Anda di halaman 1dari 13

Dinamika Planet Bumi sebagai Ruang Kehidupan

A. Jagat Raya sebagai Ruang Eksistensi Planet Bumi


1) Pengertian Jagat Raya
Alam semesta yang terdiri dari ribuan galaksi dan sistem bintang.

2) Jagat Raya Mengembang 


Dibuktikan dengan bertambahnya galaksi-galaksi baru sehingga
galaksi-galaksi tersebut menjauh. Fenomena ini dikenal dengan efek
Doppler, ditemukan oleh Christian Doppler.
Didukung dengan gaya repulsi kosmis yang membuat benda langit
saling tolak menolak dan pemancaran kabut ekstragalaksi yang
memiliki jarak dan kecepatan yang berbanding lurus sehingga jagat
raya memuai.

3) Teori teori terbentuknya Jagat Raya

a. Teori mengembang dan memapat (oscillation theory)


 Awalnya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali
dengan massa yang mengembang yang disebabkan reaksi inti
hidrogen. 
 Teori ini disebut juga teori ekspansi dan kontraksi.

b. Teori keadaan tetap (steady state theory/Cretio Continua)


 Teori ini menyatakan alam semesta tidak memiliki awal dan tidak
memiliki akhir.
 Teori ini diusulkan oleh Sir Fred Hoyle.
 Ketika teori ini mengatakan alam semesta tidak berubah dalam waktu,
ada bukti bahwa alam semesta berkembang dan bintang baru lahir.

c. Teori ledakan besar (the big bang theory)


 Teori ini mengatakan, pembentukan alam semesta terjadi sekitar
13.700 miliar tahun yang lalu.
 Menurut George Lemaitre, dahulu terdapat galaksi galaksi yang
saling berdekatan yang berasal dari massa tunggal yang menyimpan
suhu dan energi yang sangat besar. Hal ini menimbulkan ledakan yang
mahadahsyat hingga menghancurkan massa tunggal tersebut.
 Teori ini dapat dijelaskan dengan menggunakan rumus relativitas
Albert Einsntein.

4) Anggota Jagat Raya

a. Galaksi 
 Galaksi adalah kumpulan dari planet, bintang, gas, debu, nebula, dan
benda langit lainnya.
 Contoh galaksi adalah Galaksi Milky Way atau Bima Sakti.
 Klasifikasi:
1. Bentuk Spiral (Bimasakti)
 Memiliki bentuk spiral dan roda-roda catherina dengan lengan
yang memiliki bentuk spiral yang keluar dari pusat berwarna terang.
 Berisi sistem bintang.
 Sekitar 50% galaksi di jagat raya berbentuk spiral.
 Contoh galaksi spiral adalah Galaksi Bimasakti.

2. Bentuk Spiral Berbatang
 Memiliki lengan yang keluar dari bagian ujung suatu pusat.
 Sekitar 30% galaksi dijagat raya berbentuk spiral berbatang.
3. Bentuk Elips (M32)
 Memiliki berbagai varian bentuk, seperti bola basket raksasa,
bola rugbi, dan telur burung unta.
 Pengklasifikasi: Hubble
4. Bentuk Tidak Beraturan (Awan Magellan)
 Memiliki bentuk yang khusus dan banyak mengandung
antarbintang yang terdiri atas gas dan debu.
 Anggota dari galaksi ini terdiri atas bintang tua dan bintang
muda.
Lengan spiral merupakan daerah pada bagian galaksi yang paling padat materi atau sering

disebut “Densiy Waves”. Semakin nampak lengan spiral, maka semakin banyak pula jumlah

bintang-bintang dan dibagian inilah tempat dilahirkannya bintang-bintang muda

b. Bintang
 Mampu memancarkan cahayanya sendiri.
 Bintang terdiri atas 2 jenis :
1. Bintang semu yaitu bintang yang memantulkan cahaya dari
bintang lain.
2. Bintang nyata yaitu bintang yang dapat menghasilkan cahayanya
sendiri.
 Ciri - ciri bintang:
a. Unsur: Hidrogen, Helium
b. Suhu di daerah inti bintang dapat mencapai jutaan derajat celsius.
c. Sebagian besar umur bintang antara 1-10 miliar tahun.

B. Tata Surya sebagai Ruang Edar Bumi.


Tata surya adalah kumpulan benda langit terdiri atas matahari, delapan
planet, lima planet kerdil /katai, 173 satelit alami, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, dan komet) yang terletak orbitnya masing masing.

1. Teori-Teori Pembentukan Tata Surya


a. Hipotesis nebula (Kant-Laplace)
 Hipotesis nebula atau hipotesis kabut mengemukakan bahwa tata
surya terbentuk dari Matahari raksasa terus menyusut dan
berputar semakin cepat dan cincin-cincin gas serta es terlontar
ke sekeliling matahari. 
 Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel
Swedenborg tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant
pada tahun 1775. 
 Menurut Pierre Marquis de Laplace, teori ini dibagi menjadi tiga
proses tahapan :
1. Matahari dan planet planet lainnya masih berbentuk gas atau
kabut yang begitu pekat dan besar.
2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, kemudian
pemadatan terjadi di pusat dan membentuk Matahari. Sedangkan
matahari lain terbentuk menjadi massa yang lebih kecil yang
disebut planet, planet-planet tersebut bergerak mengelilingi
Matahari.
3. Materi-materi tersebut tumbuh dan terus melakukan gerakan
secara teratur mengelilingi matahari.

b. Hipotesis planetesimal
 Dicetuskan oleh seorang astronom yang bernama Forest Ray
Moulton dan geolog bernama Thomas C. Chamberlin. 
 Hipotesis ini diawali dengan Kondisi Matahari yang telah ada
sebagai bintang.
 Sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada
dekat sekali dengan matahari. Daya tarik bintang ini sangat besar
sehingga menyebabkan daya pasang di bagian gas Matahari.
Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari dan mulai mengorbit.
Karena daya tarik Matahari, massa gas itu tertahan dan bergerak
mengelilingi Matahari. Ketika massa gas mendingin, bentuknya
kemudian berubah menjadi cairan kemudian memadat. Akhirnya,
massa gas itu menjadi planet yang ada sekarang, termasuk Bumi.
c. Hipotesis Pasang Surut Gas
 Dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada 1918.
 Teori ini mengatakan ada sebuah bintang besar mendekati Matahari
dalam jarak pendek sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut
pada tubuh Matahari.
 Perbedaan Hipotesis Planetisimal & Pasang Surut: 
1. Pada hipotesis planetesimal, massa yang tertarik oleh bintang
bukan menjadi gas, melainkan langsung menjadi material luar
angkasa.
2. Pada hipotesis planetesimal, massa yang tertarik oleh bintang
bukan menjadi gas, melainkan langsung menjadi material luar
angkasa.
 Kelemahan teori planetesimal adalah saat matahari berhamburan
seharusnya tidak selalu berevolusi ke Matahari tetapi  melayang di
luar angkasa.

d. Hipotesis bintang kembar atau ledakan bintang


 Dikemukakan oleh R.A Lyttleton, pada tahun 1956.
 Awalnya terdapat dua bintang, Matahari kembar yang saling
mengelilingi. Salah satunya mengalami ledakan dan menghasilkan
partikel-partikel yang tertangkap oleh bintang yang tidak meledak.
Partikel partikel lain mengalami pendinginan hingga menjadi planet
dan satelit yang mengitari Matahari.

e. Hipotesis protoplanet atau awan debu


 Menjelaskan adanya kabut gas dan debu disekitar Matahari yang
membentuk gumpalan. 
 Debu tertarik ke pusat kabut gas dengan gerakan berputar hingga
berubah menjadi cakram. Putaran tersebut sangat kencang sehingga
adanya bagian cakram yang terlempar dan menjadi planet dan satelit
 Jajaran planet yang dekat dengan Matahari dan membentuk lintasan
teratur.

f. Hippotesis Kuiper
 Jagat raya terdiri atas formasi bintang-bintang. 
 Dalam formasi tersebut terdapat dua pusat. 
1. Pusat yang lebih besar memadat menjadi bintang tunggal, yaitu
Matahari.
2. Pusat yang lebih kecil diselimuti kabut. Gaya ini menyebabkan
awan yang lebih kecil terpecah pecah menjadi awan yang lebih
kecil lagi. Awan ini disebut protoplanet yang kemudian menjadi
planet sekarang ini. Jika kedua awan itu berukuran sama akan
terbentuk bintang ganda.
2. Matahari sebagai Pusat Tata Surya

 Diameternya sekitar 1.400.000 km.


 Kandungan massa matahari didominasi oleh helium.
 Rotasi (bergerak secara sumbu) berlangsung selama sebulan.
 Kemiringan sumber matahari sejauh 7,25° dari sumbu orbit bumi,
sehingga pada September, kutub utara Matahari lebih terlihat dan
kutub selatan terlihat pada bulan Maret.
 Bagian-bagian Matahari dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Inti Matahari (core)
 Pusat Matahari.
 Terdiri atas elektron proton neutron dan atom yang
menentukan inti plasma matahari.
b. Fotosfer
 Dapat dilihat dengan teleskop.
 Tampak seperti butiran kecil mirip piringan keemasan.
c. Kromosfer
 Lapisan astmosfer matahari. 
 Tersusun atas gas hidrogen.
d. Korona
 Lapisan matahari yang paling luar.
 Lebih panas daripada lapisan kromosfer.
e. Zona Radiasi
 Tempat transformasi energi panas matahari dari inti
matahari ke seluruh permukaan matahari.
 Suhu lebih rendah daripada suhu inti Matahari.
f. Zona Konveksi
 Terletak diluar zona radiasi. 
 Tempat menyalurkan atau merambatkan energi panas.
Matahari dari inti matahari ke permukaan Matahari.
Aktivitas matahari menyebabkan beberapa noda dan gumpalan dipermukaannya.
Aktivitas matahari antara lain seperti berikut :
1) Granula (Gumpalan Matahari).
Gumpalan di permukaan Matahari karena perubahan
suhu yang sangat besar.
2) Bintik Hitam Matahari.
Permukaan matahari yang suhunya lebih rendah dari
suhu sekitarnya.
3) Prominensa
Semburan material Matahari ke luar, kemudian jatuh
kembali ke permukaan Matahari. Bentuk semburannya
dapat berbentuk pita, loop, spiral, gunung dan tabir. 
4) Semburan Matahari (Flare).
Ledakan atmosfer Matahari. Mempengaruhi semua
lapisan atmosfer Matahari. Terjadi di wilayah aktif
sekitar bintik Matahari.

3. Anggota Tata Surya

a. Planet
 Kata planet berasal dari bahasa Yunani, yaitu planetes
"pengembara". Planet adalah benda langit yang mengorbit atau
bergerak mengelilingi Matahari dalam orbit. Memantulkan cahaya
yang diterimanya dari Matahari.
 Tata surya memiliki delapan planet :
1) Merkurius
2) Venus, bintang kejora dikarenakan dapat dilihat sebagai
bintang paling cerah ketika malam hari
3) Bumi, tampak warna biru karena permukaannya banyak air.
Punya atmosfer sehingga dapat dihuni oleh makhluk hidup.
4) Mars, 
Memiliki dua satelit alam yaitu Phobos dan Deimos.
5) Yupiter
Planet ke tiga yang paling cerah setelah Venus dan Mars.
Planet gas yang tidak memiliki permukaan padat. Memiliki 63
Satelit alami, diantaranya Ganymade, Callisto, dan Io.
6) Saturnus, memiliki 22 satelit alam, yang terbesar adalah Titan.
7) Uranus,
merupakan planet yang berwarna biru karena penyerapan
metana di atmosfer.
8) Neptunus
Memiliki satelit alami terbesar bernama Triton.

 Dalam sistem tata surya planet planet dan benda-benda langit


lainnya melakukan pergerakan mengelilingi Matahari.
Pergerakan ini disebut revolusi.
o Planet-planet juga melakukan rotasi atau
perputaran planet terhadap sumbunya. 
 Merkurius, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Neptunus berotasi dari
timur ke barat. Sementara Venus dan Uranus dari barat ke
timur.
 Dampak dari rotasi bumi :
1. Peredaran semu harian benda langit.
2. Peristiwa siang dan malam.
3. Perbedaan waktu.
4. Pembelokan arah angin dan arus laut.
 Dampak dari revolusi bumi :
1. Gerak semu tahunan Matahari.
2. Perbedaan lamanya siang dan malam.
3. Pergantian musim.

b. Satelit
 Kata satelit berasal dari kata Latin satelles, "pendamping" atau
"pengiring". Satelit adalah benda langit yang mengitari planet.
1) Satelit Buatan 
Satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia
dengan kegunaan tertentu:
a) Satelit komunikasi (Palapa) digunakan untuk
telekomunikasi melalui radio pada frekuensi gelombang
mikro.
b) Satelit astronomi, digunakan untuk mengamati tata surya,
seperti galaksi, planet, bintang, dan benda langit lainnya
yang sangat jauh.
c) Satelit navigasi (Global Positioning System), pengamatan
meteorologi, lingkungan, dan pembuatan peta.
d) Satelit cuaca (GOES-8 dari USA).

2) Satelit Alam
Bulan adalah satelit alami Bumi.
Bulan dalam peredarannya melakukan tiga gerakan sebagai
berikut :
a. Rupa rupa semu bulan, dari barat-timur. Bulan perbani/
perempat pertama.
b. Peredaran Bulan
c. Gerhana Bulan

c. Asteroid
 Orang pertama yang menemukan asteroid adalah Guiseppe Piazzi.

d. Meteoroid, Meteor, Meteorit


 Benda-benda kecil yang ukurannya lebih besar daripada atom dan
lebih kecil daripada asteroid yang bergerak di antara planet-planet
di namakan Meteoroid.
 Meteoroid mengalami pemanasan dan nguapan.Lintasan yang
dilalui meteoroid terdapat gas hasil emanasan dan akan terionisasi
hingga mengeluarkan cahaya dikenal sebagai meteor. Meteor
disebut juga bintang jatuh.Diperkirakan 44 torn materi meteor jauh
di Bumi setiap hari.Sebagian besar meteor terbakar di atmosfer.
 Namun, ada juga meteor yang mencapai permukaan Bumi yang
disebut meteorit.
 Kadang-kadang, meteori cukup besar ketika sampai ke permukaan
Bumi. Meteorit ini menciptakan kawah besar, seperti Kawah
Meteorit Baringger Arizona.

e. Komet
 Komet adalah bintang berekor yang terdiri atas pertikel es ecil dan
fragmen ekor berpijar dan berputar mengelilingi Matahari, tetapi
orbitnya sangat eksentrik dan sangat panjang.
 Contoh komet yang paling terkenal adalah komet Halley yang
dapat dilihat setiap 76 tahun sekali dan terakhir dilihat pada tahun
1986.

C. Perkembangan Bumi dan Sejarah Kehdupannya.

1. Prakambrium
 Era ini disebut juga dengan kurun waktu Kriptozoikum atau
“kehidupan yang tersembunyi”. Kata Kriptozoikum berasal dari kata
crypt yang berarti "tersembunyi” dan zoon yang berarti "kehidupan"
 Era ini terbagi atas tiga kurun waktu, yakni Hadean, Arkean, dan
Proterozoikum.

2. Era Paleiozoikum
 Era ini ditandai dengan munculnya bentuk kehidupan baru serta
migrasi beberapa benua bumi dari belahan selatan ke utara.
 Terdiri dari periode Kambrium, Ordovisium dan Siluria di sub-era
Paleozoikum yang lebih tua atau lebih rendah, dan periode Devon,
Karbon, dan sistem Permaian di sub-era Paleozoikum yang lebih baru
atau atas.

3. Era Mesozoikum
 Berlangsung pada 252.000.000 – 66.000.000 tahun yang lalu.
 Pada era ini dinasaurus muncul dan menguasai bumi.
 Kekuasaannya berakhir ketika dilepas pantai meksiko sebuah asteroid
menghantam 65 juta tahun yang lalu.
 Terdapat superbenua bernama Pangea yang dimana merupakan
gabungan dari benua benua yang ada pada saat ini.
 Terbagi atas tiga periode yakni :
1. Periode Trias :
 Merupakan awal dari era Mesozoikum. Sebagian besar wilayah
bumi merupakan gurun dan gunung yang diselimuti oleh
semak-semak. Hampir di seluruh wilayah panas dan kering.
2. Periode Jura :
 Pada periode ini kebanyak lahan terdiri atas hutan atau daratan
rawa dengan danau atau sungai yang berkelok-kelok.
3. Periode Kreta :
 Pada periode ini sungai-sungai mengalir perlahan dan
membentuk delta-delta besar. Iklim cukup lembut. Pada masa
ini dinasaurus punah.

4. Era Kenozoikum
 Pada era ini, benua diasumsikan berkonfigurasi.
 Era ini terdiri atas dua periode yaitu :
1) Periode Paleogen
 Terdiri dari kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen. Kala
Paleosen adalah awal periode Paleogen atau Tersier,
sementara Eosen adalah kala antara periode Paleosen dan
Oligosen.
 Pada periode ini pegunungan yang mulai terbentuk pada
periode Kreta terus tumbuh.
2) Periode Neogen/Kuarter
 Terdiri dari empat kala yaitu Miosen, Pliosen, Pleitosen, dan
Holosen.
 Kala miosen berlangsung selama 19 juta tahun yang lalau.
Selama kala ini bumi bergerak sangat kuat. Pada Kala ini
pegunungan Himalaya dan Alpen terbentuk.
 Pada periode ini peradaban mulai dibangun.

D. Teori Perkembangan Bumi.

1. Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory)


 Dikemukakan oleh Alfred Wegener
 225 juta tahun yang lalu, bumi hanya terdiri dari satu benua besar
(Benua Pangea) dan satu samudra besar (Samudra Panthalassa).
 Bukti :
a) Kesamaan garis pantai
b) Persebaran fosil
c) Kesamaan jenis batuan
d) Iklim purba
e) Pengapungan benua dan paleomagnetisme.

2. Teori Laurasia dan Gondwana


 Dikemukakan oleh Edward Zuess.
 Isi Teori Laurasia dan Gondwana : Bumi semula berasal dari dua benua,
yaitu Laurasia (bagian utara) dan Gondwana (bagian selatan). Dua benua
tersebut dipisahkan oleh Laut sempit yaitu Tethis. Selanjutnya, dua
benua tersebut terpecah menjadi benua seperti sekarang ini.

3. Teori Konveksi (Convection Theory)


 Dikemukakan oleh Arthur Holmes & Harry Hess.
 Isi Teori Konveksi : Di dalam bumi terdapat arus konveksi yang
membawa material magma sampai ke permukaan bumi membentuk
punggung tengah samudra(mid oceanic ridge) dan menggeser lapisan
bumi yang lama.

4. Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic Theory)


 Dikemukakan oleh Tozo Wilson
 Isi teori Lempeng Tektonik : Kulit bumi atau Litosfer terdiri atas
beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan Astenosfer.
 Pergerakan lempeng dibagi menjadi :
a) Konvergensi
 Gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik.
 Fenomena yang terjadi pada gerakan konvergen:
1. Lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua (disebut
zona subduksi).
2. Terbentuk palung laut.
3. Pembengkakan tepi lempeng benua yang membentuk deretan
pegunungan.
4. Aktivitas vulkanisme, intrusi (proses pergerakan magma di bawah
permukaan bumi), dan ekstrusi (proses pergerakan magma melalui
kerak bumi sehingga mencapai permukaan bumi). 
5. Terjadi aktivitas seisme (gempa bumi)

b) Divergen
 Gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik.
 Fenomena yang terjadi yaitu:
1. Perenggangan lempeng.
2. Pembentukan mid oceanic ridge (tanggul dasar samudra).
3. Aktivitas vulkanisme laut
4. Aktivitas gempa

c) Transform (Sesar Mendatar)


 Gerakan saling bergesekan antarlempeng tektonik. 
 Contoh pergerakan sesar yaitu pergerakan pada  Lempeng Samudra
Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang membentuk sesar
atau patahan San Andreas (San Andreas Fault). Patahan San Andreas
ini membentuk kurang lebih sepanjang 1.200 km dari San Francisco di
utara hingga ke Los Angeles di selatan Amerika Serikat

E. Bentukan-bentukan Muka Bumi Hasil Pergerakan Lempeng


Tektonik.

1. Bentukan pada Batas Lempeng Konvergen.

Batas lempeng konvergen terjadi akibat pergerakan lempeng kulit bumi yang
saling bertumbukan. Oleh karena itu, salah satu lempeng akan tertekuk dan masuk
ke bawah bagian lempeng lainnya. Gerakan ini dapat menimbulkan getaran yang
kuat. Contoh bencana alam akibat pergerakan lempeng konvergen adalah gempa
bumi yang mengakibatkan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam pada 26
Desember 2014 lalu.

2. Bentukan pada Batas Lempeng Divergen.

Batas lempeng divergen yaitu lempeng benua mengalami pemekaran


sehingga membentuk laut baru. Contoh, pematang tengah laut yang memisahkan
benua Amerika dan Benua Afrika, Laut Merah, dan rifting (retakan) yang terjadi di
Afrika Timur bagian utara.

Anda mungkin juga menyukai