Anda di halaman 1dari 25

Pendidikan

Geografi
Universitas Negeri
Padang
BAHAN AJAR BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN

A. IDENTITAS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pokok : Bumi Sebagai Ruang Kehidupan
Alokasi Waktu : 12x45menit (4 PT)

4. PEMBENTUKAN TATA SURYA DAN BUMI

Berikut adalah beberapa hipotesis terjadinya bumi dan tata surya.


a. Hipotesis kabut
Hipotesis yang sering dinamakan hipotesis nebula ini merupakan
hipotesis yang paling tua dan paling terkenal. Pada abad VIII, Immanuel
Kant, seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman, dan Pierre-Simon
Laplace, seorang astronom Prancis, membuat suatu hipotesis tentang
terjadinya tata surya. Menurut hipotesis tersebut, jagat raya terdapat
gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu
lama-kelamaan menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari.
Bagian kabut di sekitarnya menjadi planet-planet dan satelit.
b. Hipotesis planetesimal
Thomas C. Chamberlin, seorang ahli geologi dan ilmuwan dari
Amerika dan R. Moulton, seorang ahli astronomi, menyampaikan teori yang
dikenal sebagai teori planetesimal (planet kecil) dalam penelitiannya, The
Origin of the Earth (asal mula bumi) pada tahun 1916.
Menurut teori ini, matahari telah ada sebagai salah satu dari
bintangbintang di alam semesta. Pada suatu masa, ada sebuah bintang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 1
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya,
terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun
bintang itu. Sebagian dari massa matahari tertarik kea rah bintang tersebut.
Pada waktu bintang itu menjauh, sebagian dari massa matahari jatuh
kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang
angkasa di sekitar matahari. Bagian dari masa matahari tersebut
dinamakan planetesimal, yang kemudian menjadi planet-planet dan
beredar pada orbitnya.
c. Hipotesis pasang surut gas
Pada tahun 1917, James Jeans dan Harold Jeffries mengemukakan
teori tentang terjadinya planet-planet yang dikenal dengan nama hipotesis
pasang surut Jeans-Jeffries. Menurut hipotesis ini, pada suatu saat sebuah
bintang yang hampir sama besarnya dengan matahri melintas di dekat
matahari. Hal ini menyebabkan terjadinya pasang pada matahari. Pasang
itu berbentuk seperti cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu yang sangat
besar ini kemudian bergerak mengelilingi matahari dan pecah menjadi
sejumlah butir-butir tetesan kecil. Butir-butir tetesan yang terbesar dapat
menarik butir-butir yang kecil sehingga akhirmya membentuk
gumpalangumpalan yang menjadi planet-planet. Hal yang sama juga
terjadi pada pembentukan satelit.
d. Hipotesis ledakan bintang
Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi Inggris, Fred Hoyle, pada
tahun 1956. Kemungkinan matahari memiliki kawan sebuah bintang dan
pada mulanya berevolusi satu sama lain. Ada juga diantaranya yang
memadat dan mungkin terjerat ke dalam orbit matahari. Banyak bintang
yang meledak di ruang angkasa. Teori ini didukung banyak ahli astronomi
karena bintang ganda atau bintang kembar memang ada.
Keberatan terhadap teori ini adalah kebnyakan bintang berada dalam
jarak 25 tahun cahaya dari Matahari, agak serupa dengan matahari, dan
sangat stabil. (TEORI YANG PALING BENAR)
e. Hipotesis Kuiper
Informasi mutakhir mengenai komposisi bintang dan planet
menyatakan bahwa planet-planet dan matahari muncul pada saat yang
sama. Astronom Gerard P. Kuiper mengemukakan bahwa semesta
terdiri atas formasi bintang-bintang. Menurut Kuiper, dua pusat yang
memadat berkembang dalam suatu awan antarbintang yang mengandung
gas hidrogen. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang lainnya dan
kemudian memadat menjadi bintang tunggal, yaitu matahari.
Peristiwa berikutnya, kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang
disebabkan oleh adanya gaya Tarik dari masa yang lebih besar. Gaya ini

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 2
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
menyebabkan awan yang lebih kecil terpecah-pecah menjadi awan-awan
kecil yang disebut protoplanet. Setelah melewati periode waktu yang
lama, protoplanet tersebut menjadi planet-planet sekarang ini. Jika kedua
awan itu mempunyai ukuran yang sama, akan terbentuk bintang ganda.
Formasi bintang ganda sangat sering terjadi di alam semesta.
Proses terjadinya bumi secara umum tidak jauh berbeda dengan proses
terjadinya tata surya, dikarenakan bumi merupakan bagian dari tata surya
itu sendiri. Setelah bumi terbentuk dalam susunan tata surya dari berbagai
macam proses sampai terbentuknya bumi seperti saat ini. Sebelum bumi
seperti yang kita tempati sekarang, jauh sebelumnya bumi mengalami
barbagai macam perubahan dan perkembangan dari masa kemasa yang di
kenal dengan sejarah perkembangan bumi. Berikut ini penjelasan
mengenai terbentuknya tata surya menurut teori para ahli, antara lain :
1. Teori Kabut (Nebula) [Kant-Lapplace, 1796]

Gambar 2.2: Teori Kabut


(Sumber: www.nasagov.com)
Teori ini menyatakan bahwa tata surya pada awalnya masih berupa
kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut
nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi
yang dimilikinya kabut itu menyusut dan berputar. Akibatnya suhu kabut
memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari
raksasa. Matahari raksasa tersebut terus menyusut dan perputarannya
semakin cepat, dan selanjutnya terbentuk cincin-cincin gas, yang
kemudian terlontar kesekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi gas-gas
tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk
planet-planet dan salah satunya adalah bumi.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 3
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
2. Teori Planetisimal [Chamberlain dan Moulton] (1905)

Gambar 2.3: Teori Planetisimal


(Sumber: fikriblogspot.co.id)

Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat


matahari asal.Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah
bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian
matahari.Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah
ledakanledakan yang hebat.Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer
matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang
padat, dan disebut planetesimal.Planetesimal ini dalam perkembangannya
menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.Pada
dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai
daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena
proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan
yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi
bagian dalam masih bersuhu tinggi.
3. Teori Pasang Surut (Jeans-Jeffrey,1919)

Gambar 2.4: teori pasang surut


Sumber: http: fikriblogspot.com)
Mereka menyatakan bahwa suatu bintang yang sangat besar(lebih besar
dari matahari) pernah lewat dengan jarak tidak jauh dari matahari.
Melintasnya bintang itu menyebabkan gelombang pasang sehingga
sebagian massa matahari terlepas dan terlempar keluar. Bagian masa

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 4
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
matahri yang terlempar selanjutnya megalami pemadatan dan pecah
menjadi benda-benda tersendiri yang disebut planet-planet.
4. Teori Protoplanet (Awan Debu) (Carl Von Weizsaecker,& G.P.
Kuiper ,1950)
Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian
disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet
menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang
jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan
menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah
terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai
cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian
tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan
panas dan cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat
sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu
kemudian membeku menjadi planet dan satelit.

Gambar 2.5 : Teori Protoplanet


(Sumber: www.nasagov.com)

5. Teori Bintang Kembar (RA Lyttleton, 1956)


Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada tahun 1956. Teori ini
diberi nama teori bintang kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata
surya (matahari dan planet) terbentuk dari dua buah bintang, yang
kemudian salah satunya hancur dan membentuk planet dan yang lainnya
menjadibintang (matahari) adapun alasan dari pendapat ini karna setelah
penelitian terhadap tata surya lain ternyata ada tata surya yang memiliki

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 5
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
bintang kembar, oleh karna itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata surya
kita terbentuk dari proses meladaknya bintang kembar.

Gambar 2.6: Teori Bintang Kembar


(Sumber: www.nasagov.com)

B. ANGGOTA-ANGGOTA TATA SURYA


Galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang dalam segala jenis, bentuk dan
ukuran.Salah satu di antara jutaan bintang tersebut adalah Matahari yang
mempunyai sejumlah anggota dan membentuk suatu susunan yang disebut tata
surya.Jadi, sebuah tata suryaterdiri atas sebuah bintang dan semua benda
angkasa yang beredar mengelilinginya.Matahari dikelilingi oleh delapan
planet, satelit, komet, meteorid dan asteroid.
1. Matahari
Matahari adalah sebuah bintang. Dalam tata surya, matahari
merupakan pusat dan penggerak seluruh anggota-anggotanya. Karena
gravitasinya seluruh planet beredar mengelilingi matahari. Komet-komet
juga datang berulang mendekati matahari. Segala kehidupan di bumi
mendapat pengaruh dari matahari, karena tanpa matahari tidak akan ada
kehidupan di bumi.

Gambar 2.7: Struktur Matahari


(Sumber: www.nasagov.com)
Unsur-Unsur Matahari

Dari hasil penelitian para ahli, lebih dari 75% bagian matahari
terdiri atas unsur hidrogen.Adapun unsur-unsur penyusun matahari
secara lengkap terdapat pada tabel berikut ini.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 6
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Tabel 2.1 Unsur-Unsur Matahari


(Sumber: www.nasagov.com)
2. Planet
Planet adalah benda langit yang gelap, tidak mempunyai cahaya
sendiri, dan selaluberedar mengelilingi sebuah bintang sejati yaitu Matahari.
Ciri-ciri planet menurut perhimpunan astronomi internasional adalah
sebagai berikut:
a) Mengorbit ke matahari
b) Berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan
bentuk
c) bulat.
d) Mempunyai massa yang cukup bagi gaya gravitasinya
e) Telah menyingkirkan obyek-obyek lain disekitar orbitnya
f) Tidak memiliki cahaya
g) Memiliki satelit

Kalau kita perhatikan ciri-ciri planet tersebut, maka pluto tidak


termasuk planet, karena tidak memenuhi syarat diatas dimana orbit pluto
memotong orbit planet Neptunus sehingga dalam perjalanannya
mengelilingi matahari, pluto kadang lebih dekat dengan matahari
dibandingkan dengan Neptunus,tetapi termasuk planet kerdil. Adapun
ciriciri planet kerdil yaitu :

a) Mengorbit matahari
b) Mempunyai bentuk hampir bulat
c) Mempunyai massa yang cukup bagi gaya gravitasinya
d) Belum menyingkirkan obyek-obyek lain di sekitar orbitnya.
e) Bukan satelit.

Planet dapat dikelompokkan atas :


a) Berdasarkan letaknya (Bumi sebagai batas) planet dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
• Planet Dalam/Interior/konjugasi

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 7
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Planet yang orbitnya terletak dalam orbit bumi yang mengelilingi
matahari, diantaranya : Merkurius, Venus
• Planet Luar/Superior/oposisi
Planet yang orbitnya dilur orbit bumi dalam mengelilingi matahari,
diantaranya : Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
b) Berdasarkan ukurannya planetdapat dibedakan atas :
• Major planet = Jupiter, saturnus, uranus dan Neptunus
• Terrestrial planet = Merkurius, Venus, Bumi dan Mars
Untuk mengetahui ciri-ciri kedelapan planet anggota tata surya kita
perhatikan keterangan berikut ini :

1) Merkurius/ Bintang senja/Bintang pagi

• Planet ini merupakan yang paling dekat dengan matahari jaraknya58,5


juta km.
• Planet ini merupakan planet berukuran kecil dengan diameter
4878km.
• Revolusi merkurius berlangsung 88 hari dan rotasinya 58 hari 15 jam.
• Temperatur di permukaannya mencapai 3500c pada siang hari dan

-1700c pada malam hari.


Gambar 2.8: Planet Merkurius Massa merkurius paling kecil di
(Sumber: www.nasagov.com) antara planet lain, yaitu 0,06 kali
massa bumi dan
Tidak ada lapisan atmosfer yang
menyelimutinya.

2) Venus/Bintang fajar/Bintang
timur/Bintang kejora

• Planet ini berjarak 108 juta km dari


matahari
• Diameter 120.104km.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 8
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
• Di venus matahari terbit dari sebelah barat dan terbenam di sebelah timur.
• Lama revolusi venus adalah 224,7
hari
• Temperatur di permukaan Venus
0
480 c dengan massa 0,8 kali massa
bumi. Gambar 2.9: Planet Venus
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)

3) Bumi

• Diameter bumi pada


ekuator
adalah 12.757km, sedangkan jarak dari
kutub ke kutub 12.714 km Rotasi
bumi 23 jam 56 menit
• Revolusi bumi 365 hari 6 jam 9
menit
• Memiliki satu buah satelit yaitu
bulan
• Atmosfer banyak mengandung uap air
Gambar 2.10: Planet Bumi Sekitar 71 % permukaan bumi
(Sumber:http:/fikriblogspot.com) tertutup perairan dan hanya 29 %
merupakan daratan sehingga bumi
disebut planet biru
• Luas bumi 510.101.000 km
• Ketika Bumi berada di titik perihelion, jaraknya adalah sekitar 147 juta km (91
juta mil) dari Matahari. Dan ketika berada di titik aphelion, jaraknya
adalahsekitar 152 juta km (hampir 95 juta mil) dari Matahari. Perbedaan jarak
(titik tejauh dan terdekat) mengakibatkan adanya pengaruh terhadapintensitas
cahaya matahari terhadap bumi.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 9
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
4) Mars/planet merah

• Jarak mars dengan matahari adalah


228juta km
• Diameter pada ekuator 6795km.
• Mars berevolusi selama 687 hari dengan
rotasi selama 24 jam 7 menit.
• Temperatur permukaan mars adalah -230c
dan massanya 0,11 kali massa bumi.
• Memiliki dua satelit yaitu Phobos
Gambar 2.11: Planet Mars dan deimos.
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)

5) Jupiter

• Merupakan planet terbesar di tata


surya
• Jarak dengan matahari 778 juta km
• Revolusi 12 tahun
• Rotasi 10 jam
• Diameter 143.000km
• Memiliki 14 satelit rotasi 10 jam
• Memiliki cincin tipis

• Merupakan Planet terbesar


Gambar 2.12: Planet Jupiter
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)

6) Saturnus / Titan

• Dikenal dengan
planet yang memiliki cincin yang
terdiri dari
kepingan satelit, gas dan butir-
butir es
• Revolusi selama 30 tahun
• Rotasi 10,02 jam
• Diameter 120.000km
• Jarak dengan matahari 1.426 juta
km

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 10
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
• Memilikki 10 satelit diantaranya
Gambar 2.13: Planet Saturnus Titan, Rhea, Lapetus, Dione,
(Sumber:http:/fikriblogspot.com) Tethys dll

7) Uranus

• Ditemukan oleh Willliam herschel


(Inggris) 1871
• Revolusi 84 tahun
• Rotasi 10 jam 45 menit
• Diameter 497.000km
• Jarak rata-rata ke matahari 2.869
juta km
• Memiliki 5 satelit ;Miranda, Ariel, Umbiel,
Titania, Oberon.
Gambar 2.14: Planet Uranus
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)

8) Neptunus/ Pembuat Ulah

• Ditemukan tahun 1844 oleh


Leverier (prancis), Adams
(Inggris) dan Galle (Berlin)
• Revolusi 164,5 tahun
• Rotasi 15 jam
• Diameter 53.000km
• Jarak ke matahari 4.493 juta km
• Memiliki 3 satelit
Triton, Naiad,dan Proteus
Gambar 2.15: Neptunus
(Sumber:http:/fikriblogspot.com)

3. Bulan
Bulan adalah benda luar anagkasa yang disebut sebagai satelit alami bagi
Bumi, bulan bergerak mengelilingi bumi, dan bersama – sama bumi
mengelilingi matahari.Bulan adalah nama satelit alami untuk bumi dan
berikut adalah ciri – ciri dari bulan :
1) Terdapat bagian gelap, halus dan datar
2) Terdapat barisan pegunungan dan dataran tinggi
3) Terdapat kawah akibat vulkanisme atau tumbukan meteor

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 11
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
4) Tidak memiliki atmosfer
5) Bentuknya bulat
6) Massanya 1/80 massa bumi
7) Jarak rata – rata ke bumi 384403 km
8) Diameter bulan ± 3.476 km atau sekitar 3/4 diameter bumi.
9) Jarak rata-rata kebumi sekitar 384.000 km.
10) Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari sedangkan
periode rotasinya sama dengan revolusinya yaitu 27,3 hari.
11) Gravitasinya bulan hanya 1/6 gravitasi bumi, akibatnya bulan tidak
mampu mengikat atmosfer.
4. Komet
Komet merupakan benda langit yang diliputi oleh kabut tipis panjang dan
mempunyai ekor dan terdiri dari inti/nukleus dan koma/ekor. Beberapa
komet yang muncul secara berkala, seperti komet Encekae (3,3 tahun),
Halley (76 tahun), Biela dan Kohouteksalah.Satu contoh komet adalah
Komet Halley

Gambar 2.16 : Penampakkan Komet Halley


(Sumber:http:/fikriblogspot.com)
Komet Halley adalah suatu komet yang terlihat dari bumi setiap 75-76
tahun. Secara resmi diberi nama 1P/Halley, nama umumnya diberikan
menurut nama Edmund Halley. Komet ini merupakan komet paling
terkenal di antara komet-komet periodik lainnya.Walaupun pada setiap
abad banyak komet berperiode panjang yang muncul dengan lebih terang
dan dahsyat, Halley adalah satu-satunya komet dengan periode pendek
yang tampak dengan mata telanjang, dan karenanya merupakan komet
yang tampak dengan mata telanjang yang pasti kembali dalam rentang
umur manusia. Kemunculannya sepanjang sejarah memiliki pengaruh
yang besar terhadap sejarah manusia, walaupun penampakannya tidak
dikenali sebagai obyek yang sama sampai abad ke-17. Komet Halley

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 12
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
terakhir muncul di tata surya pada tahun 1986, dan diperkirakan akan
muncul kembali pada pertengahan 2061.

5. Meteorit dan meteor

Meteor, adalah benda angkasa berupa pecahan batuan yang jatuh masuk ke
dalam atmosfer bumi. Meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer bumi dan
sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. Tumbukan meteorit berukuran
besar sering kali

menimbulkan lubang besar di


Gambar 2.17 : Penampakkan meteor permukaan bumi yang disebut
jatuh kawah meteorit, contohnya Kawah
(Sumber:http:/fikriblogspot.com) Meteorit Arizona di Amerika
Serikat yang lebarnya sekitar 1.265
m.
6. Planet-planet kecil
(asteroid/planetoid)

Asteroid atau planetoid adalah


benda-benda langit berukuran kecil yang bergerak mengelilingi
matahari. Sebagian besar asteroid ditemukan antara orbit Mars dan
Jupiter. Dalam orbit ini, terdapat lebih dari 1.150 asteroid yang
Gambar 2.18 : Penampakkan planet memiliki diameter lebih dari 30 km.
kecil Dalam tata surya kita,
(Sumber:http:/fikriblogspot.com) diperkirakan terdapat 30.000
asteroid, dan 6.000 di antarnya telah
diketahui dengan pastiorbitnya.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 13
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

MATAHARI SEBAGAI PUSAT TATA SURYA

A. Matahari Sebagai Pusat Tata surya


Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi. Sumber energi
matahari memiliki kesamaan dengan sumber energy bintang yang masing-
masing berasal dari reaksi inti. Kesamaan lain antara matahari Dan bintang
adalah pada spektrum cahaya. Karena kesamaan matahari dan bintang ini,
matahari salah satu bintang dari berjuta-juta bintang yang ada di jagad raya.
Matahari kita hanya salah satu dari kira-kira 200.000.000.000 bintang dalam
galaksi kita, yaitu bima sakti. Matahari dan keluarga planetnya bertempat di
salah satu tangan spiral bimasakti pada sebuah titik kira-kira tiga perempat jarak
dari pusat hingga tepi galaksi ini.

Matahari adalah satu-satunya bintang yang tampak berbeda dari bintangbintang


lainnya di ruang angkasa karena berjarak sangat dekat dengan bumi. Matahari
merupakan bola gas yang sangat panas dan menghasilkan cahaya.

Statistik fisik matahari


a) Matahari berusia kira-kira lima miliar tahun.
b) Massanya adalah 1,99 x 1030 kg, lebih dari 99% massa total tata
surya, dan kira-kira 330.000 kali massa bumi.
c) Diameternya sekitar 1.400.000 km atau lebih dari 100 kali diameter
bumi.
d) Gravitasi matahari kira-kira 27 kali gravitasi bumi.
e) Tempertaur di permukaan matahari adalah 6000ºC.
f) Magnitudo (Tingkat kecermelangan) adalah -26,8.
g) Matahari berotasi dengna kecepatan yang tidak sama antara bagian
kutub dengan bagian ekuator. Di bagian ekuator periode rotasi
matahari adalah 27 hari. Semetara di bagian kutub periode rotasi
matahari adalah 30 hari.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 14
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
1. Struktur Lapisan Matahari
Struktur lapisan matahari adalah sebagai berikut:

Gambar: 3.1 Struktur lapisan matahari


Sumber: http://www.seputarilmu.com/2016

a. Inti Matahari
Inti matahari merupakan bola gas dengan tekanan dan suhu yang sangat
tinggi (t= 150000K). Memiliki kepadatan sekitar 150 g/cm3. Suhu dan
tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan akan adanya pemecahan
atomatom menjadi elektron, proton, dan neutron. Sementara itu, energi panas
di dalam inti ini menyebabkan pergerakan elektron dan proton yang sangat
cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain yang disebut dngan reaksi fusi
nuklir.Inti Matahari ialah tempat berlangsungnya suatu reaksi fusi nuklir
helium menjadi hidrogen.Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar
gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar yang sekaligus
menghasilkan semua energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi.Energi
ini dibawa keluar dari Matahari melalui suatu radiasi.
b. Zona Radiatif
Zona radiatif ialah suatu daerah yang menyelubungi suatu inti
Matahari.Energi dari inti dalam bentuk dari radiasi berkumpul di zona ini
sebelum diteruskan ke bagian Matahari yang lebih luar. Kepadatan zona
radiatif ini ialah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luarnya
antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif ini
masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya suatu reaksi fusi
nuklir.
c. Zona Konvektif
Zona konvektif ialah suatu lapisan di mana suhu mulai menurun.Suhu pada
zona konvektif ini sekitar 2 juta0C.Energi dari inti Matahari ini membutuhkan
waktu 170.000 tahun untuk mencapai suatu zona konvektif. Pada saat berada
di zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara konveksi di area
sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun oleh selsel gas raksasa
yang terus bersirkulasi.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 15
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
d. Fotosfer
Fotosfer atau permukaan Matahari yang memiliki ketebalan 500 kilometer
dengan suhu sekitar 5.5000C sama dengan 10.0000F. Sebagian besar radiasi
Matahari yang dilepaskan keluar dari fotosfer. Energi fotosfer diamati
sebagai suatu sinar Matahari di bumi,
e. Kromosfer
Kromosfer ialah suatu lapisan gas di atas fotosfer yang tebalnya sekitar
l6.000 km. Oleh sebab itu, kromosfer juga sering disebut dengan lapisan
atmosfer matahari.Suhu kromosfer ini diperkirakan sekitar 4.0000C. Makin
ke atassuhu kromosfer ini akan semakin tinggi. Pada lapisan yang paling atas,
suhu kromosfer ini diperkirakan mencapai 10.0000C.Pada warna dari
kromosfer ini biasanya tidak terlihat dikarenakan tertutup oleh cahaya yang
begitu terang yang dihasilkan oleh fotosfer.Kromosfer ini hanya bisa dilihat
pada saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat itulah Kromosfer tampak
seperti gelang atau cincin yang berwarna merah.
f. Korona
Korona ialah suatu lapisan terluar dari Matahari.Lapisan yang satu ini
berwarna putih, namun hanya bisa dilihat saat terjadinya gerhana karena saat
cahaya yang disinarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam.Pada
saat gerhana total terjadi, korona ini terlihat membentuk mahkota cahaya
berwarna putih di sekeliling Matahari. Lapisan korona ini memiliki suhu yang
lebih tinggi dari pada bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat
Fahrenheit, namun dibeberapa bagian dapat mencapai suhu 5 juta derajat
Fahrenheit.
g. Bintik Matahari
Bintik Matahari ialah suatu granula-granula cembung kecil yang ditemukan
di bagian fotosfer Matahari dengan jumlahnya yang tak terhitung.Granula
merupakan bagian permukaan yang lebih panas yang muncul dari bagian
dalam matahari.Bintik Matahari ini tercipta saat garis medan magnet
Matahari menembus suatu bagian fotosfer. Ukuran bintik Matahari ini bisa
lebih besar daripada Bumi.Bintik Matahari mempunyai daerah yang gelap
yang bernama umbra, yang dikelilingi oleh suatu daerah yang lebih terang
disebut penumbra.Warna bintik Matahari ini terlihat lebih gelap dikarenakan
suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer. Suhu di daerah umbra ini ialah
sekitar 2.200 °C sedangkan pada didaerah penumbra ialah sekitar 3.500 °C.
h. Lidah api (Prominensa)
Prominensa ialah salah satu ciri khas Matahari, yang berupa bagian Matahari
yang menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar
dari bagian permukaan serta seringkali membentuk loop (putaran).

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 16
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Prominensa hanya dapat dilihat dari bumi dengan bantuan teleskop. 2.
Unsur-unsur matahari
Dari hasil penelitian para ahli, lebih dari 75% bagian matahari terdiri atas
unsur hidrogen.Adapun unsur-unsur penyusun matahari secara lengkap
terdapat pada tabel berikut ini.

Tabel 1 : Unsur-unsur matahari

3. Fungsi Mahatari

Fungsi matahari bagi manusia dan khususnya makhluk hidup yang ada
dibumi antaralain sebagai berikut:

a) Pengaruh sinar inframerah


b) Pengaruh terhadap sinar ultraviolet yang dapat membasmi bibit
penyakit
c) Sinar matahari dapat dijadikan sebagai sumber energi
d) Sinar matahari mampu membunuh mikroba
e) Dapat mengobat menyakit insomia dengan menjemur diri dipagi
hari
f) Sinar matahar idapat membantu suasana hati menjadi lebih baik
karna sinar matahari dapat merangsang sintesis edorfin
g) Dapat meringankan penyakit sendi dan arthritis
h) Vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari dapat membantu
menghambat pengembangan sel kanker dan apabila dilakukan
secara teratur dapat melawan penyakit usus, leukimia, dan kanker
payudara.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 17
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
i) Sinar matahari dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat
sistem kardiovakuler, tekanan arteri, denyut nadi dan
menormalkan jumlah kolestrol dalam tubuh.
j) Sinar matahari bermanfaat dalam mengurangi gula darah karna
matahari memberikan kemudahan dalam penyerapan glukosa
masuk ke dalam tubuh, matahari dapat menjadi insulin.
k) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
l) Sinar matahari mampu membentuk dan memperbaiki tulang-
tulang
m) Sebagai bahan dalam terjadinya proses fotosintesis

4. Gerak Matahari

Matahari tidaklah dalam keadaan statis, tetapi selalu bergerak baik secara
individu maupun sistem.Adapun gerakan matahari secara garis besar terdiri
atas gerak rotasi dan revolusi. Rotasi Matahari, adalah gerakan matahari
berputar pada sumbunya yang berlangsung sekitar 25,5 hari di bagian ekuator
dan sekitar 27 hari di bagian kutub matahari untuk satu kali putaran.
Perbedaan waktu rotasi di ekuator dan kutub matahari disebabkan oleh materi
dari matahari yang terdiri atas gas yang berbeda tingkat kerenggangannya
(densitas).

Gambar: 3.2 Rotasi Bumi


(Sumber: https://www. belajar.kemdikbud.go.id/)
Revolusi Matahari, adalah gerakan matahari beserta anggota-anggotanya
mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti.

B. Bumi Sebagai Salah Satu Planet Di Tata Surya


Diantara bintang-bintang dilangit, terdapat juga benda-benda langit langit
lainnya yang mempunyai gerakan-gerakan tertentu. Telah dikenal pula lima
planet yang dapat dilihat hanya dengan mata telanjang, yaitu Merkurius,
Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Kemudian dengan bantuan teleskop
ditemukan lagi dua buah planet yang besar, yaitu Uranus dan Neptunus.
Selain itu, dikenal pula kelompok planet-planet kecil berjumlah ratusan, yang
diberi nama planetoid dan asteroid.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 18
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Gambar: 3.3 Bumi


(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bumi)

Ciri-ciri planet bumi sebagai salah satu anggota Tata Surya adalah sebagai
berikut:

a) Diameter bumi pada ekuator adalah 12.757km, sedangkan jarak


dari kutub ke kutub 12.714 km.
b) Rotasi bumi 23 jam 56 menit
c) Revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit
d) Memiliki satu buah satelit
e) Atmosfer banyak mengandung uap air
f) Sekitar 71 % permukaan bumi tertutup perairan dan hanya 29 %
merupakan daratan sehingga bumi disebut planet biru
g) Luas bumi 510.101.000 km

Beberapa hal penting untuk diketahui mengenai planet-planet adalah sebagai


berikut :
a) Planet-planet tidak mempunyai cahaya sendiri. Cahaya planet
merupakan cahaya yang diterima dari matahari kemudian
dipantulkan kembali.
b) Planet-planet tidak berkerlap-kerlip seperti halnya bintang sejati,
tetapi berkilauan.
c) Dengan teleskop, planet-planet terlihat seperti piringan atau
cakram yang bersinar. Mars dan Yupiter menunjukkan
bagianbagian yang sama terangnya, sedangkan Merkurius dan
Venus menunjukkan rupa-rupa semu seperti bulan.
d) Lintasan-lintasan planet merupakan bidang-bidang yang berbentuk
elips.
e) Planet-planet beredar mengelilingi matahari dengan arah yang
sama.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 19
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
f) Kebanyakan planet mempunyai satelit pengiring atau bulan (K.
Wardiyatmoko, 2013 : 98)
C. Hukum-hukum Tentang Planet

a. Hukum Kepler
Kepler (1571-1630), seorang ahli astronomi
Jerman mengemukakan tiga hukum tentang planet, sebagai
berikut:
1) Hukum I Kepler
Lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk ellips dimana
matahari terletak pada salah satu titik apinya (focus). Hukum ini
menjelaskan bahwa jarak planet-planet ke matahari tidak selalu sama,
ada kalanya planet-plenet berada pada jarak terdekat (perihelium) dan
ada kalanya berada pada jarak terjauh (aphehelium). Bumi dalam
peredarannya mengelilingi matahari akan berada pada jarak terdekat
dengan matahari pada setiap tanggal 3 Januari dan berada pada jarak
terjauh pada setiap tanggal 5 Juli.

bumi
Titik Titik
aphelium matahari perihelium

Gambar 3.4. Hukum Kepler I

2) Hukum II Kepler
Garis yang menghubungkan planet dan matahari selama revolusi
planet melewati bidang yang sama luasnya dalam jangka waktu yang
sama. Hukum ini memberikan penjelasan bahwa planet beredar
mengelilingi matahari dengan kecepatan tidak tetap. Pada saat planet
berada pada jarak terdekat dengan matahari, planet bergerak dengan
cepat, sedangkan pada saat berada pada jarak terjauh dari matahari,
planet bergerak dengan lambat.
Hukum Kepler II mendekati gagasan tentang gravitasi tanpa
memberikan penjelasan dengan tegas, karena perubahan kecepatan
berfungsi untuk menyeimbangkan gaya gravitasi planet terhadap gaya
gravitasi matahari. Dalam keadaan terdekat dengan matahari, gravitasi
matahari sangat besar, planet menyeimbangkan dengan pergerakan
yang lebih cepat agar planet tidak jatuh (tertarik) ke Matahari.
Demikian sebaliknya ketika planet berada pada jarak terjauh agar planet
tidak melepaskan diri dari gravitasi Matahari, planet bergerak dengan
lambat.

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 20
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Bumi berada pada jarak terdekat dengan matahari pada bulan
Januari dengan kecepatan peredaran sekitar 30,2 km/detik sedangkan
berada pada jarak terjauh dari matahari pada bulan Juli dengan
kecepatan peredaran sekitar 29,2 km/detik.
Planet
C A
Aphelium M
Perihelium
D
B

Gambar 3.5. Hukum Kepler

3) Hukum III Kepler


Pangkat dua waktu revolusi planet berbanding lurus dengan
pangkat tiga jarak rata-rata dari matahari. Jika waktu revolusi planet =
P dan jarak rata-rata planet ke matahari = J, maka hukum III Kepler
dapat dinyatakan dalam rumus : P2 = J3 atau c = P2 / J3, c merupakan
bilangan konstan yang besarnya tergantung pada satuan yang
digunakan. Jika P menggunakan satuan tahun dan J menggunakan
satuan ukuran “SA” (satuan astronomi) maka c = 1.
Dengan perbandingan antara P dan J seperti di atas, di mana c
bernilai 1 maka untuk semua planet berlaku perbandingan sebagai
berikut:

1 planet

2 planet

Keterangan :
T1= Periode planet pertama T2=
Periode planet kedua r1 = jarak planet
pertama dengan matahari r2 = jarak
planet kedua dengan matahari

Dengan menggunakan rumus di atas dapat dicari berapa jarak


ratarata planet ke matahari atau berapa waktu revolusi planet jika salah
satu konstanta diketahui.
Planet Jarak rata-rata Waktu Revolusi P2 J3

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 21
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Bumi 1,000 1,000 1,000 1,000
Venus 0,723 0,615 0,378 0,578
Mars 1,524 1,881 3,540 3,538
Jupiter 5,203 11,862 140,61 39,200
Saturnus 9,539 29,458 868,08 67,900

b. Hukum Titius-Bode
Titius merupakan orang pertama yang mengemukakan hukum
yang memudahkan mengingat jarak antara planet ke matahari, kemudian
dipopulerkan oleh Bode, sehingga hukum ini dikenal dengan nama hukum
Titius-Bode.
Hukum Titius-Bode
Jarak antara planet ke matahari dapat dihitung dengan
menggunakan deret ukur sebagai berikut: 0, 3, 6, 12, 24, 48, …. Dengan
menambahkan bilangan 4 pada setiap suku deret itu selanjutnya
membaginya dengan 10 sehingga diperoleh jarak antara planet ke matahari
sebagai berikut:

Deret ukur : 0 3 6 12 24 48 96 182 384


+4 :4 7 10 17 28 52 100 186 388
: 10 : 0,4 0,7 1 1,7 2,8 5,2 10 18,6 38,8
Planet : M V B Ma Pl J S U N
Data di atas memberikan gambaran tentang jarak masing-masing
planet ke matahari Berdasarkan perhitungan Titius-Bode. Hasil
perhitungan tersebut di atas merupakan angka pendekatan artinya bukan
angka sebenarnya hanya mendekati angka yang sebenarnya. Perhitungan
ini mungkin tidak berlaku untuk planet Neptunus, karena pada saat
TitiusBode mengemukakan teori ini planet Nuptunus belum dikenal.

Table 2 Skema Hukum Titius-Bode

Jarak
Jumlah Jarak
Menurut
Planet Deret Ukur +4 Perbandingan Sebenarnya
Titius-
Jarak dlm SA
Bode

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 22
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Merkurius 0 4 4 0,4 0,39
Venus 3 4 7 0,7 0,72
Bumi 6 4 10 1 1
Mars 12 4 16 1,6 1,52
Planetoid 24 4 28 2,8 1,5 – 5,3
Jupiter 48 4 52 5,2 5,2
Saturnus 96 4 100 10 9,54
Uranus 192 4 196 19,6 19,19
Neptunus 384 4 388 38,8 30,07

c. Hukum Gravitasi Newton


Sebelum tahun 1686, sudah banyak data terkumpul tentang gerakan
Bulan dan planet-planet pada orbitnya yang mendekati bentuk lingkaran, tetapi
belum ada suatu penjelasan pada saat itu yang mampu menjelaskan mengapa
benda-benda angkasa itu bergerak seperti itu. Pada tahun 1686 inilah Sir Isaac
Newton memberikan kunci untuk menguak rahasia itu, yaitu dengan menyatakan
hukum tentang gravitasi.
Menurut suatu cerita, ketika itu Newton sedang duduk santai di taman
rumahnya dan memperhatikan sebuah apel yang jatuh dari pucuk pohon. Tibatiba
saja timbul insiprasinya bahwa jika gaya gravitasi Bumi bekerja pada pucuk
pohon, dan bahkan pada pucak gunung, maka gaya gravitasi Bumi tentu saja
dapat bekerja pada bulan. Berdasarkan ide gravitasi Bumi inilah Newton dengan
bantuan dan dorongan sahabatnya Robert Hooke (1635 – 1703) menyusun hukum
gravitasi umumnya yang sangat terkenal.
Hukum gravitasi umum Newton berbunyi sebagai berikut:
Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik menarik yang
besarnya berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Besar gaya gravitasi dapat ditulis dengan persamaan matematis:

G = tetapan umum
gravitasi m1 = massa benda
1 (kg) m2 = massa benda
2 (kg)
r = jarak antara kedua benda (m)

Tiga hal yang perlu anda perhatikan jika menggunakan hukum gravitasi umum
Newton, yaitu:
1) benda dianggap berbentuk bola seragam atau berupa partikel
(titik materi) sehingga r adalah jarak pisah antara kedua pusat
benda

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 23
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
2) garis kerja gaya gravitasi terletak pada garis hubung yang
menghubungkan pusat benda m1 dan pusat benda m2
3) F12 adalah gaya gravitasi pada benda 1 yang dikerjakan oleh
benda 2 (disebut aksi); F21 adalah gaya gravitasi pada benda 2
yang dikerjakan oleh benda 1 (disebut rekasi). Jadi F12 dan F21
adalah dua gaya yang bekerja pada benda yang berbeda, sama
besar, dan berlawanan arah (termasuk pasangan aksi-reaksi)

D. Klasifikasi planet
Planet-planet dalam tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan letaknya
dan beradasarkan komposisi material penyusunnya.
a. Berdasarkan letaknya dibedakan lagi dengan bumi sebagai batas dan planetoid
sebagai batas.
Bumi sebagai batas, maka planet dibedakan menjadi :
a) Planet Inferior (inferior planets), yaitu planet-planet yang
lintasannya di antara bumi dan matahari, terdiri atas Merkurius dan
Venus.
b) Planet Superior (superior planets), yaitu planet-planet yang
lintasannya di luar bumi, terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
c) Planetoid sebagai batas, maka planet dibedakan menjadi :
d) Planet dalam merupakan planet-planet yang lintasannya terletak di
antara bumi dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-
ratanya ke matahari lebih pendek dari jarak rata-rata bumi ke
matahari.
Termasuk ke dalam kelompok ini adalah Merkurius dan Venus
e) Planet luar merupakan planet-planet yang lintasannya di luar bumi
dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari
lebih panjang dari jarak rata-rata bumi ke matahari. Termasuk
dalam kelompok ini adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.

b. Berdasarkan komposisi material penyusunnya, planet dapat diklasifikasikan


menjadi :
a) Jovian Planet atau Giant Planet adalah planet-planet raksasa yang
komposisi materi penyusunnya bukan berupa batu atau material
yang padat, melainkan gas. Planet yang termasuk jenis ini adalah
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
b) Teresterial Planet atau Telluric Planet adalah planet-planet yang
komposisi materi penyusunnya berupa batuan silikat. Planet-planet

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 24
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. (Marah Ulli H
dan Asep Mulyadi, 2007 : 41-42).

Daftar Pustaka

Roriq, Aunur. Modul Geografi tentang Bumi dan Planet (Publikasi online)
Sugianto. 2013. Geografi Kelas X. Jakarta. Erlangga
Sindhu, Yasinto.2016. Geografi Kelas X Kurikulum Nasional. Jakarta : Erlangga
Sigma, Fikri.3013. Sigma,Teori Terbentuknya Bumi.
Wardiyatmoko K,. 2012. Geografi Kelas X . Jakarta : Erlangga
Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi Kelas X. Jakarta : Erlangga
Winner, arul. 2012. Teori Nebula.
http://arulastro.blogspot.co.id/2012/07/teorinebula-teori-kabut.html (Online)
diakses pada tanggal 7 Maret 2017.
Fikrihttps://fikrisigma.wordpress.com/2015/10/12/teori-terbentuknya-bumi/
.html
(Online) diakses pada tanggal 7 Maret 2017
……….., 2015. http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/anggota-
tatasurya.html
………, 2015. Teori Terbentuk Tata Surya.
http://sapakabar.blogspot.co.id/2014/12/teori-terbentuknya-tata-surya.html
(Online) diakses 7 Maret 2017
http://mariacecil70.blogspot.co.id/2012/11/hukum-tentang-planet.html (online)
diakses pada tanggal 14 November 2017
https://fisikakontekstual.wordpress.com/materi-hukum-newton-tentang-gravitasi/
(online) diakses pada tanggal 14 November 2017

Bahan Ajar Geografi Kelas X/1


Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan Page 25

Anda mungkin juga menyukai