Anda di halaman 1dari 12

Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Sub Bab 3

Uraian Materi

HUKUM 1 KIRCHOFF DAN RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA

1. HUKUM 1 KIRCHOFF

Hukum pertama Kirchoff didasari oleh hukum konservasi energi yang menyatakan bahwa
dalam suatu rangkaian tertutup, tegangan yang diperoleh dan tegangan yang berkurang haruslah
sama besar. Hukum Kirchoff 1 menyatakan bahwa:
a. Kuat arus dalam kawat yang tidak bercabang dimana-mana sama besaranya.
b. Pada kawat yang bercabang, jumlah dari kuat arus dalam masing-masing cabang dengan kuat
arus induk dalam kawat yang tidak bercabang.
i=0

c. Jumlah arus yang menuju suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya.

Bila P adalah cabangnya, maka :

I masuk = I keluar

i 1 + i2 + i3 = i4 + i5

Contoh

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 13


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

2. SUSUNAN HAMBATAN (TAHANAN)

Beberapa tahanan/resistor dapat disusun secara :


 Seri
 Paralel
 Kombinasi seri dan paralel

1). Susunan Seri

Bila 3 hambatan : R1, R2, R3 atau lebih disusun secara seri, maka hambatan total pada rangkaian
menjadi:

RS = R1 + R2 + R3 + ...

Kuat arus (I) yang lewat masing-masing tahanan sama besar:

i = i1 = i2 = i3 = ....

dan tegangan sumber terbagi di masing-masing hambatan

VS = E = V1 + V2 + V3 + ...

Hambatan disusun secara seri berguna untuk meperbesar hambatan serta membagi tegangan. Dari
persamaan di atas terlihat bahwa hambatan yang dirangkai seri akan punya hambatan pengganti
yang lebih besar dan akan memperkecil tegangan.

Contoh

Iqbal punya empat buah hambatan yang masing-masing bernilai 50 ohm dan dirangkai secara seri.
Kemudian pada ujung-ujungnya dihubungkan dengan sumber tegangan 30 Volt. Tentukanlah a)
hambatan pengganti keempat hambatan, b) kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, c)
beda potensial ujung ujung hambatan R2!

Penyelesaian

Pada rangkaian seri besarnya kuat arus pada tiap-tiap hambatan adalah sama besar. Jadi nilai
hambatan pengganti adalah:

a) Rs = R1 + R2 + R3 + R4 b) I = V/Rs = 30/200 = 0,15 Ampere


Rs = 50 + 50 + 50 + 50 c) = . = 0,15 . 50 = 7,5 V
Rs = 200 ohm

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 14


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

2). Susunan Paralel

Bila disusun secar paralel, maka hambatan total pada rangkaian menjadi:
1 1 1 1
   ...
R p R1 R2 R3

Beda potensial pada masing-masing ujung tahanan sama besar


V1 = V2 = V3 = VA B .
Dan arus terbagi di titik A melewati masing-masing hambatan dan bertemu kembali di titik B
i = i1 + i2 + i3 + ....

Jika dalam rangkaian susunan pararel hanya ada dua hambatan R1 dan R2 maka total hambatan
penggantinya dapat dihitung menggunakan rumus

Jika dalam rangkaian terdapat n hambatan dengan nilai hambatan sama besar maka total hambatan
penggantinya dalah

Kuat Arus yang melalui masing-masing hambatan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan
tersebut.

Rangkaian pararel dari hambatan-hambatan dimanfaatkan untuk memperkecil hambatan karena


hambatan pengganti nilainya akan lebih kecil dari nilai tiap hambatan. Dan juga bermanfaat untuk
membagi arus.

Contoh
Perhatikan rangkaian hambatan paralel pada Gambar!

Perhatikan rangkaian hambatan paralel pada Gambar Tentukan:


a. kuat arus yang melalui hambatan R 2dan R3,
b. kuat arus I
c. beda potensial Vab

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 15


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Penyelesaian

a. I1= 2A Pada rangkaian paralel berlaku:


Pada rangkaian hambatan paralel beda
potensialnya sama berarti berlaku
hubungan berikut

Dengan cara yang sama dapat ditentukan


kuat arus I3. b. Kuat arus I dapat di tentukan sebagai
berikut:
I = I1+ I2+ I3 = 2 + 4 + 12 = 18A
c. Beda potensial Vab memenuhi:
Atau menggunakan Metode Vab = I1. R1
Kesebandingan: = 2 . 120 = 240 volt

3). Susunan campuran

Rangkaian campuran menunjukkan gabungan dari rangkaian hambatan seri dan


paralel. Sifat-sifat rangkaian ini adalah gabungan dari keadaan sifat rangkaian
tersebut. Untuk lebih memahaminya cermati contoh berikut :
1. Tentukan hambatan pengganti antara titik a dan b dari rangkaian berikut

Pada rangkaian tersebut, jika ditelusuri dari a ke b, antara titik c dan d terdapat
hambatan-hambatan yang dirangkai paralel. Di lain pihak, antara c dan d melalui
cabang paling kanan terdapat hambatan 2 Ω, 1 Ω, dan 3 Ω yang dirangkai seri dan
dapat diganti dengan sebuah hambatan ekivalen 6 Ω (Rs =2 Ω + 1 Ω+ 3 Ω).
Hambatan ekivalen 6 Ω ini paralel dengan hambatan 6 Ω pada cabang c – d sebelah
kiri. Selanjutnya, antara titik c dan d, hambatan penggantinya (paralel 6 Ω dan 6 Ω)
adalah

sehingga diperoleh Rcd= 3 Ω.


Selanjutnya, Rac, Rcd, dan Rbd menjadi tersusun seri. Dengan demikian, diperoleh
Rad= Rac+ Rcd+ Rbd
Rad = 4 + 3 + 5 = 12 Ω

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 16


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

2. Beberapa hambatan dirangkai seperti pada Gambar.


Jika ujung-ujung AD dihubungkan pada beda potensial
30 volt maka tentukan:
a) hambatan pengganti AD,
b) beda potensial VBC,
c) kuat arus yang melalui 2 Ω!
Penyelesaian
a. Rangkaian pada Gambar adalah Ketiga: Rp, 6 Ωdan 5 Ω tersusun
campuran maka penyelesaiannya seri berarti Rtotal memenuhi:
dapat bertahap dengan melihat dan Rtot = Rp + 6 + 5
menyelesaikan bagian-bagian yang = 4 + 6 + 5 = 15 Ω
dapat ditentukan seri atau paralelnya.
Pertama: dapat ditentukan R S1
sehingga rangkaian menjadi seperti
Gambar a.
R S1 = 4 Ω+ 6 Ω+ 2 Ω= 12 Ω
Kedua: RS1dan 6 Ωtersusun paralel
berarti diperoleh RBC= Rp
b. Dari nilai Rtotdapat ditentukan kuat
dan susunan menjadi Gambar (b)
arus yang lewat rangkaian, yaitu
memenuhi:
I= = =2A
Sehingga beda potensial VBC dapat
diperoleh sebesar:
c. VKuat
BC= I .arus
RBC yang melewati
hambatan
VBC = 2 . 42=Ω8 volt
sama dengan yang
melewati hambatan R S 1 berarti
dapat ditentukan sebagai berikut.
I2Ω = = = 0,75 A

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 17


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Tugas 3
Jawablah Pertanyaan berikut ini dengan jelas dan benar! Jawaban dibuat di
buku latihan

1. Tiga buah hambatan masing-masing 2 Ω, 3 Ω, dan 6Ω. Tentukan nila i


hambatan terkecil dan terbesar dari kombinasi susunan ketiga hambatan
tersebut.
2. Dua buah hambatan, 3 Ω dan 6 Ω, dirangkai paralel. Terminal-terminal
rangkaian hambatan tersebut dihubungkan dengan beda potensial 10 V.
Tentukanlah:
a. hambatan penggantinya, dan
b. arus yang mengalir pada tiap hambatan.
3. Tentukanlah hambatan pengganti antara titik a dan b pada rangkaian
berikut ini

4. Rangkaian hambatan terlihat seperti pada Gambar Jika ujung-ujung AE


dihubungkan pada beda potensial 10 volt maka tentukan:

a. hambatan pengganti AE,


b. beda potensial V B C dan V B D
c. kuat arus yang melalui hambatan 3 Ω dan 10 Ω!

5. Dari rangkaian berikut ini, jika antara A dan C terdapat beda potensial
120 volt, berapakah beda potensial antara A dan B?

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 18


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Sub Bab 4

Uraian Materi

RANGKAIAN MAJEMUK DAN PERSAMAAN RANGKAIAN ARUS SEARAH

1. GAYA GERAK LISTRIK (GGL) dan TEGANGAN JEPIT

Perhatikan ragkaian terbuka di samping, pada rangkaian


tersebut saklar (s) terbuka sehingga dalam rangkaian tidak ada
arus listrik yang mengalir dari sumber tegangan. I = 0.
Tegangan VAB pada saat arus yang mengalir sama dengan nol
dinamakan dengan Gaya Gerak Listrik dan dilambangkan
dengan (ε). Jadi Gaya Gerak Listrik (GGL) adalah tegangan
yang berasal dari sebuah sumber tegangan sebelum ia
mengalirkan arus.
Atau GGL adalah besar beda potensial suatu sumber tegangan sebelum digunakan untuk
mengalirkan arus listrik. Sebagai contoh, sebuah baterai baru memiliki ggl 1,5 volt.
VAB = ε
GGL bukan merupakan besaran vektor, tetapi GGL diberi arah dan di dalam sumber arus,
arahnya dari kutub negatif ke kutub positif.

Tegangan jepit adalah beda potensial kutub-kutub sumber arus bila sumber itu dalam
rangkaian tertutup. Jadi tegangan jepit sama dengan selisih potensial antara kedua ujung
kawat penghubung yang dilekatkan pada kutub-kutub dengan jepitan.

Contoh

Sebuah baterai memiliki GGL 12 V dan hambatan dalam 2 Ω. Tentukan tegangan jepit
baterai ketika ia mengeluarkan arus 2 A.

Penyelesaian
E= 12 V, Vjepit = E– Ir
r = 2 Ω, dan = 12 V – (2 A)(2 Ω)
I = 2 A. = 8 V.
maka tegangan jepitnya

2. PERSAMAAN RANGKAIAN ARUS SEARAH

Elemen yang mempunyai sumber arus (tegangan) Volt dan tahanan dalam (r) ditutup oleh
kawat yang mempunyai tahanan luar R, akan menghasilkan kuat arus yang besarnya :

i

Rr

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 19


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Bila beberapa elemen (n buah elemen) yang masing-masing mempunyai GGL  Volt
disusun secara seri, maka  total = n dan kuat arus yang timbul :

n. 
i
n. r  R

Bila beberapa elemen (m buah elemen) yang masing-masing mempunyai GGL,  Volt dan
tahanan dalam r disusun secara paralel,  toal =  kuat arus yang timbul :

i

r
R
m

 Bila beberapa elemen (n buah elemen) yang masing-masing mempunyai GGL, Volt dan
tahanan dalam r disusun secara seri, sedangkan berapa elemen (m buah elemen) yang
terjadi karena hubungan seri tadi dihubungkan paralel lagi, maka kuat arus yang
timbul :

n .
i
n
.r  R
m

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 20


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

3. HUKUM 2 KIRCHOFF II

Menyederhanakan rangkaian dengan cara seri dan paralel seperti contoh di atas
mungkin bisa dilakukan untuk rangkaian-rangkaian yang sederhana, namun untuk
rangkaian yang lebih rumit, cara tersebut sulit dilakukan. Salah satu contoh rangkaian
yang sulit diselesaikan dengan cara tersebut adalah sebuah rangkaian yang terdapat
pada gambar di bawah ini : Kita akan kesulitan ketika memandang hambatan R5
apakah paralel ataukah seri ? R5 nampaknya paralel
terhadap R4 atau R3, namun hal tersebut tidak benar.
Cara lain untuk memecahkan rangkaian-rangkaian yang
lebih rumit adalah dengan menggunakan hukum-hukum
Kirchoff. Untuk menentukan arah dan nilai arus dapat
digunakan hukum 1 kirchoff dan menentukan besaran
arus, tegangan dapat digunakan hukum 2 kirchoff.

Bunyi hukum 2 kirchoff : “Jumlah aljabar gaya gerak listrik ( GGL ) dalam satu rangkaian
tertutup ( LOOP ) sama dengan jumlah aljabar hasil kali i x R dalam rangkaian tertutup itu”.

  =  i.R

Atau

“Jumlah aljabar tegangan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan nol

  +  i.R = 0

Untuk menuliskan persamaan diatas, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. GGL bertanda positif jika kutub positipnya lebih dulu di jumpai loop dan sebaliknya ggl
negatif jika kutub negatif lebih dulu di jumpai loop.

Arah loop
:  positif

Arah loop
:  negatif

2. Kuat arus bertanda positif jika searah dengan loop dan bertanda negatif jika berlawanan
dengan arah loop.
Arah loop
: I positif
I

Arah loop

I : I negatif

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 21


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Pelajari dan perhatikan dengan seksama langkah – perlangkah penyelesaian soal berikut
ini!

Contoh

Hitunglah arus yang mengalir pada tiap hambatan R1, R2, R3, R4 dan R5 yang
masing-masing nilainya 2 ohm, 2 ohm, 4 ohm, 2 ohm, 4 ohm pada rangkaian berikut. Jika
E1= 8 V dan E2= 10 V

Penyelesaian

Langkah pertama, terapkan arah dua loop pada rangkaian tersebut :

Langkah pertama. Tetapkan arah arus

Arah arus belum dapat diketahui dengan pasti, sebab terdapat dua baterai pada rangkaian
ini, sehingga diasusmikan arah arus seperti gambar di atas.

Asumsi arah arus ini dapat dibuat sekehendak kita asalkan memenuhi aturan Kirchoff
II tentang konservasi muatan (arus), yaitu bahwa :

................................... (*)

jika terdapat kesalahan asumsi arah arus, hasil perhitungan hanya akan bernilai negatif
yang berarti arah yang seharusnya adalah sebaliknya.

Langkah kedua, hitung hukum Kirchoff I pada masing-masing loop tersebut :

Pada loop 1 :

Arah arus I2 berlawanan dengan arah loop, namun arah arus I3 searah dengan loop, dan
loop mendapatkan potensial positif dari E1, sehingga :

-E1 –I2R1 –I2R2 + I3R5 = 0

-8 - I2.2 - I2.2 + I3.4 = 0

-8 - 4.I2 + 4.I3 = 0

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 22


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

8 + 4I2 – 4.I3 = 0 ................................... (**)

Pada loop II :
Kedua arah arus baik I 1 dan I 3 berlawanan dengan arah loop,

E2 – I3R5 –I1R2 - I1R3 = 0


10 - I3.4 - I1.2 - I1. 4 = 0
10 - 4I3 - 6I1 = 0
-10 + 4I3 + 6I1 = 0 ................................... (***)

Langkah ketiga, selesaikan ketiga persamaan (*), (*) dan (***) dengan
substitusi atau eliminasi :
Jika kita substitusi (*) pada (***)

dengan mengalikan 3 terhadap (**) dan 2 terhadap (****) dapat


diperoleh
solusi dengan mengurangkannya :

sehingga kita peroleh bahwa I 3 = 44/32 A


I 2 dapat kita peroleh dengan mensubstitusikan nilai I 3 pada persamaan (***)
:

Nilai I 2 kita peroleh dengan mensubstitusikan nilai I 3 pada persamaan (**) :

Ternyata asumsi kita untuk arah I2 adalah salah, karena bernilai negatif,
sehingga arah-arah arus seharusnya seperti di bawah :

Dan persamaan (*) harus dikoreksi menjadi :

Jika kita coba jumlahkan I 2 dengan I 1 , maka hasilnya haruslah sama dengan
I3
sesuai dengan hukum Kirchoff :

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 23


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

terbukti.

Tugas 4

1. Sebuah akumulator mempunyai GGL 12 V danhambatan dalam 0,10 Ω. Akumulator ini


kemudiandiisi oleh arus listrik 10 A. Tentukan tegangan terminal baterai. (Petunjuk: ketika
akumulator diisi atau disetrum, arah arus masuk ke kutub positif baterai.)

2. Perhatikan gambar berikut.

Pada gambar rangkaian tersebut, tentukan beda potensial (a) arus yang keluar dari
baterai, (b)

tegangan jepit baterai, dan (c) beda potensial antara titik A dan B.

3. Tentukan beda potensial antara titik a dan b dari rangkaian pada gambar berikut ini.

4. Pada gambar rangkaian berikut ini, tentukan kuat arus listrik yang melalui lampu 2 Ω.

5. Tiga buah baterai dengan GGL dan hambatan dalam masing-masing 2 V, 1 Ω; 3V, 1 Ω; dan
4 V, 1 Ω, kutub kutub positifnya dihubungkan ke titik a, sedangkan kutub-kutub negatifnya
dihubungkan ke titik b.

Tentukanlah

(a) beda potensial antara titik a dan b, dan

(b) arus listrik yang mengalir melalui tiap baterai

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 24

Anda mungkin juga menyukai