Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BUMI DAN ALAM SEMESTA

OLEH :
1. Faustina Apriliani Ve a
2. Plasiana Lorinsa Nggowa
3. Robertus Rape Da Lopez
4. Yohanes Karlosatius Jawa
5. Yakobus Leaq
6. Maria Emerensiana Luna

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS FLORES
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah makalah tentang “Bumi dan Alam
Semesta” meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Bumi dan Alam Semesta. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun
yang membacanya.

Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang


kurang berkenan.

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar.....................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bumi............................................................................................................5
2.2 Sistem Tata Surya..........................................................................................................6
2.3 Teori Pembentukan Alam Semesta................................................................................12
2.4 Peristiwa Rotasi Bumi, Revolusi Bumi, Dan Revolusi Bulan.......................................14
2.5 Macam-Macam Dan Jenis Benda Langit Di Luar Angkasa..........................................16

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan....................................................................................................................18
3.2 Saran..............................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alam semesta merupakan ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik
maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat di ungkapkan maupun yang
belum dapat di ungkapkan oleh manusia yang mencakup tentang mikrocosmos dan
makrocosmos. Mikrocosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil,
misalnya: atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya. Sedangkan makrocosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya: bintang, planet, dan
galaksi.
Manusia berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai
sekarang. Pada zaman kerajaan Yunani, orang percaya bahwa bumi merupakan pusat dari
alam semesta ini (geosentrisme). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih
tajam, pandangan ini berubah sejak zaman abad pertengahan yang di pelopori oleh
Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari pusat menjadi beredarnya bumi dan
planet-planet lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan Pengertian Bumi
2. Jelaskan Sistem Tata Surya
3. Jelaskan Teori Pembentukan Alam Semesta
4. Jelaskan Peristiwa Rotasi Bumi, Revolusi Bumi, Dan Revolusi Bulan
5. Jelaskan Macam-Macam Dan Jenis Benda Langit Di Luar Angkasa

1.3 Tujuan
1. Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamia Dasar
2. Menjelaskan Tentang Pengertian Bumi
3. Menjelaskan Tentang Teori Pembentukan Alam Semesta
4. Menjelaskan Tentang Peristiwa Rotasi Bumi, Revolusi Bumi, Dan Revolusi Bulan
5. Menjelaskan Tentang Macam-Macam Dan Jenis Benda Langit Di Luar Angkasa

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bumi

Bumi adalah planet makhluk hidup tinggal. Yang merupakan sebuah planet dan
tentu saja tidak hanya bumi saja, melainkan benda alam semesta lainnya. Alam semesta
yang kita tempati terbentuk dari beberapa peristiwa yang dapat diteliti dengan teori
penciptaan alam semesta dan isinya merupakan suatu ciptaan Tuhan.
Alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah
benda benda yang memiliki ukuran sangat kecil, misalnya aktom, elektron, sel, amoeba,
dan lain sebagainya. Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda yang berukuran sangat
besar misalnya plabet, bintang, matahari, ataupun galaksi.
Nama-nama planet :
 Merkurius
 Venus
 Bumi
 Mars
 Jupiter
 Saturnus
 Uranus
 Neptunus
 Pluto
Teori pembentukan alam semesta :

5
 Teori keadaan tetap atau teori stabil
 Teori ledakan dasyat atau teori big bag
 Teori Mengembang tetap atau teori ekspansi
 Teori Nebula
 Teori Planetisimal
 Teori Pasang Surut
 Teori Bintang Kembar
 Teori proto planet
 Teori Kuantum
 Teori kondensasi
Benda angkasa lain antara lain asteroid, komet, meteor, satelit, dan lain-lain.
Bumi adalah planet yang menempati urutan ketiga dalam urutan tata surya setelah planet
merkurius dan venus. Planet bumi merupakan satu-satunya planet yang dihuni oleh
makhluk hidup terutama manusia, hewan dan tumbuhan.

2.2 Sistem Tata Surya

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang berputar mengelilingi matahari.
Benda-benda langit itu adalah bulan, asteroid, meteroid, komet, dan planet-planet.Tata
surya merupakan bagian di alam semesta yang sangat luas. Tata surya terletak didalam satu
galaksi yang disebut Bimasakti. Galaksi Bimasakti disebut juga Milky Way.

1. Matahari Sebagai Pusat Tata Surya

Matahari adalah bola gas yang memancarkan cahayanya sendiri. Matahari


merupakan pusat tata surya. Semua benda langit di tata surya berputar mengelilingi
matahari. Matahari merupakan objek yang paling berat dalam tata surya sehingga gaya
gravitasi matahari sangat besar. Gaya gravitasi matahari 28 kali lebih besar daripada gaya
gravitasi bumi.

Matahari adalah salah satu dari 100 miliar lebih bintang yang ada digalaksi
Bimasakti. Diameter matahari 110 kali diameter bumi. Suhu permukannya 5.600-6.000
derajat Celcius, suhu di inti matahari 15 juta derajat Celcius. Matahari terdiri atas gas gas
hidrogen (80%-90%) dan gas helium. Matahari berputar pada porosnya dari barat ke timur.
Matahari merupakan sumber energi kehidupan di bumi.
6
2. Planet-planet
Planet-planet beredar mengelilingi matahari. Planet-planet tersebut beredar dalam suatu
lintasan planet yang disebut orbit berbentuk elips. Dalam tata surya ada 8 planet yaitu,
merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus, dan neptunus.

Lintasan planet mengelilingi matahari disebut orbit. Peredaran planet-planet


mengelilingi matahari disebut revolusi planet. Waktu yang diperlukan planet untuk
melakukan satu kali revolusi disebut kala revolusi. Selain berevolusi, planet juga
melakukan gerak rotasi. Gerak rotasi adalah gerak berputar pada porosnya. Waktu yang
diperlukan planet untuk melakukan satu kali rotasi disebut kala rotasi.

Berdasarkan letak garis edarnya, planet-planet digolongkan menjadi dua, yaitu planet
dalam dan planet luar. Planet dalam ialah planet-planet yang berada dekat dengan
matahari. Ada 4 planet yang tergolong olanet dalam, yaitu merkurius, venus, numi, dan
mars. Planet dalam berukuran kecil dan permukaannya tresusun atas bebatuan. Planet luar
terdiri atas yupiter, saturnus, uranus, dan neptunus. Ukuran planet luar lebih besar daripada
planet dalam. Planet luar tersusun dari gas dan keadaannya sangat dingin karena jauh dari
matahari.

7
a. Merkurius

Planet yang paling dekat dengan matahari adalah merkurius. Lapisan atmosfer
merkurius sangat tipis sehingga permukaannya mencapai 430 derajat celcius pada siang
hari. Permukaan planet merkurius berlubang-lubang. Merkurius mempunya ukuran yang
lebuh kecil dari bumi, dan dapat terlihat dilangit saat matahari akan terbit dan akan
terbenam. Planet tidak memiliki satelit.

b. Venus

Planet terdekat kedua dari matahari. Ukujran venus hampir sama dengan ukuran
bumi sehingga orang menjuluki kembaran bumi. Planet venus tampak cemerlang diantara
bintang-bintang dilangit waktu fajar sehingga sering disebut sebagai bintang fajar. Venus
juga sering disebut bintang senja karena terlihat kemilau di barat ketika matahari terbenam.
Akan tetapi, venus bukanlah bintang. Atmosfer venus terdiri atas gas karbondioksida,
sedikit hidrogen, nitrogen, dan uap air. Atmosfer venus dapat menahan cahaya matahari
sehingga venus kelihatan paling cerah dilihat dari bumi. Arah rotasi venus searah dengan
arah jarum jam, sehingga matahari di venus terbit dari barat dan terbenam dari timur.
Berbeda dengan arah rotasi planet-planet lainnya, yaitu dari timur ke barat.

8
c. Bumi

Bumi adalah satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hidup. Bumi memiliki
atmosfer yang terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan uap air. Atmosfer
melindungi kkita dari sinar ultraviolet yang dapat mematikan kehidupan dan juga benda-
benda langit yang mendekati kebumi. Selain itu, atmosfer juga menjaga suhu sesuai
kebutuhan makhluk hidup. Bumi memiliki sebuah satelit, yaitu bulan. Bulan mengelilingi
bumi dalam perederannya mengitari matahari.

d. Mars

Planet mars sering disebut planet merah karena tampak kemerahan. Warna merah
tersebut berasal dari debu yang banyak diterbangkan angin. Pada permukaan mars terdapat
kawah-kawah dan gunung-gunung yang sangat tinggi dan besar. Keseluruhan permukaan
mars berupa padang pasir yag tertutup oleh debu dan bebatuan padat yang berwarna merah
oranye.
Atmosfer di mars terdiri dari gas karbondioksida dan nitrogen. Di planet tersebut tidak ada
air dan planet itu memiliki 2 satelit atau bulan, yaitu phobos dan deimos.

9
e. Yupiter

Yupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Besar Yupiter sebelas kali
besar bumi sehingga sering disebut dengan planet raksasa.
Planet yupiter berputar dengan cepat pada poros nya dibandingkan perputaran planet-
planet lainnya. Kecepatan rotasi tersebut menyebabkan Yupiter lebih lebar pada bagian
ekuator.
Atmosfer yupiter sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sisanya helium. Atmosfer di
planet, itu sangat tebal sehingga Yupiter itu tampak seperti bola gas raksasa.
Planet Yupiter memiliki 16 satelit dengan empat satelit terbesar secara berturut-turut
adalah Ganymede, Caallisto, Europa dan Io.

f. Saturnus

Saturnus adalah planet terbesar kedua dalam tata surya setelah Yupiter. Ukuran
Saturnus sembilan kali ukuran bumi. Saturnus memiliki lapisan atmosfer yang sanagt tebal,
tersusun atas gas hidrogen dan helium serta sedikit metana dan amonia.

10
Saturnus merupakan planet yang sangat indah karena memiliki tiga cincin pada bagian
atmosfernya. Cincin itu di perkirakan terdiri atas debu halus, kerikil kecil, dan butir-butir
es yang sangat banyak. Planet itu tampak berwarna kekuningan.
Planet saturnus memiliki 31 buah satelit dan satu diantaranya yang paling besar adalah
Titan. Titan merupakan satu-satunya satelit dalam sistem tata surya yang memiliki lapisan
atmosfer.

 
g. Planet Uranus

Ditemukan seorang astronom Inggris bernama Sir William Herschel tahun 1781.
Uranus diselimuti oleh awan yang tebal sehingga sulit diamati dari bumi. Planet Ursnus
tampak berwarna hijau kebiruan. Atmosfer planet ini tersusun dari Hidrogen, Helium, dan
Metana. Uranus berotasi dari timur ke barat seperti halnya Venus. Namun, arah rotasinya
tidak searah jarum jam, tetapi dari atas ke bawah. Uranus berputar dengan cepat pada
porosnya. Akibatnya, bagian ekuator Uranus lebih tebal dari bagian-bagian lain.
Perputaran yang cepat juga menimbulkan angin yang kuat pada atmosfer Uranus.
Planet Uranus memiliki cincin pada atmosfer. Cincin Uranus tidak dapat diamati dari
bumi, sekalipun dengan bantuan teleskop. Planet itu memiliki 27 satelit atau bulan. Satelit
yang ukurannya besar ada 5 buah, yaitu Mirandi, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.

11
h. Neptunus

Ditemukan oleh seorang astronom Jerman bernama J. G. Galle tahun 1846. Planet
Neptunus tampak berwarna kebiruan. Neptunus juga dikelilingi oleh cincin debu. Selain
itu, Neptunus memiliki bintik hitam. Bintik tu diperkirakan adalah badai raksasa. Seperti
halnya Yupiter, Saturnus, dan Uranus, lanet itu berupa bola gas raksasa dengan lapisan
atmosfer yang tebal. Atmosfer itu tersusun dari gas hidrogen dan helium.
Planet Neptunus memiliki 4 cincin dan 11 Satelit atau bulan. Satelit yang paling besar
adalah Triton.

2.3 Teori Pembentukan Alam Semesta


Proses terjadinya jagat raya atau alam semesta serta proses pengembangannya
masih menjadi suatu misteri yang masih terus dicoba untuk dipecahkan oleh ilmuwan
hingga saat ini. Awal mula terbentuknya jagat raya saat ini masih sebatas sebuah teori.
Artinya, hal ini belum dapat dibuktikan secara nyata. Seluruh teori tersebut terbentuk
berdasarkan perkiraan para ahli yang melakukan pengamatan dan perhitungan dengan
didukung oleh berbagai bidang ilmu lainya.
Berikut 10 teori tentang pembentukan jagat raya atau alam semesta yang muncul di
kalangan para ilmuwan, di antaranya:

1. Teori Big Bang (ledakan dahsyat)


2. Teori Mengembang atau Teori Ekspansi
3. Teori Keadaan Tetap atau Teori Stabil
4. Teori Kuantum
5. Teori Nebula atau Teori Kabut
6. Teori Planetesimal
7. Teori Bintang Kembar
8. Teori Proto Planet
9. Teori Pasang Surut
10. Teori Kondensasi

12
Berikut ini penjelasannya:

1. Teori Big Bang (ledakan dahsyat)


Teori Big Bang pertama kali dicetuskan pada tahun 1927 oleh Georges Lemaitre,
seorang ilmuwan berkebangsaan Belgia. Menurut teori Big Bang, jagat raya terbentuk dari
ledakan yang sangat besar. Sebelumnya jagat raya adalah sebuah energi panas yang sangat
padat. Hingga suatu hari, energi panas yang padat tersebut mengembang dan meledak.
Hasil dari ledakan itu kemudian memadat dan menjadi benda-benda langit seperti sekarang
ini. Teori Big Bang didasarkan pada penelitian bahwa jagat raya ini mengembang dan
semakin meluas. Seluruh bintang dan planet bergerak saling menjauh seolah-olah seluruh
benda langit itu berasal dari satu titik.

2. Teori Mengembang atau Teori Ekspansi


Teori mengembang atau teori ekspansi belum diketahui secara pasti ilmuwan ahli
jagat raya yang menemukan teori ini. Namun menurut teori mengembang atau teori
ekspansi, jagat raya terbentuk karena zat hidrogen mengembang yang diakibatkan suhu
ekstrim pada ruang alam semesta. Reaksi zat hidrogen yang mengembang inilah asal mula
dari teori mengembang atau teori ekspansi.

3. Teori Keadaan Tetap atau Teori Stabil


Teori keadaan tetap adalah teori yang mengatakan bahwa sejak bermiliar-miliar
tahun yang lalu hingga sekarang bentuk alam semesta jagat raya ini sama sekali tidak
mengalami perubahan. Menurut teori keadaan tetap, jagat raya terdiri dari unsur hidrogen
yang muncul dengan sendirinya. Kemunculan zat lain selain hidrogen memerlukan waktu
yang sangat lama untuk suatu atom terbentuk di alam semesta. Teori ini dikemukakan oleh
Fred Hoyle seorang ahli astrofisika berkebangsaan Inggris.

4. Teori Kuantum
Teori kuantum memiliki arti bahwa alam semesta bersifat kekal. Di mana alam
semesta sudah ada sejak dahulu kala dengan sendirinya dan akan selalu ada. Tidak ada
material pembentuk alam semesta di dalamnya. Teori kuantum ditemukan oleh ahli
astrofisika bernama William Lane Craig pada tahun 1966.

5. Teori Nebula atau Teori Kabut


Teori kabut atau teori nebula terdiri atas hidrogen, helium, dan debu angkasa
kemudian melakukan rotasi yang kecepatannya sangat lambat sekali. Hidrogen, helium,
dan debu angkasa tersebut akan mulai menyusut karena temperatur dan tekanan suhu yang
terdapat di jagat raya sangat rendah. Dampak dari penyusutan ini membentuk cakram datar
dan ditengahnya terdapat sebuah bintang. Teori Kabut atau Teori Nebula ditemukan oleh
ahli astrofisika bernama Immanuel Kant pada tahun 1775.

6. Teori Planetesimal
Teori Planetesimal menyatakan bahwa matahari sebagai bintang berpapasan dengan
bintang yang lain. Karena efek papasan tersebut terjadilah efek saling tarik menarik oleh
masing-masing gaya gravitasi bintang. Peristiwa tarik menarik antar gravitasi bintang
inilah yang menyebabkan partikel-partikel bintang tertarik keluar dan membentuk partikel
yang baru di alam semesta. Partikel tersebut membentuk planet. Teori Planetesimal
ditemukan oleh dua ahli astrofisika berkebangsaan Amerika Serikat, yaitu Chamberlein
dan F. R. Moulton. Penemuan teori planetesimal ditemukan pada tahun 1911.

13
7. Bintang Teori Kembar
Teori bintang kembar ini mengatakan bahwa jagat raya terbentuk dari tabrakan
sesame bintang yang akhirnya salah satu bintang tersebut meledak. Gaya gravitasi bintang
berpengaruh pada partikel baru yang terjadi karena dampak dari tabrakan tersebut. Gaya
gravitasi bintang mengakibatkan munculnya partikel-partikel yang bergerak mengelilingi
bintang yang tidak meledak karena efek tabrakan tadi. Lalu partikel-partikel tersebut
akhirnya disebut bagian daripada ciri planet. Teori bintang kembar ditemukan pada tahun
1930. Belum jelas ilmuwan yang menemukan teori bintang kembar.

8. Teori Proto Planet


Teori Proto Planet berpendapat bahwa jagat raya terbentuk dari sekelompok gas
dan debu yang bertebaran di luar angkasa. Teori Proto Planet bermula sejak 5 miliar tahun
yang lalu. Teori Proto Planet berasal dari partikel gas dan debu yang mampet. Proses
mampetnya partikel gas dan debu tersebut tertarik menuju ke bintang karena gaya gravitasi
bintang. Lalu berputar mengelilingi bintang akhirnya disebutlah planet. Teori Proto Planet
ditemukan oleh ahli astronomi berkebangsaan Jerman bernama Carl von Weizsaeker pada
tahun 1940-an. Teori protoplanet kemudian diteruskan dan dikembangkan oleh P. Kuiper
dan Subrahmanyan Chandrasekhar.

9. Teori Pasang
Surut Teori pasang surut merupakan teori pembentukan jagat raya yang berasal dari
bola gas panas yang akhirnya mendingin karena temperatur dan tekanan suhu di luar
angkasa sangat dingin. Pendinginan bola gas tersebut menyusut dan terbagi menjadi
keping-keping yang disebut planet.

10. Teori Kondensasi


Teori kondensasi adalah adalah bagian daripada teori dalam pembentukan jagat
raya karena bola kabut raksasa yang berevolusi membentuk cakram dengan bola gas
sebagai pusatnya. Teori kondensasi ditemukan oleh G. P. Kuiper.

 
2.4 Peristiwa Rotasi Bumi, Revolusi Bumi, dan Revolusi Bulan

1. Rotasi dan Revolusi Bumi


Bumi merupakan planet ketiga dalam sistem tata surya bila dihitung dari matahari.
Terdapat dua paham yang membahas mengenai pusat tata surya, yaitu:
1. Paham geosentris : menganggap bahwa bumi adalah pusat peredaran benda-benda
langit.
2. Paham heliosentris : menganggap bahwa matahari adalah pusat peredaran benda-
benda langit. Orang yang berhasil membuktikan kebenaran paham heliosentris
adalah Nicholas Copernicus (1473-1543).
a. Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah peristiwa bumi berputar pada porosnya. Rotasi bumi
menyebabkan terjadinya siang dan malam. Waktu (kala) rotasi bumi adalah 23 jam lebih

14
56 menit 3 detik (dibulatkan 24 jam). Bumi berputar dari arah barat ke timur. Oleh sebab
itu, bagian timur lebih dahulu mengalami siang. Gerakan matahari disebut gerak semu
harian.
Bagian bumi yang terkena matahari akan mengalami siang. Sedangkan bagian bumi
yang tidak terkena matahari akan mengalami malam.
b. Revolusi bumi
Revolusi bumi adalah peristiwa bumi berputar mengelilingi matahari. Waktu yang
diperlukan untuk berevolusi adalah 365 ¼ hari (1 tahun). Kemiringan bumi pada saat
mengitari matahari adalah 23,5° dari garis tegak lurus. Revolusi bumi menyebabkan
terjadinya perubahan musim di bumi.
1)   Tangggal 22 Maret-21 Juni
Kutub utara bumi lebih condong ke matahari, dan mengalami musim semi.
Sedangkan kutub selatan bumi menjauh dari matahari dan mengalami musim gugur.
2)   Tanggal 21 Juni-23 September
Dari tanggal 21 juni–23 September, kutub utara bumi mulai menjauh dari matahari.
Pada saat itu terjadi musim panas. Sedangkan kutub selatan mulai mendekati matahari dan
mengalami musim dingin.
3)   Tanggal 23 September-22 Desember
Kutub utara bumi semakin jauh dari matahari dan mengalami musim gugur.
Sedangkan kutub selatan bumi makin condong ke matahari. Pada saat itu kutub selatan
mengalami musim semi.
4)   Tanggal 22 Desember-21 Maret
Dari tanggal 22 Desember-21 Maret, kutub utara bumi mulai mendekat ke arah
matahari. Pada saat itu terjadi musim dingin. Kutub selatan mulai menjauhi matahari dan
mengalami musim panas. Proses revolusi ini berlangsung terus sepanjang tahun.
Selama berevolusi kedudukan bumi terhadap matahari berubah-ubah. Titik terdekat bumi
dengan matahari disebut perihelium. Sedangkan titik terjauh bumi dengan matahari disebut
aphelium.

c. Revolusi Bulan
Bulan merupakan satelit bumi. Jarak rata-rata bumi ke bulan adalah 380.000 km.
Bulan tidak mempunyai atmosfir, akibatnya tidak ada kehidupan dan peredaran air. Bunyi
tidak dapat merambat karena tidak ada udara. Suhu bulan yang menghadap matahari
adalah 110 °C. Bagian belakangnya bersuhu -173 °C. Gravitasi bulan lebih kurang 1/6 kali
gravitasi bumi.
15
Revolusi bulan adalah perputaran bulan mengelilingi bumi. Kala rotasi bulan = kala
revolusinya yakni 27,3 hari. Hal ini menyebabkan bagian bulan yang menghadap ke bumi
selalu sama. Karena gerakannya, bagian bulan yang memantulkan cahaya ke bumi

ukurannya berubah-ubah.
a.    Kedudukan bulan di A
Seluruh permukaan bulan yang menghadap ke bumi tidak mendapat sinar matahari.
Hal ini menyebabkan bulan tidak mendapat sinar matahari sehingga bulan tidak tampak.
Keadaan ini disebut bulan baru yaitu hari ke-0 dan bulan mati yaitu hari ke-29 ½.
b.    Kedudukan bulan di B
Separuh permukaan bulan yang menghadap ke bumi mendapat cahaya dari
matahari. Terjadi pada saat bulan perempat pertama yaitu hari ke-7 ½
c.    Kedudukan bulan di C
Permukaan bulan yang mengarah ke bumi mendapat cahaya matahari. Pada fase
ini, ukuran bulan paling besar yang disebut bulan purnama (bulan penuh). Terjadi pada
saat bulan pertengahan yaitu pada hari ke 14 ¾.
d.   Kedudukan bulan di D
Separuh permukaan bulan yang mengarah ke bumi mendapat cahaya dari matahari.
Terjadi pada saat bulan perempat ketiga yaitu hari ke-22 ¼.

2.5 Macam-macam dan Jenis Benda Langit di Luar Angkasa

1. Planet

Planet adalah benda astronomi yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang
yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri dan dipenuhi satelit.

16
2. Bintang

Bintang tampak kecil di langit, tapi sebenarnya mereka berukuran cukup besar.


Bintang sendiri merupakan benda langit yang memancarkan cahaya yang disebabkan oleh
reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi yang terjadi intinya.

3. Asteroid

Asteroid disebut juga planet minor atau planetoid dan merupakan benda berukuran
lebih kecil daripada planet tetapi lebih besar daripada meteoroid yang umumnya terdapat di
bagian dalam tata surya.

4. Komet

Komet ini berbentuk seperti bintang jatuh yang berwarna-warni. Komet sendiri
merupakan sebuah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk
lonjong, parabolis, atau hiperbolis.

5. Meteor

Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil
daripada asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul.

6. Galaksi

Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri atas
bintang, gas dan debu dengan materi komponen mayoritas gelap.

7. Matahari

Matahari atau sang surya adalah bintang di pusat tata surya. Bentuknya nyaris bulat
dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
  Setelah mengetahui teori-teori terbentuknya alam semesta ini, dapat kita ketahui
bahwa prosesnya memang masih menyimpan misteri. Selama bertahuntahun teori-teori
tersebut semakin berkembang karena sifat alami manusia yang selalu ingin tahu. Dalam era
modern saat ini, dimungkinkan munculnya teori-teori baru untuk menjawab segala
pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita perihal alam semesta ini. Dengan demikian
jika kita mempelajari proses terbentuknya alam semesta ini, kita juga mengetahui bahwa
alam semesta ini berawal dari ketiadaan, menjadi ada seperti sekarang ini.

3.2 Saran

Dari resume dan kajian literatur yang telah dilakukan, penulis menyadari masih
banyak kekurangan. Kekurangan ini terutama dari sumber refrensi yang masuh belum
banyak. Saran kami, untuk makalah selanjutnya, diharapkan agar menambah sumber agar
makin kaya ilmu sehingga informasi yang diberikan makin beragamm dan lebih
bermanfaat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Darmodjo, Hendro, Yeni Materi Pokok Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka
Ismail, Muhammad Maha Besar Allah Atas Semua Ciptaan-Nya. Jogjakarta: Garailmu.
Jasin, Maskoeri Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Pers. Purnama, Heri Ilmu Alamiah
Dasar. Jakarta: Rineka Cipta. Tjasyono, Bayong Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung:
Rosda 20

Buku: Yudhistira Yusman Hestiyanto Geografi 1 SMA kelas 10. Jakarta

19

Anda mungkin juga menyukai