Anda di halaman 1dari 10

TEORI PEMBENTUKAN

BUMI
By Gita Fitriani
 Bumi telah terbentuk sejak miliaran
tahun lalu, tetapi permukaannya telah
banyak mengalami proses
perkembangan dan juga perubahan
yang berlangsung sepanjang masa, yang
sifatnya bisa cepat ataupun lambat.
 Bumi adalah bagian kecil dari sistem
galaksi jagat raya ini yaitu galaksi
Bimasakti, yang menjadi bagian dari tata
surya yang berpusat pada matahari.
Teori pembentukan bumi
1. Teori Kabut Kant – laplace
Teori kabut atau Nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant
pada 1755 dan Piere de Laplace pada 1796. Teori ini
mengemukakan bahwa jagat raya berisi gas yang
berkumpul menjadi kabut (nebula).
Gaya tarik menarik yang terjadi antar gas membentuk
kumpulan kabut yang sangat besar dan kemudian
berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran
tersebut ada materi kabut yang terlepas dan terpisah, lalu
memadat karena pendinginan. Bagian inilah yang
kemudian membentuk planet – planet dalam tata surya.
Dari teori ini dapat diketahui bahwa orbit planet – planet
selalu melingkar, semua planet berevolusi hampir pada
bidang yang sama kecuali Pluto, dan semua planet
tersusun dari unsur yang sama. 
2. Teori planatesimal
Teori Planetesimal dikemukakan oleh Chamberlin dan
Moulton. Mereka berasal dari Universitas Chicago
dalam penelitiannya yang berjudul The Origin of The
Earth pada tahun 1916. Teori ini mengungkapkan
bahwa awalnya sudah ada matahari, yang suatu
ketika didekati oleh sebuah bintang besar sehingga
terjadi penarikan pada bagian matahari.
Akibat dari tenaga penarikan tersebut, terjadi ledakan
– ledakan hebat. Gas dari ledakan ini keluar dari
atmosfer matahari dan mengembun menjadi beku
sebagai benda padat yang disebut planetesimal.
3. Teori pasang surut gas
Teori Hipotesis Tidal James Jeffreys ini
dinyatakan oleh Sir James Jeans dan Sir
Herald Jeffreys, dua sarjana Inggris pada
1918 yaitu bahwa sebuah bintang besar
mendekati matahari dalam jarak yang
pendek, menyebabkan terjadinya pasang
surut di tubuh matahari pada saat matahari
masih berada dalam bentuk gas. 
4. Teori Bintang Kembar
Penggagas  teori ini adalah seorang ahli astronomi
bernama R.A. Lyttleton yang menyatakan bahwa
galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Ini
adalah teori modifikasi dari teori dentuman atau
benturan besar. Salah satu dari bintang ini meledak
sehingga banyak material yang terlempar. Karena
bintang yang tidak meledak masih memiliki gaya
gravitasi yang kuat maka sebaran pecahannya
mengelilingi bintang yang tidak meledak tersebut.
Matahari adalah bintang yang tidak meledak
tersebut, sedangkan pecahannya adalah planet –
planet yang mengelilingi.
5. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)
Dasar teori ini adalah asumsi akan adanya massa
yang sangat besar dan memiliki masa jenis
sangat besar. Adanya reaksi inti yang
berlangsung menyebabkan massa tersebut
meledak dengan hebat, lalu mengembang
dengan sangat cepat dan menjauhi pusat
ledakan. Karena adanya gravitasi, maka bintang
yang paling kuat daya gravitasinya akan menjadi
pusatnya. Dari berbagai teori para ahli,
kebanyakan ilmuwan mendukung teori ini.
Mereka menganggap ledakan ini sebagai awal
terbentuknya alam semesta.
6. Teori pertambahan inti
Sekitar 4,6 juta tahun lalu, sistem tata surya adalah
berupa kabut dan gas yang dikenal sebagai nebula yang
mulai berputar dan membentuk matahari di pusat nebula
tersebut. Dengan kemunculan matahari, sisa material
mulai bergabung bersama, diikat oleh gravitasi menjadi
partikel yang lebih besar. Angin matahari menyapu bersih
elemen yang lebih kecil seperti hidrogen dan helium dan
meninggalkan hanya material berbatu, berat untuk
membentuk materi seperti bumi. Sementara elemen
yang lebih ringan membentuk asteroid, komet, planet
dan bulan. Inti bumi terbentuk lebih dulu dan
kemungkinan juga pembentukan medan magnet planet
bumi pada saat ini. Gravitasi menangkap sebagian gas
yang terbuat dari atmosfer planet terdahulu.
7. Teori Disk Instability
Walaupun teori pertambahan inti bekerja dengan
baik untuk planet kecil, namun tidak bekerja dengan
tepat untuk planet besar. Menurut simulasi,
prosesnya bisa berlangsung selama miliaran tahun,
lebih lama daripada gas ringan yang tersedia pada
sistem solar kita. Menurut teori baru dalam sejarah
terbentuknya bumi ini, kumpulan debu dan gas
dibentuk bersama pada awal tata surya. Seiring
waktu mereka perlahan membentuk planet raksasa
yang dapat membentuk lebih cepat daripada planet
lainnya dalam waktu sekitar ribuan tahun, cepat
mencapai kestabilan orbit yang mencegah mereka
bertabrakan dengan matahari.
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai