Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN SENI BUDAYA

(SENI TEATER)
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

1. Perhatikan tabel konsep teater tradisional dan modern berikut ini.


NO TEATER TRADISIONAL TEATER MODERN
1 Karya seni tidak diketahui penciptanya Karya seni diketahui penciptanya

2 Seni bersifat turun menurun dan abadi Karya seni bersifat temporer

3 Tidak ada naskah baku Terdapat naskah baku/tertulis

4 Pertunjukan bersifat spontan Pertunjukan selalu direncanakan

5 Lebih mengutamakan pesan Bentuk pertunjukan beragam pesan dan bentuk seni
Tempat pertunjukan bersifat khusus di areal
6 Tempat pertunjukan di areal terbuka
panggung dan beragam stage
Data tabel di atas, menunjukkan unsur persamaan yang terdapat pada Tema mempunyai pesan

2. Pertunjukan teater tradisional biasanya sangat akrab dengan masyarakat karena semuanya
bersentuhan dengan karakteristik masyarakat itu sendiri, hal ini mencerminkah bahwa teater
tradisional merupakan bagian dari budaya setempat.
Untuk langkah awal dalam menciptakan pertunjukan teater tradisonal dimulai dengan membuat
Tema untuk membuat naskah cerita pertunjukan

3. Dalam pertunjukan teater dibutuhkan kerjasama, oleh karena itu teater adalah sebagai tim assamble
yang menjadi satu kesatuan yang utuh.
Kebutuhan yang paling mendasar dalam pertunjukan teater adalah Disiplin pemain

4. Pertunjukan teater modern yang sukses berangkat dari sebuah konsep yang matang.
Hal tersebut menjadi penting karena akan saling berpengaruh antara Persiapan dan pelaksanaan
harus mempunyai konsep yang seimbang untuk keberhasilan pertunjukan

5. Untuk melakukan pendekatan budaya dibutuhkan naskah teater yang bermanfaat bagi
lingkungannya, hal ini untuk memberikan kontribusi nilai –nlai dan pesan yang dibutuhkan oleh
masyarakat tertentu.
konsep pembuatan naskah yang harus dipertimbangkan Kelompok teater kontemporer yang akan
melakukan pementasan di daerah DKI Jakarta, adalah Budaya setempat

6. Dalam memainkan peran pada sebuah pertunjukan teater tradisional diperlukan perhatian akan
konsep seni peran, seperti:
1. Dalam sebuah pertunjukan teater tradisional terdapat aktor yang melakukan pemeranan
2. Aktor dalam kaidah pertunjukan seni teater tradisional tidak mengandalkan naskah
3. kepekaan emosi merupakan salah satu kekuatan dalam diri aktor dalam menampilkan
pemeranannya
4. Seorang actor harus menjiwai tokoh yang dibawakannya
5. Pemeran menjadi satu kesatuan jiwa yang utuh terhadap tokoh yang diperankan
Yang dimaksud dengan seni pemeranan dalam uraian di atas adalah Peranan yang dibawakan oleh
seseorang dalam teater
7. Dalam menyusun naskah lakon dibutuhkan berbagai Teknik yang diantaranya adalah
1. Naskah lakon ditulis berdasarkan pada sebuah lakon tentang kehidupan.
2. Kehadiran konflik dalam sebuah lakon teater memiliki sifat yang mutlak
3. Naskah lakon diadaptasi dengan menyesuaikan situs, kondisi dan kebutuhan yang dihadapi.
4. Sanggit hanya dapat dilakukan pada cerita yang memungkinkan terjadinya pengembangan lakon
ke arah peristiwa dramatik, dan memiliki unsur konflik.
5. Sumber naskah ditentukan dari kejadian yang terdapat di satu daerah yang mempunyai cerita
rakyat
Terjadinya meletus gunung Sinabung di Sumatra Utara & Terjadinya batu menangis di Sumatra
barat menggambarkan cerita Tradisional

8. Prosedur dan tehnik rancangan pementasan “ Teater Modern “


1. Membuat ide gagasan tentang tema
2. Sutradara membuat naskah teater sesuai tema di atas.
3. Dilakukan rapat untuk persetujuan pemain dan tim managemen
4. Membuat pembagian tugas dan peran dalam tim
5. Membuat jadwal perancangan latihan
6. Melakukan latihan sesuai dengan tuntutan naskah
7. Membuat property persiapan unsur artistik dan non artistik
8. Melakukan Gladi Bersih Pertunjungan
9. Pementasan teater
10. Evaluasi ( melakukan penilaian)

9. Seorang Aktor dalam Pertunjukan Teater Tradisional memiliki prosedur untuk memerankan watak
tokoh:
1. Karena dikaitkan dengan mitos, sebelum bermain tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut
harus melakukan acara ritual
2. Media pengungkapannya biasanya berupa dialog, tarian dan nyanyian.
3. Pertunjukan lebih mengutamakan isi seni (nilai pesan) daripada bentuk seni (estetis)
4. Pamerannya berbersifat spontan dan tanpa latihan karena bertipe casting atau penokohan yang
sudah terbiasa secara lama dan alami.
5. Pemeran harus mampu menjadi mediator pesan moral (cerita) dan estetis (keindahan
pemeranan) melalui ekspresi totalitas tubuhnya, dengan segenap cipta, rasa dan karsanya.
Dalam teater tradisional biasanya peran ditentukan oleh Pendekatan pengalaman seseorang

10. Dibawah ini adalah hal hal yang menyangkut tekhnik dalam seni pemeranan:
1. Teknik merupakan cara, metode, dan strategi dalam melakukan suatu kegiatan dengan tepat
dan baik.
2. Teknik pemeranan adalah suatu cara dan metode untuk membawakan peran penuh totalitas.
3. Dalam memerankan tokoh, harus mengoptimalkan keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal,
dan tubuhnya
4. Pemeranan dalam seni teater tradisional dilakukan secara langsung di atas panggung.
5. Pameran dituntut membawakan perannya dengan ekspresif dan totalitas tubuh sesuai dengan
watak tokoh yang dimainkannya.
Dalam pertunjukan seni teater tradisional, seorang pemain membawakan peranan tokoh sesuai
dengan konsep pertunjukan teater yaitu dengan cara Pendekatan seorang pemeran terhadap tokoh
berdasarkan improvisasi
11. table 5 hal perbandingan mengenai pertunjukan teater kontemporer dan teater modern,

NO UNSUR TEATER KONTEMPORER TEATER MODERN


1 CERITA Cerita imajinatif Cerita sesuai kehidupan sehari-hari
2 NASKAH Terdapat naskah simbolik Naskah sesuai kebutuhan sehari hari

3 PEMERAN Turun temurun dan sudah biasa Melalui casting/pemilihan karakter tokoh

4 KOSTUM Didisain sedimikian rupa Disesuaikan dengan kebutuhan

5 PENTAS Lebih simple dan simbolik Panggung proscenium

12. Simaklah cerita Ande Ande Lumut


Ruangan sebuah rumah sederhana, tampak rapi dan bersih. Meja dan kursi tertata rapi di tengah
ruangan, di pojok kanan terdapat meja kecil. Kleting merah dan Kleting biru tampak sedang
bersolek. Kleting kuning masuk dengan baki di tangan. Di atas baki ada minuman dan makanan
kecil.
Kleting Merah : “ayo kuning sini, sisir rambutku!”
Kleting Kuning : (sambil menyisir rambut Kleting merah) ” Kakak cantik sekali”
Kleting Biru : (sinis, menirukan kata-kata Kleting Kuning) “kakak cantik sekali… (tidak sabar) tidak
usah menjilat. Ayo cepat selesaikan pekerjaanmu, setelah itu pegangi cerminku.”
Tiba-tiba terdengar panggilan dari dalam
Ibu : “Kuning!!! Cepat kemari!!”
Kleting Kuning terburu-buru mengambil bakinya. Kleting Merah menggerutu sambil memakai pensil
alis. Kleting Biru memakai lipstik. Tiba-tiba Ibunya muncul dan mengejutkan Kleting Kuning. Baki
yang dibawanya terjatuh, semua kaget. Pensil alis mencoret kening Kleting Merah. Lipstik
mencoreng pipi Kleting Biru.
(Sumber : https://www.artikelbelajar.com/menyusun-naskah-lakon-pengertian)

13. Beberapa konsep seputar Pertunjukan teater Tradisional:


1. Teater tradisional adalah teater yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat.
2. Teater tradisional memiliki aturan-aturan baku yang tidak boleh dilanggar atau masih dipegang
teguh.
3. Media pengungkapan tokoh dalam teater tradisional biasanya berupa dialog, tarian dan nyanyian.
4. Peristiwa pertunjukan dibangun penuh keakraban dan tanpa jarak dengan penontonnya.
5. Pengelolaan pertunjukan teater tradisional dilakukan dengan tujuan untuk memberikan proses
pengalaman bagi pemainnya secara turun temurun dengan harapan munculnya regenerasi
berikutnya.
Konsep perancangan pertunjukan dalam teater tradisional bertujuan untuk Menciptakan komunikasi
yang harmonis antara pemain dan penonton

14. Teater tradisional adalah teater yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat yang memiliki
konsep diantanya:
1. Teater tradisional memiliki aturan-aturan baku yang tidak boleh dilanggar atau masih dipegang
teguh.
2. Pertunjukan Teater Tradisional lebih mengutamakan isi seni (nilai pesan) daripada bentuk seni
(estetis)
3. Pralatan dan tata panggungnya lebih sederhana.
4. Peristiwa pertunjukan dibangun penuh keakraban dan tanpa jarak dengan penontonnya.
5. Para penonton biasanya duduk lesehan dan tidak disediakan tempat duduk,
Pertunjukan Teater Tradisional menggunakan pentas model bentuk area terbuka
15. Untuk membuat pertunjukan teater tradisonal dibutuhkan penyusunan naskah yang mempunyai
kaidah, antara lain
1. Sumber tema diambil dari cerita rakyat
2. Cerita lebih mengutamakan pesan
3. Pemeran dilakukan bersifat spontan dan improvisasi
4. Peralatan yang dipergunakan lebih sederhana
5. Pemakaian naskah tidak tertulis tapi berupa cerita garis besar
Kaedah yang terdapat pada point 3 dan 5 lebih banyak komunikasi dengan penonton

16. GAMBAR Teater Tradisional, Teater Modern & Teater kontemporer

Teater Tradisional Teater Modern Teater kontemporer

analisa tentang perbedaan antara teater Tradisional dengan teater modern dan teater Kontemporer
adalah

TEATER TEATER
NO UNSUR TEATER MODERN
TRADISIONAL KONTEMPORER
1 CERITA Cerita mitologi daerah Cerita sehari-hari Cerita imajinatif
Tidak ada naskah tulis
2 NASKAH Terdapat naskah tulis Terdapat naskah tulis
(Plot)
Berdasarkan casting Berdasarkan casting
3 PEMERAN Turun temurun
peran peran
4 PENTAS Teater arena/lapangan Proscenium Proscenium

Sederhana/ sesuai
5 MUSIK Banyak sesuai keseharian Banyak dan simbolik
adat

17. Dalam pementasan teater tradisional kematangan konsep merupakan hal yang paling mendasar,
karena hal tersebut dapat mempengaruhi jalannya cerita secara utuh.
Hal yang paling berpengaruh dalam pementasan teater tradisional adalah Para pemain yang
memerankan tokoh dalam cerita

18. Perhatikan gambar di bawah ini

Gambar 1
gambar 2

Berdasarkan pengamatan pada 2 (dua) gambar pementasan teater tradisional di atas persamaan
konsep pertunjukan, adalah Mempunyai cerita yang sama sesuai daerahnya.
19. Seorang pemain teater modern perlu menyadari akan dirinya, karena seorang pemeran sebagai alat
yang dibutuhkan dalam sebuah lakon.
Kekayaan yang melekat pada dirinya sebagai sumber untuk mendukung penokohan adalah Unsur
tubuh – teknik pemeranan – Kreativitas peran

20. Pertunjukan teater modern sangat menggambarkan suasana kekinian, bahkan imajinatif. Para
pemain tidak banyak mengeluarkan simbol verbal, namun lebih menekankan pada gerak tubuh,
penataan bunyi dan penggunaan property. Teater modern antara lain :
1. Monolog
2. Pantomim
3. Opera
4. Mini kata
5. Dramatisasi puisi
Konsep pemeranan yang dominan menggunakan ekspresi tubuh, ialah PantomimDan Dramatisasi
puisi

21. Penyajian teater tradisional di atas pentas dapat menarik perhatian penonton, jika penataan dekor
sesuai dengan jalan cerita. Pembuatan dekor dan setting pentas tersebut masuk dalam tanggung
jawab Tim artistik, karena yang mengatur segala bentuk keindahan di atas panggung

22. Dalam proses pertunjukan teater banyak hal-hal yang perlu digarap agar pertunjukan sesuai dengan
harapan, mulai dari naskah, pemain, make up, kostum, musik, property, lampu bahkan setting
pentas.
Salah satu persamaan antara teater tradisional dengan teater modern adalah Memiliki pementasan
dan dekorasi

23. Perhatikan gambar /naskah di bawah ini …

Cerita “ Sampek Engtay “ mempunyai konsep pertunjukan modern, karena Konsep cerita yang
disesuaikan dengan kekinian

24. Perhatikan teknik gerakan dan komposisi para pemain yang


terdapat dalam gambar, dan perhatikan pula kostum yang
digunakan, maka konsep pertunjukan teater kontemporer
adalah Komposisi diatur sedemikian rupa namun mempunyai
gerakan simbolik
25. Perhatikan dialog yang terdapat dalam 2 (dua) naskah teater di bawah ini :
A. Naskah berjudul : “ Hantu Galau “
Hari itu adalah hari pertama tahun ajaran siswa siswi baru. Pak guru pun mengabsen setiap
siswanya dengan teliti. Namun, ada satu siswi yang tidak mengacungkan tangan.
Pak guru : Hei, kamu, yang duduk paling belakang. Kamu belum mengacungkan tangan. Nama
kamu siapa?
(siswi itupun kembali diam)
Pak guru : Kamu punya telinga tidak sih? Tidak sopan!
Intan : Nama saya Intan.
Pak guru : (Pak guru melihat ke daftar nama siswa) Lho nama kamu kok tidak ada di absen
saya?
Intan : Nama saya ada di....
Sebelum siswi itu melanjutkan pembicaraannya, bel istirahat langsung berbunyi. Semua siswa pun
langsung keluar kelas, berkenalan, mengobrol dan lain-lain.
Lintang : Eh, kalian ngerasa enggak sih, ada yang aneh di sekolah kita?
Rina : Aneh gimana Lin?
Toni : Iyasih, gue juga ngerasa gitu. Dikelas tuh hawanya beda gitu.
Dini : Beda gimana maksud lo?
Andre : Ah, lo gak mandi pagi kali Ton. Jadi hawanya beda.
Toni            : Enak aja lo. Gue mandi tau. Luluran juga malah

Sumber: http://audizbumblebee.blogspot.com/2012/12/Hantu Galau

B. Naskah berjudul : “ Tanah Lubuk Buntak”


Ratu sedang kebingungan karena beberapa wilayah yang telah dikuasi oleh tangan kotor Majapahit.
Suasana Kerajaan bertambah gelisah, semuanya sedang berada dalam posisi terdesak  memikirkan
langkah menuju kedamaian.
Prabu saka : Gerusuk dari Majapahit telah didepan mata (berhembus nafas) kekacauan,
kegelapan, dan keserekahan telah merobek Kedamaian Tebing Tinggi
Ratu : Tidakkah  kau menghembuskan nafasmu dulu  Prabu saka.
Nirmala : Ratu harus melakukan sesuatu! Kekacauan ada dimana-mana.
Ratu : Apa yang sebenarnya kalian takutkan?
Prabu saka : Ma..ma..japahit ratu, mereka terlalu bengis membuat kerusakan dan serakah
merampas semua kedamaian desa kita.
Nirmala : Perlahan-lahan dengan kelicikannya, mereka akan merampas wilayah kita
sepenuhnya ratu. Sumber : https://ivontrianigoblog.wordpress.com/2013/09/05

Berdasarkan perbandingan ke 2 (dua ) naskah di atas, konsep teater non tradisional, adalah
Mempunyai judul yang sesuai dengan kekinian

26. Cermati cuplikan cerita sinopsis teater tentang Persahabatan berujung percintaan
Pada suatu masa, perempuan tidak diperbolehkan sekolah. Engtay, pemudi asal Serang, menyamar
sebagai pria agar diizinkan pergi bersekolah ke Betawi.
Dalam perjalanan, dia bertemu Sampek, pemuda asal Pandeglang. Karena mereka kebetulan
menuju sekolah yang sama, mereka saling mengangkat saudara agar bisa saling membantu di
sekolah nanti.
Seiring waktu, perasaan Engtay terhadap Sampek berubah dari simpati menjadi cinta. Tapi,
beranikah Engtay mengungkapkan jati dirinya kepada Sampek?
Apakah kedua sejoli ini akan berhasil merangkapkan jodoh mereka?
(Sumber: https://www.indonesiakaya.com/agenda-budaya/detail/teater-koma-sampek-engtay-tahun-
\

2013)
27. Ciri-ciri teknik pembuatan naskah cerita tradisional
Cerita : Cerita teater tradisional diambil dari mitologi satu daerah yang banyak diyakini dan
dimengerti oleh masyarakatnya.
Naskah : Naskah pada teater tradisional pada umumnya tidak tertulis, akan tetapi hanya
punya plot atau garis besar cerita.
Bahasa : Bahasa yang digunakan biasanya memakai bahasa setempat/daerahnya masing-
masing.
Pemeran :Acting pemeran dilakukan secara improvisasi sesuai dengan pendekatan bahasa
yang lebih familier dan suasana akrab.dilakukan turun temurun.
Panggung Dekorasi dan property
: Keterangan dalam naskah tempat pentas biasanya dilakukan di tempat
terbuka/arena. Semua dekorasi dan property yang digunakan bersumber dari
kearifan lokal yang bersifat sederhana

28. Dalam mengelola pertunjukan seni teater dibutuhkan skill yang baik dalam mempersiapkan
pertunjukan tersebut, karena hal ini menjadi sangat penting dalam mempersiapkan produksi yang
berkualitas. Berikut ini adalah kaidah pertunjukan teater yang dilakukan.
1. Membuat ijin pertunjukan
2. Menyusun jadwal latihan
3. Membuat setting pentas
4. Persiapan dana produksi
5. Menata musik pengiring
Berdasarkan kaidah tersebut di atas, yang berkaitan dengan artistik adalah Nomor 3 dan 5

29. Pertunjukan yang sukses harus diawali dengan konsep yang jelas dan prosedur produksi yang jelas.
Berikut ini adalah konsep prosedur yang baku dalam pertunjukan teater modern, yaitu Gagasan/ide
– rapat perencanaan – pembagian tugas – proses berkarya

30. Untuk persiapan pertunjukan diperlukan kerja sama semua komponen antara bagian art dan non art.
Untuk menyikapi kerja tim tersebut diatas, biasanya pimpinan produksi membuat Breackdown
(jadwal kegiatan) untuk memonitor aktivitas perencanaan

31. Untuk memberikan kesan peran dalam teater kontemporer yang mendalam pada penonton maka
seorang pemain harus Menggunakan tenik muncul dan keluar

32. table 5 buah perbandingan antara teater kontemporer dengan teater modern

N
UNSUR TEATER KONTEMPORER TEATER MODERN
O
1 Cerita Dipokuskan mempunyai simbolik Kecenderungan imajinatif/fiksi

2 Aktor Lebih mengeksplorasi diri Disesuaikan dengan peran tokoh

3 Kostum Kecenderungan seragam dan simbolik Disesuaikan dengan karakter tokoh

4 Gerakan Lebih eksploratif dan dinamis Disesuaikan dengan karakter emosi

5 Musik Kecenderungan musik simbolik Disesuaikan dengan suasana peran


33. Pertunjukan teater kontemporer mempunyai naskah dengan penggunaan bahasa verbal atau
bahasa dalam arti luas, oleh karena itu dalam teater bahasa memiliki fungsi sebagai Media
Pendidikan

34. Semakin banyak kita melakukan pementasan maka makin banyak pula apresiasi yang kita
dapatkan.
Jika kita akan mengelola pentas teater, maka prosedur yang harus dipersiapkan lebih awal adalah
Membuat naskah yang sesuai dengan konsep tema pertunjukan

35. Dalam pementasan teater kontemporer mempunyai prosedur diantaranya adalah “ Tujuan
Penciptaan “ , maknanya adalah Mengkomunikasikan gagasan kehidupan melalui pertunjukan teater

36. Dalam pertunjukan teater kontemporer pemeran yang lebih menonjolkan teknik dialog dibandingkan
acting adalah teater yang dikemas dalam tampilan Radio

37. Dalam menyusun naskah teater kontemporer yang harus diperhatikan adalah struktur ceritanya,
struktur cerita yang dimaksud adalah Untuk pertimbangan dalam menciptakan dramaturgi

38. Dalam teknik pembuatan naskah teater kontemporer yang baik biasanya mempunyai pesan dan nilai
di dalamnya, hal ini untuk memberikan edukasi maksimal bagi masyarakat luas. Dalam pementasan
teater kontemporer teknik pembuatan naskah sebaiknya dilakukan oleh Sutradara

39. Dalam merancang pagelaran teater kontemporer dibutuhkan proses kerjasama yang solid, karena
setiap unsur dalam organisasi teater diperlukan kesadaran dan disiplin yang tinggi akan tugasnya
masing - masing. Prosedur pembuatan naskah dapat di kelompokan ke dalam Konsep artistik

40. Dalam membuat naskah teater kontemporer perlu diekspresikan oleh para aktor dan aktris di atas
panggung, teknik pembuatan naskah teater kontemporer selalu berpedoman pada plot drama
bernama eksposisi, maksud dari eksposisi adalah Paparan data dalam cerita

41. Dalam pembuatan naskah teater kontemporer perlu diperhatikan pula ide yang terdapat pada
naskah tersebut sehingga dapat disesuaikan dengan bahasa yang dipergunakannya. Maksud dari
teknik penggunaan bahasa yang sesuai adalah Bahasa yang mengekspresikan konsep naskah

42. Perhatikan gambar berikut ini.

Teater modern Teater kontemporer


Berdasarkan pengamatan gambar pementasan teater kontemporer dan modern, maka bandingkan
estetika yang terdapat di dalamnya, mana pendapat yang menggambarkan konsep teater
konterporer adalah Kecenderungan imajinatif dan eksplorasi lebih bebas

43. Dalam masa modern kehadiran teater kontemporer merupakan salah satu alternatif media
berkembangnya budaya di masyarakat. Bila dibandingkan dengan pementasan teater modern,
pementasan teater kontemporer lebih bebas dan liar, maksud bebas dan liar ialah Pementasan lebih
eksploratif dan imajinatif
44. Perhatikan teknik dan prosedur pementasan teater komtemporer di bawah ini :
1. Ide dituangkan dalam naskah secara bebas dan dapat dipahami oleh para memain
2. Dilakukan penataan pentas sesuai dengan naskah lakon sesuai kesepakatan dalam grup teater
3. Pemain diberikan tanggung jawab untuk menguasai tokoh yang diperankan sesuai dengan
kemampuan
4. Peranan sutradara yang mengatur dalam perancangan latihan pemain dan unsur pementasan
teater
5. Peranan manager produksi dalam mengatur perancangan managemen teater sampai selesai
Berdasarkan analisis pementasan teater kontemporer di atas, yang dominan mengatur artistik
adalah Nomor 2 dan 4

45. Pementasan teater kontemporer memberikan kebebasan dalam bentuk pemanggungan, sehingga
sutradara dan pemain diberikan ruang kreativitas yang tidak terbatas. Konsep pementasan teater
kontemporer tersebut mempunyai setting pentas berupa Kotak dan penataan lampu

46. Kernodle mengungkapkan bahwa karakter biasanya diciptakan dengan sifat dan kualitas yang
khusus.
Karakter tidak hanya berupa pengenalan tokoh melalui umur, bentuk fisik, penampilan, kostum,
tempo atau irama permainan tokoh, tetapi juga sikap batin tokoh yang dimilikinya. 
Setiap karakter dalam sebuah lakon selalu berhubungan erat dengan karakter yang lain. 
Character adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang
memiliki kualitas dan diekspresikan dalam ucapan serta tindakan
Karakter adalah aktor cerita. 

47. Round character merupakan Karakter tokoh yang ditulis secara sempurna, karakteristiknya kaya
dengan pesan-pesan dramatik. Karakter tersebut biasanya terdapat pada karakter tokoh utama, baik
tokoh protagonis maupun tokoh antagonis

48. Nilai Estetis atau nilai keindahan dalam pergelaran teater merupakan akumulasi dari nilai-nilai yang
digagas dan dikomunikasikan kepada penonton.
1. Nilai Emosional. Banyak penonton teater yang hanyut dalam suasana yang dibangun oleh
struktur emosi. Suasana itu dapat sedih, gembira, tragis, menyayat hati, tegang, mencekam,
dan sebagainya.
2. Nilai Intelektual. Penonton teater seringkali merasa mengalami pencerahan setelah menonton
pertunjukan teater. Pertunjukan tersebut banyak memberikan nilai-nilai informasi tentang
kehidupan sosial, spiritual, moral, dan sebagainya.
3. Nilai Visual. Penonton teater kerap merasa takjub melihat peristiwa pentas dengan segala
perkakasnya yang speaktakuler hasil tangan-tangan kreatif para pekerja teater.
4. Nilai Verbal. Banyak penonton yang kagum pada ungkapan kata-kata dari para pemain dengan
teknik dinamika yang luar biasa, artikulasi yang jelas, serta irama yang dinamis.

49. Tema cerita dalam naskah lakon teater dapat diketahui dengan cara Mendengarkan dialog yang
diucapkan pemain teater

50. Manajemen pementasan adalah merancang pementasan dalam suatu kegiatan berupa rangkaian
tindakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan langkah-langkah memahami secara
konseptual, teknik dan prosedural untuk menghasilkan tujuan pementasan, yang secara umum
merupakan proses komunikasi yang dibangun oleh suatu sistem pengelolaan yang dinamakan...

51. Casting by ability adalah Proses pemilihan pemeran  dalam perencanaan pementasan teater
modern berdasarkan kemampuan kecakapan,

Anda mungkin juga menyukai