A. ALAM SEMESTA
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.Mikrokosmos
adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel,
amuba dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran
yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa
dan benda-benda langit yang ada didalamnya.
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta
dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada
suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun
galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan
bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.Dari hasil
penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan menipis
(kontraksi).Dengan demikian harus ada “ledakan” atau “dentuman” yang memulai adanya
pengembangan.
2. Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre.Teori ini menyatakan pada mulanya alam semesta
berupa sebuah “primeval atom” yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat
padat.Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar keruang alam semesta.
Berdasarkan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang
sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut
kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Sejak itulah dimulai
ekspansi yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi. Pada
suatu saat nanti ekspansi tersebut akan berakhir.
2.TATA SURYA
Galaksi merupakan kumpulan 1011 atau 100 milyard bintang-bintang, salah satu diantaranya
adalah Matahari atau pusat tata surya kita ini. Kumpulan bintang-bintang dan dalam galaksi
bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau berbentuk cakram.Dimana garis
tengahnya mempunyai panjang 100 tahun cahaya, tebalnya 10 tahun cahaya.Matahari atau pusat
tata surya kita berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Berdasarkan apa yang nampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya 3 macam
galaksi :
Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang berbentuk spiral dan
memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang dan masih banyak gumpalan-gumpalan kabut
gas maupun galaksi kecil yang banyak jumlahnya. Galaksi Andromeda merupakan galaksi
terdekat yang juga berbentuk spiral dan jauhnya 870.000 tahun cahaya.Galaksi mengadakan
rotasi dengan arah berlawanan dengan jarum jam.
1. Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796 yang menyatakan bahwa sistem tata surya
terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas (nebule). Pada proses
kondensasi ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin terbentuklah planet beserta
satelitnya yang mengelilingi pusat, pusatnya itu menjadi sebuah bintang/matahari.
2. Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.Terbentuknya planet-planet tidak harus dari satu
badan tetapi diasumsikan ada bintang besar.
lain yang kebetulan sedang lewat dekat bintang dimana tata surya kita merupakan bagiannya.
Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah
mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut planettesimal.
Dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys (1919).Menurut teori ini planet
merupakan percikan dari matahari yang sampai kini masih nampak ada.Percikan tersebut disebut
Tidal. Tidal yang besar kemudian akan menjadi planet itu disebabkan oleh adanya dua buah
matahari yang bergerak saling mendekat.
Tata surya terdiri dari Matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor,
komet, debu dan gas.
1. Matahari
- Merupakan anggota tata surya yang paling besar
- Terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit; Fotosfer, Chromosfer, Corona.
2. Planet Merkurius
- Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan Matahari.
- Tidak mempunyai satelit atau bulan dan tidak ada udara.
- Planet ini mengandung Albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan
yang diterima dari Matahari sebesar 0,07. Ini artinya 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari
Matahari diserap.
3. Planet Venus
- Planet ini lebih kecil dari bumi, mempunyai Albedo 0,8 atau 20% cahaya Matahari yang
datang diserap.
- Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer).
- Tidak memiliki satelit.
- Venus menempati urutan kedua terdekat dengan Matahari.
- Planet ini terkenal dengan bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pagi
hari.
4. Planet Bumi
- Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan Matahari.
- Jarak antara Bumi dan Matahari adalah 149 juta km.
- Bumi mengadakan Rotasi 24 jam, artinya hari Bumi 24 jam.
- Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung banyak besi
oksigen.
- Pada permukaan planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru, dan sawo matang yang
selalu berubah sepanjang masa tahun. Diperkirakan perubahan warna tersebut sebagai
perubahan musim dan memungkinkan adanya lumut dan tumbuhan tingkat rendah yang
lain.
- Penyelidikan terakhir menunjukan bahwa planet Mars terdapat uap air meskipun dalam
jumlah yang sangat kecil.
6.Planet Yupiter
7.Planet Saturnus
- Saturnus mempunyai massa jenis yang sangat kecil dari air, sehingga akan terapung di air.
- Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 1030C.
- Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan.
- Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter.
- Memiliki cincin sabuk raksasa.
8.Planet Uranus
9.Planet Neptunus
10.Planet Pluto
- Pluto adalah planet terjauh dari matahari.
- Diketemukan pada tahun 1930.
- Suhu rata-rata 2200C.