Anda di halaman 1dari 26

Kata geologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “geo”yang berarti bumi

RUANG LINGKUP GEOLOGI

dan “logos” artinya ilmu.


Jadi secara harfiah (Etimologi) geologi adalah ilmu yang mempelajari
bumi sebagai objek utama, proses-proses yang berlangsung atau
dinamika, dan pengaruhnya terhadap bumi itu sendiri.
Secara lebih terperinci, ilmu geologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari material penyusun kerak bumi, proses-proses yang
berlangsung selama dan/atau setelah pembentukannya, serta mahluk
hidup yang pernah ada atau hidup disekitarnya.
Cabang Ilmu Geologi
• Geologi fisik (Geofisika): berkaitan dengan proses fisik dan sifat fisik Bumi dan
lingkungan ruang sekitarnya, dan penggunaan metode kuantitatif untuk
analisisnya.
• Petrologi: mempelajari asal, komposisi, distribusi, dan struktur batuan.
• Mineralogi: Ilmu yang mempelajari mineral, komposisi dan sifat-sifatnya
• Struktural geologi (Tectonic): studi tentang distribusi tiga dimensi unit batuan
sehubungan dengan sejarah deformasi mereka.
• Stratigrafi: mempelajari lapisan batuan (lapisan) dan lapisan (stratifikasi). Ini
terutama digunakan dalam studi batuan vulkanik sedimen dan berlapis.
• Paleontologi: hanyalah studi tentang kehidupan kuno; studi fosil untuk
menentukan evolusi dan interaksi organisme satu sama lain dan lingkungannya
(paleoekologi).
• Cristallography: adalah ilmu eksperimental untuk menentukan
susunan atom dalam padatan kristal
• Geologi pertambangan: ilmu terapan yang menggabungkan prinsip-
prinsip geologi ekonomi dan teknik pertambangan untuk
pengembangan sumber daya mineral yang ditetapkan.
• Geology engineering (Geotechnics): adalah penerapan metode ilmiah
dan prinsip-prinsip rekayasa untuk akuisisi, interpretasi, dan
penggunaan pengetahuan bahan kerak bumi dan bahan bumi untuk
solusi masalah teknik dan desain pekerjaan teknik.
• Hidrologi: studi tentang pergerakan, distribusi, dan kualitas air di
Bumi dan planet lain, termasuk siklus hidrologi, sumber daya air, dan
kelestarian DAS lingkungan.
Pengertian Pembentukan Bumi

• Bumi merupakan planet yang memiliki tanda-tanda kehidupan


makhluk hidup di dalamnya. Namun, seperti halnya manusia, adanya
bumi juga karena proses pembentukan. Inilah yang mendasari bumi
dapat menjadi tempat tinggal makhluk hidup.

• Proses pembentukan bumi merupakan suatu peristiwa besar yang


terjadi selama ribuan tahun. Hal tersebut menjadi masalah tersendiri,
sehingga munculah banyak perdebatan terkait teori pembentukan bumi.
Sebab awal mula pembentukan bumi tidak dapat diamati secara
langsung maupun diuji oleh para ahli.
Teori Pembentukan Bumi

• Pengertian teori pembentukan bumi adalah tentang asal muasal


terbentuknya bumi beserta serangkaian gejala di dalamnya disebut
sebagai teori pembentukan bumi.
• Menurut Littlejohn, teori merupakan suatu konsep yang menjelaskan
hubungan antar fenomena secara sistematis. Dengan demikian, maka
teori pembentukan bumi merupakan pandangan sistematis yang berisi
hubungan fenomena-fenomena terkait proses terjadinya bumi.
• beberapa ilmuwan banyak menyatakan pendapatnya berdasarkan
sebuah kajian, penelitian, pengamatan serta gejala-gejala yang timbul.
Berikut beberapa ulasan terkait teori-teori pembentukan bumi:
1. Teori Laplace

Teori pembentukan bumi Laplace dicetuskan oleh seorang pakar


matematika dan astronomi berkebangsaan Perancis, yaitu Pierre Simon
Marquis de Laplace. Teori ini muncul pada tahun 1796 di Perancis.
Menurut Laplace, bumi terbentuk dari gumpalan gas panas yang berputar-
putar pada sebuah pusat peredaran.
Setelah itu terbentuklah sebuah cincin-cincin gas di sekelilingnya yang
kemudian terlempar atau bergerak menjauh.
Hingga akhirnya cincin-cincin yang bergerak menjauh tersebuh mengalami
pendinginan membentuk bola raksasa. Kemudian bola raksasa inilah yang
disebut sebagai bumi.
2. Teori Planetisimal

Seorang ahli yang berasal dari Amerika, Forest Ray bersama T.C Chamberlain yaitu
seorang ahli geologi menjelaskan proses pembentukan bumi.
Menurut keduanya, matahari terbentuk terlebih dulu sebagai pusat peredaran dengan
massa gas yang cukup besar Kemudian melintaslah sebuah bintang dengan kecepatan
maksimum di sekitar area matahari.
Hal ini menyebabkan adanya tarikan antara partikel-partikel gas matahari dengan
bintang tersebut. Sebagian massa gas bertahan mengelilingi matahari akibat gaya
gravitasi, sedangkan bagian lainnya terlempar menjauh ke luar lintasan bintang. Massa
gas yang mengelilingi mathari akhirnya mengalami pendinginan, hingga terbentuklah
sebuah planetisimal atau cincin. Dari planetisimal inilah terjadi gaya tarik menarik
yang cukup besar pada massa gas. Akibat daya tarik tersebut planetisimal menjadi
padat. Hingga akhirnya membentuk sebuah planet, salah satunya planet kita sekarang,
yaitu bumi.
3. Teori Tidal

• Teori ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan Inggris yang bernama


James Jeans dan Harold Jeffreys. Teori tidal tercetus pada tahun 1918
silam. Menurut teori tidal, pembentukan bumi terjadi akibat massa gas
matahari mengalami tarik menarik akibat bergesekan dengan bintang
yang cukup kuat. Dari hasil tarik menarik ini, sebagian massa bergerak
ke arah luar membentuk cerutu.
• Bagian yang berbentuk cerutu inilah akhirnya mengalami
pendinginan. Proses pendinginan mengakibatkan bentuk gas menjadi
gumpalan-gumpalan bola. Kemudian gumpalan-gumpalan bola inilah
yang disebut sebagai planet, salah satunya bumi.
4.Teori Georges-Louis Leclerc

Seorang ilmuwan yang bernama Louis Lecrerc, Perancis Georges, dan


Comte de Buffon, menjelaskan proses pembentukan bumi berasal dari
tumbukan komet dengan matahari. Hal ini menyebabkan sebagian
massa matahri terpental jauh hingga terbentuklah suatu planet.
Pendapatnya ini disampaikan pada tahun 1778, kemudian banyak
diterima oleh kalangan ilmuwan lainnya.
5. Teori Kuiper

Gerald P. Kuiper dalam sebuah teori pembentukan bumi menyatakan


bahwa pada awalnya terdapat nebula yang sangat besar dengan bentuk
mirip piringan cakram.
Adapun pusat piringan cakram tersebut disebut sebagai proto matahari.
Sedangkan bagian yang mengelilingi protomathari disebut sebagai
protoplanet.
Pusat piringan menjadi sangat panas dan berpijar. Namun, protoplanet
mengalami gejala pendinginan hingga akhirnya menggumpal
membentuk planet. Inilah asal mula planet bumi terbentuk.
6. Teori Weizsacker

Carl Friedrich von Weizsacker merupakan seorang ahli ilmu


astronomi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1940, dirinya
ikut mencetuskan sebuah teori yang menyatakan bahwa awal
mulanya tata surya terdiri dari matahari. Kemudian matahari
tersebut dikelilingi oleh sebuah kabut gas.
Kandungan dalam kabut gas merupakan unsur-unsur ringan,
seperti hidrogen dan helium. Hal ini menjadi sebab
menguapnya kabut gas tersebut karena panas matahari.
Sedangkan unsur yang berat mengalami penggumpalan dan
disebut sebagai planet.
7. Teori Whipple Fred L

• Seorang ahli astronomi berkebangsaan Amerika, Whipple Fred


Lmenjelaskan pembentukan bumi yang berasal dari kabut serta gas
aneh. Kabut dan gas ini mengandung nitrogen dan kosmis, berotasi
dalam sebuah piringan besar.
• Kabut dan gas yang berotasi menyebabkan penggumpalan massa
hingga menjadi padat. Sedangkan gas yang ringan menguap di
angkasa. Gumpalan padat tersebut akhirnya disebut sebagai planet.
8. Teori Pasang Surut Gas

Teori ini sangatlah terkenal di kalangan para ahli pada tahun 1918.
Pencetus dari teori ini adalah James Jeans dan Harold Jeffreys. Kedunya
sepkat bahwa pembentukan bumi
berawal dari bintang besar yang mendekati matahari, hingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada matahari berupa gas.
Setelah terjadi pasang surut, matahari akan mengeluarkan gelombang
raksasa yang disebabkan gaya tarik bintang. Gelombang yang
membentuk lidah pejar tersebut akhirnya
mengalami perapatan gas, hingga terpecah menjadi planet-planet, salah
satunya bumi.
9. Teori Ledakan Besar (Teori bigbang)

Setelah bermunculan banyak teori, Big Bang atau teori ledakan besar menjadi paling
populer di kalangan akademisi. Teori Big Bang menyatakan bahwa bumi telah
terbentuk selama puluhan miliar tahun.
Awalnya terdapat gumpalan kabut yang berputar pada suatu poros.
Putaran pada poros tersebut membuat bagian yang ringan terlempar ke luar angkasa
dan membentuk sebuah piring cakram raksasa. Hingga pada suatu waktu cakram
raksasa yang terdiri dari kabut dan gas meledak.
Ledakan besar tersebut akhirnya membentuk galaksi serta nebula-nebula. Tercatat
selama 4,6 miliar tahun, nebula-nebula membeku dan menjadi galaksi, salah satunya
Galaksi Bima Sakti.
Kemudian bagian dari galaksi tersebut mengalami kondensasi membentuk gumpalan
kecil yang dinamai planet, termasuk bumi di dalamnya.
10. Teori Kabut Nebula

• Teori pembentukan bumi menurut Immanuel Kant disebut juga dengan


teori kabut nebula. Teori ini muncul sekitar tahun1755, kemudian
disempurnakan oleh Piere de Laplace pada tahun 1796. Teori kabut
nebula menjelaskan bahwa terdapat kumpulan gas bebas di luar
angkasa yang disebut kabut nebula.
• Kemudian terjadi tarik menarik antar gas yang membentuk kabut
semakin besar dan bergerak cepat.proses perputaran ini menyebabkan
materi kabut terlempar dan terpisah. Hingga akhirnya materi yang
terlempar mengalami pendinginan dan penggumpalan menjadi sebuah
planet.
11. Teori Bintang Kembar

• Teori pembentukan bumi ini dicetuskan oleh seorang ahli astronomi


yang bernama Raymond Arthur Lyttleton. Menurut Arthur, bintang
kembar merupakan bagian terkecil dari sebuah galaksi. Salah satu
bintang dalam galaksi meledak sehingga banyak material yang
dikandungnya terlempar.
• Sedangkan bintang yang lain tidak mengalami ledakan karena adanya
gaya gravitasi. Oleh sebab itu, sebaran material akibat ledakan bintang
satunya mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak
meledak dikenal sebagai matahari, lainnya dalam bentuk pecahan
akibat ledakan dikenal sebagai planet, salah satunya bumi.
Susunan Interior Bumi

• Selanjutnya, untuk mempelajari susunan interior bumi maka manusia


menggunakan ilmu geofisika. Geofisika merupakan suatu disiplin ilmu
yang mempelajari sifat-sifat fisik bumi. Metode yang dilakukan adalah
dengan menggunakan gelombang seismik pasif yaitu, gelombang S
dan gelombang P.
• Dari hasil pengukuran tersebut, secara umum dapat dibagi menjadi
tiga bagian susunan interior bumi, yaitu:
1. Kerak bumi
•Kerak bumi merupakan bagian terluar dari bumi. Memiliki sifat
kaku dan tidak elastis. Kerak bumi sendiri terdiri atas dua bagian,
yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua memiliki
ketebalan 20-70 km dengan kisaran suhu 200-5000C.
•Komposisi penyusun kerak benua adalah silika (Si), aluminium
(Al), natrium (Na), dan kalium (K), selain itu kerak benua juga
bersifat asam.
•Selanjutnya bagian kedua disebut sebagai kerak samudera, dengan
ketebalan 8-15 km. Adapun suhu kerak samudera kisaran 400-
7000C. Kerak samudera bersifat basa. Oleh sebab itu, kandungan
bahan penyusunnya mayoritas adalah silika (Si), magnesium (Mg),
kalsium (Ca), dan besi (Fe). Densitas rata-rata kedua bagian tersebut
adalah 2,7 g/cc dan 3,3 g/cc.
2. Mantel

• Mantel merupakan bagian kedua setelah kerak bumi. Mantel bumi terdiri atas dua
bagian, yaitu mantel luar (astenosfer) dan mantel dalam (mesosfer). Pertama,
mantel luar (astenosfer) bersifat plastis, serta dapat bergerak layaknya fluida.
Astenosfer membentang dari kedalaman 200 km hingga 660 km di bawah
permukaan bumi.
• Sedangkan suhu dari astenosfer adalah 1.100-2.000 0C serta memiliki densitas
rata-rata 3,3 g/cc. Sebagian dari lapisan astenosfer bergabung dengan kerak
membentuk lempeng bumi. Bagian inilah yang disebut dengan litosfer.
• Selanjutnya bagian kedua yaitu, mantel dalam (mesosfer). Mesosfer memiliki
sifat kaku dan basa. Kedalaman mesosfer berkisar 660-2.900 km dengan rentang
suhu 2.000-3.0000C serta memiliki densitas sekitar 5,7 g/cc. Kedua bagian mantel
ini memiliki perbedaan sifat sehingga memunculkan bidang diskontinuitas rapetti.
3. Inti

inti merupakan bagian terdalam dari bumi. Sama halnya dengan kerak dan mantel
bumi, inti juga dibagi dalam dua bagian, yaitu inti luar dan dalam. Inti luar bersifat
cair, sedangkan inti dalam bersifat padat.
Perbedaan sifat itulah yang membentuk gelombang elektromagnetik dan kutub bumi.
Inti luar bumi berada pada kedalaman 2.900-5.150 km dengan densitas 10-12 g/cc.
Adapun suhu inti luar berkisar 3.000-3.800 C.
0

Adapun komposisi utama dari inti luar terdiri dari besi (Fe), nikel (Ni), dan sulfur (S).
Sedangkan komposisi inti dalam adalah besi (Fe), nikel (Ni), dan uranium (U).
Berbeda dengan inti luar, suhu inti dalam sangatlah tinggi,
berkisar 3.800-6.000 C akibat dari reaksi nuklir.
0

Suhu tersebut sangatlah tinggi, sama halnya dengan suhu permukaan bumi. Namun,
lapisan inti dalam bersifat padat. Hal ini dikarenakan adanya energi gravitasi dengan
memiliki densitas yang sangat tinggi pula yaitu, >12 g/cc.
Struktur bumi berdasarkan sifat kimianya
Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,yakni
• bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan,
• bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti
laut,danau,dan sungai dan bagian
• udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta
• bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).

Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain,misalnya dalam
siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi,proses transfer panas
dan perpindahan materi padat. Dari empat macam susunan kimia yang terdapat pada
bumi yang bisa dijelaskan yakni dua yaitu:
• Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling luar yang tersusun atas batuan dan
mineral. Dapat dikatakan juga lapisan litosfer merupakan lapisan kulit bumi
karena berada dipaling atas atau paling luar. Litosfer sendiri digolongkan menjadi
dua jenis yakni Litosfer Benua dan Samudra
• Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk
apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun
proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini
bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang
kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup
organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.
• Hidrosfer – Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi.
hidrosfer meliputi samudra, laut, danau, air, tanah,mata air, hujan, dan air yang
berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air.
Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air jatuh sebagai
hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali
ke atmosfer.
• Air di alam terbagi menjadi tiga,sebagai berikut
Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa,salju, es dan glester
Air di udara, meliputi uap air, kabut,dan berbagai macam awan
Air di dalam tanah, meliputi air tanah,air kapiler,geiser dan artois
• Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan
tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat,cair,dan
gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi.
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, seperti proses terjadinya hujan
dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan
tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus
hidrologi air mengalami perubahan bentuk.
• Atmosfer – Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi
secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara
dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan
sinar matahari serta perputaran bumi. Fungsi atmosfer adalah pada
perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya massa udara,
sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di
dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin. Pada lapisan
atmosfer terdapat kandungan berbagai jenis gas. Berdasarkan
volumenya,jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut
adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08 %,oksigen (O2) sebanyak
20,95%,argon sebanyak 0,93 %,serta karbon dioksida (CO2) sebanyak
0,03%. Berbagai jenis gas lainnya juga terkandung dalam
atmosfer,tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah,misalnya
neon (Ne),helium (He),kripton (Kr),hidrogen (H2),xenon (Xe),ozon
(O3), metan dan uap air
• Biosfer adalah lapisan bumi yang dapat dihuni atau ditinggali
oleh makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya. Lapisan ini
berupa daratan, perairan dan udara yang memungkinkan
adanya kehidupan dan proses biotik berlangsung.
• Biosfer menjadi tempat sistem ekologis global yang
menyatukan semua makhluk hidup, termasuk hubungan
interaksi yang meliputi unsur litosfer, hidrosfer, antrofosfer dan
atmosfer bumi. Ke empat lapisan tersebut saling berkaitan satu
sama lain.

Anda mungkin juga menyukai