LANGIT
Oleh :
JAMALLUDIN (170210102006)
ELY RAHMAWATI
(170210102013)
WINDA DWI ARISKA
Pokok
Bahasan
01
01 02
02 03
03
Sejarah
Pengertian Peta Perkembangan Konstelasi/
Langit / Peta Peta Langit / Peta Rasi Bintang
Bintang Bintang
PENGERTIAN PETA
LANGIT
Pada Masa
Antiquity
(Memasuki
Zaman Sejarah)
Pada Masa
Medieval (Zaman
Pertengahan)
Pada Zaman
Modern
PADA ZAMAN PRA-SEJARAH
Pada masa ini penemuan peta bintang yang tertua dan paling
akurat yaitu sebuah artefak astronomi yang terdapat di Mesir dan
berusia 1534 BC. Katalog pertama astronomi dibuat dan dikompilasi
oleh astronom China Babilonia, Mesopotamia pada akhir milenia ke
duaa sebelum masehi yaitu selama periode Kassite (1534-1155 BC).
Rekaman tertua dari peninggalan astronomi China dimulai sejak
periode Warring States (476-221 BC)
Pada masa ini manuscrip tertua dari peta bintang adalah Peta
Bintang Dunhuang yang dibuat oleh Dinasti Tang (tahun 618-907) dan
ditemukan di Gua Mogao di wilayah Dunhuang, Gansu, China bagian
barat. Peta bintang ini diperkirakan dibuat pada tahun 705-710.
Pada saat pemerintahan Dinasti Song (960-1279), terdapat
seorang astronom Cina bernama Su Song yang menulis sebuah buku
berjudul Xin Yixiang Fa Yao. Buku ini berisi 5 peta dari dari 1.464
bintang dan diperkirakan peta ini dibuat pada tahun 1092
Ilmuan Astronom Muslim juga mengembangkan peta bintang
yang digambarkan secara akurat dan diproduksi oleh astronom Persia
bernama Add al-Rahman al-Sufi pada 964. Di Eropa, manuscript tertua
juga ditemukan yang berjudul De Composicione Spere Solide.
Manuscript ini dibuat di Vienna, Austria pada tahun 1440
PADA ZAMAN MODERN
Konstelasi (rasi bintang) baru selanjutnya ditemukan oleh dua pelaut Belanda
bernama Pieter Dirkszoon Keyser dan Frederick de Houtman yang sedang berlayar ke
arah Hindia bagian timur pada tahun 1595. Kompilasi yang dihasilkan pada tahun
1601 berhasil menambahkan 12 konstelasi baru selatan.
PADA ZAMAN MODERN
Pada tahun 1690 , Pole Johannes Havelius menyelesaikan atlas bintangnya yang
berjudul Firmamentum Sobiescianum. Atlas ini berisi 56 peta yang mengimprovisasi
keakuratan posisi bintang-bintang bagian selatan. Ia juga mengenalkan 11 konstelasi
lainyya yaitu Scutum, Lacerta dan Canes venatici, dll.
di Indonesia budaya pemetaan langit yang paling popular yaitu Lintang Waluku
dan orang Yunani kuno menyebutnya sebagai Orion. Bangsa mesir memakai bintang
yang paling terang di langit malam yaitu Sirius di rasi Canis Major sebagai pertanda
akan datangnya banjir di sungai nil. Di belahan bumi utara, Bintang Biduk/ Bintang
Tujuh/ Beruang Besar atau Ursa Major digunakan sebagai petunjuk untuk arah utara.
Rasi ini disebut juga sebagai Gayung Besar atau Big Dipper
KONSTELASI ATAU
RASI BINTANG
Konstelasi
SEBAGAI SEBAGAI
PETTUNJUK PETUNJUK
ARAH WAKTU
RASI BINTANG SEBAGAI PETUNJUK ARAH