Anda di halaman 1dari 8

Nama: Dewi Kurniawati

NIM: 1915041030

Kelas: Pendidikan Geogragi B

Ujian Tengah Semester

1. a. Pengertian Kosmografi

Kosmografi berasal dari bahasa Yunani yaitu ”kosmos” yang berarti pembagian dan ”graphoo”
berarti menulis. Kosmografi adalah uraian tentang gejala-gejala umum dalam alam semesta
terutama mengenai ilmu bintang. Ilmu Kosmografi adalah bagian Ilmu Bintang. Dalam Ilmu
Kosmografi diperbincangkan keadaan-keadaan yang telah ada dalam alam-raya. Tugas ilmu
kosmografi memberi pelajaran kepada kita tentang riwayat pertumbuhan kosmos.

b. Tujuan mempelajari kosmografi

Kosmografi memberi pergetahuan hubungan antara alam semesta, benda-benda langit, matahari,
bulan, bintang-bintang, bumi dan sebagainya. Tetapi objek-objek langit ini hanya dipandang
sebagai bagian alam yang amat kecil terhadap kosmos yang maha besar itu. Ilmu kosmografi
memberi pelajaran tentang riwayat pertumbuhan kosmo.

Kosmografi pada khususnya, ilmu bintang-bintang pada umumnya, dipergunakan diberbagai


cabang ilmu pengetahuan, seperti: ilmu pelayaran, ilmu penerbangan, ilmu ukur tanah, penetapan
waktu, penetapan musim, perhitungan tinggi air pasang, perhitungan gerhana, dll.

Pengetahuan akan posisi berbagai benda langit yang dipelajari dalam kosmografi dalam bentuknya
yang paling awal juga telah lama dimanfaatkan oleh berbagai bangsa dunia di masa prasejarah
sebagai pedoman navigasi untuk menunjukkan arah atau posisi pengamat atau sebagai panduan
untuk penentuan suatu kegiatan budaya. Sebagai misalnya diberikan dua contoh. Pelaut masa lalu
mengandalkan pengetahuan mengenai posisi beberapa rasi bintang sebagai petunjuk untuk
memulai suatu perjalanan lewat laut serta untuk menentukan arah. Dukun dari suatu masyarakat
agraris akan membaca tanda-tanda di langit dan alam sekitarnya untuk menentukan kapan suatu
upacara atau kegiatan penanaman dimulai.

2. Sebutkan dan jelaskan teori terjadinya jagad raya.

1) Teori Dentuman atau Teori Ledakan

Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagad
raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa tersebut
akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak kemudian berserakan dan mengembang
dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan. Setelah berjuta-juta tahun
massa yang berserakan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil
dari massa semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya menjadi galaksi yang bergerak menjauhi
titik intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi tersebut selalu
bergerak menjauhi intinya.

2) Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)

Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari
ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut
materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-
materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi,
dan partikel-partikel lain.

Teori Big Bang ini didukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble.
Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak
bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya.
Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat, Arno Pnezias dan
Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya.

teori big bang atau ledakan besar tentang asal usul pembentukan jagat raya atau alam semesta

Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat NASA yang bernama
COBE spacecraft antara tahun 1989–1993. Kajian-kajian terkini dari laboratorium CERN (Conseil
Europeen pour la Recherche Nucleaire atau European Council for Nuclear Research) yang
terletak berdekatan dengan Genewa menguatkan lagi teori Big Bang. Semua ini mengesahkan
bahwa pada masa dahulu langit dan Bumi pernah bersatu sebelum akhirnya terpisah-pisah
seperti sekarang.

3) Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)

Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini jagat raya
terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang)
yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi.
Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan
bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya
pancaran panas yang sangat tinggi.

Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian
pada akhirnya memampat lagi. Teori ekspansi dan kontraksi ini menguatkan asumsi bahwa
pertikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.

4) Teori Cretio Continua atau Teori Keadaan Tetap


Teori Creatio Continua atau teori keadaan tetap atau teori ciptaan sinambung menyatakan
bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta atau jagat raya ini selamanya
ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan
berakhir. Pada setiap saat ada pertikel yang dilahirkan dan da yang lenyap.

Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-


bintang dan jasa-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap,
sehingga mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuian alam
semesta.

Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10
milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini, 90% materi alam semesta
adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.

Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris seperti
Bendi dan Gold. Dalam teori keadaan tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu
diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk
guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula
bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.

Teori ini diterima secara skeptis oleh beberapa ahli yang lain, sebab hal itu melanggar salah satu
hukum dasar fisika, yaitu hukum kekekalan zat. Zat tidak dapat diciptakan atau dihilangkan tetapi
hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi. Sampai saat ini belum dapat
dipastikan bagaimana sesungguhnya jagat raya ini terbentuk. Teori-teori yang dikemukakan para
ahli tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan ssendiri-sendiri.

3. Sebutkan dan jelaskan teori terjadinya tata surya.

a. Teori Nebula

Teori Nebula kali pertama dikemukakan oleh seorang filsuf berkebangsaan Jerman yang bernama
Immanuel Kant yang hidup antara tahun 1724–1804.

Menurut Kant, tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu
tinggi berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat tersebut menyebabkan terbentuknya
konsentrasi materi yang memiliki berat jenis tinggi yang disebut inti massa pada beberapa tempat
yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di
sekitarnya. Akibat terjadinya proses pendinginan inti-inti massa yang lebih kecil maka berubahlah
menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu
tinggi disebut matahari. Teori nebula lainnya yang berkembang dikemukakan oleh seorang astronom
berkebangsaan Prancis bernama Pierre Simon de Laplace yang hidup antara 1749–1827. Menurut
Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Oleh karena
perputaran yang terjadi sangat cepat, maka terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam
ukuran dan jangka waktu yang berbedabeda. Bagian-bagian yang terlepas tersebut berputar dan pada
akhirnya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas asal menjadi matahari.

b. Teori Planetesimal

Moulton dan Chamberlain (1900) mengemukakan pendapat bahwa tata surya berasal dari adanya
bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti berwujud gas dan bersuhu
tinggi. Gabungan dari bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan
inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.

c. Teori Pasang Surut

Astronom Jeans dan Jeffreys (1917) mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya
terdiri dari matahari tanpa memiliki anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena
adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh adanya pengaruh gravitasi bintang yang
melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah
besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari. Lama kelamaan
mendingin dan membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.

d. Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh seorang astronom ber kebangsaan Inggris yang bernama
Lyttleton (1930). Teori ini mengemukakan bahwa awalnya matahari merupakan bintang kembar yang
satu dengan lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa, melintas bintang lain dan menabrak salah
satu bintang kembar tersebut kemudian menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus
berputar dan mendingin menjadi planetplanet yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu
matahari.

e. Teori Awan Debu


Von Weizsaecker (1945) dan G.P. Kuiper (1950) mengemukakan pendapat bahwa tata surya berasal
dari awan yang sangat luas yang terdiri dari debu dan gas (hidrogen dan helium). Adanya
ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan ter jadinya penyusutan karena gaya tarik
menarik dan gerakan perputaran yang sangat cepat dan teratur sehingga ter bentuklah piringan
seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung kemudian menjadi matahari, sedangkan bagian
pinggirnya berubah bentuk menjadi planet-planet.

Ahli astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain F.L Whippel dari Amerika
Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya tata surya berawal dari matahari yang berputar
dengan cepat dengan piringan gas di sekelilingnya yang kemudian membentuk planetplanet yang
beredar mengelilingi matahari.

4. Planet apa yang mendekati karakteristik bumi?

Planet Mars Posisi Planet Mars Dekat dengan Bumi Hari Ini, Berikut Fakta-faktanya. Posisi Planet Mars
berada pada jarak paling dekat dengan Bumi. Hal itu pun membuat masyarakat bisa melihat dari
dekat posisi bentuk planet tersebut. Adapun, posisi terdekat Planet Mars dengan Bumi akan berjarak
sekitar 38,57 juta mil atau 62,07 juta kilometer. Fenomena ini bisa disaksikan dengan mata telanjang
pada malam hari di sebelah Timur dan sebelum fajar di sebelah Barat. Peristiwa seperti ini sangat
jarang terjadi. Diperkirakan akan terjadi lagi pada September 2035 dan pada 2287.

Mars memiliki kemiripan yang sangat dekat dengan Bumi. Hanya saja, atmosfer dan ukurannya jauh
lebih tipis dan kecil dibanding dengan Bumi karena kecilnya gaya gravitasi yang dimiliki Mars. Untuk
permukaannya, Mars terdiri dari dua daerah, yakni dataran tinggi yang penuh dengan kawah yang
berbeda di Selatan, dan daerah yang penuh dengan gunung api yang sudah padam di Utara.
Sementara itu, dikutip dari buku 'Geografi' terbitan Quadra, peneliti menemukan materi karbon yang
tersimpan di kerak meteor dari Planet Mars. Temuan tersebut pun menjadi tanda bahwa pernah ada
kehidupan di Planet Mars.

Sebabnya, semua proses kehidupan di Bumi berasal dari karbon. Artinya, kandungan karbon dalam
kerak meteor Planet Mars menjadi bukti kehidupan di masa lampau. Hanya saja, hal ini masih diteliti
lebih lanjut.

5. Sebutkan karakteristik matahari.

Berikut ini beberapa karakteristik matahari, yang diantaranya:

a. Matahari merupakan bola raksasa yang berpijar, penyusunnya berupa gas hydrogen sebesar 74%
dan helium sebesar 25% yang terisolasi, selain itu terdapat juga penyusun lainnya seperti nikel, silikon,
sulfur, magnesium, neon, kalsium, karbon, dan kromium.
b. Matahari menghasilkan cahayanya dari reaksi fusi hidrogen yang menjadi helium.

c. Matahari memiliki diameter sekitar 1.400.000 KM setara dengan 865.000 Mil, suhu permukannya
5.778 K.

d. Berdasarkan penelitian matahari sekarang berusia sekitar 4,600 Miliar tahun.

e. Massa matahari diperkirakan sekitar 1989E30 kg.

f. Gaya gravitasi matahari sekitar 28x gravitasi di bumi.

g. Matahari memiliki massa sekitar 333.400 kali massa bumi.

h. Matahari merupakan bintang yang terdekat dengan bumi, berjarak 150 juta KM.

i. karena kandungan helium yang tinggi. Warna kromosfer cenderung tidak kelihatan karena
warnanya tertutup cahaya yang sangat terang yang di hasilkan oleh fotosfer. Namun lapisan ini dapat
terlihat jika terjadi gerhana matahari total, bagian kromosfer akan terlihat seperti bingkai berwarna
merah pada sekeliling matahari.

6. Si Amin tinggal di Jakarta, mau ke Makassar. Dia start jam 6.00. Waktu perjalanan 1 jam 25
menit. Pada jam 8.25 menit ia tiba di Makassar. Hal in disebabkan karena perbedaan waktu,
Indonesia bagian tengah dengan daerah Indonesia bagian barat berbeda 1 jam. Jelaskan dasarnya
cara menentukan perbedaan waktu tersebut.

Perbedaan ini dipengaruhi oleh luasnya wilayah Indonesia yang mencapai 1,9 juta kilometer persegi dan
letak geografisnya 96 derajat bujur timur. Bentangan yang luas itu membuat terjadinya pembagian
waktu di Indonesia.

Perbedaan waktu di indonesia terjadi karena rotasi bumi yang menyebabkan tidak meratanya
persebaran sinar matahari perbedaan waktu indonesia dilihat dari waktu indonesia barat, tengah, timur
adalah 1jam misal barat 10.30 lalu ditengah 11.00 dan timur 12.30.

Indonesia terletak antara 6o LU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT. Untuk menentukan waktu, kita mengacu
pada garis bujur suatu wilayah.

Karena Indonesia terletak di sebelah timur Greenwich, maka tidak ada derajat Bujur Barat untuk wilayah
Indonesia.

Untuk mengetahui pembagian daerah waktu di Indonesia berlaku rumus :

141o – 95o x 1 jam = 46o x 1 jam = 3, 07 jam

15o 15o

Maka, Indonesia terbagi menjadi 3 daerah waktu. Setiap daerah waktu memiliki selisih 1 jam.

Untuk menghitung selisih jam


Sw = (Ba - Bb) x 1 jam

15o

atau

Sw = (Ba + Bb) x 1 jam

15o

Keterangan :

Ba = Bujur standar wilayah a

Bb = Bujur standar wilayah b

7. Pada bulan Maret hingga Juni di Jepang terjadi musim semi. Pada musim itu bunga Sakura
bersemi. Di Australia terjadi musim apa saat itu. Jelaskan faktor penyebab terjadinya hal itu.

Perbedaan musim tersebut disebabkan oleh poros Bumi atau sumbu rotasi Bumi yang memiliki
kemiringan 23,5° saat mengelilingi matahari (revolusi bumi). Kemiringan itu menyebabkan pancaran
sinar matahri yang diterima Bumi berubah-ubah secara berkala melalui tiga zona, yaitu tropic of cancer
(daerah yang dilalui garis lintang utara 23,5°), tropic of equator (daerah yang dilalui garis lintang 0°) dan
tropic of capricorn (daerah yang dilalui garis lintang selatan 23,5°). ini berarti pancaran sinar matahari
yang di terima di tempat yang satu dengan tempat yang lain di berbagai belahan Bumi tidak sama.
Akibatnya, terjadi perbedaan lama waktu siang dan malam serta perbedaan musim.

Penyebab terjadinya perubahan musim, perubahan ini menurut beberapa sumber terjadi karena
beberapa hal, akan tetapi dapat dikelompokkan menjadi dua penyebab, yaitu:

1. Faktor Internal

Intensitas curah hujan. Pengamatan perubahan musim dengan berdasarkan pada curah hujan dan
pergerakan arah angin sepanjang tahun.

Letak geografis kawasan dari garis ekuator. Hal ini disebabkan jumlah radiasi sinar matahari yang
diterima berubah-ubah sepanjang tahunnya sebagai akibat rotasi sumbu planet bumi.

Efek rumah kaca. Gejala ini dikarenakan beberapa gas, misalnya uap air, karbondioksida, metan,
Nitrogen, CFC yang berada di lapisan atmosfer menghalangi radiasi panas yang akan keluar dari bumi
ke luar angkasa. Sehingga, radiasi panas tersebut dipantulkan lagi ke permukaan bumi. Gejala ini
disebabkan oleh aktifitas manusia yang dilakukan setip harinya, seperti pembakaran sampah dan
lahan untuk areal bercocok tanam dan perkebunan, penggunaan pendingin ruangan dan lemari
pendingin yang menggunakan CFC, dan penggunaan bahan bakar fosil untuk kendaraan bermotor.
Penyebab terakhir ini seringkali diidentikkan dengan perubahan iklim yang terjadi, karena musim
sangat dipengaruhi oleh iklim.
2. Faktor Eksternal

Revolusi bumi. Pada saat bumi berevolusi, letak bumi akan mengalami posisi yang dekat dengan
matahari yang mengakibatkan terjadinya musim dingin di belahan bumi bagian utara, dan pada saat
posisi jauh dari matahari, di belahan bumi bagian utara mengalami musim panas.

Pancaran langsung sinar matahari (perpendikularitas). Pancaran sinar matahari yang langsung
mengenai suatu kawasan di Bumi akan menyebabkan besarnya potensi suhu panasnya.

Inklinasi dan pararelisme. Adanya suatu pergerakan pada rotasi sumbu bumi dan karakteristik orbit
bumi terhadap matahari (pararelisme). Selama revolusi, bagian belahan utara bumi disinari matahari
selama enam bulan setiap tahunnya, dan sebaliknya, selama 6 bulan selanjutnya belahan bumi bagian
selatan tersinari matahari yang disebabkan oleh inklinasi dan pararelisme tersebut.

8. Pada bulan April hingga Oktober Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan pada bulan
Oktober hingga April terjadi musim hujan. Jelaskan faktor penyebab hal tersebut.

Sebagai negara tropis, Indonesia hanya mengalami dua musim, salah satunya adalah musim kemarau.
Musim kemarau di Tanah Air cukup bervariasi, namun sebagian besar wilayah mengalami musim ini
pada bulan April hingga Oktober.

Pada dasarnya, musim kemarau atau kering merupakan musim yang dipengaruhi oleh sistem muson. Di
Indonesia, musim kemarau disebabkan oleh angin muson yang bertiup dari benua. Australia. Dalam
kondisi ini, angin muson timur membawa hawa panas yang berasal dari gurun Australia. Kemudian,
angin tersebut bergerak melewati Indonesia, sehingga wilayah Nusantara mengalami musim kemarau.
Selain angin muson, musim kemarau juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari fenomena
alam hingga aktivitas manusia.

Anda mungkin juga menyukai