Anda di halaman 1dari 3

TEORI PEMBENTUKAN

DAN EVOLUSI STRUKTUR BUMI


Sejarah bumi merupakan perjalanan panjang terbentuknya bumi hingga mengalami differensiasi
membentuk struktur interior bumi. Planet Bumi merupakan bagian dari suatu system yang disebut
dengan Tata Surya. Dalam system ini, Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga terdekat dari
Matahari, serta merupakan salah satu dari empat planet terrestrial. Selain itu, bumi merupakan satu-
satunya planet yang mendukungterbentuknya kehidupan karena memiliki temperature yang ideal,

Pembentukan Tata Surya ini dimulai sekitar 4,5


miliar tahun yang lalu. Banyak hipotesis yang
menjelaskan proses pembentukan planet Bumi.
Namun, hipotesis-hipotesis tersebut tidak terlepas
dari teori Big Bang (dentuman besar) sekitar 13,8
miliar tahun yang lalu membentuk alam semesta.
Teori ini juga menjelaskna kondisi awal dan asal dari
material yang Menyusun alam semesta.

Teori ini dikemukakan oleh astronom Amerika


Figure 1 Big Bang Figure 2 Big Bang

bernama Edwin Hubble. Menurut teori ini,


alam semesta pada awalnya hanyalah sebuah titik singularitas yang berada di ruang hampa yang
mengalami dentuman besar sehingga menghamburkan materi kesegala arah. Selanjutnya alam
semesta mengembang dan bergerak saling menjauh. Teori ini diikuti oleh berkembangnya teori-teori
lain yang menjelaskan pembentukan objek-objek lain di alam semesta, seperti bintang dan planet.

Pembentukan Tata Surya (dan berlaku juga untuk pembentukan


system bintang lainnya) dijelaskan dalam Teori Nebula Surya. Teori
ini pada awalnya dikemukakan oleh seorang filsuf Jerman bernama
Immanuel Kant dan pada perkembangannya diperkuat oleh Marquis
de Laplace, sehingga disebut dengan teori Kant-Laplace. Hipotesis
yang diajukan dalam teori ini adalah tata surya didahului oleh nebula,
yaitu awan gas dan debu antarbintang yang sebagian besar (98%)
terdiri dari hydrogen dan helium, serta unsur-unsur dan logam berat
seukuran debu dari proses pembentukan bintang sebelumnya.
Figure 2 The Great Orion Nebula
Tahap Pembentukan Tata Surya

 Proses ini berawal dari awan gas dann debu antarbintang yang sebagian besar terdiri atas
hydrogen dan helium di suatu ruang hampa.
 Suatu gangguan yang disebabkan oleh shockwave dari supernova menyebabkan nebula ini
tertekan sehingga perlahan-lahan mengalami keruntuhan.
 Keruntuhan ini disebabkan oleh gravitasinya sendiri, hingga lebih dari 100.000 tahun
setelahnya, nebula ini menyusut menjadi 100 SA, terpanaskan (energi panas), dan menekan
intinya.
 Materi yang ada di sekitar pusat berputar dan
menipis membentuk piringan, sementara
panas menguapkan debu.
 Terbentuk protostar di bagian tengah, saat inti
menjadi opaque yang nantinya akan
membentuk Matahari.
 Kondensasi : piringan memancarkan
energinya dan mendingin; beberapa gas
mengembun menjadi butiran debu kecil dari
logam, batuan, dan cukup jauh dari bintang
yang membentuknya, diluar “snow line”, es
(diferensiasi).
 Butir debu saling menempel satu sama lain
(dengan bantuan es) dan menyapu jalur yang
dilewatinya, membentuk partikel yang lebih
besar hingga seukuran batu besar atau asteroid
kecil, yang menarik materi dengan
gravitasinya. Figure 3 Solar System Formation
 Pertumbuhan partikel semakin cepat sehingga
dalam 100.000 hingga 200.000 tahun membentuk protoplanet seukuran asteroid dibagian
dalam, dan beberapa kali ukuran bumi di tata surya bagian luar (suhu lebih rendah).
 Setelah 1.000.000 tahunn, angin matahari menyapu sisa gas. Protoplanet yang cukup besar
dapat menarik gas disekitar orbitnya dan menjadi gas raksasa, jika tidak maka akan disusun
oleh batu atau es.
 Fragmentasi: Dalam 10 hingga 100 juta tahun, sementara planetesimal yang lebih besar
menjadi lebih masif, yang lebih kecil pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil
ketika bertabrakan, berakhir sebagai meteorit pada objek yang lebih besar, dan / atau orbitnya
diubah.
 Slaah satu objek yang terbentuk adalah planet, termasuk Planet Bumi.

Secara umum, proses pembentukan tata surya dijelaskan pada gambar berikut ini.

Figure 4 Formation of Solar System


Proses Pembentukan Struktur Interior Bumi

Proses pembentukan bumi hingga pembentukan struktur dalam bumi meliputi tiga tahap, yaitu :

1. Tahap dimana bumi masih merupakan planet yang homogen.


2. Proses diferensiasi, yaitu proses Ketika material besi yang lebih berat tenggelam menuju
pusat bumi sedangkan material yang lebih ringan akan bergerak menuju permukaan. Proses
ini menyebabkan bumi mebentuk dua lapisan, yaitu lapisan yang tersusun oleh material berat
(besi) di pusat bumi dan lapisan yang terdiri dari material yang lebih ringan di bagian luar
atau kerak bumi.
3. Proses zonafikasi, yaitu proses dimana bumi telah terbagi menjadi beberapa zona atau lapisan,
yaitu inti besi yang berwujud padat, inti besi cair, mantel bawah, zona transisi, astenosfer
yang cair, dan zona litosfer yang terdiri bagian atas mantel atas serta kerak benua dan kerak
samudera.

Proses-proses ini terjadi terus-menerus selama sejarah bumi hingga membentuk struktur lapisan
bumi yang kompleks seperti sekarang.

Figure 5 Earth’s Structure

Referensi
Anjayani, Eny; Tri Haryanto. Geografi. 2009. Jakarta. Pusat perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Turbuck. Essentials of Geology. 2012. New Jersey. Pearson Education, Inc.


Nasional
Marshak, Stephen. Essentials of Geology. 2013. New York. W. W. Norton & Company inc
Bombelli, Luca. Formation of The Solar System. Diambil dari phy.olemiss.edu/~luca/astr/Topics-
Solar/Formation-N.html

Anda mungkin juga menyukai