Anda di halaman 1dari 6

LKS PRAKTIKUM FISIKA

I. PERCOBAAN : Hukum Ohm


II. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan hubungan antara tegangan dan kuat arus listrik
dalam suatu rangkaian.
II. LANDASAN TEORI :
Hukum ohm menyatakan bahwa tegangan pada terminal – terminal material
penghantar berbanding lurus terhadap arus yang mengalir melaui material ini,
secara matematis hal ini dirumuskan sebagai berikut
V = IR
Dimana konstanta proporsionalitas atau kesebandingan R disebut sebagai
resistansi. Satuan untuk resistansi adalah ohm, yaitu I = V/A dan biasa disingkat
huruf besar omega, Ω . (Durbin,2005)
Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial. Salah
satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. George simon
ohm (1797-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam
sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung – ujungnya . Prinsip
Ohm ini adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar
metal pada rangkain, Ohm menentukan sebuah persamaan yang simple
menjelaskan hubungan antara tegangan, arus dan hambatan yang saling hubungan.
Tetapi beberapa zat terutama semi-konduktor , tidak mengikuti hukum Ohm.
Sebuah grafik menunjukkan hubungan antara V dan I yang diberikan hukum Ohm
menghasilkan garis lurus. Hukum Ohm menggambarkan bagaimana arus,
tegangan, dan tahanan berhubungan. Hukum Ohm dapat diterapkan dalam
rangkaian tahanan seri. Yang dimaksud dengan rangkaian tahanan seri adalah
tahanan dihubungkan ujung ke ujung atau dalam suatu rantai.
Untuk mencari arus yang mengalir pada rangkaian seri dengan tahanan lebih dari
satu , diperlukan jumlah total nilai tahanan-tahanan tersebut. Hal ini dapat
dimengerti karena setiap tahanan yang ada pada rangkaian seri akan memberikan
hambatan bagi arus untuk mengalir (Hayt, 1991 )

IV. ALAT / BAHAN :


No. NAMA BAHAN/ALAT JUMLAH
1 Amperemeter 1
2 Voltmeter 1
3 Kabel penghubung 1m 4
4 Lampu 3,8 V 1
5 Batere 1,5 V 3
6 Penjepit buaya 8
7 Dudukan lampu 1

1
V. LANGKAH - LANGKAH PERCOBAAN :

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Potong kabel menjadi 4 bagian dengan menggunakan gunting

3. Potong sedikit masing-masing bagian kulit luar kabel hingga tembaganya terlihat.

4. Pasang lampu dengan dudukannya.

5. Pasang jepit buaya di setiap 3 buah tembaga, sisa 1 kabel tembaga dipasang penjepit buaya
di satu sisi lagi dipasang lampu.

6. Hubungkan sisa kabel berujung lampu tadi dengan menggunakan penjepit buaya lalu
dihubungkan ke baterai.

7. Ambil kabel berpenjepit buaya ganda, salah satunya dihubungkan dengan volt meter
sedangkan ujung satunya lagi dengan baterai.

a. Rangkailah peralatan seperti pada gambar 1


PERHATIAN !
! Saklar dalam posisi terbuka (posisi
0)
! Perhatikan pemasangan polaritas
batas ukur Amperemeter dan Gambar 1
Voltmeter.
! Belum terhubung dengan baterai

b. Periksa kembali rangkaian.


Mintalah persetujuan ke guru
penguji sebelum memulai A
pengamatan.

1. Hubungkan ujung-ujung
rangkaian ke batere 1,5 V Gambar 2
2. Baca kuat arus yang mengalir V
pada rangkaian. Catat hasil
pengamatan ke dalam tabel.
3. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk harga
V yang berbeda dengan cara
menambahkan batere secara seri.

a. Rangkailah peralatan seperti pada gambar 2


VI. HASIL PENGAMATAN :
Tabel Pengamatan
Jumlah Tegangan (V) Kuat arus (I)
No.
batere (volt) (ampere)
(1) (2)
1 1 1,2 volt 0,16 A

2 2 2,4 volt 0,23 A

3 3 4 volt 0,3 A

2
( Gambar 1,2,3 baterai pengukuran volt )

3
( Gambar 1,2,3 baterai pengukuran
Ampere)

VII. PENGOLAHAN DATA

Jumlah Tegangan (V) Kuat arus (I) V


No.
batere (volt) (ampere) I
(1) (2) (3)
1 1 1,2 volt 0,16 A 7,5 Ω

2 2 2,4 volt 0,23 A 10,4 Ω

3 13,3 Ω
3 4 volt 0,3 A

1. Bagaimanakah pendapatmu tentang isian kolom 3?

4
Jawab :

Isian kolom ke-3 menunjukan bagaimana perbandingan antara tegangan (volt) dengan
kuat arus (ampere).

2. Dari table di atas buatlah grafik I - V !


Jawab :

16

14

12

10
1 BATERAI
8
2 BATERAI

6 3 BATERAI

0
I V R

3. Dari grafik tersebut buatlah perhitungan harga R.


Jawab :
𝑉 1,2
a) R = 𝐼 = 0,16 = 7,5 Ω
𝑉 2,4
b) R = = = 10,4 Ω
𝐼 0,23
𝑉 4
c) R = =𝐼 0,3
= 13,3 Ω

4. Dari grafik tersebut tuliskan pernyataan dan persamaan hukum Ohm.


Jawab :

"Kuat arus dalam suatu rangkaian sebanding dengan tegangan pada ujung-ujung
rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian."
Persamaannya -> I = V/R atau V = RI
Keterangan :
R = hambatan listrik (omega)
V = tegangan listrik (V)
I = kuat arus listrik (A)
INTERPRETASI : Dari percobaan di atas telah terbukti bahwa kuat arus suatu rangkaian
memang sebanding dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan kuat arus berbanding
terbalik dengan hambatan rangkaian.

5
9. KESIMPULAN :
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
a. Kuat arus dalam suatu rangkaian sebanding dengan tegangan pada ujung-
ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian.
b. Syarat agar muatan listrik mengalir ada dua, yaitu adanya beda potensial dan
mengalir dalam suatu rangkaian tertutup.
c. Ada beberapa zat yang tidak mengikuti hukum Ohm, terutama semi-
konduktor.

Anda mungkin juga menyukai