Anda di halaman 1dari 4

Teori Pembentukan Planet

- Teori Nebula
-Teori Planetisimal
-Teori Pasang Surut
-Teori Awan debu
-Teori Bintang Kembar

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

NAMA : JULIANTIO
KELAS : X PIS 3

SMAN 1 KUNDUR
TP. 2017 - 2018
1. Teori Proto Planet (Awan Debu) [Carl Von
Weizsaecker, G.P. Kuiper & Subrahmanyan
Chandarasekhar]

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Alam semesta saat
ini juga terdapat gumpalan awan dan debu yang bertebaran di angkasa. Selama
kurang lebih 5.000 juta tahun yang lalu, salah satu awan gas tersebut mengalami
pemampatan. Pada proses pemampatan tersebut partikel-partikel debu tertarik ke
pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.

Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut memipih berbentuk cakram.


Partikel-pertikel di bagian tengah cakaram kemudian saling menekan sehingga
menimbulkan panas dan menjadi pijar (matahari). Bagian yang lebih luar berputar
sangat cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan kecil
ini berpilin juga dan mengalami pembekuan dan menjadi planet serta satelit.

2. Teori Pasang Surut [Jeans-Jeffrey,1917]


Sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak
pendek, dapat menyebabkan pengerjaan pasang surut pada
tubuh matahari pada massa matahari itu masih berada dalam
keadaan gas. Gaya tarikan ini membentuk lidah gas panas.
Dalam lidah yang panas ini akan terjadi pengrapatan gas-gas
dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah lalu bercerai menjadi
benda-benda tersendiri yang merupakan planet-planet. Teori ini
dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys.
3. Teori Planetisimal [Moulton dan Chamberlain]
Pada mulanya telah terdapat “matahari asal”. Pada suatu ketika matahari asal
ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan
pada bagian matahari. Oleh tenaga penarikan pada matahari asal tadi, maka
terjadilah peledakan-peledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari
atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda
yang padat dan disebut planetesimal. Benda padat yang disebut planetesimal ini
dalam perkembangan selanjutnya menjadi planet-planet yang salah satunya adalah
bumi kita. Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.

4. Teori Kabut (nebula) [Kant-Lapplace, 1755]


Di jagat raya telah terdapat gas yang
kemudian berkumpul menjadi kabut
(nebula). Gaya tarik-menarik antar gas
hingga membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar ini berputar semakin cepat.
Dalam proses perputaran yang kencang ini,
menyebabkan materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan
memadat (karena pendinginan). Fragmen
yang terlempar inilah yang kemudian
menjadi planet-planet dalam tata surya. 
Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar
yang kita lihat sebagai matahari sekarang
ini.
5. Teori Bintang Kembar [Hoyle, 1956]
Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada tahun 1956. Teori ini diberi nama
teori bintang kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya ( matahari dan
planet ) terbentuk dari dua buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan
membentuk panet dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari ) adapun alasan
dari pendapat ini karna setelah penelitian terhadap tata surya lain ternya ada tata
surya yang memiliki bintang kembar, oleh karna itulah Lyttleton beranggapan
bahwa tata surya kita terbentuk dari proses meladaknya bintang kembar. Adapun
raian dari teori tersebut adalah sebagai berikut :

Pada awalnya di tata surya kita ada dua buah bintang kembar yaitu matahari dan
kembarannya. Entah karma sebab apa kemudian lama kelamaan kembaran dari
matahari tersebut mengalami ledakan ledakan kecil hinga pada suatu ketika
kemudian kembaran dari maahari tersebut benar – bena meledak menjadi serpihan
– serpihan kecil dan debu – debu. Serpihan dan debu tersebut kemudian
terperangkap oleh gaya grafitasi matahari, namun tidak tersedot masuk. Kemudian
debu – debu yang terbentuk nberkumpul dan mempilin sehingga membentuk
planet dan serpihan - serpihan batuan membentuk jalur asteroid yang memisahkan 
planet dalam dan luar.

Anda mungkin juga menyukai