1
V. LANGKAH - LANGKAH PERCOBAAN :
3. Potong sedikit masing-masing bagian kulit luar kabel hingga tembaganya terlihat.
5. Pasang jepit buaya di setiap 3 buah tembaga, sisa 1 kabel tembaga dipasang penjepit buaya
di satu sisi lagi dipasang lampu.
6. Hubungkan sisa kabel berujung lampu tadi dengan menggunakan penjepit buaya lalu
dihubungkan ke baterai.
7. Ambil kabel berpenjepit buaya ganda, salah satunya dihubungkan dengan volt meter
sedangkan ujung satunya lagi dengan baterai.
1. Hubungkan ujung-ujung
rangkaian ke batere 1,5 V Gambar 2
2. Baca kuat arus yang mengalir V
pada rangkaian. Catat hasil
pengamatan ke dalam tabel.
3. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk harga
V yang berbeda dengan cara
menambahkan batere secara seri.
3 3 4 volt 0,3 A
2
( Gambar 1,2,3 baterai pengukuran volt )
3
( Gambar 1,2,3 baterai pengukuran
Ampere)
3 13,3 Ω
3 4 volt 0,3 A
4
Jawab :
Isian kolom ke-3 menunjukan bagaimana perbandingan antara tegangan (volt) dengan
kuat arus (ampere).
16
14
12
10
1 BATERAI
8
2 BATERAI
6 3 BATERAI
0
I V R
"Kuat arus dalam suatu rangkaian sebanding dengan tegangan pada ujung-ujung
rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian."
Persamaannya -> I = V/R atau V = RI
Keterangan :
R = hambatan listrik (omega)
V = tegangan listrik (V)
I = kuat arus listrik (A)
INTERPRETASI : Dari percobaan di atas telah terbukti bahwa kuat arus suatu rangkaian
memang sebanding dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan kuat arus berbanding
terbalik dengan hambatan rangkaian.
5
9. KESIMPULAN :
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
a. Kuat arus dalam suatu rangkaian sebanding dengan tegangan pada ujung-
ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian.
b. Syarat agar muatan listrik mengalir ada dua, yaitu adanya beda potensial dan
mengalir dalam suatu rangkaian tertutup.
c. Ada beberapa zat yang tidak mengikuti hukum Ohm, terutama semi-
konduktor.