Anda di halaman 1dari 4

E.

Sistem Rangka Pada Kadal Kebun Sistem rangka pada kadal kebun dapat di bedakan menjadi dua
bagian yaitu endoskeleton dan ensoskeleton.
a). Eksoskeleton, berasal dari epidermis, berupa sisik menanduk yang menyelubungi permukaan
tubuhnya, posisi seperti sususnan genting, bentuk sisik berbeda antara bagian kepala,badan, ekor.

b). Endoskeleton , terdiri dari sekeleton aksial dan apendikular. Sekeleton aksial terdiri tengkorak,
kolumna, perebralis, sternum dan rusuk
Vertebrae ekor tidak menulang secara sempurna, ekor mudah putus, tetapi cacat mengalami regenerasi.
Columna vertebrae terbagi menjadi servikal, torax, lumbar, sakral, dan kaudal. Ada tulang rusuk yang
bebas. Tulang-tulang sebagian terdiri atas kartilago. Kolumna vertebralis dengan otot-otot segmental
yang nampak jelas

F. Sistem Otot Kadal Kebun

Kadal kebun memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila di bandingkan dengan amfibia, karena
otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat dari pada di dalam air, selain
itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat  Otot aksial (otot badan) kadal kebun mulai
menunjukkan beberapa speasialisasi seperti yang dikelompokkan pada mamal. Otot kadal kebun
terutama untuk gerakan lateral tubuh dan menggerakkan ruas-ruas tulang belakang. Dermal atau otot
kulit berkembang baik pada kadal kebun Jaringan tungkai pada kadal kebun menunjukkan variasi
bergantung pada tipe gerakannya 

G. Sistem Pencernaan Kadal kebun umumnya mempunyai kelenjar pencernaan di mulut yang llebih baik.
Hal ini di hubungkan dengan keperluan untuk pelumasan makanan yang kering agar mengurangi
gesekan saat di telan. Kelenjar-kelenjar ini antara lain di daerah fasial, lingual dan sub lingual. Kelenjar
racun pada reptil berasal dari beberapa kelenjar mulut tersebut. Kelenjar racun pada kadal beracun
merupakan modifikasi dari kelenjar sub lingual  Lidah dapat dijulurkan dengan mudah (bebas). Gigi-gigi
melekat pada rahang. Dari mulut dilanjutkan ke faring, esofagus dan lambung. Lambung dengan bagian
fundus dan pilorus. Dari lambung kemudian ke intestinum., rektum, dan kloaka. Hati dan pankreas
berpembuluh ke intestinum. Kloaka untuk mengeluarkan sisa-sisa pencernaan, ekskret dan untuk
reproduksi
Mulut yang dapat terbuka lebar memiliki dentes (gig-gig) yang berfungsi untuk keperluan ofensif dan
mempertahankan serta mengunyah. Barisan gigi itu dapat dibedakan atas dua deretan, deretan gigi
yang conisch (bentuk kerucut) menempel pada rahang dan gigi ini sebagai gigi pleurodont, bengkok ke
arah cavum oris. Pada palatum (tulang langit-langit) terdapat deretan gigi halus yang disebut dentes
palatini. Lingua yang tipih bersifat bipida (bercabang dua) terletak di dasar cavum oris. Dibelakang varing
terdapat esovagus yang merupakan saluran silindris menuju ventriculus yang terdiri atas bagian vundus
yang agak bulat dan bagian kecil di sebut viloris bagian ini bersambung dengan intestinum tenue (usus
halus) terus di lanjutkan oleh intestinum crasum (usus besar) yang sering di sebut rektum. Diantara
kedua intestinum itu terdapat caecum yang sangat pendek akhirnya rektum bermuara pada kloaka.
Gladulae digestiva berupa hepar yang terdiri atas lobus dexter dan sinister berwarna coklat. Pada bagian
caudal lobus dexter hepatis terdapat vesica fellea. Glandulae pancreatisa terlatak antara ventriculum
dan bagian craneal intestinum tenue. Kloaka merupakan muara umum untuk tractus digestiva,
excretoria dan reproductiva 

H. Sistem Respirasi Paru-paru Kadal Kebun berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk.
Paru-paru kadal kebun lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi
memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada kadal kebun pertukaran gas tidak efektif. Udara masuk
melalui nares externa terus menembus plat yang keras menuju ke nares interna (di belakang lubang)
dan kemudian melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke larynx. Larynx tersusun atas tulang rawan
tiga buah dan berisi beberapa pasang pita sura (bagi yang bersuara). Selanjutnya berhubungan dengan
trachea yang tersusun atas gelang-gaelang tulang rawan. Trachea bercabang menjadi dua bronchi, yang
selanjutnya masing-masing menuju ke paru-paru. Paru-paru terbagi atas bagian-bagian interior yang
lebih komplek daripada amfibia yang mengandung kapilar pulmonalis
Paru-paru kadal kebun dilingkapi oleh tulang iga dan paru-paru di potong longitudinal sehingga deretan
faveolus tampak

I. Sistem Sirkulasi System sirkulasi pada kadal kebun lebih sempurna daripada Amfibi oleh sebab adanya
paru-paru fungsional dan ginjal metanefros. Atrium jantung terbagi sempurna menjadi ruangan kanan
dan kiri, sinus venosus, menyatu dengan dinding dari atrium kanan, ventrikel terpisah oleh septum
(sekat).Jantung terletak di bagian anterior ventral dari rongga thorax. Terdiri atas sinus venosus yang
kecil, dua buah auricula dan dua ventricula. Antara dua ventricular terdapat septum yang umumnya
tidak sempurna, karena masih ada voramen pannizae
Darah dari vena masuk ke dalam jantung sinus venosus, auriculum dextra, ventriculum dextra, arteri,
pulmonalis dari paru-paru darah kembali masuk auriculum sinestra, dan terus ke ventriculum sinistra.
Dari sini akan melalui sepasang archus aorticus yang selanjutnya kea rah dorsal mengelilingi oesphagus,
dari dasar archus aoricum dexter muncul dua arteri carotis (arteri carotis comunis dextra sinistra) yang
menuju ke leher dan kepala, dan arteri subelavia menuju ke masing-masing extremitas anterior.Dua
arcusn aorticus menghubungkan disi menjadi satu di sebelah dorsal menjadi aorta dorsalis, yang akan
memberikan darah kepada alat-alat dalam rongga tubuh, ke extremitas posterior dan ekor. Darah vena
dikumpulkan oleh vena kava anterior yang menampung darah dari kepala dan kedua extremitas
anterior, oleh sebab vena kava posterior yang menampung darah dari organ reproductivum dan ren,
oleh vena porta hepatica menampung darah dalam tractuas digestive yang memecah menjadi kapiler-
kapiler di dalam hepar dan dikumpulkan oleh vena hepatica yang pendek dan vena epigastris pada
masing-masing sisi dala rongga abdominalis menampung darah dari extremitas posteriosr, ekor dan
tubuh. Dari kedua vena cava itu akan masuk ke dalam sinus venosus.

J. Sistem Ekskresi Sistem ekskresi pada reptil (kadal kebun) pada umumnya berupa ginjal, paru-paru,kulit
dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.
Reptil (kadal kebun) yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan
dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih. Sedangkan jika pada hasil metabolismenya
bercampur berwarna gelap (hitam, coklat, dsb), umumnya itu merupakan hasil metabolisme yang tidak
sempurna dari apa yang telah dimakan oleh hewan ini.
Ginjal kadal trutama kadal kebun, sama sepeti halnya pada burung dan mamalia, di kenal sebagai
metanefros, sedangkan ginjal pada saat embrio adalah pronefros dan metanefros. metanefros pada
dasarnya serupa dengan mesonefros tetapi lebih ringkas dan memuat jumlah lebih banyak unit-unit
renal,ada saluran menuju tubulus dan akhirnya menyatu disebut ureter.perkembangan tipe ginjal adalah
untuk efisiensi ekskretori akibat meningkatnya aktivitas).Ginjal berwarna kecoklat-coklatan dan terdiri
atas sepasang, terletak di daerah sacrum dan merupakan benda yang retroperitronial dan terdiri atas
lobus anteriordan lobus posterior. Dari masing-masing ren terdapat ureter yakni ureter sinesta dan
dextra. Pada hewan jantan sebelum bermuara di kloaka ureter itu bersatu dahulu dengan vase
deverensia, sedang pada hewan betina langsung ke kloaka. Vasica urinaria yang merupakan kantung
tipis yang terletak di dekat kloaka dan bermuara sebelum ventralnya, berfungsi sebagai kumpulan urine
sementara .Ada kandung kemih, tetapi kotoran/ekskret bersifat semisolid (setengah keras) seperti pada
burung, dan di keluarkan langsung melalui kloaka bersama tinja. Ekskret itu mengandung urat, bagian
dari air kencing, yaitu bahan berwarna putih, biasanya sebagai garam Na dan mengandung zat kapur. 

K. Sistem Saraf

Enchephalon terdiri atas : dua lobus olfactorius yang panjang yang berhubungan dengan
haemisphaericum cerebri yang terletak di muka. Mesencephalon yang tertutup oleh haemisphaerium
cerebri terbagi oleh sulcus medianus menjadi dua corpora bigemina. Cerebellum (myencephalon)
berbentuk kecil terletak di belakang mesencephalon. Di sebelah bawah cerebellum terdapat medulla
oblongata yang lebar di sebelah anterior yang mempunyai cekung fossa rhomboidea yang sebagian
ditutupi cerebellum. Di sebelah dorsal dari mesencephalon suatu bulatan kecil epihyse, sedang sebelah
ventral terdapat hypophyse. Selanjutnya medulla oblongata (metencephalon) dilanjutkan oleh medulla
spinalis. Pada otak terdapat 12 nervi cerebrales
Otak tengah pada reptil(kadal kebun) telah mengalami perubahan pada cerebrum yang diakibatkan
perkembangan ukuran dari belahan-belahan otak karena adanya invasi pallium oleh beberapa sel saraf
sehinga menjadi bentuk neopallium. Cerebellum reptil(kdal kebun) relatif lebih besar dari pada milik
amfibi. Sekali lagi kemampuan ini dihubungkan dengan macam gerakan dari kebanyakan reptil.(kadal
kebun) memiliki 12 saraf cranial.

L. Sistem reproduksi Sistem Genitalia Jantan

a. Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan terletak di
dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang
lain. Testis akan membesar saat musim kawin.
b. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan
menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis. Tubulus
mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus testis dengan
epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil(kadal kebun)
duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital
yang pendek. Sistem Genitalia Betina

1. Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya
tepat di bagian ventral kolumna vertebralis.
2. Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom sebagai
ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian anterior
menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian
posterior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur  Kadal betina terbukti lebih unggul
dibanding kadal jantan. Mereka menentukan pasangan, memegang keputusan tentang di mana mereka
akan tinggal, bahkan juga menentukan jenis kelamin anak. Semua siklus reproduksi dan perkawinan
sangat tergantung oleh pihak betina. Ukuran tubuh betinanya hanya setengah dari kadal jantan. Namun
mereka memiliki siklus reproduksi yang cukup unik. Bukan hanya menentukan pasangan dan tempat
tinggal saja, kadal betina juga bebas berpasangan dengan lima atau enam kadal jantan sekaligus dalam
sekali masa reproduksi. kadal betina mengumpulkan semua sperma dari pasangannya di dalam rongga
perutnya yang bernama spermatesa. Ia juga bebas memilih sperma ini untuk menentukan jenis kelamin
anak sesuai keinginannya. secara teori, mereka memilih sperma berdasarkan kromosom seks.
Kepioniran kadal betina dibanding pejantannya ini masih merupakan teka-teki, sebab terbukti tubuh
kadal betina lebih kecil dari pejantan Telur reptile(kadal kebun) sedikit lebih keras di bandingkan dengan
amphibi kuning telur lebih banyak di butuhkan untuk perkembangan embrio dan setelah menetas. Dan
telurnya juga sering di selubungi oleh albumen dan lapisan pembungkus luar berupa cangkang kalkareus
(Cangkang kapur). 

Anda mungkin juga menyukai