Anda di halaman 1dari 18

JAGAT RAYA DAN TATA SURYA

Disusun Oleh:
Nama : Zhahira Putri Rahayu
Kelas :X Kuliner 5
No Absen : 36

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 9 BANDUNG


TAHUN AJARAN
2021-2022
PENGERTIAN JAGAT RAYA

Jagat Raya merupakan ruang yang sangat luas tak terbatas. Jagat raya terdiri atas
bermilyar-milyar galaksi, dan setiap galaksi terdiri atas bermilyar-milyar bintang.
Benda- benda langit ada yang bisa terlihat secara langsung dengan mata telanjang
maupun dengan teropong yang besar. Embun atau kabut tipis merupakan kumpulan
bintang-bintang yang jumlahnya banyak sekali, sebagai bagian daerah galaksi kita
yakni Bima Sakti atau Kabut Susu (Milky Way). Galaksi kita ini berbentuk cakram
(spiral). Bagian tengah galaksi Bima Sakti lebih tebal, terdiri sekitar 80 milyar bintang,
dan bagian tepinya semakin menipis terdiri sekitar 20 milyar bintang. Dengan melihat
galaksi Bima Sakti, sesungguhnya kita berada di tengah-tengah rapatnya bintang-
bintang.
JAGAT RAYA MENGEMBANG
Edwin Hubble seorang astronom Amerika Serikat melakukan pengamatan terhadap galaksi, dengan
pengukuran jarak berdasarkan spektrum. Panjang gelombang galaksi-galaksi banyak yang bergeser
dari panjang gelombang yang seharusnya. Pergeseran panjang gelombang ini dikenal dengan nama
efek Doppler. Hasil pengamatan Hubble menunjukkan bahwa spektrum galaksi bergeser ke arah
panjang gelombang merah, yang berarti galaksi bergerak menjauhi pengamat. Makin besar
pergeseran merahnya makin cepat gerakannya. Jika galaksi-galaksi saling menjauh maka
konsekuensi logisnya dulu saling berdekatan. Dengan menghitung mundur pergerakan galaksi-galaksi
di alam semesta, maka dahulu galaksi-galaksi tentulah saling berdekatan, bahkan menyatu, dengan
kerapatan massanya yang sangat besar. Pada kondisi ini tentunya temperatur dan energi jagad raya
ini amat sangat tinggi. Hal ini berarti bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauh dan jagat raya
mengembang menjadi lebih luas.
TEORI TERJADINYA JAGAT RAYA
Teori terjadinya jagat raya ada 2 yaitu:
1. Berdasarkan teori jagat raya mengembang, dahulu kala galaksi- galaksi pernah saling berdekatan.
Dengan demikian, mungkin semua galaksi dalam jagat raya berasal dari masa tunggal. Dalam
keadaan masa tunggal, jagat raya memiliki suhu dan energii sangat besar. Untuk itu, hanya
ledakan besarlah yang dapat menghancurkan masa tunggal menjadi serpihan-serpihan sebagai
awal jagat raya. Teori ini didukung oleh Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoretis.
2. Teori Keadaan Tetap Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle. Ia berpendapat bahwa materi baru
(hydrogen) diciptakan setiap saat untuk mengisi ruang kosong yang timbul dari pengembangan
jagat raya. Dalam kasus ini jagat raya tetap dan akan selalu tampak sama. Teori ini bertentangan
dengan hukum kekekalan energi, yakni energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi
hanya dapat berubah bentuk.
PANDANGAN MANUSIA TERHADAP JAGAT RAYA

 Beberapa pandangan mengenai jagat raya dapat dikelompokkan sebagai berikut:


1. Egosentris / Antroposentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat alam semesta adalah manusia.
2. Geosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya adalah bumi.
3. Heliosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya adalah matahari.
4. Galaktosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya adalah galaksi.

 Pandangan manusis mengenai jagat raya, kita kenal pandangan beberapa ahli berikut:
1. Eodoxus mengamati adanya gerakan rektograde benda-benda langit. Dia berpendapat bahwa bumi diam dan berada di tengah-
tengah jagat raya. Di jagat raya terdapat beberapa lapisan bola kaca atau bola langit dimana bintang- bintang berada pada bola
kaca paling luar atau paling jauh, kemudian disusul bola kaca tempat beredarnya Saturnus, Yupiter, Mars, Matahari, Venus, dan
sebagainya.
2. Claudius Ptolomeus / Ptolemy (140 M), Pendapatnya: bumi berada dalam keadaan diam di jagat raya, kemudian berturut-turut
dikelilingi oleh Bulan, Venus, Mercurius, Matahari, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Ketujuh benda langit tersebut selalu beredar
mengelilingi bumi menjalani lintasan masing-masing yang berbentuk lingkaran dan berturut-turut semakin jauh letaknya dari bumi,
semakin besar pula bentuk lingkarannya.
3. Nicolas Copernicus (1473-1543 M), Merupakan tokoh pertama yang memiliki pandangan heliosentris, yakni matahari sebagai pusat
tata surya. Didalam system heliosentris ini, bintang- bintang masih dianggap melekat pada sebuah bola langit, dan beredar
mengelilingi matahari. Antara matahari dan bintang-bintang terdapat planet- planet termasuk bumi yang selalu beredar
mengelilinginya sepanjang lintasan-lintasan yang masng-masing berbentuk lingkaran.
4. Tycho Brahe (1546-1601 M), Memadukan geosentris dan heliosentris, sehingga ia berpendapat terdapat dua pusat jagat raya yaitu
bumi dan matahari. Bulan dan matahari beredar mengelilingi bumi, sedangkan matahari dikelilingi planet-planet lain. Dan pada
bagian luar bola langit, terdapat bintang yang beredar pada orbitnya.
5. Galileo Galilei (1564-1642 M), Merupakan tokoh penemu teropong (teleskop) pada tahun 1609, serta orang pertama yang
menemukan hukum “jatuh bebas”. Ia berpendapat bahwa bumi berbentuk bulat, dan bukan merupakan pusat alam semesta.
Keterangan Galilei ditentang oleh gereja, dan baru pada tahun 1965 namanya direhabilitasi.

 Persamaan Teori Ptolomeus, Copernicus, dan Tycho Brahe:


a. Terdapat pusat (pengendali tata surya atau jagat raya)
b. Bintang ditempatkan pada bagian paling luar sphere
c. Sepakat terdapat satu bola langit
d. Bulan adalah satelit bumi sehingga pasti beredar mengelilingi bumi
e. Bentuk orbit berupa lingkaran.
SATUAN JARAK DI JAGAT RAYA

1. Astronomical Unit (AU), Menurut definisinya, 1 Satuan Astronomi adalah jarak dari Bumi ke Matahari. Kemudian
diambil definisi yang lebih akurat yaitu 1 Satuan Astronomi (1 Astronomical Unit, biasa disingkat AU) adalah panjang
setengah sumbu panjang dari lintasan Bumi mengitari Matahari. Jarak yang diberikan oleh google adalah hasil
perhitungan modern yang menggunakan astronomi radio dan hitung orbit. Nilai eksaknya adalah 1 AU =
149.597.870,691 km. Untuk perhitungan yang tidak membutuhkan ketelitian tinggi, dapat melakukan pembulatan 1 AU
menjadi 150 juta km.
2. Light Year (ly) atau Satuan Tahun Cahaya adalah jarak yang ditempuh seberkas cahaya selama 1 tahun. Menurut
pengukuran modern, dalam satu detik cahaya dapat menempuh jarak 300 000 km. Jadi apabila jarak atar galaksi adalah
1 Tahun Cahaya, jarak tersebut jika dinyatakan dalam kilometer adalah: 1 hari = 86.400 detik
1 tahun= 31.536.000 detik
1 tahun cahaya = 31.536.000 detik X 300.000 km/detik
= 9,4608 × 1012 km
Itulah arti sebenarnya satuan Tahun Cahaya.
3. Parallax of one arcsecond (parsec atau pc), Paralaks adalah perbedaan latar belakang yang tampak ketika
sebuah benda yang diam dilihat dari dua tempat yang berbeda. Ternyata paralaks pada bintang memang ada, namun
dengan nilai yang sangat kecil. Apabila jarak bintang adalah d, sudut paralaks adalah p, dan jarak Bumi-Matahari adalah
1 AU (Satuan Astronomi = 150 juta kilometer), maka kita dapatkan persamaan sederhana
ANGGOTA JAGAT RAYA

1. Galaxy, Benda-benda langit berada dan bergerak di antariksa dengan sangat rapi dan teratur, menunjukkan
suatu keteraturan dengan perhitungan yang sangat cermat. Beberapa benda-benda langit berkelompok
membentuk suatu system bintang atau tata bintang yang kemudian disebut sebagai galaksi. Ciri-cirinya
Galaksi-galaksi mempunyai cahaya sendiri sehingga bukan cahaya fluorescensi atau cahaya pantulan, dan
cahaya itu member spectrum serap yang menunjukkan bahwa benda penyinarnya itu adalah benda padat yang
diliputi oleh gas-gas.
2. Bintang, Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahaya dan panas sendiri. Diduga bintang
berwujud bola gas yang amat besar, yang sangat panas, dan menyala-nyala. Bintang-bintang dapat
digolongkan sesuai spectrumnya, yaitu garis cahaya terkuat yang dipancarkannya. Dikenal terdapat tujuh
golongan bintang, yakni golongan O, B, A, F, G, K, dan M
TATA SURYA
 Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek- objek tersebut termasuk
delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elip, lima planet kerdil/katai, 173
satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Matahari, planet-planet, satelit, Meteor, asteroid, dan komet merupakan anggota dari tata surya.
 Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam (Merkurius, Venus, Bumi, dan
Mars), sabuk asteroid, empat planet bagian luar (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus), dan di
bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah
terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Proses Terjadinya Tata Surya

1. Teori Nebula atau Hipotesis Kabut (Kant dan Laplace), Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang
filsuf Jerman bernama Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang
sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan
terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa di beberapa tempat
yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya
2. Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlin), Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa matahari telah ada
sebelumnya sebagai salah satu dari bintang-bintang yang ada. Pada suatu masa, ada sebuah bintang
berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh Akibatnya terjadilah pasang naik pada permukaan matahari
maupun bintang itu.
3. Hipotesis Pasang Surut Gas (Jeans dan Jeffreys), Hipotesis pasang surut bintang pertama kali
dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917 . Astronom Inggris Sir James Jeans dan Harold Jeffreys,
mengemukakan pendapat bahwa tata surya, pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota.
Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk, karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas
oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari.
4. Hipotesis Ledakan Bintang / Bintang Kembar (Lyttleton), Hipotesis bintang kembar awalnya
dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa
dahulunya Tata Surya berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang
salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh
gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya
5. Hipotesis Awan Debu (Weizsaecker dan Kuiper), Weizsaecker dan Kuiper, berpendapat bahwa
tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas (hidrogen dan
helium). Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya
tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur, sehingga terbentuklah piringan
seperti cakram
Matahari Sebagai Pusat Tata Surya

 Matahari merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas matahari menghangatkan bumi dan
membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
 Matahari merupakan bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata sekitar 150 juta kilometer (93.026.724 mil)
yang berbentuk seperti bola raksasa dengan diameter 1.392.000 kilometer atau 865.000 mil, sama dengan 109 kali
diameter bumi. Matahari terbentuk dari gas hidrogen (74%) dan helium(25%). Senyawa penyusun lainnya terdiri dari
besi, nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. Cahaya matahari berasal dari hasil reaksi
fusi hidrogen menjadi helium. Matahari termasuk bintang, berwarna kuning (Bintang golongan G) yang berperan
sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet
kerdil, asteroid, komet,dan debu angkasa berputar mengelilingi matahari.
 Radiasi matahari, lebih dikenal sebagai cahaya matahari, adalah campuran gelombang elektromagnetik yang terdiri
dari gelombang inframerah, cahaya tampak,sinar ultraviolet. Semua gelombang elektromagnetik ini bergerak dengan
kecepatan sekitar 3,0 x 108 m/s. Oleh karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit untuk sampai ke
bumi. Matahari juga menghasilkan sinar gamma, namun frekuensinya semakin kecil seiring dengan jaraknya
meninggalkan inti.
 Sama halnya dengan Bumi, Matahari juga berotasi pada sumbunya selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali
putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik matahari.
Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit bumi sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di
bulan September sementara kutub selatan matahari lebih terlihat di bulan Maret.
STRUKTUR MATAHARI

1. Inti Matahari, Inti matahari adalah area terdalam dari matahari dan merupakan tempat berlangsungnya reaksi
fusi nuklir helium menjadi hidrogen. Reaksi fusi nuklir (termonuklir) ini diperoleh dari energi panas di dalam inti
sehingga menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain.
2. Zona Radiatif, Zona ini adalah daerah yang menyelubungi inti matahari. Energi dari inti dalam bentuk radiasi
berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian matahari yang lebih luar.
3. Zona Konvektif, Zona ini adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhunya sekitar 2 juta derajat Celcius
(3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti matahari akan
bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah.
4. Fotosfer, Fotosfer merupakan permukaan matahari yang meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu
sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit). Sebagian besar radiasi matahari yang dilepaskan
keluar berasal dari fotosfer
5. Kromosfer, Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena
tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer. Namun saat terjadi gerhana matahari total, di mana
bulan menutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling matahari
6. Korona, Korona merupakan lapisan terluar dari matahari. Lapisan ini berwarna putih, namun hanya dapat dilihat
saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian matahari yang lebih dalam. Saat
gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling matahari
CIRI KHAS YANG DIMILIKI MATAHARI
1. Lidah Matahari (Prominensa), Lidah api di matahari atau juga disebut prominensa merupakan
bagian matahari yang sangat besar, terang, yang mencuat keluar dari permukaan matahari,
seringkali berbentuk loop (putaran).
2. Bintik matahari adalah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer
matahari dengan jumlah yang tak terhitung. Bintik matahari tercipta saat garis medan magnet
matahari menembus bagian fotosfer
3. Angin matahari adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma) yang menyebar ke segala
arah dari atmosfer terluar matahari yang dikenal dengan korona. Kecepatan alirnya sekitar 400
km/dt, dengan waktu tempuh dari matahari ke bumi selama 4-5 hari. Angin matahari tersusun
terutama oleh elektron ber-energi tinggi dan proton, yang mampu melepaskan diri dari gravitasi
sebuah bintang karena energi termalnya yang sangat tinggi.
4. Badai matahari adalah ledakan besar di atmosfer matahari yang dapat melepaskan energi
sebesar 6 × 1025 joule. Istilah ini juga digunakan untuk fenomena yang mirip di bintang lain. Badai
matahari mempengaruhi semua lapisan atmosfer matahari (fotosfer, korona dan kromosfer).
Kebanyakan badai terjadi di wilayah aktif disekitar bintik matahari.
GERAKAN PLANET MENGELILINGI MATAHARI
1. Hukum Kepler, Johanes Kepler seorang berkebangsaan Jerman sependapat dengan Galilei. Kepler berhasil
menyusun 3 hukum yang terkenal dengan nama “Tiga Hukum Kepler”yang kemudian menjadi dasar-dasar ilmu
kinematika. 3 Hukum Kepler:
Hukum Kepler I
Lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk elips dimana matahari berada pada salah satu titik fokusnya
(bukan pada pusatnya).
Hukum Kepler II
Garis yang menghubungkan planet dan matahari selama revolusi planet, melewati bidang yang sama luasnya
dalam jangka waktu yang sama.
Hukum Kepler III
Kuadrat waktu revolusi planet-planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet dari matahari.
 Hukum Titius-Bode, Hukum Titius-Bode (1766) berbunyi: Jarak antara planet-planet dan matahari merupakan
deret ukur: 0, 3, 6, 12, 24, 48 dan seterusnya (dengan mengecualikan suku pertama) dengan perbandingan dua,
kemudian tiap-tiap suku ditambah dengan 4
 Hukum Newton, Dua buah benda tarik-menarik dengan kekuatan berbanding lurus dengan hasil perbanyakan
kedua massanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda itu.”
ANGGOTA TATA SURYA

1. Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya (matahari). Planet tidak dapat
menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. . Planet yang tidak mempunyai satelit
(pengiring) yaitu merkurius dan venus. 8 Planet yang termasuk dalam anggota tata surya
2. Satelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil daripada planet, berputar pada porosnya, beredar
mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan
tiga gerakan, yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi bersama planet
mengelilingi matahari. Satelit ada 2 macam: Satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan buatan
manusia, misalnya bulan sebagai satelit alamiah bumi dan Satelit buatan adalah pesawat kendaraan ruang
angkasa masuk ke orbit bumi, baik yang berawak maupun yang tidak berawak.
3. Asteroid atau Planetoid adalah batu-batuan yang bergerak mengelilingi Matahari, tetapi ukurannya sangat kecil
untuk digolongkan sebagai planet, sehingga Asteroid disebut Planetoid atau planet kerdil
4. Meteoroid adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang berasal dari pecahahan asteroid,
materi ekor komet yang tercecer, atau pecahan benda langit lain. Meteor atau bintang beralih adalah benda
langit yang sangat kecil yang terdiri atas debu, pasir, atau kersik langit yang bergerak mengelilingi Matahari
seperti planet.
5. Komet adalah benda langit yang diselimuti awan dan gas sehingga tampak seperti bintang berekor ketika
mendekati matahari. Arah ekor komet selalu menjauh dari matahari, karena ekor komet terdorong oleh radiasi
matahari dan angin matahari.
8 PLANET
1. Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Jarak antara merkurius dengan matahari tidak tetap, kadang menempati
jarak terdekat, kadang juga berada pada jarak terjauh dengan matahari.
2. Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari. Venus memiliki jarak terhadap matahari tidak tetap. Jarak rata-rata antara
Venus dengan matahari adalah 108 juta km.
3. Bumi adalah planet terdekat ketiga matahari. Jarak rata-rata Bumi dengan Matahari adalah 150 juta km. Diameter bumi
adalah 12.760 km. Periode rotasinya adalah 24 jam, sedangkan periode revolusinya 365,25 hari. Bumi terdiri dari tiga bagian:
udara, air, dan bagian padat (atmosfer, hidrosfer, dan litosfer)
4. Mars merupakan planet keempat dalam urutan tata surya. Jarak rata-rata dari matahari adalah 1,52 AU atau 228 juta km.
Diameter Mars mencapai 6.780 km, sedangkan massanya 0,11 kali massa bumi. Periode rotasinya 24,6 jam, sedangkan
periode revolusinya adalah 687 hari.
5. Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya. Mempunyai jarak rata-rata dari matahari 5,2 AU atau 778,3 juta km.
Diameternya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasinya 9,8 jam, sedangkan periode revolusinya
adalah 11,86 tahun.
6. Saturnus adalah planet terdekat keenam setelah Jupiter. Jarak rata-rata dari matahari adalah 9,54 AU atau 1.429,4 juta km.
Diameternya mencapai 120.540 km dan memiliki massa 59,2 kali dari massa bumi. Periode rotasi nya 10,7 jam, sedangkan
periode revolusinya adalah 29,5 tahun
7. Uranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari 19,18 AU atau 2.875 juta km. Diameternya 51.118 km dan memiliki massa
14,54 massa bumi. Periode rotasinya 17,25 jam, sedangkan periode revolusinya 84 tahun
8. Neptunus memiliki jarak rata-rata dari matahari 30,1 AU atau 4.450 juta km. Diameternya 49.530 km dan memiliki massa
17,2 kali massa bumi. Periode rotasinya 16,1 jam, Sedangkan periode revolusinya 164,8 tahun
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai