Anda di halaman 1dari 5

1.

Teori Proto Planet (Awan Debu) [Carl Von


Weizsaecker, G.P. Kuiper & Subrahmanyan
Chandarasekhar]

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Alam semesta saat ini juga
terdapat gumpalan awan dan debu yang bertebaran di angkasa. Selama kurang
lebih 5.000 juta tahun yang lalu, salah satu awan gas tersebut mengalami
pemampatan. Pada proses pemampatan tersebut partikel-partikel debu tertarik ke
pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.

Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut memipih berbentuk cakram. Partikel-


pertikel di bagian tengah cakaram kemudian saling menekan sehingga menimbulkan
panas dan menjadi pijar (matahari). Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat
sehingga terpecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan kecil ini berpilin
juga dan mengalami pembekuan dan menjadi planet serta satelit.

2. Teori Pasang Surut [Jeans-Jeffrey,1917]


Sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, dapat menyebabkan
pengerjaan pasang surut pada tubuh matahari pada massa matahari itu masih
berada dalam keadaan gas. Gaya tarikan ini membentuk lidah gas panas. Dalam
lidah yang panas ini akan terjadi pengrapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini
akan pecah lalu bercerai menjadi benda-benda tersendiri yang merupakan planet-
planet. Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys.

3. Teori Planetisimal [Moulton dan Chamberlain]

Pada mulanya telah terdapat “matahari asal”. Pada suatu ketika matahari asal ini
didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada
bagian matahari. Oleh tenaga penarikan pada matahari asal tadi, maka terjadilah
peledakan-peledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer
matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat
dan disebut planetesimal. Benda padat yang disebut planetesimal ini dalam
perkembangan selanjutnya menjadi planet-planet yang salah satunya adalah bumi
kita. Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.
4. Teori Kabut (nebula) [Kant-Lapplace, 1755]

Di jagat raya telah terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula).
Gaya tarik-menarik antar gas hingga membentuk kumpulan kabut yang sangat besar
ini berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang kencang ini,
menyebabkan materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat
(karena pendinginan). Fragmen yang terlempar inilah yang kemudian menjadi
planet-planet dalam tata surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang kita
lihat sebagai matahari sekarang ini.

5. Teori Bintang Kembar [Hoyle, 1956]


Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada tahun 1956. Teori ini diberi nama teori
bintang kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya ( matahari dan planet
) terbentuk dari dua buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan
membentuk panet dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari ) adapun alasan dari
pendapat ini karna setelah penelitian terhadap tata surya lain ternya ada tata surya
yang memiliki bintang kembar, oleh karna itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata
surya kita terbentuk dari proses meladaknya bintang kembar. Adapun raian dari teori
tersebut adalah sebagai berikut :
Pada awalnya di tata surya kita ada dua buah bintang kembar yaitu matahari dan
kembarannya. Entah karma sebab apa kemudian lama kelamaan kembaran dari
matahari tersebut mengalami ledakan ledakan kecil hinga pada suatu ketika
kemudian kembaran dari maahari tersebut benar – bena meledak menjadi serpihan
– serpihan kecil dan debu – debu. Serpihan dan debu tersebut kemudian
terperangkap oleh gaya grafitasi matahari, namun tidak tersedot masuk. Kemudian
debu – debu yang terbentuk nberkumpul dan mempilin sehingga membentuk planet
dan serpihan - serpihan batuan membentuk jalur asteroid yang memisahkan planet
dalam dan luar.

6. Teori Ledakan Dahsyat [The Big Bang]


Teori ini menyatakan bahwa adanya suatu massa yang sangat besar dan
mempunyai berat jenis yang besar pula. Karena ada reaksi inti, maka massa
tersebut meledak dengan hebatnya (big bang). Bagian yang berserakan dengan
cepat menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, bagian-bagian yang
berserakan tersebut membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang lebih
rendah. Kelompok-kelompok tersbut yang menjadi galaksi sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai