Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)


MEMAHAMI BUMI DALAM ALAM SEMESTA

Dosen Pembimbing:
ANDI S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

1. MOHAMMAD LUTFI EKO NURSEHA (1603402013)


2. RESTU WAHYU PERMADI (1603402028)
3. CHUZAINATUL MAHFUDAH (1603402042)
4. FAHRUR ROSI (1603402043)

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
BIMBINGAN Dan KONSELING
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atass segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga ma ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 28 maret 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................................


Kata Pengantar ................................................................................................................. i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan............................................................................................................. iii

1. Latar Belakang............................................................................................................ iii

2. Rumusan masalah....................................................................................................... iii

3. Tujuan........................................................................................................................... iii

BAB II Pembahasan............................................................................................................. 1

1. Mengenal alam semesta.............................................................................................. 1

2. Terbentuknya alam semesta....................................................................................... 1

3. Pembentukan Tata Surya .......................................................................................... 2

4. Bagian Bagian Tata Surya.......................................................................................... 3

5. Planet Planet Dalam Tata Surya................................................................................ 3

6. Benda Benda Angkasa Lain....................................................................................... 4

BAB III Bumi....................................................................................................................... 5

1. Bumi ............................................................................................................................. 5

2. Bagian Bagian Bumi ................................................................................................... 6

3. Gerak Rotasi, Revolusi, Gravitasi Bumi................................................................... 8

BAB IV Penutup .................................................................................................................. 10

1. Kesimpulan ................................................................................................................. 10

2. Saran ............................................................................................................................ 10

3. Daftar Pustaka............................................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semenjak manusia pertama mendiami dunia ini, yang pertama kali diketahuinya ialah
tempat dimana dia hidup, yang disebut bumi, sedemikian besarnya bumi ini hingga mereka
tidak mengetahui luasnya. Ke mana mereka pergi hanya menemui laut. Bersamaan dengan itu
mereka melihat ada benda yang bercahaya dilangit, memancarkan cahaya dengan sangat
terang, bergeser secara perlahan dari dari timur ke barat dan akhirnya menghilang dan
muncul kembali keesokan harinya. Benda tadi adalah matahari, setelah gelap kelihatan
banyak benda-benda kecil berkelip-kelip, ini disebut bintang, disamping itu ada benda yang
bersinar lembut, berangsur-angsur membesar dan sesudah bulat penuh, berangsur-angsur
mengecil lagi.

Bila kita mengamati matahari pada siang hari dan bulan serta bintang pada malam hari,
kita melihat bahwa semua benda langit itu tampak bergerak mengitari bumi. Kita merasa
bahwa bumilah pusat alam semesta ini. Sulit bagi kita untuk membayangkan bahwa bumi
sebenarnya bukan pusat alam semesta, melainkan merupakan salah satu planet yang
mengitari benda planet lain yang menurut pandangan kita justru bergerak mengitari bumi
yaitu matahari. Dalam perjalanan waktu, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi kemudian diketahui bahwa bumi beserta planet-planet lain mengelilingi
matahari sebagai pusatnya dikenal dengan nama tata surya. Dan matahari beserta planet-
planet itu ternyata hanya salah satu dari sekian banyak tata surya di dalam galaksi Bhima
Sakti dan Bhima Sakti hanyalah salah satu dari sekian banyak galaksi di alam semesta ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Penjelasan Alam Semesta?


2. Bagaimana susunan tata surya?
3. Terdiri dari apa saja lapisan-lapisan bumi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
2. Untuk mengenal Alam Semesta
3. Untuk mengetahui susunan tata surya
4. Untuk mengetahui lapisan-lapisan bumi
5. Untuk mengetahui macam-macam teori-teori terjadinya bumi
6. Untuk mengetahui penjelasan mengenai terjadinya bumi

iii
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mengenal Alam Semesta

Berdasarkan ukuran besarnya materi di alam semesta ini dapat dibagi dalam dua bagian
besar, yaitu bagian yang berukuran sangat kecil, dalam orde mikron atau bahkan yang lebih
kecil lagi, dan ada lagi benda-benda yang berukuran sangat besar dengan ukuran meter,
kilometer, atau bahkan ribuan kilometer. Benda-benda dengan ukuran sangat kecil termasuk
dalam mikrokosmos, seperti sel, jaringan, atom, proton, elektro sehingga untuk melihatnya
perlualat bantu khusus atau bahkan hanya dapat diamati dari gejalanya saja. Sebaliknya objek
pengamatan yang sangat besar misalnya bulan, Bumi, satelit dan semua isi alam semesta
lainny. Obyek yang sangat besar itu pun adakalanya dalam pengamatan tampak dengan
ukuran yang sangat kecil, sehingga untuk pengamatan sering menggunakan pula alat bantu
misalnya teleskop karena letaknya yang sangat jauh. Oleh sebab itulah pengamatan dan
penelitian dalam alam semesta khususnya benda-benda langit berbeda pendekatannya dengan
pengamatan dan penelitian benda-benda yang ada di Bumi. Perbedaan utama pengamatan
benda angkasa memerlukan alat bantu untuk melihat benda-benda yang jauh posisinya
dengan teleskop.

Tanpa menggunakan alat bantu pengamatan seperti teropong, orang pada zaman dahulu
menganggap Bumi berupa dataran yang pipih, dan mengira Bumi sebagai pusat dari semua
materi yang ada di ala mini termasuk matahari. Paham ini disampaikan oleh Ptolomeus
dikenal dengan paham geosentri, paham yang dianut oleh orang-orang Yunani Kuno hingga
sekitar abad 14 abad. Barulah pada tahun 1540-an seorang astronomi Polandia yang bernama
Nicolas Copernicus memperkenalkan teori Heliosentris, yang menyatakan bahwa planet-
planet termasuk Bumi bergerak mengelilingi Matahari.

Setelah ditemukan teleskop oleh Galilei (1564-1642), makan makin membuat


pengamatan menjadi mudah, jelas dan makin banyak benda angkasa yang dapat dimikmati.

2.2 Terbentuknya Alam Semesta

a. Mikrokosmos

Tahun 1665 Robert Hooke ilmuwan bangsa Inggris , dengan menggunakan


mikroskopmyang masih sederhana, melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung
berdinding seperti sarang lebah. Rongga berdinding ini disebut sel oleh para ilmuwan sel
sebagai kota-kota kecil yang berisi bahan kehidupan. Dengan mikroskop modern dapat dilihat
bahwa sel buhkan hanya sebagai wadah kehidupan, tetapi lebih merupakan bahan kehidupan.
Saat ini belum ada ahli kimia yang mampu meniru produksi antibody tertentu padahal
merupakan kegiatan rutin setiap hari.

1
Tahun 1869 Friedrich Miescher seorang ahli biokimia berhasil memisahkan suatu zat
dari inti sel. Zat ini sekarang oleh para ilmuwan dinamakan asam deoksiri bonykleat atau
disingkat dengan DNA yang merupakan rantai antara zat bernyawa dan tak bernyawa.

b. Makrokosmos

Tiga teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu teori big bang, teori steady state dan
teori osilasi, teori ledakan yang sangat hebat, kemudian bagian-bagiannya berputar
membentul galaksi-galaksi. Teori ini bertolak dan asumsi adanya suatu massa yang sangat
besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena ada
reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi puat
ledaka. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserakan itui terbentuk menjadi kelompok-
kelompok galaksiyang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini
didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak
menjauhi titik pusat yang sama.

Teori Teady State mengatakan bahwa galaksi-galaksi menjauh dan dunia ini
mengembang, kemudian disela-selanya akan muncul galaksi-galaksi baru, sedangkan teori
Oscililation atau teori ekspansi-kontraksi menganggap bahwa alam semesta yang terdiri dari
galaksi-galaksi ini mengalami penyusutan dan merapat kemudian m meledak dan dalaksi-
galaksi penyusun alam semesta ini kembali merapat lagi dan proses berulang tetapi dalam
waktu yang sangat lama, yaitu ratusan juta tahun. Teori ini berdasarkan pemikiran bahwa ada
suatu siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun. Dalam masa ekspansi
terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya
tenagayang bersumber dari reaksi hydrogen yang pada akhirnya akan membentuk bebagai
unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat
tinggi.

Kedua teori BigBang maupun Oscillation ini mendukung suatu kebenaran bahwa
partikel yang ada zaman sekarang ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu.
Berdasakan teori ekspansi dan kontraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan
tidak berakhir.

2.3 Pembentukan Tata Surya

Sistem Tata Surya

Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan
pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta. Menurut pandangan ini, matahari,
bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai
pusatnya.Pandangan Geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang.

Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nikolas Kopernikus” mengubah


pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan seperti halnya dengan planet-planet
yang lain, beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini
didasari oleh adanya hasil pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis.

2
Kesemuanya ini berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya
matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu..

Matahari adalah satu diantara jutaan bintang yang ada dalam sebuah galaksi yaitu
galaksi Bima Sakti atau Milkeyway. Salah satu teori yang telah dikemukakan oleh para
ilmuwan mengenai cara terbentuknya tata surya.

Kant dan Laplace (1796), mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari kondensasi
massa awan gas atau massa kabut gas yang sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut
massa gas yang sangat jauh dari pusat tertinggal tidak ikut tertarik kea rah pusat. Setelah
mendingin pusat massa menjadi matahari, sedangkan sejumlah massa yang tertinggal,
mengelilingi pusat (matahari) sebagai planet-planetdan benda angkas lainnya, seperti Bumi
dengan benda-benda lain yang mengelilingi planet tersebut yang berupa satelit atau bulan..

2.4 Bagian-bagian Tata Surya

a. Matahari

Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata ia tidak bulat betul. Ia
mempunyai semacam ekuator dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatornya :
864.000 mil, sedang garis tengah antarkutubnya 43 mil lebih pendek. Jarak matahari ke bumi
93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan astronomi. Satu satuan astronomi
(Astronomical Unit = AU = 93 juta mil = 14,8 juta km). Dibandingkan dengan bumi,
diameter matahari kira-kira 100 kali diameter bumi. Sedangkan gaya gravitasi matahari kira-
kira 30 kali gaya gravitasi bumi.

Berdasarkan perhitungan para ahli, temperatur dipermukaan matahari sekitar 6000oC;


jenis atau logam apapun yang kita kenal di bumi ini akan lebur pada temperatur setinggi itu.
Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25
jutaoC. Pada daerah tertentu tampak ada bercak-bercak hitam. Daerah bercak hitam
menunjukkan suhu yang lebih rendah dari sekitarnya. Dengan adanya bercak hitam itulah
orang bisa menghitung kecepatan matahari mengadakan rotasi, yaitu 27 hari. Namun semakin
dekat ke kutubnya ternyata semakin lambat, di dekat kutub kecepatan rotasi adalah 34 hari.
Dari kenyataan ini para ahli menyimpulkan bahwa matahari bukan bagian dalam disebut
photosfer, tebalnya kira-kira 220 mil. Dari lapisan ini terdapat semburan api yang berasal dari
suatu ledakan. Semburannya mencapai ketinggian 140.000 mil. Lapisan luar dari photosfer
yang disebut chromosfer, berwarna kemerahan dan berasal dari hidrogen pijar. Lapisan ini
mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke luar. Tebal chromosfer adalah korona. Korona
berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang-kadang melebihi garis tengah matahari itu
sendiri. Korona tampak jelas waktu gerhana matahari.

2.5 Planet-Planet dalam Tata Surya

Planet-planet anggota tata surya dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu :

1. Planet dalam (inner planets) yang meliputi ; Mercurius, Venus, Bumi, dan Mars.

3
2. Planet luar (outer planets) yang meliputi : Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, sementara
Pluto masih menjadi bahan perdebatan pada akhir-akhir ini apakah dia termasuk planet
luar atau anggota dari sistem tata surya yang lain, atau ada anggapan sekarang Pluto
adalah bagian lain dari Asteroid. Planet dalam pada umumnya berukuran kecil tetapi relatif
padat, sedangkan planet luar berukuran besar walaupun mempunyai massa jenis yang
kecil.

2.6 Benda-benda Angkasa Lain

a. Asteroid

Asteroid merupakan benda angkasa kecil nirip planet jumlahnya ribuan, lintasannya anatara
planet Mars dan planet Jupiter.

Asteroid yang pertama yang ditemukan diberi nama “Ceres” oleh penemunya Piazzi.
Ternyata Seres merupakan asteroid terbesar.

Awalnya, asteroid diduga sebagai bahan untuk menjadi planet, kemudian ada yang menduga
bahwa asteroid adalah pecahan dari planet. Tetapi ternyata asteroid adalah benda angkasa
yang berdiri sendiri, bukan bahan planet dan bukan pecahan planet.

b. Komet

Ketika melintas di dekat bumi dengan cepat, benda angkasa ini menampakan ekornya yang
panjang. Pada saat jauh dari matahari, komet bergerak lambat dan makin dekat matahari
gerakannya semakin cepat.

Pada saat mendekat ke matahari, gas pada inti komet mulai menguap menjulur pada arah
yang tetap, artinya apabila komet bergerak mendekat kea rah matahari ekornya menjauh dari
matahari, apabila komet bergerak menjauh dari matahari ekornya tetap menjauh dari
matahari. Hal ini akibat angin matahari.

c. Meteor

Meteor sering disebut dengan “bintang jatuh” atau “bintang beralih”, peristiwa itu merupakan
masuknya benda angkasa ke dalam atsmosfer bumi. Benda tersebut akan bergesekan dengan
udara, sehingga suhu meteor akan naik, kemudian memijar lalu menguap. Pada umumnya
benda tersebut sudah habis terbakar sebelum mencapai permukaan bumi. Benda angkasa
yang memasuki atmosfer bumi disebut meteoroid, sedangkan peristiwa pemijaran disebut
meteor. Meteoroid yang tidak terbakar dan sampai ke permukaan bumi disebut meteorit.

d. Satelit

Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet (revolusi), disamping
berputar pada porosnya. Bersama planet satelit mengintari matahari. Satelit yang paling
dikenal adalah bulan, satelit.

4
Ruang diantara benda-benda angkasa seperti planet, komet, meteor, asteroid bukanlah ruang
kosong, melainkan ruang yang isinya adalah partikel debu antar planet.

BAB III

BUMI

3.1 Bumi

Bumi merupakan suatu planet yang istimewa bagi manusia. Bumi hingga sekarang ini
merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mempunyai kondisi yang
memungkinkan adanya suatu kehidupan karena adanya ketersediaan air dan uga oksigen,
namun para peneliti masih mencoba untuk mencari tahu apakah suatu hari nanti aka nada
suatu planet yang bisa ditinggali oleh manusia seperti Bumi sekarang ini.. Sebagaimana
planet yang lain, dari jauh bumi tampak sebagai bola yang melayang mengedari matahari
yang mempunyai sebuah satelit yang disebut bulan.

Bagi manusia, apa yang telah disediakan oleh alam semesta masih merupakan misteri,
masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia, karena manusia masih memiliki
batas – batas imajinasinya untuk menjawab atas apa yang terjadi di alam semesta ini..
Namun, walaupun demikian, para ahli ilmu pengetahuan alam masih terus mengadakan
penelitian-penelitian untuk mengungkapkan tabir misteri tersebut. Manusia masih menerka-
nerka peristiwa yang terjadi di alam semesta ini, seperti peristiwa yang melihat bahwa
matahari terbit di sebelah timur, tengah hari di atas kepala dan terbenam di barat yang
memunculkan hipotesis Geosentris dan Paleosentris

Pada awalnya manusia menganggap bahwa matahari mengitari bumi. Anggapan ini
yang mendasari hipotesis Geosentris dan Ptolomeus. Ptolomeus (70-147) menjelaskan gerak
bulan, planet, dan matahari ini dengan menempatkan lingkaran – lingkaran kecil pada gerak
planet, matahari, dan bulan pada lapisan yang berotasi mengelilingi bumi.

Pandangan Ptolomeus yang memandang bumi sebagai pusat alam semesta dinamakan
pandangan atau Hipotesis Geosentris, pandangan ini bertahan sampai abad pertengahan.
Covernicus (1473-1543) mengemukakan untuk menempatkan matahari sebagai pusat
tatasurya (1515). Pendapat Covernicus ini disebut Sistem Heliosentris. Covernicus ini
memandang gerak planet planet ini berbentuk lingkaran mengitari matahari termasuk juga
bumi. Susunan planet – planet dalam sistem Tatasurya, mulai dari planet yang terdekat ke
matahari yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Pluto.

Bumi Sebagai Planet,

Bumi mengorbit matahari dalam lintasan elips (Hk. Keppler I), pada jarak rata rata
149,6 juta km.karena lintasannya berbentuk elips maka jarak matahari dan bumi selalu
berubah. Ekuator bumi tidak sebidang dengan bidang orbit bumi, melainkan miring sekitar
5
23,50 . Kemiringan ini menyebabkan terjadinya empat musim (panas, gugur, dingin, dan semi
) pada daerah sub tropika, diakibatkan oleh tumukan meteorit sewaktu bumi baru terbentuk..

Ketika bumi berotasi, kedudukan sumbunya tidak tetap. Keadaannya seperti gasing
yang sedang berputar tetapi hamper jatuh. Gerakan ini di sebut presisi. Sumbu bumi yang
mengalami presisi bergerak membentuk lintasan kerucut dengan sudut puncak 23,50 . Presisi
bumi diakibatkan keadaan bumi yang berbentuk bukan bolasempurna, memiliki sumbu rotasi
yang miring terhadap bidang orbitnya dan menerima gravitasi bulan dan matahari.

Gabungan gaya-gaya ini menimbulkan momen gaya yang cenderung menjatuhkan


bumi kebidang ekliptika (bidang orbit bumi) dan bumi melawan dengan melakukan presisi.
Dalam gerakan presisinya, sumbu bumi bergerak tidak dalam lintasan lurus, melainkan
bergelombang, mengangguk-angguk dan gerakan ini disebut Nutasi. Nutasi adalah akibat lain
dari gaya tarik gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi.

Bumi tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutubnya dan menggelembung
pada ekuatornya. Jari – jari dikutub bumi adalah 6.356,8 km sedangkan pada ekuatornya
6.378,2km. pepatnya bola bumi disebabkan pada saat bumi baru terbentuk belum terlalu
padat dan rotasinya membuat menggeembung pada bagian tegak lurus sumbu rotasi
(ekuator).

3.2 Bagian – Bagian Bumi

Melalui pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang gempa bumi)para ahli


memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi. Bumi ternyata memiliki
beberapa lapisan, di mulai dari yang terdalam yaitu (controsfer/barisfer), lapisan kulit yang
padat (litosfer) dan lapisan air pada permukaan bumi (hidrosfer). Bumi diselimuti gas, yaitu
atmosfer.

Inti Bumi (Barisfer/Centrosfer)

Inti bumi terdiri dari tiga bagian, yaitu : mantel (tebalnya 1800 mil), inti luar (tebalnya
1360 mil) dan inti dalam (tebalnya 815mil). Berat jenis inti bumi diperkirakan 10,7. Pengaruh
panas matahri hanya terasa paling dalam 20m dibawah permukaan bumi. Setelah 20m
kebawah temperaturnya telah konstan, akan tetapi, makin masuk kedalam bumi
temperaturnya makin tinggi. Umumnya tiap turun 33m temperature akan naik 10C. Angka
33m ini disebut ‘jumlah geometris’, artinya jumlah meter yang diperlukan untuk kenaikan
temperature 10C, apabila turun vertical kedalam lapisan bumi.

Derajat Geothermis, artinya jumlah derajat Celcius yang dipakai apabila turun vertical
100m kedalam bumi. Jumlah geothermis tidak sama disetiap tempat. Batuan gunung berapi
yang masih panas memperkecil derajat geotermis, sedangkan air samudra dan air tanah
memperbesar derajat geotermisnya.

6
Namun diduga bahwa makin jauh dari permukaan bumi akin kecil derajat
geotermisnya, sehingga temperature inti bumi tidak akan lebih dari 3.0000C. Dalam
temperature ini segala macam zat telah mencair / menjadi gas, tetapi karena tekanan berat
dari lapisan-lapisan di atasnya maka barisfer tetap padat.

Kulit Bumi (Litosfer)

Kulit bumi (Litosfer) (lithos = batuan, sphaira - bulatan) adalah bagian bumi yang vital
bagi kehidupan manusia, berupa benua, daratan, pulau-pulau tempat tinggal dan tempat
melangsungkan kehidupan manusia. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan Sial
(Silisium dan Aluminium) dengan berat jenis rata-rata 2,65 dan lapisan Sima (Silisium dan
Magnesium) dengan berat jenis rata-rata 2,9.

Kulit bumi terdiri dari zat padat yang disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu, gunung
berapi,kerikil dll) menurut kejadiaanya, batuan dibedakan atas tiga golongan yaitu :

1. Batuan Beku : terjadi dari magma yang cair dan panas membeku di dalam atau diluar bumi
akibat temperaturnya turun. Menurut tempat terbentuknya, dibedakan ada tiga macam,
yaitu batuan luar (magma yang cair dan panas keluar dari kawah gunung berapi saat
meletus dan bersentuhan dengan udara yang tempraturnya lebih rendah dimuka bumi,
akibatnya magma tadi membeku menjadi batuan), batuan beku sela (magma yang
membeku di jalan keluar muka bumi), dan batuan beku dalam (magma yang membeku di
dalam bumi)

2. Batuan Sedimen (endapan) : angin, air, es mengkikis batuan dan hasil kikisannya
diendapkan ke tempat lain. Hasil kikisan ini ada yang tetap gembur, ada yang menjadi
keras (membatu), karena tekanan dari lapisan di atasnya. Contoh yang tetap gembur (pasir
pantai dan sungai) sedangkan yang mengeras (konglomrat = kumpulan batu-batu kerikil
yang menyatu dan mengeras dan batuan pasir – kumpulan pasir yang menyatu dan
mengeras)

3. Batuan Metamorf (malihan) : batuan sedimen maupun batuan beku yang telah mengalami
perubahan sifat, karena suhu yang tinggi atau tekanan yang berat. Contoh batu pualam
(marmer)

Lapisan Air (Hidrosfer)

Hidrosfer (Hydro = air, sphaira = bulatan) ialah semua perairan yang berada di bumi,
yaitu samudra, lautan, danau, sungai dan air tanah. Kira-kira 71% dari planet bumi ini
nerupakan lapisan air. Air dari laut, sungai, danau menguap (evaporasi) ditambah dari
penguapan vegetasi (transpirasi) akan membentuk awan. Awan yag terbawa oleh angin
ketempat yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan (kondensasi) sehingga terurai
menjadi titik-titik air yang karena gaya beratnya akan turun kemuka bumi sebagai hujan
(presipitasi). Setelah sampai dimuka bumi, sebagian mengalir diatas permukaan bumi dan
aliran bawah permukaan , mengisis kembali danau, sungai, dan laut srta diserap kembali oleh
tumbuhan. Dengan demikian terjadilah siklus hidrologi.

7
Lapisan Udara (Atmosfer)

Lapisan udara (Atmosfer = uap, udara, Sphaira = bulatan ) menyelimuti bumi.


Berdasarkan sifatnya dibagi dalam beberapa lapisan.

a. troposfer

b. stratosfer

c. mesosfer

d. termosfer

Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak berwarna.
Empat gas yaitu nitrogen(N2 ), oksigen (02), argon (Ar) dan Carbondioksida (CO2)
volumenya hampir 100% dari volume udara. Volume nitrogen( N2) 78%, oksigen 20 %,
argon 0,9% dan carbondioksida 0,03% . gas lain yang stabil adalah neon(Ne), helium(He),
krpton(Kr), hydrogen (H2), xenon (Se), metana(CH4), sedangkan yang kurang stabil antara
lain ozon (O3). Oksigen sangat penting bagi kehidupan, yaitu mengubah zat makanan
menjadi energy. Oksigen dapat bergabung dengen unsure kimia lain yang di butuhkan untuk
pembakaran.

3.3 Gerak Rotasi, Gerak Revolusi dan Grativasi Bumi

Bumi berputar pada porosnya dengan arah barat-timur san sekali putaran memerlukan
waktu 23 jam 36 menit 4 detik. Gerakan Bumi berputar pada porosnya disebut rotasi Bumi.

Akibat rotasi Bumi yaitu:

 Gerak semu harian matahari, seolah-olah matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di
sebelah barat

 Pergantian siang dan malam, dimana separuh dari bola bumi menerima sinar matahari
(siang), sedangkan separuh lainnya mengalami kegelapan (malam)

 Pembiasan arah angin dan arus laut, seperti yang dijelaskan dalam hukum Buys Ballot.
Angin dibelahan bumi utara tidak bergerak lurus dari tekanan udara maksimum ke daerah
udara tekanan minimum, tetapi dibelahan bumi utara dibiaskan ke kanan dan di belahan
bumi selatan dibiaskan ke kiri

 Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda garis bujurnya

 Bentuk Bumi bulat pepat, pada bagian kutub mengalami pemepatan dan bagian ekuator
mengalami pengembungan

Bumi disamping berputar pada porosnya, juga berputar mengintari matahari dan sekali
berputar memerlukan 365,25 hari, gerakan bumi berputar mengintari matahari disebut
revolusi Bumi.

8
Akibat revolusi Bumi yaitu:

 Di daerah sebelah utara garis balik utara (Tropic of Cancer) dan sebelah selatan (Tropic of
Capricon) mengalami empat musim (panas-gugur-dingin-semi) bergantian

 Perbedaan lamanya siang dan malam, pada musim panas siang hari lebih panjang daripada
malam, sebaliknya pada musim dingin malam hari lebih panjang daripada siang harinya.

Bumi mempunyai gaya berat dan gaya berat tersebut dinamakan grativasi.

Akibat grativasi bumi yaitu :

 Materi di bumi punya bobot, sehingga tidak melayang-layang

 Makin kea rah kutub, bobot suatu materi akan semakin besar, karena jari-jari bumi kearah
kutub menjadi pendek

 Terlihat rasi bintang yang beredar dari bulan ke bulan

BAB IV

PENUTUP

9
Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat adalah bahwa keseluruhan alam semsta, beserta dimensi
materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi
dalam sekejab. Peristiwa ini, yang dikenal dengan “Big Bang”, membentuk keseluruhan alam
semesta sekitar 13,7 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaaan sebagai hasil
dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang
merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai alam
semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Sebelum Big Bang, tidak ada
yang disebut sebagi materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi,energi,bahkan waktu
belum ada dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi,energy, dan
waktu.

Bumi dikatakan sebagai planet karena mengorbit mengelilingi matahari (berevolusi),


mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri sehingga benda angkasa
tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat), telah
mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar
lainnya selain satelitnya sendiri di daerah sekitar orbitnya.

Bumi tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutubnya dan menggelembung pada
ekuatornya. Jari – jari dikutub bumi adalah 6.356,8km sedangkan pada ekuatornya
6.378,2km. pepatnya bola bumi disebabkan pada saat bumi baru terbentuk belum terlalu
padat dan rotasinya membuat menggeembung pada bagian tegak lurus sumbu rotasi
(ekuator).

Bumi berputar pada porosnya dengan arah barat-timur san sekali putaran memerlukan
waktu 23 jam 36 menit 4 detik. Gerakan Bumi berputar pada porosnya disebut rotasi Bumi.
Bumi disamping berputar pada porosnya, juga berputar mengintari matahari dan sekali
berputar memerlukan 365,25 hari, gerakan bumi berputar mengintari matahari disebut
revolusi Bumi. Bumi mempunyai gaya berat dan gaya berat tersebut dinamakan grativasi.

Matahari ini sangat penting bagi kehidupan di bumi karena :

 Merupakan sumber sinar dan sumber panas (energi) utama bagi bumi. Minya bumi dan
batu baru itu sebenarnya juga berasal dari energi matahari pada zaman dahulu diserap oleh
tumbuhan atau binatang.

 Matahari mengontrol stabilitas peredaran bumi berarti mengontrol terjadinya siang dan
malam, bulan, tahun serta juga mengontrol peredaran planet lain.

 Matahari adalah bintang yang terdekat, maka dengan mempelajari matahari kita secara tak
langsung dapat memahami bintang-bintang lain.

Planet-planet anggota tata surya dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu :

 Planet dalam (inner planets) yang meliputi ; Mercurius, Venus, Bumi, dan Mars.

10
 Planet luar (outer planets) yang meliputi : Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, sementara
Pluto masih menjadi bahan perdebatan pada akhir-akhir ini apakah dia termasuk planet
luar atau anggota dari sistem tata surya yang lain, atau ada anggapan sekarang Pluto
adalah bagian lain dari Asteroid. Planet dalam pada umumnya berukuran kecil tetapi relatif
padat, sedangkan planet luar berukuran besar walaupun mempunyai massa jenis yang kecil

Saran

Bagi para pembaca yang ingin memahami lebih jauh tentang Bumi dan Alam Semesta,
diharapkan mencari referensi lain yang berkaitan dengan makalah Bumi dan Alam
Semesta ini,dan selanjutnya pembaca dapat mengerti dan memahami tentang Bumi dan Alam
Semesta yang ada di sekitar kita. Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi semua pihak
yang memerlukan. Dan marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan yang ada di Bumi
kita ini.

DAFTAR PUSTAKA

 Ida Bagus Putu Arnyana, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Alamiah Dasar. Singaraja: Unit MPK
(MKU) Universitas Pendidikan Ganesha

11
 Ahmadi Abu dan A.Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, 1991, PT. Rineka Cipta, Jakarta. . (di
ambil dari http://ririnsunarti.blogspot.co.id/2012/01/bumi-dalam-alam-semesta.html)

 Aly Abdullah dan Eny Rahman, MKDU- Ilmu Alamiah Dasar,1995, PT. Bumi Aksara,
Jakarta. (di ambil dari http://ririnsunarti.blogspot.co.id/2012/01/bumi-dalam-alam-
semesta.html)

 Di ambil dari http://savitriindrasuari.blogspot.co.id/2014/06/makalah-ilmu-alamiah-dasar-


bumi-dan.html

 Wadiyatmoko, K.2004.Geografi SMA.Jakarta:Erlangga

 Perkin, Otho E, et al.1981.Work-a Text in Earth Science,edisi revisi.New York:Globe


Book Company, Inc

12

Anda mungkin juga menyukai