Proses ini berawal dari awan gas dann debu antarbintang yang sebagian besar terdiri atas
hydrogen dan helium di suatu ruang hampa.
Suatu gangguan yang disebabkan oleh shockwave dari supernova menyebabkan nebula ini
tertekan sehingga perlahan-lahan mengalami keruntuhan.
Keruntuhan ini disebabkan oleh gravitasinya sendiri, hingga lebih dari 100.000 tahun
setelahnya, nebula ini menyusut menjadi 100 SA, terpanaskan (energi panas), dan menekan
intinya.
Materi yang ada di sekitar pusat berputar dan
menipis membentuk piringan, sementara
panas menguapkan debu.
Terbentuk protostar di bagian tengah, saat inti
menjadi opaque yang nantinya akan
membentuk Matahari.
Kondensasi : piringan memancarkan
energinya dan mendingin; beberapa gas
mengembun menjadi butiran debu kecil dari
logam, batuan, dan cukup jauh dari bintang
yang membentuknya, diluar “snow line”, es
(diferensiasi).
Butir debu saling menempel satu sama lain
(dengan bantuan es) dan menyapu jalur yang
dilewatinya, membentuk partikel yang lebih
besar hingga seukuran batu besar atau asteroid
kecil, yang menarik materi dengan
gravitasinya. Figure 3 Solar System Formation
Pertumbuhan partikel semakin cepat sehingga
dalam 100.000 hingga 200.000 tahun membentuk protoplanet seukuran asteroid dibagian
dalam, dan beberapa kali ukuran bumi di tata surya bagian luar (suhu lebih rendah).
Setelah 1.000.000 tahunn, angin matahari menyapu sisa gas. Protoplanet yang cukup besar
dapat menarik gas disekitar orbitnya dan menjadi gas raksasa, jika tidak maka akan disusun
oleh batu atau es.
Fragmentasi: Dalam 10 hingga 100 juta tahun, sementara planetesimal yang lebih besar
menjadi lebih masif, yang lebih kecil pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil
ketika bertabrakan, berakhir sebagai meteorit pada objek yang lebih besar, dan / atau orbitnya
diubah.
Slaah satu objek yang terbentuk adalah planet, termasuk Planet Bumi.
Secara umum, proses pembentukan tata surya dijelaskan pada gambar berikut ini.
Proses pembentukan bumi hingga pembentukan struktur dalam bumi meliputi tiga tahap, yaitu :
Proses-proses ini terjadi terus-menerus selama sejarah bumi hingga membentuk struktur lapisan
bumi yang kompleks seperti sekarang.
Referensi
Anjayani, Eny; Tri Haryanto. Geografi. 2009. Jakarta. Pusat perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.