Anda di halaman 1dari 9

"ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA SURYA"

Nama : Furmawan Hadi

NIM : (E1E217063)

Kls : ll B (Sore)

. MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA


SERTA MENGENAL TATA SURYA Di

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tata surya kita sendiri dan
matahari sebagai pusatnya dan dikelilingi sembilan planet dan benda-benda angkasa
lainnya. Kesembilan planet tersebut adalah merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus,
uranus, neptunus,dan pluto. Jagat raya merupakan ruang yang luas dan segala zat serta
energi yang ada didalamnya. Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia
mengenal ilmu perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin tahu tentang
jagat raya baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak benda-benda langit
yang satu dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu astronomi yaitu ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang benda-benda angkasa.

4. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Pengertian alam semesta 2. Apa saja yang


melatarbelakangi terbentuknya alam semesta 3. Apa saja yang melatarbelakangi
terjadinya tata surya 4. Apa saja yang termasuk anggota tata surya 1.3 TUJUAN
PENULISAN 1. Mengetahui pengertian alam semesta 2. Mengetahui teori yang
melatarbelakangi terbentuknya alam semesta 3. Mengetahui teori yang
melatarbelakangi terjadinya tata surya 4. Mengetahui termasuk anggota tata surya

2. 5. BAB II ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA 2.1 Pengertian Alam Semesta
Alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos
adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom,
electron, sel, ambuba dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda
yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang
angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya. Manusia sebagai makhluk
Tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa
ingin tahuny, untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati.
Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda
langit yang sampai di bumi, timbullah beberapa teori yang mengungkapkan tentang
terbentuknya alam semesta. Teori tersebut dikelompokkan menjadi :  Teori Keadaan
Tetap (Steady-state Theory) Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi,
Thomas Gold ( 1948 ). Teori ini berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang
menyatakan bahwa alam semesta, dimana pun dan bilamanapun selalu sama.
Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa
yang telah lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di alam
3. semesta ini selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu
sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah
yang sebanding dengan galaksi lama.Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang
terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan bahwa
alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya ( Tanpa awal dan
tanpa akhir ).  Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory) Teori ledakan ini bertolak
dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang
juga sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak dengan hebat karena adanya
reaksi inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu kemudian berserak mengembang
dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa
yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka
harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari
pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang
sama. Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan Robert
Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.
4. . 2.2 Teori Terbentuknya Galaksi Dan Tata Surya 1. Galaksi Ada satu Hipotesis
(dugaan sementara yang harus teruji kebenarannya sehingga ia menjadi teori), yaitu
hipotesis Fowler (1957), menurutnya 12 ribu tahun yang lalu, galaksi kita tidak seperti
keadaan seperti sekarang ini, ia masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar
yang berada di ruang angkasayang bergerak perlahan melakukan rotasi sehingga
keseluruhannya berbentuk bulat, karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi
dan kondensasi sambil terus berputar pada sumbunya. Saat kontraksi massa bagian
luar banyak yang tertinggal. Bagian yang berkisar (berputar) lambat dan mempunyai
berat jenis yang besar akan membentuk bintang-bintang. Dengan cara yang sama
bagian luar yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet.
Demikian juga planet membentuk satelit bulan. Galaksi, tempat matahari kita berinduk
diberi nama MILKY WAY atau BIMA SAKTI.  Macam-macam Galaksi
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya tiga macam galaksi, yaitu :
1. Galaksi berbentuk Spiral Galaksi Spiral berbentuk spiral amat besar dengan inti di
tengah (nukleus)dan lengan spiral dan cakram (disk). Pada lengan ini terkonsentrasi
debu dan gas (nebulae) dimana terdapat
5. 8. pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari samping, galaksi ini tampak seperti elips
berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta terdapat lingkaran-lingkaran
kumpulan beribu-ribu bintang yang disebut Globular Cluster. Jumlah galaksi ini
kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Salah satu contoh galaksi spiral adalah galaksi
Canes Venatici. 2. Galaksi Berbentuk Elips Galaksi Elips merupakan galaksi yang
sudah tua, terbentuk dari bintang-bintang yang sudah tua, lebih redup dibandingkan
tipe spiral dengan banyak bintang merah besar, pambentukan bintang baru sudah
berhenti. Hampir 17% dari galaksi yang ada berbentuk elips. 3. Galaksi Berbentuk
Tidak Beraturan Galaksi Tak Beraturan terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda
berwarna putih kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-
bintang tersebut bertebaran gas dan debu luar angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk
tak beraturan ialah 3%.
6. 9. 2. Bima Sakti Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti atau Milky Way.
Bima Saki berbentuk spiral. Selain itu, galaksi ini berbentuk bulat pipih seperti kue
cucur. Tetangga terdekat dari Bima Sakti adalah galaksi Andromeda yang juga
berbentuk spiral dan jauhnya 870.000 tahun cahaya. Galaksi kita mengadakan rotasi
dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam. Bima Sakti memiliki tidak kurang
dari 100 ribu juta bintang. 3. Tata Surya Terdiri dari benda-benda seperti meteor-
meteor, planet, satelit, komet-komet, debu dan gas antar planet yang beredar
mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak teori yang dikemukakan tentang
terbentuknya tata surya namun dari beberapa teori tersebut belum ada satu pun yang
diterima oleh semua pihak, teori-teori tersebut diantaranya : A. Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini terbentuknya tata surya
merupakan kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas, yang sebagian
terpisah dan merupakan cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah
bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi
membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari
7. 10. tadi, setelah mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi
dengan benda-benda yang mengelilinginya. B. Hipotesis Planettesimal Dikemukakan
oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama
dengan teori Nebular yang menyatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kabut
gas yang sangat besar, berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa
terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adanya
bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang merupakan
bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh
daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut
Planettesimal. Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Teori ini
merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada satelit- satelit pada Jupiter maupun
saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi planet itu. C. Teori Tidal Atau Teori Pasang
Surut Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919). Menurutnya planet
merupakan pecikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal yang besar akan menjadi
planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya dua matahari, hal ini jarang
sekali terjadi. Seperti dalam
8. 11. teori diatas bahwa dua bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang
baru. D. Teori Bintang Kembar Teori ini berpendapat bahwa dulu matahari adalah
sepasang bintang kembar. Oleh suatu sebab salah satu bintang meledak akibat gaya
tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari, pecahannya tetap
beredar mengelilinginya. E. Teori Creatio Continua Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi
dan Gold. Berpendapat bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada, alam
semesta ada dan selamanya tetap ada setelah diciptakan. Setiap saat ada partikel yang
dilahirkan dan ada yang lenyap, yang kemudian mengembun menjadi kabut, bintang
dan jasad alam semesta, karena partikel yang lebih besar daripada partikel yang
lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam
semesta. Penegmbangan tersebut mencapai titik batas 10 milyar tahun, dalam kurun
waktu tersebut akan menghasilkan kabut-kabut baru. Teori ini berpendapat bahwa 90
% materi alam semesta ialah hedrogen yang akhirnya membentuk helium dan zat-zat
lainnya.
9. 12. F. Teori G.P. Kuiper Teori ini didasari keadaan yang ditemui di luar tata surya
yang mengandaikan matahari serta semua planet berasal dari gas purba di ruang
angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan banyaknya kabut gas, yang lambat
laun memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin padat dikarenakan
gaya gravitasi molekul tersebut. Satu atau dua materi memadat di tengah dan
gumpalan kecil melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi matahari dan
gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi padat menyala
dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas yang masih membungkus
planet menjadi sirna sehingga tampak telanjang. Tinggal terasnya. Tapi bakal planet
yang jauh dari mataari kurang terpengaruh sehingga tampak menjadi planet yang besar
dengan diliputi kabut.
10. 13. BAB III MENGENAL TATA SURYA 3.1 Susunan Tata Surya Tata Surya berarti
adanya suatu organisasi yang teratur dengan matahari sebagai induk. Pada zaman
yunani kuno, orang-orang yunani mengenal lima planet yang dilakukan dengan
pengamatan secara kasar, planet tersebut ialah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan
Saturnus dengan bumi sebagai pusatnya, namun pada abad ke-16 Nicolas Copernicus (
ilmuwan Polandia ) berhasil mengubah pandangan salah yang dianut selama berabad-
abd tersebut, menurutnya bumi ialah planet sama halnya seperti planet lain, bumi
beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya ( heliosentris ), pandangan tersebut
didasari perhitungan yang sistematis yakni berkat bantuan teropong sebagai alat
pengamat dan dengan berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang
sehingga dapat mengamati planet-planet lainnya termasuk planet Pluto sebagai planet
terjauh. Planet-planet dapat dikelompokan menjadi dua, yakni planet dalam dan planet
luar. Planet dalam yakni planet yang dekat dengan matahari, yakni : merkurius, venus,
bumi dan mars. Planet Luar yakni terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, neptunus dan
Pluto. Planet dalam umumnya lebih kecil dari planet luar, namun mempunyai massa
jenis yang lebih besar. Peredaran planet mengelilingi matahri disebut gerak revolusi.
Disamping itu planet-planet beredar mengelilingi sumbunya disebut gerak rotasi yang
11. 14. menyebabkan timbulnya peredaran siang dan malam. Gerak revolusi dan gerak
rotasi searah jarum jam yakni dari timur ke barat. Waktu untuk satu putaran revolusi
disebut kala revolusi yakni 365 ¼ hari dan waktu satu putaran rotasi disebut kala rotasi
yakni 24 jam. 3.2 Bagian-bagian Tata Surya Tata surya terdiri dari matahari sebagai
pusat dan benda-benda lain seperti planet , satelit, meteor, komet, debu dan gas
antarplanet beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi
pusat galaksi. Planet merupakan suatu benda yang dingin, sinarnya yang tampak
kemilau dari bumi itu, tidak lain ialah cahaya matahari yang dipantulkan. Jadi, tidak
ubahnya seperti bulan purnama. Sebelum kita mengenal masing-maisng planet tersebut
secara lebih mendalam, sebaiknya kita bicarakan lebih dahulu tentang matahari
sebagai pusat tata surya. 1. Matahari Matahari ialah suatu bola gas pijar yang terdiri
dari 49% atom hidrogen (H) dan 5,6% atom helium (He), serta sisanya campuran
unsur- unsur karbon (C ) dan atom lainnya. Bentuk matahari ternyata tidak bulat benar.
Ia mempunyai semacam ekuatoe dan kutub, karena gerak rotasinya. Garis tengah
ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antarkutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari juga merupakan tata surya yang paling besar karena 98% massa tata surya
terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
12. 15. matahari juga merupakan sumber-sumber tenaga di lingkungan tata surya.
Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-maisng fotosfer, kromosfer dan
korona. Menurut perhitungan para pakar, temperatur di permukaan matahari sekitar
6.0000 C. jenis batuan atau logam apa pun yang kita kenal di bumi akan lebur pada
tempera tur setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya, yang
diperkirakan tidak kurang dari 25 juta 0 C. Lapisan bola matahari bagian dalam
disebut fotosfer (bahasa Yunani, photos: cahaya, sphera: bola), yang artinyabola
bercahaya memancar, radiasi fotosfer sangat kuat pad agelombang tampak mata.
Sedangkan atmosfer bumi dapat meloloskan panjang gelombang tampak mata. Mata
manusia sangat sensitif terhadap panjang gelombang tampak mata ini. Fotosfer
tebalnya kira-kira 220 mil. Kromosfer (bahasa Yunani, chromos; warna, sphera: bola).
merupakan lapisan luar dari fotosfer. Warnanya kemerahan berasal dari hidrogen yang
berpijar. Lapisan ini mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke laur. Tebal
kromosger kira-kira 9.000 mil. Lapisan lebih luar dari kromosfer ialah korona. Korona
berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang- kadang meleihi garis tengah matahari
itu sendiri. Korona tampak jelas (berwarna putih perak) mengelilingi matahari pada
waktu terjadi gerhana matahari, karena fotosfer dan kromosfer terhalang oleh bulan.
13. 16. Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena : 1. Merupakan
sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batbara dan minyak bumi
sebenarnya juga berasal dati matahari; 2. Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang
juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta mengontrol
peredarana planet lainnya. 2. Planet Merkurius Planet merkurius merupakan planet
terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan
dan juga hawa atau udara. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara
cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti
0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserapknya. Garis tengahnya 4.500
km lebih besar daripada garis tengah bulan yang hanya 3.160 km. karena letaknya
yang begitu dekat dengan matahari maka bagian yang menghadap matahari sangat
panas, sebaliknya yang tidak menghadap matahari dingin sekali. Hal ini disebabkan
karena Merkurius tidak memiliki atmosfer dan bulan (satelit). Diperkirakan tidak ada
kehidupan sama sekali di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6
hari. Ini berarti panjang siang harinya lebih dari 28 hari, demikian juga pada malam
harinya. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
14. 17. 3. Planet Venus Planet ini dinamakan Venus karena bila dilihat dari bumi
merupakan planet yang paling banyak memantulkan cahaya matahari akibat sifat dari
permukaanya. Orang Yunani menganggap keadaan planet itu sangat cantik seperti
dewi kecantikan mereka (Venus). Planet ini lebih kecil dari bumi, mempunyai albedo
0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang akan diserapnya. Planet ini diliputi awan
tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida, tetapi tidak mengandung
uap air dan oksigen. Planet ini juga tidak mempunyai satelit. Venus menempati urutan
kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal sebagai bintang kejora yang
bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari. Besarnya hampir sama dengan bumi,
bergaris tengah 12.320 km, sedangkan bumi bergaris tengah 12.640 km. rorasi Venus
kurang lebih 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari, artinya
1 tahun venus adalah 225 hari. Dengan analisis spektrum atas cahaya yang datang dari
Venus, dapat diketahui bahwa di sana terdapat oksigen. Atas dasar analogi bahwa
keberadaan gas oksigen yang tetap jumlahnya di udara disebabkan oleh tumbuhan
yang mengadakan fotosintesis maka dapat diperkirakan bahwa di Venus pun ada
kehidupan. Rotasi Venus berlawanan dengan rotasi bumi, bumi berotasi dengan arah
barat-timur, sedangkan venus rotasinya timur-barat.
15. 18. 4. Planet Bumi dan Bulannya Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan
matahari. Besarnya hampir sama dengan venus dan bergaris tengah 7.900 mil atau
12.646 km.jarak antara bumi dengan matahari ialah 149 juta km. jarak ini dijadikan
satuan jarakastronomical Unit (AU). Jadi, 1 AU = 149 juta km. Bumi mengadakan
rotasi 24 jam, berarti satu hari bumi lamanya ialah 24 jam, sedangkan satu hari venus
ialah 247 kali dari bumi, yakni 247 x 24 jam. Bumi mengadakan revolusi selama 365
¼ hari. Satu kali putaran mengelilingi matahari disebut juga satu tahun . sekarang mari
kita bandingkan dengan 1 tahun merkurius = 88 hari bumi, sedangkan 1 tahun mars =
1,9 tahun bumi. Berat jenis rata-rata bumi ialah 5,52. 5. Bulan Bulan merupakan satu-
satuan satelit bumi dan tidak memiliki atmosfer. Jarak bulan dengan bumi adalah 240
ribu mil= 384 ribu km dan bargaris tengah 2.160 mil atau 3,456 km. jarak terjauh
bulan dari pusat bumi 406.700 km dan jarak terdekatnya 356.400 km. Pada permukaan
bulan, terdapat gunung-gunung dan dataran rendah seperti bumi. Namun lubang-
lubang kepundannya tampak besar- besar sampai ada yang bergaris tengah 8 km. Oleh
karena bulan tidak beratmosfer maka raut permukaan bulan tetap abadi sebab tidak ada
erosi. Tidak adanya atmosfer dapat dibuktikan dengan tidak dibiaskannya sama sekali
sinar bintang yang datangnya dari
16. 19. belakang bulan ke bumi. Sinarnya merupakan pantulan sinar matahari sehinga
dengan pantulan itu permukaan bulan dapat berubah-ubah. Perubahan penampakan
bulan disebut fase. Fase bulan terjadi karena bulan mengitari bumi (revolusi). Ada
delapan fase bulan, yakni : a. Fase bulan baru, terjadi pada kedudukan dengan urutan
matahari bulan-bumi (konjungsi) b. Fase bulan sabit, terjadi pada kedudukan setelah
konjungsi dan akan memasuki kedudukan kuartir c. Fase bulan setengah penuh, terjadi
pada kedudukan bulan- bumi tegak lurus pada matahari –bumi (kuartir) d. Fase bulan
bungkuk, terjadi pada kedudukan setelah kuartir dan akan memasuki kedudukan
oposisi e. Fase bulan purnama, terjadi pada kedudukan dengan urutan matahari bumi-
bulan (oposisi) f. Fase bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan oposisi dan akan
memasuki kedudukan kuartir g. Fase bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan
bulan bumi tegak lurus pada matahari-bumi h. Fase bulan sabit, terjadi pada keadaan
setelah kuartir dan akan memasuki kedudukan konjungsi. Dalam kalender yang
mendasarkan pada peredaran bulan sebagai acuannya, tanggal diambil pada saat bulan
baru atau disebut bulan
17. 20. mati. Pada saat tersebut bulan berada diantara bumi dan matahari sehingga tidak
ada cahaya matahari yang bisa dipantulkan bulan ke bumi. Kemudian, karena bulan
bergerak mengelilingi bumi, makin lama semakin banyak permukaan bulan yang
tampak disinari matahari., bulan mulai kelihatan sebagai bulan sabit. Dan ini langsung
sampai sekitar tanggal 7, yakni saat bulan dalam keadaan setengah penuh. Antara
tanggal 7 dan tanggal 15, permukaan bulan yang disinari matahari semakin banyak.
Keadaan ini disebut bulan bungkuk. Saat bulan purnama, yaitu sekitar tanggal 14,
bumi berada diantara bulan dan matahari. Pada kedudukan ini bulan bersinar penuh,
karena bulan berada persis di belakang bumi, apabila dilihat dari matahari. Setelah
bulan purnama berlangsung, bulan memasuki fase bungkuk lagi, kemudian menjadi
setengah penuh pad atangga 21, dan menjadi bulan sabit lagi sampai bulan baru
berikutnya. Perhitungan tahun menurut bulan mengelilingi bumi disebut perhitungan
qamariah (bahasa Arab, qamar = bulan). Penanggalan Hijriah dasarnya adalah
peredaran bulan mengelilingi bumi. Perhitungan kapan mulai bulan baru dan kapan
pula akhirnya bulan ramadhan bagi umat islam menjadi sangat penting. Meningat pada
bulan ramadhan umat Islam berpuasa, kemudian setelah bulan Ramadhan berakhir,
umat islam dilarang berpuasa. Oleh sebab itu, pemeluk agama Islam harus mengetahui
secara tepat kapan mulai dan kapan berakhirnya bulan Ramadhan tersebut.
Perhitungan tahun menurut peredaran bumi mengitari matahari disebut
18. 21. perhitungan Syamsiah (bahan arab, Syam = matahari). Contohnya penanggalan
Masehi. a. Gerhana Bulan Apabila permukana bulan terkena oleh bayang-bayang bumi
maka akan terjadi gerhana bulan dan bila bumi yang terkena bayangan bulan maka
terjadilah gerhana matahari. Para ilmuwan telah dapat memperhitungkan dengan
akurat, kapan akan terjadi gerhana bulan, tidak saja pada tahun berapa, tapi hari,
tanggal, jam bahkan perhitungan detiknya. 6. Planet Mars Planet ini diberi nama sesuai
dengan nama Dewa Pernah orang Yunani, karena planet ini berwarna kemerah-
merahan seperti darah yang diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen. Pada
permukana planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang selalu
berubah sepanjang tahun. Dugaan ini bertolak pada kenyataan-kenyataan berikut ini :
Berdasarkan pengamatan melalui teropong dan foto, pada permukana Mars terdapat
semacam kanal (saluran atau dam air) yang sangat panjang dan lurus sekali. Kanal ini
menghubungkan bagian Mars yang tertutup salju dengan bagian yang panas. Bila
kanal ini buatan alam, apakah mungkin selurus itu? Mars tampaknya diselubungi oleh
atmosfer. Dugaan ini bertolak dari kenyataan bahwa permukaan Mars dari waktu ke
waktu
19. 22. selalu tampak berbah, baik berubah dalam bentuk atau gambar maupun wa rnanya.
Fenomena ini mengarah kepada adanya tumbuhan pada permukaanya dan adanya
awan yang menyelubungi seperti layaknya di bumi. Penelitian terakhir menunjukkan
bahwa pada planet Mars terdapat uap air meskipun dalam jumlah yang sangat kecil,
tetapi para pakar lebih cenderung mengatakan bahwa perubahan warna permukana
planet disebabkan oleh angin pasir, bukan oleh organisme. Hal lain yang menarik di
planet ini adalah adanya dua buah bulan dan biasa disebut dengan nama satelit. Satelit
yang kecil diberi nama phobos. Satelit ini dekat dengan planet Mars dan hanya
berjarak 3.700 mil (dibandingkan dengan jarak bumi-bulan, 240 ribu mil). Garis
tengah 10 mil (16 km). ia mengadakan revolusi mengelilingi Mars dalam waktu 7 jam
39 menit, dan anehnya ia terbit dari barat, terbenam di Timur. Phobos dalam satu hari
Mars, terbit dan terbenam sebanyak 3 kali. Satelit yang besar dinamakan deimos.
Satelit ini terbit ari timur dan terbenam di sebelah barat setelah beberapa hari. Hal ini
disebabkan karena revolusi satelit Deimos hanya berbeda sedikit lebih cepat daripada
rotasi Mars. Fakta lain yang perlu dicatat tentang mars adalah : a. Jarak mars ke
matahari adalah 1,52 AU; b. Bergaris tengah 3.920 mil (setengah dari bumi);
20. 23. c. Bere volusi 1,9 tahun; d. Berotasi 24 hari 37 menit; e. Perlu pula diketahui,
bahwa menurut data yang dikirim oleh Mariner-4, di Mars tak ada oksigen, hampir tak
ada air sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air, ternyata tak
lebih dari lapisan salju yang sangat tipis. Ini pula kiranya yang menjadi sebab,
mengapa pada waktu tertentu kutub yang berwarna putih itu lenyap dari pandangan
mata. 7. Planet Jupiter Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Ia
bergaris tengah 86.600 mil atau 138.560 km, mengadakan rotasi dengan cepat yaitu 10
jam (bandingkan 24 jam untuk Bumi dan 247 hari untuk Venus). Jupiter tampak
sebagaibintang yang terang yang muncul di tengah malam. Akibat berotasi dengan
cepat, bagian ekuator lainnya menjadi sedikit mengembang dan mebentuk sabuk yang
jelas. Berdasarkan analisis spektroskopis, planet ini mengandung gas metana dan amo
niak dalam jmlah banyak, begitu juga gas hidrogen. Albedonnya 0,44 Bercak
kemerahan bergaris tengah 30.000 mil di bagian Selatan (telah diketahui dari tahun
1831) diperkirakan adalah suatu kawah yang masih hidup (karena warnanya berubah-
ubah). Planet ini mempunyai 14 satelit atau bulan.
21. 24. Massa planet ini sangat besar, hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya, yaitu
2,6 kali gravitasi bumi. Artinya, bila suatu benda di bumi beratnya 100 kg maka berat
benda tersebut di JUPiter menjadi 260 kg. akibat selanjutnya, ia memiliki daya tarik
yang sangat kuat sehingga mampu menarik 12 satelit atau bulan yang berukuran sangat
besar. Dua diantaranya lebih besar daripada planet Merkurius. Tiga darinya beredar
berlawanan arah dengan sembilan lainnya. Bulan-bulan tersebut memiliki lapisan
atmosfer yang cukup tebal. 8. Planet Saturnus Planet terbesar kedua setelah Jupiter
ialah Saturnus, karena planet ini bergaris tengah 74.000 mil atau 118. 400 km dengan
kecepatan rotasi yang sama dengan Jupiter. Planet ini juga memiliki lapisan atmosfer
yang terdiri dari gas etan, amoniak dan hidrogen yang bersuhu rata-rata 1030 C, tetapi
suhu pada permukaanya sangat rendah, yakni 2430 F. walaupun demikian, massa
jenisnya sangat kecil bila dibandingkan dengan air yakni 0,75 g/cm3 . Yang paling
menarik dari planet ini ialah ditemukannya sabuk putih yang melilit ekuatornya
dengan jarak dari permukaan sejauh 7.000 mil sampai kurang lebih 37.000 mil. Sabuk
ini berbentuk pipih setebal 10 mil, dan berupa debu. Sabuk ini ternyata berputar
mengelilingi planet dengan kecepatan yang berbeda, sabuk bagian dalam jauh lebih
cepat daripada bagian luarnya. Sabuk atau cincin in I diduga berasal dari satelit
22. 25. yang tidak pernah terbentuk, karena gaya ganggu Saturnus yang besar, akibat
letaknya yang terlalu dekat dengan Saturnus sehingga calon satelit itu menjadi tidak
stabil. Saturnus mempunyai 10 satelit dan yang terbesar ialah titan (besarnya 2 kali
bulan-bumi). Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan sembilan satelit lainnya,
menunjukkan bahwa phoebe bukan anak kandung saturnus. Keanehanphoebe dan
sabuk raksasa itu memperkuat Teori Tidal. Keanehan lainnya ialah sabuk Saturnus itu
itu mengembang dan merapat pada permukaan planet 15 tahun sekali. 9. Planet Uranus
Planet ini ditemukan secara tak sengaja oleh Herschel dan keluarga pada tahun 1781,
ketika mereka sedang mengamati Saturnus. Besarnya Uranus kurang dari setengah
saturnus dengan garis tengah 50. 560 km atau 4 kali bumi. Oleh karenanya, planet ini
merupakan planet pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop, karena letaknya yang
cukup jauh dari matahari. Uranus memiliki lima satelit. Berbeda dengan planet lain,
rotasi Uranus bergerak dari Timur ke Barat. Jarak ke matahari adalah 2.860 juta km
atau 19,2 AU, dan mengelilinginya dalam waktu 84 tahun. Kecepatan rotasi 10 jam 47
menit. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada
23. 26. bulan Januari 1986, Uranus memiliki 14 satelit. Sama seperti Venus, rotasinya
berlawanan arah dengan rotasi bumi. 10. Planet Neptunus Neptunus ditemukan pada
saat para astronom mengamati planet baru Uranus yang orbitannya agak menyimpang
dari perhitungan. Berdasarkan Hukum Newton (gaya tarik menarik antara dua benda)
diperkirakan ada benda langit besar lain yang mempengaruhi orbit Uranus. Ternyata
pengaruh tersebut disebabkan adanya Neptunus yang merupakan planet terbesar ketiga
pad atahun 1846. Planet ini, jika dilihat dengan teleskop dari bumi berwarna kebiru-
biruan. Dari spektrum cahayanya, planet ini diketahui mempunyai atmosfer yang
sebagian besar terdiri dari gas metana. Neptunus mempunyai dua satelit, satu
diantaranya disebut Triton.satelit Triton beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi
Neptunus. Jarak ke matahari adalah 30,1 AU atau 4,470 juta km, bergaris tengah
28.000 mil dan mengelilingi matahari dalam waktu 165 tahun sekali putar.
24. 27. 11. Planet Pluto Sudah 4 tahun lalu Pluto terhapus dari daptar planet di tata-surya
kita. Alasannya adalah redefinisi kriteria planet oleh International Astronomical Union
(IAU) pada tahun 2006, setelah pertemuan sekitar 2000 astronom dunia di Prag. IAU
memandang perlu untuk membuat definisi dari “planet” yang sebelumnya masih
belum jelas (baca vague). Konsekuensinya Pluto turun peringkat menjadi planet-kerdil
(dwarf planet). Ada tiga kriteria utama dari sebuah planet; planet harus memiliki orbit
mengitari matahari, harus memiliki massa yang cukup besar sehingga memiliki bentuk
(kurang lebih) bulat seperti bola, dan harus mampu menyapu objek-objek yang berada
di lintasan orbitnya. Kriteria yang di klaim menjatuhkan Pluto dari definisi planet
adalah yang terakhir, setelah beberapa objek ditemukan di sekitar lintasannya.
Lintasan Pluto sesungguhnya berada pada sebuah sabuk atau ring matahari yang diberi
nama Sabuk Kuiper (Kuiper Belt). Sabuk ini dihuni oleh banyak sekali objek-objek
langit, dan Pluto mewakili objek terbesar penghuni sabuk ini. Sebenarnya dua kriteria
yang lain pun memberatkan sebagai kandidat planet. Dari segi lintasannya, Pluto
memiliki orbit yang sangat eksentrik. Jarak terdekat dan terjauh ke matahari adalah 4.4
Milyar km, 7.4 Milyar km. Pada satu saat Pluto memiliki jarak lebih dekat ke matahari
dibanding Neptunus. Lintasan elips ini membentuk bidang dengan kemiringan 17°
25. 28. dari bidang ekliptik, yaitu bidang yang dibentuk oleh lintasan bumi terhadap
matahari. Kemiringan ini sangat ekstrim jika dibanding dengan planet lain.
Kemiringan bidang lintasan planet terhadap ekliptik yang terbesar dimiliki oleh
Merkurius, yaitu 7°. Walaupun dari segi bentuk tidak ada masalah, dari segi ukuran
Pluto bisa dikatakan terlalu kecil. Massa Pluto adalah sepertujuh dari massa bulan kita,
dengan diameter 2300 km, dua per tiga dari diameter bulan (3476 km). Dibanding
dengan objek lain yang dianggap satelitnya, yakni Charon, diameternya hanya kurang
lebih dua kali lebih besar. Charon juga sebenarnya terlalu besar untuk dijadikan
“bulan” untuk Pluto. Perbandingan ukuran yang tidak jauh ini mengakibatkan Charon
tidak mengitari Pluto pada porosnya. Kedua objek ini sama-sama bergerak mengitari,
sehingga Pluto dengan Charon bagaikan putaran dumble yang berat ujung-ujungnya
sedikit berbeda. Beberapa astronom kemudian mengkatagorikan sebagai planet-kerdil
ganda (dwarf double planet).
26. 29. BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Ada beberapa hipotesis yang menyatakan
asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis
Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis
Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali
dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat
untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan
teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan
hubungan satu dengan yang lainnya. Tata surya adalah kumpulan benda langit yang
terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh
gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami
yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid,
empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan
Tersebar. ari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa alam semesta mencakup
keseluruhan benda-benda alam yang terdiri dari galaxy, bintang- bintang, matahari,
planet-planet, nabula dan satelit-satelit. Yang dimana asal muasal benda alam itu sudah
dinyatakan kebenarannya melalui penelitian para ahli

Anda mungkin juga menyukai