Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sebuah tata surya terdiri dari satu Matahari dan semua benda angkasa
yang beredar mengelilinginya.
Tata surya adalah rumpun benda langit yang terdiri atas matahari sebagai
pusatnya dan planet, komet, asteroid, meteor serta satelit yang mengelilingi
matahari. Sistem tata surya kemungkinan terbentuk dari awan besar dan gas dan
debu antar bintang yang menjadi satu karena gaya gravitasinya sendiri, sekitar
lima miliar tahun yang lalu.

A. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji makalah ini, penyusun merumuskan masalah sebagai
berikut:
a. Apa pengertian tata surya?
b. Ada berapa model tata surya? Sebutkan dan jelaskan!
c. Sebutkan dan jelaskan aggota-anggota tata surya!
d. Bagaimana asal usul tata surya yang telah dikemukakan para ahli?
e. Bagaimana konsep hukum bode?

C. Tujuan yang dicapai


 Mengetahui pengertian tata surya.
 Mengetahui model-model tata surya.
 Mengetahui anggota-anggota tata surya.
 Mengetahui asal-usul tata surya yang telah dikemukakan oleh para ahli.
 Mengetahui tentang hukum bode.

1
D. Metode yang dipergunakan
Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penyusunan makalah ini,
penyusun menggunakan metode:
 Metode keperpustakaan, yaitu pengambilan data melalui buku-
buku, internet dan lain-lain. Tujuan dari metode tersebut yaitu untuk
memperoleh data-data yang teoritis sebagai pembanding data yang
aktual.
 Metode kuantitatif yaitu menarik kesimpulan berdasarkan kualitas
atau intensitas ini dari informasi data yang kami peroleh.

E. Sistematika
BAB I : PENDAHULUAN
Pada pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan yang akan dicapai., dan metode yang dipergunakan serta
sistematika.
BAB II : ISI
Dalam bab ini, kami mencoba membahas tentang bahan yang kami
angkat sebagai rujukan dalam pembuatan makalah ini.
BAB III : PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dan saran tentang masalah-masalah yang
diuraikan dalam makalah ini.

2
BAB II
ISI

A. Pengertian Tata Surya

Tata Surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips,
meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.
Tata surya dipercaya terbentuk
semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan
merupakan hasil penggumpalan gas dan
debu di angkasa yang membentuk
matahari dan kemudian planet-planet
yang mengelilinginya.
Tata surya dikekalkan oleh
pengaruh gaya gravitasi matahari dan Gambaran umum Tata Surya (digambarkan tidak sesuai
skala; dari kiri ke kanan): Pluto, Neptunus, Uranus,
sistem yang setara tata surya, yang Saturnus, Yupiter, sabuk asteroid, Matahari, Merkurius,
Venus, Bumi dan Bulan, dan Mars. Sebuah komet
mempunyai garis pusat setahun digambarkan di sebelah kiri.

kecepatan cahaya, ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain
itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang
dikenali sebagai awan Oort dalam.
Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet
berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.

3
B. Model Tata Surya

1. Model Geosentris
Lebih dari 2000 tahun yang lalu telah diterima model sistem matahari
geosentris yang dikemukakan oleh ahli astronomi Yunani kuno, Hipparchus pada
tahun 140 SM (sebelum masehi). Dalam model geosentris dikemukakan bahwa
Matahari, bintang, planet dan bulan bergerak mengelilingi bumi. Teori ini
kemudian dikembangnkan oleh Claudius Ptolemaeus sekitar tahun 150 TM (tarik
masehi) yang disebut teori Ptolemaeus.

2. Model Heliosentris
Ahli astronomi Yunani, Aristarchus (310 - 230 SM), pernah menyarankan
bahwa matahari mungkin berada pada pusat alam semesta dan bumi mengitarinya.
Konsep heliosentris ini belum mendapat tempat dalam bidang astronomi. Baru
pada tahun 1543 terjadi revolusi ilmiah besar-besaran karena Copernicus (1473 -
1543) mengganti model Geosentris dengan model Heliosentris yang lebih
sederhana.
Teori heliosentris muncul tahun 1540 dan dikemukakan oleh astronom
Polandia, Nicolaus Copernicus. Copernicus mempertanyakan apakah Bumi
berotasi dan berevolusi? Karena ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan
dari teori geosentris, maka ia mengemukakan teori heliosentris, bahwa Matahari
merupakan pusat alam semesta. Pada zaman itu, alam semesta dan tata surya
masih belum mendapatkan perbandingan jelas hingga zaman modern. Teori
menjadi bahan ejekan karena bila Bumi berputar, mengapa manusia tidak jatuh
dari Bumi? Jawabannya ditemukan oleh Galileo dan Newton. Teori heliosentris
muncul tahun 1540 dan dikemukakan oleh astronom Polandia, Nicolaus
Copernicus. Copernicus mempertanyakan apakah Bumi berotasi dan berevolusi?
Karena ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari teori geosentris,
maka ia mengemukakan teori heliosentris, bahwa Matahari merupakan pusat alam
semesta. Pada zaman itu, alam semesta dan tata surya masih belum mendapatkan
perbandingan jelas hingga zaman modern. Teori menjadi bahan ejekan karena bila

4
Bumi berputar, mengapa manusia tidak jatuh dari Bumi? Jawabannya ditemukan
oleh Galileo dan Newton yang terkenal dengan gaya gravitasi Bumi.

C. Keanggotaan Tata Surya

a. Matahari

Matahari adalah salah satu dari jutaan


gugusan bintang yang tergabung dalam kelompok
galaksi.Di jagat raya ini terdapat jutaan gugusan
bintang yang membentuk galaksi-galaksi. Galaksi
tempat matahari kita berada di sebut galaksi bima
sakti. Galaksi yang terdekat dengan bima sakti
adalah awan Magellan.
Dalam tata surya, matahari merupakan penggerak bagi anggota tata surya.
Karena pengaruh gravitasi matahari, maka semua anggota mengitari matahari. Hal
itu akan membawa konsekuensi bahwa segala sesuatu yang berada di planet-
planet anggota tata surya sangat dipengaruhi oleh matahari. Termasuk kita yang
berada di planet bumi ini, sangat bergantung pada matahari.
Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata
149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet
(yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari
dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.
Satuan lain untuk menentukan jarak benda- benda langit adalah satu
tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam
waktu satu tahun. Jika dikonversikan dalam SI adalah sebagai berikut:
1 tahun cahaya = 365 hari cahaya
= 365 x 24 x 3.600 detik cahaya
= 365 x 24 x 3.600 x 300.000 km
= 9,46 x km

5
Matahari merupakan bintang yang berwarna kuning. Matahari tidak
memiliki ciri yang permanen karena berbentuk gas, hidrogen pijar. Dalam inti
matahari, hidrogen dimampatkan sehingga dapat melebur menjadi helium. Pada
reaksi inilah terjadi perubahan massa menjadi energi.
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk
bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya.
Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya
43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar,
karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.
Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat
sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan
kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar,
matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium
melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat
juta ton massa setiap saat.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa
matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai
ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt
per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan
bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang
generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta
ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.
Di permukaan matahari terdapat fenomena lain yang dinamakan bintik
matahari atau sunspots. Bintik matahari adalah bagian permukaan matahari yang
suhunya lebih rendah di banding suhu permukaan di sekitarnya. Pada bagian
tengah di antara bintik-bintik matahari terdapat bagian yang memancarkan cahaya
jauh lebih terang. Bagian lebih terang ini dinamakan Flare.
Material yang disemburkan terlontar jauh dari permukaan matahari dan
terkadang mencapai atmosfer bumi terutama di daerah kutub. Material ini
menimbulkan cahaya warna-warni di kutub yang di kenal sebagai Aurora.

6
b. Planet

Planet dalam bahasa Yunani artinya pengembara, karena Kedudukan


planet selalu berubah-ubah, tidak bias menetap. Planet merupakan benda langit
yang tudak memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan cahaya
dari matahari.
Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
 mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang,
 mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar
dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut
mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat),
 tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap
deuterium di intinya; dan,
 telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood;
mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran
cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya.
Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat
delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi
Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan
perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat
sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit yang belakangan juga
ditemukan sempat dianggap sebagai planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus,
Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi
"planet kerdil/katai."
Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang
artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang
biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi
bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang)
dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman
Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai
representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah

7
tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan
Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena
tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang.
Menurut IAU (Persatuan Astronomi Internasional), terdapat delapan planet
dalam sistem Tata Surya:
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Yupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
Urutan planet-planet tersebut dimulai dari yang paling ddekat terhadap
matahari.
Garis edar anggota tata surya mengelilingi matahari disebut orbit. Anggota tata
surya selain mengelilingi matahari, juga berotasi pada sumbunya masing-masing.
Di antara orbit Mars dan Yupiter terdapat planet-planet kecil yang sangat
banyak, yang
dinamakan asteroid dan planetoid. Daerah lintasan utama asteroid dinamakan
sabuk asteroid atau asteroid belt.

Klasifikasi Planet
Planet-planet anggota tata surya dapat dikelompokkan berdasarkan
orbitnya serta ukuran dan massanya.
1.Berdasarkan letak peredarannya dengan bumi sebagai acuan, planet-planet
dibedakan sebagai berikut.
a) Planet Inferior
Yaitu planet yang peredarannya terletak diantara matahari dan bumi. Yang
termasuk planet inferior adalah Merkurius dan Venus.

8
b) Planet Superior
Yaitu planet yang peredarannya terletak di luar peredaran bumi. Yamg
termasuk planet superior adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan
Pluto.
Berdasarkan letak peredaran asteroid, planet-planet dibedakan sebagai berikut:
a) Planet Dalam (inner planet)
Yaitu planet yang peredarannya antara matahari dan asteroid. Yang
termasuk planet golongan ini adalah : markurius, venus, Bumi, dan Mars.
b) Planet luar(outer planet)
Yaitu planet yang peredarannya di luar asteroid. Yang termasuk planet
golongan ini adalah: Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

2. Berdasarkan ukuran dan massa planet jika di banding dengan Bumi, planet
dikelompokan menjadi:
a). Planet terestrial
Yaitu planet yang memiliki ukuran dan masa lebih kecil atau sama dengan
bumi. Masa jenisnya rata-rata 3,8-5,5 g/cm3. Yang termasuk planet ini adalah
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, dan Pluto.

b). Planet jovian


Yaitu planet yang ukuran dan massanya jauh lebih besar dari pada bumi
dengan massa 13-320 kali massa bumi. Massa jenis rata-ratanya 0,7-2,2 g/cm3.
Atmosfer produksinya adalah H2, CH4, dan NH3. Yang termasuk planet jovian
adalah Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Kedudukan Matahari terhadap Matahari Dilihat dari Bumi


1. Oposisi
Planet dikatakan pada kdudukan oposisi, jika pada saat dilihat dari bumi
kedudukan planet bertentangan dengan matahari.

9
2. Konjungsi
Planet dikatakan pada kedudukan konjungsi, jika kedudukan planet searah
dengan matahari.
Planet berada pada kedudukan konjungsi bawah jika jarak antara bumi
dengan planet lebih dekat daripada jarak antara bumi dengan matahari. Sedang
kedudukan konjungsi atas terjadi jika jarak bumi-planet lebih besar daripada
jarak bumi-matahari.

Fakta Masing-Masing Planet


1) Merkurius
Merkurius adalah planet di terkecil di dalam
tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari
dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini
berkisar diantara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo
tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut
pandangnya dengan matahari kecil (dengan
rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat.
Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak
yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang
pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10
hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak
mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang
menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan
magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700
Kelvin (-180 sampai 430 derajat selsius).

10
2) Venus
Pada awalnya Venus pernah diduga
sebagai salah satu bintang. Orang-orang
Yunani purba melihat planet terang yang
indah, dan mereka menamakannya Venus
atau dewi cinta.
Setelah bulan, Venus adalah benda angkasa paling terang di langit malam.
Karena ukurannya hampir sama dengan bumi, sampai abad XX para astronom
memperkirakan bahwa planet ini serupa dengan bumi. Hasil penyelidikan bahwa
atmosfir di Venus terdiri atas campuran karbon dioksida dan asam sulfat yang
mematikan sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan di planet Venus.
Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius.
Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225
hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen,
sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain
itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolus inya
dalam mengelilingi matahari.
Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu
permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan
selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan
awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.

3) Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan
planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya
mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi
dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1
AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai
lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang

11
disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari,
sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi
hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan
mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan
bumi adalah antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di
dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi
mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta
kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik)
digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat
jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi
diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan
gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan.
70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21%
oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi
nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti
luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel
silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali
diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi
terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik
lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848
meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan
kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman
1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299
km2.

12
4) Mars
Mars adalah planet terdekat keempat dari
Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa Yunani
kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal
sebagai planet merah karena penampakannya yang
kemerah-merahan.
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi
kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak
cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara
yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar
karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernafasan
jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad
ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat
sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini
mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi.
Kala rotasinya 24,62 jam.
Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra
dari Zeus dan Hera.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini
merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah
wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari
peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti
bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.

5) Yupiter
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Yupiter merupakan planet terbesar dalam system tata surya kita.
Strukturnya sebagian besar terdiri atas gas, terutama hydrogen dan helium. Di
bawah kumpulan awan tekanannya sangat besar, sehingga hydrogen dimampatkan

13
dalam bentuk cairan dan ke bawah menjadi hydrogen logam. Planet ini
menyebarkan lebih banyak radiasi panas daripada menerima radiasi dari matahari.

Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari


adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar
dan terberat dengan diameter 14.980 km dan
memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi
planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi
adalah 11,86 tahun.
Di permukaan planet ini terdapat bintik
merah . Planet Yupiter raksasa. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium
(He), metana (CH4), dan amonia (NH3). Suhu di permukaan planet ini berkisar
dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Jupiter tersusun atas unsur
besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63 satelit, di antaranya Io, Europa,
Ganymede, Callisto (Galilean moons).

6) Saturnus
Saturnus adalah sebuah planet yang terletak di tata surya dimana planet ini
terkenal sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari.
Karena itulah, Saturnus tampak tidak terlalu cerah dari Bumi. Saturnus berevolusi
dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari,
Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada
dalam satu garis lurus. Selain berevolusi,
Saturnus juga berotasi dalam waktu yang
sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan yang
rendah karena sebagian besar zat penyusunnya
berupa gas dan cairan. Inti Saturnus
diperkirakan terdiri dari batuan padat. Atmosfer
Saturnus tersusun atas gas amonia dan metana.
Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.

14
Cincin Saturnus sangat unik. Terdapat beribu-ribu cincin yang
mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para
ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat
karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari
zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi,
sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah
bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh
diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya
gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea,
Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan
Iapetus.

7) Uranus
Uranus adalah planet terjauh ke-7 dari Matahari setelah Saturnus,
ditemukan pada 1781 oleh William Herschel (1738-1822). Perhitungan cermat
orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Kemudian
Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak
cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus.
Uranus memiliki jarak dengan Matahari
sebesar 2875 juta km. Uranus memiliki diameter
mencapai 51.118 km dan memiliki massa 14,54
massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 17,25
jam, sedangkan periode revolusi adalah 84 tahun.
Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan
permukaan berwarna hijau dan biru. Uranus
memiliki 18 satelit alami, diantaranya Ariel, Umbriel, Miranda, Titania, dan
Oberon.

15
8) Neptunus dan Pluto
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari
Matahari. Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan
Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki
diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa
17,2 massa Bumi. Per iode rotasi planet ini adalah 16,1
jam., sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun.
Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan
permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi
Planet Neptunus.
penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya.
Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid,
dan Larissa.
Pada tahun 1930 seorang astronom Amerika, Clidy Tombaught, planet
yang berada di atas Neptunus. Planet itu pindah secara perlahan pada latar
bintang, menunjukkan posisinya yang amat jauh. Venetia Burney, seorang
pelajar dari Oxford member nama planet temuan ini Pluto.
Struktur Pluto terdiri atas air dan es, metana, serta atmosfernya banyak
mengandung nitrogen.

c. Satelit
Satelit adalah benda langit pengikut planet. Satelit dibedakan atas satelit
alam dan satelit buatan. Satelit alam terbentuknya secara alami, yaitu bersamaan
dengan proses terbentuknya planet. Karena massa dan ukuran satelit lebih kecil
dari pada planet dan berada dalam medan grafitasi planet, maka satelit bergerak
mengelilingi planet tersebut.
Planet bumi memiliki sebuah satelit alami, yaitu bulan yang biasa kita
amati pada malam hari.
Satelit-satelit berotasi pada sumbunya, selain berputar mengelilingi planet.
Misalnya, bulan berotasi pada sumbunya, selain berputar mengelilingi bumi.
Begitu pula, satelit bergerak bersama-sama planet mengitari matahari.

16
Jumlah satelit alami yang mengiringi planet berbeda-beda, ada yang
sampai 18 satelit.
Dewasa ini, dengan kemajuan teknologi manusia dapat membuat sateelit
buatan yang bergerak mengorbit pada bumi.

d. Komet
Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir
seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang
membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong
dan panjang daripada orbit planet. Komet yang cerah pastinya menarik perhatian
ramai.

Ciri fisik
Ketika komet menghampiri bagian-dalam Tata Surya, radiasi dari matahari
menyebabkan lapisan es terluarnya menguap. Arus debu dan gas yang dihasilkan
membentuk suatu atmosfer yang besar tetapi sangat tipis di sekeliling komet,
disebut coma. Akibat tekanan radiasi matahari dan angin matahari pada coma ini,
terbentuklah ekor raksasa yang menjauhi matahari.
Coma dan ekor komet membalikkan cahaya matahari dan bisa dilihat dari
bumi jika komet itu cukup dekat. Ekor komet berbeda-beda bentuk dan
ukurannya. Semakin dekat komet tersebut dengan matahari, semakin panjanglah
ekornya. Ada juga komet yang tidak berekor.

Ciri orbit
Komet bergerak mengelilingi matahari
berkali-kali, tetapi peredarannya memakan waktu
yang lama. Komet dibedakankan menurut rentangan
waktu orbitnya. Rentangan waktu pendek adalah
Komet mempunyai orbit berbentuk elips.
kurang dari 200 tahun dan rentangan waktu yang Perhatikan ia mempunyai dua ekor

panjang adalah lebih dari 200 tahun. Secara


umumnya bentuk orbit komet adalah elips.

17
Komet terkenal
Ada beberapa komet yang terkenal, misalnya:
* Komet Halley, muncul 76 tahun sekali.
* Komet West
* Komet Encke, muncul tiga tahun sekali
* Komet Hyakutake
* Komet Hale-Bopp

f. Asteroid
Asteroid, kadang disebut juga sebagai planet minor atau planetoid, adalah
benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada
meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit
Planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya.
Komet menampakkan koma sementara asteroid tidak.

Asteroid dalam sistem tatasurya


Sabuk asteroid (titik-titik putih).
Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan,
dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27
Agustus, 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya
memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang
permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350 memiliki nama resmi (trivia:
kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah
tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang
dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340
Pluto) yaitu 129342 Ependes.
Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam
sistem tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta. Astéroid terluas dapam
sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 1 Ceres, dengan diameter 900-1000 km. Dua
asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta;
keduanya memiliki diameter ~500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling

18
utama yang kadang-kadnag terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian
yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan
teknis; lihat 99942 Apophis).
Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021
kg, atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres
bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta
(9%), 2 Pallas (7%), dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%;
tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%), dan 3 Juno (0.9%),
hanya menambah 3% dari massa totalna. Jumlah asteroid berikutnya bertambah
secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa
asteroid ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.

Sabuk Asteroid
Sejak Piazzi berhasil menemukan asteroid pertama, lebih dari 4.000
asteroid telah ditemukan dan diberi nama.
Sebagian besar asteroid mengelilingi matahari pada
lintasan di antara planet Mars dan Yupiter , tetapi
pengaruh gravitasi besar Yupiter telah menyebabkan
beberapa asteroid terhempas ke orbit yang salah.
Daerah lintasan asteroid yang utama dinamakan sabuk
asteroid (asteroid belt).

g. Meteoroid
Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih
kecil daripada asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul. Persatuan
Astronomi Internasional pada sidang umum IX pada 1961 mendefinisikan
meteoroid sebagai berikut :
Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet,
dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah
atom atau molekul.

19
Ketika memasuki atmosfer sebuah planet, meteoroid akan terpanaskan dan
akan menguap sebagian atau seluruhnya. Gas-gas di sepanjang lintasannya akan
terionisasi dan bercahaya. Jejak dari gas bercahaya ini disebut sebagai meteor,
atau bintang jatuh. Jika sebagian meteoroid ini mencapai tanah, maka akan
disebut sebagai meteorit.

Jenis Meteorit
Meteorit terbagi atas tiga jenis dengan nama yang disesuaikan dengan
campuran unsure yang ditemukan dalam setiap contoh, yaitu:
 Meteor batuan, terdiri atas batuan chandritess 86 %, dan batuan
achodrites 7 %, dengan massa jenis sekitar 3.4 g/cm3.
 Meteorit besi, terdiri atas besi sekitar 85-95 % dan nikel sekitar 5-15 %,
memiliki massa jenis sekitar 7,8 g/cm3.
 Meteorit batuan besi, terdiri atas besi 60 % dan sisanya batuan.

D. Asal usul Tata Surya


Banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli,
diantaranya :

Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-
1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre
Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal
dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa
kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula.
Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang
dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya,
suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut
matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat.
Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya

20
gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan
membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.

Hipotesis Planetisimal

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C.


Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal
mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang
hampir menabrak matahari.

Hipotesis Pasang Surut Bintang


Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean
dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip
dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah
awalnya matahari.

Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang
bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi
menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar
membentuk cakram raksasa.

Hipotesis Bintang Kembar


Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-
2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya
kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah
satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. serpihan itu akan
terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai
mengelilinginya.

21
E. Hukum Bode
Untuk menentukan jarak planet dari Matahari, ada sebuah metode
sederhana yang dikenal dengan hukum Titius – Bode. Metode ini ditemukan oleh
seorang astronom Jerman yang bernama Johann Daniel Titius pada tahun 1766
dan diperkenalkan oleh rekannya pada tahun 1772, yaitu Johann Elert Bode.
Tuliskan sebuah deret 0,3,6,12,24, dan seterusnya, kemudian tambahkan setiap
bilangan dengan 4. Hasilnya bagikan dengan 10. Secara matematis, hukum Titius
– Bode ini dapat kita tuliskan dengan persamaan sebagai berikut:
r = (n+4)/10 ; n = 0,3,6,12,24, dengan
n = deret bilangan
r = jarak planet dari Matahari dalam satuan AU
matahari-dan-planet-planet-yang-mengelilinginya-beserta-lintasan-orbit. Jika kita
perhatikan, 7 angka pertama dari deret Titius – Bode , akan menghasilkan nilai
yang hampir mendekati (0,4; 0,7; 1,0; 1,6; 2,8; 5,2; 10,0) dengan nilai
sesungguhnya jarak Planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, dan Saturnus
dari Matahari (0,39; 0,72; 1,0; 1,52; 5,20; 9,54). Pada nilai 2,8, dikemudian hari,
para astronom menemukan sabuk asteroid yang jarak sebenarnya adalah antara
2,2 sampai 3,3 AU dari Matahari.

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tata surya adalah rumpun benda langit yang terdiri atas matahari sebagai
pusatnya dan planet, komet, asteroid, meteor serta satelit yang mengelilingi
matahari. Sistem tata surya kemungkinan terbentuk dari awan besar dan gas dan
debu antar bintang yang menjadi satu karena gaya gravitasinya sendiri, sekitar
lima miliar tahun yang lalu.
Model tata surya yaitu ada dua; model geosentris dan model heliosentris.
Matahari adalah salah satu dari jutaan gugusan bintang yang bergabung
dalam kelompok galaksi. Galaksi tempat matahari kita berada disebut galaksi
Bima Sakti.
Planet merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri,
melainkan hanya memantulkan cahaya dari matahari. Planet anggota tata surya
sampai sekarang dikenal ada Sembilan, diurutkan dari yang paling dekat terhadap
matahari, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto.

B. Saran
Para astronom seluruh dunia dibawah payung International Astronomical
Union (IAU) telah menghabiskan waktu dua tahun untuk menggodok suatu
kriteria yang membedakan antara “planet” dengan “anggota tata surya” yang
berukuran lebih kecil semisal komet dan asteroid. Apabila draft kriteria ini
disetujui dalam konferensi IAU yang diadakan pada 14-25 Agustus 2006 di Praha,
Republik Ceko, maka jumlah planet anggota tata surya akan bertambah dari 9
menjadi 12 planet.

23
Hendaknya sebuah objek harus memenuhi dua kondisi agar layak
menyandang sebutan “planet”. Pertama yaitu, objek tersebut harus mengorbit
mengelilingi sebuah bintang, dan bukan berupa sebuah bintang. Kedua, objek
tersebut harus berukuran cukup besar (atau lebih tepatnya, harus cukup masif)
sehingga gravitasinya cukup kuat untuk membentuknya menjadi objek yang sferis
(bundar). Dalam hal ini, massa objek harus diatas 5 x 1020 kg dengan diameter
lebih besar dari 800 km.

24
DAFTAR PUSTAKA

Whipple, L Fred. Ilmu Pengetahuan Populer. Grolier International, INC. PT


Widyadara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
http://alam.leoniko.or.id/tata_surya.htm

25
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala
curahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir
zaman.
Dalam pembuatan makalah ini, penyusun sudah berusaha semaksimal
mungkin untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang dapat bermanfaat dengan
sebaik-baiknya.
Penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar lebih baik lagi untuk selanjutnya.
Akhir kata, terima kasih penyusun ucapkan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Jakarta, 20 Maret 2009

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii

BAB I. Pendahuluan ...................................................................................... 1


a. Latar Belakang ............................................................................... 1
b. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
c. Tujuan yang dicapai ....................................................................... 1
d. Metode yang digunakan ................................................................. 2
e. Sistematika ..................................................................................... 2

BAB II. ISI ...................................................................................................... 3


a. Pengertian Tata Surya .................................................................... 3
b. Model Tata Surya .......................................................................... 4
c. Keanggotaan Tata Surya ................................................................ 5
d. Asal- Usul Tata Surya .................................................................... 20
e. Hukum Bode .................................................................................. 22

BAB III. PENUTUP ....................................................................................... 23


a. Kesimpulan .................................................................................... 23
b. Saran .............................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 25

ii
TATA SURYA
(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi
dan Antariksa)

Disusun oleh:

Nita Nurtafita
Nur Hasanah
Tuti Alawiyah
Vebi Muhammad Fiqri

PROGRAM STUDI IPA


JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

ii

Anda mungkin juga menyukai