Anda di halaman 1dari 24

BAHAN AJAR

MATA PELAJARAN GEOGRAFI


KELAS/SEMESTER : X/I

TATA SURYA DAN FENOMENA BUMI

PENULIS
MGMP GEOGRAFI SAWAHLUNTO
BAHAN AJAR

KEGIATAN BELAJAR 1 : TEORI PENCIPTAAN PLANET BUMI


A. Pembentukan tata surya dan bumi
1. Teori Proto Planet (Awan Debu) [Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper &
Subrahmanyan Chandarasekhar]

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Alam
semesta saat ini juga terdapat gumpalan awan dan debu yang
bertebaran di angkasa. Selama kurang lebih 5.000 juta tahun yang
lalu, salah satu awan gas tersebut mengalami pemampatan. Pada
proses pemampatan tersebut partikel-partikel debu tertarik ke
pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.

Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut


memipih berbentuk cakram.
Partikel-pertikel di bagian tengah cakaram
kemudian saling menekan sehingga
menimbulkan panas dan menjadi pijar
(matahari). Bagian yang lebih luar
berputar sangat cepat sehingga
terpecah menjadi gumpalan-
gumpalan kecil. Gumpalan kecil
ini berpilin juga dan mengalami
pembekuan dan menjadi planet serta satelit.

2. Teori Pasang Surut [Jeans-Jeffrey,1917]

Sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek,


dapat menyebabkan pengerjaan pasang surut pada tubuh matahari
pada massa matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Gaya
tarikan ini membentuk lidah gas panas. Dalam lidah yang panas ini
akan terjadi pengrapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini
akan pecah lalu bercerai menjadi benda-benda tersendiri yang
merupakan planet-planet. Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan
Jeffreys.

3. Teori Planetisimal [Moulton dan Chamberlain]


Pada mulanya telah terdapat “matahari
asal”. Pada suatu ketika matahari asal ini
didekati oleh sebuah bintang besar, yang
menyebabkan terjadinya penarikan pada
bagian matahari. Oleh tenaga penarikan
pada matahari asal tadi, maka terjadilah
peledakan-peledakan yang hebat. Gas
yang meledak ini keluar dari atmosfer
matahari, kemudian mengembun dan
membeku sebagai benda-benda yang
padat dan disebut planetesimal. Benda
padat yang disebut planetesimal ini dalam perkembangan selanjutnya menjadi planet-planet
yang salah satunya adalah bumi kita. Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.

4. Teori Kabut (nebula) [Kant-Lapplace, 1755]

Di jagat raya telah terdapat gas yang


kemudian berkumpul menjadi kabut
(nebula). Gaya tarik-menarik antar gas
hingga membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar ini berputar semakin cepat.
Dalam proses perputaran yang kencang ini,
menyebabkan materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan
memadat (karena pendinginan). Fragmen
yang terlempar inilah yang kemudian
menjadi planet-planet dalam tata surya.
Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar
yang kita lihat sebagai matahari sekarang ini.

1. Teori Bintang Kembar [Hoyle, 1956]

Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton


pada tahun 1956. Teori ini diberi nama
teori bintang kembar karna Lyttleton
beranggapan bahwa tata surya ( matahari
dan planet ) terbentuk dari dua buah
bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan membentuk panet dan yang lainnya
menjadi bintang ( matahari ) adapun alasan dari pendapat ini karna setelah penelitian
terhadap tata surya lain ternya ada tata surya yang memiliki bintang kembar, oleh karna itulah
Lyttleton beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari proses meladaknya bintang
kembar. Adapun raian dari teori tersebut adalah sebagai berikut :
Pada awalnya di tata surya kita ada dua buah bintang kembar yaitu matahari dan
kembarannya. Entah karma sebab apa kemudian lama kelamaan kembaran dari matahari
tersebut mengalami ledakan ledakan kecil hinga pada suatu ketika kemudian kembaran dari
maahari tersebut benar – bena meledak menjadi serpihan – serpihan kecil dan debu – debu.
Serpihan dan debu tersebut kemudian terperangkap oleh gaya grafitasi matahari, namun tidak
tersedot masuk. Kemudian debu – debu yang terbentuk nberkumpul dan mempilin sehingga
membentuk planet dan serpihan – serpihan batuan membentuk jalur asteroid yang
memisahkan planet dalam dan luar.

2. Teori Ledakan Dahsyat [The Big Bang]

Teori ini menyatakan bahwa adanya suatu massa


yang sangat besar dan mempunyai berat jenis
yang besar pula. Karena ada reaksi inti, maka
massa tersebut meledak dengan hebatnya (big
bang). Bagian yang berserakan dengan cepat
menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta
tahun, bagian-bagian yang berserakan tersebut
membentuk kelompok-kelompok dengan berat
jenis yang lebih rendah. Kelompok-kelompok
tersbut yang menjadi galaksi sekarang ini.

B. Anggota tata surya

Untuk mengetahui ciri-ciri kedelapan planet anggota tata surya kita perhatikan
keterangan berikut ini :

1. Merkurius

 Planet ini merupakan yang paling


dekat dengan matahari jaraknya58,5
juta km.
 Planet ini merupakan planet berukuran
kecil dengan diameter 4878km.
 Revolusi merkurius berlangsung 88 hari dan rotasinya 58 hari 15 jam.
 Temperatur di permukaannya mencapai 3500c pada siang hari dan -1700c pada malam
hari.
 Massa merkurius paling kecil di antara planet lain, yaitu 0,06 kali massa bumi dan
 Tidak ada lapisan atmosfer yang menyelimutinya.

2. Venus

 Planet ini berjarak 108 juta km


dari matahari
 Diameter 120.104km.
 Di venus matahari terbit dari
sebelah barat dan terbenam di
sebelah timur.
 Lama revolusi venus adalah
224,7 hari
 Temperatur di permukaan
Venus 4800c dengan massa 0,8
kali massa bumi.

3. Bumi

 Diameter bumi pada ekuator adalah


12.757km, sedangkan jarak dari
kutub ke kutub 12.714 km
 Rotasi bumi 23 jam 56 menit
 Revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit
 Memiliki satu buah satelit
 Atmosfer banyak mengandung uap
air
 Sekitar 71 % permukaan bumi
tertutup perairan dan hanya 29 %
merupakan daratan sehingga bumi disebut planet biru
 Luas bumi 510.101.000 km
4. Mars
 Jarak mars dengan matahari adalah
228juta km
 Diameter pada ekuator 6795km.
 Mars berevolusi selama 687 hari
dengan rotasi selama 24 jam 7 menit.
 Temperatur permukaan mars adalah -
230c dan massanya 0,11 kali massa
bumi.
 Memiliki dua satelit yaitu Phobos dan
deimos.

5. Jupiter

 Merupakan planet terbesar di tata surya


 Jarak dengan matahari 778 juta km
 Revolusi 12 tahun
 Rotasi 10 jam
 Diameter 143.000km
 Memiliki 14 satelit rotasi 10 jam
 Memiliki cincin tipis
 Merupakan Planet terbesar

6. Saturnus

 Dikenal dengan planet yang memiliki


cincin yang terdiri dari kepingan satelit,
gas dan butir-butir es
 Revolusi selama 30 tahun
 Rotasi 10,02 jam
 Diameter 120.000km
 Jarak dengan matahari 1.426 juta km
 Memilikki 10 satelit
7. Uranus

 Ditemukan oleh Willliam


herschel (Inggris) 1871
 Revolusi 84 tahun
 Rotasi 10 jam 45 menit
 Diameter 497.000km
 Jarak rata-rata ke matahari 2.869
juta km
 Memiliki 5 satelit

8. Neptunus

 Ditemukan tahun 1844 oleh Leverier (prancis),


Adams (Inggris) dan Galle (Berlin)
 Revolusi 164,5 tahun
 Rotasi 15 jam
 Diameter 53.000km
 Jarak ke matahari 4.493 juta km
 Memiliki 2 satelit
KEGIATAN BELAJAR 2 : GERAK ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

A. Gerak rotasi dan revolusi bumi

Rotasi bumi
adalah
perputaran bumi
pada sumbunya.
Bumi dapat
berputar karena
disebabkan oleh
adanya gaya
tarik menarik
antara gaya
gravitasi
matahari dengan
gaya gravitasi bumi. Sedangkan pengertian revolusi bumi adalah gerakan berputarnya bumi
mengelilingi matahari. Baik rotasi bumi maupun revolusi bumi arahnya dari barat ke timur.
Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik, selang waktu ini disebut satu hari. Sekali
berotasi, bumi menempuh 360 bujur selama 24 jam. Artinya 1° bujur menempuh 4 menit.
Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 1° bujur akan berbeda waktu 4 menit.

Jika kita mengamati atau melihat matahari dari bumi tempat kita berpijak, maka matahari
tampak terbit dari timur , melintas di atas langit, kemudian terbenam di barat. Pada malam
harinya bintang juga terlihat serupa, dari timur ke barat. Sebelum abad ke-16 banyak orang
mempercayai bahwa bumi tidak berputar, matahari dan bintang-bintang lainnya lah yang
mengelilingi bumi. Namun setelah itu manusia mulai paham bahwa bumi yang berotasi atau
berputar pada porosnya hari demi hari, karena rotasi inilah maka matahari dan bintang-
bintang lainnya di langit tampak bergerak dari timur ke barat.

B. Dampak rotasi dan revolusi bumi


Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya, dimana waktunya berlangsung
selama 23 jam 56 menit 48 detik atau dibulatkan menjadi 24 jam dimana arah rotasinya
dari barat ke timur.

Revolusi bumi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari selama 365 hari 6
jam 9 menit 10 detik (1 tahun)

a. Dampak rotasi dan revolusi bumi


 Rotasi bumi dan akibatnya
- Peredaran semu harian benda langit
Gerak benda langit dikatakan peredaran semu harian karena hanya tampak oleh
pengamat, bukan peredaran yang sebenarnya. Matahari menempuh lintasan peredaran
semu selama 23 jam 56 menit atau satu hari matahari.
- Peristiwa siang dan malam
Bagian permukaan bumi yang kebetulan mendapat sinar matahari dikatakan dalam
keadaan siang hari, sedangkan bagian permukaan bumi yang tidak mendapat sinar
matahari disebut malam hari. Rotasi bumi menyebabkan setengah bola bumi
mengalami siang hari selama 12 jam dan setengahnya lagi mengalami malam selama 12
jam.
- Perbedaan waktu
Terdapat perbedaan waktu di tempat-tempat yang berbeda meridiannya. Setiap 1 0 jarak
garis meridian yang berurutan, terdapat perbedaan waktu 4 menit atau tiap 15 0 terdapat
perbedaan waktu 1 jam. Atas dasar inilah diadakan pembagian waktu di muka bumi.
Untuk Indonesia dibagi menjadi 3 zona waktu (WIB, WITA dan WIT).
(Peta pembagian waktu di Indonesia)

- Pembagian daerah waktu dunia


Akibat rotasi bumi dari barat ke timur, temapat-tempat yang berada di sebelah timur
lebih dahulu mengalami siang dari pada tempat yang berada di sebelah barat. Oleh
karena itu untuk setiap tempat dan negara terdapat pembagian waktu didaerah masing-
masing yang didasarkan pada Greenwich Mean Time
Bumi berputar pada sumbunya dengan waktu satu kali putaran 24 jam ¿ ¿). Berarti
setiap garis bujur selebar 3600 /24 = 150 terdapa satu jam lebih lambat atau lebih cepat
dari Grenwich. Semakin ke timur, terdapat perbedaan waktu satu jam lebih cepat dari
Greenwich (+), dan sebaliknya semakin ke barat waktu berbeda satu jam lebih lambat
dari Grenwich (-). Jadi seluruh daerah dipermukaan bumi dapat di bagi atas 24 daerah
waktu dengan selisih waktu masing-masing 60 menit untuk setiap 150
Contoh: kita berpergian ke arah barat, maka tiap melewati 150, jam kita harus di
mundurkan 1 jam.

- Pepat pada kedua Kutubnya


Pada waktu bumi dalam proses mendingin dan mengeras, saat itu bumi telah berputar
pada porosnya sehingga bumi mengalami pemampatan pada kedua kutubnya.
- Pembelokan angin sesuai Hukum Buys Ballot
HUKUM Buys Ballot berbunyi :
- Udara bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum
- Di belahan bumi utara, angin membelok ke kanan dan di belahan bumi selatan
angin membelok ke kiri.
 Bukti adanya rotasi Bumi
- Pencobaan benda jatuh oleh Benzerbeng dan Reich di lakukan di Hamburg pada tahun
1820, kedua ahli ini menjatuhkan logam dari ketinggian 110 m, ternyata logam tersebut
tidak jatuh secara vertikal, tetapi agak ke timur. Hal ini membuktikan bahwa rotasibumi
memiliki arah dari barat ke timur
- Pencobaan ayunan Foucault dilakukan di Pantheon (Paris) pada tahun 1851 sebuah
benda diayunkan menurut meridian 0 0, setelah 6 jam arah ayunan benda tidak lagi
mengikuti meridian 0 0, tetapi mengikuti meridian 90 0. Dalam hal ini sebenarnya arah
ayunan tetap, hanya tonggak ayunan yang letaknya mengambil kedudukan meridian 90 0
. Setelah 6 jam kemudian ayunan bendu tersebut berubah lagi ke arah1800 .
 Revolusi bumi dan akibatnya
- Perubahan panjang siang/malam hari
Akibat kemiringan sumbu bumi terhadap ekliptika, panjang siang hari tidak terlalu
sama dengan panjang malam hari
Contoh : Pada tanggal 21 Juni ketika matahari pada posisi paling utara, yaitu GBU
(Garis Balik Utara), belahan bumi utara mengalami siang hari lebih panjang dari pada
malam hari. Sebaliknya pada tanggal 22 Desember ketika matahari beredar di GBS
(Garis Balik Selatan), siang hari di tempat itu lebih pendek dari malam hari.

- Peredaran semu tahunan matahari

Tanggal 21 Maret matahari tepat di khatulistiwa untuk semua tempat bumi


Keistimewaan tanggal 21 Maret
- Matahari terbit tepat di timur, dan terbenam tepat di barat
- Panjang siang = panjang malam
- Jika berada di ekuator, misalnya di bonjol (sumbar) pada jam 12.00 matahari tepat
di Zenit
- Di kutub selatan permulaan malam, dan di kutub utara permulaan siang

Tanggal 21 Juni, Matahari dalam kedudukan paling utara yaitu pada garis 23 , 50 LU

- Matahari terbit di tempat paling utara dan terbeam juga di tempat paling utara
- Di kutub selatan tepat tengah malam, dan di kutub selatan sebaliknya
- Di tempat-tempat belahan bumi utara siang hari lebih panjang dari pada malam
hari, di tempat-tempat belahan bumi selatan sebaliknya.

Tanggal 23 september, matahari kembali beredar di khatulistiwa. Arah sumbu


perputaran bumi sama dengan arah sumbu perputaran bumi pada tanggal 21 Maret

- Matahari terbit tepat di titik timur dan terbenam tepat dititik barat
- Panjang siang sama dengan panjang malam.
- Di khatulistiwa pada jam 12.00 matahari tepat di Zenit
- Di kutub selatan permulaan siang hari dan di kutub utara permulaan malam hari.
Tanggal 22 Desember, matahari dalam kedudukan paling selatan yaitu pada garis
0
23 , 5 LS

- Matahari terbit dan terbenam di tempat yang paling selatan


- Di tempat-tempat belahan bumi selatan siang hari lebih panjang dari malam hari, di
tempat-tempat belahan bumi utara sebaliknya
- Di kutub selatan tepat siang hari dan kutub utara sebaliknya.
-
- Pergantian musin
Akibat dari pergerakan semu tahunan matahari, terjadi perubahan musim sebagai
berikut
 Tanggal 21 Maret
- Belahan bumi utara musim semi
- Belahan bumi Selatan musim gugur
- Di indonesia saat peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.

 Tanggal 21 Juni
- Belahan bumi utara musim panas
- Belahan bumi selatan musim dingin
- Di Indonesia sedang pertengahan musim kemarau

 Tanggal 23 September
- Belahan bumi utara musim gugur
- Belahan bumi selatan musim semi
- Di Indonesia saat peralihan dari musim ke marau ke musim penghujan
 Tanggal 22 Desember
- Belahan bumi utara musim dingin
- Belahan bumi selatan musim panas
- Di Indonesia saat peralihan dari musim ke marau kemusim penghujan
- Pasang surut air Laut

Pada saat kedudukan bulan bumi dan matahari dalam satu garis akan terjadi gaya tarik
besar terhadap massa air oleh bulan. Pada saat itu terjadi pasang naik air laut (pasang
purnama). Pada saat bulan pada kedudukan 4 (akhir minggu I) dan 2 (akhir minggu III)
akan terjadi pasang surut (pasang perbani)

- Aberasi Cahaya (Sesatan Cahaya)


Abresi cahaya adalah sudut yang di bentuk oleh arah datangnya cahaya yang
sebenarnya dengan kesan yang dilihat oleh pengamatan (dari bumi)

- Terjadi Gerhana (bulan dan Matahari)


a. Gerhana Bulan (Lunar Eclips)
- Gerhana bulan terjadi pada saat bulan purnama, ketika bulan berkedudukan dekat (
0
12 )
- Gerhana Bulan berawal dari bagian timur dan terakhir di bagian barat
- Gerhana bulan terjadi hanya satu kali dalam periode 1 bulan sinodes
- Gerhana bulan dapat dilihat di seluruh bagian bumi yang sedang mengalami
malam.
- Pada waktu gerhana bulan total, bulan tidak benar-benar gelap sebab cahaya
matahari masih menghias diangkasa sehingga masih ada yang mencapai bulan.

b. Gerhana Matahari ( Solar Eclips)


- Apabila bayang bulan jatuh ke permukaan bumi, maka tempat-tempat di
permukaan bumi yang terkena bayangan tersebut mengalami gerhana matahari
total
- Terjadi pada bulan baru
- Pada sat gerhana Matahari bersinar seperti biasa hanya tertutup oleh bulan
- Gerhana matahari hanya dialami oleh sebagian permukaan bumi pada siang hari
- Berlangsungnselama 2 jam
- Presesi
Presesi adalah goyangan sumbu bumi mengelilingi sumbu ekliptika dengan arah positif
dalam periode 26.000 tahun
Akibat Presesi
- Perubahan Kutub Langit
- Perubahan letak titik aries
KEGIATAN BELAJAR 3 : KARAKTERISTIK LAPISAN BUMI DAN
PERGESERAN BENUA

A. Karakteristik pelapisan bumi

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya
mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer
atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan
magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin
matahari,sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi
hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer,
Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di
lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu
permukaan bumi adalah antara -70 C hingga 55 C bergantung pada iklim setempat. Sehari
dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai
massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat
jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan
berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N
kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara
Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal
1.370 kilometer dengan suhu 4.500 C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal
2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk
83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85
kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi
kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental
Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung
Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik
dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman
1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan
sebagai berikut :

Kerak Bumi

Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak
samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan
kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama
adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit,
yang tidak sepadat batuan basalt.

Mantel Bumi

Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang
mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan
suhu pada mantel bagian dalam ±1500 °C-3000 °C

Inti Bumi

Inti Bumi terletak pada lapisan terdalam. Inti Bumi terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi
bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-
4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C

Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut
inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari
besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.

Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi
lapisan-lapisan sebagai berikut :

1. Litosfer

Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang
berarti berbatu, dan sphere yang berarti padat.

Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan
kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan
bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan
astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam
jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan,
sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.

Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak
benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat
dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis
serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan
anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan
keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir
secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun
1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang
litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada
tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah
(astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.

Terdapat dua tipe litosfer yaitu : Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra
dan berada di dasar samdura Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua. Litosfer
samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-
200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan
Mohorovicic.

2. Astenosfer

Astenosper merupakan lapisan dibawah lempeng tektonik, yang menjadi tempat bergeraknya
lempeng benua.

3. Mesosfer

Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan
pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat, termosfer. Udara yang terdapat di sini
akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan
menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar
di lapisan ini.
Mesosfer terletak di antara 50 km dan 80-85 km dari permukaan bumi, saat suhunya
berkurang dari 290 K hingga 200 K (18oC hingga − 73oC). Antara lapisan Mesosfer dengan
lapisan atermosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.

B. Proses pergerakan lempeng


a. Teori apungan dan pergeseran benua

Dikemukakan oleh Alfred Wegener, dengan titik tolak teori Wegener yaitu:

1. Adanya persamaan formasi geologi antara pantai timur benua amerika dengan pantai barat
eropa dan afrika.
2. Adanya gerakan pulau Greenland menjauhi daratan Eropa.

b. Teori kontraksi

Teori ini diciptakan oleh Descartes,yang mana menurut teori ini “bahwa bumi kita
susut, mengkerut karena pendinginan, sehingga terjadi pegunungan dan lembah-
lembah”.

c. Ed suess

Menurut Suess “adanya persamaan geologi yang terdapat di Amerika Selatan,


India, Austalia dan Antartika yang disebabkan oleh bersatunya daratan”. Daratan-
daratan yang menyatu itu disebut Gondwana.

d. Tim peneliti Amerika

Tim peneliti terdiri dari 17 orang dari The New York American Museum of Natural
History, Ohio State University dan Whichita State University. Tim peneliti dari
Amerika mengadakan penelitian di kutub selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah
membuktikan kebenaran teori Wegener.

Hasil penelitian, terbukti bahwa kutub selatan 200 juta tahun yang lalu terletak
dekat khatulistiwa, oleh karena itu seharusnya pada zaman tersebut di kutub
selatan terdapat hewan dan tumbuhan. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya
fosil tulang rahang dari hewan amfibi air tawar purba seperti salamander. Jenis
fosil ini juga ditemukan di wilayah amerika selatan.

 Gerak permukaan Bumi


Setelah kita membahas teori-teori mengenai pergerakan benua, sekarang kita selidiki
bagaimana gerakan permukaan bumi itu.
Tanah yang kita pijak ini tidaklah diam. Taukah anda bahwasannya, benua eropa dena
amerika utara bergerak saling menjauh sebesar 2,5 cm tiap tahunnya. Pergerakan juga terjadi
pada india dan asia yang bergerak mendekat 4-6 cm per tahun. Penomena ini memang tidak
dapat kita hindari. Litosfer bumi terpecah menjadi beberapa lempeng yang mengapung di atas
astenosfer (bagian atas mantel bumi)
Gambar : Lempeng samudera dan benua. Panah-panah pada gambar menunjukkan arah gerak lempeng tersebut

1. Gerak mendekat dan menjauh lempeng


Tahukah anda menagapa permukaan bumi tidak datar? Permukaan bumi kita
mempunyai relife yang sangat beragam. Coba kita kaji permasalahan ini menggunakan teori
tektonik lempeng. Bayangkan oleh anda ptongan-potongan kayu diatas ember, apa yang
terjadi jika kita goyangkan ember tersebut? Begitu pula dengan bumi kita. Karena terdiri dari
lempengan-lempengan yang bergerak, maka akan terjadi seperti potogan-potongan kayu di
ember.
Gerakan tektonik lempeng mampu menghasilkan lautan ketika 2 lempeng saling
berjauhan. Jika gerakan lempeng saling bertumbukan akan membentuk deretan pegunungan.
Pergerakan lempeng mengahasilkan 3 gerak berupa:
a. Dua Lempeng saling mendekat dan bertumbukan ( subduction zones)
b. Dua lempeng saling menjauh
(divergen junctions)
c. Dua lempeng saling
bersinggungan (Trasform
fault)
Lempeng Samudera yang
berbatasan dengan lempeng benua
di desak ke bawah. Hal ini akan
memunculkan barisan gunung api
di tepi benua. Contoh pegunungan
yang terbentuk dengan proses ini
adalah Andes Cordillera

Zona divergensi dapat


terbentuk ketika dua lempeng
samudera bergerak menjauh.
Hal ini akan mengh asilkan
aktivitas vulkanik laut dalam.
Punggung tengah Samudera
atlantik merupakan salah satu sabuk pegunungan bawah laut atau dikenal sebagai
punggung samudera.

Perubahan Bentuk Muka Bumi

Bagian litosfer yang paling atas merupakan lapisan kulit bumi yang tipis. Lapisan
kerak bumi terdiri atas dua bagian, yaitu:

a. Lempeng benua yang tebalnya 40 km


b. Lempeng samudera yang tebalnya 10 km.

(unsur penyusun, tingkat kekerasan lempeng)

Akibat arah pergeseran yang tidak sama, maka terjadilah tiga jenis batas pertemuan
antara lempeng-lempeng itu, yaitu saling menjauh, saling bertumbukan dan saling
berpapasan.

a. Di daerah dua lempeng saling menjauh terdapat beberapa fenomena seperti:


1. Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepi lempeng tersebut.
2. Pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat perenggangan lempeng
3. Aktifitas vulkanisme laut dalam.
4. Aktifitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.

b. Di daerah pertemuan dua lempeng, terjadi beberapa fenomena sebagai berikut:


1. Terdapat aktifitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi
2. Merupakan daerah hiposentrum gempa dangkal dan dalam
3. Lempeng dasar samudera menunjam ke bawah lempeng benua
4. Terbentuk paung laut ditempat tumbukan itu
5. Embengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunnungan
6. Penghancuran lempeng akibat pergeseran lempeng
7. Timbunan sedimen campuran

c. Di daerah dua lempeng saling berpapasan terjadi pergeseran mendatar, seperti:


1. Terdapat aktifitas vulkanisme yang lemah
2. Di suatu daerah ditemukan sebuah singkapan kerak bumi.
3. Terjadinya getaran gempa tektonik.
KEGIATAN BELAJAR 4 : KALA GEOLOGI DAN SEJARAH KEHIDUPAN

A. Sejarah pembentukan muka bumi berdasarkan kala geologi

Kala geologi dan sejarah kehidupan

Sejarah pembentukan muka bumi berdasarkan skala waktu geologi

Bumi diperkirakan terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun silam. Sejak


pembentukannya sampai
sekarang, bumi telah
mengalami banyak
perubahan. Pada awal
pembentukannya, bumi
tidaklah seperti yang kita
lihat sekarang ini.
Pembentukan bumi
berjalan sangat lambat
dimulai dengan
pembentukan benua dan
samudera, kemunculan spesies binatang dan tumbuhan yang teus silih berganti.
Untuk menentukan kejadian demi kejadian dari perubahan bumi, para ilmuwan
menggunakan skala waktu geologi

1. Permulaan Dunia Kehidupan Di Air


a. Periode pra cambria (46 miliar tahun 570 juta tahun lalu)
Merupakan periode tertua dan terlama dalam sejarah bumi. Selama periode ini, 4 miliar
tahun yang lalu, kerak bumi terbentuk diikuti oleh benua dan samudera. Kehidupan
muncul 500 juta kemudian ketika organisme selular yang pertama mulai tampak, yaitu
bersamaann dengan kemunculan ganggang dan bakteri.
b. Periode cambrio (570-505 juta tahun lalu)
Pada periode cambria, berbagai kelompok hewan tak bertulang belakang muncul di laut
dangkal yang tersebar di muka bumi.
c. Periode ordovicia (505-440 juta tahun lalu)
Hewan bertulang belakang yang muncul pertama adalah periode ordovicia

2. Penaklukan Bumi
a. Periode silur (440-410 juta tahun lalu)
Pada periode silur, tummuncul di muka bumi.buh tanaman daratan yang pertama dan
muncul ikan dan rahang.
b. Periode Devont (410-360 juta tahun lalu)
Periode devon ditandai dengan hadirnya serangga dan hewan darat pertama amfibia.
Selama periode ini keanekaragaman spesies ikan bertambah dan daratan yang
sebelumnya tandus mulai dipenuhi tanaman pakis.
c. Periode karbon Y (360-286 juta tahun lalu)
Periode karbon kenaikan permukaan laut memicu pembentukan laut memicu
pembentukan rawa-rawa besar. Tumbuh-tumbuhan mati dan membusuk, membentuk
lapisan yang menjadi cadangan batubara. Binatang melata yang pertama

3. Kemunculan Reptil mamalia dan dinasaurus


a. Periode Permia (286-245 juta tahun lalu)
Pada periode permia, populasi reptil mengalahkan amfibia bersamaan dengan makin
keringnya iklim. Hanya ada satu benua besar yang ada pada saat itu pangea.
b. Periode trias (245-208 juta tahun lalu)
Pada periode trias, pangea terpecah menjadi benua-benua seperti yang ada sekarang
ini. Mamalia, dinasaurus, dan berbagai reptil yang hidup di air bermunculan
c. Periode juta (208-145 juga tahun lalu)
Pada periode juta, benua-benua terpisah mengahsilkan ruang yang menjadi samudera
atlantik. Dinasaurus seperti plateosaurus dan Brontosaurus mendominasi planet bumi.
Reptil lainnya dan burung mulai bermunculan. Tanaman berbungai mulai tumbuh.

4. Kedatangan Manusia
a. Periode (145-65 juta tahun lalu)
Pada periode kapur, dinasaurus yang menguasai bumi tiba-tiba musnah di akhir
periode ini. Penyebabnya diperkirakan adanya tumbukan meteroit raksasa dengan
bumi yang mengakibatkan musnahnya tiga perempat dari semua spesies binatang dan
tumbuhan.

b. Periode Tersier (65-16 juta tahun lalu)


Primata dan kera besar pertama muncul sepanjang periode tersier. Spesies mamalia
mulai beraneka ragam, seperti kuda, unta, badak, serta gajah mengalami evolusi,
pendinginan iklim memicu pembentukan padang rumput.
c. Periode kuartir (16juta tahun lalu-sekarang)
Pada periode kurtir ditandai oleh empat zaman es pada periode ini gletser mencapai
maksimum 18.000 tahun lalu dan berakhir 8.000 tahun kemudian. Selama periode ini,
mamalia dan burung adalah spesies yang dominan. Manusia pertama yang muncul
adalah Homo habilis, Homo erectus, dan Homo sapirns
KEGIATAN BELAJAR 5 : KELAYAKAN PLANET BUMI UNTUK KEHIDUPAN
A Kelayakan planet bumi untuk kehidupan

Kelayakan planet bumi untuk kehidupan.


1. Bumi merupakan satu-satunya planet untuk kehidupan
 Bumi merupakan satu-satunya tempat di mana manusia dapat hidup dan bertahan
tanpa alat bantu, tanah dan air yang melimpah, serta atmosfer yang dapat di hirup
untuk bernapas. Di atas muka bumi inilah miliaran manusia menjalani kehidupannya.
2. Bumi merupakan planet istimewa
 Jaraknya dengan matahari tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Akibatnya udara
bumi tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin
 Di bumi banyak terdapat sumber air (sungai, danau dan lautan)
 Bumi mempunyai atmosfer sehingga terjadi awan dan hujan.
 Atmosfer bumi mengakibatkan perbedaan suhu antara siang dan malam tidak terlalu
jauh (seperti di bulan)
 Atmosfer bumi mengandung oksigen sehingga terdapat kehidupan seperti sekarang.
 Atmosfer bumi melindungi kehidupan dari kerusakan karena sinar dan partikel dari
matahari yang dapat merusak bumi.
 Medan nagnet bumi dapat menangkap partikel yang merusak dari matahari dan
angkasa luar sehingga terkumpul dalam zona sabuk van allen.
 Selama mengorbit matahari, bumi juga melakukan rotasi. Sekali rotasi membutuhkan
waktu kurang lebih 24 jam sehingga terjadi siang dan malam.
3. Keseimbangan yang memungkinkan kehidupan di Bumi

Ahli astronomi telah membuat daftar tentang faktor yang menentukan bagi kehidupan
anatara lain sebagai berkut.

 Gravitasi
Jika gravitasi lebih kuat dari sekarang, atmosfer akan menahan terlalu banyak amonia
dan metana, jika gravitasi lebih lemah dari sekarang atmosfer akan kehilangan air
 Jarak dengan bintang induk (Matahari)
Jika lebih jauh, planet akan terlalu dingin bagi siklus air lebih stabil sebaliknya jika
lebih dekat planet akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil
 Ketebalan kerak bumi
Jika lebih tebal, maka terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer ke kerak bumi
 Periode rotasi
Jika lebih lama, perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu besar sebaliknya
jika lebih cepat kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi.
 Interaksi gravitasi dengan bulan
Jika lebih besar sefek pasang surut air laut, atmosfer, dan periode rotasi bersifat
merusak sebaliknya jika lebih kecil perubahan tidak langsung pada orbit
menyebabkan ketidakstabilan iklim
 Medan magnet
Jika lebih kuat badai elektromangnetik terlalu merusak sebaliknya jika lebih lemah,
bumi kurang perlindungan dari radiasi bintang yang membahayakan.
 Albedo (perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima pada
permukaan)
Jika lebih besar zaman es yang tak terkendali akan terjadi sebaliknya jika lebih kecil
efek rumah kaca yang tak terkendali akan terjadi.
 Kadar karbon dioksida dan uap air dalam atmosfer
Jika lebih besar sefek rumah kaca tak terkendali akan terjadi sebaliknya jika lebih
kecil efek rumah kaca tidak memadai
 Kadar ozon dalam atmosfer
Jika lebih besar suhu permukaan bumi terlalu rendah sebaliknya jika lebih kecil suhu
permukaan bumi terlalu tinggi terlalu banyak radiasi ultraviolet.
 Aktivitas gempa
Jika lebih besar terlalu banyak makluk hidup yang punah jika lebih kecil, bahan
makanan di dasar laut (yang dihanyutkan aliran sungai) tidak akan di daur ulang ke
daratan melalui pengangkatan tektonik.

Anda mungkin juga menyukai