Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ALAM SEMESTA ( TATA SURYA )

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahas Arab

Guru yang bersangkutan H. Ridwan Setiawan. SS

Disusun oleh :

 Alunashiva Tara Audira Adam


 Maya Regina Sumah
 Mulia Rahmawati A. Jusuf
 Isra Fani Ishak
 Zahra Tusyita
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Ilmu alamiah atau sering disebut juga Ilmu Pengetahuan Alam


(IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala dalam alam
semesta dengan akal sehingga timbul konsep. Sedangkan ilmu alamiah
dasar hanya membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu alamiah.
Salah satu konsep dasar dari ilmu alamiah yaitu alam semesta.
Alam semesta atau jagat raya didefinisikan sebagai ruang dan waktu
dimana semua energi dan materi berpadu. Terjadinya alam semesta
telah dipelajari oleh manusia sejak dahulu. Terbentuknya alam semesta
menjadi teka-teki yang menyibukkan bagi umat manusia. Alam semesta
terdapat banyak galaksi di dalamnya, galaksi dimana kita berinduk
diberi nama milky way atau bimasakti. Galaksi merupakan kumpulan 100
milyar bintang-bintang, salah satunya adalah Matahari atau pusat tata
surya kita.

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, satelit alami yang telah
teridentifikasi dan jutaan benda langit lainnya.

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan dapat dirumuskan sebagai berikut


:

1.      Bagaimana teori pembentukan alam semesta?

2.      Bagaimana teori terbentuknya galaksi dan tata surya?


3.      Apa saja planet-planet dalam tata surya kita?

4.      Apa saja benda-benda langit lain dalam tata surya!

C.    Tujuan

1.      Menjelaskan tentang teori-teori pembentukan alam semesta dan


tata surya

2.      Menjelaskan tentang teori terbentuknya galaksi dan tata surya

3.      Menyebutkan planet-planet dalam tata surya

4.      Menyebutkan benda-benda langit lain dalam tata surya

BAB II

PEMBAHASAN
A.      Teori Terbentuknya Alam Semesta

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan


makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran
yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya.
Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran
yang sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. (Abdullah dan Eny :
34)

Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam


pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada
didalamnya. Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam
semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan
bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori
egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat
yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan
geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori
baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris.
Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih
cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian
dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak
kumpulan bintang di alam semesta. Berikut teori-teori yang
mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta :

1.      Teori Keadaan Tetap (Steady-state theory)


Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang
menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun tetap
sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu
saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu
tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama
lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai
jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan demikian teori ini
secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir),
tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi teori ini beranggapan
bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga
tuanya. Tanpa awal dan tanpa akhir.

Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi


bumi yang dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi
dari hasil pemotretan satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak
galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi
bumi. Hal ini sesuai dengan garis spektra yang menuju ke panjang
gelombang yang lebih besar yaitu menuju merah. Dari hasil penemuan ini
menggunakan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan
menipis (kontraksi).

2.    Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)

Hipotesis teori dentuman besar (Big-Bang) dikemukakan pertama


kali oleh George Lematitre. Teori ini menyebutkan bahwa asal usul alam
semesta dimulai dari sebuah primeval atom atau atom yang sangat
padat. Suatu saat karena terlalu padat dan memiliki energi kalor yang
tinggi, atom ini meledak hingga semua materinya terlempar ke seluruh
penjuru ruang hampa yang ada di sekitarnya. Sejak ledakan itu, semua
partikel ledakan atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.)
berekspansi hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut timbulah
dua gaya yang saling berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi
kosmis. Teori ini menyebutkan bahwa suatu waktu, ekspansi tersebut
pasti akan berhenti. Berarti secara umum teori ini berlawanan dengan
teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan dan kiamat.

B.       Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya

1.      Galaksi

Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang


terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara
lain bintang neutron dan lubang hitam),  gas dan debu kosmik medium
antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal
dengan materi gelap.

Ada satu Hipotesis (dugaan sementara yang harus teruji


kebenarannya sehingga ia menjadi teori), yaitu hipotesis Fowler (1957),
menurutnya 12 ribu tahun yang lalu, galaksi kita tidak seperti keadaan
seperti sekarang ini, ia masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat
besar yang berada di ruang angkasayang bergerak perlahan melakukan
rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat, karena gaya beratnya
maka ia mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar
pada sumbunya. Saat kontraksi massa bagian luar banyak yang
tertinggal. Bagian yang berkisar (berputar) lambat dan mempunyai
berat jenis yang besar akan membentuk bintang-bintang. Dengan cara
yang sama bagian luar yang tertinggal juga mengadakan kondensasi
sehingga terbentuklah planet. Demikian juga planet membentuk satelit
bulan. Galaksi, tempat matahari kita berinduk diberi nama MILKY WAY
atau BIMA SAKTI.

Macam-Macam Galaksi

a.      Galaksi Elips

Galaksi Elips merupakan galaksi yang sudah tua, terbentuk dari


bintang-bintang yang sudah tua, lebih redup dibandingkan tipe spiral
dengan banyak bintang merah besar, pambentukan bintang baru sudah
berhenti.

b.      Galaksi Spiral

Galaksi Spiral berbentuk spiral amat besar dengan inti di tengah


(nukleus) dan lengan spiral dan cakram (disk). Pada lengan ini
terkonsentrasi debu dan gas (nebulae) dimana terdapat pembentukan
bintang aktif, bila dilihat dari samping, galaksi ini tampak seperti elips
berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta terdapat lingkaran-
lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang yang disebut Globular Cluster.
Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Salah satu
contoh galaksi spiral adalah galaksi Canes Venatici.

c.       Galaksi Tak Beraturan

Galaksi Tak Beraturan terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda


berwarna putih kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas.
Diantara bintang-bintang tersebut bertebaran gas dan debu luar
angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk tak beraturan ialah 3%.

d.      Galaksi Bima Sakti

Induk dari matahari kita ialah galaksi Bima Sakti atau Milky Way,
karena berdasarkan pengamatan, Galaksi Bima Sakti bila dilihat dari
atas berwujud seperti spiral raksasa yang berputar. Dari samping
terlihat seperti elips yang sangat besar. Bintang-bintang bertebaran
dalam lengan spiral, diantaranya matahari kita. Jaraknya 30.000 tahun
cahaya dari pusat galaksi atau 20.000 tahun cahaya dari ujung atau
pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris tengah 100.000 tahun
cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin merapat dan
diperkirakan pusat galaksi merupakan bola bintang raksasa sehingga
galaksi ini berbentuk bulat pipih seperti kue cucur.
2.      Tata Surya

Tata Surya terdiri dari matahari, delapan  planet dan berbagai


benda langit seperti satelit, komet, dan asteroid. Tata Surya tak lebih
hanyalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan satu bintang. Tata
Surya adalah bagian kecil dari galaksi.

Kita kenal dengan delapan planet, dari delapan planet tersebut


terbagi dua bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam
adalah planet yang dekat dengan matahari yang terdiri dari Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus dan
Neptunus termasuk planet luar. Terdiri dari benda-benda seperti
meteor-meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan gas antar planet
yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak teori yang
dikemukakan tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa
teori tersebut belum ada satu pun yang diterima oleh semua pihak,
teori-teori tersebut diantaranya : Hipotesis Nebuler, Hipotesis
planettesimal, Teori Tidal atau Teori pasang surut, Teori Bintang
Kembar, Teori Creatio Continua, dan Teori awan  debu.

Macam-Macam Teori Tata Surya


a.      Hipotesis Nebular

Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini


terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan panas atau kabut
gas yang sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan cicin yang
mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari.
Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi membentuk
suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah
mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi
dengan benda-benda yang mengelilinginya.

b.      Hipotesis planettesimal

Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik


tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang menyatakan
bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar,
berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa
terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi
diasumsikan adanya bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di
dekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut gas
dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita
dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut
Planettesemal. Planettesemal merupakan benda-benda kecil yang padat.
Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit-
satelit pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi
planet itu.
c.       Teori Tidal atau teori pasang surut

Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya


planet merupakan percikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang
besar akan menjadi planet baru disebabkan karena bergerak
mendekatnya dua matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam
teori diatas bahwa dua bintang yang saling mendekat akan membentuk
planet yang baru.

Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah


seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet
raksasa sedangkan di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil.
Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang
berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet itu berbeda-beda
yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.

C.    Bagian-bagian Tata Surya

1.    Matahari
Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89%
massa tata surya terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat
sumber tenaga di lingkungan tata surya, matahari terdiri dari inti dan
tiga lapisan kulit : fotosfer, chromosfer dan corona. Pada pusat
matahari suhunya mencapai jutaan derajat celcius dan tekanannya
ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya + 60000oC dan
memancarkan hampir semua cahaya.

Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :

a.    Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung


dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari
matahari.

b.    mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol


terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta mengontrol peredaran
planet lain.

c.    Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang


terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.

2.    Planet Merkurius
Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari.
Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai
hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya
yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini
berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserap. Garis
tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di Merkurius.
Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi
matahari dalam waktu 88 hari.

3.    Planet Venus

Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal


dengan Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi
hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang
diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi
dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen.
Planet ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km,
Rotasi venus+ 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama
225 hari.

4.      Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari dan
bergaris tengah 12.640 km. Jarak bumi dan matahari 149 juta km. Bumi
mengalami rotasi 24 jam, bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai
sebuah satelit yaitu bulan. Bumi mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari.

1)      Gerak Rotasi Bumi

Pepatan bumi besarnya 1/300 hingga dapatlah dianggap bumi


memiliki bentuk bola. Titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bola
langit. Para sarjana dari Yunani seperti Pythagoras, Philolaus,
Herakleitos dan Kopernikus dari Polandia mengemukakan bahwa bola
langit tetap tinggal diam sedang bumi berputar pada sumbunya dari
barat ketimur dan disebut rotasi yang arahnya sama dengan arah
revolusi. Akibat rotasi bumi :

a.       Gerak semu harian dari matahari yang seakan-akan matahari,


bulan, bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit dari Timur
dan terbenam di barat.

b.      Pergantian siang dan malam, di mana separuh dari bola bumi


menerima sinar matahari (siang), sedang separuh bola lainnya mengalami
kegelapan (malam).

c.       Penyerongan/penyimpangan arah angin, arus laut, yang dapat


diterangkan dengan hukum Buys Ballot. Arus-arus hawa (angin) tidak
begerak lurus dari daerah maksimum ke daerah minimum, tetapi
membias ke kanan bagi belah bulatan utara dan membias ke kiri bagi
belah bulatan selatan.

d.      Penggelembungan di katulistiwa serta pemepatan di kutub bumi.

e.       Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan bumi


tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertikal tidak tepat
menuju ke titik pusat bumi, terkecuali di katulistiwa dan di kutub.

f.       Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari
semalam.

g.      Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat


busurnya.

2)      Gerak Revolusi dari Bumi

Berkat penyelidikan para sarjana: Galileo Galilei, Tycho Brahe dan


Keppler maka susunan alam secara Heliosentris dari Kopernikus diakui
keunggulannya. Dalam susunan ini bumi berevolusi mengelilingi matahari
dalam satu kali revolusi selama 1 tahun. Akibat dari revolusi bumi :
a.  Pergantian 4 musim yakni di sebelah utara garis balik utara (23 ½
LU)

b.  Perubahan lamanya siang dan malam.

c.    Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke


bulan. Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit.
Menurut hukum Keppler pertama, maka orbit-orbit setiap planet
memiliki bentuk bangun elips

3)      Gaya Gravitasi Terrestrial dari Bumi

Bumi mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini
dinamakan gara gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi memiliki bobot
karena pengaruh gaya gravitasi bumi.

5.      Planet Mars

Planet Mars merupakan planet yang baru-baru ini di temukannya


air oleh Lembaga Antariksa Amerika Serikat, dimana di dalam sebuah
kehidupan air merupakan hal yang sangat penting untuk berlangsungnya
kehidupan.Sebelum menyatakan spekulasi bahwa planet mars memiliki
kemungkinan untuk di tinggali oleh manusia yang akan datang dan
kemungkinan di sana juga ada kehidupan yang terjadi. Penelitian oleh
NASA terus bergulir.

Sampai akhirnya Nasa mendapatkan fakta yang sangat


mengejutkan, yang menjadi pembuktian di sana juga di temukan air
sebagai sumber kehidupan, jadi masih ada kemungkinan ada kehidupan di
sana. Namun untuk mendetailnya hanya Allah swt yang Maha
Mengetahui. Planet ini sering disebut dengan planet merah, karena bila
dilihat dengan mata atau teropong kan tampak warna merah. Permukaan
mars terdapat kawah-kawah dengan diameter yang mencapai 200 km.
Temperatur mars mencapai 50˚C-60˚C.

Suhu bisa mencapai 100 di bwah nol ketika malam hari. Mars
memiliki Kala rotasi 4,6 jam dan kala revolusinya 687 hari. Matahari dan
mars di dalam susunan tata surya memilliki jarak sekitar 247.1 juta km.
Selain itu, mars juga memiliki satelit seperti bumi, bahkan satelit mars
ada dua yaitu Phobos dan Deimos.

6.      Planet Jupiter

Salah satu nama-nama planet yang sangat terkenal yang memiliki


urutan ke lima dari matahari ini merupakan planet terbesar dalam tata
surya. Bahkan, ukuran planet jupiter merupakan dua kali gabungan dari
seluruh planet yang ada di dalam susunan tata surya. Atmosfer yang
terdapat di planet jupiter terdiri dari hidrigen dan helium, serta
mempunyai awan dari amoniak dan kristal es. Planet ini memiliki berjuta
satelit kecil yang membentuk cincin. Bahkan, sistem jupiter dan satelit-
satelitnya bagaikan miniatur dari sistem yang ada dalam susunan tata
surya planet.

Planet terbesar di dalam susunan tata surya ini memiliki diameter


sebesar 142.984 km (88.846 mil) di khatulistiwanya. Kepadatan yupiter,
yaitu 1,326 g/cm³, merupakan terbesar kedua diantara raksasa gas,
namun lebih rendah dari empat planet kebumian lainnya

7.      Planet Saturnus

Saturnus di kenal sebagai planet bercincin dan juga merupakan


planet terbesar kedua dalam susunan tata surya planet setelah jupiter.
Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari bumi ini di disebabkan, karena
jaraknya yang sangat jauh dengan matahari.Evolusi saturnus 29,46
tahun, setiap 378 hari, bumi, Saturnus dan matahari akan berada dalam
satu garis lurus, dan juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat,
yaitu 10 jam 40 menit 24 detik.

Susunan dari planet saturnus sebagian besar berupa gas dan


cairan dan mempunyai kerapatan yang rendah. Dan memiliki bentuk yang
diratakan di kutub dan dibengkakkan keluar di sekitar khatulistiwa.
Planet saturnus juga memiliki 18 satelit yang terbesar adalah satelit
titan.Diameter khatulistiwa saturnus, sebesar 120.536 km (74.867 mil)
di mana diameter dari kutub utara ke kutub selatan sebesar 108.728
km (67.535 mil), berbeda 9% bentuk yang diratakan ini karena
rotasinya yang sangat cepat, merotasi setiap 10 jam 14 menit waktu
bumi.

8.      Planet Uranus

Planet ini di temukan oleh Wilhelm Herschell pada tahun 1781 di


Inggris. Kala revolusi 84 tahun dan rotasi 17 jam dan palnet ini
mempunyai warna kebiru-biruan. Dalam susunan tata surya planet ini
memiliki urutan ke tujuh. Atmosfernya adalah yang terdingin dalam
sistem tata surya planet, dengan suhu terendah  49 K (-224˚C). Secara
kasar uranus massanya 14,5 kali massa Bumi, menjadikan planet yang
paling ringan di antara planet-planet raksasa.

Selain itu kerapatanya 1,27 g/cm³ membuat planet ini paling


rendah kedua kepadatannya setelah Saturnus meskipun bergaris tengah
lebih lebih besar daripada Neptunus (kira-kira garis tengah bumi),
Uranus lebih ringan.

9.      Planet Neptunus
Neptunus merupakan planet terjauh dari matahari. Kondisi planet
ini hampir sama dengan planet Uranus. kedua planet ini sering di sebut
planet kembar. Neptunus merupakan planet yang paling berangin dalam
susunan tata surya planet. Bahkan, pada planet neptunus bisa terjadi
badai sangat besar yang mencapai sepuluh kali kekuatan suatu angin
topan di bumi, Hampir cukup untuk memecahkan tembok suara.
penyebab badai yang sangat besar masih menjadi misteri yang sangat
besar di planet Neptunus.

Diameter (49.530 km) menjadikan planet neptunus terbesar ke


empat dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa Neptunus
tercatat 17 kali lebih bsar dari Bumi dan sedikit lebih besar dari
Uranus. Neptunus memiliki Massa sebesar 1.o243x10 pangkat 26 kgatau
1/19 kali massa jupiter. Jari-jari khatulistiwanya tercatat sebesar
24.764 km, atau sekitar empat kali jari-jari Bumi.

D.      Benda-Benda Lain dalam Tata  Surya

1.      Asteroid

Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam
sistem tata surya kita. Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil
(atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah
planet. Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan Yupiter
yang disebut sabuk asteroid. Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1
Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi.

2.      Meteor

Meteor ialah meteoroid yang tertarik masuk ke dalam atmosfer


Bumi karena pengaruh gravitasi Bumi. Karena mereka mengalami
gesekan yang hebat oleh atmosfer dan gerakannya pun yang cepat dapat
menuju permukaan Bumi, meteoroid terbakar di atmosfer. Meteoroid
yang terbakar inilah yang disebut meteor. Penduduk Bumi melihat
meteor yang terbakar sebagai bintang jatuh. Jika suatu meteor tidak
habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai
permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang
menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater

3.      Komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis


edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis. Komet dibagi
menjadi dua jenis jika dilihat dari bentuk dan panjang lintasan.

 Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya


sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa
sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya.
Ketika mendekati Matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga
membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya,
komet Kohoutek yang melintas dekat Matahari setiap 75.000 tahun
sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.

            Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya


sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap
gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet
tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya
membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak
berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati Matahari
setiap 3,3 tahun sekali.

4.      Satelit

            Satelit adalah benda langit yang beredar mengelilingi planet,


dan bersama-sama beredar mengelilingi matahari. Satelit dibedakan
menjadi dua yakni satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam
merupakan benda langit mirip planet yang mengitari  sebuah planet.
Sedangkan satelit buatan yakni satelit yang dirancang manusia untuk
keperluan tertentu. Peredaran satelit mengelilingi planet disebut gerak
revolusi  satelit.  Di  samping  itu,  satelit  juga  melakukan  gerak 
rotasi,  yaitu  beredar mengelilingi sumbunya sendiri. Pada umumnya,
arah rotasi dan revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi
planetnya, yaitu dari Barat ke Timur, kecuali satelit dari planet
Neptunus.
Berikut planet-planet beserta satelit alamnya :

1.      Merkurius dan venus tidak memiliki satelit

2.      Bumi memiliki 1 satelit yaitu Bulan

3.      Mars memiliki 2 satelit yaitu Phobos dan Deimos

4.      Jupiter memiliki 17 satelit yang terkenal yaitu Io, Europa,


Ganymede dll

5.    Saturnus = 18 satelit (Jabus, Mimas, Enceladus, Tethys, Dione,


Rhea, Titan, Hyperion, Iapetus, Phoebe dll) ada beberapa seperti
Castilo yg memiliki angka 1- sekian" ) 

6.      Uranus = 20 Satelit (Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, Oberon dll)

7.      Neptune = 8 satelit (Titan I-IV, Nereid I-IV)


BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Alam semesta adalah ruang angkasa dan benda-benda langit yang


didalamnya terdapat bermacam-macam galaksi. Galaksi bimasakti
memiliki tata surya yang terdiri dari bintang-bintang, planet-planet dan
benda-benda lain di dalam tata surya. Matahari adalah bintang sebagai
pusat dari tata surya dan terdapat delapan planet diantaranya adalah,
planet merkurius, venus, bumi, mars, yupiter saturnus, uranus dan
neptunus. Kedelapan planet tersebut memiliki lintasan yang disebut
orbit dan matahari sebagai pusatnya. Selain planet terdapat benda-
benda lain diantaranya yaitu komet, meteor, asteroid dan satelit.

DAFTAR PUSTAKA

Pitoyo, Ari dan Sri Purwaningtyas. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk
Sd/Mi Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Drs. Abdullah Ally & Ir. Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar,  Bumi Aksara,
Jakarta, 1992.

Raafsyamjani, 2013. Makalah Tentang Alam Semesta dan Tata


Surya. https://raafsyamjani.wordpress.com/2013/04/25/makalah-
tentang-alam-semesta-dan-tata-surya-iad/. Diakses 08 Oktober 2017
pada 12.34
Anonim. 2015. Benda-benda Lain dalam Tata
Surya http://www.asikbelajar.com/2015/03/benda-benda-lain-
dalam-tata-surya.html diakses 08 Oktober 2017

Anonim. 2017. Tata Surya dan Benda-benda Langit di


Dalamnya http://kliping.co/tata-surya/

Risky. 2016. Nama-nama Planet dalam Tata Surya dan Gambarnya.


https://pastiguna.com/nama-nama-planet-dalam-tata-surya/#Nama-
nama_planet_di_dalam_tata_surya

http://uswahmasdion.blogspot.co.id/2014/05/makalah-teori-
terbentuknya-galaksi-dan.html

http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/inilah-6-teori-asal-usul-
alam-semesta.html 

Anda mungkin juga menyukai