib dan penuh rahasia. Namun walaupun demikian para ahli ilmu
pengetahuan alam masih terus mengadakan penelitian-penelitian untuk mengungkap tabir
misteri tersebut. Apa, mengapa, bagaimana dan kapan terjadi alam semesta ini. Oleh
karena manusia dengan mempergunakan segala kemampuannya, mempergunakan
teknologi canggih terus berusaha untuk mengungkapkann misteri alam semesta ini.

Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini mempunyai kedudukan


yang istimewa di alam semesta ini, karena melihat bahwa matahari terbit di sebelah
timur, pada tengah hari ada di atas kepala kita dan terbenam di sebenam barat. Hal ini
berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini pula yang mendasari hipotesis
“Geosentris” dari Ptolomeus.
Pandangan geosentris berubah, setelah Copernicus mengemukaan teori
“Heliosentris”, yang mengemukaan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan
istimewa di alam semesta ini. Bumi adalah salah satu planet,yang bersama planet-planet
lain bergerak mengitari bumi. Meskipun sejak abad 18 manusia sudah menyadari bahwa
bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul
dengan kuat pada para kedua abad ke-20. Pada masa ini penerbanagn pesawat ruang
angkasa semakin maju. Gambar-gambar bumi yang dilihat dari angkasa hasil pemotretan
pesawat-pesawat angkasa ini membuat kesadaran yang muncul menjadi makin
berkembang.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pembentukan alam semesta dan tata surya?
2. Apa saja komponen alam semesta?
3. Apa yang dimaksud bumi sebagai planet?
4. Bagaimana struktur bumi?
5. Bagaimana rotasi dan revolusi bumi?
6. Bagaimana atmosfir bumi?
7. Apa itu pembentukan benua dan samudra?

1
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pembentukan alam semesta dan tata surya.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan apa saja komponen alam semesta.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan bumi sebagai planet.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana struktur bumi.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana rotasi dan revolusi bumi.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan atmosfir bumi.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan pembentukan benua dan samudra.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya


1. Teori Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta merupakan istilah yang di gunakan untuk menjelaskan
seluruh ruang waktu tempat kita berada dengan energi dan materi yang
dimilikinya. Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang
sangat kecil, misalnyaatom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. Sedang
makrokosmos adalah benda-bendayang mempunyai ukuran yang sangat besar,
misalnya bintang, planet, galaksi. Para ahli astronomi menggunakan istilah alam
semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada
didalamnya. Pendapat terbentuknya alam semesta baru merupakan teori, meskipun
sudah banyak penelitian dilakukan namun masih tetap dalam tingkat teori saja.
Adapun teori yang menjelaskan proses terbentuknya alam semesta yaitu:
1) Teori Keadaan Tetap (Steaddy-State Theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa
alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip
tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan
segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi
saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan
bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.
Dengan demikian teori ini secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi
terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini
beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga tuanya. (tanpa awal dan
tanpa akhir). Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksigalaksi menjauhi
bumi yang dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi dari
hasi pemotretan satelit, maka di simpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi
terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal ini
sesuai dengan garis spectra yang menuju merah, yang hal ini sering dikenal
dengan pergeseran merah. Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam
semesta selalu mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi). Dengan

3
demikian harus ada “ledakan” atau “dentuman” yang memulai adanya
pengembangan.
2) Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Teori ini berlandaskan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan
mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian
meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat
cepat menjauhi pusat ledakan. Menurut teori ini ada beberapa massa yang
penting selama terjadinyaalam semesta, yaitu:
a) Masa batas dinding Planck yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-
43 detik berdasarkan hasil perhitungan Panck.
b) Masa Jiffy yaitu masa pada saat alam berumur 10-23 detik, dengan jari-jari
alam semesta 10-13 cm dengan kerapatanya 10 55 kali kerapatan air.
c) Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik. Pada
masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih dan tidak berstruktur
serta diikutidengan terbentuknya hadron yang mempunyai kerapatan 10 9
ton tiap sentimeterkubik.
d) Masa pembentukan Lipton yaitu masa pada saat alam semesta berumur
setelah 10 - 4 detik.
e) Masa Radiasi yaitu masa alam semesta berumur 1 detik samapai satu
jutakemudian pada saat terbentuknya fusi hidrogen menjadi helium
mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur
105 sampai 106 tahun mempunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
f) Masa pembentukan Galaksi yaitu pada usia alam semesta 108 -109 tahun.
Pada saat usia ini galaksi masih berupa kabut pilin yang berputar
membentuk piringan raksasa.
g) Masa pembentukan tata surya yaitu pada usia 4,6 x 109 tahun
2. Teori Terbentuknya Tata Surya
Tata Surya merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari matahari,
delapan planet, planet-kerdil, komet, asteroid dan benda-benda angkasa kecil
lainnya. Matahari merupakan pusat dari tata surya di mana anggota tata surya
yang lain beredar mengelilingi matahari. Benda-benda langit tersebut beredar
mengelilingi Matahari secara konsentris pada lintasannya masing-masing. Banyak
hipotesa yang disusun oleh para ahli untuk menjelaskan bagaimana asal mula
terjadinya sistem tata surya. Cabang ilmu astronomi yang khusus mempelajari

4
asal-muasal terbentuknya Tata Surya adalah kosmogoni (cosmogony). Para ahli
komogoni selalu memperhatikan hal-hal tersebut di atas untuk menguji dan
menyempurnakan teori asal-muasal pembentukkan tata surya. Adapun teori
terbentuknya tata surya yaitu:
1) Teori Hipotesa Nebula
Salah satu teori asal-muasal Tata Surya adalah hipotesa nebula (nebular
hypothesys) yang diusulkan oleh Immanuel Kant yang pada tahun 1755
(Kartunnen, 2006: 197). Menurut teori ini Tata Surya terbentuk dari nebula
yang berotasi. Pada tahun 1796, Simon de Laplace mengusulkan bahwa
planet-planet terbentuk dari cincin gas yang disemburkan dari ekuator
Matahari.
2) Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan pertama kali oleh Chamberlin dan Moulton. Hipotesis ini
bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori nebular yaitu bahwa
sistem tata surya ini terbentuk dari kabut gas yang sangat besar yang
berkondensasi. Perbedannya adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya
planet-planet itu tidak harus dari satu badan tetapi diasumsikan ada bintang
besar lain yang kebetulan sedang lewat dekat bintang dimana tata surya kita
merupakan bagianya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh
oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendengin terbentuklah benda-
benda yang disebut Planettesimal. Planettesimal merupakan benda-benda kecil
yang padat. Karena daya tarik menarik antar benda itu sendiri, benda-benda
kecil tersebut akan bergumpal menjadi besar dan menjadi panas. Hal ini
disebabkan oleh tekanan akibat dari akumulasi dari massanya. Teori ini dapat
menjawab pertanyaan mengapa ada satelit-satelit dari Jupiter maupun pada
Saturnus yang mempunyai orbit yang berlawanan dengan rotasi planet- planet
itu.
3) Teori Tidal
Teori ini diungkapakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys
pada tahun 1919. Menurut teori ini planet itu merupakan percikan dari
matahari yaitu seperti percikan matahari yang sampai kini masih nampak ada.
Percikan tersebut disebut“tidal”. Tidal yang besar yang kemudian akan
menjadi planet itu disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak
saling mendekat satu dengan yang lain maka akan terbentuklah planet-planet

5
baru seperti teori tersebut diatas.Usaha para ilmuan itu hanyalah sekedar
menguji hipotesis. Setelah teruji, teori itu masih mungkin diperbaiki dengan
teori yang lebih akurat. Namun demikian teori-teori tersebut di atas masih
diyakini orang sampai sekarang

B. komponen Alam Semesta


Alam semesta mencangkup macrocosmos dan microcosmos. Macrocosmos adalah
benda-benda yang memiliki ukuran yang besar, sedangkan macrocosmos adalah benda
yang berukuran kecil. Untuk lebih rincinya mari kita bahas satu persatu sebagai berikut:
 Microcosmos
1. Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari atas inti atom serta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.
2. Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya
ditulis sebagai E- .
 Macrocosmos
1. Nova atau Supernova
Nova berasal dari kata Nova Stella yang berarti bintang baru. ini
merupakan bintang yang cahaya nya menjadi sangat terang secara tiba-
tiba. Terang cahaya Nova bisa 50.000 kali lebih terang dari pada matahari
dan mampu bertahan hingga berbulan-bulan sebelum akhirnya meredup
kembali.
2. Lubang Hitam (BlackHole) dan Lubang Putih (WhiteHole)
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan masa yang cukup besar sehingga
menghasilkan gaya yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini
mencengah apapun yang lolos darinya kecuali melalui pintu terowongan
quantum. Lubang hitam dapat memiliki ukuran apapun dari microkopiska
sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. Sedangkan  WhiteHole 
tidak dapat menghisap benda di sekelilingnya namun memuntahkan
material yang berasal dari tempat antah berantah di alam semesta ini.
3. Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri
atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang
neutron, dan lubang hitam). Kata galaksi berasal dari kata
yunani Galaxias yang berarti susu yang merujuk pada galaksi bima sakti.

6
Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta bintang
hingga galaksi raksasa dengan satu triliun bintang semuanya mengorbit
pada pusat galaksi yaitu Matahari (Sun).
4. Tata Surya
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Tata surya terbagi menjadi matahari, empat planet bagian
dalam, sabuk asteroid, empat planet terjauh yang berjarak sekitar seribu
kali diluar bagian yang terluar.
5. Bintang dan Rasi Bintang.
Bintang adalah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri dan terdiri
atas gas pijar. Kekuatan cahaya ditentukan berdasarkan magnitude (tingkat
terang). Sedangkan rasi bintang adalah kelompok bintang yang letaknya
berdekatan atau menepel di bola langit disebut Konstelasi atau rasi
bintang.
6. Nebula
Nebula dalam arti bahasa latinnya adalah “Nebulae atau kabut” adalah
awan antar bintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Awalnya
nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua objek astronomi
yang membentang termasuk galaksi di luar bima sakti.

C. Bumi Sebagai Planet


Kondisi Bumi pada awal terbentuknya berbeda dengan kondisi sekarang. Pada
saat itu, bahan Bumi masih homogen atau seragam tanpa benua dan samudra.
Pada awal pembentukan seluruh bagian planet Bumi relatif dingin, namun lama
kelamaan meningkat suhunya menjadi seperti saat ini. Sejumlah ahli memberikan
penjelasan dengan mengajukan tiga faktor penyebab naiknya suhu di Bumi, yaitu
karena adanya akresi, kompresi dan disintegrasi atau penguraian unsur-unsur radioaktif.
Akresi adalah penambahan panas karena bumi dihujani oleh benda-benda angkasa.
Energi dari benda-benda angkasa tersebut berubah menjadi panas. Kompresi
adalah proses pemadatan Bumi karena gaya gravitasi. Bagian dalam bumi menerima
tekanan yang lebih besar dibanding bagian luarnya. Tingginya suhu pada bagian inti
Bumi mengakibatkan unsur besi mencair. Sedangkan disintegrasi adalah proses

7
penguraian unsur-unsur radioaktif seperti uranium, thorium dan potasium, di mana pada
saat proses penguraian diiringi dengan proses pelepasan panas.

D. Struktur Bumi
Secara garis besar, lapisan yang membentuk planet bumi terbagi menjadi
beberapa bagian, yaitu Struktur luar (atmosfer) dan Struktur dalam.
1. Struktur Luar Bumi
Struktur luar bumi yaitu atmosfer. Atmosfer merupakan bagian dari planet ini
contohnya udara dan seluruh yang ada di atas permukaan bumi. Atmosfer
juga memiliki beberapa lapisan dan setiap lapisan memiliki ketebalan yang
bervariasi. Atmosfer terbagi atas beberapa lapisan diantaranya:
 Troposfer adalah bagian paling bawah, atmosfer memiliki ketinggian dari
permukaan berkisar 9-17 km, di atas khatulistiwa lebih tinggi dari pada di
atas daerah kutub. Memiliki suhu 17-52 derajat celcius. Troposfer
memisahkan startosfer dengan mesosfer.
 Stratosfer adalah lapisan udara di antara 10— 60 km di atas permukaan
bumi; Stratosfer di atas troposfer; atau bisa diartikan juga sebagai daerah
atmosfer yang terletak antara tropopause dan stratopause, di dalam daerah
ini makin ke atas suhunya makin tinggi, sekitar -57 derajat celcius, ozon
berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet.
 Mesosfer adalah daerah atmosfer yang terletak antara stratopause dan
mesopause, pada umumnya di daerah ini makin ke atas, suhunya makin
naik, memiliki ketebalan antara 45-75 km selain itu juga memiliki suhu
lapisan berkisar dari -140 derajat celcius, apabila terdapat suhu yang
rendah dan dingin dapat mengakibatkan munculnya awan noctilucent
yang terdiri dari kristal-kristal es.
 Ionosfer adalah lapisan atmosfer, pada ke-tinggian l00 km di atas lapisan
stratosfer, mengandung ion dan elektron bebas yang dihasilkan oleh
radiasi matahari; 2 Fis lapisan atmosfer yang tingginya mulai dari 50—
1.000 km merupakan lapisan ion-ion. Dapat memantulkan gelombang-
gelombang radio.
 Termosfer adalah bagian atmosfer, kira-kira 50 mil di atas permukaan
bumi sampai angkasa luar dan ditandai dengan suhu udara tinggi terus-
menerus. Eksosfer adalah daerah di luar atmosfer memiliki ketinggian

8
kurang lebih 500 km, benda-benda yang sangat ringan di ruang ini akan
terlempar ke luar angkasa. Eksosfer tidak memiliki tekanan udara.
Eksosfer memiliki refleksi dari cahaya matahari yang dipantulkan oleh
partikel debu meteoritik.
2. Struktur Dalam Bumi
Jika kita melihat dari struktur dalam bumi, maka kita menemukan 3
lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti core. Dapat
kita bayangkan seperti sebuah telur dengan dilapisi beberapa pelindung untuk
menjaga telur tersebut, hal ini sama dengan bentuk bumi yang memiliki
beberapa lapisan untuk menjaga serta melindungi bumi ini.
a) Kerak Bumi (Crush)
Kerak bumi merupakan lapisan kulit bumi paling luar (permukaan bumi).
Lapisan kerak bumi tebalnya mencapai 70 km dan tersusun atas batuan-batuan
basa dan masam. Kerak bumi terdiri dari dua jenis, yaitu kerak benua dan kerak
samudra. Kerak samudra. Seperti namanya, kerak ini berada di bawah samudera.
Kerak samud memilikira tebal antara 5–11 kilometer. Kerak ini berumur lebih
muda dibanding kerak benua. Tidak ada kerak samudera yang berumur lebih tua
dari 200 juta tahun. Kepadatan kerak samudera mencapai 3.000 kg/m3 .
Kerak benua. Jika anda memperhatikan globe (bola dunia), anda akan
menemukan bahwa 71 persen permukaan Bumi tertutup oleh air dan sisanya
merupakan daratan. Anda dapat membagi daratan di Bumi menjadi 6 bagian
yang disebut dengan benua. Benua itu adalah Eurasia (Eropa dan Asia), Afrika,
Amerika utara, Amerika selatan, Antartika, dan Australia. Kerak benua berada di
bawah benua dengan ketebalan kira-kira 30–55 kilometer. Kerak benua berumur
lebih tua daripada kerak samudera. Beberapa batuan di kerak benua berumur
hingga 3,8 juta tahun. Kerak benua memiliki kepadatan 2.700 kg/m3 .
b) Selimut Bumi (mantel)
Mantel merupakan lapisan Bumi yang paling tebal. Lapisan ini memiliki sifat
padat tetapi dapat mengalir saat diberi tekanan. Mantel memiliki ketebalan 3.555
kilometer dan kepadatan 3.250–5.000 kg/m3 . Suhu mantel mencapai 3.000 °C.
Lapisan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam bumi. Selimut bumi dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
c) Inti Bumi

9
Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi. Lapisan inti
dibedakan menjadi 2, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam (inner
core) :
 Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya
mencapai 2.200 °C.
 Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar
2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi (NiFe) yang suhunya
mencapai 45000C.
E. Rotasi dan Revolusi Bumi
a. Rotasi Bumi
Bumi yang kita huni ini tidak diam, tetapi berputar pada porosnya yangdisebut
rotasi bumi. Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali rotasi disebut
kala rotasi. Kala rotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit. Manusia tidak
dapat merasakan akibat dari rotasi bumi, tetapi dapat merasakan akibat dari rotasi
bumi tersebut.
 Gerak rotasi bumi
Pepatan bumi besarnya 1/300 hingga dapatlah dianggap bumi memiliki
bentuk bola. Titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bola langit.
Sumbunya menembus permukaan bumi di kutub utara dan selatan. Orang
menganggap bahwa bola langi tetap tinggal diam, sedang bumi berputar
pada sumbunya dari barat ke timur. Anggapan tersebut telah dikemukakan
oleh sarjana Yunani seperti Pythagoras, Philolaus, Herakleitos, dan
terakhir oleh Kopernikus dari Polandia. Gerak bumi berputar pada
porosnya disebut rotasi dari bumi. Arah rotasi sama dengan arah
revolusinya, yakni dari Barat ke Timur. Inilah sebabnya mengapa
matahari terbit lebih dulu di Irian Jaya daripada di Jawa. Satu kali rotasi
Bumi menjalani 360 derajat yang ditempuh selama 24 jam. Jadi setiap
derajat ditempuh dalam 4 menit. Rotasi bumi ini tidak dapat kita saksikan.
Gerak dari Timur ke Barat Matahari serta bendabenda langit lainnya
disebut gerak semu harian matahari. Tempat-tempat yang terletak pada
garis bujur yang sama, sama pula waktunya.
 Akibat rotasi bumi

10
1. Gerak semu harian dari Matahari, yang seakan-akan matahari, bulan,
bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit di Timur dan
terbenam di Barat.
2. Pergantian siang dan malam, di mana separuh dari bola bumi
menerima sinar Matahari (siang), sedang separuh bola lainnya
mengalami kegelapan (malam). Batas siang dan mala mini merupakan
sebuah lingkaran di sekeliling bumi.
3. Penyerongan atau penyimpangan arah angin, arus laut, yang dapat
diterangkan dengan hukum Buys Ballot. Arus-arus hawa (angin) tidak
bergerak lurus dari daerah maksimum ke daerah minimum, tetapi
membias ke kanan bagi belah bulatan Selatan. Hukum ini tidak hanya
berlaku bagi arus hawa saja tetapi juga bagi arus arus air laut dan arus
air sungai.
4. Penggelembungan di Khatulistiwa serta pemepetan di kedua kutub
bumi.
5. Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabakan pemepetan bumi
tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertical
(untingunting) tidak tepat menuju ke titik pusat bumi, terkecuali di
khatulistiwa dan di kutub.
6. Adanya dua kali air pasang surut dalam sehari semalam.
7. Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya
b. Revolusi Bumi
Berkat penyelidikan tiga sarjana yakni : Galileo Galilei, Tycho Brahe, dan
Keppler maka susunan alam secara Heliosentris dari Kopernikus diakui keunggulannya.
Dalam susunan ini maka bumi berevolusi mengelilingi Matahari. Bumi beredar
mengelilingi matahari dalam satu kali revolusi selama waktu satu tahun.
Selama mengedari matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang sama
terhadap bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23 ½ derajat tehadap
ekliptika tersebut.
Akibat revolusi bumi adalah sebagai berikut :
1. Pergantian empat musim yakni di sebelah Utara garis balik Utara (23 ½ LU).
2. Perubahan lamanya siang dan malam.
3. Terlihatnya rasi (konstelasi) bintanag yang beredar dari bulan ke bulan.

11
F. Atmosfir Bumi
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari
permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas
permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut
fenomena yang terjadi di lapisan tersebut.
Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi
tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena
pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang.
Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomenafenomena
yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan
sedikitargon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan
gaslainnya.Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi
sinarultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.
75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun
denganmenambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki arti yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka bumi. Fungsi
atmosfer antara lain :
1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang
hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi.
3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.
Berdasarkan perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima
lapisan, yaitu :
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Mesosfer

12
4. Termosfer
5. Eksosfer
G. Pembentukan Benua dan Samudra
 Pembentukan Benua
Benua merupakan bagian utama dari bumi yang terdiri dari tanah, batu, batuan
maupun daratan sangat luas sebagai tempat hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Planet Bumi mempunyai susunan lebih kurang sepertiga bagian permukaannya berupa
benua, sedangkan dua pertiga permukaannya tersusun atas perairan di samudera luas.
Benua yang dapat dihuni dengan baik oleh manusia terdiri dari lima benua, sedangkan
benua Antartika tidak dapat dihuni manusia karena temperaturnya yang sangat eksrim
dingin, hanya peneliti yang menghuni secara temporal di benua Antartika. Proses
terbentuknya benua di permukaan bumi dikemukakan oleh para ahli geologis khususnya
melalui macam-macam konsepsi dan teori.
1. Teori limas (The Tetrahedral Theory)
Teori limas dikemukakan oleh ilmuwan Lowthian Green pada tahun 1875. Green
membandingkan bumi dengan tiga sisi piramida yang berbentuk segitiga datar
(segitiga limas) sebagai dasarnya yang disebut tetrahedron. Green beranggapan
sudutsudut dari limas menunjukkan benua dan bidang sisi limas menunjukkan
samudera. Teori limas menghipotesiskan kondisi benua senantiasa berada pada
kesetimbangan tetap, stabil posisinya, tetapi terpisah antara lempeng dengan
lainnya.
2. Teori Benua Apung (Continental Drift)
Teori benua apung dikemukakan oleh ilmuwan Taylor pada tahun 1910, yang
kemudian dikembangkan oleh Wegener (1912 sampai 1930). Pada teori benua
apung, benua dicontohkan seperti suatu bahan yang tersusun atas Silikat-
Almunium (SI-AL) terapung di atas bahan yang mempunyai kepadatan lebih
tinggi yang sifatnya plastis dan membentuk Silikat Magnesium (SI-MA) atau
disebut kerak samudera.
 Pembentukan Samudera
Planet bumi terdiri dari empat samudera luas, masing-masing samudera
mempunyai karakter yang khas meliputi; 1) Samudra Pasifik, 2) Samudra Atlantik,
3) Samudra Hindia, dan 4) Samudra Arktik. Terdapat berbagai teori-teori mengenai
sejarah terbentuknya samudera, meliputi:
1. Teori kontraksi (Contraction theory )

13
James Dana dan Elie De Baumant pada tahun 1847-1852 mengemukanan
bahwa sebelum terbentuknya bumi, kondisi bumi masih panas. Kemudian
mengalami pendinginan hingga terbentuk kerak bumi. Pada masa jutaan tahun
kemudian terjadi perubahan di dalam lapisan bumi. Perubahan-perubahan
tersebut menyebabkan terbentuknya continen dan cekungan samudera. Kondisi
ini bisa diasumsikan karena di bawah kerak bumi terdapat batuan bersifat
plastis yang lebih berat umumnya dikenal dengan istilah mantel atau astenosfer.
2. Teori Gravitasi (Gravity theory)
Para pakar Geologis berpandangn bahwasanya basin yang ada pada samudera
terjadi saat bintang besar melintasi medekat di bumi. Akibat pengaruh gaya
gravitasi menyebabkan terjadi tarik-menarik antara bintang dengan bumi.
Kondisi bumi yang masih panas dan lunak (plastis) sehingga bagian luar bumi
tertarik ke angkasa luar. Bekasnya membentuk basin yang luas sebagai
samudera, berdasarkan teorinya basin yang luas itu merupakan cekungan
samudera Pasifik. Sedangkan bumi bagian luar yang terlepas ke angkasa
membentuk menjadi bulan.

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Alam semesta merupakan istilah yang di gunakan untuk menjelaskan seluruh
ruang waktu tempat kita berada dengan energi dan materi yang dimilikinya. Para
ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang
angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Adapun teori yang
menjelaskan proses terbentuknya alam semesta yaitu: 1) teori keadaan tetap
(steaddy-state theory) dan 2) teori dentuman besar (big-bang theory). Tata Surya
merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari matahari, delapan planet,
planet-kerdil, komet, asteroid dan benda-benda angkasa kecil lainnya. Adapun
teori terbentuknya tata surya yaitu: 1) Teori hipotesa nebula, 2) hipotesis
planettesimal, dan 3) teori tidal.
2. Alam semesta mencangkup macrocosmos dan microcosmos. Macrocosmos adalah
benda-benda yang memiliki ukuran yang besar, sedangkan macrocosmos adalah
benda yang berukuran kecil.
3. Energi dari benda-benda angkasa tersebut berubah menjadi panas. Kompresi
adalah proses pemadatan Bumi karena gaya gravitasi. Bagian dalam bumi
menerima tekanan yang lebih besar dibanding bagian luarnya. Tingginya suhu
pada bagian inti Bumi mengakibatkan unsur besi mencair. Sedangkan disintegrasi
adalah proses penguraian unsur-unsur radioaktif seperti uranium, thorium dan
potasium, di mana pada saat proses penguraian diiringi dengan proses pelepasan
panas.
4. Lapisan yang membentuk planet bumi terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu
Struktur luar (atmosfer) dan Struktur dalam.
5. Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada sumbunya, sedangkan revolusi Bumi
adalah peristiwa bergeraknya Bumi mengelilingi matahari. Kedua peristiwa
tersebut memberikan dampak positif dan negatif. Bumi berputar dari arah barat ke
arah timur. Dalam satu kali rotasi, waktu yang dibutuhkan adalah 23 jam 56 menit
4 detik.

15
6. Atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima lapisan, yaitu troposfer, stratosfer,
mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
7. Benua merupakan bagian utama dari bumi yang terdiri dari tanah, batu, batuan
maupun daratan sangat luas sebagai tempat hidup manusia dan makhluk hidup
lainnya. Planet bumi terdiri dari empat samudera luas, masing-masing samudera
mempunyai karakter yang khas meliputi; 1) Samudra Pasifik, 2) Samudra
Atlantik, 3) Samudra Hindia, dan 4) Samudra Arktik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Widiastuti,Ni Luh Gede.2017.Ilmu Alamiah Dasar.Denpasar.Universitas Dwijendra


sudjatinah.2010.Ilmu Kealaman Dasar.Semarang.Semarang University Press
Sujalu,Akas.2021.Ilmu Alamiah Dasar.Yogyakarta.Zahir Publishing

17
REFERENSI I

18
REFERENSI II

19
20
21
REFERENSI III

22
23

Anda mungkin juga menyukai