Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan
sampai sekarang. Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi
merupakan pusat dari alam semesta ini ( Geosentrisme ). Namun, berkat
pengamatan dan pemikiran yang lebih tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman
abad pertengahan yang dipelopori oleh Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu
matahari menjadi pusat beredarnya bumi dan planet-planet lain.

1.2 Rumusan Masalah


a) Bagaimana pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya?
b) Bagaimana bumi dikatakan sebagai planet?
c) Bagaimana Struktur Bumi?
d) Bagaimana pembentukan bumi dan benua samudra?
1.3 Tujuan
a) Untuk memenuhi salah satu tugas Ilmu Kealaman Dasar.
b) Untuk mengetahui pembentukan Alam semesta dan tata surya.
c) Untuk mengetahui bumi sebagai planet.
d) Untuk mengetahui struktur bumi.
e) Untuk mengetahui pembentukan bumi dan benua samudra.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembentukan Alam Semesta
A. Proses Pembentukan Alam Semesta

Manusia berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai
sekarang. Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan
pusat dari alam semesta ini ( Geosentrisme ). Namun, berkat pengamatan dan
pemikiran yang lebih tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman abad
pertengahan yang dipelopori oleh Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu
matahari menjadi pusat beredarnya bumi dan planet-planet lain.

Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan


Makrokosmos. Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang
sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan
makrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar,
misalnya bintang, planet ataupun galaksi. Dengan diperolehnya berbagai pesan
dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi.

Teori-teori tersebut ialah sebagai berikut:

1. Teori Keadaan Tetap (Steady–state Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, thomas Gold ( 1948 ).
Teori ini berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam
semesta, dimana pun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip
tersebutlah alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu
sampai sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun
galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh
kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi
lama.Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi
tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak
terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya ( Tanpa awal dan tanpa akhir ).

2
2. Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)

Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan
mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak
dengan hebat karena adanya reaksi inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu
kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu membentuk kelompok-
kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi titik
pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-
galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Selain itu, teori ini
didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan Robert Wilson yang
menemukan radiasi gelombang mikro.

B. Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya

1. Galaksi

Ada satu Hipotesis (dugaan sementara yang harus teruji kebenarannya sehingga ia
menjadi teori), yaitu hipotesis Fowler (1957), menurutnya 12 ribu tahun yang lalu,
galaksi kita tidak seperti keadaan seperti sekarang ini, ia masih berupa kabut gas
hidrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasayang bergerak perlahan
melakukan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat, karena gaya beratnya
maka ia mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada
sumbunya. Saat kontraksi massa bagian luar banyak yang tertinggal. Bagian yang
berkisar (berputar) lambat dan mempunyai berat jenis yang besar akan
membentuk bintang-bintang. Dengan cara yang sama bagian luar yang tertinggal
juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet. Demikian juga planet
membentuk satelit bulan. Galaksi, tempat matahari kita berinduk diberi nama
MILKY WAY atau BIMA SAKTI.

Macam-Macam Galaksi

3
Dari hasil pengamatan selanjutnya, ternyata di alam semesta terdapat beribu-ribu
galaksi dengan berbagai bentuk dan ukuran yakni :

a. Galaksi Elips

Galaksi Elips merupakan galaksi yang sudah tua, terbentuk dari bintang-bintang
yang sudah tua, lebih redup dibandingkan tipe spiral dengan banyak bintang
merah besar, pambentukan bintang baru sudah berhenti.

b. Galaksi Spiral

Galaksi Spiral berbentuk spiral amat besar dengan inti di tengah (nukleus)dan
lengan spiral dan cakram (disk). Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan gas
(nebulae) dimana terdapat pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari samping,
galaksi ini tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta
terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang yang disebut Globular
Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Salah satu
contoh galaksi spiral adalah galaksi Canes Venatici.

c. Galaksi Tak Beraturan

Galaksi Tak Beraturan terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna putih
kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-bintang
tersebut bertebaran gas dan debu luar angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk tak
beraturan ialah 3%.

Bima Sakti

Induk dari matahari kita ialah galaksi Bima Sakti atau Milky Way, karena
berdasarkan pengamatan, Galaksi Bima Sakti bila dilihat dari atas berwujud
seperti spiral raksasa yang berputar. Dari samping terlihat seperti elips yang
sangat besar. Bintang-bintang bertebaran dalam lengan spiral, diantaranya
matahari kita. Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000 tahun
cahaya dari ujung atau pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris tengah

4
100.000 tahun cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin merapat dan
diperkirakan pusat galaksi merupakan bola bintang raksasa sehingga galaksi ini
berbentuk bulat pipih seperti kue cucur.

2. Tata Surya

Terdiri dari benda-benda seperti meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu


dan gas antar planet yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak
teori yang dikemukakan tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa
teori tersebut belum ada satu pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori
tersebut diantaranya :

a. Hipotesis Nebular

Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini terbentuknya tata
surya merupakan kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas, yang
sebagian terpisah dan merupakan cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu
menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut
berkondensasi membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya
matahari tadi, setelah mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet
seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya.

b. Hipotesis planettesimal

Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari
pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa system tata
surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi, perbedaannya
ialah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari
satu badan, tetapi diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang
lewat di dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari
bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah
mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesemal. Planettesemal
merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori ini merupakan jawaban dari

5
pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang
orbitnya berlawanan rotasi planet itu.

c. Teori Tidal atau teori pasang surut

Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya planet


merupakan pecikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang besar akan
menjadi planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya dua matahari, hal
ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa dua bintang yang saling
mendekat akan membentuk planet yang baru.

d. Teori Bintang Kembar

Berpendapat bahwa dulu matahari adalah sepasang bintang kembar. Oleh suatu
sebab salah satu bintang meledak akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya
sekarang menjadi matahari, pecahannya tetap beredar mengelilinginya.

e. Teori Creatio Continua

Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi dan Gold. Berpendapat bahwa saat diciptakan
alam semesta ini tidak ada, alam semesta ada dan selamanya tetap ada setelah
diciptakan. Setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap, yang
kemudian mengembun menjadi kabut, bintang dan jasad alam semesta, karena
partikel yang lebih besar daripada partikel yang lenyap, maka jumlah materi
makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Penegmbangan
tersebut mencapai titik batas 10 milyar tahun, dalam kurun waktu tersebut akan
menghasilkan kabut-kabut baru. Teori ini berpendapat bahwa 90 % materi alam
semesta ialah hedrogen yang akhirnya membentuk helium dan zat-zat lainnya.

f. Teori G.P. Kuiper (1950)

Teori ini didasari keadaan yang ditemui di luar tata surya yang mengandaikan
matahari serta semua planet berasal dari gas purba di ruang angkasa, proses
terlahirnya bintang dikarenakan banyaknya kabut gas, yang lambat laun

6
memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin padat dikarenakan
gaya gravitasi molekul tersebut. Satu atau dua materi memadat di tengah dan
gumpalan kecil melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi matahari dan
gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi padat
menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas yang masih
membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak telanjang.

2.2 Susunan dan pembentukan Tata Surya


A. Pengertian Tata Surya
Tata surya adalah system antariksa yang saling terikat gravitasi dimana
terdapat matahari dan benda-benda langit yang mengitarinya secara langsung
maupun tidak langsung. Dari sekian banyak benda langit yang mengitari matahari
secara langsung, terdapat benda langit yang paling besar yang dinamakan dengan
planet. Bulan merupakan benda langit yang mengitari matahari secara tidak
langsung, bulan merupakan satelit alami planet yang mengitari planet.
Ada delapan planet besar yang mengitari matahari dengan lebih dari 160
buah bulan yang sudah diketahui, 5 atau lebih planet katai (dwarf planet), serta
jutaan asteroid dan komet. Secara bersama-sama. Semua benda langit tersebut
membentuk tata surya yang menempati ruang angkasa dengan diameter 15 triliun
kilometer. Bagian yang terdekat dengan matahari adalah bagian system yang
berbentuk piringan dimana seluruh planet berada pada bagian ini. Pada daerah
yang lainnya jauh dari matahari, terdapat awan Oort, yakni daerah berbentuk bola
yang menjadi tempat kedudukan komet.
B. Susunan Tata Surya

Planet-planet tidak mengorbit matahari dalam orbit berberntuk lingkaran, tetapi


dalam bentuk elips. Pergerakan planet satu kali mengitari matahari dinamakan
satu kali orbit atau revolusi. Panjang orbit dan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan satu revolusi semakin bertambah dengan bertambahnya jarak
planet dari matahari. Planet-planet ini terbagi menjadi dua kelompok: planet
dalam dan planet luar yang dipisahkan oleh sabuk Asteroid, yang mengandung

7
jutaan batuan ruang angkasa. Dibawah ini merupakan susunan planet-planet pada
system tata surya.

Planet-planet yang jaraknya paling dekat dengan matahari yakni


Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars dikenal sebagai planet-planet dalam. Planet-
planet ini tersusn atas batuan dan berukuran lebuh kecil daripada planet-planet
luar, Dari keempat planet ini hanya bumi dan mars yang memiliki bulan.

Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari.


Merkurius memiliki orbit yang paling pendek dan yang paling cepat mengelilingi
matahari.

Venus hamper sama ukurannya dengan bumi. Planet ini memiliki


temperature permukaan paling panas dibandingkan dengan semua planet lainnya.

Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki air dalam bentuk cair dan
satu-satunya planet yang memiliki kehidupan.

Mars lebih dingin daripada bumi. Semakin jauh suatu planet dari matahari,
semakin dingin planet tersebut.ar 4,54 miliar.

Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus adalah planet-planet luar. Ukuran


raksasa-raksasa ini jauh lebih besar daripada planet-planet dalam dan sebagian
besar tersusun atas gas dan cairan serta tidak memiliki permukaan yang padat.
Dulu pluot dianggap sebagai planet luar, tetapi kemudian dianggap sebagai
anggota sabuk Kuiper, dan pada tahun 2006 para astronom memutuskan bahwa
pluto dikategorikan sebagai planet katai.

Jupiter adalah planet yang paling besar dan paling massif, serta berputar
saling cepat dibandingkan planet lainnya.

Saturnus merupakn planet yang memiliki system cincin paling besar dan
luas. Cincin tersebut dibentuk oleh milyaran batuan beku yang mengitari saturnus.

8
Uranus merupakan planet yang juga memiliki cincin tapi tidak sebesar
Saturnus. Uranus mengorbit matahari yang memiliki sisi kemiringan planet
sebesar 98.

Neptunus merupakan planet terkeci diantara keempat planet-planet luar


dan berwarna biru karena terbentuk dari gas metana.

C. Pembentukan Tata Surya


Sebagian besar astronom yakin bahwa seluruh anggota tata surya dari
matahari hingga asteroid yang paling kecil, terbentuk dari awan gas dan debu
yang sangat besar dan berputar yang dinamakan nebula matahari. Proses ini
diawali sekitar 5 miliar tahun yang lalu saat matahari mulai terbentuk. Planet-
planet dan objek-objek lain terbentuk dari bahan-bahan yang tidak membentuk
matahari. Sekitar 500 juta tahun kemudian, ketika pembentukan tata surya hampir
selesai, hanya 0,002% nebula matahari awal yang tertinggal, selebihnya terlempar
ke angkasa luar.
2.3 Bumi sebagai Planet
Bumi merupakan planet terdekat ketiga dengan matahari setelah
merkurius dan venus. Bumi juga merupakan planet terpadat dan terbesar kelima
dari 8 planet dalam tata surya. Bumi terkadang disebut dunia atau planet biru.
Selain itu bumi juga merupakan satu-satunya planet yang dihuni makhluk hidup
terutama manusia, hewan, dan tumbuhan.

1). Bentuk Bumi

Kebanyakan orang zaman dahulu menyatakan bahwa bentuk bumi


bukanlah bulat, melainkan dataran yang sangat luas. Hingga akhirnya, pada tahun
1522, Ferdinand Magelhaens mampu membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat.
Bukti ini ia dapatkan ketika melakukan pelayaran dengan arah lurus, kemudian ia
kembali ke tempat awalnya ia berlayar. Adapun bentuk bumi adalah seperti pada
gambar.

Sebenarnya bentuk bumi tidak benar-benar bulat, melainkan agak lonjong


(elips)

9
2). Keadaan Bumi
Para peneliti melakukan penelitian tentang keadaan bumi dan hasil yang
didapatkan adalah sebagai berikut.
1) Garis tengah bumi pada kutub 12.714 Km, di khatulistiwa 12.757 km,
sedangkan jari-jari bumi 6.378 km
2) Keliling khatulistiwa adalah 40.000 km
3) Jarak dari matahari 149.669.000 km (150 km)
4) Kecepatan berputar mengelilingi matahari sebesar 106.200 km/jam
5) Kecepatan melepaskan diri dari gravitasi bumi adalah 40.500 km/jam
6) Massanya 6600 juta ton
7) Panjang tahun 365 hari 5 jam 48 menit (365 hari 6 jam) / 1 tahun
8) Panjang hari 23 jam 56 menit
9) Sudut kemiringan sumbu bumi 23,5
10) Berat jenis 5.41 jika dibanding dengan air
11) Jarak bumi ke bulan 384.550 km
12) Umur bumi 4700 juta tahun
3). Pengukuran Umur Bumi
Selain keadaan bumi, para ahli juga melakukan penelitian untuk
mengetahui tentang umur bumi. Beberapa teori yang dikemukakan umtuk
mengetahui tentang umur bumi adalah sebagai berikut.
a. Teori Kadar Garam
Menurut teori ini pengukuran umur bumi didasarkan pada kadar garam di laut.
Mula-mula laut merupakan air tawar, dengan adanya sirkulasi air maka air yang
mengalir dari darat ke laut membawa garam-garaman. Keadaan semacam ini
berlangsung terus-menerus sepanjang abad. Dengan diketahuinya kenaikan kadar
garam tiap tahun, dan dibandingkan dengan kadar garam saat ini yaitu 320 maka
dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk kurang lebih 1000 juta tahun
yang lalu.
b. Teori Sedimen
Teori ini berdasarkan pada perhitungan lapisan sedimen yang membentuk batuan
untuk mengukur umur bumi. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-

10
rata yang terbentuk tiap tahunnya, dan dibandingkan dengan tebal batuan sedimen
yang terdapat di bumi sekarang, maka dapat dihitung umur lapisan tertua kulit
bumi. Berdasarkan teori sedimen, bumi terbentuk kurang lebih 500 juta tahun
yang lalu.

c. Teori Termal

Menurut teori termal pengukuran umur bumi didasarkan pada suhu bumi. Mula-
mula bumi merupakan batuan yang sangat panas dan lama kelaamaan mendingin.
Diketahuinya massa dan suhu bumi sekarang, ahli fisika Elfin dari Inggris
memperkirakan bahwa perubahan bumi menjadi dingin memerlukan waktu kurang
lebih 20.000 juta tahun.
d. Teori Radioktif
Pengukuran umur bumi menurut teori radioaktif di dasarkan pada peluruhan
unsur-unsur radioaktif. Dengan memerhatikan perbandingan antara kadar unsur
radioaktif dan unsur hasil peluruhan dalam suatu batuan, maka dapat diukur umur
suatu batuan. Berdasarkan teori ini diperkirakan umur bumi adalah 5 sampai 7
ribu juta tahun.
2.4 Struktur Bumi

Struktur Bumi dan Penjelasannya

Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat
dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau
Kabut Putih). Dalam tata surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari
matahari. Selain planet-planet dalam tata surya ada juga benda-benda angkasa lain
dan 200 milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian
galaksi Bima Sakti ternyata buka satu-satunya galaksi namun terdapat
ratusan,jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini.
Dalam ilmu geologi akan dipelajari mengenai kejadian, struktur, dan
komposisi batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh,sedangkan dalam ilmu geofisika
dipelajari sifat batu-batuannya.

11
Planet bumi terus berputar mengelilingi sumbunya yang disebut berotasi
selama 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit dalam satu hari.Berevolusi mengelilingi
matahari dengan lintas garis edar berupa elips.Satu putaran/berevolusi memakan
waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu tahun.

Struktur bumi menurut pada ahli

Struktur bumi Ada juga ahli mengidentifikasi struktur bumi berdasarkan


klasifikasi struktur dan unsur kimianya. Latar belakang klasifikasi yakni
berdasarkan ketika planet bumi telah terbentuk dari massa gas, maka akan lambat
laun mengalami sebuah proses pendinginan. sehingga bagian terluar planet bumi
berubah menjadi keras, sedangkan bagian dalam bumi masih tetap dimana itu
merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.

Pada saat proses pendinginan berlangsung dalam waktu yang


menghabiskan jutaan tahun, maka zat-zat pembentuk bumi yang terdiri dari
berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya telah sempat memisahkan diri berdasarkan
dengan perbedaan sifat-sifat tersebut. Dari hasil-hasil penelitian terhadap bagian
fisik bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk sistem tata surya pada
bagian planet bumi dimulai dari bagian kerak bumi sampai inti bumi dengan
komposisi kandungan mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.
Secara struktur, Berikut adalah penjelasan mengenai struktur bumi :
1. Kerak bumi (crush)
Kerak bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan
bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan
yang terdiri dari batu-batuan dan masam. Lapisan menjadi tempat tinggal bagi
seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat
Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalamn 100 km
dinamakan litosfer. Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari feldsfar dan mineral
silikat. Lapisan bagian atas kerak bumi yang berada di daerah daratan, biasanya
dilapisi oleh tanah.
2. Selimut atau selubung bumi (mantle)

12
Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung merupakan
lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri dari
campuran berbagai bahan yang memiliki baik cair,padat dan gas dengan suhu
yang tinggi. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat celcius.
Mantel atau selimut bumi ini yang membungkus inti bumi. adapun komposisinya
kaya dengan magnesium. Mantel bumi terdiri atas dua yaitu mantel atas yang
memiliki sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman sampai 400 km
sedangkan mantel bagian bawah memiliki sifat padat dengan kedalaman hingga
2.900 km.
3. Inti bumi (core)
Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90 %),nikel (8 %), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200
km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer core) dan
lapisan inti dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celcius. Adapun inti
bagian dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar
2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500
derajat Celcius. Pada penelitian geofisikia,inti bumi memiliki material dengan
berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri atas material
besi dan nikel. Sehingga para ahli percaya inti bumi tersusun dari beberapa
senyawa besi dan nikel. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang
diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau atasnya
berupa litosfer yang pejal dan keras pula.
Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat
bagian,yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan,bagian cair
(hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti
laut,danau,dan sungai dan bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh
permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme
(biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama

13
lain,misalnya dalam siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di
bumi,proses transfer panas dan perpindahan materi padat. Dari empat macam
susunan kimia yang terdapat pada bumi yang bisa dijelaskan yakni dua yaitu:
Atmosfer – Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara
menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer
terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta
perputaran bumi. Fungsi atmosfer adalah pada perputaran bumi ini akan
mengakibatkan bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan
udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.
Pada lapisan atmosfer terdapat kandungan berbagai jenis gas. Berdasarkan
volumenya,jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen
(N2) sebanyak 78,08 %,oksigen (O2) sebanyak 20,95%,argon sebanyak 0,93
%,serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya juga
terkandung dalam atmosfer,tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih
rendah,misalnya neon (Ne),helium (He),kripton (Kr),hidrogen (H2),xenon
(Xe),ozon (O3), metan dan uap air
Hidrosfer – Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi
bumi. hidrosfer meliputi samudra, laut, danau, air, tanah,mata air, hujan, dan air
yang berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh
air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air jatuh sebagai
hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke
atmosfer.
Air di alam terbagi menjadi tiga,sebagai berikut
a. Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa,salju, es dan glister.
b. Air di udara, meliputi uap air, kabut,dan berbagai macam awan.
c. Air di dalam tanah, meliputi air tanah,air kapiler,geiser dan artois.
Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud
dan tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat,cair,dan
gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi. Siklus
hidrologi adalah proses perputaran air, seperti proses terjadinya hujan dari air
menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut

14
akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air
mengalami perubahan bentuk.
Lapisan Pada Bumi
Sejauh yang diketahui, bumilah satu-satunya tempat tinggal di jagatraya
ini yang dihuni makhluk hidup, di mana manusia berada. Bumi pada dasarnya
adalah sebuah bola batuan raksasa yang melakukan pergerakan di angkasa dengan
kecepatan hampir mencapai 3000 m per detik. Adapun Berat bumi sekitar 6000
juta ton. Hampir dua pertiga bagian permukaan bumi yang berbatu-batu tertutupi
oleh air. Pada bagian batuan yang tidak tertutup air inilah akan membentuk bagian
bumi yang lain lalu kemudian disebut sebagai daratan. Bumi diselimuti oleh
lapisan gas yang dinamakan atmosfer dengan ketinggian lapisan sejumlah 700 km
dari permukaan bumi. Dari luar batas atmosfer inilah, di situlah lapisan yang
disebut lapisan luar angkasa.
Bumi terdiri atas beberapa lapisan yaitu:
Atmosfer – merupakan lapisan udara yang mengelilingi bumi. Tebalnya ±
2.000 km. Lapisan udara ini terutama mengandung nitrogen, oksigen,dan gas.
Lapisan atmosfer menjaga bumi agar tidak terlalu panas kena sinar matahari dan
tidak terlalu dingin. Lapisan udara ini juga melindungi bumi terhadap sinar ultra
ungu dari matahari, sinar ini berbahaya bagi berlangsungnya kehidupan. Di
lapisan bawah atmosfer terdapat awan yang mengandung butir-butir air yang
berasal dari uap air lautan dan uap air daratan turun ke bumi sebagai hujan.
Hidrosfer lautan perairan – Lautan merupakan cekungan besar yang berisi air
dengan kedalaman rata-rata 3.500 m. Luas lautan mencapai dua per tiga
permukaan bumi.
Litosfer – yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara, dengan
ketebalan 1200 km, berat jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm3. Suhu di bagian kerak
bumi mencapai sekitar 1.050º C. Litosfer biasa juga disebut sebagai lapisan batuan
pembentuk kulit bumi atau crust .
Litosfer berasal dari dua kata yaitu katalithos yangberarti batu dan
katasfhere/sphaira dengan arti bulatan atau lapisan. Dengan demikian Litosfer
dapat dimaknai sebagai suatu lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam kata

15
lain, litosfer merupakan bagian lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih
kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.

Kulit bumi atau litosfer terdiri atas :


Lapisan sial (si – silica – al – aluminium) – Yaitu lapisan kulit bumi yang
tersusun atas logam silisium dan aluminium,senyawanya dalam bentuk SiO2 dan
Al2o3. Dalam lapisan ini anatra lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis
batuan metamorf dan batuan lain di daratan benua. Lapisan sial disebut juga
lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku dengan ketebalan rata-rata kurang
lebih 35 km.
Kerak benua – Merupakan benda padat yang terdiri dari betuan beku granit ada
bagian tasnya dan batuan beku basalt ada bagian bawahnya. Kerak ini yang
menempati sebagai benua. Kerak benua terdiri kandungan mineral berupa Si,Al.
Adapun ketebalannya sekitar 30-80 km (Condie,1982) dan rata-rata 35 km
sedangkan berat jenisnya yaitu sekitar 2,85 mg/cc. Biasanya kerak benua disebut
juga lapisan granitis karena terdiri dari susunan batuan yang berkomposisi batuan
granit.
Kerak samudera – Merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di
laut ada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang
paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini yang
menempati samudra. Kerak samudra terdiri atas mineral yakni Si,Fe,Mg.
Ketebalan kerak samudra sekitar 5-15 km (Condie,1982). Berat jenisnya rata-rata
sebanyak 3 mg/cc. Nama lain dari kerak samudra yaitu lapisan basaltis karena
penyusunnya berupa batuan yang berkomposisi basalt.
Perbedaan dari kedua kerak ini bukan hanya dari ketebalan dan berat
jenisnya namun juga terdapat perbedaan umur. Batuan kerak benua telah diketahui
sekitar 200 juta tahun yang lalu. Umur inilah yang muda dibanding dengan kerak
benua karena kerak benua telah ditemukan pada 3800 juta tahun yang lalu.
Lapisan sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium
dan megnesium dalam bentuk senyawa siO2 dan Mgo. Lapisan ini mempunyai
berat jenis lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan

16
magnesium,yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima
merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.

Kulit bumi memiliki lapisan batuan dengan ketebalan 4-80 km. Adapun
batuan kulit bumi adalah:
1. Batuan beku – Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena magma
pijar yang mendingin menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannyaada
tiga macam batuan beku.
2. Batuan tubir/batu beku dalam. Batuan ini terbentuk jauh di dalam kulit bumi
dan hanya terdiri atas kristal saja. Karena pendinginannya lambat sekali maka
kristalnya besar-besar, misalnya granit.
3. Batuan leleran/batu beku luar, Batuan ini membeku di luar kulit bumi
sehingga temperatur turun cepat sekali. Zat-zat dari magma hanya dapat
membentuk kristal-kristal kecil, dan sebagian ada yang sama sekali tidak dapat
menjadi kristal. Itu sebabnya batuan leleran ada yang terdiri atas kristal-kristal
besar, kristal-kristal kecil dan bahan amorf, misalnya liparit. Ada yang hanya
terdiri atas bahan amorf, misalnya batu apung.
4. Batuan korok/batu beku gang. Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau
gang-gang. Karena tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih
cepat.Itu sebabnya batuan ini terdiri atas kristal besar, kristal kecil, dan bahkan
ada yang tidak mengkristal. Misalnya bahan amorf dan granit fosfir.
Bila batuan beku lapuk maka bagian-bagiannya yang lepas mudah
diangkut oleh air, angin, atau es, dan diendapkan di tempat lain.Batuan yang
mengendap ini disebut batuan sedimen. Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama-
kelamaan menjadi keras karena proses pembatuan.
Dilihat dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi
menjadi tiga golongan sebagai berikut:
Batuan sedimen aeris atau aeolis .Pengangkut batuan ini adalah angin. Contohnya
tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.
Batuan sedimen glasial, Pengangkut batuan ini adalah es. Contohnya moraine.
Batuan sedimen aquatis (aqua = air). Batuan ini terdiri dari:

17
Breksi, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bersudut tajam yang
sudah direkat satu sama lain.
Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batuyang bulat-bulat
yang sudah direkat satu sama lain.
Batu pasir, yakni batuan sedimen yang terdiri atas kristal-kristal.
Pengendapan pada batuan sedimen.
Batuan sedimen lakustre, yakni batuan sedimen yang diendapkan di danau.
Contoh : turf danau dan tanah liat danau.
Batuan sedimen kontinental, yakni batuan sedimen yang diendapkan di laut.
Contoh : tanah los dan tanah gurun pasir.
Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh:
lumpur biru di pantai, endapan radiolaria di laut dalam, dan lumpur merah.
2. Batuan metamorf – Batuan ini merupakan batuan yang mengalami perubahan
yang dahsyat. Asalnya dapat dari batuan beku atau batuan sedimen.Perubahan itu
dapat terjadi karena bermacam-macam sebab sebagai berikut:
Karena suhu tinggi – Suhu tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu berdekatan
dengan dapur magma sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa kontak.
Contoh: marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
Karena tekanan tinggi – Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan-
endapan yang tebal sekali di atasnya. Contoh: batu pasir dari pasir.
Karena tekanan dan suhu tinggi – Tekanan dan suhu tinggi kalau ada pelipatan
dan geseran waktu terjadi pembentukan pegunungan, metamorfosa seperti ini
disebut metamorfosa dinamo.Contoh: batu asbak, schist, dan shale
3. Mesosfer atau mantel bumi – Di bawah kerak bumi terdapat lapisan mantel
bumi. Mantel ini merupakan lapisan batuan setebal sekitar 2.900 km. Suhu di
bagian bawah lapisan mantel mencapai 3.700º C, tetapi batuan tetap padat karena
berada di bawah tekanan tinggi.
4. Barisfer – Yaitu lapisan inti bumi berupa bahan padat yang tersusun dari lapisan
ini (niccolum =nikel dan ferrum= besi). Jari-jari +- 3.470 km dan batas luarnya
ada kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi. Inti bumi terdiri atas dua
lapisan, yaitu inti dalam dan inti luar.1) Inti luar tebalnya ± 2.000 km terdiri atas

18
besi cair, suhunya mencapai 2.200ºC.2) Inti dalam terdapat di pusat bumi,
merupakan sebuah bolaberdiameter 2.740 km. Bola ini terdiri atas besi dan nikel
padat.Suhu di pusatnya menjadi ± 4.500ºC.
5. Lapisan pengantara – Yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal
1.700 km. Berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm3. Lapisan pengantara, disebut juga
asthenosfer (mantle), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar.

2.5 Pembentukan Bumi dan Benua Samudra


A. Teori Pembentukan Bumi
Teori pembentukan bumi adalah berbagai teori yang diajukan sebagai
penjelasan penjelasan asal usul terbentuknya bumi. Banyak ilmuwan yang
meneliti dan menyimpulkan peristiwa terbentuknya bumi, dengan berbagai teori
dan hipotesis mereka.
1. Teori oleh Georges-Louis Leclerc
Pada tahun 1778 ahli ilmu alam Perancis Georgis-Louis Leclerc, Comte
De Buffon, mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari
dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental
keluar. Massa yang terpental inilah menjadi planet.

2. Teori Planetisimal Hypothesis


Di kemukakan oleh, Forest Ray Moulton, seorang ahli
astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi,
yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada
suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan
tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak
keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke
luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari
massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi
ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah
bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi
dingin dan terbentuklah cincin yang lama-kelamaan menjadi padat dan disebut

19
planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik - menarik
dan bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk
Bumi.
3. Teori Tidal
Dua orang ilmuwan Inggris, James Jeans danHarold Jeffreys, pada tahun
1918 mengemukakan teori tidal. Mereka mengatakan pada saat bintang melintas
di dekat matahari, sebagian massa matahari tertarik ke luar sehingga membentuk
semacam [cerutu].Bagian yang membentuk cerutu ini akan mengalami
pendinginan dan membentuk planet - planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
B. Pembentukan Benua Samudra
1. Pembentukan Benua
Ahli geografi (bahasa Jerman) yang bernama Wegener (1915) membuat teori
terbentuknya benua, yaitu bumi pada 2.500 juta tahun yang lalu hanya berbentuk
satu benua yang sangat besar, retak kemudian bergeser saling menjauhi satu
dengan lainnya. Akibat dari pergeseran tersebut terbentuklah enam benua, yaitu
Amerika, Asia, Eropa, Afrika, Australia dan Antartika. Teori Wegener ternyata
diikuti beberapa bukti, seperti disepanjang timur Amerika Selatan yang memiliki
bentuk dan lekukan yang kurang lebih sama dengan lekukan pada Benua Afrika
sebelah Barat dan lekukan bagian Selatan Benua Australia cocok dengan tonjolan
Benua Antartika (Jasin, 2008). Demikian pula Semenanjung India dan Pulau
Madagaskar yang ternyata sesuai dengan teluk yang terbentuk antara Afrika dan
Antartika. Adapun Kronologis terbentuknya enam benua sebagai berikut:
a). kurang lebih pada 225 juta tahun yang lalu benua masih menyatu, yaitu super
Continental.
b). kurang lebih 200 juta tahun yang lalu Super continental pecah menjadi tiga
Benua, yaitu Eropa-Asia, Afrika-Amerika, dan Antartika-Australia.
c). kurang lebih 135 juta tahun yang lalu, Benua Afrika-Amerika memisah.
d) kurang lebih 65 juta tahun yang lalu, Australia dan Antartika terpisah dan
sampai saat ini masih terus berlangsung.
2. Pembentukan Samudra

20
Samudra terbentuk dengan cara:
a). pergeseran vertical, samudra India (Indonesia), yaitu kerak bumi menggeser
kebawah dan sebagai imbangannya sisi lain bergeser kearah sebaliknya (Keatas)
sehingga terjadi dataran tinggi atau gunung Himalaya (gunung tertinggi di dunia).
b). Adanya daya Tarik benda alam semesta lain, dan gaya sentrifugal,
menyebabkan sebagian Bumi terlepas menjadi planet Bulan, sehingga terbentuk
Samudra Pasifik. Hasil penelitan menunjukkan bahwa batu-batuan yang ada pada
dasar Samudra pasifik yaitu batuan silisium dan magnesium.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan
Makrokosmos.
Tata surya adalah system antariksa yang saling terikat gravitasi dimana
terdapat matahari dan benda-benda langit yang mengitarinya secara langsung
maupun tidak langsung. Dari sekian banyak benda langit yang mengitari matahari
secara langsung, terdapat benda langit yang paling besar yang dinamakan dengan
planet. Bulan merupakan benda langit yang mengitari matahari secara tidak
langsung, bulan merupakan satelit alami planet yang mengitari planet.
. Bumi merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari 8 planet dalam
tata surya. Bumi terkadang disebut dunia atau planet biru. Selain itu bumi juga
merupakan satu-satunya planet yang dihuni makhluk hidup terutama manusia,
hewan, dan tumbuhan.
Planet bumi terus berputar mengelilingi sumbunya yang disebut berotasi
selama 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit dalam satu hari.Berevolusi mengelilingi
matahari dengan lintas garis edar berupa elips.Satu putaran/berevolusi memakan
waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu tahun.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulisan
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dipertanggung jawabkan.

21
Untuk saran dan kritik bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga
bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah
dijelaskan. Untuk bagian terakhit dari makalah daftar pustaka.

22

Anda mungkin juga menyukai