Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

BUMI DAN ALAM SEMESTA


DOSEN PENGAMPU : Dr. Ir. Nurfajriani., M.Si.

DISUSUN OLEH :
Miftah Kharidah Pane (7213142002)
Lia Pradita (7213142026)
Bella Sephia Lubis (7211142004)

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN


PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kita masih diberikan kesehatan dan kenikmatan
sehingga bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam
tak lupa kita panjatkan ke haribaan Baginda Rasul Muhammad SAW, sang reformer dunia
yang telah membawa keadaan manusia dari alam jahiliah menuju alam yang penuh dengan
kenikmatan.

Selanjutnya ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada ayahanda dan
ibunda tercinta yang senantiasa mendoakan dan terus memotivasi kami, dan juga kepada Ibuk
Dr. Ir. Nur Fajriani., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya, inilah prakata dari kami selaku penulis dengan harapan semoga dengan
adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita semua tentang bumi
dan alam semesta, dan apabila terdapat suatu kekurangan pada makalah ini kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca yang budiman. Mohon
maaf apabila terdapat kesalahan serta kekhilafan dari kami baik dari segi pemikiran ataupun
penulisan.

Medan, Februari 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya..............................................................3
2.2 Pengertan Alam Semesta............................................................................................4
2.3 Komponen Alam Semesta...........................................................................................4
2.4 Bumi Sebagai Planet...................................................................................................5
2.5 Struktur Bumi..............................................................................................................7
2.6 Pembentukan Benua dan Samudra..............................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................
3.2 Saran............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bumi merupakan suatu planet yang istimewa bagi manusia. Bumi hinggasekarang ini
merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mempunyai kondisi yang memungkinkan
adanya suatu kehidupan karena adanya ketersediaan air dan juga oksigen, namun para peneliti
masih mencoba untuk mencari tahu apakah suatu hari nantiakan ada suatu planet yang bisa
ditinggali oleh manusia seperti bumi sekarang ini. Sebagaimana planet yang lain, dari jauh bumi
tampak sebagai bola yang melayang mengedari matahari yang mempunyai sebuah satelit yang
disebut bulan.
Bagi manusia, apa yang telah disediakan oleh alam semesta masih merupakanmisteri, masih
merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia, karena manusia masihmemiliki batas-batas
imajinasinya untuk menjawab atas apa yang terjadi di alam semestaini. Namun, walaupun
demikian, para ahli ilmu pengetahuan alam masih terusmengadakan penelitian-penelitian untuk
mengungkapkan tabir misteri tersebut. Manusia masih bisa merasakan peristiwa yang terjadi di
alam semesta ini, seperti peristiwa yangmelihat bahwa matahari terbit di sebelah timur, tengah
hari di atas kepala dan terbenamdi barat yang memunculkan hipotesis Geosentris dan
Paleosentris.
Terjadinya alam semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam semesta masih
merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuhrahasia. Namun walaupun
demikian para ahli ilmu pengetahuan alam masih terusmengadakan penelitian-penelitian untuk
mengungkap tabir misteri tersebut. Apa, mengapa, bagaimana dan kapan terjadi alam semesta
ini. Oleh karena manusia dengan mempergunakan segala kemampuannya, mempergunakan
teknologi canggih terus berusaha untuk mengungkapkann misteri alam semesta ini.
Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini mempunyai kedudukanyang istimewa
di alam semesta ini, karena melihat bahwa matahari terbit di sebelahtimur, pada tengah hari ada
di atas kepala kita dan terbenam di sebenam barat.Hal ini berarti matahari mengitari bumi.
Anggapan ini pula yang mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.Pandangan
geosentris berubah, setelah Copernicus mengemukaan teori “Heliosentris”,yang mengemukaan
bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam semesta ini. Bumi adalah
salah satu planet,yang bersama planet-planet lain bergerak mengitari bumi. Meskipun sejak
abad 18 manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengitari
matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada para kedua abad ke-20. Pada masa ini
penerbangan pesawat ruang angkasa semakin maju. Gambar-gambar bumi yang dilihat dari
angkasa hasil pemotretan pesawat-pesawat angkasa ini membuat kesadaran yang muncul
menjadi makin berkembang.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah didalam makalah ini antar
lain :
1. Bagaimana pembentukan alam semesta dan tata surya?
2. Apa pengertian dari alam semesta?
3. Apa saja komponen alam semesta?
4. Bagaimana bumi sebagai suatu planet?
5. Apa saja struktur dari bumi?
6. Bagaimana pembentukan benua dan samudra?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diketahui bahwa penulisan makalah ini
bertujuan agar pembaca dapat memahami tentang bumi dan alam semesta dan pembuatan
makalah ini bertujuan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya
1. Teori Big Bang
Teori pembentukan alam semesta yang terbaik dan banyak didukung para ahli sampai
sekarang adalah Teori Big Bang. Teori ini meyakini bahwa terbentuknya alam semesta berasal
dari dentuman yang dahsyat. Teori Big Bang dikemukakan oleh Abbe Lemaitre pada tahun
1920-an. Teori ini meyakini bahwa alam semesta berasal dari gumpalan atom yang sangat
besar. Suhu gumpalan atom ini diperkirakan berkisar antara 10 milyar sampai 1 triliun derajat
Celcius. Gumpalan atom tersebut meledak 15 milyar tahun yang lalu. Sisa-sisa ledakan inilah
yang menyebar dan menjadi awan hidrogen. Awan ini membentuk bintang-bintang yang
kemudian membuat bintang berpusat membentuk galaksi.
2. Teori keadaan tetap
Teori keadaan tetap dirumuskan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle pada tahun 1948.
Menurut mereka, alam semesta ini tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Tidak ada
galaksi yang diawali dari ledakan bola kosmik dan yang semisalnya. Alam semesta terdiri dari
galaksi yang datang saling menggantikan. Galaksi yang tergantikan akan menjauhi galaksi
lainnya dalam ekspansinya. Baca juga: Mengenal Galaksi Andromeda, Galaksi yang Akan
Menabrak Bumi
3. Teori osilasi
Teori osilasi memiliki keyakinan yang sama dengan teori keadaan tetap. Namun, teori
meyakini adanya ledakan besar. Teori ini meyakini nanti akan ada gravitasi yang menyedot
kembali semua galaksi yang telah ekspansi. Hal ini akan menyebabkan alam semesta
menyempit dan memadat, kemudian meledak seperti teori Big Bang. Hal ini akan terus berulang
dan diyakini bahwa alam semesta tidak memiliki akhir.
4. Teori nebula(kabut)
Setelah adanya teleskop, William Herschel menemukan adanya nebula yang awalnya
dianggap sebagai kumpulan gas yang gagal menjadi bintang. Namun, kemudian dia menemukan
bintang dengan halo yang terang di sekitarnya. Herschel mengambil kesimpulan bahwa bintang
itu terbentuk dari nebula, sedangkan halo merupakan sisa dari nebula. Teori nebula semakin
mantap setelah Pierre Laplace menyatakan bahwa awan gas dan debu yang berputar secara
perlahan akan menjadi padu akibat gravitasi. Putaran ini akan semakin cepat. Materi yang di
tengah akan menjadi matahari, sedangkan materi yang terlepas akan membentuk sejumlah
cincin yang kelak akan menjadi planet.
2.2 Pengertian Alam Semesta
Alam semesta, menurut orang Babylonia (kurang lebih 700-600 SM), merupakan suatu
ruangan atau selingkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang
sebagai atapnya. Jadi, alam semesta adalah suatu ruangan yang sangat besar yang di dalamnya
terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik
yang dapat diungkapkan oleh manusia maupun yang tidak.

2.3 Komponen Alam Semesta


Alam semesta mencakup macrocosmos dan microcosmos. Macrocosmos adalah
benda-benda yang memiliki ukuran yang besar, sedangkan macrocosmos adalah benda yang
berukuran kecil. Untuk lebih rincinya mari kita bahas satu persatu sebagai berikut:
1. Microcosmos
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari atas inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan
negatif dan umumnya ditulis sebagai E- .
2. Macrocosmos
a. Nova atau Supernova
Nova berasal dari kata Nova Stella yang berarti bintang baru. ini merupakan bintang
yang cahaya nya menjadi sangat terang secara tiba-tiba. Terang cahaya Nova bisa 50.000 kali
lebih terang dari pada matahari dan mampu bertahan hingga berbulan-bulan sebelum akhirnya
meredup kembali.
b. Lubang Hitam (BlackHole) dan Lubang Putih (WhiteHole)
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan masa yang cukup besar sehingga menghasilkan
gaya yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencengah apapun yang lolos
darinya kecuali melalui pintu terowongan quantum. Lubang hitam dapat memiliki ukuran
apapun dari microkopiska sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. Sedangkan
WhiteHole tidak dapat menghisap benda di sekelilingnya namun memuntahkan material yang
berasal dari tempat antah berantah di alam semesta kita ini.
c. Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang
(dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron, dan lubang hitam). Kata
galaksi berasal dari kata yunani Galaxias yang berarti susu yang merujuk pada galaksi bima
sakti. Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta bintang hingga galaksi
raksasa dengan satu triliun bintang semuanya mengorbit pada pusat galaksi yaitu Matahari
(Sun).
d. Tata Surya
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Tata surya terbagi menjadi
matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet terjauh yang berjarak
sekitar seribu kali diluar bagian yang terluar.
e. Bintang dan Rasi Bintang
Bintang adalah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri dan terdiri atas gas pijar.
Kekuatan cahaya ditentukan berdasarkan magnitude (tingkat terang). Sedangkan rasi bintang
adalah kelompok bintang yang letaknya berdekatan atau menepel di bola langit disebut
Konstelasi atau rasi bintang.
f. Nebula
Nebula dalam arti bahasa latinnya adalah “Nebulae atau kabut” adalah awan antar
bintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Awalnya nebula adalah nama umum yang
diberikan untuk semua objek astronomi yang membentang termasuk galaksi di luar bima sakti.

2.4 Bumi Sebagai Planet


Bumi adalah planet yang didiami oleh jutaan jenis kehidupan, termasuk kehidupan
manusia. Hal ini dikarenakan keadaan di planet tersebut, seperti atmosfer, gravitasi, dll sangat
mendukung berlangsungnya suatu kehidupan. Luas permukaan bumi adalah 510.072.000 km²,
71% diantaranya berupa lautan. Bumi juga memiliki satelit, yaitu bulan.Bumi adalah planet
ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun.
Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149,6 juta kilometer. Bumi mempunyai lapisan
udara (atmosfer) dan medan magnet (magnetosfer) yang melindungi permukaan bumi dari
angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyesuaikan
bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Maka lapisan udara ini dibagi menjadi
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.Bumi memiliki massa seberat 59.760
miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500
kilogram per meter kubik) digunakan sebagai satuan perbandingan berat jenis planet yang lain.
1. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Arah rotasi bumi dari barat ke
timur. Untuk melakukan satu kali rotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4 detik.
Waktu untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi, yang secara umum disebut dengan istilah satu
hari. Kemudian, waktu satu hari dibulatkan menjadi 24 jam. Akibat yang ditimbulkan oleh
adanya rotasi bumi adalah:
a. Perbedaan Waktu di Bumi
Perbedaan waktu antara satu tempat dengan tempat lain berdasarkan garis bujur tempat
tersebut. Sekali rotasi bumi lamanya 24 jam, setiap tempat di permukaan bumi telah berputar
sebesar 360° bujur. Dengan demikian, setiap 15° atau kelipatannya disebut bujur standar.
Waktu bujur standar disebut waktu lokal, yang masing-masing berselisih 1 jam dengan waktu
lokal berikutnya. Oleh karena itu, di permukaan bumi terdapat 24 waktu lokal.
b. Batas Penanggalan Internasional
Karena penghitungan waktu didasarkan pada garis bujur, yaitu bujur barat dan bujur
timur, maka ditetapkan batas penanggalan internasional, yaitu pada bujur 180° yang terletak di
Samudra Pasifik. Akibatnya apabila di belahan timur bujur 180° (bujur timur) tanggal 15 maka
di belahan barat bujur 180° (bujur barat) masih tanggal 14, seolah- olah melompat satu hari.
c. Adanya Pergantian Siang dan Malam
Bagian bumi yang menerima sinar matahari dinamakan siang dan bagian bumi yang
tidak menerima sinar, disebut malam. Siang dan malam bergantian di setiap tempat, seperti
halnya pergantian waktu atau jam.
d. Adanya Pergerakan Semu Matahari
Matahari seakan bergerak dari timur ke barat, demikian juga dengan benda-benda langit
lainnya, mereka bergerak melawan rotasi bumi dari barat ke timur.
e. Terjadinya Pemampatan pada Kedua Kutub Bumi
Karena bumi berputar pada porosnya, maka bagian ekuator berputar lebih cepat bila
dibandingkan bagian kutub. Hal ini menyebabkan pada bagian kutub memampat, sedangkan
bagian ekuator menonjol.
f. Adanya Pembelokkan Arah Angin
Arah angin dari lintang tinggi yang menuju khatulistiwa akan berbelok karena pengaruh
perputaran bumi. Sesuai dengan hukum Buys Ballot, angin yang datang dari utara sesampai di
lintang 23 ½° membelok ke kanan dan yang datang dari selatan membelok ke kiri. Angin yang
datang dari utara menjadi angin Pasat Timur Laut dan yang datang dari selatan menjadi angin
Pasat Tenggara.
2. Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari. Waktu yang
diperlukan bumi untuk satu kali revolusi disebut kala revolusi. Kala revolusi bumi adalah 365¼
hari atau selanjutnya disebut 1 tahun. Dalam waktu satu tahun tersebut bumi bergerak
mengelilingi matahari sambil melakukan rotasi. Sehingga posisi bumi berubah dalam
lintasannya. Lintasan revolusi bumi berbentuk elip, matahari terletak pada salah satu titik
fokusnya. Akibat yang ditimbulkan dari revolusi bumi adalah:
a. Perbedaan Lama Siang dan Malam
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang
ekliptika yang besarnya 23½°, menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang
setiap tahunnya. Gejala alam itu misalnya pada 23 September sampai dengan 22 Desember
panjang siang di belahan bumi utara lebih pendek bila dibandingkan panjang siang di belahan
bumi selatan. Sehingga bagi umat muslim yang menjalankan puasa di daerah lintang tinggi,
sering mengalami puasa lebih lama karena matahari beredar lebih dari 12 jam.
b. Gerak Semu Tahunan Matahari
Akibat revolusi bumi, pada waktu tertentu matahari berada di belahan bumi utara, dan
waktu yang lain matahari berada di belahan bumi selatan. Dalam bola langit, lintasan gerak
semu matahari itu disebut ekliptika.
c. Perubahan Musim
Akibat dari revolusi bumi yang lain adalah terjadinya perubahan musim. Belahan bumi
utara dan selatan atau daerah lintang tinggi, mengalami empat musim. Empat musim itu
adalah; musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
d. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang tampak dari bumi selalu berubah.
Perubahan gugusan atau rasi bintang inilah yang kemudian digunakan sebagai tanda zodiak.
e. Tahun Kabisat
Hitungan kalender masehi didasarkan pada kala revolusi bumi, di mana satu tahun
ditempuh dalam waktu 365¼ hari. Untuk memudahkan penanggalan, maka setiap tahun
lamanya hari adalah 365, sedangkan pada tahun ke 4, sisa ¼ hari dijumlahkan menjadi 1 hari,
yang diletakkan pada tanggal 29 Februari. Inilah yang disebut tahun kabisat, atau yang disebut
juga dengan istilah tahun kelipatan 4.

2.5 Struktur Bumi


Struktur dalam bumi berlapis terdiri dari tiga lingkaran yang konsentris, yaitu kerak
(crust), mantel (mantle) dan inti bumi (inner and outer core). Berdasarkan hasil penelitian,
bumi memiliki jari-jari sepanjang 6.371 kilometer. Melansir Badan Metereologi Klimatologi
dan Geofisika, berikut lapisan bumi berurutan dari yang paling luar hingga paling dalam.
1. Kerak bumi
Kerak bumi merupakan lapisan paling atas dan paling luar dari struktur bumi. Kerak bumi
dianalogikan sebagai kulit telor rebus karena sangat tipis, rapuh, dan mudah patah
dibandingkan dengan struktur yang ada di bawahnya. Kerak bumi tersusun dari elemen yang
relatif ringan seperti silika, alumunium, dan oksigen. Ketebalan lapisan kerak bumi bervariasi
akibat permukaan bumi yang tidak rata. Ketebalan kerak bumi di daratan adalah antara 25-40
kilometer. Pada pegunungan ketebalannya bisa mencapai 70 kilometer, sedangkan di lautan
dan Kepulauan Hawaii merupakan kerak bumi yang paling tipis, hanya 5 kilometer saja. Baca
juga: Penyebab Gempa Bumi dan Macam-macamnya Kerak bumi ada dua macam, yaitu kerak
benua dan kerak samudera. Kerak benua sebagian besar terdiri dari batuan granit, sedangkan
kerak samudera terdiri dari batuan basal. Bersamaan dengan mantel lapisan atas, kerak bumi
terbelah menjadi lempeng-lempeng besar seperti potongan puzzle. Inilah yang disebut dengan
lempeng tektonik. Lempeng ini bisa bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat.
Pergerakan lempeng tektonik ini hanya 0 sampai 14 sentimeter per tahun. Pemicu pergerakan
lempeng tektonik sampai saat ini belum diketahui.
2. Mantel bumi
Mantel bumi berada di kedalaman 40 hingga 3.000 kilometer di bawah permukaan bumi.
Mantel bumi tersusun dari material besi, magnesium, dan silika. Bagian terluar mantel bumi
cenderung lebih padat dan menempel dengan kerak bumi di atasnya. Mantel bumi bersama
dengan kerak bumi membentuk lapisan yang disebut litosfer. Sekitar 100 sampai 200 kilometer
di bawah permukaan tanah, suhu mantel bumi mencapai titik leleh batuan atau sekitar 1.000
derajat Celcius. Pada lapisan mantel bumi bagian bawah tersusun sebagian oleh batuan yang
meleleh. Lapisan ini disebut dengan astenosfer. Astenosfer bersifat lunak dan plastis. Ahli
geologi menduga, bagian mantel bumi ini lah yang menyebabkan pergerakan lempeng
tektonik. Inti bagian luar Inti bumi bagian luar merupakan struktur cair yang terdiri dari besi
dan nikel. Inti bagian luar ini berada di kedalaman 2.885-5.144 kilometer. Suhu pada lapisan
ini mencapai 3.700 derajat Celcius.
3. Inti bagian dalam
Inti bumi bagian dalam bumi berbentuk bola metal yang memiliki radius 1.220
kilometer atau sekitar tiga per empat ukuran bulan. Inti bagian dalam terletak di dalam bumi
pada kedalaman 2.885-5.144 kilometer di bawah permukaan bumi. Suhu di inti bagian dalam
bumi berkisar 4.300-5.400 derajat Celcius. Suhu ini hampir sepanas suhu permukaan matahari.

2.6 Pembentukan Benua dan Samudra


Benua adalah hamparan daratan yang sangat luas dan bagian tengahnya bersifat kering
karena tidak mendapat pengaruh angin laut. Samudera adalah hamparan air laut (massa air
asin) yang mengelilingi benua. Bagaimanakah terbentuknya benua dan samudera?
1.Terbentuknya Benua dan Samudera
a. Pada 225 tahun yang lalu bumi adalah dinamakan Benua Pangea yang sangat luas hanya ada
dua bagian yaitu wilayah Laurasia di bagian utara dan wilayah Gondwana di bagian selatan.
Masa ini dikatakan sebagai zaman permian.
b. Pada 200 juta tahun yang lalu Benua Pangea ini terbelah karena ada beberapa kejadian
pergeseran lempeng tektonik sehingga muncullah samudera atlantik diantara bagian wilayah
Laurasia dan wilayah Gondwana. Kemudian wilayah Gondwana terpecah menjadi tiga bagian
yaitu bagian india, amerika selatan dan amerika. Masa ini dikatakan sebagai zaman trassic.
c. Pada 135 juta tahun yang lalu terjadi keretakan wilayah amerika utara dan wilayah Eurasia.
Wilayah amerika selatan dan afrika pun semakin berjauhan sehingga samudera atlantik selatan
semakin luas dan wilayah India semakin bergerak menuju asia. Masa ini dikatakan sebagai
zaman jurrasic.
d. Pada 65 juta tahun yang wilayah amerika selatan dan afrika semakin menjauh dan India
semakin bergerak mendekati wilayah asia. Eropa dan amerika masih dihubungkan dengan
Greenland. Masa ini dikatakan sebagai zaman Cratceous
e. Zaman sekarang, permukaan bumi sudah terbentuk sedemikian rupa dimana beberapa benua
dan samudera terbentuk dengan sempurna.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alam semesta merupakan suatu hamparan atau ruangan yang sangat luas yang di
dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, yang terdiri dari komponen mikrocosmos
dan makrocosmos.
Bumi merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari 8 planet dalam tata surya.
Bumi terkadang disebut dunia atau planet biru. Selain itu bumi juga merupakan satu-satunya
planet yang dihuni makhluk hidup terutama manusia, hewan dan tumbuhan.
Bumi berputar mengelilingi sumbunya yang disebut dengan rotasi selama 23 jam 56
menit atau dibulatkan menjadi 24 jam atau 1 hari. Berevolusi mengelilingi matahari dengan
lintas garis/elips. Satu putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau 1
tahun.

3.2 Saran
Melalui ilmu pengetahuan yang melimpah dan telah teruji, maka diharapkan para
pelajar dan juga yang lainnya agar dapat lebih peduli dan melestarikan alam. Karena jika bukan
kita yang memeliharanya, siapa lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurusiana.id/read/susipurwanti/article/bagaimanakah-terbentuknya-benua-dan-
samudera-materi-bahan-ajar-ips-3696355
https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/22/113100023/struktur-lapisan-bumi-beserta-
penjelasan-perlapisan
https://tirto.id/pengertian-bumi-sebagai-planet-penjelasan-rotasi-dan-revolusinya-gl68
https://zahayu.wordpress.com/pengertian-alam-semesta/
https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/03/173100323/4-teori-terbentuknya-alam-semesta
https://pendikaedu.blogspot.com/2018/01/komponen-alam-semesta.html?m=1
Widiyastuti, N., Slameto, S., & Radia, E. H. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif Menggunakan Software Adobe Flash Materi Bumi Dan Alam Semesta. Perspektif
Ilmu Pendidikan, 32(1), 77-84.
Royani, A. (2017). Penerapan Teknik Pembelajaran Kooperatif NHT dalam Meningkatkan
Pemahaman tentang Bumi Bagian dari Alam Semesta. Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual,
2(3), 294.
Hartono. 2007. Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: Citra Praya
Sujalu, Akas Pinaringan.dkk. 2021. Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta : Zahir Publishing

Anda mungkin juga menyukai