No 1
Adapun konsep dasar geografi terbagi menjadi 10, yaitu sebagai berikut:
1. Lokasi : Suatu tempat atau letak daerah dimana adanya keterkaitan suatu objek di
muka bumi.
2. Jarak : Konsep ini berperan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi juga politik.
Jarak merupakan hal yang cukup diperhitungkan oleh manusia karena behubungan
dengan keuntungan yang didapat
3. Morfologi : Yang dimaksud dengan konsep morfologi adalah sebuah konsep yang
menjelaskan mengenai bentuk permukaan bumi sebagai hasil dari proses alam dan
kaitannya dengan aktivitas atau kegiatan manusia.
4. Keterjangkauan : Kemudahan dalam mengakses jarak yang ditempuh, tidak
berkaitan dengan jarak yang ditempuh jauh akan tetapi adanya sarana dan
prasarana penunjang untuk memudahkan atau mencapai jarak yang ditempuh.
5. Pola : Merupakan bentuk interaksi manusia dengan lingkungannya atau alam
dengan alam dimana konsep pola ini berhubungan dengan persebaran fenomena di
muka bumi.
6. Aglomerasi : Yang dimaksud konsep ini ialah adanya pengelompokkan penduduk
dan segala aktivitasnya disuatu daerah atau wilayah.
7. Nilai Kegunaan :Konsep ini berkaitan dengan nilai guna, dimana manfaat maupun
kelebihan yang dimiliki suatu wilayah menjadi nilai tersendiri bagi wilayah lain yang
bisa dikembangkan dan dapat menunjang kesejahteraan suatu wilayah karena
potensi yang dimiliki dari suatu wilayah tersebut
8. Interaksi dan Interdependensi : Merupakan suatu konsep yang berhubungan
dengan realita bahwa keberadaan suatu daerah atau wilayah akan mempengaruhi
daerah lain dan pada dasarnya suatu daerah tidak bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri tanpa adanya interaksi dari daerah lain.
9. Differensiasi Area : Dimana konsep ini saling terkait yang memiliki ciri khas unik
dari suatu wilayah.
10. Keterkaitan Ruangan : Yaitu suatu konsep yang menunjukkan tingkat
keterkaitan suatu wilayah yang menyebabkan terjadinya interaksi sebab-akibat di
antar wilayah.
No.5
Bumi merupakan planet yang kita tempati, bagaimana ya sebenarnya proses terbentuknya bumi kita
ini? Nah jawaban dari pertanyaan itulah yang akan sahabat temukan dalam postingan saya kali ini.
Beberapa hal yang akan saya bahas adalah tentang Pengertian bumi, teori terbentuknya bumi,
Perkembangan bumi, dan hipotesa ahli yang dipercaya hingga saat ini. Langsung saja ya..
A.PENGERTIAN BUMI
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Kira-kira 250 juta tahun
yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi merupakan satu massa daratan yang dikenal sebagai
Pangea. Kemudian, kira-kira dua ratus juta tahun yang lalu Pangea terpecah menjadi dua benua
besar yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri dari Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Asia
Timur; dan Gondwana yang terdiri dari Amerika Selatan, Afrika India, Australia dan bagian Asia
lainnya. Bagian-bagian dan dua benua besar ini kemudian terpecah-pecah, hanyut dan bertubrukan
dengan bagian lain.
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi.Bahan-bahan
material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk
permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau,
lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di
alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan
perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat
sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut.
Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
B.PEMBENTUKAN BUMI
1.Teori Kabut(Nebula)
Teori Kabut Nebula
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya
adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De
Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa
di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik
antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam
proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan
memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet
dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu
Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat
lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun
terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet,
bergerak mengelilingi matahari.
Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur
mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga
Matahari.
2.Teori Planetisimal
Teori Planetesimal
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya
Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang
mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang
lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga
hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang
tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.Karena pengaruh gaya
gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan
bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang
disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya
membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah
bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang
surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang
surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa
bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang
bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-
gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi.
Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar
yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu
berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan
penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga
lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan
berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan
dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-
planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang
lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di
pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat
di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih
kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang
disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-
gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-
planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga
terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau
perbedaan unsur.
Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material
besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih
ringan akan bergerak ke permukaan.
Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan
kerak bumi.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam
berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian
dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika
alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini
seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big
Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta.
Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa
cacat .
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan
Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat
sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3).
Masih sangat banyak teori lainnya yang Dikemukakan oleh para ahli seperti:
Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau
mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang
menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.
Teori Kuiper atau teori kondensasi dikemukakan oleh Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada
mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari,
sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet.Pusat piringan
yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur
ringan tersebut menguap dan menggumpal menjadi planet planet.Dalam teorinya beliau juga
mengatakan bahwa tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Kabut ini terdiri dari debu,
es, dan gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya sehingga bagian-bagian yang ringan terlempar ke
luar, sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya membentuk sebuah cakram mulai
menyusut dan perputarannya semakin cepat, serta suhunya bertambah, akhirnya terbentuklah
matahari.
Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman
mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas.
Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena
panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya,
sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur
unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet planet,
termasuk bumi.
Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple, mengemukakan pada mulanya
tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu
dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal
menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling
bertabrakan dan kemudian membentuk planet planet.
Menurut seorang astronom asal inggris,pada pertengahan abad 20 yang bernama Sir Fred Hoyle
mengemukakan suatu teori yang disebut Steady-State.Teori steady-state menyatakan bahwa alam
semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa. Dengan tujuan mempertahankan paham
materialis, teori ini sama sekali berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam
semesta memiliki permulaan. Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama
menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan justru meruntuhkan pandangan mereka.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa
setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh
ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru
alam semesta. Bukti yang 'seharusnya ada' ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua
peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi
ini, yang disebut 'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi
meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi
peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel
untuk penemuan mereka.Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer.
COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit
bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa
ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai
penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big
Bang.
Dan menurut gagasan kuno yang mengatakan bahwa alam semesta itu kekal. Gagasan yang umum di
abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah
ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham
materialis, pandangan ini menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta
tidak berawal dan tidak berakhir.
Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang
mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan
mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk
paham Materialisme dialektika Karl Marx.Para penganut materalisme meyakini model alam semesta
tak hingga sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes
Fondamentaux de Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam semesta
bukanlah sesuatu yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan
oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan".
Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia berpijak pada
model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang mengemukakan sebuah
pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan
gagasan kuno yang dinamakan materialisme ini.
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan teorinya
dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol' merupakan pernyataan
teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan
konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya
sebagai 'titik bervolume nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'.
Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan.
Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan
dalam Alqur'an 14 abad lampau,yakni :
C.PERKEMBANGAN BUMI
Dalam teori ini dinyatakan bahwa bumi mengalami pengerutan karena pendinginan di bagian dalam
bumi akibat konduksi panas,sehingga mengakibatkan bumi tidak rata.
Dalam teori ini dikatakan bahwa pada saat bola bumi mendingin maka terjadilah proses pengerutan
dan semakin menyusut.Kerutan-kerutan itulah sebagai pegunungan,lipatan yang kita kenal sampai
sekarang.Teori Descartes dan Suess ini disebut teori kontraksi.
3.Teori Geosinklin
Teori Geosinklin
Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh Dana pada tahun
1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan sedimen yang sangat tebal,
ribuan meter dan memanjang seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes.
Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama
beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini
menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap
berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama
proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa. Batuan yang
terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat menyempitnya cekungan karena terus
menurunnya cekungan, sehingga batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah
pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.
Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas vulkanik dengan baik
dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori geosinklin. Pada
intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya
vertikal. Artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus
dengan bidang yang terdeformasi.
Condinental Drif
Tahun 1912, Alfred Wegener seorang ahli meteorologi Jerman mengemukakan konsep Pengapungan
Benua (Continental drfit). Dalam The Origin of Continents and Oceans. Hipotesa utamanya adalah
satu super continent yang disebut Pangaea (artinya semua daratan) yang dikelilingi oleh
Panthalassa (semua lautan). Selanjutnya, hipotesa ini mengatakan 200 juta tahun yang lalu Pangaea
pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Dan kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti
yang dijumpai saat ini. Sedangkan hipoptesa lainnya menyatakan bahwa pada mulanya ada dua
super kontinen , yaitu pangea utara yang disebut juga Laurasia, dan pangea selatan yang disebut juga
Gondwanaland.
NO. 10
1.Kegunaan edukatif
kegunaan sejarah yang pertama adalah sebagai edukatif atau pelajaran. banyak manusia
yang belajar dari sejarah.belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan.pengalaman tidak
hanya terbatas pada pengalaman yangdialaminyasendiri,melainkan juga dari generasi
sebelumnya
2.Kegunaan inspiratif
kegunaan sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. berbagai kisah sejarah dapat
memberikan inspirasi pada pembacadan pendengarnya
3.Kegunaan rekreatif
kegunaan sejaraha yang ketiga adalah sebagai kegunaan rekreatif. kegunaan sejarah
sebagai kisah dapat memberi suatuhiburan yang segar.
No. 11
Prasejarah. Megalitikum merupakan kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan
monumental yang terbuat dari batu-batu besar. Bangunan megalitikum ini dipergunakan sebagai
sarana untuk menghormati dan pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang. Kebudayaan
megalitikum muncul pada zaman neolitikum dan berkembang luas pada zaman logam.
1. Punden berundak
Punden berundak adalah bangunan pemujaan para leluhur berupa bangunan bertingkat dengan
bahan dari batu, di atasnya biasa didirikan menhir. Bangunan ini banyak dijumpai di Kosala dan
Arca Domas Banten, Cisolok Sukabumi, serta Pugungharjo di Lampung. Dalam perkembangan
selanjutnya, punden berundak merupaan dasar pembuatan candi, keratin atau bangunan
keagamaan lainnya.
Fungsi menhir adalah sebagai sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang, sebagai tempat
memperingati seseorang (kepala suku) yang telah meninggal, dan sebagai tempat menampung
kedatangan roh.
Menhir banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah. Dalam
upacara pemujaan, menhir juga berfungsi sebagai tempat untuk menambahkan hewan kurban.
Tempat-tempat temuan menhir di Indonesia antara lain di : Pasemah (Sumatra Selatan),
Pugungharjo (Lampung), Kosala dan Lebak Sibedug, Leles, Karang Muara, Cisolok (Jawa
Barat), Pekauman Bondowoso (Jawa Timur), Trunyan dan Sembiran (Bali), Belu (Timor), Bada-
Besoha, dan Toraja, Sulawesi.
Kubur peti batu adalah peti jenazah yang terpendam di dalam tanah yang berbentuk persegi
panjang, sisi, alas, dan tutupnya terbuat dari papan batu. Benda ini banyak ditemukan di daerah
Kuningan, Jawa Barat.
4. Waruga
Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat dengan tutup berbentuk atap
rumah. Bentuk dan fungsi waruga seperti sarkofagus, tetapi dengan penempatan posisi mayat
jongkok terlipat. Waruga hanya dapat ditemukan di Minahasa.
5. Sarkofagus
Sarkofagus atau keranda adalah peti jenazah yang bentuknya seperti lesung, tetapi mempunyai
tutup. Pembuatannya seperti lesung batu, tetapi bentuknya seperti keranda. Salah satu tempat
penemuan sarkofagus adalah di Bali. Isinya tulang-belulang manusia, barang-barang perunggu
dan besi, serta manik-manik. Sarkofagus juga ditemukan di Bondowoso, Jawa Timur.
Untuk melindungi roh jasad yang sudah mati dari gangguan gaib, pada sarkofagus sering
dipahatkan motif kedok/topeng dengan berbagai ekspresi. Sarkofagus dapat juga diartikan
sebagai "perahu roh" untuk membawa roh berlayar ke dunia roh.
6. Dolmen (dol = meja, men = batu)
Dolmen ada yang berkakikan menhir seperti yang ditemukan di Pasemah, Sumatra Selatan, ada
juga yang digunakan sebagai kubur batu seperti yang ditemukan di Bondowoso dan di Merawan,
Jember, Jawa Timur.
Penyelidikan di Pasemah ini dilakukan oleh Dr. Van der Hoop dan Van Heine Geldern. Di lembah
Bada, Sulawesi Tengah ditemukan juga du abuah arca yang melambangkan sosok lelaki dan
perempuan.
Bangunan-bangunan megalitikum tersebut sering kali ditemukan bersama dengan alat-alat dari
zamn neolitikum dan yang paling banyak ditemukan bersamaan alat-alat dari zaman logam.
Baca kembali : Peninggalan kebudayaan zaman Batu Muda
Van Heine Geldern membagi penyebaran kebudayaan megalitikum ke Indonesia menjadi dua
gelombang, antara lain sebagai berikut :
a. Megalitikum tua, yang menghasilkan menhir, punden berundak, dan arca-arca statis
menyebar ke Indonesia pada zaman neolitikum tahun 2500 - 1500 sebelum Masehi, dibawa oleh
pendukung kebudayaan kapak persegi (Proto-Melayu).
b. Megalitikum muda, yang menghasilkan kubur peti batu, dolmen, waruga, sarkofagus, dan
arca-arca menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu tahun 1000 - 100 sebelum Masehi,
dibawa oleh pendukung kebudayaan Dongson (Deutro Melayu).
No. 12
Sejarah Kerajaan Majapahit (Politik Ekonomi Sosial Budaya dan Sumber
Sejarah) - Berbicara tentang Kerajaan Majapahit berarti berbicara tetang
sebuah puncak kejayaan dari peradaban Hindu-Buddha yang pernah hidup di
Indonesia.
Kerajaan Majapahit disebut sebagai kerajaan nasional Indonesia yang ke dua.
Hal tersebut disebabkan oleh upaya yang besar dari kerajaan ini untuk
mewujudkan suatu cita-cita yaitu penyatuan Nusantara.
Dalam perjalanan Sejarah, upaya integrasi wilayah kepulauan Nusantara
memang tidak sepenuhnya berlangsung dengan mulus dan dilakukakan
dengan cara Ksatria. Peristiwa bubat yang disusul dengan perpecahan internal
didalam tubuh majapahit sendiri menyebabkan cita-cita penyatuan tidak
sepenuhnya dapat dilakukan.
Meskipun demikian, pada amannya, Majapahit merupakan kerajaan yang
mempunyai wibawa dan kekuatan yang besar, sehingga kerajaan lain harus
berpikir ratusan kali untuk membelot atau memberontak terhadap kekuasaan
yang ada.
a. Kehidupan Politik Kerajaan Majapahit
2)Jayanegera (13091328).
R. Wijaya kemudian digantikan oleh putranya Kalagemet dengan gelar
Jayanegara (13091328), putra R. Wijaya dengan Dara Petak. Pada masa ini
timbul kekacauan di Majapahit karena pemerintahan Jayanegara yang kurang
berbobot dan adanya rasa tidak puas dari pejuang-pejuang Majapahit semasa
pemerintahan R. Wijaya. Kekacauan di Majapahit itu berupa pemberontakan
yang dapat membahayakan negara, seperti berikut.
a) Pemberontakan Rangga Lawe (1309) yang berkedudukan di Tuban tidak
puas karena ia mengharapkan dapat menjadi patih di Majapahit, sedangkan
yang diangkat adalah Nambi.
b) Pemberontakan Lembu Sora (1311) karena hasutan Mahapati
yang merupakan musuh dalam selimut Jayanegara.
c) Pemberontakan Nambi (1316) karena ambisi ayahnya Aria Wiraraja agar
Nambi menjadi raja. Semua pemberontakan tersebut dapat dipadamkan.
d) Pemberontakan Kuti (1319) merupakan pemberontakan yang
paling membahayakan karena Kuti dapat menduduki istana kerajaan dan
Jayanegara terpaksa menyingkir ke Bedander.
Namun, pasukan Bayangkari kerajaan di bawah pimpinan Gajah Mada
berhasil merebut kembali istana. Jayanegara dapat kembali ke istana lagi dan
berkuasa hingga tahun 1328. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, Gajah
Mada kemudian diangkat menjadi patih di Kahuripan dan kemudian di Daha.
3) Tribhuanatunggadewi (13281350)
Pada tahun 1328 Jayanegara wafat. Ia tidak mempunyai putra sehingga takhta
kerajaan diserahkan kepada Gayatri. Oleh karena Gayatri telah menjadi
bhiksuni maka yang tampil adalah putrinya, Bhre Kahuripan yang bertindak
sebagai wali ibunya. Bhre Kahuripan bergelar Tribhuanatunggadewi.
Pemerintahan Tribhuanatunggadewi masih dirongrong pemberontakan, yakni
pemberontakan Sadeng dan Keta. Namun, pemberontakan tersebut berhasil
dihancurkan oleh Gajah Mada. Sebagai tanda penghargaan, pada tahun 1333
Gajah Mada diangkat sebagai Mahapatih Majapahit menggantikan Arya
Tadah yang sudah tua. Pada waktu penobatannya, Gajah Mada mengucapkan
"Sumpah Palapa" (Tan Amukti Palapa). Isinya, Gajah Mada bersumpah tidak
akan makan enak (palapa) sebelum seluruh Nusantara berada di bawah
kekuasaan Majapahit.
Dalam usaha menyatukan seluruh Nusantara, Gajah Mada dibantu oleh
Empuu Nala dan Adiytawarman. Mula-mula mereka menaklukkan Bali
(1334). Selanjutnya, satu per satu kerajaan-kerajaan di Nusantara berhasil
dipersatukan.
4) Hayam Wuruk (13501389)
Pada tahun 1350 Gayatri wafat sehingga Tribhuanatunggadewi turun takhta
dan digantikan oleh putranya, yakni Hayam Wuruk dengan gelar
Rajasanegara. Pada masa pemerintahannya bersama Patih Gajah Mada,
Kerajaan Majapahit mencapai masa kejayaannya. Pemerintahan terlaksana
secara teratur, baik di tingkat pusat (ibu kota), tingkat menengah (vasal), dan
tingkat desa. Sistem pemerintahan daerah (tingkat menengah dan desa) tidak
berubah, sedangkan di tingkat pusat diatur sebagai berikut:
a) Dewan Saptap Prabu, merupakan penasihat raja yang terdiri atas kerabat
keraton dengan jabatan rakryan i hino, rakryan i halu, dan rakryan i sirikan.
b) Dewan Pancaring Wilwatikta, merupakan lembaga pelaksana
pemerintahan (lembaga eksekutif) semacam dewan menteri yang terdiri atas
rakryan mahapatih, rakryan tumenggung, rakryan demung, rakryan rangga,
dan rakryan kanuruhan.
c) Dewan Nayapati (lembaga yudikatif) yang mengurusi peradilan.
d) Dharmadyaksa, lembaga yang mengurusi keagamaan terdiri
atas Dharmadyaksa ring Kasaiwan untuk agama Hindu dan
Dharmadyaksa ring Kasogatan untuk agama Buddha.
Dengan demikian, pada masa Majapahit penganut agama Hindu dan Buddha
dapat hidup berdampingan, rukun dan damai. Bhineka tunggal ika tan hana
dharmamangrawa inilah semboyan rakyat Majapahit dalam menciptakan
persatuan dan kesatuan sehingga muncul sebagai kerajaan besar di
Nusantara.
Di tingkat tengah terdapat pemerintah daerah yang dikepalai oleh seorang
raja kecil atau bupati. Mereka dapat mengatur daerahnya secara otonom,
tetapi setiap tahun berkewajiban datang ke ibu kota sebagai tanda tetap setia
dan tunduk kepada pemerintah pusat Majapahit. Daerah-daerah demikian
disebut mancanegara yang berarti negara (daerah) di luar daerah inti
kerajaan.
Jadi, untuk mengikat hubungan maka setiap tahun daerah taklukan harus
mengirim upeti ke Majapahit. Di samping itu juga ada petugas Majapahit yang
berkeliling ke daerah-daerah untuk melihat kedaan rakyatnya. Untuk
memantau ketertiban dan keamanan dikirimlah duta nitiyasa (petugas sandi)
ke seluruh Nusantara
Di tingkat bawah, terdapat pemerintahan desa yang dikepalai oleh seorang
kepala desa. Pemerintahan dilakukan menurut hukum adat desa itu sendiri.
Struktur pemerintahan desa masih asli dan kepala desa dipilih secara
demokratis.
Dengan kondisi pemerintahan yang stabil dan keamanan yang
mantap, Sumpah Palapa Gajah Mada dapat diwujudkan. Satu per satu
wilayah Nusantara dapat menyatu dalam wilayah kekuasaan Majapahit.
Dalam kitab Negarakrtagama secara jelas disebutkan daerah-daearah yang
masuk wilayah kekuasaan Majapahit ialah Jawa, Sumatra, Tanjungpura
(Kalimantan), Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, Semenanjung
Malaka, dan daerah-daerah pulau di sekitarnya.
Majapahit juga menjalin hubungan baik dengan negara-negara yang jauh,
seperi Siam, Champa dan Cina. Negara-negara tersebut dianggap sebagai
mitreka satata (negara sahabat yang berkedudukan sama).
Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 dan digantikan oleh putrinya Dyah
Kusumawardhani yang didampingi oleh suaminya Wikramawardhana (1389
1429). Hayam Wuruk dengan isteri selir mempunyai anak Bhre Wirabhumi
yang telah diberi kekuasaan sebagai penguasa daerah (bupati) di Blambangan.
Akan tetapi, Bhre Wirabumi menuntut takhta Majapahit sehingga
menimbulkan perang saudara (Perang Peregreg) tahun14011406. Pada
akhirnya Bhre Wirabhumi kalah dan perang saudara tersebut mengakibatkan
lemahnya kekuasaan Majapahit.
Setelah Wikramawardhana meninggal (1429) takhtanya digantikan
oleh Suhita yang memerintah hingga 1447. Sampai dengan akhir abad ke-
15 masih ada raja-raja yang memerintah sebagai keturunan Majapahit ,
namun telah suram karena tidak ada persatuan dan kesatuan sehingga
daerah-daerah jajahan satu demi satu melepaskan diri. Para bupati di pantai
utara Jawa, seperi Demak, Gresik, dan Tuban telah menganut agama Islam
sehingga satu per satu memisahkan diri dari Majapahit.
Demikian juga daerah di luar Jawa mulai berani tidak mengirim upeti ke
Majapahit sampai dengan Majapahit mengalami kemunduran dan akhirnya
rutuh. Dengan demikian, faktor yang menyebabkan kemunduran Majapahit
kalu disimpulkan, antara lain sebagai berikut.
a) Tidak ada lagi tokoh-tokoh yang kuat di pusat pemerintahan yang
dapat mempertahankan kesatuan wilayah sepeninggal Gajah Mada dan
Hayam Wuruk.
b) Terjadinya perang saudara (Paregreg).
c) Banyak daerah-daerah jajahan yang melepaskan diri dari
kekuasaan Majapahit.
d) Masuk dan berkembangnya agama Islam.
Setelah mengalami kemunduran, akhirnya Majapahit runtuh. Dalam hal ini
ada dua pendapat:
a) Tahun 1478, yakni adanya serangan Girindrawardana dari Kediri.
Peristiwa tersebut diberi candrasengkala "hilang sirnakertaning bhumi" yang
berarti tahun 1400 Saka/1478 M.
b) Tahun 1526, yakni adanya serangan tentara dari Demak di bawah pimpinan
Raden Patah. Serangan Demak ini menandai berakhirnya kekuasaan Hindu di
Jawa.
DINASTI RAJASA (DINASTI GIRINDRA)
Pada tahun 1328, Jayanegara tewas dibunuh oleh Tabib Israna Ratanca, ia
didharmakan di dalam pura di Sila Petak dan Bubat. Jayanegara tidak
mempunyai putra, maka takhta kerajaan digantikan oleh adik perempuannya
yang bernama Tribhuanatunggadewi. Ia dinobatkan menjadi raja Majapahit
dengan gelar Tribhuanatunggadewi Jaya Wisnu Wardhani.
Pada masa pemerintahannya, terjadi pemberontakan Sadeng dan Keta pada
tahun 1331. Pemberontakan ini dapat dipadamkan oleh Gajah Mada. Sebagai
penghargaan atas jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi mahapatih di
Majapahit oleh Tribhuanatunggadewi.
2) Kesusanteran
Zaman Majapahit bidang sastra sangat berkembang. Hasil
sastranya dapat dibagi menjadi zaman Majapahit Awal
dan Majapahit Akhir.
Ada beberapa raja yang pernah memerintah Samudera Pasai, antara lain:
1) Sultan Malik al Saleh ( 1290 1297)
2) Muhammad Malik az Zahir ( 1297 1326 )
3) Mahmud Malik az Zahir ( 1326 1345)
4) Mansur Malik az Zahir ( . 1346 )
5) Ahmad Malik az Zahir ( 1346 1383 )
6) Zain al Abidin Malik az Zahir ( 1383 1405 )
7) Nahrasiyah ( 1405 1412 )
8) Sallah ad Din ( 1412 )
9) Abu Zaid Malik az Zahir ( 1455 )
10) Mahmud Malik az Zahir ( 1455 1477 )
11) Zain al Abidin ( 1477 1500 )
12) Abdullah Malik az Zahir ( 1501 1513 )
13) Zain al Abidin ( 1513 1524 )
Kehidupan politik yang terjadi di Kerajaan Samudera Pasai dapat dilihat pada masa
pemerintahan raja-raja berikut ini:
Sultan Malik al Saleh
Sultan Malik al Saleh merupakan raja pertama di Kerajaan Samudera Pasai. Dalam
menjalankan pemerintahannya, Beliau berhasil menyatukan dua kota besar di Kerajaan
Samudera Pasai, yakni kota Samudera dan kota Pasai
dan menjadikan masyarakatnya sebagai umat Islam. Setelah beliau mangkat pada tahun
1297, jabatan beliau diteruskan oleh putranya, Sultan Malik al Thahir. Lalu takhta kerajaan
dilanjutkan lagi oleh kedua cucunya yang bernama Malik al Mahmud dan Malik al Mansur.
Malik al Mahmud dan Malik al Mansur.
Dalam menjalankan pemerintahannya, Malik al Mahmud dan Malik al Mansur pernah
memindahkan ibu kota kerajaan ke Lhok Seumawe dengan dibantu oleh kedua perdana
menterinya.
Sultan Ahmad Perumadal Perumal
Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Perumadal Perumal inilah, Kerajaan Samudera
Pasai pertama kalinya menjalin hubungan dengan Kerajaan / Kesultanan lain, yakni
Kesultanan Delhi (India).
BAB II
KERAJAAN ACEH
Aceh cepat tumbuh menjadi kerajaan besar karena didukung oleh faktor sebagai berikut:
1) Letak Ibu kota Aceh yang sangat strategis.
2) Pelabuhan Aceh ( Olele ) memiliki persyaratan yang baik sebagai pelabuhan dagang.
3) Daerah Aceh kaya dengan tanaman lada sebagai mata dagangan ekspor yang penting.
4) Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menyebabkan pedagang Islam banyak yang singgah
ke Aceh.
Sultan Ali Mughayat Syah merupakan Raja pertama di Aceh sekaligus beliau merupakan
pendiri Kerajaan Aceh. Setelah beliau mangkat, raja selanjutnya adalah Sultan Ibrahim.
Dalam pemerintahannya beliau berhasil menaklukkan Pedir. Raja berikutnya adalah Iskandar
Muda. Pada masa pemerintahan beliau, Aceh mencapai puncak kejayaan dan menjadi
sumber komoditas lada dan emas. Beliau mangkat pada tahun 1636 M dan digantikan oleh
menantunya Iskandar Thani yang tidak memiliki kecakapan. Dalam pemerintahannya,
Kerajaan Aceh terus-menerus mengalami kemunduran.
BAB III
KERAJAAN DEMAK
Awal Perkembangan Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Demak sebelumnya
merupakan daerah vasal atau bawahan dari Majapahit. Daerah ini diberikan kepada Raden
Patah, keturunan Raja Majapahit yang terakhir.
Ketika kekuasaan kerajaan Majapahit melemah, Raden Patah memisahkan diri sebagai
bawahan Majapahit pada tahun 1478 M. Dengan dukungan dari para bupati, Raden Patah
mendirikan kerajaan Islam Demak dengan gelar Senopati Jimbung Ngabdurrahman
Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Sejak saat itu, kerajaan Demak berkembang
menjadi kerajaan maritim yang kuat. Wilayahnya cukup luas, hampir meliputi sepanjang
pantai utara Pulau Jawa. Sementara itu, daerah pengaruhnya sampai ke luar Jawa, seperti
ke Palembang, Jambi, Banjar, dan Maluku.
BAB IV
KERAJAAN BANTEN
Awal Perkembangan Kerajaan Banten
Semula Banten menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Rajanya (Samiam)
mengadakan hubungan dengan Portugis di Malaka untuk membendung meluasnya
kekuasaan Demak. Namun melalui, Faletehan, Demak berhasil menduduki Banten, Sunda
Kelapa, dan Cirebon. Sejak saat itu, Banten segera tumbuh menjadi pelabuhan penting
menyusul kurangnya pedagang yang berlabuh di Pelabuhan Malaka yang saat itu dikuasai
oleh Portugis.
Pada tahun 1552 M, Faletehan menyerahkan pemerintahan Banten kepada putranya,
Hasanuddin. Di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin (1552-1570 M), Banten cepat
berkembang menjadi besar. Wilayahnya meluas sampai ke Lampung, Bengkulu, dan
Palembang.
Pada masa pemerintahan Maulana Yusuf, Banten mengalami puncak kejayaan. Keadaan
Banten aman dan tenteram karena kehidupan masyarakatnya diperhatikan, seperti dengan
dilaksanakannya pembangunan kota. Bidang pertanian juga diperhatikan dengan membuat
saluran irigasi.
Sultan Maulana Yusuf mangkat pada tahun 1580 M. Setelah mangkat, terjadilah perang
saudara untuk memperebutkan tahta di Banten. Setelah peristiwa itu, putra Sultan Maulana
Yusuf, Maulana Muhammad yang baru berusia sembilan tahun diangkat menjadi Raja
dengan perwalian Mangkubumi.
Masa pemerintahan Maulana Muhammad berlangsung tahun 1508-1605 M. Kemudian
digantikan oleh Abdulmufakir yang masih kanak-kanak didampingi oleh Pangeran
Ranamenggala. Setelah pangeran Rana Menggala wafat, Banten mengalami kemunduran.
BAB V
BAB VI
KERAJAAN MAKASSAR
BAB VII
KERAJAAN TERNATE
BAB VIII
KERAJAAN TIDORE
No. 14
Munculnya semangat kebangsaan yang ada pada masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh
faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor ekstern yang mempengaruhi
nasionalisme Indonesia adalah: (1) pengaruh faham-faham modern dari Eropa (liberalisme,
humanisme, nasionalisme, komunisme); (2) pengaruh gerakan Pan-Islamisme; (3) Pengaruh
pergerakan bangsa terjajah di Asia; dan (4) Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia.
Sedangkan faktor Intern yang mendorong munculnya semangat kebangsaan atau nasionalisme
adalah: (1) timbulnya kembali golongan pertengahan, kaum terpelajar; (2) adanya penderitaan
dan kesengsaraan yang dialami oleh seluruh rakyat dalam berbagai bidang kehidupan; (3)
pengaruh golongan peranakan; dan (4) adanya keinginan untuk melepaskan diri dari
imperialisme.
No. 15
Rumusan Dasar Negara oleh para pendiri Negara (panitia sembilan) akan menjadi ulasan artikel belajar pada postingan
plengdut.com kali ini. Artikel pelajaran PPKN ini akan memberikan pemahaman mengenai rumusan dari sebuah negara &
siapa saja tokoh-tokoh penting dalam penyusunan rumusan dari dasar untuk negara ini.
mendirikan Indonesia merdeka maka diperlukan suatu rumusan untuk dasar dari Indonesia merdeka. Seperti disampaikan
. Saya akan menetapi permintaan Paduka Tuan Ketua yang mulia. Apakah permintaan Paduka Tuan Ketua
yang mulia ? Paduka Tuan dan Ketua yang mulia minta kepada sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai untuk
mengemukakan Dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nanti akan saya kemukakan di dalam pidato saya ini.
(Risalah Sidang, Halaman 63)
Rumusan merupakan pondasi dasar berdirinya sebuah negara. Ibarat sebuah bangunan, tanpa pondasi tentu bangunan itu
tidak akan berdiri dengan kokoh. Oleh karena itu, sebuah rumusan untuk Indonesia merdeka sebagai pondasi harus disusun
sebaik mungkin.
Indonesia merdeka. Rumusan untuk negara yang diusulkan memiliki perbedaan satu rumusan dengan rumusan lainnya.
Namun demikian rumusan rumusan tersebut memiliki persamaan dari segi materi & semangat yang menjiwainya.
Usulan mengenai rumusan untuk Indonesia merdeka dalam Sidang Pertama BPUPKI secara berurutan dikemukakan oleh
Mr. Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, & Ir. Soekarno. Mr. Mohammad Yamin yang mengusulkan rumusan untuk negara
Dalam mengusulkan rumusan rancangan dasar untuk Indonesia merdeka, Mr. Mohammad Yamin menekankan bahwa:
rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara yang berasal daripada peradaban kebangsaan Indonesia;
orang timur pulang kepada kebudayaan timur.
kita tidak berniat, lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri luaran. Kita bangsa Indonesia masuk
yang beradab dan kebudayaan kita beribu-ribu tahun umurnya.
Mr. Mohammad Yamin mengusulkan lima asas rumusan bagi Indonesia merdeka yang akan didirikan, yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial.
merdeka secara tertulis kepada Ketua Sidang, yang berbeda dengan isi pidato sebelumnya. Rumusan rumusan asas & dasar
Indonesia merdeka secara tertulis menurut Mr. Mohammad Yamin adalah sebagai berikut.
Selanjutnya, pada tanggal 31/05/1945, Mr. Soepomo menyampaikan pidatonya tentang rumusan dasar dari negara. Menurut
Mr. Soepomo, rumusan dari dasar untuk Indonesia merdeka adalah sebagai berikut.
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat
Mr. Soepomo
Rumusan Ir. Soekarno
Ir. Soekarno berpidato pada tanggal 1/06/1945. Dalam pidatonya, Ir. Soekarno mengemukakan rumusan dari dasar untuk
Indonesia merdeka. Dasar untuk negara, menurut Ir. Soekarno, berbentuk Philosophische Grondslag atau Weltanschauung.
Rumusan dari dasar untuk Indonesia merdeka menurut Ir. Soekarno adalah sebagai berikut.
1. Kebangsaan Indonesia
4. Kesejahteraan Sosial
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno dalam sidang itu pun menyampaikan bahwa kelima rumusan rumusan dari dasar untuk negara tersebut
dinamakan rumusan Panca Dharma. Kemudian, atas saran seorang ahli bahasa, Ir. Soekarno mengubahnya
menjadi Pancasila. Pada tanggal 1/06/1945, Ir. Soekarno mengemukakan pemikirannya tentang Pancasila, yaitu nama dari
lima dasar untuk negara Indonesia. Dengan berdasar pada peristiwa tersebut maka tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari
Lahirnya Pancasila.
Pada akhir masa persidangan pertama, Ketua BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang bertugas untuk mengumpulkan usul-
usul para anggota yang akan dibahas pada masa sidang berikutnya (10 s.d 17 Juli 1945). Panitia kecil resmi ini
beranggotakan delapan orang (Panitia Delapan) di bawah pimpinan Soekarno. Terdiri dari 6 orang wakil golongan
kebangsaan & 2 orang wakil golongan Islam. Delapan tokoh ini terdiri Soekarno, M. Hatta, M. Yamin, A. Maramis, M.
Sutardjo Kartohadikoesoemo, Otto Iskandardinata (golongan kebangsaan), Ki Bagoes Hadikoesoemo & K.H. Wachid
Panitia ini mengadakan pertemuan untuk mengumpulkan & memeriksa usul-usul rumusan menyangkut beberapa masalah
yaitu Indonesia merdeka selekas-selekasnya, Dasar (Negara), Bentuk Negara Uni atau Federasi, Daerah Negara Indonesia,
Badan Perwakilan Rakyat, Badan Penasihat, Bentuk Negara & Kepala Negara, Soal Pembelaan, & Soal Keuangan.
beranggotakan sembilan orang tokoh, sembilan orang tokoh ini kemudian dikenal sebagai Panitia Sembilan . Sembilan tokoh
ini (Panitia Sembilan) terdiri dari Soekarno (ketua), Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, A.A. Maramis, Achmad
Soebardjo (golongan kebangsaan), K.H. Wachid Hasjim, K.H. Kahar Moezakir, H. Agoes Salim, & R. Abikusno
Timur No. 56, Jakarta. Rapat berlangsung alot karena terjadi perbedaan pandangan antar peserta rapat tentang rumusan dari
dasar unruk negara. Panitia Sembilan orang tokoh ini bertugas untuk menyelidiki usul-usul mengenai perumusan dasar untuk
negara yang melahirkan konsep rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Konsep rancangan Pembukaan ini disetujui pada 22/06/1945. Oleh Soekarno rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar
ini diberi nama Mukaddimah, oleh M. Yamin dinamakan Piagam Jakarta, dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut
Gentlemens Agreement.(Empat Pilar Kehidupan Berbangsa & Bernegara, Tim Penyusun, 2012: 35 36).
Panitia Sembilan BPUPKI
Akhirnya, disepakati rumusan konsep dasar yang tercantum dalam mukadimah (pembukaan) hukum dasar. Bunyi
mukadimah memiliki banyak persamaan dengan Pembukaan UUD 1945. Bunyi lengkap mukadimah adalah sebagai berikut.
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia, dengan
selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia,
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha kuasa, dan dengan
didorongkan oleh keinginan yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
hukum dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan, dengan berdasar kepada: Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jakarta atau Jakarta Charter. Mukadimah tersebut selanjutnya dibawa ke sidang BPUPKI tanggal 10-17 Juli 1945. Pada
tanggal 14/07/1945, mukadimah disepakati oleh BPUPKI. Rumusan dari dasar Indonesia merdeka yang termuat dalam
Sekarang kalian sudah mengerti bukan rumusan rumusan apa saja yang ada pada dasar dari negara kita, juga siapa saja
20Aug2014
No. 20
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal
pada tahun 1950-an.
No. 21
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara lain :
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa, antara lain :
- Harga barang yang dituju
- Biaya produksi dan ongkos
- Tujuan produksi
- Teknologi yang digunakan
- Harga barang subsitusi
- Lain hal (factor sosial/politik)
No. 23
Pengertian Elastisitas
Salah satu pokok bahasan yang palin penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. Pemahaman dari
elastisitas harga dari permitaan Dan penawaran membantu para ahli ekonomi untuk menjawab suatu
pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan Dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa
yang terjadi pada keseimbangan harga bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva demand Dan kurva supply
beubah? Dan berapa besar pengaruhnya?
Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari julah
barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
2. elastisitas silang
3. elastisitas pendapatan
3. Elastis (elastic)
Q P Q P
Eh : atau Eh = X
Q P P Q
Dimana :
Eh adalah elastisitas harga permintaan
Q adalah Jumlah barang yang diminta
P adalah harga barang tersebut
adalah delta atau tanda perubahan.
Hasil akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori :
1. Apabila perubahan harga (P) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah barnag yang
diminta ( Q), sisebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefisiennya adalah besar
dari satu (Eh.1). Nemtuk kurva permintaannya lebih landai. [ % P < % Q].
2. Apabila persentase perubahan harga (% P) sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah
barang yang diminta (% Q), disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana besar
koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45
derajat dari titik asal [% P = % Q].
3. Apabila persentase perubahan harga (% P) mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah barang yang
diminta (% Q) yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas yang in elastic dimana besar keofisiennya
lebih kecil dari satu (Eh<1). Bentuk kurva permintaannya lebih vuram[ % P > % Q].
Pembagian kedalam tiga kategori tersebut disebabkan karena perbedaan total penerimaan (Total Renenue)nya
sebagai akibat perubahan harga masing-masing kategori.
Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga keadan tersebut, tergantung dititik mana mengjkurnya. Pada
harga tinggi, elastisitasnya lebih besar dari satu atau elastis, pada harga yang rendah elastisitasnya kurang dari
satu atau tidak elastis (in elastic), sedangkan titik tengah dari kurva permintaan mempunya elastisitas sama
dengan satu atau unity (unitari),
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga permintaan, yaitu :
1. Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari
kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang yang diminta terhadap
harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan
sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak
berhingga (Eh =) pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat
harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.
2. Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah
dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah
sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak,
besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak
akan mengurangi jumlah permintaannya.
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu
penggunaan barang tersebut.
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat
dibutuhkan.
Qy Px
Es = - x - < 0 Komplementer
Py Qy
Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva atau slope dari kurva
permintaan. Bila elastisitas tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara suatu barang dengan barang lain.
Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari pendapatan terhadap
barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian pendapatan yang
lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta,
maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka
tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan
barang inferior atau giffen.
Dimana :
Q adalah jumlah barang yang ditawarkan;
P adalah harga barang;
S adalah delta atau perobahan.
Seperti terhadap koefisien elastisitas harga permintaan, koefisien penawaran tersebut juga dapat dibagi kedalam
tiga kategori, yaitu :
(a) Elastis (Es > 1)
(b) In Elastis (Es < 1),
(c) Unity (Es = 1).
(d) Elastis Sempurna (Es = ~ );
(e) In Elastis Sempurna (Es = 0).
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga
permintaan, yaitu :
a. Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang
paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari
jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan
garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan
sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =)
pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat
harga yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.
b. Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan
tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang
terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal
dengan sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah
nol (Eh = 0), artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi
jumlah permintaannya.
Masing-masing bentuk kurva elastisitas harga tersebut,
Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat
menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah
strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu
penggunaan barang tersebut.
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat
dibutuhkan.
Qy Px
Es = - x - < 0 Komplementer
Py Qy
Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva atau slope dari kurva
permintaan. Bila elastisitas tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara suatu barang dengan barang lain.
Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari pendapatan terhadap
barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian pendapatan yang
lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta,
maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka
tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan
barang inferior atau giffen.
Qs P
Es. = x
P Q
Dimana :
Q adalah jumlah barang yang ditawarkan;
P adalah harga barang;
S adalah delta atau perobahan.
Seperti terhadap koefisien elastisitas harga permintaan, koefisien penawaran tersebut juga dapat dibagi kedalam
tiga kategori, yaitu :
(a) Elastis (Es > 1)
(b) In Elastis (Es < 1),
(c) Unity (Es = 1).
(d) Elastis Sempurna (Es = ~ );
(e) In Elastis Sempurna (Es = 0).
The Long Run, adalah suatu periode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam
pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk pengembangan perusahaan yang lebih
memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perobahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis,
1. Elastisitas Jarak.
Suatu cara mengukur elastisitas yang besar, tetapi bersifat searah, seperti diukur dari titik A ke titik B tidak sama
besar hasilnya bila diukur dari titik B ke titik A.
Suatu cara dalam mengukur besaran elastisitas tanpa memperhatikan arah, apakah dimulai dari titik A ke titik B
atau sebaliknya, dimana cara ini tidak akan ada perbedaan dari hasilnya, tujuan dari metode perhitungan ini
adalah untuk mengatasi kelemahan pada cara pengukuran jarak (a).
The Long Run, adalah suatu periode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan
baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat
perencanaan untuk pengembangan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk
menyesuaikan diri dengan perobahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih
elastis,
a. Elastisitas Jarak.
Suatu cara mengukur elastisitas yang besar, tetapi bersifat searah, seperti diukur
dari titik A ke titik B tidak sama besar hasilnya bila diukur dari titik B ke titik A.
Elastisitas perlu diketahui oleh penjual sebab; jika jumlah barang besar reaksinya terhadap
perubahan harga, maka suatu penurunan harga akan menaikkan jumlah pengeluaran konsumen untuk
barang tersebut, berarti juga menaikkan penghasilan.
Jika jumlah barang tidak ada atau kecil reaksinya terhadap perubahan harga, maka penurunan
harga hanya akan menurunkan jumlah penghasilan yang diterima penjual dari penjualan barang
tersebut.
Bagi penjual yang penting adalah hubungan antara perubahan harga, elastisitas dan jumlah
penerimaan penjual, jika kuantitas dikalikan dengan harga per unit, maka akan menghasilkan jumlah
penerimaan, karena total penerimaan dari penjualan dalam suatu pasar adalah sama dengan harga
produk kali dengan harga barang yang dijual (TR = P x Q).
Koefisien dari elastisitas permintaan dapat dipakai untuk meramalkan apa yang akan terjadi
terhadap total penerimaan dari penjualan; apa yang akan terjadi dengan total pengeluaran konsumen
bila harga berobah.
Sepanjang kurva permintaan, Harga dan Quantitas barang akan selalu bergerak berlawanan
arah, suatu penurunan harga (p) akan memberikan total penerimaan yang lebih rendah dan suatu
kenaikkan kuantitas (Q) akan menaikkan total penerimaan (TR).
Apa yang sesungguhnya terjadi terhadap Total Penerimaan, tergantung kepada reaksi
permintaan terhadap perobahan harga barang.
Pada permintaan yang elastis, maka penurunan harga mengakibatkan persentase kenaikkan
kuantitas yang dijual melebihi persentase turunnya harga, sehingga akan menyebabkan kenaikkan
jumlah penerimaan.
Pada permintaan yang in elastis, maka suatu penurunan harga akan memberikan kenaikkan
kuantitas yang terjual relatif lebih kecil daripada penurunan harga, sehingga jumlah penerimaan penjual
menjadi turun.
Pada permintaan yang unitari, maka persentase kenaikan kuantitas akan sama dengan
persentase harga, dan jumlah penerimaan penjual akan tetap tidak berubah jika terjadi kenaikkan harga
dan sebaliknya.
Oleh karena itu, seorang penjual yang akan merubah harga harus memperhatikan elastisitas
permintaan setiap tingkat harga tersebut.
Jadi berobahnya total penerimaan (TR) dapat memberikan cara yang cepat, untuk meneliti
apakah suatu titik berada pada titik elastis, in elastis dan unitari, dengan cara :
a) Bilamana P diturunkan dan TR menurun pula, maka permintaan adalah inelastis, atau jika P dan
TR bergerak arah yang sama, maka Eh < 1;
b) Bilamana P diturunkan dan menyebabkan TR meningkat, maka permintaan adalah elastis, atau jika
P dan TR bergerak berbeda arah, maka Eh > 1;
c) Bilamana P dinaikkan atau diturunkan, sedangkan TR sama saja, maka permintaan bersifat elastis
kesatuan (unity) atau jika TR tidak berobah, ketika P berobah, maka Eh = 1.
Jadi ada dua cara untuk menentukan apakah permintaan tersebut adalah Elastis, In elastis atau
Unity, yaitu cara :
1) Metode Perhitungan Koefisien Elastisitas harga dari permintaan yang diperoleh dari informasi P
dan Q.
Observasi apa yang akan terjadi terhadap Total Penerimaan/Total
Revanue (TR), apabila P berobah dan pengujian total penerimaan
(Total Revanue Test), tapi cara kedua ini tidak memberikan suatu nilai
koefisien.
No 36
Manfaat IPS
1) Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya
kelak di masyarakat.
4) Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan
terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
No. 42
Konsep diri terbentuk dalam waktu yang relatif lama, dan pembentukan ini tidak bisa
diartikan bahwa reaksi yang tidak biasa dari seseorang dapat mengubah konsep diri (Alex
Sobur, 2009: 510). Konsep diri terbentuk berdasarkan persepsi seseorang terhadap sikap
orang lain terhadap dirinya.
Menurut Alex Sobur (2009: 510-511) konsep diri pada dasarnya tersusun atas berbagai
tahapan. Yang paling mendasar adalah konsep diri primer, yaitu konsep yang terbentuk atas
dasar pengalamannya terhadap lingkungan terdekatnya, yaitu lingkungan rumahnya sendiri.
Konsep tentang bagaimana dirinya banyak bermula dari perbandingan antara dirinya dan
saudara-saudaranya. Adapun konsep bagaimana peranannya, aspirasinya ataupun
tanggung jawabnya dalam kehidupan ini, banyak di tentukan atas dasar didikan atau
tekanan dari orang tua.
No. 45
Pada dasarnya, PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) terdiri dari 4 (empat) tahapan
tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu tahap perencanaan
(Palnning), tahap pelaksanaan (Acting), tahap pengamatan (Observing), dan tahap
refleksi (Reflecting).(M. Mega N. dan Kania Islami Dew
1. Perencanaan Tindakan.
Berdasarkan identifikasi masalah pada tahap pra-PTK, rencana tindakan disusun
untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Recana tindakan
ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar
yang telah disiapkan sebelumnya dalam perencanaan. Dalam tahap ini guru dituntut
agar konsisten dengan segala perencanaan yang telah dibuat. Hal yang harus
diperhatikan adalah menyelaraskan relevansi antara tahap perencanaan dengan
tahap pelaksanaan agar sejalan dengan maksud awal.
3. Pengamatan Tindakan
Kegiatan pengamatan atau observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan
tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan
hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu atau instrumen pengamatan
yang dikembangkan peneliti.
No. 47
manfaat dari PKB itu sendiri yang terstruktur, sistematik serta dapat memenuhi kebutuhan
dalam meningkatkan rasa profesional guru yaitu sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Manfaat bagi siswa itu sendiri, siswa akan mendapatkan jaminan yang pasti untuk
memperoleh pelayanan serta pengalaman yang sangatlah efektif guna meningkatkan
potensi diri secara optimal yang mana melalui ilmu pengetahuan serta ilmu teknologi yang
mereka pelajari yang mana sesuai dengan perkembangan masyarakat pada abad ke- 21,
juga memiliki jati diri yang baik sebagai pribadi yang luhur yang sesuai dengan nilai-nilai
keluhuran bangsa dan negara.
2. Bagi guru
Untuk guru, PKB memiliki manfaat untuk memberikan satu jaminan kepada guru-guru guna
menguasai hampir seluruh ilmu pengetahuan serta ilmu teknologi, bukan hanya itu guru juga
harus memahami ilmu kepribadian yang kuat yang sesuai dengan profesinya yang
bermartabat, menarik, serta pilihan yang kompetitif agar guru mampu menghadapi suatu
perubahan internal atau pun perubahan eksternal dalam kehidupan pada abad ke- 21
selama karirnya berlangsung.
Untuk sekolah/ madrasah, PKB memiliki manfaat untuk memberikan satu jaminan yang
mampu mewujudkan sekolah/ madrasah sebagai satu organisasi dalam proses
pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan kompetensi, motivasi, dedikasi,
loyalitas, serta komitmen pengabdian seorang guru dalam memberikan suatu pelayanan
yang baik dalam pendidikan yang memiliki kualitas yang baik pada peserta didik.
PKB akan memberikan manfaat berupa suatu jaminan bagi seluruh orang tua bahwa sesuai
dengan kebutuhan serta kemampuannya masing-masing anak mereka yang mana telah
sekolah akan mendapatkan suatu bimbingan yang baik dalam proses pembelajaran dari
guru yang mana mampu bekerja secara profesional serta penuh dengan rasa tanggung
jawab.
5. Bagi pemerintah
Sedangkan untuk pemerintah sendiri, dengan adanya kegiatan PKB pemerintah mampu
memetakan kualitas pelayanan yang baik dalam pendidikan sebagai satu upaya dalam
pembinaan, pengembangan, juga peningkatan dalam kinerja guru serta pembiayaan dalam
rangka mewujudkan kesetaraan kualitas antarsekolah sejenis serta setingkat.
No. 50
Karakteristik mata pembelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang bersifat
monolitik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu-
ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.
Rumusan Ilmu Pengetahuan Sosial berdasarkan realitas dan fenomena sosial melalui
pendekatan interdisipliner.
Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang
tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan
wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-
peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan
dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik,
ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya
terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada
aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi
sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi,
proses interaksi dan kontrol sosial. Secara
No. 51
Analisis of variance atau ANOVA merupakan salah satu teknik analisis multivariate yang
berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data dengan cara
membandingkan variansinya. Analisis varian termasuk dalam kategori statistik parametric.
Sebagai alat statistika parametric, maka untuk dapat menggunakan rumus ANOVA harus
terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi normalitas, heterokedastisitas dan
random sampling (Ghozali, 2009).
No. 53
Karakteristik Atau Ciri-ciri Penelitian Kualitatif
1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
2. Memiliki sifat deskriptif analitik.
3. Tekanan pada proses bukan hasil.
4. Bersifat induktif.
5. Mengutamakan makna.
No. 55
Dari beberapa pendapat tersebut, maka saya coba untuk membahas tahap-tahapan
penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut
A. P E R S I A PA N
1. Menyusun rancangan penelitian
2. Memilih lapangan
3. Mengurus perizinan
4. Menjajaki dan menilai keadaan
5. Memilih dan memanfaatkan informan
6. Menyiapkan instrumen penelitian
7. Persoalan etika dalam penelitian
B. Lapangan