Anda di halaman 1dari 10

Laporan Fisika

Jurusan Fisika FMIPA


Universitas Negeri Semarang
Gedung D9 Jalan Raya Sekaran Gunung pati, Semarang 50229, Telp.
(024) 7499386

Laporan Praktikum
“ Eksperimen Fisika Dasar “

Nama Praktikan : Oktaviana Putri Ayu Lestari (4201420004)


Jurusan : Fisika
Program Studi : Pendidikan Fisika
Rombel : 2B
Semester : 2 (2021)

RANGKAIAN ARUS SEARAH

Tanggal Praktikum : Selasa, 4 Mei 2021


Praktikum ke : 2 ( dua )
Nama Dosen : 1. Prof. Dr. Hartono, M. Pd.
2. Dr. Bambang Subali, M.Pd.
Nama Asisten : 1. Trizha Ayu
2. Amanatus Sa’diyyah
3. Selvie Nur Hidayati
4. Nafishah Noor Sa’ah
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami pengukuran tegangan/ beda potensial listrik menggunakan voltmeter
2. Memahami pengukuran arus listrik menggunakan amperemeter
3. Menentukan besar hambat jenis bahan
4. Memahami Hukum Ohm
5. Memahami Hukum Kirchoff

B. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN


1. Catu daya
2. Beberapa hambatan R
3. Amperemeter
4. Voltmeter
5. Kabel penghubung
6. Multimeter
7. Beberapa kawat pengantar

C. DASAR TEORI
Arus dapat didefinisikan sebagai total muatan yang mengaliri suatu kawat penghantar
dalam waktu tertentu. Selanjutnya, dikenal juga besaran rapat arus listrik yang merupakan
besaran vector menyatakan arus listrik persatuan luas. Arus listrik merupakan besaran
skalar , sebab arus litrik merupakan hasil dari proyeksi besaran rapat arus terhadap vektor
luas penampang (Jati,2010).

Pada tahun 1827, George Simon Ohm (German, 1787-1854) melakukan percobaan
untuk menentukan hubungan antara kuat arus I dan tegangan V seperti gambar

Jika kemiringan grafik disebut hambatan R, maka hubungan antara tegangan V dan
kuat arus dapat dinyatakan dengan persamaan : R = tan α (2.1)
di mana α adalah sudut antara sumbu kuat arus dan garis grafik.

atau

V=IR (2.2)

Persamaan (2.2) dinyatakan oleh Simon Ohm, sehingga dinamakan hukum ohm, yang
berbunyi : tegangan V pada komponen yang memenuhi hukum ohm adalah sebanding
dengan kuat arus I yang melalui komponen tersebut, jika suhu dijaga konstan.
Persamaan (2.2) dapat pula ditulis R= ; sehingga satuan SI untuk hambatan adalah volt per
ampere (V/A) atau ohm (Ω).
Pada setiap benda pasti memiliki sifat hambatan terhadap listrik. Untuk menentukan
sifat hambatan pada sebuah benda, dapat digunakan persamaan :
R= (2.3)

dimana : R : hambatan (Ω)


ρ : hambat jenis ( atau Ωm)
l : panjang benda (m)
A : luas penampang benda ( )

Hambatan pada benda akan konstan jika temperatur lingkungannya relatif konstan,
tapi jika terjadi perubahan pada temperatur lingkungan maka akan menyebabkan perubahan
hambatan pada benda.
(2.4)

dimana : ΔR : perubahan hambatan (R1 – R0)


R0 : hambatan awal (Ω)
α : koefisien suhu hambatan jenis
ΔT : perubahan temperatur (T1 – T0)

D. Hasil dan Pembahasan


Tabel Pengamatan
1. Rangkaian campuran(seri-paralel)
Nilai masing-
I V Rtotal teori Rtotal percobaan
masing resistor
(mA) (V) (Ω) (Ω)
(Ω)
R1=500
R2=100 5.34 2.72 533.33 509.36
R3=50
R1=100
R2=50 16.07 2.29 145.45 142.5
R3=500
R1=50
R2=500 16.27 2.35 133.33 144.44
R3=100

ANALISIS DATA
 Menentukan Rtotal teori
Tabel yang ada diatas jika dibuat rangkaian akan menghasilkan rangkaian sebagai
berikut:
a. Untuk data percobaan pertama
Rtotal1= R seri + R paralel
=500 +
=500 + )
=500 +
=
=
Rtotal1 = 533.33Ω

b. Untuk data percobaan kedua

Rtotal2= R seri + R paralel


=100 +
=100 + )
=100 +
=
=
Rtotal2=145.45Ω

c. Untuk data percobaan ketiga

Rtotal3= R seri + R paralel


=50 +
=50 + )
=50 +
=
=

Rtotal3=133.33Ω
 Menentukan Rtotal percobaan
a. Untuk data percobaan pertama: I1=5.34mA=0.00534A; V1=2.72V
R1= = = 509.36Ω
b. Untuk data percobaan kedua: I2=16.07mA=0.01607A; V2=2.29V
R2 = = = 142.5Ω
c. Untuk data percobaan ketiga: I3=16.27mA=0.01627A; V3=2.35V
R3 = = = 144.44Ω

 Membandingkan Rtotal teori dengan Rtotal percobaan


No Perbandingan Nilai R(Ω) Keterangan
1. Rtotal teori1>Rtotal percobaan1 533.33Ω>509.36Ω Rtotal teori
1lebih besar
daripada Rtotal
percobaan 1
dengan selisih
23.97Ω
2. Rtotal teori2>Rtotal percobaan2 145.45Ω>142.5Ω Rtotal teori
2lebih besar
daripada Rtotal
percobaan 2
dengan selisih
2.95Ω
3. Rtotal teori3<Rtotal percobaan3 133.33Ω<144.44Ω Rtotal teori
3lebih kecil
daripada Rtotal
percobaan 3
dengan selisih
11.11Ω

2. Percobaan Hambatan
a. Hambatan dan Panjang
Jenis kawat : konstantan
L(m) I (A) V(V) R(Ω) ρ(Ωm) A
1 0.33 1.84 5.575758 3.93927E-07 7.065E-08
2.02 0.15 1.72 11.46667 4.0105E-07 7.065E-08
3.04 0.11 1.97 17.90909 4.1621E-07 7.065E-08
4.06 0.08 2.16 27 4.6984E-07 7.065E-08
5.08 0.08 2.39 29.875 4.15486E-07 7.065E-08
6.1 0.06 2.25 37.5 4.34324E-07 7.065E-08
ANALISIS DATA:
Panjang(m) R(Ω)
1 5.575758
2.02 11.46667
3.04 17.90909
4.06 27
5.08 29.875
6.1 37.5

40
y = 6,2727x - 0,7138
35
R² = 0,9902
30
Hambatan(Ω)

25
20
15
10
5
0
0 2 4 6 8
Panjang kawat(m)

y=mx+c
m=6,2727
=6,2727
6,2727 7,065

b. Hambatan dan Luas Penampang


Jenis kawat : konstantan
L(m) I (A) V(V) R(Ω) ρ(Ωm) A(m2)
1.2 0.1 0.9 9 5.29875E-07 7.065E-08
1.2 0.21 0.9 4.2857143 5.04643E-07 1.413E-07
1.2 0.19 0.5 2.6315789 4.64803E-07 2.12E-07
Menentukan dan
=
=

=
=4.99
= 49.9
=

= 3.3
= (49.9 3.3
Kesalahan relatif =

Kesalahan relatif = =0.07 = 7%


Ketelitian= 100% - kesalahan relatif
Ketelitian = 100% - 7%=93%

E. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan dua percobaan yaitu percobaan pada rangkaian
campuran (seri-paralel) dan percobaan hambat jenis kawat dengan variasi panjang kawat
dan luas penampang kawat. Pada percobaan rangkaian campuran (seri-paralel) yaitu
mengukur kuat arus dan tegangan pada rangkaian campuran. Dari percobaan rangkaian
campuran(seri-paralel) didapatkan hasil kuat arus sebesar I1=5.34 mA,I2=16.07 mA,dan
I3=16.27mA dan didapatkan juga nilai tegangan atau beda potensial sebesar V1=2.72
V,V2=2.29 V,dan V3=2.35V. Untuk menentukan hambatannya yaitu dengan menggunakan
rumus Hukum Ohm yaitu V=IR sehingga R = Selain itu kita dapat menghitungnya
dengan menggunakan Hukum Kirchoff=IR. Ternyata jika dihitung dengan menggunakan
dua hukum tersebut yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff didapatkan hasil yang
berbeda. Perbedaan ini bisa dilihat dari hasil perhitungan nilai Rnya,contoh pada data
pertama diperoleh nilai Rtotal teori 533.33Ω dan Rtotal percobaan 509.36Ω dimana selisih
antara nilai R tersebut adalah 23.97Ω. Faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut
terjadi mungkin karena arus yang ditunjuk tidak tepat,atau toleransinya terlalu besar,dan
bisa jadi ampermeter atau voltmeternya yang salah. Dan kemungkinan yang terakhir bisa
jadi ampermeter dan voltmeternya sama-sama mengalami kesalahan sehingga diperoleh
hasil ukur yang berbeda.

Selain dilakukan percobaan rangkaian campuran(seri-paralel),juga dilakukan


percobaan hambat jenis kawat. Besar atau nilai hambatan akan berbeda sesuai dengan jenis
bahannya. Resistivitas kawat hanya dipengaruhi oleh jenis atau bahan kawat. Jenis kawat
menunjukkan tingkat kerapatan atom-atom penyusunnya,semakin rapat atom-atom tersebut
maka resistansi akan semakin besar. Pada pengamatan ini bahan yang digunakan adalah
kawat,menurut Cedkin (2010) hambatan jenis kawat merupakan kecenderungan suatu
bahan untuk melawan arus listrik. Hambatan jenis adalah sifat dari suatu material pada
suhu tertentu yang menunjukkan besar hambatan setiap satuan panjang.
Pada percobaan ini menggunakan dua variasi yaitu variasi panjang kawat dan variasi
luas penampang. Pada percobaan variasi panjang kawat dilakukan sebanyak enam kali
percobaan dengan nilai hambat jenis kawat (ρ) sebesar . Variasi panjang
kawat(L)sebesar 1 m diperoleh nilai hambatan(R) sebesar 5.575758 Ω. Variasi panjang
(L)sebesar 2.02 m diperoleh nilai hambatan(R) sebesar 11.46667 Ω. Variasi panjang
(L)sebesar 3.04 m diperoleh nilai hambatan(R) sebesar 17.90909 Ω. Variasi panjang
(L)sebesar 4.06 m diperoleh nilai hambatan(R) sebesar 27 Ω. Variasi panjang (L)sebesar
5.08 m diperoleh nilai hambatan(R) sebesar 29.875 Ω. Dan variasi panjang (L)sebesar 6.1
m diperoleh nilai hambatan(R) sebesar 37.5 Ω.

Maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai panjang kawat (L) maka nilai
hambatan (R) juga akan semakin besar. Atau dapat dikatakan nilai panjang kawat (L)
sebanding dengan nilai hambatan (R). Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Hayt
(2006) yang menyatakan bahwa panjang kawat penghantar(L),semakin panjang kawat
penghantar maka semakin besar nilai hambatannya.

Sedangkan pada variasi kedua,yaitu memvariasikan nilai luas penampang (A) dengan
nilai panjang (L) sebesar 1.2 m.

Variasi luas penampang (A) sebesar 7.065 m2 maka diperoleh nilai hambatan
(R) sebesar 9 Ω. Variasi luas penampang (A) sebesar 1.413 m2 maka diperoleh
nilai hambatan (R) sebesar 4.2857143 Ω. Variasi luas penampang (A) sebesar 2.12
m2 maka diperoleh nilai hambatan (R) sebesar 2.6315789Ω.

Dari percobaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai luas
penampang(A) maka nilai hambatannya (R) akan semakin kecil. Atau dapat dikatakan nilai
luas penampang (A) berbanding terbalik dengan nilai hambatan (R). Hal tersebut sesuai
dengan teori menurut Hayt (2006) yang menyatakan bahwa luas penampang penghantar
(A),semakin besar nilai luas penampang kawat penghantar semakin kecil nilai
hambatannya.

Pada percobaan variasi nilai luas penampang didapatkan hasil perhitungan dengan
menggunakan ralat pengamatan sebesar (49.9 3.3 dengan kesalahan
relatif 7 % dan ketelitian sebesar 93 %.

F. KESIMPULAN
Dari percobaan rangkaian campuran (seri-paralel) diatas hambatannya bisa dicari
dengan menggunakan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff dan diperoleh hasil yang sama.
Tetapi kenyataannya nilai Rtotal yang dihasilkan berbeda. Perbedaan tersebut terjadi
mungkin karena arus yang ditunjuk tidak tepat,atau toleransinya terlalu besar,dan bisa jadi
ampermeter atau voltmeternya yang salah. Dan kemungkinan yang terakhir bisa jadi
ampermeter dan voltmeternya sama-sama mengalami kesalahan sehingga diperoleh hasil
ukur yang berbeda.

Sedangkan untuk percobaan kedua yaitu variasi hambatan dan panjang serta variasi
hambatan dan luas penampang,dapat disimpulkan bahwa pengaruh nilai besaran panjang
kawat (L) terhadap nilai hambatan (R) yaitu sebanding. Jika nilai panjang kawat (L)
semakin besar,nilai hambatan (R) juga akan semakin besar.Untuk pengaruh nilai besaran
luas penampang (A) terhadap nilai hambatan (R) yaitu berbanding terbalik. Jika nilai luas
penampang (A) semakin besar maka nilai hambatan (R) akan semakin kecil.

G. TUGAS EVALUASI
1. Jawablah pertanyaan berikut:
a. Jika beberapa komponen disusun seri,komponen mana yang pertama dialiri arus
ketika saklar ditutup?
b. Dapatkah dua buah resistor digantikan dengan sebuah resistor dan memberi nilai
hambatan yang ekivalen didalam rangkaian?Jika dapat,bagaimana hubungan
hambatan resistor itu dengan hambatan yang diganti?
c. Apakah hasil eksperimen anda telah membuktikan bahwa aliran muatan terbagi
pada rangkaian susunan paralel?
d. Jika beberapa resistor dengan berbagai nilai hambatan dihubungkan secara
paralel,resistor mana yang akan dialiri arus lebih besr?Apakah perbandingan dua
kuat arus itu sebanding atau berbanding terbalik dengan nilai hambatan?Cocokkan
jawaban anda dengan perhitungan dari data anda!
e. Dalam rangkaian seri,hubungan apa yang anda peroleh antara tegangan antar tiap
resistor tunggal dengan tegangan seluruh rangkaian?Dukung jawaban anda dengan
hasil eksperimen!
Jawab:
a. Komponen yang pertama dialiri arus ketika saklar ditutup adalah yang paling
dekat dengan sumber tegangan atau yang terdekat dengan kutub positif (+)
baterai.
b. Dapat digantikan. Karena untuk hubungan antara hambatan resistor dengan
hambatan yang diganti tidak merubah apapun. Hal tersebut terjadi karena
resistor yang menggantikan nilainya ekuivalen dengan dua buah resistor
sebelumnya, maka untuk beda potensial (V) dan kuat arusnya (I) nya tetap.
Teori thevenin menyatakan bahwa sebuah rangkaian yang mengandung
beberapa sumber tegangan dan hambatan dapat diganti dengan sumber
tegangan yang dipasang seri dengan sebuah resistor. Dengan kata lain,
rangkaian elektronika yang rumit dapat disederhanakan menjadi sebuah
hambatan linear yang terdiri dari satu sumber tegangan dan satu buah resistor.
c. Ya,hal ini dibuktikan dengan nilai arus yang masuk sama dengan nilai arus
yang keluar sesuai dengan Hukum Kirchoff 1. Hukum Kirchoff 1 yang
mengatakan bahwa jumlah arus yang masuk pada semua titik cabang sama
dengan jumlah arus yang keluar dari titik percabangan tersebut (Putry et
al,2015).
Pada rangkaian paralel besar arus yang melewati hambatan setiap percabangan
berbeda-beda namun jumlah yang masuk sama dengan jumlah yang keluar,
pada rangkaian paralel tetapi memiliki beda potensial yang sama
(Kholifudin,2014).
d. Jika resistor disusun paralel, maka resistor yang dialiri arus lebih besar adalah
resistor yang memiliki nilai hambatan (R) yang paling kecil. Hal ini
menandakan bahwa perbandingan kuat arusnya akan berbanding terbalik
dengan nilai hambatan. Hal ini sesuai dengan hukum OHM yang secara
sistematis tertulis V = I.R .
e. Hubungan antara V seri dan V total akan berbeda tergantung pada nilai
hambatan rangkaian seri. Hubungan tegangan seluruh rangkaian dengan
tegangan tiap resistor adalah tegangan total sama dengan jumlah semua
tegangan pada tiap rangkaian seri (Lasmi,2008) atau dapat ditulis memenuhi
rumus Vtotal=V1+V2+V3+…,
Hasil eksperimen yang mendukung: Pada percobaan pertama dengan
rangkaian seri 500Ω dengan rangkaian paralel 100Ω dan 50Ω maka akan
menjadi rangkaian total antara 500Ω dengan hambatan pengganti paralel
senilai 33.3Ω. Jika dihitung dengan rumus V=iR dengan i total 0.00534 A
maka masing masing diperoleh nilai beda potensial pada hambatan
500Ω adalah 2,67 volt dan beda potensial pada hambatan 33,3Ω
adalah 0,17 volt. Jika kedua data tersebut dijumlahkan maka didapatkan hasil
2.84 volt,data ini hampir mendekati dengan data pengamatan yaitu 2.72 volt
sehingga terbukti benar bahwa teori tegangan total sama dengan jumlah semua
tegangan pada tiap rangkaian seri.

2. Berikanlah pendaapat anda tentang pelaksanaan praktikum Rangkaian Arus Searah


ini,unsur-unsur apa saja yang perlu dikembangkan untuk memperbaikinya?
Jawab: Menurut saya,praktikum Rangkaian Arus Searah ini sudah baik dan jelas ketika
melakukan percobaannya.

H. DAFTAR PUSTAKA
Jati, Bambang Murdaka Eka,Tri Kuntoro Priyambodo.2010. Fisika Dasar.
Yogyakarta.Penerbit Andi.
Tim Dosen Fisika Dasar 2.2021. Panduan Praktikum Fisika Dasar 2. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.
Cedkin,Cekmas.2010.Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta:ANDI.
William H.,Hayt,Jr.John A.Buck.2006.Elektromagnetika Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai