GURU PEMBIMBING
DEWI ENDARWATY, S.Si S.Pd, M.Pd
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
ARMAN MAULANA
MUH. ALIF MARSUKI
RISKY ARDIANSYAH
REZKY ALFANDRA
1
YUDISTIAN MICHAEL PARANDUK
KATA PENGANTAR
Puji syukur ucapkan kepada tuhan yang Mahaesa, yang atas rahmat
dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “ Teori Pembentukan Bumu”
2
DAFTAR ISI
Daftar isi......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................1
B. Batasan Masalah.....................................................................2
C. Tujuan Penelitian....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................3
A. Pengertian Bumi.....................................................................3
A. Kesimpulan.............................................................................22
B. Saran.......................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya.
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan
bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari
daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi
sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam
semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan
bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi
matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu,
proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
1
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan sejarah terbentuknya bumi
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memahami hal-hal yang tertuang dalam
rumusan masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bumi
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya.
Kira kira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi
merupakan satu massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian, kira-
kira dua ratus juta tahun yang lalu Pangea terpecah menjadi dua benua besar
yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri dari Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia
Tengah dan Asia Timur: dan Gondwana yang terdiri dari Amerika Selatan,
Afrika India, Australia dan bagian Asia lainnya. Bagian-bagian dan dua benua
besar ini kemudian terpecah-pecah. hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain.
3
B. Teori terbentuknya muka bumi
Adapun berbagai teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para
ahli antara lain:
Teori ini menyatakan bahwa awalnya bumi terdiri atas dua benua
yang sangat besar, yaitu Laurasia dan Gondwana yang bergerak kea rah
equator, sehingga terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil.
Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Gondwana
pecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
Teori ini menyatakan bahwa di bumi hanya ada satu benua super
besar yaitu Pangea. Kemudian benua ini terpecah-pecah dan terus bergerak
ke arah equator. Teori ini dapat dibuktikan adanya persamaan yang
mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan
dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika, serta adanya kesamaan
batuan dan fosil pada kedua daerah tersebut.
4. Teori Konveksi
Teori ini menyatakan bahwa di alam bumi ini masih dalam keadaan
panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang
berada di atasnya.
Kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng yang berada di
atas lapisan astenosfer. Lempeng ini terdiri dari atas lempeng benua dan
lempeng samudera. Lempeng-lempeng ini bergerak dan mendesak satu sama
lain. Bertemunya antara dua benua lempeng disebut tumbukan (subduction),
4
sedangkan daerah yang menjadi tempat tumbukan lempeng lempeng disebut
subduction zone.
6. Teori Kabut(Nebula)
7. Teori Planetisimal
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi
Amerika bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi,
mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari
terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas
bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut
melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya
5
lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan
tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada
tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam
jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh
matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya
pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil.
Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi
(60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa
hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk
semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang
disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi.
6
9. Teori Bintang Kembar
7
Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar,
mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium
di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi
hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis
konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam
semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka
unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi
helium.
8
menyusut dan perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah,
akhirnya terbentuklah matahari.
9
2. Fanerozoikum (kurun sudah ada kehidupan nyata), dibedakan menjadi tiga
masa yaitu:
Selanjutnya tiap-tiap masa dapat dibagi lagi menjadi beberpa zaman dan
tiap-tiap zaman dapat dibagi lagi menjadi beberapa kala. Secara umum,
kehidupan diawali oleh orgnisme yang sederhana kemudian berkembang
menjadi organisme yang lebih kompleks. Perkembangan kehidupan dri zman
kw zaman dirangkum dalam sekala waktu waktu geologi dan ciri kehidupan
dari zaman ke zaman. Tahapan waktu sejarah kehidupan pada kurun
kriptozoikum dijelaskan dari masa ke masa, pada masa paleozoikum dan
mesozoikum dijelaskan dari zaman ke zaman, sedangkan pada masa
kenozoikum yang terdiri dari zaman tersier dan kuarter dijelaskan dari kala ke
kala.
1. Masa Prakambrium
10
dan prokariotik), seiring dengan perkembangan hidrosfer dan atmosfer.
Menjelang akhir masa ini, organisme yang lebih kompleks sejenis
invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai
muncul di laut-laut dangkal da bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati
pertama. Fosil-fosil yang terkenal adalah stromolit alga Jacutophyton, cacing
beruas Spriggina, cacing beludru Hallucigenia, cacing gilig Dickinsonia dan
ubur-ubur Mawsonites. Pada akhir masa Pra-Kambrium, benua-benua yang
yang semula berpencar mulai menyatu menjadi satu daratan yang dinamakan
Rodinia dengan samudranya Panthalassa.
540 juta 245 juta tahun yang lalu.. Masa ini merupakan masa
perkembangan hewan invertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata.
khususnya ikan dan reptilia. Ganggang laut dan tumbuhan berspora juga
berkembang pesat pada masa ini.
11
penyebaran yang luas adalah Alga, Cacing, Spons, Koral, Molusca,
Echinodermata, Brakiopoda dan Antropoda. Fosil penunjuk untuk zaman
ini adalah Trilobita (kelompok antropoda yang kini telah punah). Pada
kambrium akhir, sebuah daratan luas yang disebut Gondwana
(sebelumnya Pannotia) mulai terbentuk sebagai cikal bakal antartika,
Afrika, India, Australia, serta sebagian Asia dan Amerika Selatan.
Sedangkan Eropa, Amerika Utara, Greenland masih berupa benua-benua
kecil yang terpisah.
Pada zaman ini mulai terjadi peralihan kehidupan dari air ke darat.
Tumbuhan darat mulai muncul untuk pertama kalinya termasuk
pterodofita (tumbuhan paku). sedangkan di dalam laut hidup
kalajengking raksasa (Eurypterid) dan ikan berahang, serta ikan yang
berprisai tulang sebagai pelindung. Selama zaman ii deretan pegunungan
mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotindinavia dan Pantai
Amerika Utara.
12
darat semakin umum dan mulai muncul serangga untuk pertama kalinya.
Sementar samudra mulai menyempit, benua raksasa Gondwana
melingkupi Eropa, amerika Utara dan Tanah Hijau.
Rotasi bumi adalah salah satu peristiwa harian yang dilakukan oleh
bumi. Tidak hanya bumi, namun juga planet- planet di tata surya yang
lainnya. Setiap aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh benda-benda
langit pastilah menimbulkan dampak atau akibat yang dapat dirasakan.
Demikian dengan rotasi bumi. Adanya rotasi bumi, dapat menimbulkan
berbagai macam dampak atau akibat yang nantinya bisa kita rasakan.
Bahkan beberapa dampak dari rotasi bumi ini akan menjadi peristiwa harian
di bumi.
13
Jika revolusi bumi memberikan dampak berupa penanggalan masehi
dan dalam bentuk tahunan, maka rotasi bumi mengakibatkan terjadinya
waktu harian. Maksudnya, rotasi bumi ini menyebabkan terjadinya siang dan
malam sehingga akan terbentuk satu waktu harian. Rotasi bumi memakan
waktu kurang lebih 23 jam 46 menit 4,901 detik, dan masa itu dibulatkan
menjadi 24 jam. Maka dari itulah waktu satu hari satu malam terdiri dari 24
jam. Selain terjadinya siang dan malam, rotasi bumi juga menimbulkan
banyak sekali akibat. Akibat- akibat yang ditimbulkan dari rotasi bumi
antara lain adalah sebagai berikut:
Siang hari adalah kondisi dimana kita bisa menangkap sinar matahari
dengan bebas. Pada siang hari, kita dapat melihat berbagai benda di bumi
tanpa bantuan benda apapun sebagai penyinaran, karena matahari cukup
dalam penerangannya. Pada siang hari kita merasakan suhu udara yang
hangat, bahkan panas. Hal ini tanpa kita sadari merupakan fenomena alam
yang terjadi sebagai akibat dari aktivitas tertentu, sedangkan malam adalah
kebalikan dari siang hari. pada malam hari kita tidak dapat melihat benda-
benda di bumi tanpa bantuan alat penerangan. Ya, tentu saja kondisi bumi
saat itu gelap dan tanpa sinar matahari.
Nah, pergantian siang dan malam ini tentu bukanlah karena tidak
adanya suatu hal. Munculnya siang dan malam adalah akibat dari rotasi
bumi, yakni gerakan bumi berputar pada porosnya. Ketika bumi berputar,
bagian bumi atau belahan bumi yang menghadap ke arah matahari ini
mengalami kondisi siang hari, sementara belahan bumi satunya, yakni sisi
sebaliknya tidak mendapatkan sinar matahari dan sedang dalam kondisi
malam hari, porsi antara siang dan malam pada masing-masing wilayah
bumi ini sama, yakni masing-masing 12 jam. Dengan demikian, kita bisa
mendapatkan sinar matahari yang seimbang dan melakukan istirahan dengan
14
waktu yang cukup juga. Adanya siang dan malam hari ini juga
mendatangkan manfaat bagi manusia.
15
sampai seperti datar di permukaannya. Hal ini tidak bisa kita amati apabila
kita tidak melihatnya secara utuh sebagai sebuah planet.
16
dimaksud dengan gerak semu harian matahari ini posisi matahari yang selalu
berubah-ubah. Misalnya ketika pagi hari matahari berada di sebelah timur,
ketika siang hari matahari berada di tengah-tengah atau atas kepala, dan
ketika sore hari matahari berada di sebelah barat. Posisi matahari yang
berbeda-beda tersebut juga mengakibatkan bayangan benda berbeda-beda.
Gerakan ini dinamakan gerakan semu karena sebenarnya bukanlah matahari
yang berpindah-pindah tempat, namun karena rotasi bumi.
f. Kalender Masehi
17
Rotasi bumi ternyata juga menyebabkan terjadinya perbedaan
percepatan gravitasi. Percepatan gaya gravitasi ini akan berpengaruh pada
berbagai hal, misalnya pasang surut air laut.
Terdapatnya jet lag yang kita lihat ketika naik pesawat adalah akibat
dari adanya rotasi bumi.
18
a. Terjadinya gerak semu matahari
19
musim semi. Keempat musim tersebut datang silih berganti secara
beraturan.
20
musim saja, yakni musim penghujan dan kemarau seperti di
Indonesia
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses
terbentuknya bumi, yaitu:
1. Bumi berasal dari duatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat,
kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku
membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya. Bumi terbentuk dari
bagian kecil yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak
yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk,
diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau
lapisan, yaitu inti dlam inti luar, mantel dalam, mentel luar, dan kerak bumi.
B. Saran
1. Hendaknya kita sebagai manusia harus bisa menikmati dan menjaga sebaik-
baiknya segala sesuatu yang telah tercipta (alam semesta beserta isinya).
2. Sebaiknya ilmu pendidikan yang kita pergunakan tidak terlepas dari koridor
keilmuan.
22