a) Terdiri dari satu unsur atau beberapa unsur logam, dalam jumlah yang
kecil kadang bersenyawa dengan unsur non logam (C, N, O).
b) Atom‐atomnya tersusun secara teratur
c) Memiliki sifat kekakuan, kekuatan, dan tahan retak yang baik
d) Memiliki konduktivitas listrik dan panas yang baik; ulet (ductile)
e) Tidak transparan
f) Memiliki densitas lebih tinggi dibanding polimer atau keramik
g) Elektron valensi terlepas dari atom dan tersebar pada lautan elektron
yang mengikat ion‐ion antar logam.
h) Mengkilap jika di‐polished.
2. Keramik
Campuran senyawa logam dan non logam
Engineering ceramic, berupa oksida, nitrida dan carbida contoh:
aluminiumoxida/Alumina (Al2O3), silicon dioxida/silica (SiO2), silicon
carbida, silicon nitrida, magnesia (MgO)
Traditional ceramic seperti lempung, semen, dan kaca.
Karakteristik keramik:
1. Keras, getas (brittle), dapat mengalami keretakan
2. Pengantar panas dan listrik yang buruk
3. Refractory (tahan panas)/tahan terhadap temperatur tinggi
4. Beberapa jenis keramik ada yang semi transparan
(translucent) dan tidak tembus pandang
5. Tahan korosi
6. Beberapa jenis bersifat magnetik
7. Densitas lebih rendah dibandingkan logam
8. Ikatan antar molekul biasanya ikatan ion
3. Polimer
adalah komponen organik berupa s p g p enyawa karbon, hidrogen dan unsurunsur
nonlogam.
Karakteristik Polimer:
1. Memiliki struktur molekul yang besar dan berbentuk rantai yang
panjang, ikatan antar molekul merupakan ikatan kovalen
2. Densitas lebih rendah dibandingkan logam dan keramik.
3. Memiliki kekakuan dan kekuatan yang rendah
4. Sangat ulet (ductile)
5. Tahan korosi
6. Titik leleh rendah, mudah melunak atau mengalami penguraian
(dekomposisi)
7. Konduktifitas listrik yang rendah
8. Tidak bersifat magnetik
9. Umumnya tidak tembus pandang hanya jenis polymer yang
Transparan
Contoh polimer:
polyethylene, nylon, polyvinyl chloride, polycarbonate dan polystyrene.
Aplikasi Polimer:
a) Perekat (Adhesive) dan Lem
b) Produk plastik
c) Pelapis dan cat
d) Pelumas padat: Teflon
e) Seal: gasket, o‐rings, liquid seals
f) Pakaian dan pelapis furniture
4. Komposit
Komposit merupakan perpaduan dalam skala makroskopis dari dua
material atau lebih yang memiliki fasa yang berbeda menjadi suatu
material baru yang memiliki properties lebih baik dari keduanya, misal:
keramik dengan polimer
Karakteristik Komposit:
a) Didesain untuk memiliki sifat kombinasi yang tidak dimiliki bahan jika
berdiri sendiri.
b) Komposit alam terdiri dari kayu dan tulang.
c) Komposit umum seperti fiberglass dengan material polimer, fiber glass
bersifat kuat, kaku, dan getas, namun polimer bersifat ulet,lemah, dan
flexibel. Gabungan kedua material ini menjadi bersifat kaku, kuat,
flexibel dan ulet.
Dua jenis ikatan dapat terjadi dalam keramik, yakni ikatan ionik dan kovalen. Sifat keseluruhan
materialbergantung pada ikatan yang dominan. Klasifikasi bahan keramik dapat dibedakan
menjadi dua kelas :kristalin dan amorf (non kristalin). Dalam material kristalin terdapat
keteraturan jarak dekat maupunjarak jauh, sedang dalam material amorf mungkin keteraturan
jarak pendeknya ada, namun pada jarakjauh keteraturannya tidak ada. Beberapa keramik dapat
berada dalam kedua bentuk tersebut, misalnyaSiO2, (lihat gambar, a) struktur yang kristalin, b)
amorf). Jenis ikatan yang dominan (ionik atau kovalen)dan struktur internal (kristalin atau
amorf) mempengaruhi sifat-sifat bahan keramik.
Sifat termal
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien ekspansi termal, dan
konduktivitastermal.
Sifat Optik
Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi, atau dipantulkan.
Bahanbervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya, dan biasanya dideskripsikan
sebagai transparan, translusen, atau opaque.
Sifat Mekanik
Keramik biasanya material yang kuat, dan keras dan juga tahan korosi. Keterbatasan utama
keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengandeformasi
plastik yang sedikit.
Sifat listrik
bahan keramik sangat bervariasi. Keramik dikenal sangat baik sebagai isolator. Beberapaisolator
keramik (seperti BaTiO3) dapat dipolarisasi dan digunakan sebagai kapasitor. Keramik lain
menghantarkan elektron bila energi ambangnya dicapai, dan oleh karena itu
disebutsemikonduktor
Karena itu bagaimana caranya seorang engineer memilih material yang paling cocok
dengan kebutuhannya? Apakah dia harus bergantung kepada pengalaman, atau adakah suatu
prosedur sistematis yang dapat disusun untuk membuat suatu keputusan rasional. Jawaban
pertanyaan ini bergantung kapada tingkatan desain yang telah dicapai. Pada mulanya suatu
desain memiliki banyak pilihan, semua material harus diperhatikan. Seiring dengan makin
focusnya desain kriteria pemilihan material makin ketat dan akhirnya makin sedikit daftar
material yang sesuai dengan desain. Kemudian data – data yang akurat tentang material
dibutuhkan dan suatu cara lain dalam menganalisa pemilihan material harus digunakan. Pada
tahap akhir suatu desain, dibutuhkan data-data yang presisi, tapi hanya untuk beberapa material
saja. Prosedur – prosedur tersebut harus melibatkan pilihan awal yang banyak kemudian
menyempitkannya hanya tinggal beberapa lalu kalkulasi desain akhir dilakukan berdasarkan
detail dan presisi pilihan-pilihan tersebut.