Seorang ahli yang berasal dari Amerika, Forest Ray bersama T.C Chamberlain yaitu
seorang ahli geologi menjelaskan proses pembentukan bumi.
Menurut keduanya, matahari terbentuk terlebih dulu sebagai pusat peredaran dengan
massa gas yang cukup besar Kemudian melintaslah sebuah bintang dengan kecepatan
maksimum di sekitar area matahari.
Hal ini menyebabkan adanya tarikan antara partikel-partikel gas matahari dengan
bintang tersebut. Sebagian massa gas bertahan mengelilingi matahari akibat gaya
gravitasi, sedangkan bagian lainnya terlempar menjauh ke luar lintasan bintang. Massa
gas yang mengelilingi mathari akhirnya mengalami pendinginan, hingga terbentuklah
sebuah planetisimal atau cincin. Dari planetisimal inilah terjadi gaya tarik menarik
yang cukup besar pada massa gas. Akibat daya tarik tersebut planetisimal menjadi
padat. Hingga akhirnya membentuk sebuah planet, salah satunya planet kita sekarang,
yaitu bumi.
3. Teori Tidal
Teori ini sangatlah terkenal di kalangan para ahli pada tahun 1918.
Pencetus dari teori ini adalah James Jeans dan Harold Jeffreys. Kedunya
sepkat bahwa pembentukan bumi
berawal dari bintang besar yang mendekati matahari, hingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada matahari berupa gas.
Setelah terjadi pasang surut, matahari akan mengeluarkan gelombang
raksasa yang disebabkan gaya tarik bintang. Gelombang yang
membentuk lidah pejar tersebut akhirnya
mengalami perapatan gas, hingga terpecah menjadi planet-planet, salah
satunya bumi.
9. Teori Ledakan Besar (Teori bigbang)
Setelah bermunculan banyak teori, Big Bang atau teori ledakan besar menjadi paling
populer di kalangan akademisi. Teori Big Bang menyatakan bahwa bumi telah
terbentuk selama puluhan miliar tahun.
Awalnya terdapat gumpalan kabut yang berputar pada suatu poros.
Putaran pada poros tersebut membuat bagian yang ringan terlempar ke luar angkasa
dan membentuk sebuah piring cakram raksasa. Hingga pada suatu waktu cakram
raksasa yang terdiri dari kabut dan gas meledak.
Ledakan besar tersebut akhirnya membentuk galaksi serta nebula-nebula. Tercatat
selama 4,6 miliar tahun, nebula-nebula membeku dan menjadi galaksi, salah satunya
Galaksi Bima Sakti.
Kemudian bagian dari galaksi tersebut mengalami kondensasi membentuk gumpalan
kecil yang dinamai planet, termasuk bumi di dalamnya.
10. Teori Kabut Nebula
• Mantel merupakan bagian kedua setelah kerak bumi. Mantel bumi terdiri atas dua
bagian, yaitu mantel luar (astenosfer) dan mantel dalam (mesosfer). Pertama,
mantel luar (astenosfer) bersifat plastis, serta dapat bergerak layaknya fluida.
Astenosfer membentang dari kedalaman 200 km hingga 660 km di bawah
permukaan bumi.
• Sedangkan suhu dari astenosfer adalah 1.100-2.000 0C serta memiliki densitas
rata-rata 3,3 g/cc. Sebagian dari lapisan astenosfer bergabung dengan kerak
membentuk lempeng bumi. Bagian inilah yang disebut dengan litosfer.
• Selanjutnya bagian kedua yaitu, mantel dalam (mesosfer). Mesosfer memiliki
sifat kaku dan basa. Kedalaman mesosfer berkisar 660-2.900 km dengan rentang
suhu 2.000-3.0000C serta memiliki densitas sekitar 5,7 g/cc. Kedua bagian mantel
ini memiliki perbedaan sifat sehingga memunculkan bidang diskontinuitas rapetti.
3. Inti
inti merupakan bagian terdalam dari bumi. Sama halnya dengan kerak dan mantel
bumi, inti juga dibagi dalam dua bagian, yaitu inti luar dan dalam. Inti luar bersifat
cair, sedangkan inti dalam bersifat padat.
Perbedaan sifat itulah yang membentuk gelombang elektromagnetik dan kutub bumi.
Inti luar bumi berada pada kedalaman 2.900-5.150 km dengan densitas 10-12 g/cc.
Adapun suhu inti luar berkisar 3.000-3.800 C.
0
Adapun komposisi utama dari inti luar terdiri dari besi (Fe), nikel (Ni), dan sulfur (S).
Sedangkan komposisi inti dalam adalah besi (Fe), nikel (Ni), dan uranium (U).
Berbeda dengan inti luar, suhu inti dalam sangatlah tinggi,
berkisar 3.800-6.000 C akibat dari reaksi nuklir.
0
Suhu tersebut sangatlah tinggi, sama halnya dengan suhu permukaan bumi. Namun,
lapisan inti dalam bersifat padat. Hal ini dikarenakan adanya energi gravitasi dengan
memiliki densitas yang sangat tinggi pula yaitu, >12 g/cc.
Struktur bumi berdasarkan sifat kimianya
Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,yakni
• bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan,
• bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti
laut,danau,dan sungai dan bagian
• udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta
• bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).
Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain,misalnya dalam
siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi,proses transfer panas
dan perpindahan materi padat. Dari empat macam susunan kimia yang terdapat pada
bumi yang bisa dijelaskan yakni dua yaitu:
• Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling luar yang tersusun atas batuan dan
mineral. Dapat dikatakan juga lapisan litosfer merupakan lapisan kulit bumi
karena berada dipaling atas atau paling luar. Litosfer sendiri digolongkan menjadi
dua jenis yakni Litosfer Benua dan Samudra
• Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk
apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun
proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini
bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang
kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup
organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.
• Hidrosfer – Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi.
hidrosfer meliputi samudra, laut, danau, air, tanah,mata air, hujan, dan air yang
berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air.
Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air jatuh sebagai
hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali
ke atmosfer.
• Air di alam terbagi menjadi tiga,sebagai berikut
Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa,salju, es dan glester
Air di udara, meliputi uap air, kabut,dan berbagai macam awan
Air di dalam tanah, meliputi air tanah,air kapiler,geiser dan artois
• Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan
tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat,cair,dan
gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi.
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, seperti proses terjadinya hujan
dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan
tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus
hidrologi air mengalami perubahan bentuk.
• Atmosfer – Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi
secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara
dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan
sinar matahari serta perputaran bumi. Fungsi atmosfer adalah pada
perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya massa udara,
sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di
dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin. Pada lapisan
atmosfer terdapat kandungan berbagai jenis gas. Berdasarkan
volumenya,jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut
adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08 %,oksigen (O2) sebanyak
20,95%,argon sebanyak 0,93 %,serta karbon dioksida (CO2) sebanyak
0,03%. Berbagai jenis gas lainnya juga terkandung dalam
atmosfer,tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah,misalnya
neon (Ne),helium (He),kripton (Kr),hidrogen (H2),xenon (Xe),ozon
(O3), metan dan uap air
• Biosfer adalah lapisan bumi yang dapat dihuni atau ditinggali
oleh makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya. Lapisan ini
berupa daratan, perairan dan udara yang memungkinkan
adanya kehidupan dan proses biotik berlangsung.
• Biosfer menjadi tempat sistem ekologis global yang
menyatukan semua makhluk hidup, termasuk hubungan
interaksi yang meliputi unsur litosfer, hidrosfer, antrofosfer dan
atmosfer bumi. Ke empat lapisan tersebut saling berkaitan satu
sama lain.