Anda di halaman 1dari 5

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI FISIKA
Jl. Ganesha No 10 Bandung 40132 Indonesia

MODUL TUTORIAL FISIKA DASAR IIA (FI-1201) KE - 5


Semester II Tahun 2022-2023
TOPIK : Induksi EM dan Arus AC

A. PERTANYAAN
1. Gambar menunjukkan sebuah kumparan kawat yang ditekan dalam
medan magnetik seragam. (a) Ketika kumparan ditekan (sehingga
luasan mengecil), maka apakah arah arus induksinya (i) searah jarum
jam, (ii) berlawanan arah jarum jam, atau (iii) nol? (b) Ketika
kumparan ditekan hingga mencapai bentuk akhirnya, maka apakah
arah arus induksinya (i) searah jarum jam, (ii) berlawanan arah jarum
jam, atau (iii) nol.

Solusi
(a) (i), (b) (iii).

2. Sebuah konduktor berbentuk lingkaran yang berada dalam medan magnetik seragam
mengalami ekspansi termal dan menghasilkan arus induksi searah jarum jam.
Tentukan arah medan magnetik penyebabnya.

Solusi
Keluar bidang gambar.

3. Medan magnetik bumi menuju ke arah kutub utara magnetiknya. Asumsikan bahwa tidak ada komponen
vertikal dari medan magnetik tersebut (seperti kasus di dekat ekuator bumi). (a) Jika Anda berjalan ke arah
timur sambil memegang batang logam, ke manakah batang harus diarahkan agar ggl induksi antara kedua
ujungnya maksimum? (i) timur-barat; (ii) utara-selatan; (iii) atas-bawah; (iv) ketiga arah tersebut sama saja
ggl-nya. (b) Untuk kasus seperti pada (a), ke manakah batang harus diarahkan agar ggl induksi antara kedua
ujungnya nol? (i) timur-barat; (ii) utara-selatan; (iii) atas-bawah; (iv) tidak ada satu pun dari ketiganya. (iii)
Ke arah mana Anda harus berjalan agar ggl induksi pada batang yang diarahkan ke manapun adalah nol? (i)
barat; (ii) utara; (iii) selatan; (iv) lurus ke atas; (v) lurus ke bawah.

Solusi
(a) (iii); (b) (i) atau (ii); (c) (ii) atau (iii).

4. Gambar menunjukkan ggl induksi L dalam kumparan. Manakah dari


pernyataan berikut yang menjelaskan nilai dan arah arus dalam kumparan:
(a) konstan dan ke kanan, (b) konstan dan ke kiri, (c) bertambah dan ke
kanan, (d) berkurang dan ke kanan, (e) bertambah dan ke kiri, (f) berkurang
dan ke kiri?

Solusi
(d) dan (e).

5. (a) Jika sumber arus sinusoidal dihubungkan seri dengan rangkaian RLC, apakah kita harus menaikkan atau
menurunkan kapasitansi agar laju energi yang digunakan resistor naik? (b) Akankah perubahan ini
menyebabkan frekuensi sudut resonansi rangkaian mendekati atau menjauhi frekuensi sudut sumber arusnya?

Solusi Modul Tutorial 5 FIDAS IIA 2022-2023—NKUF---


Solusi
(a) Menaikkan kapasitansi.
(b) Mendekati frekuensi sudut sumber arusnya.

B. SOAL

1. Sebuah loop kawat segiempat dengan sisi 2 m ditempatkan tegak lurus terhadap
medan magnetik seragam, dengan setengah bagiannya dilewati medan magnetik
seperti pada gambar. Loop terdiri dari baterai ideal dengan ggl  = 20 V. Jika
besar medan magnetik berubah terhadap waktu mengikuti fungsi B = 0,042 ˗
0,87t, dengan B dalam tesla dan t dalam sekon, tentukan (a) ggl total rangkaian
dan (b) arah arus total pada loop?

Solusi
(a) Terlebih dahulu kita hitung ggl induksi pada rangkaian dengan menggunakan hukum Faraday-lenz:
 i = ˗ dϕ/dt = ˗ d(B•A)/dt = ˗ A1/2 loop dB/dt = ˗ (22/2)( ˗ 0,87) = + 1,74 V.
Jadi, ggl total rangkaian adalah  total =  +  i = 20 + 1,74 = 21,74 V.
(b) Arah arus total pada loop adalah berlawanan arah jarum jam.

2. Sebuah loop kawat segiempat dengan sisi 20 cm dan hambatan 20 mΩ memiliki bidang normal terhadap
medan magnetik B = 2 T. Jika Anda menarik kedua sisi berlawanan loop ke arah luar maka secara otomatis
kedua sisi lainnya akan tertarik ke arah dalam sehingga memperkecil luas loop. Jika luasnya berkurang
hingga nol dalam waktu t = 0,2 s, berapa (a) ggl induksi rata-rata dan (b) arus induksi rata-rata dalam loop
selama waktu tersebut?

Solusi
(a) Dari hukum Faraday-Lenz dapat ditentukan ggl induksi rata-rata:
 i rerata = ˗ Δϕ/Δt = ˗ Aloop ΔB/Δt = ˗ (0,22) (-2/0,2) = 0,4 V.
(b) Arus induksi rata-rata dalam loop selama t = 0,2 s adalah
Ii rerata =  i rerata /R = 0,4/0,02 = 20 A.

3. Batang konduktor dengan panjang L seperti pada gambar ditarik sepanjang


rel konduktor horizontal tanpa gesekan dengan kecepatan konstan. Salah
satu ujung kedua rel dihubungkan dengan sekeping logam. Batang
tersebut bergerak dalam medan magnetik seragam B yang berarah keluar
bidang gambar. Jika L = 10 cm, v = 5 m/s, dan B = 1,2 T, tentukan (a)
besar dan (b) arah ggl induksi pada batang (c) nilai dan (d) arah arus
induksi dalam loop konduktor. Asumsikan hambatan batang 0,4 ohm dan hambatan dari rel dan keping
logam kecil sekali. Hitung (e) laju energi termal pada batang, (f) gaya luar pada batang agar tetap bergerak,
(g) laju kerja pada batang oleh gaya luar tersebut.

Solusi
(a) Besar ggl induksi pada batang adalah
 i = BLv = (1,2)(0,1)(5) = 0,6 V.
(b) Arah ggl induksi pada batang adalah searah jarum jam.
(c) Nilai arus induksi dalam loop konduktor adalah
 i =  i / R = (0,6)/(0,4) = 1,5 A.
(d) Arah arus induksi dalam loop konduktor adalah searah jarum jam.
(e) Laju energi termal pada batang adalah
P = I2 R = (1,5)2 (0,4) = 0,9 W.
(f) Gaya luar pada batang agar tetap bergerak adalah
F = ILB = (1,5)(0,1)(1,2) = 0,18 N.

Solusi Modul Tutorial 5 FIDAS IIA 2022-2023—NKUF---


(g) Laju kerja pada batang oleh gaya luar tersebut adalah
P = Fv = (0,18)(5) = 0,9 W.

4. Seutas kawat tembaga mengalirkan arus 10 A yang terdistribusi seragam pada penampangnya. Hitung (a)
rapat energi magnetik dan (b) rapat energi listrik pada permukaan kawat. Diketahui diameter kawat 2,5 mm
dan and hambat jenisnya 3,3 ohm/km.

Solusi
(a) Rapat energi magnetik pada permukaan kawat adalah
uB = B2/(2µ0) = (µ0I/(2πR))2/(2µ0) = µ0I2/(8π2R2) = (4π×10˗7)(10)2/(8π2(1,25×10˗3)2) = 1,0 J/m3.
(b) Rapat energi listrik pada permukaan kawat adalah
UE = ε0 E2/2 = ε0 (ρJ)2/2 = ε0 (ρI /A)2/2 = (8,85×10˗12) ((3,3×10˗3)(10) /(π×(1,25×10˗3))2/2 = 3,1×10˗10 J/m3.

5. Kumparan 1 memiliki L1 = 25 mH dan N1 = 100 lilitan. Kumparan 2 memiliki L2 = 40 mH and N2 = 200


liliran. Kedua kumparan berada pada posisi yang tetap dan memiliki induktansi bersama 3 mH. Arus pada
kumparan 1 adalah 6 mA dan berubah dengan laju 4 A/s. Berapa (a) fluks magnetik ɸ1 pada kumparan 1, (b)
besar ggl induksi diri pada kumparan 1, (c) fluks magnetik ɸ21 pada kumparan 2, dan (d) besar ggl induksi
bersama pada kumparan 2?

Solusi
(a) Fluks magnetik ɸ1 pada kumparan 1 adalah
ɸ1 = L1 I1 / N1 = (25×10˗3)(6×10˗3)/(100) = 1,5×10˗6 Wb.
(b) Besar ggl induksi diri pada kumparan 1 adalah
 i1 = L1 dI1/dt = (25×10˗3)(4) = 0,1 V.
(c) Fluks magnetik ɸ21 pada kumparan 2 adalah
ɸ21 = M I1 / N2 = (3×10˗3)(6×10˗3)/(200) = 9×10˗8 Wb.
(d) Besar ggl induksi bersama pada kumparan 2 adalah
 i2 = M dI1/dt = (3×10˗3)(4) = 1,2×10˗2 V.
6. Dalam rangkaian RLC seri diketahui R = 15 Ω, C = 4,7 µF, dan L = 25 mH. Generatornya memiliki tegangan
rms 75 V dan frekuensi 550 Hz. Berapa (a) arus rms rangkaian dan tegangan rms yang mengapit (b) R, (c) C,
(d) L, (e) rangkaian C dan L, dan (f) rangkaian R, C, dan L serta laju energi disipasi rata-rata oleh (g) R, (h)
C, dan (i) L?

Solusi
(a) Arus rms rangkaian adalah
Irms =  rms / Z =  rms / (R2 + (XL ˗ XC)2)1/2 = (75) / (152 + (86,39 ˗ 61,57)2)1/2 = 2,59 A.
(b) Tegangan rms yang mengapit R adalah
VRrms = Irms R = (2,59)(15) = 38,85 V.
(c) Tegangan rms yang mengapit C adalah
VCrms = IrmsXC = (2,59)(61,57) = 159,47 V.
(d) Tegangan rms yang mengapit L adalah
VLrms = IrmsXL = (2,59)(86,39) = 223,75 V.
(e) Tegangan rms yang mengapit rangkaian C dan L adalah
VCLrms = IrmsXCL = (2,59)(86,39 ˗ 61,57) = 64,28 V.
(f) Tegangan rms yang mengapit rangkaian R, C, dan L adalah
VRCL = (VRrms2 + VCLrms 2)1/2 = (38,852 + 64,282)1/2 = 75 V.
(g) Laju energi disipasi rata-rata oleh R adalah
<P>R = Irms2R = (2,59)2 (15) = 100,62 W.
(h) Laju energi disipasi rata-rata oleh C adalah
<P>C = 0.
(i) Laju energi disipasi rata-rata oleh L adalah
<P>L = 0.

Solusi Modul Tutorial 5 FIDAS IIA 2022-2023—NKUF---


7. Sebuah rangkaian RLC seri dihubungkan dengan generator yang amplitudo tegangannya 80 V dan amplitudo
arusnya 1,25 A. Fase arus mendahului fase tegangan generator sebesar 0,65 rad. Tentukan (a) impedansi dan
(b) hambatan rangkaian, (c) apakah rangkaian bersifat induktif, kapasitif, atau dalam keadaan resonansi?

Solusi
(a) Impedansi rangkaian aadalah
Z =  m / Im = 80 /1,25 = 64 ohm.
(b) Hambatan rangkaian adalah
R = Z cosϕ = 64 cos(0,65) = 50,95 ohm.
(c) Rangkaian bersifat kapasitif karena fase arus mendahului fase tegangan sumbernya.

8. Sebuah rangkaian RLC seri dihubungkan dengan sumber tegangan sedemikian rupa sehingga tegangan
maksimum pada induktornya adalah 1,5 tegangan maksimum pada kapasitornya dan 2 kali tegangan
maksimum pada resistornya. (a) Berapa beda fase antara arus dan tegangan sumber? (b) Apakah rangkaian
bersifat induktif, kapasitif, atau dalam keadaan resonansi? (c) Berapa amplitudo tegangan sumber jika pada
rangkaian diketahui hambatannya 49,9 ohm dan amplitudo arusnya 200 mA?

Solusi
(a) Fase antara arus dan tegangan sumber adalah
ϕ = arctan((VL – VC)/ VR) = atan((VL – 2VL/3)/(0,5 VL)) = atan(2/3) = 33,7° = 0,59 rad.
(b) Rangkaian bersifat induktif karena VL – VC > 0.
(c) Amplitudo tegangan sumber adalah
 m = Im Z = Im R/cosϕ = (0,2)(49,9)/cos(0,59) = 12 V.

9. Dalam rangkaian RLC seri diketahui R = 16 Ω, C= 31,2 µF, L = 9,2 mH, and s = m sin ωt dengan
m = 45 V dan ω = 3000 rad/s. Pada saat t = 0,442 ms tentukan (a) laju energi sesaat yang dikeluarkan oleh
sumber, Ps, (b) laju energi sesaat pada kapasitor, PC, (c) laju energi sesaat pada induktor, PL, dan (d) laju
energi sesaat pada resistor, PR. (e) Apakah penjumlahan dari PC, PL, dan PR lebih besar dari, lebih kecil dari,
atau sama dengan Ps?

Solusi
(a) Laju energi sesaat yang dikeluarkan oleh sumber adalah
Ps = s(t) I(t) = (m sin ωt) (Im sin(ωt – ϕ))
dengan
Im = m/Z = m/ (R2 + (XL ˗ XC)2)1/2 = 45/(162 + (27,60 ˗ 10,68)2)1/2 = 1,93 A
dan
ϕ = atan((XL – XC)/R) = atan((27,60 – 10,68)/16) = 46,6° = 0,81 rad.
Jadi,
Ps = (45 sin((3000)(0,442 ×10˗3)) (1,93 sin((3000)(0,442 ×10˗3) – 0,81)) = 41,5 W.

(b) Laju energi sesaat pada kapasitor


PC = I(t)VC(t) = (Im sin(ωt – ϕ)) (VCm sin(ωt – ϕ – π/2)) = (Im2 sin(ωt – ϕ)) (XC sin(ωt – ϕ – π/2))
= (1,93)2 (sin((3000)(0,442 ×10˗3) – 0,81))(1/((3000)( 31,2×10˗6))(– cos(((3000)(0,442 ×10˗3)–0,81))
= – 17,08 W.
(c) Laju energi sesaat pada induktor
PL = I(t)VL(t) = (Im sin(ωt – ϕ)) (VLm sin(ωt – ϕ – π/2)) = (Im2 sin(ωt – ϕ)) (XL sin(ωt – ϕ + π/2))
= (1,93)2 (sin((3000)(0,442 ×10˗3) – 0,81))((3000)( 9,2×10˗3 ) (cos((3000)(0,442 ×10˗3)–0,81))
= 44,1 W.
(d) Laju energi sesaat pada resistor
PR = I(t)VR(t) = (Im sin(ωt – ϕ)) (VRm sin(ωt – ϕ) = Im2 R sin2(ωt – ϕ)
= (1,93)2 (16) (sin((3000)(0,442 ×10˗3) – 0,81)) = 14,51 W.
(e) Karena PC + PL + PR = –17,08 + 44,1 + 14,51 = 41,5 W dan Ps = 41,5 W maka PC + PL + PR = Ps.

Solusi Modul Tutorial 5 FIDAS IIA 2022-2023—NKUF---


10. (a) Dalam rangkaian RLC seri, dapatkah amplitudo tegangan pada induktor lebih besar dari amplitudo
tegangan generator? (b) Jika rangkaian RLC seri memiliki amplitudo tegangan sumber m = 10 V, hambatan
R = 10 ohm, induktansi L = 1 H, dan kapasitansi C = 1 µF, tentukan amplitudo tegangan pada induktor saat
resonansi.

Solusi
(a) Ya, amplitudo tegangan pada induktor dapat lebih besar dari amplitudo tegangan generator.
(b) Amplitudo tegangan pada induktor saat resonansi adalah
VLm = Ires XLres = Ires (ωres L) = (m/R) (L/C)1/2 = (10/10) (106)1/2 = 1000 V. Nilainya lebih besar dari
amplitudo tegangan generator.

Solusi Modul Tutorial 5 FIDAS IIA 2022-2023—NKUF---

Anda mungkin juga menyukai